b. pemberian bimbingan teknis dibidang bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas; c. penyiapan bahan perijinan spesifikasi teknis pembangunan sarana bantu navigasi pelayaran pihak ketiga; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas. Pasal 323 Subdirektorat Perambuan, terdiri dari : a. Seksi Operasi dan Survey; b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan. Pasal 324 (1) Seksi Operasi dan Survey mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, stándar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pemberian ijin spesifikasi teknis sarana bantu navigasi pelayaran serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas. (2) Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang peralatan, perencanaan pembangunan, replcement, perbaikan dan pemeliharaan, gambar design konstruksi serta kelainan dan keandalan sarana bantu navigasi pelayaran dan koreksi peta laut. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 122 Pasal 325 Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, perencanaan, pembangunan sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan, pemberian ijin kuasa perhitungan jasa, rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran. Pasal 326 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325, Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, kuasa perhitungan jasa Telekomunikasi Pelayaran; b. pemberian bimbingan teknis dibidang pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, perencanaan pembangunan sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, dan kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran serta pelaksanaan perhitungan; c. penyiapan bahan rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran, ijin identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian, peralatan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran. Pasal 327 Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran, terdiri dari : a. Seksi Operasi; b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 123 Pasal 328 (1) Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang penyusunan kinerja stasiun radio pantai, stasiun radio kapal dan sarana bantu navigasi pelayaran elektronika, pemberian rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran, radio kapal, ijin identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran. (2) Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang perencanaan bangunan gedung, sistem jaringan, peralatan dan suku cadang, serta penilaian teknis, pemeliharaan dan perbaikan peralatan telekomunikasi pelayaran. Pasal 329 Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal kenavigasian, pemeliharaan kapal negara kenavigasian. Pasal 330 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 329, Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian. b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 124 c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian. Pasal 331 Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian, terdiri dari : a. Seksi Operasi dan Pengawakan; b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan. Pasal 332 (1) Seksi Operasi dan Pengawakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal negara kenavigasian. (2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan dan penilaian teknis penghapusan kapal, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian. Pasal 333 Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 125 Pasal 334 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 333, Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel; b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kegiatan di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel. Pasal 335 Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian, terdiri dari : a. Seksi Bangunan; b. Seksi Perbengkelan. Pasal 336 (1) Seksi Bangunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan, pemeliharaaan bangunan gedung, lokasi pembangunan dan fasilitas pangkalan, serta penilaian teknis fasilitas pangkalan. (2) Seksi Perbengkelan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rencana kebutuhan peralatan suku cadang bengkel, kebutuhan, pemeliharaan, perbaikan dan penilaian teknis peralatan galangan dan bengkel. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 126 Pasal 337 Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian. Pasal 338 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337, Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian; b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian; c. penyiapan bahan program dan rencana kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian. Pasal 339 Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 340 (1) SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian. 127 (2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program kerja, anggaran serta pembangunan sarana dan prasarana kenavigasian. Pasal 341 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Bagian Kedelapan Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Pasal 342 Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai. Pasal 343 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 128 c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; d. penyiapan pelaksanaan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; e. pembinaan teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber daya manusia di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air dan pemberian perijinan; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 344 Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, terdiri dari : a. Subdirektorat Patroli dan Pengamanan; b. Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; c. Subdirektorat Tertib Pelayaran; d. Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air; e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana; f. Subbagian Tata Usaha. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 129 Pasal 345 Subdirektorat Patroli dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan pengamanan sarana dan prasarana transportasi (ISPS Code) di laut, pantai dan pelabuhan. Pasal 346 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345, Subdirektorat Patroli dan Pengamanan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundangundangan, pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan; b. pemberian bimbingan teknis di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundang-undangan pelayaran, pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan; c. penyiapan prosedur penahanan kapal dan penyerahan kapal yang melakukan pelanggaran dan tindak pidana pelayaran, penyediaan data kegiatan kapal di perairan dan pelabuhan, tingkat ancaman keamanan di laut, pantai dan pelabuhan, serta perijinan penggunaan, pendistribusian amunisi dan senjata api dinas; d. penilaian rancangan keamanan dalam rangka pengesahan dan penerbitan sertifikat keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan pengamanan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundang-undangan, dan pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 130 Pasal 347 Subdirektorat Patroli dan Pengamanan, terdiri dari : a. Seksi Patroli; b. Seksi Pengamanan. Pasal 348 (1) Seksi Patroli mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah serta penegakan peraturan perundang-undangan di laut, pantai dan pelabuhan serta penetapan kualifikasi teknis petugas patroli. (2) Seksi Pengamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan sarana dan prasarana transportasi (ISPS Code) di laut, pantai dan pelabuhan, perijinan penggunaan, pendistribusian amunisi dan senjata api serta penetapan kualifikasi teknis petugas pengamanan. Pasal 349 Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penyidik pegawai negeri sipil. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 131 Pasal 350 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349, Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil; b. pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil; c. penyiapan bahan sosialisasi dan advokasi serta desiminasi bidang keselamatan pelayaran; d. penyiapan penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penyidik pegawai negeri sipil; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil. Pasal 351 Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : a. Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan; b. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Pasal 352 (1) SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas advokasi dan desiminasi. 132 (2) Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyidik pegawai negeri sipil, penyelidikan, penyidikan serta pengajuan berkas perkara pelanggaran dan tindak pidana pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas penyidik pegawai negeri sipil. Pasal 353 Subdirektorat Tertib Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang kebandaran dan kecelakaan kapal. Pasal 354 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 353, Subdirektorat Tertib Pelayaran menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tertib lalulintas kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal; b. pemberian bimbingan teknis di bidang tertib lalulintas kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal; c. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang kesyahbandaran, Port State Control Officer, penanganan muatan berbahaya, penanganan pemrosesan kecelakaan kapal; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tertib lalulintas kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 133 Pasal 355 Subdirektorat Tertib Pelayaran, terdiri dari : a. Seksi Kebandaran; b. Seksi Kecelakaan Kapal. Pasal 356 (1) Seksi Kebandaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan penanganan muatan berbahaya, tertib lalulintas kapal, tertib bandar, ijin berlayar, pengawasan kapal asing dan penetapan kualifikasi teknis petugas kesyahbandaran, Port State Control Officer, serta pengawasan penanganan muatan berbahaya. (2) Seksi Kecelakaan Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusutan kecelakaan dan bencana kapal, pengajuan pemeriksaan lanjutan perkara, pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime Organization serta penetapan kualifikasi teknis petugas penanganan pemrosesan kecelakaan kapal. Pasal 357 Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penanggulangan musibah, pencemaran dan pekerjaan bawah air. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 134 Pasal 358 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357, Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage; b. pemberian bimbingan teknis di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage; c. penyiapan bahan perijinan di bidang pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman serta penanganan kerangka kapal dan salvage; d. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang Search And Rescue, pemadam kebakaran, penanggulangan pencemaran dan penyelam; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage. Pasal 359 Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, terdiri dari : a. Seksi Penanggulangan Musibah; b. Seksi Pekerjaan Bawah Air. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 135 Pasal 360 (1) Seksi Penanggulangan Musibah mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran dan pemadaman kebakaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas Search And Rescue, pemadam kebakaran, dan penanggulangan pencemaran. (2) Seksi Pekerjaan Bawah Air mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, perijinan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage serta penetapan kualifikasi teknis petugas penyelam. Pasal 361 Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai. Pasal 362 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai; b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan Laut dan Pantai; SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 136 c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai. Pasal 363 Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Operasional; b. Seksi Awak Kapal. Pasal 364 (1) Seksi Sarana dan Prasarana Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai serta pemeliharaan senjata api. (2) Seksi Awak Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kualitas dan kuantitas petugas di bidang awak kapal Penjagaan laut dan Pantai serta penyiapan rencana, program kerja dan laporan Direktorat. Pasal 365 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 137 Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 366 Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 367 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan masing-masing Direktur. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN 138 BAB VI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 368 (1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. (2) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipimpin oleh Direktur Jenderal. Pasal 369 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan udara. Pasal 370 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan; c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 139 d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan; e. pelaksanaan Udara. administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 371 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari : a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; b. Direktorat Angkutan Udara; c. Direktorat Keselamatan Penerbangan; d. Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara; e. Direktorat Teknik Bandar Udara; f. Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan. Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Pasal 372 Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 140 Pasal 373 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372, Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, penyiapan bahan rumusan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; b. pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris milik/ kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; c. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, penyuluhan hukum serta kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; e. penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat. Pasal 374 Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum; d. Bagian Umum dan Kepegawaian. Pasal 375 Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana jangka panjang dan menengah, penyusunan dan revisi rencana, program dan anggaran belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), evaluasi kinerja dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan, bimbingan pelaksanaan program, penataan organisasi dan tata laksana, akuntabilitas kinerja unit kerja, pengelolaan data dan informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 141 Pasal 376 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi,penelaahan, penyusunan dan tinjau ulang rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue printe serta penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, penyusunan pedoman dan standar kebijakan transportasi udara; b. pelaksanaan koordinasi, penelaahan, penyusunan prioritas program tahunan, rancangan rencana pembangunan jangka pendek/rencan kerja (RENJA), penyusunan dan revisi belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), bantuan program/pinjaman luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; c. pelaksanaan dan penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja, pemberian bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program. Pasal 377 Bagian Perencanaan, terdiri dari : a. Subbagian Rencana; b. Subbagian Program; c. Subbagian Analisa dan Evaluasi. Pasal 378 (1) Subbagian Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan dan tinjau ulang rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue print serta penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, penyusunan pedoman dan standar kebijakan transportasi udara. (2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penelaahan, dan penyusunan prioritas program tahunan, penyusunan rancangan rencana pembangunan jangka pendek/rencana kerja (RENJA), penyusunan dan revisi rencana program dan anggaran tahunan belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), bantuan program/pinjaman luar di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 142 (3) Subbagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja, penyiapan petunjuk pelaksanaan program dan anggaran, pemberian bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program. Pasal 379 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 380 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 379, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyiapan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan monitoring serta pengusulan pengelola anggaran; b. penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan rencana penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta verifikasi keuangan dan pelaporan; c. pelaksanaan penyiapan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang milik/kekayaan negara. Pasal 381 Bagian Keuangan, terdiri dari: a. Subbagian Anggaran; b. Subbagian Tata Usaha Pendapatan; c. Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang Milik/Kekayaan Negara. Pasal 382 (1) S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan monitoring serta pengusulan pengelola anggaran. 143 (2) Subbagian Tata Usaha Pendapatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan rencana penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta verifikasi keuangan dan pelaporan. (3) Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang Milik/Kekayaan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang milik/kekayaan negara. Pasal 383 Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum serta urusan kerjasama luar negeri dan hubungan masyarakat. Pasal 384 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 383, Bagian Hukum meyelenggarakan fungsi : a. penyiapan telaahan hukum dan penyusunan peraturan perundang-undangan; rancangan b. pelaksanaan bantuan hukum dan penyuluhan perundang-undangan serta dokumentasi hukum; c. penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian, kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan hukum; c. pelaksanaan pemantauan, analisis dan penyiapan bahan penilaian opini masyarakat, publikasi, hubungan antar lembaga, serta pelaksanaan urusan kerjasama luar negeri. peraturan Pasal 385 Bagian Hukum, terdiri dari : a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Bantuan Hukum; c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 144 Pasal 386 (1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan penyuluhan peraturan perundang-undangan serta dokumentasi hukum. (2) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian, kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan hukum. (3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan pemantauan, analisis dan penyiapan bahan penilaian opini masyarakat, publikasi, hubungan antar lembaga serta pelaksanaan urusan kerjasama luar negeri. Pasal 387 Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, rumah tangga, pengelolaan perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 388 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387, Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan keprotokolan; b. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi pengadaan, inventarisasi dan penghapusan barang milik/kekayaan negara; c. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan, pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan disiplin pegawai. Pasal 389 Bagian Umum dan Kepegawaian, terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga; b. Subbagian Perlengkapan; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 145 c. Subbagian Kepegawaian. Pasal 390 (1) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta keprotokolan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi pengadaan, inventarisasi dan penghapusan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan, pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan disiplin pegawai. Bagian Keempat Direktorat Angkutan Udara Pasal 391 Direktorat Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam negeri, angkutan udara luar negeri, serta pengembangan usaha angkutan udara dan pengembangan usaha bandar udara. Pasal 392 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391, Direktorat Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi : a. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara; 146 b. penyiapan bahan perumusan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha di bidang angkutan udara dan bandar udara; c. pemberian bimbingan teknis di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, pengembangan usaha di bidang angkutan udara dan bandar udara; d. penyiapan bahan pemberian perizinan di bidang angkutan udara; e. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara; f. pelaksanaan perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara; h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 393 Direktorat Angkutan Udara, terdiri dari : a. Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara; b. Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri; c. Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri; d. Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara; e. Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara; f. Subbagian Tata Usaha. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 147 Pasal 394 Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara. Pasal 395 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 394, Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara. Pasal 396 Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara, terdiri dari : a. Seksi Sistem Angkutan Udara; b. Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara. Pasal 397 (1) Seksi Sistem Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang sistem angkutan udara yang meliputi rute dan jaringan penerbangan, fungsi dan status bandar udara, kapasitas angkutan udara dan bandar udara. (2) Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi dan pelaporan di bidang data dan informasi angkutan udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 148 Pasal 398 Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan udara dalam negeri. Pasal 399 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 398, Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri; b. pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri; d. penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara dalam negeri. niaga Pasal 400 Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri, terdiri dari : a. Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal; b. Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal. Pasal 401 (1) Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dan penerbangan perintis. (2) Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga dalam negeri. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 149 Pasal 402 Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan angkutan udara luar negeri serta perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara. Pasal 403 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 402, Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara; c. pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara; e. penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara luar negeri. Pasal 404 Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri, terdiri dari : a. Seksi Penerbangan Luar Negeri; b. Seksi Perjanjian Angkutan Udara. Pasal 405 (1) S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) Seksi Penerbangan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga berjadwal, tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri termasuk angkutan udara haji. 150 (2) Seksi Perjanjian Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang perjanjian dan kerjasama bilateral, regional serta multilateral di bidang angkutan udara. Pasal 406 Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara. Pasal 407 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406, Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara serta tenaga kerja jasa angkutan udara; d. penyiapan penilaian permohonan perizinan usaha jasa angkutan udara. Pasal 408 Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara, terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara; b. Seksi Pelayanan Angkutan Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 151 Pasal 409 (1) Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang usaha jasa angkutan udara. (2) Seksi Pelayanan Angkutan Udara, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa angkutan udara, tarif jasa angkutan udara serta tenaga kerja jasa angkutan udara. Pasal 410 Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan. Pasal 411 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 410, Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan penunjang bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan; b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan penunjang bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, kegiatan penunjang bandar udara, tarif jasa kebandarudaraan dan tenaga kerja jasa kebandarudaraan, serta penerapan pengaturan fasilitasi angkutan udara dan bandar udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 152 Pasal 412 Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara, terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara; b. Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara. Pasal 413 (1) Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang bimbingan usaha jasa kebandarudaraan. (2) Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan usaha jasa kebandarudaraan, tarif jasa kebandarudaraan, tenaga kerja pelayanan jasa kebandarudaraan serta pengaturan fasilitasi bandar udara dan angkutan udara. Pasal 414 Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, dan rumah tangga Direktorat. Bagian Kelima Direktorat Keselamatan Penerbangan Pasal 415 Direktorat Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 153 Pasal 416 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415, Direktorat Keselamatan Penerbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat; b. penyusunan norma, standar, pedoma, kriteria dan prosedur di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat; c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat; c. pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat; d. pelaksanaan sertifikasi operasional peralatan keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, operasi bandar udara, serta pengamanan dan pelayanan darurat; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat; f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 417 Direktorat Keselamatan Penerbangan, terdiri dari : a. Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan; b. Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan; c. Subdirektorat Informasi Aeronautika; d. Subdirektorat Operasi Bandar Udara; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 154 e. Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 418 Subdirektorat Keselamatan Lalu lintas Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara. Pasal 419 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418, Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara; c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara; d. penyiapan sertifikasi kecakapan keselamatan lalu lintas penerbangan. personil operasional Pasal 420 Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan; b. Seksi Manajemen Ruang Udara. Pasal 421 (1) S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas penerbangan dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil lalu lintas penerbangan. 155 (2) Seksi Manajemen Ruang Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan manajemen ruang udara dan perumusan klasifikasi penggunaan ruang udara serta pengawasan penggunaan ruang udara. Pasal 422 Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang navigasi dan kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan. Pasal 423 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 422, Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, norma, standar, pedoman kriteria dan prosedur di bidang navigasi dan kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan; b. pemberian bimbingan teknis di bidang navigasi dan kalibrasi, pengamatan dan komunikasi penerbangan; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan navigasi dan kalibrasi, pengamatan dan komunikasi penerbangan; e. penyiapan sertifikasi operasional peralatan dan kecakapan personil navigasi, komunikasi dan pengamatan penerbangan. Pasal 424 Suddirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan, terdiri dari: a. Seksi Navigasi dan Kalibrasi; b. Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 156 Pasal 425 (1) Seksi Navigasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan navigasi dan kalibrasi serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil, teknis operasional navigasi dan kalibrasi serta sertifikasi peralatan navigasi dan kalibrasi. (2) Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pengamatan dan komunikasi penerbangan serta sertifikasi kecakapan personil komunikasi penerbangan dan pemberian rekomendasi frekuensi radio penerbangan. Pasal 426 Subdirektorat Informasi Aeronautika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan. Pasal 427 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426, Subdirektorat Informasi Aeronautika menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan; b. pemberian bimbingan teknis di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan; e. penyiapan bahan sertifikasi informasi aeronautika. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 157 kecakapan personil pelayanan Pasal 428 Subdirektorat Informasi Aeronautika, terdiri dari : a. Seksi Notice Aeronautika; To Airman b. Seksi Kartographi Penerbangan. dan Publikasi Informasi Pasal 429 (1) Seksi Notice To Airman dan Publikasi Informasi Aeronautika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan notice to airman, publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil pelayanan informasi aeronautika. (2) Seksi Kartographi Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan kartographi penerbangan dan penganalisaan data aeronautika untuk pembuatan peta penerbangan. Pasal 430 Subdirektorat Operasi Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome. Pasal 431 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 430, Subdirektorat Operasi Bandar Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome; b. pemberian bimbingan teknis di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 158 c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan operasi terminal dan persyaratan opersional aerodrome; d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasi bandar udara dan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara. Pasal 432 Subdirektorat Operasi Bandar Udara, terdiri dari : a. Seksi Operasi Terminal; b. Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome. Pasal 433 (1) Seksi Operasi Terminal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan pengoperasian dibandar udara, pengendalian mutu lingkungan, higiene, dan sanitasi penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasi bandar udara dan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara. (2) Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan persyaratan operasional aerodrome serta pengawasan terhadap marka dan rambu didaerah pergerakan pesawat udara. Pasal 434 Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran serta salvage. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 159 Pasal 435 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 434, Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage; b. pemberian bimbingan teknis dibidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage; d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta sertifikasi personil dan operasional peralatan pelayanan darurat. Pasal 436 Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat, terdiri dari : a. Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara; b. Seksi Pertolongan Kecelakaan Pesawat Kebakaran dan Salvage. dan Pemadam Pasal 437 (1) S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara, pengangkutan barang dan/atau bahan berbahaya serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan operasional peralatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara. 160 (2) Seksi Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran dan Salvage mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage dibandar udara, water base, Helideck, Heliport serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage. Pasal 438 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Bagian Keenam DIREKTORAT SERTIFIKASI KELAIKAN UDARA Pasal 439 Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara. Pasal 440 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 439, Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 161 d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; e. pelaksanaan sertifikasi rekayasa, produksi, pengoperasian dan perawatan pesawat udara; f. pelaksanaan sertifikasi personil pesawat udara; g. pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara; h. pelaksanaan urusan internasional di bidang standarisasi rekayasa, produksi, pengoperasian, perawatan dan komponen pesawat udara serta personil pesawat udara; g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 441 Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara, terdiri dari : a. Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara; b. Sub Direktorat Rekayasa; c. Sub Direktorat Produk Aeronautika; d. Sub Direktorat Operasi Pesawat Udara; e. Sub Direktorat Perawatan; f. Sub Bagian Tata Usaha. Pasal 442 Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi, rekayasa produk aeronautika dan pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara, serta program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 162 Pasal 443 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 442, Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara, sertifikat organisasi rekayasa, pabrikasi, operator, fasilitas perawatan, distributor produk aeronautika dan pendidikan dan pelatihan personil pesawat udara; d. pelaksanaan audit mutu kelaikan dan pengoperasian pesawat udara berkala; e. pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara; f. penyiapan bahan hubungan internasional di bidang sertifikasi kelaikan dan pengoperasian pesawat udara. Pasal 444 Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara, terdiri dari: a. Seksi Standardisasi Produk Aeronautika; b. Seksi Standardisasi Operasi dan Perawatan Pesawat Udara. Pasal 445 (1) S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) Seksi Standardisasi Produk Aeronautika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan standardisasi, rekayasa, produk aeronautika dan perawatan pesawat udara. 163 (2) Seksi Standar Operasi dan Perawatan Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan standardisasi pengoperasian pesawat udara. Pasal 446 Subdirektorat Pengendalian Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan proses rekayasa, penyiapan penerbitan persetujuan rekayasa, penerbitan perintah kelaikan udara dan penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara. Pasal 447 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 446, Sub Direktorat Rekayasa menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara bimbingan dan pengawasan teknis mutu rekayasa pesawat udara termasuk mesin, baling-baling, dan komponennya; b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara dan penerbitan persetujuan rekayasa dan penerbitan perintah kelaikan udara; d. penyiapan pelaksanaan uji terbang; e. penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang rekayasa. Pasal 448 Subdirektorat Pengendalian Rekayasa, terdiri dari : a. Seksi Pengawasan Proses Rekayasa; b. Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 164 Pasal 449 (1) Seksi Pengawasan Proses Rekayasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis rekayasa pesawat udara dan komponennya serta penyiapan, bahan penerbitan perintah kelaikan udara, dan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas di bidang rekayasa. (2) Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis kelaikan udara, uji terbang dan kemampuan pesawat udara serta penyiapan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas di bidang uji terbang dan kemampuan. Pasal 450 Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika. Pasal 451 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 450, Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika menyelenggarakan fungsi: a. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika; 165 b. pemberian bimbingan teknis di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika; d. penyiapan bahan penerbitan dan penghapusan surat tanda pendaftaran pesawat udara. Pasal 452 Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika, terdiri dari : a. Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi; b. Seksi Pengesahan Produksi. Pasal 453 (1) Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis produksi pesawat udara, dan evaluasi bahan pelimpahan wewenang terbatas produksi pesawat udara. (2) Seksi Pengesahan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pemeriksaan kelaikan udara awal dan kelaikan udara untuk ekspor, serta penyiapan bahan penerbitan dan penghapusan sertifikat pendaftaran pesawat udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 166 Pasal 454 Subdirektorat Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara. Pasal 455 Dalam melaksakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 454, Subdirektorat Operasi Pesawat Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara; d. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) pengujian dan sertifikasi kecakapan personil operasi pesawat udara. 167 Pasal 456 Subdirektorat Operasi Pesawat Udara, terdiri dari : a. Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara; b. Seksi Personil Operasi Pesawat Udara. Pasal 457 (1) Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan pengawasan teknis operasi pesawat udara, bahan evaluasi persyaratan pengoperasian dan pelimpahan wewenang terbatas operasi pesawat udara. (2) Seksi Personil Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program pendidikan dan latihan personil pesawat udara, pengujian kecakapan personil pesawat udara dan sertifikasi personil pesawat udara, serta bahan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas program pendidikan dan latihan pesawat udara. Pasal 458 Subdirektorat Perawatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 168 Pasal 459 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 458, Sub Direktorat Perawatan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara; d. penyiapan bahan pemeriksaan berkala kelaikan udara dan evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara; e. penyiapan bahan pengujian dan sertifikasi personil perawatan pesawat udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 169 Pasal 460 Subdirektorat Perawatan, terdiri dari : a. Seksi Perawatan Pesawat Udara; b. Seksi Personil Teknik Perawatan. Pasal 461 (1) Seksi Perawatan Pesawat Udara mempunyai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis perawatan pesawat udara, persyaratan perawatan, pemeriksaan berkala kelaikan udara dan evaluasi laporan kegagalan sistem pesawat udara serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas perawatan pesawat udara. (2) Seksi Personil Teknik Perawatan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara, pengujian personil dan sertifikasi personil perawatan pesawat udara, serta bahan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas program pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara. Pasal 462 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Bagian Ketujuh Direktorat Teknik Bandar Udara Pasal 463 Direktorat Teknik Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 170 Pasal 464 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 463, Direktorat Teknik Bandar Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara; b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara; c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara; e. penyiapan pemberian izin penetapan lokasi bandar udara, tata letak, pola pengembangan fasilitas bandar udara, tata ruang kawasan keselamatan operasi penerbangan, dan daerah lingkungan kerja bandar udara serta sertifikasi kecakapan teknisi landasan, taxiway, apron serta bangunan operasi dan terminal; f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 465 Direktorat Teknik Bandar Udara terdiri dari : a. Subdirektorat Program Bandar Udara; b. Subdirektorat Tata Bandar Udara; c. Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara; d. Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 171 e. Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 466 Subdirektorat Program Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara. Pasal 467 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 466, Subdirektorat Program Bandar Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara; d. penyiapan bahan kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar udara; e. analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keterpaduan program Bandar udara dan jaringan informasi fasilitas Bandar udara serta kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar udara. Pasal 468 Subdirektorat Program Bandar Udara, terdiri dari : a. Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara; b. Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 172 Pasal 469 (1) Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara lintas sektor dan antar moda. (2) Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pengelolaan bandar udara serta penyusunan, pengolahan dan pemutahiran data jaringan informasi fasilitas bandar udara. Pasal 470 Subdirektorat Tata Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaoran di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara. Pasal 471 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470, ubdirektorat Tata Bandar Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara. Pasal 472 Subdirektorat Tata Bandar Udara, terdiri dari : a. Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara; b. Seksi Tata Kawasan Bandar Udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 173 Pasal 473 (1) Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan persyaratan teknis untuk penetapan lokasi, tata letak, rencana induk dan pola pengembangan bandar udara. (2) Seksi Tata Kawasan Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksaaan kegiatan persyaratan teknis tata ruang kawasan keselamatan operasi penerbangan, kriteria batas kawasan kebisingan, pengendalian dampak lingkungan, dan tata guna lahan disekitar bandar udara serta daerah lingkungan kerja bandar udara. Pasal 474 Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaoran di bidang fasilitas sisi darat dan fasilitas sisi udara. Pasal 475 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 474, Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 174 Pasal 476 Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari : a. Seksi Fasilitas Sisi Darat; b. Seksi Fasilitas Sisi Udara. Pasal 477 (1) Seksi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis untuk kegiatan rancang bangun, dan pemeliharaan fasilitas sisi darat bandar udara. (2) Seksi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis, kegiatan rancang bangun, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sisi udara bandar udara. Pasal 478 Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara. Pasal 479 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 478, Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 175 Pasal 480 Subdirektorat dari: Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara, terdiri a. Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat; b. Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara. Pasal 481 (1) Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis, pedoman pengoperasian, pemeliharaan peralatan sisi darat bandar udara. (2) Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pedoman pengoperasian, pemeliharaan peralatan sisi udara bandar udara. Pasal 482 Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara. Pasal 483 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482, Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara; b. pemberian bimbingan teknis di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 176 d. pelaksanaan sertifikasi kecakapan tenaga teknisi kebandarudaraan sisi udara, tenaga teknisi landasan, taxiway, apron dan bangunan operasi dan terminal. Pasal 484 Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari: a. Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat; b. Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Udara. Pasal 485 (1) Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi bangunan terminal bandar udara. (2) Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi landasan, taxiway, dan apron. Pasal 486 Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha rumah tangga Direktorat. Bagian Kedelapan Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan Pasal 487 Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 177 Pasal 488 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 487, Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara; b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara; c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara; e. pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan, dan pengamanan bandar udara, fasilitas listrik bandar udara; f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 489 Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan, terdiri dari : a. Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan; b. Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan; c. Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 178 d. Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara; e. Subdirektorat Fasilitas Listrik Bandar Udara; f. Subagian Tata Usaha. Pasal 490 Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan. Pasal 491 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 490, Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan; b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan; d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan. Pasal 492 Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan, terdiri dari : a. Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan; b. Seksi peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 179 Pasal 493 (1) Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan. (2) Seksi Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan. Pasal 494 Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio. Pasal 495 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 494, Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio; b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio; d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil pengamatan dan peralatan rambu udara radio. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 180 dan peralatan Pasal 496 Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan, terdiri dari : a. Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan; b. Seksi Peralatan Rambu Udara Radio. Pasal 497 (1) Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan pengamatan penerbangan. (2) Seksi Peralatan Rambu Udara Radio mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan rambu udara radio termasuk penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan rambu udara radio. Pasal 498 Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual. Pasal 499 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 498, Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual; b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual; S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 181 d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan penyiapan sertifikasi peralatan bantu pendaratan instrumen dan bantu pendaratan visual. Pasal 500 Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan, terdiri dari : a. Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen; b. Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual. Pasal 501 (1) Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrumen dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan bantu pendaratan instrumen. (2) Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan visual dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan bantu pendaratan visual. Pasal 502 Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara. Pasal 503 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 502, Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara menyelenggarakan fungsi : a. S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara; 182