INFO BENCANA Edisi Mei 2013 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual Dalam edisi ini: Mendeka Pertengahan Tahun 2013, Wilayah Nusantara Masih Dibayangi oleh Banjir, Pu ng Beliung, dan Tanah Longsor P.1 Lima Kabupaten/Kota di Gorontalo Dilanda Banjir P.2 Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Mei 2013) P.3 Ringkasan Bencana Indonesia 2013 P.3 Peta Kejadian bencana Indonesia (Mei 2013) P.4 Mendeka Pertengahan Tahun 2013, Wilayah Nusantara Masih Dibayangi oleh Banjir, Pu ng Beliung, dan Tanah Longsor Triwulan pertama tahun 2013 ini, bencana hidro‐ meteorologi menjadi yang paling dominan dibandingkan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh musim penghujan yang terjadi di Indonesia. Banjir pada awal tahun seper di Jakarta, sepan‐ jang Sungai Bengawan Solo, dan beberapa wilayah di Indonesia membuk kan bahwa daya serap dan sungai yang ada dak mampu menampung curah hujan yang sangat nggi. Pu ng beliung dan tanah longsor juga kerap melanda dan menyebabkan korban serta kerusakan bagi masyarakat. Banjir Melanda Beberapa Wilayah Indonesia pada Awal Tahun 2013 Di bulan Mei, lebih dari 90 kejadian bencana terjadi di Indonesia dan kembali didominasi oleh banjir, pu ng beliung dan tanah longsor. Jika dirata‐rata, pada bulan Mei ini terjadi 3 kejadian bencana se ap harinya. Cakupan wilayahnya mencapai 69 kabu‐ paten/kota di Indonesia. Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia dan Dampaknya Bulan Mei 2013 Salah satu yang cukup menyita perha an adalah banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo. Bencana di bulan Mei telah menyebabkan lebih dari 40 jiwa meninggal dan hilang serta 76 ribu lebih korban menderita dan mengungsi. Un‐ tuk korban meninggal dan hilang terbanyak disebabkan oleh kecelakaan industri yang terjadi di PT Freeport. Kecelakaan ini me‐ nyebabkan longsor yang menelan korban lebih dari 25 jiwa. Korban meninggal dan hilang terbanyak kedua disebabkan oleh tanah longsor, yaitu sebanyak 13 jiwa, sedangkan korban menderita dan mengungsi paling banyak disebabkan oleh bencana ban‐ jir, dimana jumlahnya hampir mencapai 70 ribu jiwa. Berdasarkan pencatatan data di BNPB, kerusakan yang di mbulkan akibat bencana selama bulan Mei adalah lebih dari 350 ru‐ mah rusak berat, sekitar 125 rumah rusak sedang dan 1600an rumah rusak ringan. Hal ini membuk kan bahwa bencana masih menjadi ancaman bagi masyarakat yang nggal di Indonesia. Memasuki awal bulan Juni, hujan masih terjadi di beberapa wilayah dan dak sedikit yang menyebabkan banjir. Hujan deras itu disebabkan oleh adanya anomali pola angin yang berasal dari Sam‐ udera Hindia bergerak ke mur laut menuju Jawa dan Sumatera, lalu berbelok ke mur menunjukkan pola yang mirip dengan musim penghujan. Pola angin itu mirip pola angin baratan atau monsunal Asia dari barat ke mur. Umumnya hal ini berlangsung pada musim penghujan, sedangkan saat ini adalah musim pancaroba menuju musim kemarau. Kondisi demikian menyebabkan wilayah Indonesia masih berpotensi hujan dengan intensitas nggi yang dapat memicu banjir dan tanah longsor. Banyaknya bencana yang melanda wilayah Indonesia, mengindikasikan perlunya peringatan dini bencana dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat agar dapat mengurangi korban dan kerusakan yang di mbulkan. Penanggulangan bencana saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun seluruh lapisan masyarakat beserta pihak pemerintah dan swasta. Masyarakat yang nggal di daerah rawan bencana perlu meningkatkan kewaspadaan di musim pancaroba ini karena hujan yang turun dapat terjadi dengan intensitas yang cukup lebat dan bahkan disertai upan angin kencang. Seper halnya di peralihan musim kemarau ke penghujan yang menyebabkan banyaknya pu ng beliung yang melanda di Indonesia. Lima Kabupaten/Kota di Gorontalo Dilanda Banjir Sejumlah Warga di Kota Gorontalo Mengungsi Akibat Bencana Banjir (sumber: www.metrotvnews.com) Hujan deras yang terjadi pada awal bulan Mei 2013 menyebabkan beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo terendam banjir. Wilayah yang terendam banjir mencapai lima kabu‐ paten/kota, melipu Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Pahuwato. Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Bolango dan Danau Limbo‐ to ini telah merendam sejumlah pemukiman warga dan memaksa mereka untuk mengung‐ si. Air dengan ke nggian sekitar setengah me‐ ter juga menggenangi pusat perbelanjaan, Pasar Sentral, kompleks kampus Universitas Negeri Gorontalo, Lembaga Pemasyarakatan, dan Kejaksaan Tinggi Gorontalo. Secara keseluruhan, banjir di Gorontalo yang terjadi sejak 14 Mei 2013 telah menyebabkan hampir 30 ribu jiwa dari lima kabu‐ paten dan kota mengungsi ke beberapa k. Beberapa lokasi yang menjadi k pusat pengungsian adalah Jalan Ampi dan Ge‐ dung Budaya. Rumah yang terendam banjir di lima kabupaten/kota mencapai lebih dari 10 ribu unit. Selain itu, sebanyak 6 unit rumah warga mengalami kerusakan berat serta 60 lainnya rusak sedang akibat musibah banjir ini. Banjir juga merendam dak kurang dari 18 ha lahan pertanian warga. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, awalnya banjir di Kota Goronta‐ lo hanya terjadi di Kecamatan Kota Tengah, Kota Selatan dan Kota Timur. Namun sejak Rabu (15/5) dini hari, banjir meluas hing‐ ga melanda sejumlah kelurahan di Kecamatan Kota Barat dan Dungingi, dengan ke nggian air 30 cm hingga satu meter. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menanggulangi bencana ini. BPBD setempat bersama TNI, Polri, Basarnas, Tagana dan dinas terkait telah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan darurat dan pemenuhan kebutuhan di pengungsian. Selain itu, Pemerintah Kota Gorontalo juga mendapat bantuan dana hibah dari JICA untuk membangun sistem pengendalian banjir perkotaan di wilayah pesisir sungai Bolango. Menurut Walikota Gorontalo, program penanggulangan banjir dalam bentuk pem‐ bangunan tanggul sepanjang 5,5 kilometer saat ini sudah berjalan dan akan terus digenjot. Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Mei 2013) Provinsi Pemerintah Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Papua Total Banjir 3 1 2 1 2 2 5 3 6 2 1 4 3 2 37 Banjir Dan Tanah Longsor 1 1 2 1 5 Kecelakaan Transportasi 1 1 Puting Beliung 1 7 1 2 2 1 3 2 1 4 1 1 26 Tanah Longsor 4 1 1 1 6 2 1 2 1 2 1 1 1 24 Ringkasan Bencana Indonesia 2013 Grafik Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia Januari‐Mei 2013 Jumlah Kejadian Korban Meninggal dan Hilang Korban Menderita dan Mengungsi Kerusakan Permukiman Kerusakan Sarana Umum (Kesehatan, Ibadah, Pendidikan) 515 kejadian 344 jiwa 529.449 jiwa 30.689 unit 81 unit Penyusun : Tim Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Lt. 4 www.bnpb.go.id Kecelakaan Industri 1 1 Total 9 9 3 2 1 3 2 3 2 16 7 2 12 2 2 4 5 1 3 3 3 94