ÿþM icrosoft W ord - 6 . J urnal T erbit D esember 2 0 1 6 V ol 5 N o 3

advertisement
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING BIJI-BIJIAN (DRYER)
Andriyono, Rusli
Email : [email protected], [email protected]
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Musamus
ABSTRAK
Produk-produk pertanian yang berbentuk butiran, seperti: gabah jagung, padi, kacang
kacangan, kopi, dan lain-lain memerlukan perhatian yang lebih serius, terutama pada
proses pengawetan. Proses pengeringan memegang peranan penting dalam pengawetan
produk hasil pertanian. Karakteristik pengeringan suatu bahan sangat diperlukan dalam
merancang dan mengoperasikan alat pengering yang digunakan.
Pada penelitian ini, biji-bijian hasil pertanian dikeringkan dengan dryer buatan
sendiri yang menggunakan media pengering berupa udara kering yang dipanaskan dengan
panas elemen pemanas listrik. Penentuan tingkat kekeringan biji-bijian ditentukan
berdasarkan pengujian kadar air yang terkandung pada biji-bijian tersebut.
Kata Kunci : Produk Pertanian, Pengeringan, Elemen Pemanas
dalam proses kerjanya, hasil produksi juga
PENDAHULUAN
Pada
era
globalisasi
saat
ini
dituntut hasil yang cepat, biaya rendah,
menuntut orang untuk berperan aktif,
dan
menggunakan kreatifitas dan kemampuan
konsumen sehingga usahanya dapat terus
berinovasi
suatu
berjalan. Pengembangan dan penerapan
produk yang berkualitas. Oleh karena itu,
teknologi ini diharapkan akan mampu
banyak pihak yang berlomba-lomba untuk
mendukung program nasional pemerintah
membuat atau mengembangkan teknologi
dalam memajukan industri-industri kecil
yang
lebih
maupun menengah, sehingga diharapkan
peralatan-peralatan
dengan ketersediaan teknologi ini akan
guna
memiliki
ekonomis.
menghasilkan
manfaat
Banyak
dan
dapat
memenuhi
bantu baru yang dibuat orang. Hal ini
dapat
dimaksudkan
agroindustri di Indonesia.
untuk
membantu
dan
mempermudah dalam proses kerja. Selain
246
memicu
permintaan
berkembanganya
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
Perlakuan gabah selepas panen yaitu
terdapat di distrik Kurik, Tanah Miring,
harus segera dikeringkan karena kadar air
Semangga dan Areal Wasur II. (BPS
pada gabah setelah panen masih cukup
Merauke, 2009).
tinggi sekitar 24% - 26% bahkan bisa
lebih. Apabila
Kegiatan bercocok tanam pada
gabah disimpan tanpa
lahan sawah di Kabupaten Merauke yang
proses pengeringan terlebih dahulu maka
selalu dilaksanakan pada saat musim
gabah jelas akan mengalami kerusakan
penghujan,
dikarenakan
(Daulay, 2005). Penanganan pasca panen
merupakan
sawah
yang dilakukan petani dalam melakukan
meyebabkan musim panen raya terjadi
proses pengeringan gabah masih dengan
pada saat curah hujan yang cukup tinggi
cara
sehingga metode pengeringan alami sulit
pemanfaatan
matahari
secara
tenaga
surya/sinar
tadah
hujan,
Proses
dilakukan dan menjadi kurang efektif.
pengeringan secara alami ini sering
Oleh karena itu hasil-hasil pertanian yang
dilakukan dengan cara meletakan gabah di
dihasilkan oleh para petani di kabupaten
atas permukaan terpal atau hamparan
Merauke harus segera dikeringkan agar
lantai semen secara terbuka.
tidak menjadi rusak. Untuk mengatasi
Kabupaten
langsung.
sawahnya
Merauke
memiliki
masalah tersebut, maka harus ada usaha
jumlah penduduk sebanyak 195.747 jiwa
pengembangan
yang terbagi dalam beberapa distrik.
terhadap pembuatan alat pengering biji-
Jumlah luas areal persawahan di Merauke
bijian.
mencapai
26.849
hektar
dan
serta
perencanaan
hasil
Dari uraian diatas maka kami coba
produksi maksimal yang dapat dicapai
tuangkan dalam suatu kajian ilmiah
adalah 101.161 ton/tahun untuk gabah.
berupa
Kabupaten
“RANCANG
Merauke mempunyai visi
yaitu menjadi lumbung pangan nasional di
kawasan
merupakan
Kabupaten
timur
indonesia.
komoditi
Merauke,
Gabah
unggulan
sehingga
di
perlu
adanya upaya penanganan yang tepat agar
mutu dari gabah tetap terjaga. Adapun
sentra produksi tanaman padi di Merauke
penelitian
dengan
BANGUN
judul
MESIN
PENGERING BIJI-BIJIAN (DRYER)”.
1.
Desain Perancangan
Perancangan adalah kegiatan awal
dari
suatu
rangkaian
dalam
proses
pembuatan produk. Tahap perancangan
tersebut
dibuat
keputusan-keputusan
247
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
penting yang mempengaruhi kegiatan-
kurang lebih 430 rpm diharapkan kadar air
kegiatan
menyusulnya
luar dari gabah dapat dihilangkan. Kadar
(Dharmawan, 1999: 1). Sehingga sebelum
air luar adalah air yang menempel pada
sebuah produk dibuat terlebih dahulu
kulit gabah dan mempunyai prosentase
dilakukan
yang
berat sampai dengan 75 % dari berat
nantinya menghasilkan sebuah gambar
gabah yang terkena hujan saat pemanenan.
sketsa atau gambar sederhana dari produk
Setelah kurang lebih 5 menit, lepaskan
yang akan dibuat. Gambar sketsa yang
flens poros dan matikan mesin. Kemudian
telah dibuat kemudian digambar kembali
nyalakan
dengan aturan gambar sehingga dapat
memutar tabung penampungan. Nyalakan
dimengerti oleh semua orang yang ikut
juga elemen pemanas. Hubungkan flens
terlibat dalam proses pembuatan produk
poros
tersebut. Desain dan konstruksi alat
memutar tabung penampungan sebesar 5 –
perajang multifungsi dapat ditentukan
7 rpm selama kurang lebih 30 – 45 menit.
berdasarkan
pertimbangan
Putaran rendah disertai dengan meniupkan
antara lain dari segi tenaga penggerak,
udara panas yang dihasilkan oleh elemen
ukuran
yang nyaman
pemanas ini dilakukan untuk menurunkan
tingkat
kesulitan
lain
yang
proses
perancangan
beberapa
bagi operator,
pengoperasian
dan
dynamo
putaran
kadar
air
penggerak
rendah
gabah
yaitu
sehingga
untuk
dengan
gabah
perawatannya, hasil dari pengeringan,
memenuhi syarat untuk disimpan. (Gabah
factor
kering simpan). Setelah selesai, matikan
kebisingan
dan
bahan
yang
digunakan. Gambar hasil perancangan
dynamo
adalah
pemanasnya. Buka saluran pengeluaran
hasil
akhir
dari
proses
penggerak
dan
elemen
perancangan.
untuk mengeluarkan gabah dari tabung
2.
penampungan. Kadar air setelah proses
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat ini berdasarkan
putaran
dan
temperature
pemanasan.
pengeringan harus dibawah 14%.
3.
Poros
Gabah yang basah dimasukkan pada
Poros merupakan salah satu bagian
tabung penampungan. Tutup kembali
terpenting dari setiap mesin, hampir
saluran
putar
semua mesin merupakan tenaga bersama-
mesin pemutar dan kaitkan flens poros
sama dengan putaran. Putaran pertama
agar tabung berputar.
dalam trasmisi seperti itu dipegang oleh
248
pemasukan.
Kemudian
Pada putaran
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
poros, poros macam ini mendapat beban
poros ini melalui kopling, roda gigi,
puntir dan lentur. Daya ditrasmisikan
puli sabuk, atau sprocket rantai dll.
kepada
poros
mesin.poros
ini
melalui
Poros transmisi yang relative
mekanis yang mentransmisikan gerak
pendek, seperti poros utama mesin
berputar dan daya. Poros merupakan satu
perkakas, dimana beban utamanya
kesatuan dari sembarang sistem mekanis
berupa
di
spindel.Syarat
daya
komponen
b. Spindel
alat
mana
adalah
putaran
ditransmisikan
dari
puntiran
yang
utama
yang
disebut
harus
penggerak utama, misalnya motor listrik
dipenuhi poros ini adalah deformasi
atau motor bakar, ke bagian lain yang
harus
berputar dari sistem. Oleh karenanya
ukurannya harus teliti.
poros memegang peranan utama dalam
kecil
dan
bentuk
serta
c. Gandar
transmisi dalam sebuah mesin.
Poros seperti yang dipasang
diantara roda-roda kereta barang,
Tabel 1. Penggolongan Bahan Poros
Golongan
Baja lunak
Kadar C (%)
dimana tidak mendapat beban puntir,
bahkan kadang-kadang tidak boleh
berputar, disebut
-0,15
gandar. Gandar
Baja liat
0,2-0,3
hanya
memperoleh
Baja agak keras
0,3-0,5
kecuali
Baja keras
0,5-0,8
penggerak dia akan mengalami beban
Baja sangat keras
0,8-1,2
puntir
jika
juga
beban
lentur
digerakkan
oleh
Perhitungan
yang
digunakan dalam merancang poros
(Sularso, 1978:4)
utama yang mengalami beban puntir
Poros
dibedakan
menjadi
tiga
macam berdasarkan penerusan dayanya
dan beban lentur antara lain:
a. Besar tegangan bahan yang di
(Sularso, 1991:1) yaitu:
ijinkan
a.
σ =(
Poros transmisi
Poros macam ini mendapatkan
beban puntir murni atau puntir dan
lentur. Daya ditransmisikan kepada
)
(Sularso, 1991:23)
Keterangan:
σ
= tegangan yang diijinkan
σ
= kekuatan tarik (N/mm²)
(N/mm²)
249
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
S
T
= factor keamanan
C = faktor pemakaian
b. Perhitungan gaya – gaya pada
4.
Bantalan
Bantalan merupakan elemen mesin
poros
1) Menghitung daya rencana
P
f . P (kW) (Sularso, 1991:7)
Keterangan:
yang mampu menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolakbaliknya dapat berlangsung secara halus,
Pd = daya rencana (kW)
aman,
Fc = faktor koreksi
1991:103). Bantalan harus cukup kokoh
P
untuk memungkinkan poros serta elemen
= daya nominal (kW)
mesin
dan
panjang
umur
(Sularso,
lainnya bekerja dengan
baik.
2) Menghitung momen yang terjadi
Adapun jenis-jenis dari bantalan dapat
pada poros
diklasifikasikan sebagai berikut :
T = 9,74 x 10
(Sularso,
1) Atas Dasar Gerakan Bantalan
Terhadap Poros.
1991:7)
a. Bantalan luncur (Sliding
Keterangan:
T
Contact Bearing)
= momen rencana
b. Bantalan gelinding (Rolling
(kg.mm)
n
= putaran poros
(rpm)
c. Menentukan diameter poros
d=
,
Contact Bearing)
2) Atas Dasar Arah Beban Terhadap
Poros.
a. Bantalan radial
(K M) + (K T)
b. Bantalan aksial dan
c. Bantalan khusus
(Sularso, 1991:18)
Pemasangan
Keterangan:
d
= diameter poros (mm)
bantalan
poros
diantara poros dan dudukan bertujuan
Km = faktor koreksi momen
untuk
lentur
mengurangi gesekan dan mengurangi
memperlancar
serta
putaran
menambah
poros,
M
= momen lentur (kgmm)
panas
Kt
= faktor koreksi momen
poros.Syarat bantalan poros harus presisi
puntir
250
= momen puntir (kgmm)
ketahanan
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
ukuran yang tinggi sehingga tidak kocak
Rasio
kecepatan
yang
puli
dalam bekerja.
penggerak
Perhitungan yang digunakan dalam
berbanding terbalik dengan rasio diameter
perancangan bantalan antara lain:
jarak bagi puli. Asumsi ini dengan
a. Beban ekivalen
dan
antara
digerakkan
menganggap tidak ada selip (di bawah
P = (X. F ) + (Y. F )(G.
Niemann,
beban normal). Jadi kecepatan linier garis
1999:261)
jarak bagi dari kedua puli adalah sama dan
keterangan:
sama dengan kecepatan sabuk,
P = Beban eqivalen
L. Mott, P.E., 2009: 241).
(Robert
X = Faktor radial
Y = Faktor Aksial
Fr = Beban radial (kg)
Fa = Beban aksial (kg)
b. Umur nominal, L adalah :
L=
Gambar 1. Pulley Type – V
(G.Niemann, 1999:265)
L = 10 . (
1999:265)
(G.Niemann, 1999:260)
. )
(G.Niemann,
6.
Keterangan:
Sabuk
Sabuk adalah elemen transmisi gaya
L = Umur nominal (rpm)
yang fleksibel yang dipasang secara ketat
C = Beban nominal dinamis (kg)
pada puli atau cakra (Robert L. Mott, P.E.,
P = Beban eqivalen (kg)
2009: 240). Ada beberapa jenis sabuk
yang sering dipakai antara lain:
5.
Puli (Pulley)
a. Sabuk rata (Flat belt)
Alur melingkar untuk membawa
sabuk,
disebut
sheave.
(sheave) dinyatakan
Ukuran
Adalah
jenis
paling
sederhana,
puli
sering terbuat dari kulit atau berlapis
dengan diameter
karet. Permukaan pulinya juga rata
jarak bagi, sedikit lebih kecil dari pada
dan
diameter luar puli.
penggeraknya dibatasi oleh gesekan
halus,
sehingga
gaya
murni antara sabuk dan puli.
251
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
b. Sabuk sinkron (Synchronous belt)
yang memisahkan antara dua buah
Sering juga disebut sabuk gilir
poros
(timing
memungkinkannya
bellt),
yang
bergerak
mengakibatkan
tidak
mengunakan
bersama puli (juga disebut sprocket)
transmisi langsung dengan roda
yang mempunyai alur-alur yang
gigi.V-belt merupakan sebuah solusi
sesuai dengan gigi-gigi pada sisi
yang dapat digunakan.V-belt adalah
dalam sabuk.Hanya dibatasi oleh
salah satu transmisi penghubung
kekuatan tarik sabuk dan kekuatan
yang
geser gigi-giginya.
mempunyai penampang trapesium.
c. Sabuk bergigi
terbuat
Dalam
dari
karet
penggunaannya
dan
V-belt
Sabuk ini digunakan pada puli
dibelitkan mengelilingi alur puli
standar
ini
yang berbentuk V pula. Bagian belt
mempunyai
yang membelit pada puli akan
V.
menyebabkan
gigi-gigi
sabuk
fleksibilitas dan efisiensi yang lebih
mengalami
tinggi dibandingkan dengan sabuk-
lebar
sabuk standar. Sabuk ini dapat
bertambah
beropesari pada diameter puli yang
1991:163).V-belt banyak digunakan
kecil.
karena V-belt sangat mudah dalam
d. Sabuk-V
penangananya dan murah harganya.
bagian
sehingga
dalamnya
besar
akan
(Sularso,
Bentuk-V menyebabkan sabuk-V
Selain itu V-belt juga memiliki
dapat terjepit alur dengan kencang,
keungulan lain dimana V-belt akan
memperbesar
dan
menghasilhan transmisi daya yang
memungkinkan torsi yang tinggi
besar pada tegangan yang relatif
dapat ditransmisikan sebelum terjadi
rendah
selip.Sebagian besar sabuk memiliki
dengan transmisi roda gigi dan
senar-senar
rantai, V-belt bekerja lebih halus
gesekan
serabut
berkekuatan
tarik tinggi yang ditempatkan pada
diameter jarak bagi dari penampang
melintang
sabuk,
yang
berguna
untuk meningkatkan kekuatan tarik
pada sabuk.Jarak yang cukup jauh
252
lengkungan
serta
jika
dan tak bersuara.
dibandingkan
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
Keterangan:
P = daya (kW)
Pd= daya rencana (kW)
fc
= factor koreksi
b. Momen rencana (T1,T2)
T = 9,74x10 x
Gambar 2. Penampang V-belt
(kg.mm)
(Sularso, 1991:7)
(G.Niemann, 1999:276)
Keterangan:
Penampang V-belt dapat diperoleh
atas dasar daya rencana dan putaran poros
pengerak. Daya rencana dihitung dengan
mengalikan daya yang diteruskan dengan
Pd= daya rencana (kW)
n1= putaran poros penggerak (rpm)
c. Kecepatan sabuk (v)
dapat menghubungkan poros-poros yang
v=
sejajar dengan arah putaran yang sama. V-
v = kecepatan puli (m/s)
belt selain juga memiliki keungulan
dp= diameter puli kecil (mm)
dibandingkan dengan transmisi-transmisi
n1= putaran puli kecil (rpm)
faktor koreksi. Transmisi V-belt hanya
yang
lain,
kelemahan
V-belt
juga
dimana
memiliki
V-belt
dapat
memungkinkan untuk terjadinya slip.
Oleh karena itu, maka perencanaan V-belt
(Sularso, 1991: 166)
Keterangan:
d. Panjang keliling (L)
L = 2C +
D −d
D +d
+
(Sularso, 1991: 170)
f. Sudut kontak ()
perlu dilakukan untuk memperhitungkan
jenis sabuk yang digunakan dan panjang
sabuk yang akan digunakan. Perhitungan
yang digunakan dalam perancangan Vbelt
antara
lain:
Perhitungan
yang
θ = 180 −
1991: 173)
Faktor koreksi (kθ) = 0,99°
Keterangan:
digunakan dalam perancangan V-belt
L = panjang keliling
antara lain:
= sudut kontak
a. Daya rencana (Pd)
P = f xP (Sularso, 1991:7)
(Sularso,
C = jarak sumbu poros (mm)
Dp= diameter puli besar (mm)
253
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
dp= diameter puli kecil (mm)
Gambar 4. Pasak
Jika momen rencana dari poros
adalah T (Kg.mm) dan diameter poros
adalah ds (mm), maka gaya tangensial F
Gambar 3. Sabuk V
(Kg) pada permukaan poros adalah
7.
Pasak Benam
Pasak adalah suatu elemen mesin
F=
/
Menurut lambang pasak, gaya
yang dipakai untuk menetapkan bagian-
geser bekerja pada penampang mendatar b
bagian mesin seperti roda gigi, spocket,
x 1 (Kg/mm2) oleh gaya F (Kg). Dengan
puli, dll pada poros. Pasak benam
demikian tegangan geser τk (Kg/mm2)
mempunyai
yang ditimbulkan adalah:
bentuk
segi
empat,
sisi
sampingnya harus pas dengan alur pasak
agar tidak menjadi koyak dan rusak.
Untuk pasak, umumnya dipilih bahan
yang mempunyai kekuatan tarik lebih 60
kg/mm2 , lebih kuat dari pada porosnya.
Kadang-kadang sengaja dipilih bahan
yang lemah untuk pasak, sehingga pasak
akan lebih dulu rusak dari pada poros atau
nafnya. Ini disebabkan karena harga pasak
yang murah dan dapat menggantinya.
τk=
Ɩ
Tegangan geser yang diinginkan t
ka (Kg/mm2) panjang pasak L1 (mm) yang
diperlukan dapat diperoleh :τ Ka
Harga τ Ka adalah harga yang
diperoleh dengan membagi kekuatan tarik
σb dengan faktor keamanan SFk1 x SFk2.
Harga SFk1 umumnya diambil 6 dan SFk2
diambil antara1-1,5 jika beban dikenakan
secara perlahan-lahan antara 1,5-3 jika
dikenakan dengan tumbukan ringan, dan
antara 2-5 jika dikenakan secara tiba-tiba
dan dengan tumbukan berat.Gaya keliling
F (Kg) yang sama dikenakan pada luas
permukaan samping pasak. Kedalam alur
254
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
pasak pada poros dinyatakan dengan t1
benda kerja yang akan dilas. Setelah dapat
dan kedalam alur pasak dengan naf
dipastikan bahwa ada arus listrik mengalir
dengan t2.
dari elektroda kebenda kerja, elektroda
Harga Pa adalah sebesar 8 (kg/mm2)
ditarik sedikit menjauhi benda kerja ± 3
untuk poros diameter kecil, 10 kg
mm. Jarak benda kerja dan elektroda
(kg/mm2) untuk poros berdiameter besar
disebut panjang busur nyala, suhu busur
dan setengah dari harga-harga diatas
nyala sekitar 38000 C, oleh suhu yang
untuk poros berputaran tinggi. Perlu
tinggi tersebut
diperhatikan bahwa lebar pasak yang
melemah.
sebaiknya antara 25-35 % dari diameter
elektroda dan logam
Terjadinya busur nyala tersebut
poros dan panjang pasak jangan terlalu
disebabkan
panjang dengan dibandingkan dengan
listrik antara kedua kutub (elektroda dan
diameter pooros (antara 0,75-1,5 ds).
benda
Karena lebar dan tinggi pasak sudah
tegangan busur nyala. Tinggi tegangan
distandarkan,
busur nyala ini adalah antara 25-36 Volt,
maka
gaya
yang
oleh
kerja),
las
belum
perbedaan
tegangan
tegangan
ini
digunakan
disebut
ditimbulkan oleh gafa F yang besar
bila
tegangan
hendaknta diatasi dengan menyesuaikan
tersebut lebih tinggi lagi yaitu 70-85 Volt.
panjang pasak. Namun demikian, pasak
Terdapat dua macam las listrik,
yang terlalu panjang tidak dapat menahan
dilihat dari arah arusnya yaituarus listrik
tekanan yang merata pada permukaannya.
AC dan arus listrik DC. Arus listrik AC
Jika terdapat pembatasan pada ukuran
(Alternating Current) disebut juga arus
atau poros dapat dipakai ukuran yang
bolak- balik, disebut demikian karena arah
tidak setandar atau diameter moros harus
arusnya bolak- balik dari + ke – dan – ke
dikoreksi.
+. Arus listrik DC juga disebut arus searah
karena arah arusnya bergerak sepanjang
8.
Pengelasan
Mengelas
penghantar hanya dalam satu arah.
listrik
adalah
menyambung dua bagian logam atau lebih
dengan jalan perlahan menggunakan busur
nyala listrik. Cara membangkitkan busur
nyala adalah elektroda disentuhkan ke
255
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
A. Diagram Alir Penelitian
Gambar 5. Sketsa Alat Pengering Biji –
Bijian
Tabel 2. Keterangan Gambar 1.5
No. Nama Bagian
No
Saluran
1
Masuk Biji-
7
bijian
2
3
4
5
6
Tabung
Penampungan
Elemen
Pemanas
Bantalan
Pully /
Kopling Flens
8
9
10
11
Nama
Bagian
Mesin
Penggerak
Saluran
Pengeluaran
Rangka
Rantai
Penggerak
Dinamo
Penggerak
V- Belt
Gambar 6. Diagram Alir Penelitian
256
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 5 No. 3, Desember 2016
ISSN 2089-6697
PENUTUP
sederhana dan draf publikasi ilmiah
A. Kesimpulan
nasional.
Dari
uraian
laporan
kemajuan
penelitian penerapan produk terapan ini,
DAFTAR PUSTAKA
dapat
1. Daulay, Saipul Bahri. 2005. Pengering
disimpulkan
beberapa
hal
diantaranya:
Padi, Universitas Sumatra Utara
1. Produk dan desain dari alat pengering
biji-bijian
telah
terbuat
dengan
2. Frans Jusuf Daywin dkk. 2008.
Mesin – Mesin Budidaya Pertanian
dimensi PxLxT adalah 225 x 110 x
di Lahan Kering, Graha Ilmu.
140 (cm).
Yogyakarta 55511.
2. Kapasitas alat pengering biji-bijian
3. G.Niemann dan Ir Anton Budiman.
dapat menampung 200 s/d 250 kg biji-
1999. Elemen Mesin jilid I, PT
bijian hasil pertanian (padi, jagung,
ERLANGGA, Cicaras Jakarta 13740.
kedelai, kacang tanah dll).
4. Hermawan,
Yuni.
2005.
Sistem
Pengering Gabah dengan Efek Tarikan
Cerobong Berbahan Bakar Limbah
B. Saran
Adapun
saran
dikemukakan
dari
yang
laporan
akan
kemajuan
Sekam, Universitas Jember, Jember.
5. Mochammad Machrus Adhim, Dkk.
penelitian ini adalah:
2013.Spin
Dry_Pad:
1. Dalam pendanaan penelitian, perlu
Pengering Biji-Bijian Berbasis Sistem
Putar
diperhatikan waktu pencairan dana
Otomasi
penelitian besaran dana yang akan
Kualitas Dan Produktivitas Ud Sumber
diberikan bagi peneliti agar penelitian
Rejeki, Institut Teknologi Sepuluh
dapat dilaksanakan secara maksimal
Nopember, Surabaya.
dan target luarannya dapat tercapai.
2. Karena keterbatasan dana penelitian
(Pengajuan
Dana
73.960.000,
dan
Untuk
Mesin
Meningkatkan
6. Sularso dan Suga Kiyokatsu. 1997.
Dasar Perencanaan
dan
Pemilihan
Awal
Rp.
Elemen Mesin, PT. Pradnya Paramita,
disetujui
Rp.
Jakarta.
50.000.000,-), beberapa hasil luaran
untuk tahun pertama belum dapat
dicapai,
diantaranya
draf
paten
257
Download