BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Terhadap Teori 1) Pengertian Pemasaran Menurut Stanton (Musrid, 2006:26) pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usaha berjalan terus dan maju, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap produk lain sehingga mereka berpindah haluan. Petter Drucker seorang pakar teori manajemen terkemuka mengatakan orang dapat menganggap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan, akan tetapi tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual barang atau jasa itu sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli. 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2) Pengertian Bauran Pemasaran Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, setiap perusahaan berupaya untuk menetapkan strategi pemasaran dan target market nya. Aktivitas pemasaran tersebut dimulai sejak memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditunjukan untuk menentukan produk, pasar, harga dan promosi. Lamb, Hair dan Mc Daniel (2006) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah stategi produk, promosi dan menentukan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam sasarannya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk, harga distribusi, promosi saling berhubungan dimana masing-masing elemen di dalamnya saling mempengaruhi. Kegiatan-kegiatan ini perlu dikontribusikan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan atau organisasi tidak hanya memilih kombinasi yang baik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan berbagai macam elemen dari bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran. Marketing Mix adalah factor-faktor yang dikuasai, digunakan dan dikendalikan oleh seorang marketing manager (controllable factor) untuk mempengaruhi jumlah permintaan, Mc Charty mengklasifikasikan alat-alat 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pemasaran ini menjadi empat kelompok besar, yang disebut 4P tentang pemasaran: Produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion) Empat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: 1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties and returns. 2. Price (harga) yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau menggantikan hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period. 3. Place (tempat) yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, location, inventory, transport. 4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi anatara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation and direct marketing . 3) Pengertian Bauran Promosi Promosi merupakan salah satu dari mahaguru yang menopang bangunan pemasaran perusahaan, tiga diantaranya ialah product, price dan place. Perusahaan 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang mengabaikan aktifitas promosi sama artinya membiarkan bangunan perusahaan itu jomplang karena kehilangan salah satu pilarnya. Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketing mix juga menurunkan satu himpunan strategi yang kemudiaan di kenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix. Ada empat strategi promosi yaitu terhimpun dalam promotion mix, yaitu: 1. Periklanan, dapat berupa sajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar 2. Promosi penjualan (salles promotion), intensif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. 3. Publisitas (publicity), suatu stimulasi non personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersial didalam suatu media yang disebarluaskan yang tidak dibayar dengan pihak sponsor . 4. Penjualan pribadi (personal selling), dapat berupa presentasi lisan dalam suatu pembicaraan dengan suatu atau beberapa calonpemebeli dengan melakukan untuk penjualan (K otler, 2007:257) Promosi pemasaran adalah sebagai satu upaya untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk kemudian melakukan penjulan. Tujuan dari promosi adalah untuk memberitahu bahwa produk yang terbaik tersedia ditempat yang benar dan 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dengan harga yang terjangkau. Hal ini pula yang dilakukan oleh Inaconcerts.com dalam mempromosikan event yang bekerjasama dengan mereka. 3.1 Periklanan (Advertising) Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi non-personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakan organisasi yang mensponsorinya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Periklanan dapat disajikan dalam bebegai bentuk dan media sebagai berikut: a. Media Cetak - Surat kabar Surat kabar merupakan salah satu media periklanan yang paling efektif. Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya surat kabar hanya dibaca 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sekali kemudiaan dibuang sehingga kurang mendapat perhatian dari pembaca. Inaconcerts.com sering menggunakan promosi pada media cetak. Di mana pada media cetak, Inaconcerts.com bekerjasama dengan para event organizer atau promotor untuk beriklan melalui Koran seperti; Kompas, The Jakarta Post, Media Indonesia, untuk mempublikan sebuah event. - Majalah Media ini hamper sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya diterbitkan untuk orang-ornag yang khususnya mempunyai rasa dan perhatiian yang sama pada segmen tertentu saja. - Brosur dan leaflet Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke berbagai perusahaan maupun perorangan yang dianggap sebagai pembeli potensial, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai produk dan harga. - Direct mail Direct mail adalah surat penawaran yang dikirimkan kepada pembeli potensial dan mencantumkan fasilitas yang tersedia dengan penawaran dan harga khusus. Inaconcerts.com menggunakan layanan Newsletter, dimana setiap adanya pemberitaan maupun penjualan tiket pertunjukan musik terbaru dari event organizer maupun promotor yang bekerjasama, 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ langsung terkirimkan ke alamat email dari para pelanggan Inaconcerts.com. b. Media Elektronik Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio dan audio visual. - Media Audio Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalam hal ini adalah radio dan telepon. Media audio yang lebih banyak digunakan adalah radio karena pengiklanan pada media ini biayanya relative murah. Disamping itu, karena sifatnya audio maka tidak diperlukan keterampilan khusus untuk menyampaikan pesan yang disampaikan seperti halnya yang disampaikan dalam media cetak yang memerlukan kecakapan untuk memahami pesan yang disampaikan. Inaconcerts.com sendiri berada dalam satu naungan dengan radio online bernama djwirya.com. Jadi, pada saat mempromosikan sebuah event, Inaconcerts.com dibantu oleh Djwirya.com yang melakukan publikasi melalui media audio. Contohnya seperti memberikan spot iklan di segemen tertentu dan juga adlibs. - Media Audio Visual Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar. Dalam hal ini yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ internet dan bioskop. Media ini harganya relatif cukup mahal sehingga benar-benar diperlukan keterampilan khusus dan kecakapan dalam proses penyampaianya. Media ini cukup efektif karena dapat menimbulkan imajinasi tentang produk pada konsumen dan juga tidak harus memiliki keterampilan khusus dalam memahami pesan yang disampaikan. c. Media Outdoor (Luar Ruangan) - Billboard Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat dijalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat, mudah dipahami dan gambar yang menarik. - Signboard Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar pentunjuk arah suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut. - Umbul-umbul Media ini menampilkan informasi yang ditambahkan gambar dengan warna yang mencolok sehingga memberikan suasana yang meriah dan juga menarik perhatian agar membaca informasi yang tertera didalamnya. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Sticker Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui jalur padat. 3.2 Penjualan Perseorangan (personal selling) Penjualan perseorangan menjadi interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Penjualan perseorangan ini merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel dibandingkan alat-alat promosi lainnya. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman dimana salesman dapat mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen sekaligus dapat melihat reaksi konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Alat komunikasi umum yang digunakan pada personal selling adalah: presentasi penjualan, pertemuan penjualan (gathering), program insentif dan sampel wiraniaga. 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jenis wiraniaga penjualan dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: a. Retail Selling, dimana tenaga penjual melakukan penjualan dengan cara melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan. b. Field Selling, dimana tenaga penjual melakukan penjualan diluar perusahaan, yaitu dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah, perusahaan, kantorkantor, dan lain-lain. Melalui cara ini, Inaconcerts.com melakukan penjualan tiket konser pertunjukan musik ke beberapa perusahaan yang dianggap cocok sebagai target penjualan. Peerapannya adalah dengan memberikan potongan harga khusus jika kuota pembelian mencapai jumlah yang sudah disepakati oleh kedua pihak. Sebagai contoh, Inaconcerts.com memberikan potongan harga khusus terhadap karyawan sebuah perusahaan perbankan dalam pembelian tiket Jazz Goes To Campus (JGTC). c. Executive Selling, dimana pimpinan perusahaan bertindak sebagai tenaga penjualan yang melakukan penjualan. 3.3. Publisitas (Publicity) Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kotler dan Amstrong (2003) menjelaskan bahwa publisitas adalah aktivitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subjek itu tanpa dibayar sponsor. Pada publisitas, informasi yang tercantum bukan berupa iklan, melainkan berupa berita. Biasanya, individu atau lembaga yang dipublikasikan tidak mengeluarkan biaya dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Publisitas mengandung unsur-unsur berita yang menarik sehingga dapat menarik media masa untuk ikut serta menyiarkan meskipun tidak menerima bayaran. Alat komunikasi umum yang digunakan pada saat melakukan publikasi adalah pers, pidato atau seminar, laporan tahunan dan donasi serta hubungan masyarakat. Ciri atau penampilan publisitas ditambah dengam tiga kualitas khusus, yaitu : a. Nilai kepercayaan yang tinggi. Artikel dan berita di media biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh pembaca daripada iklan. b. Dorongan keluar. Publisitas dapat menjangkau banyak pihak menghindari wiraniaga atau iklan. Pesan yang sampai ke pembeli berupa berita, bukan suatu komunikasi penjual langsung. c. Dramatisasi. Iklan dan publisitas mempunyai potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Penerapan dalam publisitas ini, atas dasar persetujuan dengan klien, Inaconcerts.com mengirimkan press release (rilis pers) kepada media rekanan untuk memberitakan penjualan maupun informasi pertunjukan musik tertentu. Hal ini tentunya diluar dari publisitas yang sudah dikeluarkan oleh pihak event organizer 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ maupun promotor yang menjadi klien dari Inaconcerts.com sendiri. Tujuannya adalah memperluas publisitas pertunjukan musik dari pihak yang berbeda, agar media mempublikasikan berita yang berbeda namun dengan informasi yang relatif sama. 3.4. Promosi Penjualan ( Sales Promotion) Promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pemebelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2003), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari produk atau jasa. Jadi, promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang dpat mendorong pembelian oleh konsumen dan yang dpat meningkatkan efektivitas para distributor atau retailer dengan mengadakan pameran, display, eksibisi, peragaan dan berbagai kegiatan penjualan lainnya, yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat tidak rutin. Dalam promosi seperti hadiah, paket harga, peragaan, pameran, demonstrasi dan contoh barang. Ciri-ciri promosi penjualan adalah komunikasi, insentif, dan undangan. Dari penjelasaan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar promosi penjulan diorientasikan pada pengubahan perilaku pembelian konsumen dengan segera. Diera globalisasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri adanya social media dapat mempermudah para pengusaha untuk mempromosikan produknya disegmentasi yang lebih luas lagi, karena saat ini semua orang dengan mudahnya mendapatkan informasi melalui internet. 4) Pengertian Sosial Media 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sosial media adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuag komunitas. Pada sosial media kita dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi dan saling bekenalan dalam bentuk tulisan visual maupun audio visual. Contonya seperti twitter, facebook, instagram, path, foursquare dan lainnya (Puntoadi, 2011:1). a) Manfaat Sosial Media Personal branding is not public figure’s, it’s for everyone (Puntoadi, 2011:6). Disini sosial media dapat bermanfaat untuk menetukan personal branding yang diinginkan, mencari lingkungan yang tepat, memperlajari cara bberkomunikasi dan untuk konsistensi. Mix the media. Fantastic marketing result through sosial media: “people don’t watch TV’s anymore, they watch their mobile phones”. (Puntoadi, 2011:19). Sosial media memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen, dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Sosial media dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang digambungkan melalui sosial media lainnya. Serta sebagai jalan menemukan atau menciptakan para brand evangelist. Sosial media memberikan peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan kesempatan mendapatkan feedback secra langsung. (Puntoadi, 2011: 21-31) 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ b) Iklan Internet Seiring dengan ditemukannya World Wide Web, sebuah sistem jaringan lebar (network-wide), peta periklanan mulai berubah (Morissan, 2006 : 246). Social media menjadi lebih mudah bagi kepentingan bisnis untuk menyebarkan informasi dan meraih pelanggan. Inilah yang disebut Internet Advertising atau bisa disingkat IAdvertising. Secara harfiah dapat diterjemahkan menjadi periklanan atau beriklan di internet. Iklan internet memenuhi standar nonpromosi yang telah ditetapkan secara informal. Para “surfer” akan memilih mencurahkan perhatian pada situs yang menawarkan informasi. Mereka akan melihat untuk membeli, tetapi mereka tidak mau dijual secara agresif. Pemasar harus bisa menyalurkan informasi keunggulan merek tanpa dianggap sedang berdagang (Shimp, 2002 : 543) c) Kekuatan Sosial Media Sosial media memiliki kelebihan untuk bookmarking, content and sharing dan creating opinion. Untuk jenis social media seperti twitter dapat menciptakan serta menggerakan komunitas, mengendalikan traffic di blog, website. Bisa digunakan untuk menguji reaksi pasar. Penggunaan sosial media merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif namun minim budget. Dengan adanya berbagai pilihan yang ada, 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Inaconcerts.com menjajaki setiap layanan sosial media dalam mempromosikan sebuah pertunjukan musik. Pada setiap sosial media sendiri berbeda penerapannya. - Facebook, yang memiliki karakter penulisan yang lebih banyak, memungkinkan Inaconcerts.com untuk menjelaskan informasi pertunjukan musik hingga penjualan tiket secara lebih terperinci. Dari mulai melampirkan foto berupa poster/flyer digital konser musik itu sendiri sampai mempublikasikan url. - Twitter, dengan karakter yang terbatas sejumlah 140, Inaconcerts.com biasanya hanya melampirkan foto berupa poster/flyer digital konser musik. Disamping itu, Twitter lebih dikenal sebagai media tempat berinteraksi dengan para penggemar maupun pelanggan. - Instagram, layanan media sosial ini hanya berisikan foto yang dilengkapi dengan photo caption. Namun pada sosial media yang satu ini, sangat tidak memungkinkan untuk melakukan interaksi seperti di Twitter, meskipun adanya opsi ‘comment’ pada setiap konten foto. Sedangkan pada Foursquare, Path, Pinerest dan lainnya, Inaconcerts.com tidak terlalu berfokus lantaran belum maraknya penggunan pada layanan media sosial tersebut. Pada sisi lain, ada juga layanan tambahan berbayar yang diterapkan oleh Inaconcerts.com dalam melakukan promosi event. Seperti layanan, Twitter Ads, Facebook Ads, serta Google Ads. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5) Membangun Merek (Branding) Dalam dunia bisnis, brand korporat atau brand produk merupakan asset perusahaan yang intangible, tetapi sangat penting dijaga kredibilitasnya. Brand korporate dan brand produk dari sebuah perusahaan memiliki hubungan yang saling berkaitan erat. Bahkan brand koroprat dapat memengaruhi brand produk dan sebaliknya. Brand korporate adalah brand induk sedangkan brand korporat adalah brand anak. Logika untuk memahami hal tersebut adalah seperti nilai rumah dan nilai isi rumah. Nilai sebuah rumah akan ditentukan model rumah, luas rumah dan kekuatan konstruksi rumah. Jika persepsi terhadap isi di dalamnya juga ikut bagus. Sebaliknya, jika persepsi terhadap isi rumah bagus maka hal ini juga akan menaikkan nilai rumah tersebut. Dalam dunia iklan kegiatan branding harus diperhatikan karena memiliki konsistensi dalam menyampaikan pesan pemasaran. 6) Konsep Merek (Brand) Merek (brand)merupakan elemen komunikasi pemasaran yang penting. merek menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut : Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilakan perusahaan. Identifikasi ini berfungsi untuk membedakannya dengan produk sejenis (1997:13) Gambar 2.1 Logo Inaconcerts.com 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Berdasarkan definisi tersebut merek memiliki elemen-elemen sebagai berikut: 1. Brand Name ( nama merek ), yaitu bagian yang dapat diucapkan. Misalnya merek kartu prabayar, Simpati, XL bebas, AS, Mentari, IM3, dan sebagainya. 2. Brand Image ( tanda merek ), merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan seperti lambang, desain huruf atas warna khusus. 3. Trade Mark (tanda merek dagang), merupakan merek atau sebagian tanda merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa . Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek ( tanda merek). 4. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi undangundang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya. (Rangkuti, 2002:2) Untuk mencapai komunikasi merek, perusahaan menggunakan biro iklan, karena biro iklan mampu menghasilkan iklan yang efektif serta komunikasi yang cepat. Tiga tujuan utama dalam mengkomunikasikan merek adalah: 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Komunikasi merek mampu meningkatkan kesadaran atas merek ( brand awareness) 2. Memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan suatu merek 3. Menstimulasi dan memotivasi target konsumen untuk melakukan aksi pembelian. 7) Tahap Perkembangan Merek Menurut Goodyear terdapat enam tahap perkembangan merek, yaitu : 1. Produk yang tidak memiliki merek (unbrand goods) Pada tahap ini produk dikelola sebagai komoditi. Kondisi akan mendukung jika permintaan (demand) lebih tinggi daripada penawaran (supply). Produk hanya dinilai karena fungsi dan harganya yang murah. Jika permintaan produk tanpa merek lebih tinggi daripada pasokan produk sejenis maka produk tersebut memang tidak terlalu memerlukan merek karena tidak memerlukan perbedaan. Namun jika pasokan produk sejenis berlimpah maka terjadi persaingan. Di sini produsen memerlukan merek untuk bersaing, paling tidak untuk membedakan dengan produk sejenis. Jika selera konsumen berubah maka daya beli meningkat, maka konsumen sudah memperhatikan dan memperbandingkan kualitas produk atas produk yang lain. 2. Merek yang dijadikan referensi ( Brand as reference) Persaingan merangsang produsen untuk membuat diferensiasi terhadap produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan perubahan terhadap 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ atribut fisik produk. Pelanggan sudah mulai memperbandingkan berbagai macam produk berdasarkan konsistensi kulitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, strategi perusahaan adalah memberi merek ynag tepat dengan keunggulan produksi yang dihasilkan sehingga sulit ditiru oleh para pesaing,. Strategi diferensiasi juga dapat dilakukan dengan menonjolkan atribut terutama untuk menjelaskan karakteristik produk yang penting, misalnya fitur, fasilitas dan keunggulan atas produk sejenis. 3. Merek yang dijadikan personality Diferensiasi antarmerek berdasarkan atribut fungsi menjadisulit untuk dilakukan. Karena hamper semua perusahaan melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, perusahaan menambahkan nilai-nilai personaliti pada masingmasing mereka untuk membedakan dengan produk pesaing. 4. Merek sebagai ikon (symbol) Merek menjadi milik pelanggan, pelanggan mengekspresikan dirinya dengan merek. Oleh karena itu, perusahaan berusaha menentukan asosiasi-asosiasi yang tepat (brand image) agar public mengingatnya dan bangga menggunakannya. 5. Merek sebagai perusahaan Merek merupakan wakil perusahaan sehingga merek adalah perusahaan. Contoh Microsoft. Pelanggan menjadi aktif keterlibatannya dalam proses penciptaan merek. Pelanggan merasa dihargai karena berinteraksi dalam pembuatan produk dan penggunaan produk 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6. Merek sebagai kebijakan moral Dalam fase ini perusahaan semakin terbuka dan semakin menjaga reputasi dan kredibilitasnya. Oleh karena itu pelanggan merasa merek adalah milik mereka. 8) Brand Image Merek atau produk yang diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada symbol kehidupan (Durianto 2003:21). Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan, selain keuntungan fisik yang ada. Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy and Mather pada decade 1960-an. Latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, 2003). Acuan penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan competitor. Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk membangun sebuah citra merek yang positif di mata konsumen. Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan strategi citra merek atau brand image. Dalam stategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi diferensiasi. Maksudnya 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ adalah sampai dimana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik atau berbeda pada masyarakat konsumen. Diferensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektivitas sebuah iklan harus dinbangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (dalam Sutherland dan Alice K, 2005). Sebuah strategi merek yang konsisten dan ditopang oleh sebuah symbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam melaksanakan program komunikasi. Citra merek sebagai strategi diferensiasi menurut David Ogilvy (dalam Lwin& Aitchison, 2005) adalah : - Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk. - Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam kontemporer, realita mengembangkan dan mempertahankan citra merek. Dalam paradigma pemasran dan periklanan merepresentasikan atribut produk atau jasaa, semetara citra lebihmemproyeksikan value dari brand atau merek. Iklan itu selalu kaya dengan pencitraan psikologis (Engel, 1994) artinyaiklan bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra image adalah segalanya, orang membeli produk atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat. Produk adalah citra yang menjadi ukuran personality seseorang. Dan media pencitraan yang paling canggih saat ini adalah periklanan. Iklan adalah pembentuk 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ citra maka citra adalah spesifikasi, cenderung focus, single minded (Indarto, Kompas, Kamis, 6 Maret 2003). Jadi dalam konteks yang dapat diperjelas. Diferensiasi dapat dibangun melalui : - Fitur, performance dan desain produk - Service meliputi kecepatan, kemudahan dan empati - Kemampuan saluran distribusi, kemampuan customer service - SDM meliputi kapabilitas, budaya kerja, dan skill - Image meliputi logo, identitas merek, asosiasi, karakter. Inaconcerts.com merupakan sebuah media online yang bergerak dalam bidang entertainment dan lifestyle yang mengedepankan konten berita musik maupun konser dengan jangkauan pemberitaan lokal maupun internasional, dengan dilengkapi layanan penjualan tiket secara online. Pada era digital saat ini, dengan pertumbuhan media online sendiri yang semakin pesat, Inaconcerts.com memiliki penerapan tersendiri dalam membangun citra atau yang lebih dikenal dengan brand image. - Jauh sebelum Inaconerts.com beroperasi hingga akhirnya berkecimpung di dunia pertunjukan musik, nama ‘Inaconcerts’ sendiri merupakan gabungan dari kata ‘Ina’ (INA) yang merupakan singkatan dari Indonesia dan Concerts yang dalam bahasa Indonesia yang berarti konser. Jadi, Inaconcerts miliki arti ‘konser di Indonesia’ – yang mana nama tersebut dipercaya sangat mewakili isi dari konten Inaconcerts.com. 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Pada layanan penjualan tiket pertunjukan musik atau tiket apapun secara general, agen penjual biasanya memberikan tambahan pembayaran kepada pelanggan berupa ‘administrative charge’. Tapi, untuk pembelian tiket pertunjukan konser di Inaconcerts.com, pelanggan dibebaskan dari tambahan biaya apapun. Hal ini diyakini dapat membuat perbedaan Inaconcerts.com dengan para pesaingnya dan juga mningkatkan kepercayaan para pelanggan untuk terus membeli tiket pertunjukan musik melalui Inaconcerts.com. - Setiap media cetak, digital, atau apapun, pada saat ini biasanya sudah merambah ke layanan media sosial. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya tarik dari media itu sendiri. Sementara itu, Inaconcerts.com melakukan penerapan yang cukup berbeda dengan media lainnya secara general. Biasanya setiap media hanya memberikan perkembangan berita terbaru, maupun informasi penting melalui social media milik mereka. Inaconcerts.com pada social media milik mereka selain memperkenalkan jati diri mereka, Inaconcerts.com berusaha untuk melakukan interaksi langsung dengan melakukan tanya jawab dengan pelanggan agar para pelanggan merasa lebih dekat. 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9) Variabel Brand Image Menurut Biel dalam jurnal penelitian Setyaningsih & Didit Darmawan (2004 : 41-49) variabel Brand Image adalah : 1. Citra Pembuat (Corporate Image), citra yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun imagenya dengan tujuan tak lain agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Citra Pemakai (User Image), dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut. 3. Citra Produk (Produk Image), citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif maupun negative yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. 10) Manfaat Brand Image Sutisna dan Prawita dalam Widiningsih (2009) menjelaskan bahwa manfaat brand image adalah sebagai berikut : 1. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih mungkin untuk melakukan pembelian. 2. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap produk lama 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Kebijakan family branding dan leverage branding dapat dilakukan jika citra produk yang telah ada positif. Menurut Park and Srinivasan, yamg dikutip oleh Rangkuti dalam bukunya Measuring Customer Satisfaction(2002 : 37), brand image meliki beberapa manfaat: 1. Keuntungan yang berkaitan dengan penampilan serta keuntungan yang didapat saat ini. Merek yang positif dapat meningkatkan keuntungan yang diraih, dapat membuat konsumen menerima kenaikan harga dari suatu produk, meningkatkan efektifitas marketing komunikasi dan peningkatan dalam kerjasama perdagangan. 2. Keuntungan berkaitan dengan pendapatan jangka panjang, kesetiaan konsumen terhadap suatu merek sehingga perusahaan lebih kuat dalam menaggapi serangan dari para pesain, dan lebih kuat dalam menangani krisi pemasaran. 3. Keuntungan berkaitan dengan potensi perusahaan untuk berkembang, kesempatan untuk memberikan surat ijin untuk membuka cabang, memberikan kekuatan yang positif dalam pemasaran melalui mulut ke mulut, kemampuan merek dalam mempermudah pengenalan produk baru sebagai perluasan merek. Peneliti-peneliti telah menemukan bahwa asosiasi merek dapat memiliki pengaruh positif terhadap pilihan konsumen, pilihan konsumen terhadap barang yang lebih disukai dan niat untuk membeli, kerelaan mereka untuk membayar harga yang lebih 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ untuk merek tertentu, menerima perluasaan merek dan merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. 11) Minat Beli Konsumen Hurlock menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi minat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasaan menurun maka minatnya juga akan meenurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Sedangkan menurut Sujipto (2011:45) menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai suatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sedangkan minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil suatu tindakan kegiatan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001 : 36) Pengertian minat beli menurut Howard (Durianto dan Liana, 2004 : 44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan dari konsumen yang merefleksikan renacan pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan Membeli Perilaku Pasca Pembelian Sumber: Philip Koler, Manajemen Pemasaran (1998:257) Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Adapun tahap-tahap dalam proses minat beli adalah : a. Pengenalan Masalah 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada tahap ini, proses pemebelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkan, kebutuhan itu dapat digerakan oleh rangsangan sari dalam diri pembeli atau dari luar. b. Pencarian Informasi Pada tahap ini konsumen yang sudah dipengaruhi minatnya mungkin akan atau mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak lagi. jika dorongan konsumen akan membeli produk itu. Jika tidak kebutuhan itu tinggal mengendap dalam ingatan. c. Evaluasi Pada tahap ini setelah melakukan pencarian informasi sebnanyak mungkin tentang banyak hall, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternative yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. d. Keputusan Membeli Pada tahap ini setelah mengikuti tahap-tahap awal yang dilakukan, sekarang saatnya bagi konsumen untuk menentukann keputusan pembelian, apakah jadi untuk membeli atau tidak. 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ e. Perilaku Pasca Pembelian Pada tahap terakhir ini sesudah melakukan pembelian terhadap produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasaan dan ketidakpuasaan. Kepuasaan sesudah melakukan pembelian diperoleh konsumen berdasarkan harapannya terhadap informasi yang mereka terima tentang produk tersebut, sehingga konsumen akan terus menerus mengkonsumsinya. Pada proses penacarian informasi seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Minat sendiri bisa berasal dari beberapa faktor yaitu: - Pribadi : keluarga, teman dll - Komersil : Iklan - Umum : media massa, organisasi konsumen - Pengalaman : pernah menangani, pernah menguji, pernah menggunakan Assael (2002:60) menjelaskan bahwa titik tolak untuk memahami perilaku pembelian konsumen adalah melakukan model stimulasi AIDA yang menggambarkan tahaptahap suatu rangsangan tertentu yang diberikan oleh para pemasar, yaitu sebagai berikut : 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Attention, yaitu timbulnya perhatian konsumen terhadap suatu usaha pemasaran yang diberikan oleh pemasar. 2. Interest, yaitu munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu pemasar. 3. Desire, yaitu setelah merasa tertarik, timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek tersebut. 4. Action, yaitu tindakan yang muncul setelah tiga tahapan diatas, yaitu melakukan pembelian 12) Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Sehubungan antara brand image dengan keputusan pembelian konsumen, (Schiffman dan Kanuk, 2001:141) berpendapat bahwa : “in today highly competitive environment, a distractive product image is most important. As product become more complex and the market place more crowded, consumers realy more on the products image than on its actual attributes in making purchase decision. A positive brand”. Sehubungan dengan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya mengandalkan pada attribute produk saja namun kepada brand image yang dianggap positif. Image suatu brand yang terekam dalam memorinya secara atau tidak akan memberikan petunjuk untuk membuat keputusan pembelian tersebut. Jika konsumen mempresepsikan suatu brand image yang lebih unggul dan akan memberikan nilai tambah baginya, tentunya ia akan memilih produk dengan brand yang dianggapnya terbaik. 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ B . Kajian Riset Terdahulu Beberapa studi empiris juga telah dilakukan oleh para peneliti untuk mengetahui pengaruh promotion mix dan brand image terhadap minat pembelian, adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dari Dini Turipanam Alamanda dengan judul Pengaruh Promotion Mix Terhadap Customer Satisfaction dan Dampaknya Terhadap Corporate Image Pada TelkomVision Bandung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dilapangan maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh promotion mix terhadap customer satisfaction Telkom Vision Bandung, terdapat pengaruh customer satisfaction terhadap corporate image Telkom Vision Bandung, Terdapat pengaruh promotion mix terhadap customer satisfaction Telkom Vision Bandung dan dampaknya terhadap corporate image. Nilai pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung ketiga varibel tersebut hanya sebesar 13,2 % artinya kecil sekali 2. Penelitian dari Nurul Huda dengan judul Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha di Makassar. Dari hasil pengolahan data komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 16 dapat dilihat nilai R = 0,704, artinya hubungan positif dan kuat antara variabel brand image dengan keputusan pembelian dengan persentase 70,40% sisanya 20,60% 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dipengaruhi variabel lain. Dari hasil tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) = 0,496. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 49,60% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel brand image (corporate image, user image, dan product image), sedangkan sisanya (100% 49,60% = 50,40%) dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti 3. Penelitian dari Cynthia Kirana Dewi dengan judul Pengaruh Promotion Mix Melalui Sosial Media dalam Menarik Minat Beli Konsumen. Pengaruh promotion mix melalui social media dalam menarik minat beli konsumen, responden lebih banyak menjawab setuju sebesar 49%, berarti social media ini memiliki pengaruh akan tetapi, pengaruh tersebut sangat kecil. Dan Uji Regresi Linier sebesar Y = 2.398 + .527 X, nilai konstanta 2.398 Promotion Mix sama dengan nol, maka minat dengan 2.398 dan koefisiensi regresi variabel minat beli konsumen bernilai positif sebesar .527 C . Kerangka Pemikiran Sesuai dengan latar belakang permasalahan dan definisi konsep yang telah dipaparkan tentang pengaruh promotion mix dan brand image menjadi indicator penting dalam membangun minat pelanggan untuk percaya dan tetap menggunakan jasa yang sudah disediakan. Promotion Mix dan Brand Image menjadi bagian terpenting dalam pemasaran, karena dua variabel ini berkaitan satu sama lainnya. Promotion mix berguna untuk 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mempromosikan produk atau jasa yang kita produksi, sedangkan brand image berguna untuk membangun kepercayaan calon customer untuk menggunkan produk atau jasa yang kita produksi. Penulis tuangkan dalam kerangka pemikirian sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara dan masih dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ini merupakan dugaan yang masih dimungkinkan benar atau salah. Menurut Hamid (2010:16), hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian, atas suatu hubungan dari sebab akibat dari kinerja variable yang 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ perlu dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka pemikiran maka hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : terdapat pengaruh signifikan promotion mix dan brand image terhadap minat penonton JGTC di Inaconcerts.com H2 : adanya pengaruh signifikan promotion mix terhadap minat penonton JGTC di Inaconcerts.com H3 : adanya pengaruh signifikan brand image terhadap minat penonton JGTC di Inaconcerts.com 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/