Ilmuwan menemukan bagaimana HIV mendapat akses untuk menyebarkan infeksi Oleh: Sciencedaily.com, 18 Desember 2012 Para ilmuwan dari AIDS Research Institute IrsiCaixa telah mengidentifikasi bagaimana HIV, virus penyebab AIDS, memasuki sel-sel sistem kekebalan dan memungkinkan untuk tersebar di seluruh tubuh suatu organisme. Studi ini diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLoS Biology edisi 18 Desember 2012. Salah satu alasan mengapa kita belum memiliki obat untuk infeksi HIV adalah bahwa virus menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh yang biasanya akan melawan infeksi. Sasaran utama HIV adalah sel darah putih yang bernama CD4 (disebut demikian karena mereka memiliki protein CD4 dalam membran mereka), dan sementara lebih dari 20 obat yang berbeda yang tersedia saat ini dapat membantu untuk mengendalikan HIV. Obat-obatan tersebut bertindak dengan cara menghalangi siklus yang diikuti HIV untuk menginfeksikan sel CD4 ini. Namun, pengobatan ini tidak sepenuhnya bekerja pada sel lain dari sistem kekebalan, yaitu sel dendritik, yang memakan HIV dan menyebarkannya untuk masuk pada sel CD4. Sel dendritik matang bertanggung jawab untuk mengaktifkan tanggapan kekebalan oleh sel CD4, tetapi ketika mereka membawa virus, kontak mereka dengan sel CD4 menyebabkan infeksi virus, sehingga meningkatkan penyebaran virus. Studi ini dipimpin oleh peneliti ICREA di IrsiCaixa, Javier Martínez-Picado, dan Nuria Izquierdo-Useros, bekerja sama dengan kelompok peneliti dari Universitas Heidelberg, Jerman, dan University of Lausanne, Swiss. Sebelumnya, tim ini menerbitkan sebuah makalah PLoS Biology pada bulan April 2012, di mana mereka mengidentifikasi molekul, disebut ganglioside, yang terletak pada permukaan HIV yang mengenali sel dendritik dan diperlukan untuk penyerapan virus. Hasil studi yang ada saat ini mengidentifikasi sebuah molekul pada permukaan sel dendritik yang mengenali dan mengikat ganglioside dan memungkinkan HIV untuk diambil oleh sel dendritik dan dikirim ke tujuan utamanya: sel CD4. “Kami telah mengamati bahwa protein yang bertindak sebagai kunci untuk pintu masuk HIV juga dapat memfasilitasi masuknya virus lain,” jelas Nuria Izquierdo-Useros. “Oleh karena itu, hasil kami juga bisa membantu kita memahami bagaimana infeksi lain mungkin mengeksploitasi mekanisme dispersi.” Untuk mengidentifikasi molekul yang tepat terletak di membran sel dendritik yang mampu menangkap HIV, para peneliti mempelajari satu keluarga protein yang ada pada permukaan sel-sel ini, yang disebut Siglecs. Diketahui bahwa protein ini berikatan dengan ganglioside pada permukaan HIV. Di laboratorium, mereka dicampur virus dengan sel dendritik yang menampilkan jumlah yang berbeda dari Siglec-1, dan menemukan bahwa jumlah yang lebih tinggi dari Siglec-1 menyebabkan sel-sel dendritik menangkap lebih banyak HIV, yang pada gilirannya memungkinkan untuk penularan HIV kepada CD4, sebuah proses yang disebut trans-infeksi. Tim ini kemudian mencoba menghambat protein Siglec-1. Dengan melakukannya di laboratorium, mereka menemukan bahwa sel-sel dendritik kehilangan kapasitas mereka untuk menangkap HIV dan, yang penting, mereka juga kehilangan kemampuan mereka untuk mentransfer HIV ke CD4. Dengan semua data ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa Siglec-1 adalah molekul yang bertanggung jawab terhadap masuknya HIV ke dalam sel dendritik, dan karena itu bisa menjadi sasaran terapi baru. “Kami memiliki kunci dan sekarang kami telah menemukan gemboknya,” Javier Martínez-Picado menjelaskan. “Sekarang kita sudah mengembangkan obat yang bisa menghambat proses ini untuk meningkatkan efektivitas dari pengobatan AIDS yang ada saat ini.” Ringkasan: Scientists Discover How HIV Virus Gains Access to Carrier Immune Cells to Spread Infection Sumber: Nuria Izquierdo-Useros, Maier Lorizate, Maria C. Puertas, Maria T. Rodriguez-Plata, Nadine Zangger, Elina Erikson, Maria Pino, Itziar Erkizia, Bärbel Glass, Bonaventura Clotet, Oliver T. Keppler, Amalio Telenti, Hans-Georg Kräusslich, Javier Martinez-Picado. Siglec-1 Is a Novel Dendritic Cell Receptor That Mediates HIV-1 Trans-Infection Through Recognition of Viral Membrane Gangliosides. PLoS Biology, 2012; 10 (12): e1001448 DOI: 10.1371/journal.pbio.1001448 Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/