No - BPS Kalsel

advertisement
No. 37/11/63/Th.XII, 10 November 2009
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2009
 Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2009 terhadap triwulan II-2009 (q-to-q) mencapai angka 8,66
persen. Pertumbuhan tertinggi dialami sektor pertanian yang mencapai 20,26 persen.
 Bila dibandingkan triwulan yang sama tahun 2008, perekonominan Kalimantan Selatan tumbuh
sebesar 7,53 persen (y-o-y), dimana pertumbuhan tertinggi di sektor pertanian sebesar 14,24 persen
dan terendah di sektor industri pengolahan sebesar 2,75 persen.
 Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan hingga triwulan III-2009 dibandingkan
periode yang sama tahun 2008 (c to c) telah mencapai 5,04 persen.
 Nominal PDRB yang dihasilkan pada triwulan III-2009 senilai 15,66 trilyun rupiah sehingga secara
kumulatif pada tahun 2009 telah mencapai 40,66 trilyun rupiah.
 Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2009 dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya (q to q) didorong oleh konsumsi rumah tangga 3,42 persen, konsumsi pemerintah 8,17
persen, PMTB 5,28 persen dan ekspor 26,10 persen.
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2009
Gambaran perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2009 yang ditunjukan oleh PDRB atas
harga konstan mengalami kenaikan yang cukup pesat dibanding dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yakni
tumbuh mencapai angka 8,66 persen. Pada triwulan ini, hampir semua sektor mengalami kenaikan kecuali sektor
industri pengolahan. Pertumbuhan paling tinggi di Kalimantan Selatan dialami oleh sektor pertanian yang
meningkat sebesar 20,26 persen. Musim panen yang masih berlanjut dan mencapai puncaknya pada triwulan ini
dengan produksi padi sekitar satu juta ton menyebabkan nilai tambah tanaman bahan makanan meningkat
dibanding triwulan II sebesar 34,71 persen.
Beberapa sektor yang tumbuh di atas lima persen adalah sektor konstruksi sebesar 7,30 persen, sektor
keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang tumbuh pada level 6,30 persen, sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 6,29 persen serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 5,53 persen. Sektor yang
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.37/11/63/Th.XII, 10 November 2009
1
mengalami penurunan nilai tambah sehingga mengalami pertumbuhan negatif meski dengan besaran yang kecil
adalah sektor industri pengolahan yaitu minus 1,61 persen.
Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan Menurut Sektor (persen)
Triw II-2009
terhadap
Triw I-2009
Triw III-2009
terhadap Triw
II-2009
Triw III-2009
terhadap Triw
III-2008
Triw I s/d Triw III 2009
terhadap
Triw I s/d Triw III 2008
q-to-q
q-to-q
y-o-y
c-to-c
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
69,13
20,26
14,24
7,99
3,98
2. Pertambangan dan Penggalian
5,24
5,53
4,51
1,26
0,96
3.Industri Pengolahan
0,89
-1,61
2,75
3,46
0,28
4.Listrik dan Air Minum
6,05
1,83
5,21
5,70
0,02
5.Konstruksi
3,59
7,30
6,32
6,39
0,33
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
4,05
6,29
6,18
5,80
0,89
7. Angkutan dan Komunikasi
7,09
3,63
6,02
5,67
0,49
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
10,20
6,30
3,89
6,19
0,16
9. Jasa-jasa
5,43
4,11
5,00
5,18
0,42
16,64
8,66
7,53
5,04
7,53
Sektor
PDRB dengan Migas
Sumber
pertumbuhan
y-o-y
Dibandingkan triwulan III pada tahun lalu, kinerja perekonomian Kalimantan Selatan juga menunjukkan
peningkatan pada semua sektor. Secara agregat, kinerja perekonomian triwulan III-2009 meningkat 7,53 persen
(y-o-y) dibandingkan triwulan III-2008. Hampir semua sektor meningkat dengan besaran di atas 5 persen, kecuali
sektor industri pengolahan yang tumbuh 2,75 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang
tumbuh 3,89 persen dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,51 persen. Sektor yang tumbuh sangat
signifikan pada triwulan ini adalah sektor pertanian yang mencapai 14,24 persen (y-o-y). Pertumbuhan yang tinggi
ini didorong produksi padi pada triwulan III-2009 ini yang meningkat cukup tajam dibandingkan triwulan yang sama
tahun kemarin.
Pencapaian pertumbuhan y-o-y sebesar 7,53 persen didukung oleh sumber pertumbuhan dari
peningkatan nilai tambah di sektor pertanian 3,98 persen, sektor pertambangan dan penggalian 0,96 persen,
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,89 persen serta sisanya dihasilkan dari sektor-sektor lainnya.
Ketiga sektor yang menyumbang pertumbuhan di atas memang merupakan sektor-sektor besar yang selama ini
menopang perekonomian Kalimantan Selatan.
Secara kumulatif sampai dengan triwulan III, PDRB tahun 2009 meningkat 5,04 persen (c-to-c)
dibandingkan tahun 2008. Kondisi ini menunjukkan bahwa, sampai triwulan III tahun ini perekonomian Kalimantan
Selatan cukup tumbuh dengan baik kecuali beberapa sektor pertambangan dan penggalian yang hanya tumbuh
1,26 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 3,46 persen. Sektor pertambangan dan penggalian pada
tahun ini terkena dampak akibat krisis ekonomi global yang melanda dunia di akhir tahun 2008 sehingga demand
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 026/08/63/Th.XII, 10 November 2009
dari pasar dunia cukup menurun. Tetapi melihat perkembangan ekonomi dunia pada triwulan ini, perkembangan
sektor pertambangan dan penggalian diharapkan akan mampu menunjukkan kinerja yang baik. Dengan pola
pertumbuhan triwulanan yang cukup dinamis, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kallimantan Selatan sampai
akhir tahun 2009 pada kisaran 4,0 – 5,0 persen.
2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
Pada triwulan III-2009 ini, seluruh kegiatan ekonomi di Kalimantan Selatan mampu menghasilkan nilai
tambah sebesar 15,66 trilyun rupiah lebh tinggi dari yang dihasilkan pada triwulan sebelumnya yang hanya
mencapai 13,75 trilyun rupiah. Nominal PDRB pada triwulan III-2009 tersebut setara dengan 8,00 trilyun rupiah jika
dihitung dengan harga konstan tahun 2000. Secara kumulatif, pada tahun 2009 ini nilai tambah yang telah dihasilkan
mencapai 40,66 trilyun rupiah.
Seperti terlihat pada Tabel 2, sektor terbesar yang menghasilkan nilai tambah pada triwulan III-2009 ini
adalah sektor pertanian sebesar 4,40 trilyun rupiah, disusul sektor pertambangan dan penggalian yang
menghasilkan nilai tambah sebesar 3,08 trilyun rupiah, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,19
trilyun rupiah. Sektor lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah di bawah 2 trilyun rupiah seperti sektor
industri pengolahan (1,4 trilyun rupiah), sektor listrik dan air minum (75,73 milyar rupiah), sektor konstruksi (925,85
milyar rupiah), sektor angkutan dan komunikasi (1,28 trilyun rupiah), sektor keuangan, real estat dan jasa
perusahaan (743,12 milyar rupiah) dan sektor jasa-jasa (1,37 trilyun rupiah).
Tabel 2
PDRB Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(Milyar Rupiah)
Harga Berlaku
Sektor
(1)
Harga Konstan 2000
Triw II-2009
Triw III-2009
Triw II-2009
Triw III-2009
(2)
(3)
(4)
(5)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
3.464,94
4.403,38
1.978,34
2.379,14
2. Pertambangan dan Penggalian
2.814,69
3.080,54
1.571,76
1.658,73
3.Industri Pengolahan
1.400,34
1.416,48
787,84
755,16
72,95
75,73
36,13
36,79
813,07
925,85
381,96
409,86
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.953,56
2.188,86
1.069,98
1.137,29
7. Angkutan dan Komunikasi
1.197,72
1.281,89
617,15
639,55
665,59
743,12
293,33
311,81
1.366,64
1.545,75
629,44
655,29
13.749,49
15.661,61
7.365,93
8.003,63
4.Listrik dan Air Minum
5.Konstruksi
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
PDRB dg Migas
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.37/11/63/Th.XII, 10 November 2009
3
3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III tahun 2009
Sektor yang masih menjadi primadona
dan penyumbang terbesar bagi perekonomian di
Provinsi Kalimantan Selatan adalah sektor primer
seperti sektor pertanian dan sektor pertambangan
dan penggalian. Hampir setengah dari nilai tambah
yang dihasilkan merupakan peran dari kedua
sektor tersebut. Sektor perdagangan, restoran dan
perhotelan berada pada urutan ke tiga (13,98%)
disusul industri pengolahan (9,04%). Sektor-sektor
yang lain menyumbang perekonomian pada
kisaran di bawah angka sepuluh persen, bahkan
listrik, gas dan air bersih hanya 0,48 persen.
Secara q to q, sektor yang mengalami peningkatan kontribusi adalah hanya sektor pertanian, dari 25,20
persen menjadi 28,12 persen. Kontribusi subsektor tanaman bahan makanan merupakan faktor pendorongnya,
dimana sumbangannya naik dari hanya 13,55 persen menjadi 16,98 persen. Dapat dimaklumi karena pada triwulan
III ini terjadi panen yang cukup tinggi, sebaliknya sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan
kontribusi sebesar 0,80 persen karena peningkatan produksi pertambangan non migas khususnya batubara yang
lebih rendah dari pertanian.
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2009
(persen)
2009
Sektor
(1)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3.Industri Pengolahan
4.Listrik dan Air Minum
5.Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Angkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
PDRB dg Migas
4
Triwulan II
Triwulan III
(2)
(3)
25,20
20,47
10,18
0,53
5,91
14,21
8,71
4,84
9,94
28,12
19,67
9,04
0,48
5,91
13,98
8,18
4,74
9,87
100,00
100,00
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 026/08/63/Th.XII, 10 November 2009
4. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III Tahun 2009
Dari sisi demand, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2009 didorong oleh ekspor
yang cukup tinggi dan konsumsi rumah tangga yang meningkat pada triwulan ini. Konsumsi rumah tangga meningkat
(q to q) sebesar 3,42 persen, konsumsi pemerintah meningkat 8,17 persen, PMTB meningkat 5,28 persen, ekspor
meningkat 26,10 persen serta impor juga meningkat sebesar 12,33 persen. Seperti yang sudah diprediksikan
sebelumnya, konsumsi rumah tangga naik akibat dari momen puasa dan lebaran, kemudian konsumsi pemerintah
juga naik akibat penyerapan anggaran yang mulai meningkat. Sementara ekspor komoditi juga menunjukkan
peningkatan yang cukup baik terutama pada komoditi andalan Kalimantan Selatan.
Tabel 4
Laju Pertumbuhan Komponen PDRB Penggunaan
(Persen)
Triw II-2009
terhadap
Triw I-2009
Triw III-2009
terhadap
Trriw II-2009
Triw III-2009
terhadap
Trriw III-2008
Triw I s/d Triw III 2009
terhadap
Triw I s/d Triw III 2008
q-to-q
q-to-q
y-o-y
c-to-c
(2)
(3)
(4)
(5)
1.Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2,32
3,42
4,88
6,29
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
6,57
8,17
5,95
5,78
3.Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB)
-10,15
5,28
-0,86
26,93
4.Ekspor
27,30
26,10
-5,90
-18,24
5.Dikurangi Impor
-48,01
12,33
0,16
42,50
16,64
8,66
7,53
5,04
Komponen Penggunaan
(1)
PDRB dengan Migas
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-o-y), komponen yang menunjukkan kenaikan adalah komponen
konsumsi baik konsumsi pemerintah maupun konsumsi rumah tangga. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah
mengalami pertumbuhan sebesar 5,95 persen dan konsumsi rumahtangga tumbuh 4,88 persen. Sementara itu
komponen ekspor mengalampi pertumbuhan negatif dibandingkan triwulan III-2008 sebesar -5,90 persen, sedangkan
komponen komponen lainnya cenderung stagnan dibanding triwulan III-2008.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.37/11/63/Th.XII, 10 November 2009
5
Tabel 5
PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(Milyar Rupiah)
Harga Berlaku
Komponen Penggunaan
(1)
Harga Konstan 2000
Triw II-2009
Triw III-2009
Triw II-2009
Triw III-2009
(2)
(3)
(4)
(5)
1.Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
6.056,26
6.367,91
3.021,47
3.124,05
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1.826,90
2.186,39
867,02
937,85
3.Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB)
2.766,64
2.455,63
1.255,96
1.322,28
-327,75
-1.049,05
-167,85
-606,67
5.Ekspor
7.492,21
9.963,66
3.936,02
4.963,47
6.Dikurangi Impor
4.064,77
4.262,93
1.546,69
1.737,35
13.749,49
15.661,61
7.365,93
8.003,63
4. Perubahan Inventori
PDRB dg Migas
Komponen pendorong perekonomian regional dari sisi demmand dapat dilihat dari struktur PDRB menurut
penggunaan. Sampai pada triwulan ini komponen ekspor dan konsumsi rumah tangga masih mendominasi struktur
penggunaan. Pada triwulan III 2009 ekspor
mengambil porsi 63,62 persen dan konsumsi
rumahtangga mengambil porsi 40,27 persen dari
Gambar
Gam bar22
Struktur
Konsumsi
Struktur KonsumsiKalsel
KalselTriw
Tr iwII-2009
II-2009
Perubahan
Peru bah anStok,
S to k,
-7,02
-7 ,0 2
total nilai tambah. Selanjutnya komponen impor
sebesar 27,22 persen; konsumsi pemerintah
sebesar
13,96
persen
dan
Impor;
Impo r;27,22
2 7,22
komponen
Konsumsi
Ko nsum si
Rumahtangga;
R uma htan gg a;
40,27
40 ,2 7
pembentukan modal tetap bruto sebesar 15,68
persen.
Ekspor;
Eks por ;63,62
63 ,62
Konsumsi
K ons umsi
Pemerintah;
Pe me rintah ;
13,96
1 3,96
Kinerja perdagangan luar negeri maupun
antar
daerah
Kalimantan
Selatan
masih
menunjukkan kondisi yang porspektif. Selama ini
PMTB;
PM TB;15,68
15 ,6 8
nilai ekspor baik antar daerah maupun ke luar negeri mangambil porsi yang cukup signifikan yaitu di atas 50 persen.
Ketersediaan sumber daya alam dan produk industri yang dapat diekspor menopang kinerja ekspor Kalimantan Selatan.
Selain itu, komponen konsumsi terutama konsumsi rumah tangga ikut memacu pertumbuhan ekonomi terutama pada
sektor-sektor yang memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga baik berupa makanan maupun non makanan.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 026/08/63/Th.XII, 10 November 2009
Download