b. pemberian bimbingan teknis dibidang bidang

advertisement
b.
pemberian bimbingan teknis dibidang bidang pengoperasian
peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan
perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut
dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan
terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya
navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas;
c.
penyiapan bahan perijinan spesifikasi teknis pembangunan sarana
bantu navigasi pelayaran pihak ketiga;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian
peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan
perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut
dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan
terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya
navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas.
Pasal 323
Subdirektorat Perambuan, terdiri dari :
a.
Seksi Operasi dan Survey;
b.
Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan.
Pasal 324
(1)
Seksi Operasi dan Survey mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, stándar, norma, pedoman, kriteria,
dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di
bidang pengoperasian, pemberian ijin spesifikasi teknis sarana
bantu navigasi pelayaran serta pengamatan laut dan survei alur
pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to
ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan
tata cara berlalu lintas.
(2)
Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
pelaksanaan kegiatan di bidang peralatan,
perencanaan
pembangunan, replcement, perbaikan dan pemeliharaan, gambar
design konstruksi serta kelainan dan keandalan sarana bantu
navigasi pelayaran dan koreksi peta laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
122
Pasal 325
Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, perencanaan, pembangunan
sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan, pemberian ijin kuasa
perhitungan jasa, rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran.
Pasal 326
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325,
Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian peralatan dan
prosedur kerja, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, kuasa
perhitungan jasa Telekomunikasi Pelayaran;
b.
pemberian bimbingan teknis dibidang pengoperasian peralatan dan
prosedur kerja, perencanaan pembangunan sarana dan prasarana,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, dan kuasa
perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran serta pelaksanaan
perhitungan;
c.
penyiapan bahan rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran,
ijin identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa
perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian,
peralatan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis,
perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran.
Pasal 327
Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran, terdiri dari :
a.
Seksi Operasi;
b.
Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
123
Pasal 328
(1)
Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang
penyusunan kinerja stasiun radio pantai, stasiun radio kapal dan
sarana bantu navigasi pelayaran elektronika, pemberian
rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran, radio kapal, ijin
identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa
perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran.
(2)
Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang perencanaan
bangunan gedung, sistem jaringan, peralatan dan suku cadang,
serta penilaian teknis, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
telekomunikasi pelayaran.
Pasal 329
Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal,
formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal
kenavigasian, pemeliharaan kapal negara kenavigasian.
Pasal 330
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 329,
Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur dibidang pengoperasian, pengawakan dan
perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun
dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku
cadang kapal negara kenavigasian.
b.
pemberian
bimbingan teknis di bidang
pengoperasian,
pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal,
rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan,
perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
124
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian,
pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal,
rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan,
perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
Pasal 331
Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian, terdiri dari :
a.
Seksi Operasi dan Pengawakan;
b.
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan.
Pasal 332
(1)
Seksi Operasi dan Pengawakan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, standar, norma, pedoman
kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan
kapal, formasi dan penempatan kapal negara kenavigasian.
(2)
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pembangunan kapal,
pemeliharaan dan
penilaian teknis penghapusan kapal,
perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
Pasal 333
Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan,
perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan
penyusunan peralatan bengkel.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
125
Pasal 334
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 333,
Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian penetapan fasilitas
galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan
prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan
peralatan bengkel;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang pengoperasian penetapan
fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana
dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan
peralatan bengkel;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kegiatan di bidang
pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi
bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan,
pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel.
Pasal 335
Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian, terdiri dari :
a.
Seksi Bangunan;
b.
Seksi Perbengkelan.
Pasal 336
(1)
Seksi Bangunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang perencanaan, pemeliharaaan bangunan
gedung, lokasi pembangunan dan fasilitas pangkalan, serta
penilaian teknis fasilitas pangkalan.
(2)
Seksi Perbengkelan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang rencana kebutuhan peralatan suku cadang
bengkel, kebutuhan, pemeliharaan, perbaikan dan penilaian teknis
peralatan galangan dan bengkel.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
126
Pasal 337
Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur serta bimbingan teknis evaluasi dan pelaporan di bidang
penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan
prasarana kenavigasian.
Pasal 338
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337,
Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan program
kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan
program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian;
c.
penyiapan bahan program dan rencana kerja serta anggaran sarana
dan prasarana kenavigasian;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
rencana dan
program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 339
Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
a.
Seksi Program;
b.
Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 340
(1)
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan
program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian.
127
(2)
Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana dan program kerja, anggaran serta
pembangunan sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 341
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kedelapan
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
Pasal 342
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di
bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik
pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan
pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai.
Pasal 343
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342,
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan
fungsi :
a.
penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan,
pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib
pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air,
sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
b.
penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan
penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan
musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan
laut dan pantai;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
128
c.
penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik
pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah
dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan
pantai;
d.
penyiapan pelaksanaan di bidang patroli dan pengamanan,
pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib
pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air,
sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
e.
pembinaan teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber
daya manusia di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan
keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, tertib pelayaran,
penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air dan pemberian
perijinan;
f.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan
pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai
negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan
pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan
pantai;
g.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 344
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, terdiri dari :
a.
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan;
b.
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil;
c.
Subdirektorat Tertib Pelayaran;
d.
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air;
e.
Subdirektorat Sarana dan Prasarana;
f.
Subbagian Tata Usaha.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
129
Pasal 345
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan
kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan pengamanan sarana dan
prasarana transportasi (ISPS Code) di laut, pantai dan pelabuhan.
Pasal 346
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345,
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang patroli, penanganan perompakan
dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System),
analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundangundangan, pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut,
pantai dan pelabuhan;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang patroli, penanganan
perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships
Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan
peraturan perundang-undangan pelayaran, pengamanan sarana dan
prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan;
c.
penyiapan prosedur penahanan kapal dan penyerahan kapal yang
melakukan pelanggaran dan tindak pidana pelayaran, penyediaan
data kegiatan kapal di perairan dan pelabuhan, tingkat ancaman
keamanan di laut, pantai dan pelabuhan, serta perijinan
penggunaan, pendistribusian amunisi dan senjata api dinas;
d.
penilaian rancangan keamanan dalam rangka pengesahan dan
penerbitan sertifikat keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan,
penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan
pengamanan;
e.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli, penanganan
perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships
Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan
peraturan perundang-undangan, dan pengamanan sarana dan
prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
130
Pasal 347
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan, terdiri dari :
a.
Seksi Patroli;
b.
Seksi Pengamanan.
Pasal 348
(1)
Seksi Patroli mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem
pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan
wilayah serta penegakan peraturan perundang-undangan di laut,
pantai dan pelabuhan serta penetapan kualifikasi teknis petugas
patroli.
(2)
Seksi Pengamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengamanan sarana dan prasarana transportasi (ISPS Code) di laut,
pantai dan pelabuhan, perijinan penggunaan, pendistribusian
amunisi dan senjata api serta penetapan kualifikasi teknis petugas
pengamanan.
Pasal 349
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan
keselamatan pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas di
bidang penyidik pegawai negeri sipil.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
131
Pasal 350
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349,
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang advokasi dan desiminasi
pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik
pegawai negeri sipil;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi dan desiminasi
pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik
pegawai negeri sipil;
c.
penyiapan bahan sosialisasi dan advokasi serta desiminasi bidang
keselamatan pelayaran;
d.
penyiapan penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penyidik
pegawai negeri sipil;
e.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan
desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan
penyidik pegawai negeri sipil.
Pasal 351
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil, terdiri dari :
a.
Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan;
b.
Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 352
(1)
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan
desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta penetapan
kualifikasi teknis petugas advokasi dan desiminasi.
132
(2)
Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang penyidik pegawai negeri sipil, penyelidikan,
penyidikan serta pengajuan berkas perkara pelanggaran dan tindak
pidana pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas
penyidik pegawai negeri sipil.
Pasal 353
Subdirektorat Tertib Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan
kualifikasi teknis petugas di bidang kebandaran dan kecelakaan kapal.
Pasal 354
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 353,
Subdirektorat Tertib Pelayaran menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang tertib lalulintas kapal, tertib bandar,
pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan
penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang tertib lalulintas kapal, tertib
bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan
penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal;
c.
penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis
petugas di bidang kesyahbandaran, Port State Control Officer,
penanganan muatan berbahaya, penanganan pemrosesan
kecelakaan kapal;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tertib lalulintas
kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar,
pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan
kecelakaan kapal.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
133
Pasal 355
Subdirektorat Tertib Pelayaran, terdiri dari :
a.
Seksi Kebandaran;
b.
Seksi Kecelakaan Kapal.
Pasal 356
(1)
Seksi Kebandaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan penanganan muatan berbahaya, tertib lalulintas kapal,
tertib bandar, ijin berlayar, pengawasan kapal asing dan penetapan
kualifikasi teknis petugas kesyahbandaran, Port State Control
Officer, serta pengawasan penanganan muatan berbahaya.
(2)
Seksi Kecelakaan Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengusutan kecelakaan dan bencana kapal, pengajuan pemeriksaan
lanjutan perkara, pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah
Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime Organization
serta penetapan kualifikasi teknis petugas penanganan pemrosesan
kecelakaan kapal.
Pasal 357
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang
penanggulangan musibah, pencemaran dan pekerjaan bawah air.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
134
Pasal 358
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357,
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air
menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang Search And Rescue,
penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran,
pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan
pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan
penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang Search And Rescue,
penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran,
pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan
pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan
penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage;
c.
penyiapan bahan perijinan di bidang pendirian, perubahan dan
pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan
penyelaman serta penanganan kerangka kapal dan salvage;
d.
penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis
petugas di bidang Search And Rescue, pemadam kebakaran,
penanggulangan pencemaran dan penyelam;
e.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Search And Rescue,
penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran,
pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan
pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan
penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage.
Pasal 359
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, terdiri
dari :
a.
Seksi Penanggulangan Musibah;
b.
Seksi Pekerjaan Bawah Air.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
135
Pasal 360
(1)
Seksi Penanggulangan Musibah mempuyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di
bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan
ganti kerugian pencemaran dan pemadaman kebakaran serta
penetapan kualifikasi teknis petugas Search And Rescue, pemadam
kebakaran, dan penanggulangan pencemaran.
(2)
Seksi Pekerjaan Bawah Air mempuyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, bimbingan teknis, perijinan serta evaluasi dan pelaporan
di bidang pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan
instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka
kapal dan salvage serta penetapan kualifikasi teknis petugas
penyelam.
Pasal 361
Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan
prasarana operasional serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di
bidang Penjagaan laut dan Pantai.
Pasal 362
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361,
Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengadaan, pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional
Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan
kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang pengadaan, pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional
Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan
kualitas petugas di bidang Penjagaan Laut dan Pantai;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
136
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan,
pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana
operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan
kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai.
Pasal 363
Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
a.
Seksi Sarana dan Prasarana Operasional;
b.
Seksi Awak Kapal.
Pasal 364
(1)
Seksi Sarana dan Prasarana Operasional mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaporan di bidang pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai serta
pemeliharaan senjata api.
(2)
Seksi Awak Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan kualitas dan kuantitas petugas di bidang awak kapal
Penjagaan laut dan Pantai serta penyiapan rencana, program kerja
dan laporan Direktorat.
Pasal 365
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga Direktorat.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
137
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 366
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 367
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, dan masing-masing Direktur.
(3)
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4)
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
138
BAB VI
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 368
(1)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara adalah unsur pelaksana
sebagian tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Perhubungan.
(2)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 369
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Udara
mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaporan di bidang perhubungan udara.
Pasal 370
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369,
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di
bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi
kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan
listrik penerbangan;
b.
pelaksanaan kebijakan di bidang angkutan udara, keselamatan
penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara,
fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
c.
penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur
di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi
kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan
listrik penerbangan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
139
d.
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang angkutan
udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara,
tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
e.
pelaksanaan
Udara.
administrasi
Direktorat
Jenderal Perhubungan
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 371
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari :
a.
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
b.
Direktorat
Angkutan Udara;
c.
Direktorat
Keselamatan Penerbangan;
d.
Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara;
e.
Direktorat Teknik Bandar Udara;
f.
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Pasal 372
Sekretariat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai
tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif
kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
140
Pasal 373
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
372,
Sekretariat
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Udara
menyelenggarakan fungsi :
a.
pelaksanaan koordinasi penyusunan
rencana, program, dan
anggaran, penyiapan bahan rumusan kebijakan, serta evaluasi
dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
b.
pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris milik/
kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara;
c.
penyusunan
rancangan
peraturan perundang-undangan,
pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, penyuluhan
hukum serta kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;
d.
pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana,
tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan
hubungan antar lembaga;
e.
penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.
Pasal 374
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari :
a.
Bagian Perencanaan;
b.
Bagian Keuangan;
c.
Bagian Hukum;
d.
Bagian Umum dan Kepegawaian.
Pasal 375
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana jangka panjang dan menengah, penyusunan dan revisi rencana,
program dan anggaran belanja modal dan belanja tidak mengikat
(RKA), evaluasi kinerja dan pelaporan pelaksanaan program dan
kegiatan, bimbingan pelaksanaan program, penataan organisasi dan tata
laksana, akuntabilitas kinerja unit kerja, pengelolaan data dan informasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
141
Pasal 376
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375,
Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a.
pelaksanaan koordinasi,penelaahan, penyusunan dan tinjau
ulang rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka
menengah (RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue printe serta
penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan
data dan informasi, penyusunan pedoman dan standar kebijakan
transportasi udara;
b.
pelaksanaan koordinasi, penelaahan, penyusunan prioritas
program tahunan, rancangan rencana pembangunan jangka
pendek/rencan kerja (RENJA), penyusunan dan revisi belanja
modal dan belanja tidak mengikat (RKA), bantuan
program/pinjaman luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara;
c.
pelaksanaan dan penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja,
pemberian bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta
evaluasi dan pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program.
Pasal 377
Bagian Perencanaan, terdiri dari :
a.
Subbagian Rencana;
b.
Subbagian Program;
c.
Subbagian Analisa dan Evaluasi.
Pasal 378
(1)
Subbagian Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan dan tinjau ulang
rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah
(RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue print serta penataan
organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan data dan
informasi, penyusunan pedoman dan
standar kebijakan
transportasi udara.
(2)
Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi, penelaahan, dan penyusunan prioritas program
tahunan, penyusunan rancangan rencana pembangunan jangka
pendek/rencana kerja (RENJA), penyusunan dan revisi rencana
program dan anggaran tahunan belanja modal dan belanja tidak
mengikat (RKA), bantuan program/pinjaman luar di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
142
(3)
Subbagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja, penyiapan
petunjuk pelaksanaan program dan anggaran,
pemberian
bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta evaluasi dan
pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program.
Pasal 379
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan
keuangan dan barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pasal 380
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 379,
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a.
pelaksanaan penyiapan proses pengesahan konsep dokumen
pelaksanaan anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), dan monitoring serta pengusulan pengelola
anggaran;
b.
penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan rencana
penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta verifikasi
keuangan dan pelaporan;
c.
pelaksanaan penyiapan pengelolaan anggaran pendapatan dan
belanja, urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan
laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang
milik/kekayaan negara.
Pasal 381
Bagian Keuangan, terdiri dari:
a.
Subbagian Anggaran;
b.
Subbagian Tata Usaha Pendapatan;
c.
Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang
Milik/Kekayaan Negara.
Pasal 382
(1)
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran
menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
monitoring serta pengusulan pengelola anggaran.
143
(2)
Subbagian Tata Usaha Pendapatan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan
rencana penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta
verifikasi keuangan dan pelaporan.
(3)
Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang
Milik/Kekayaan Negara mempunyai
tugas melakukan
penyiapan pengelolaan
anggaran pendapatan dan belanja,
urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan
laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang
milik/kekayaan negara.
Pasal 383
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan telaahan
hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,
pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum serta urusan kerjasama
luar negeri dan hubungan masyarakat.
Pasal 384
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 383,
Bagian Hukum meyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan
telaahan hukum dan penyusunan
peraturan perundang-undangan;
rancangan
b.
pelaksanaan bantuan hukum dan penyuluhan
perundang-undangan serta dokumentasi hukum;
c.
penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian,
kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan
hukum;
c.
pelaksanaan pemantauan, analisis dan penyiapan bahan penilaian
opini masyarakat, publikasi, hubungan antar lembaga, serta
pelaksanaan urusan kerjasama luar negeri.
peraturan
Pasal 385
Bagian Hukum, terdiri dari :
a.
Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
b.
Subbagian Bantuan Hukum;
c.
Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
144
Pasal 386
(1)
Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan telaahan hukum dan penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan dan penyuluhan
peraturan perundang-undangan serta dokumentasi hukum.
(2)
Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian,
kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan
hukum.
(3)
Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri
mempunyai tugas melakukan pemantauan, analisis dan
penyiapan bahan penilaian opini masyarakat, publikasi,
hubungan antar lembaga serta pelaksanaan urusan kerjasama
luar negeri.
Pasal 387
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
urusan tata usaha, rumah tangga, pengelolaan perlengkapan dan
kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pasal 388
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387,
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a.
pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan keprotokolan;
b.
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi
pengadaan,
inventarisasi
dan
penghapusan
barang
milik/kekayaan negara;
c.
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan,
kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan,
pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan
pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan
disiplin pegawai.
Pasal 389
Bagian Umum dan Kepegawaian, terdiri dari :
a.
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga;
b.
Subbagian Perlengkapan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
145
c.
Subbagian Kepegawaian.
Pasal 390
(1)
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta
keprotokolan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
(2)
Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi
pengadaan,
inventarisasi
dan
penghapusan
barang
milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
(3)
Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan,
kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan,
pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan
pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan
disiplin pegawai.
Bagian Keempat
Direktorat Angkutan Udara
Pasal 391
Direktorat Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di
bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam
negeri, angkutan udara luar negeri, serta pengembangan usaha
angkutan udara dan pengembangan usaha bandar udara.
Pasal 392
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391,
Direktorat Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan data
angkutan udara, angkutan udara dalam dan
luar negeri,
perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di
bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan
udara dan bandar udara;
146
b.
penyiapan bahan perumusan norma, standar, pedoman, kriteria
dan prosedur di bidang sistem dan data angkutan udara,
angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama
bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara,
serta pengembangan usaha di bidang angkutan udara dan
bandar udara;
c.
pemberian bimbingan teknis di bidang sistem dan data angkutan
udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan
kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang
angkutan udara, pengembangan usaha di bidang angkutan
udara dan bandar udara;
d.
penyiapan bahan pemberian perizinan di bidang angkutan udara;
e.
pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang sistem
dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri,
perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di
bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan
udara dan bandar udara;
f.
pelaksanaan perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan
multilateral di bidang angkutan udara;
g.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data
angkutan udara, angkutan udara dalam dan
luar negeri,
perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di
bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan
udara dan bandar udara;
h.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 393
Direktorat Angkutan Udara, terdiri dari :
a.
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara;
b.
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri;
c.
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri;
d.
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara;
e.
Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara;
f.
Subbagian Tata Usaha.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
147
Pasal 394
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara.
Pasal 395
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 394,
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara menyelenggarakan
fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar,
norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sistem angkutan
udara dan data dan informasi angkutan udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang sistem angkutan udara
dan data dan informasi angkutan udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem
angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara.
Pasal 396
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Sistem Angkutan Udara;
b.
Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara.
Pasal 397
(1)
Seksi Sistem Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan
penyiapan
bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria,
prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan
kegiatan di bidang sistem angkutan udara yang meliputi rute dan
jaringan penerbangan, fungsi dan status bandar udara, kapasitas
angkutan udara dan bandar udara.
(2)
Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma,
kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi dan
pelaporan di bidang data dan informasi angkutan udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
148
Pasal 398
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang angkutan udara dalam negeri.
Pasal 399
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 398,
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri
menyelenggarakan
fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar,
norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan niaga
berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan
berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan
niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
d.
penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara dalam
negeri.
niaga
Pasal 400
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri, terdiri dari :
a.
Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal;
b.
Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal.
Pasal 401
(1)
Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal
mempunyai tugas
melakukan penyiapan
bahan penyusunan pedoman, norma,
kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga
berjadwal dalam negeri dan penerbangan perintis.
(2)
Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal mempunyai tugas
melakukan penyiapan
bahan penyusunan pedoman, norma,
kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga tidak
berjadwal dan bukan niaga dalam negeri.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
149
Pasal 402
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan angkutan udara luar negeri serta perjanjian dan kerjasama
bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara.
Pasal 403
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 402,
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri menyelenggarakan
fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan luar
negeri dan perjanjian angkutan udara;
c.
pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan luar negeri
dan perjanjian angkutan udara;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan luar
negeri dan perjanjian angkutan udara;
e.
penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara luar negeri.
Pasal 404
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri, terdiri dari :
a.
Seksi Penerbangan Luar Negeri;
b.
Seksi Perjanjian Angkutan Udara.
Pasal 405
(1)
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
Seksi Penerbangan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara
niaga berjadwal, tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri
termasuk angkutan udara haji.
150
(2)
Seksi Perjanjian Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang perjanjian dan
kerjasama bilateral, regional serta multilateral
di bidang
angkutan udara.
Pasal 406
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha angkutan
udara dan pelayanan angkutan udara.
Pasal 407
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406,
Subdirektorat
Pengembangan
Usaha
Angkutan
Udara
menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar,
norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang bimbingan dan
pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan
udara, serta tarif jasa angkutan udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di
bidang bimbingan dan
pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan
udara, serta tarif jasa angkutan udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan
pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan
udara, serta tarif jasa angkutan udara serta tenaga kerja jasa
angkutan udara;
d.
penyiapan penilaian permohonan perizinan usaha jasa angkutan
udara.
Pasal 408
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara;
b.
Seksi Pelayanan Angkutan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
151
Pasal 409
(1)
Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang
usaha jasa angkutan udara.
(2)
Seksi Pelayanan Angkutan Udara, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
pelayanan jasa angkutan udara, tarif jasa angkutan udara
serta tenaga kerja jasa angkutan udara.
Pasal 410
Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa
kebandarudaraan.
Pasal 411
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 410,
Subdirektorat
Pengembangan
Usaha
Bandar
Udara
menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pengembangan
usaha dan
pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan
penunjang bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha dan
pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan penunjang
bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, kegiatan penunjang
bandar udara, tarif jasa kebandarudaraan dan tenaga kerja jasa
kebandarudaraan, serta penerapan pengaturan fasilitasi angkutan
udara dan bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
152
Pasal 412
Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara;
b.
Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara.
Pasal 413
(1)
Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang
bimbingan usaha jasa kebandarudaraan.
(2)
Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan
usaha
jasa
kebandarudaraan, tarif
jasa
kebandarudaraan, tenaga kerja pelayanan jasa kebandarudaraan
serta pengaturan fasilitasi bandar udara dan angkutan udara.
Pasal 414
Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,
dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kelima
Direktorat Keselamatan Penerbangan
Pasal 415
Direktorat
Keselamatan
Penerbangan
mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem
dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi
bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
153
Pasal 416
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415,
Direktorat Keselamatan Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang keselamatan
lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi
penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara,
pengamanan dan pelayanan darurat;
b.
penyusunan norma, standar, pedoma, kriteria dan prosedur di
bidang keselamatan lalu lintas
penerbangan, sistem dan
prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi
bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
c.
penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis
di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan
prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika,
operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
c.
pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil keselamatan lalu
lintas
penerbangan,
sistem
dan
prosedur
navigasi
penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara,
pengamanan dan pelayanan darurat;
d.
pelaksanaan sertifikasi operasional peralatan keselamatan lalu
lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan,
operasi bandar udara, serta pengamanan dan pelayanan darurat;
e.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan
lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi
penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara,
pengamanan dan pelayanan darurat;
f.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 417
Direktorat Keselamatan Penerbangan, terdiri dari :
a.
Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan;
b.
Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan;
c.
Subdirektorat Informasi Aeronautika;
d.
Subdirektorat Operasi Bandar Udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
154
e.
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat;
f.
Subbagian Tata Usaha.
Pasal 418
Subdirektorat Keselamatan Lalu lintas Penerbangan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan
dan manajemen ruang udara.
Pasal 419
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418,
Subdirektorat Keselamatan
Lalu
Lintas
Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan
kebijakan
standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pelayanan lalu
lintas penerbangan dan manajemen ruang udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan lalu lintas
penerbangan dan manajemen ruang udara;
c.
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pelayanan
lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara;
d.
penyiapan
sertifikasi
kecakapan
keselamatan lalu lintas penerbangan.
personil
operasional
Pasal 420
Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan, terdiri dari:
a.
Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan;
b.
Seksi Manajemen Ruang Udara.
Pasal 421
(1)
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pelayanan lalu lintas penerbangan dan penyiapan sertifikasi
kecakapan personil lalu lintas penerbangan.
155
(2)
Seksi Manajemen Ruang Udara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
manajemen
ruang udara dan perumusan klasifikasi penggunaan ruang
udara serta pengawasan penggunaan ruang udara.
Pasal 422
Subdirektorat
Sistem
dan Prosedur
Navigasi
Penerbangan
mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang navigasi dan
kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan.
Pasal 423
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 422,
Subdirektorat
Sistem dan Prosedur
Navigasi
Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan
perumusan
kebijakan, norma, standar,
pedoman kriteria dan prosedur di bidang navigasi dan
kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang navigasi dan kalibrasi,
pengamatan dan komunikasi penerbangan;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan
navigasi dan kalibrasi, pengamatan dan komunikasi
penerbangan;
e.
penyiapan sertifikasi operasional peralatan dan kecakapan
personil navigasi, komunikasi dan pengamatan penerbangan.
Pasal 424
Suddirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan, terdiri
dari:
a.
Seksi Navigasi dan Kalibrasi;
b.
Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
156
Pasal 425
(1)
Seksi Navigasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
navigasi dan kalibrasi serta penyiapan sertifikasi kecakapan
personil, teknis operasional navigasi dan kalibrasi serta
sertifikasi peralatan navigasi dan kalibrasi.
(2)
Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan kegiatan
pengamatan dan komunikasi
penerbangan serta sertifikasi kecakapan personil komunikasi
penerbangan dan pemberian rekomendasi frekuensi radio
penerbangan.
Pasal 426
Subdirektorat Informasi Aeronautika mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan
di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika
serta kartographi penerbangan.
Pasal 427
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426,
Subdirektorat Informasi Aeronautika menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, norma, standar,
pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang notice to airman
dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi
penerbangan;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang notice to airman dan
publikasi
informasi
aeronautika
serta
kartographi
penerbangan;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang notice to
airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi
penerbangan;
e.
penyiapan bahan sertifikasi
informasi aeronautika.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
157
kecakapan
personil
pelayanan
Pasal 428
Subdirektorat Informasi Aeronautika, terdiri dari :
a.
Seksi Notice
Aeronautika;
To
Airman
b.
Seksi Kartographi Penerbangan.
dan
Publikasi
Informasi
Pasal 429
(1)
Seksi Notice To Airman dan Publikasi Informasi Aeronautika
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan kegiatan notice to airman, publikasi informasi
aeronautika serta kartographi penerbangan serta penyiapan
sertifikasi
kecakapan
personil
pelayanan
informasi
aeronautika.
(2)
Seksi Kartographi Penerbangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
kartographi penerbangan dan penganalisaan data aeronautika
untuk pembuatan peta penerbangan.
Pasal 430
Subdirektorat
Operasi
Bandar
Udara mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional
aerodrome.
Pasal 431
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 430,
Subdirektorat Operasi Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang operasi terminal
dan persyaratan operasional aerodrome;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang operasi terminal dan
persyaratan operasional aerodrome;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
158
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan
operasi terminal dan persyaratan opersional aerodrome;
d.
penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasi bandar
udara dan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat
udara.
Pasal 432
Subdirektorat Operasi Bandar Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Operasi Terminal;
b.
Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome.
Pasal 433
(1)
Seksi Operasi
Terminal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan pengoperasian
dibandar udara, pengendalian mutu lingkungan, higiene, dan
sanitasi penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan
personil operasi bandar udara dan peralatan penunjang
pelayanan darat pesawat udara.
(2)
Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan
teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan persyaratan
operasional aerodrome serta pengawasan terhadap marka dan
rambu didaerah pergerakan pesawat udara.
Pasal 434
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara
serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran
serta salvage.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
159
Pasal 435
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 434,
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat menyelenggarakan
fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengamanan bandar
udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan
pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
b.
pemberian bimbingan teknis dibidang pengamanan bandar
udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan
pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan
bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan
kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
d.
penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan
pengamanan bandar udara
dan angkutan udara serta
sertifikasi personil dan operasional peralatan pelayanan
darurat.
Pasal 436
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat, terdiri dari :
a.
Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara;
b.
Seksi
Pertolongan Kecelakaan Pesawat
Kebakaran dan Salvage.
dan Pemadam
Pasal 437
(1)
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan kegiatan
pengamanan bandar udara dan
angkutan udara, pengangkutan barang dan/atau bahan
berbahaya serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan
operasional peralatan pengamanan bandar udara dan angkutan
udara.
160
(2)
Seksi
Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam
Kebakaran
dan Salvage mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran
dan salvage dibandar udara, water base, Helideck, Heliport
serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan
pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan
salvage.
Pasal 438
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Keenam
DIREKTORAT SERTIFIKASI KELAIKAN UDARA
Pasal 439
Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan
dan personil pesawat udara.
Pasal 440
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 439,
Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan perumusan kebijakan di bidang standarisasi,
rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan
personil pesawat udara;
b.
penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang standarisasi,
rekayasa,
produk
aeronautika,
pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
c.
penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di
bidang standarisasi,
rekayasa,
produk
aeronautika,
pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
161
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang standarisasi,
rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan
personil pesawat udara;
e.
pelaksanaan sertifikasi rekayasa, produksi, pengoperasian dan
perawatan pesawat udara;
f.
pelaksanaan sertifikasi personil pesawat udara;
g.
pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan
pesawat udara;
h.
pelaksanaan urusan internasional di bidang standarisasi
rekayasa, produksi, pengoperasian, perawatan dan komponen
pesawat udara serta personil pesawat udara;
g.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 441
Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara, terdiri dari :
a.
Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara;
b.
Sub Direktorat Rekayasa;
c.
Sub Direktorat Produk Aeronautika;
d.
Sub Direktorat Operasi Pesawat Udara;
e.
Sub Direktorat Perawatan;
f.
Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 442
Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang standarisasi, rekayasa produk aeronautika dan
pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara, serta program
pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
162
Pasal 443
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 442,
Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma,
pedoman kriteria dan prosedur di bidang rekayasa produk
aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat
udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang rekayasa produk
aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat
udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa produk
aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat
udara, sertifikat organisasi rekayasa, pabrikasi, operator, fasilitas
perawatan, distributor produk aeronautika dan pendidikan dan
pelatihan personil pesawat udara;
d.
pelaksanaan audit mutu kelaikan dan pengoperasian pesawat
udara berkala;
e.
pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan
pesawat udara;
f.
penyiapan bahan hubungan internasional di bidang sertifikasi
kelaikan dan pengoperasian pesawat udara.
Pasal 444
Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara, terdiri dari:
a.
Seksi Standardisasi Produk Aeronautika;
b.
Seksi Standardisasi Operasi dan Perawatan Pesawat Udara.
Pasal 445
(1)
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
Seksi Standardisasi Produk Aeronautika mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan
teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
standardisasi, rekayasa, produk aeronautika dan perawatan
pesawat udara.
163
(2)
Seksi Standar Operasi dan Perawatan Pesawat Udara mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan kegiatan standardisasi pengoperasian pesawat udara.
Pasal 446
Subdirektorat Pengendalian Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan
di bidang pengawasan proses rekayasa, penyiapan penerbitan
persetujuan rekayasa, penerbitan perintah kelaikan udara dan
penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang rekayasa
dan uji terbang kemampuan pesawat udara.
Pasal 447
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 446,
Sub Direktorat Rekayasa menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengawasan proses
rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara
bimbingan dan pengawasan teknis mutu rekayasa pesawat udara
termasuk mesin, baling-baling, dan komponennya;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan proses
rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan
proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara
dan penerbitan persetujuan rekayasa dan penerbitan perintah
kelaikan udara;
d.
penyiapan pelaksanaan uji terbang;
e.
penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
rekayasa.
Pasal 448
Subdirektorat Pengendalian Rekayasa, terdiri dari :
a.
Seksi Pengawasan Proses Rekayasa;
b.
Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
164
Pasal 449
(1)
Seksi Pengawasan Proses Rekayasa mempunyai
tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis rekayasa
pesawat udara dan komponennya serta penyiapan, bahan
penerbitan perintah kelaikan udara, dan evaluasi pelimpahan
wewenang terbatas di bidang rekayasa.
(2)
Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis
kelaikan udara, uji terbang dan kemampuan pesawat udara serta
penyiapan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas di bidang uji
terbang dan kemampuan.
Pasal 450
Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya,
penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat
pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan
bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika.
Pasal 451
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 450,
Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika menyelenggarakan
fungsi:
a.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang teknis pabrikasi
pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan
sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat
udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan
pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika;
165
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang teknis pabrikasi
pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan
sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat
udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan
pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang teknis
pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan
penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat
pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk
ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk
aeronautika;
d.
penyiapan bahan penerbitan dan penghapusan surat tanda
pendaftaran pesawat udara.
Pasal 452
Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika, terdiri dari :
a.
Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi;
b.
Seksi Pengesahan Produksi.
Pasal 453
(1)
Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis produksi pesawat
udara, dan evaluasi bahan pelimpahan wewenang terbatas
produksi pesawat udara.
(2)
Seksi Pengesahan Produksi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pemeriksaan kelaikan
udara awal dan kelaikan udara untuk ekspor, serta penyiapan
bahan penerbitan dan penghapusan sertifikat pendaftaran pesawat
udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
166
Pasal 454
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan
di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan
pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan
pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta
bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian
pesawat udara.
Pasal 455
Dalam melaksakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 454,
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang di bidang teknis
pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan
personil
pengoperasian
pesawat
udara,
persyaratan
pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara,
serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
pengoperasian pesawat udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang di bidang teknis
pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan
personil
pengoperasian
pesawat
udara,
persyaratan
pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara,
serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
pengoperasian pesawat udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang di bidang teknis
pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan
personil
pengoperasian
pesawat
udara,
persyaratan
pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara,
serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
pengoperasian pesawat udara;
d.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
pengujian dan sertifikasi kecakapan personil operasi pesawat
udara.
167
Pasal 456
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara;
b.
Seksi Personil Operasi Pesawat Udara.
Pasal 457
(1)
Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan
pengawasan teknis operasi pesawat udara, bahan evaluasi
persyaratan pengoperasian dan pelimpahan wewenang terbatas
operasi pesawat udara.
(2)
Seksi Personil Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program
pendidikan dan latihan personil pesawat udara, pengujian
kecakapan personil pesawat udara dan sertifikasi personil
pesawat udara, serta bahan evaluasi pelimpahan wewenang
terbatas program pendidikan dan latihan pesawat udara.
Pasal 458
Subdirektorat Perawatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil
perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi
persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara,
pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan
pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
168
Pasal 459
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 458,
Sub Direktorat Perawatan menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perawatan pesawat
udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan
pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi
persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat
udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta
penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
perawatan pesawat udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang perawatan pesawat
udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan
pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi
persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat
udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta
penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
perawatan pesawat udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan pesawat
udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan
pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi
persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat
udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta
penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang
perawatan pesawat udara;
d.
penyiapan bahan pemeriksaan berkala kelaikan udara dan
evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem
pesawat udara;
e.
penyiapan bahan pengujian dan sertifikasi personil perawatan
pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
169
Pasal 460
Subdirektorat Perawatan, terdiri dari :
a.
Seksi Perawatan Pesawat Udara;
b.
Seksi Personil Teknik Perawatan.
Pasal 461
(1)
Seksi Perawatan Pesawat Udara mempunyai mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis perawatan
pesawat udara, persyaratan perawatan, pemeriksaan berkala
kelaikan udara dan evaluasi laporan kegagalan sistem pesawat
udara serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas
perawatan pesawat udara.
(2)
Seksi Personil Teknik Perawatan Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program
pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara, pengujian
personil dan sertifikasi personil perawatan pesawat udara, serta
bahan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas program
pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara.
Pasal 462
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Ketujuh
Direktorat Teknik Bandar Udara
Pasal 463
Direktorat Teknik Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang
program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas
bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan
pengoperasian fasilitas bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
170
Pasal 464
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 463,
Direktorat Teknik Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program bandar
udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara,
rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian
fasilitas bandar udara;
b.
penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur di
bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun
fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara
dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
c.
penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di
bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun
fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara
dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program bandar
udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara,
rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian
fasilitas bandar udara;
e.
penyiapan pemberian izin penetapan lokasi bandar udara, tata
letak, pola pengembangan fasilitas bandar udara, tata ruang
kawasan keselamatan operasi penerbangan, dan daerah
lingkungan kerja bandar udara serta sertifikasi kecakapan teknisi
landasan, taxiway, apron serta bangunan operasi dan terminal;
f.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 465
Direktorat Teknik Bandar Udara terdiri dari :
a.
Subdirektorat Program Bandar Udara;
b.
Subdirektorat Tata Bandar Udara;
c.
Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara;
d.
Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
171
e.
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara;
f.
Subbagian Tata Usaha.
Pasal 466
Subdirektorat Program
Bandar
Udara
mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama
dan jaringan informasi fasilitas bandar udara.
Pasal 467
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 466,
Subdirektorat Program Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang keterpaduan program
bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas
bandar udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang keterpaduan program
bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas
bandar udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan
program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi
fasilitas bandar udara;
d.
penyiapan bahan kerjasama pemerintah dan badan usaha
dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar
udara;
e.
analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keterpaduan
program Bandar udara dan jaringan informasi fasilitas Bandar
udara serta kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam
pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar udara.
Pasal 468
Subdirektorat Program Bandar Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara;
b.
Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar
Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
172
Pasal 469
(1)
Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar
udara lintas sektor dan antar moda.
(2)
Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar
Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di
bidang pelaksanaan kegiatan kerjasama pemerintah dan badan
usaha dalam pengelolaan bandar udara serta penyusunan,
pengolahan dan pemutahiran data jaringan informasi fasilitas
bandar udara.
Pasal 470
Subdirektorat Tata Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaoran di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan
bandar udara.
Pasal 471
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470,
ubdirektorat Tata Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata letak fasiltias
bandar udara dan tata kawasan bandar udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang tata letak fasiltias bandar
udara dan tata kawasan bandar udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata letak fasiltias
bandar udara dan tata kawasan bandar udara.
Pasal 472
Subdirektorat Tata Bandar Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara;
b.
Seksi Tata Kawasan Bandar Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
173
Pasal 473
(1)
Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan
persyaratan teknis untuk penetapan lokasi, tata letak, rencana
induk dan pola pengembangan bandar udara.
(2)
Seksi Tata Kawasan Bandar Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksaaan kegiatan
persyaratan teknis tata ruang kawasan keselamatan operasi
penerbangan, kriteria batas kawasan kebisingan, pengendalian
dampak lingkungan, dan tata guna lahan disekitar bandar
udara serta daerah lingkungan kerja bandar udara.
Pasal 474
Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara mempunyai
tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaoran di bidang fasilitas sisi darat dan
fasilitas sisi udara.
Pasal 475
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 474,
Subdirektorat Rancang
Bangun
Fasilitas
Bandar
Udara
menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas sisi darat
dan sisi udara bandar udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas sisi darat dan
sisi udara bandar udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas sisi darat
dan sisi udara bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
174
Pasal 476
Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari :
a.
Seksi Fasilitas Sisi Darat;
b.
Seksi Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 477
(1)
Seksi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan
penyiapan
bahan
perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis untuk
kegiatan rancang bangun, dan pemeliharaan fasilitas sisi darat
bandar udara.
(2)
Seksi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan
penyiapan
bahan
perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan
teknis,
kegiatan rancang bangun, pengoperasian dan pemeliharaan
fasilitas sisi udara bandar udara.
Pasal 478
Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara mempunyai
tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas
sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara.
Pasal 479
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 478,
Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara
menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan fasilitas
sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan fasilitas sisi darat
dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas sisi
darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
175
Pasal 480
Subdirektorat
dari:
Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara, terdiri
a.
Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat;
b.
Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 481
(1)
Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis,
pedoman pengoperasian, pemeliharaan peralatan sisi darat
bandar udara.
(2)
Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang pedoman pengoperasian,
pemeliharaan peralatan sisi udara bandar udara.
Pasal 482
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara mempunyai
tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas
sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara.
Pasal 483
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482,
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan
fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang verifikasi fasilitas
sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang verifikasi fasilitas sisi
darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas
sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
176
d.
pelaksanaan sertifikasi kecakapan
tenaga
teknisi
kebandarudaraan sisi udara, tenaga teknisi landasan, taxiway,
apron dan bangunan operasi dan terminal.
Pasal 484
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari:
a.
Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat;
b.
Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 485
(1)
Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas
sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi bangunan
terminal bandar udara.
(2)
Seksi
Verifikasi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas
sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi landasan,
taxiway, dan apron.
Pasal 486
Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata
usaha rumah tangga Direktorat.
Bagian Kedelapan
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
Pasal 487
Direktorat
Fasilitas
Elektronika
dan
Listrik
Penerbangan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan,
fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas
bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik
bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
177
Pasal 488
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 487,
Direktorat
Fasilitas
Elektronika
dan
Listrik
Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan
di bidang fasilitas
komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan,
fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan
pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
b.
penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi
dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu
pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik
bandar udara;
c.
penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis
di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi
dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu
pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik
bandar udara;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas
komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan,
fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan
pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
e.
pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi
peralatan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan,
fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan,
fasilitas bantu pelayanan, dan pengamanan bandar udara,
fasilitas listrik bandar udara;
f.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 489
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan, terdiri
dari :
a.
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan;
b.
Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan;
c.
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
178
d.
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan
Bandar Udara;
e.
Subdirektorat Fasilitas Listrik Bandar Udara;
f.
Subagian Tata Usaha.
Pasal 490
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan mempunyai tugas
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan komunikasi antar stasiun
penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 491
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 490,
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan menyelenggarakan
fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan
komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi
lalu lintas penerbangan;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan komunikasi
antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas
penerbangan;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan
komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi
lalu lintas penerbangan;
d.
penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi
peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan dan peralatan
komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 492
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan, terdiri dari :
a.
Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan;
b.
Seksi peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
179
Pasal 493
(1)
Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan
kegiatan peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan
serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi
peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan.
(2)
Seksi Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan
kegiatan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan serta
penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi
peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 494
Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan mempunyai tugas
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan
dan peralatan rambu udara radio.
Pasal 495
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
494, Subdirektorat
Fasilitas
Navigasi
dan
Pengamatan
menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan
pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan pengamatan
penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan
pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
d.
penyiapan sertifikasi kecakapan personil
pengamatan dan peralatan rambu udara radio.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
180
dan
peralatan
Pasal 496
Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan, terdiri dari :
a.
Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan;
b.
Seksi Peralatan Rambu Udara Radio.
Pasal 497
(1)
Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan
penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil
dan sertifikasi peralatan pengamatan penerbangan.
(2)
Seksi Peralatan Rambu Udara Radio mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan rambu udara radio
termasuk penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan
sertifikasi peralatan rambu udara radio.
Pasal 498
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan mempunyai tugas
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrument
dan peralatan bantu pendaratan visual.
Pasal 499
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 498,
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan bantu
pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
b.
pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan bantu
pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu
pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
181
d.
penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan penyiapan
sertifikasi peralatan bantu pendaratan instrumen dan bantu
pendaratan visual.
Pasal 500
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan, terdiri dari :
a.
Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen;
b.
Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual.
Pasal 501
(1)
Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan
teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu
pendaratan instrumen dan penyiapan sertifikasi kecakapan
personil serta sertifikasi peralatan bantu pendaratan
instrumen.
(2)
Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan
visual dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta
sertifikasi peralatan bantu pendaratan visual.
Pasal 502
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar
Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan informasi
dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar
udara.
Pasal 503
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 502,
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar
Udara menyelenggarakan fungsi :
a.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN)
penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan informasi
dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan
bandar udara;
182
Download