12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan salah satunya adalah terjadinya proses pembelian. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk ini. Selain itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dimana pemasaran dapat mengkomunikasikan identitas produk untuk membedakan dengan produk pesaingnya. Uyung dalam bukunya Integrated Marketing Communication menjelaskan komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran.1 1 Uyung Sulaksana: Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003 hal 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Komunikasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran”. Keduanya tidak dapat dipisahkan menurut Hifni Alihfahmi.2 Pemasaran telah memasuki era baru dimana kegiatan pemasaran tidak hanya melulu tentang bagaiman produknya laku terjual. Tolak ukur bagaimana pemasaran dikatakan berhasil adalah jika produknya sudah dikenal di pasaran dan itu tergantung bagaimana seorang pemasar menkomunikasikan produknya ke target pasarnya. Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua elemen dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi pertukaran dengan menargetkan merek untuk sekelompok pelanggan, posisi merek yang membedakan dengan merek pesaing dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya3 Sedangkan Kotler dan Keller4 menyatakan bahwa, “Marketing Communications are means by which firms attempt to inform, persuade, and remind comsumers – directly or ind indirectly – about the products and brands they sell”. Artinya, Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen 2 Hifni Alifahmi: Sinergi Komunikasi Pemasaran; Iklan, Public Relations, dan Promosi. Quantum. 2005 hal 14 3 William Chitty: Integrated Marketing Communication. 3rd Asian Pasific Edition. Australia: Cengage Learning Australia. 2011 hal 3 4 Philip Kotler, Kevin Lane Keller: Marketing Management. 14th Edition. England: Prentice Hall. 2012 hal 498 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Jhon. E Khenndy dan R. Darmawan Soemanegara menjelaskan5 Marketing communication dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian baru yang disebut marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing Communications merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmen pasar yang lebih luas. Kerangka dasar komunikasi pemasaran oleh perusahaan dapat diarahkan untuk mempengaruhi konsumen terhadap gaya, dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian wiraniaga, dekorasi toko, sebagai bentuk komunikasi kepada pembeli. Kotler & Keller, mengambarkan unsur-unsur dalam kerangka dasar komunikasi umum sebagai alat komunikasi antara pemasar dengan pembeli. Menurut Kotler dan Keller6 terdapat delapan model komunikasi utama yang terdapat pada, Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix), yaitu: 5 Jhon E. Kennedy, R. Darmawan Soemanagara: Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer 2006 hal 5 6 Philip Kotler, Kevin Lane Keller: Manajemen Pemasaran: Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga 2013 hal 174 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. 2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa. 3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. 5. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu. 6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. 7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. 8. Penjualan personal, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 2.2 Perencanaan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). Terdapat delapam jenis bauran promosi yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales ), acara dan pengalaman, humas dan publisitas (publicity ( and public promotion), ), penjualan personal (personal ( selling ), pemasaran langsung (direct ( relations), selling), marketing), pemasaran interaktif (interaktive marketing), dan pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth marketing). Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.7 Tahapan dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif memiliki beberapa tahapan. Perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan, yang kemudian harus diukur secara tepat malalui riset komunikasi pemasaran. Menurut Fandy Tjiptono dan 7 Gregorius Chandra dalam Sutisna: Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2001 hal 268. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif, ada delapan tahapan pokok yang saling terkait, yaitu sebagai berikut:8 2.2.1 Mengidentifikasi Audiens Sasaran Audiens sasaran sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, di mana dan kepada siapa pesan hendak disampaikan. Pemasar harus merumuskan konsep produknya, mempelajari benefit apa saja yang diinginkan kosumen dalam memilih sebuah produk. Kebutuhan seseorang bisa diklasifikasikan sebagai kebutuhan utilitarian dan hedonis. Kebutuhan utilitarian lebih tertuju pada benefit praktis seperti keawetan suatu produk, nilai ekonomis, kapasitas yang kemudia menentukan performa produk. Sedangkan kebutuhan hedonis lebih mengutamakan sisi kesenangan dari sebuah produk. 2.2.2 Menentukan Tujuan Komunikasi Pasar sasaran seorang komunikator pemasaran mungkin sama sekali tidak sadar akan adanya produk, hanya mengetahui namanya atau mengetahui satu atau sedikit hal saja tentang produk. Komunikator pertama-tama harus membangun kesadaran dan pengetahuan untuk menampilkan iklan secara terus menerus agar menicptakan pengetahuan dengan memberi tahu calon pembeli betapa tingginya kulitas produk tersebut. Setelah konsumen mengetahui produk tersebut, para pemasar ingin membuat konsumen lebih tergerak lagi dengan menerapkan serangkaian tahapan dimana perasaan konsumen terhadap produk tersebut semakin kuat. Tahap-tahap ini mencakup rasa suka, pereferensi dan keyakinan. Yang kemudian akhirnya 8 Fandy, T, Greogorius, C: Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Andi 2012 hal 344. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 pasar sasaran dapat diyakinkan mengenai produk, tetapi sepenuhnya siap untuk melakukan pembelian. Komunikator harus memandu mereka agar segera mengambil langkah terakhir. Tindakan yang diambil bisa dengan menawarkan harga promosi khusus, rabat atau hadiah. 2.2.3 Merancang Pesan Dalam merangkai pesan, komunikator pemasaran harus menyelesaikan empat masalah : 1. Apa yang akan dikatakan (Isi Pesan) Isi pesan terdiri dari 3 jenis yang berbeda yaitu : a. Rational : Berisi tentang keunggulan produk dalam memberikan manfaat tertentu. b. Emotional : Isi pesan yang berusaha membangkitkan emosi negatif atau positif yang akan memberikan dorongan untuk membeli. c. Moral: Isi pesan yang megarahkan pada pikiran pada konsumen tentang apa yang benar dan apa yang patut. pemasar meberikan dorongan agar konsumen peduli dan mendukung terhadap masalah sosial seperti kebersihan lingkungan. 2. Bagaimana mengatakannya secara logis (Struktur Pesan) Efektifitas pesan juga tegantung dari strukturnya. Terdapat 3 jenis struktur pesan yaitu: a. Conclusion Drawing, berdasarkan riset mutahir yakni menunjukan iklan yang terbaik yakni iklan yang memberikan gambaran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 kesimpulan dengan memberi pertanyaan dan membiarkan penerima pesan membuat kesimpulan. b. One-or two arguments, yaitu mengenai apakah pemasar harus memberikan pujian-pujian akan keunggulan produk tersebut saja (one sided). c. Order of presentation, dalam hal ini penyajian, apakah argumen yang paling kuat akan diberikan di awal atau di akhir. 3. Bagaimana mengatakannya secara simbolis (Bentuk Pesan) Pemasar harus membuat bentuk pesan yang baik. seperti dalam media iklan atau media cetak, harus diputuskan mengenai headline,ilustrasi dan warna. 4. Siapa yang menyampaikannya (Sumber Pesan) Pesan yang disampiakan melalui sumber yang menarik untuk mendapatkan perhatian dan berkesan. pembuat iklan dapat menggunakan selebritis sebagai juru bicara seperti artis, olahragawan atau model. 2.2.4 Memilih Saluran Komunikasi Menurut Kotler diterjemahkan Benyamin Molan9 saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu: 1. Saluran Komunikasi Personal Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, satu orang dengan banyak (audiens), melalui telepon, 9 Philips Kotler: Manajemen Pemasaran Jilid 2. Terjemahan Drs. Benyamin Molan. PT Indeks kelompok Gramedia. 2004 hal 614 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 atau melalui surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektifitasnya melalui peluang untuk mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya. Saluran komunikasi personal dapat berupa : a. Advocate channels, seperti tenaga penjualan dalam sebuah perusahaan b. Expert channels, seperti para ahli dalam bidang-bidang tertentu c. Social channels, seperti tetangga, anggota keluarga, teman, dan rekan sejawat Banyak pihak-pihak yang semakin menyadari pengaruh kuat dari “faktor ucapan” atau “perkataan dari mulut ke mulut (word-of-mouth communication communication)”, termasuk pihak perusahaan, mereka mendapatkan informasi yang dapat menciptakan dan mendorong bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan berasal dari saluran pakar dan sosial. 2. Saluran Komunikasi Nonpersonal Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. 2.2.5 Menetapkan Total Anggaran Komunikasi Tidak ada standard pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi harus dialokasikan, karena pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk dan situasi pasar. Tetapi para praktisi membuat rule of thumb yang kemudian terbukti dapat digunakan dan cukup efektif. Ada empat cara yang diterapkan perusahaan dalam menentukan anggaran promosinya : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 1. Metode Kemampuan Perusahaan 2. Metode Persentase Penjualan 3. Metode Keseimbangan Persaingan 4. Metode Tujuan dan Tugas 2.2.6 Menentukan Bauran Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk delapan alat promosi yang memiliki karakteristik yang berbeda pada implementasinya, berikut penjelasan dari masing-masing alat promosi tersebut: 1. Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang. Selain itu iklan dapat ditayangkan berulang-ulang. Namun iklan hanya dapat membawa pesan secara linear (Komunikasi satu arah). 2. Promosi Penjualan, berfungsi sebagai sarana komunikasi, di mana ini merupakan sarana untuk menarik perhatian dan memberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen ke produk. Ini bisa menjadi nilai tambah kepada konsumen dan juga bisa mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan. 3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan intereaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. 4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas, alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 tinggi dan tidak memasukan unsur penjualan, sehingga hanya berfungsi sebagai pemberian informasi 5. Penjualan Personal, merupakan alat promosi pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena penjualan personal dapat membuat hubungan interaktif secara dekat untuk dapat mengenal lebih dalam lagi pelanggan kita, sehingga dapat memberikan respon yang tepat terhadap pelanggan tersebut. 6. Pemasaran Langsung, alat promosi yang hanya dapat menjangkau konsumen yang spesifik. Pesan yang disampaikan melalui pemasaran langsung dapat disesuaikan dengan karakter dan respons konsumen yang ditujunya, serta dapat diperbaharui dengan secara cepat dan tepat. 7. Pemasaran Interaktif Interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. 8. Pemasaran dari mulut ke mulut, Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. Dalam menentukan bauran komunikasi pemasaran tersebut, perusahaan memiliki faktor-faktor tertentu dalam pemilihannya. Seperti jenis pasar produk, kesiapan konsumen untuk melakukan pembelian, tahapan dalam siklus hidup produk, dan juga peringkat pasar dalam persaingan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 2.2.7 Mengimplementasikan Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Dalam merencanakan komunikasi pemasaran terintegrasi, hal yang harus dilakukan adalah melakukan kaji ulang terhadap rencana pemasaran serta tujuan yang hendak dicapai seperti yang dijelaskan pada tahap tujuan komunikasi. Sebelumnya perusahaan juga harus mengetahui dimana posisinya saat ini, kemana arah yang hendak dituju dan apa rencana perusahaan. Semua informasi itu harus ( plan sudah ada dalam perencanaan pemasaran (promotional plan)) yang memberikan suatu kerangka kerja untuk merancang, melaksanakan, dan mengawasi program komunikasi pemasaran terintegrasi. Dari beberapa langkah yang sebelunya telah ditentukan dengan cermat, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi komunikas pemasaran terintegrasi yang telah direncanakan. 2.2.8 Mnegumpulkan Umpan Balik Keberhasilan sebuah strategi komunikasi pemasaran dapat diukur dengan seberapa banyak orang yang aware terhadap pesan yang telah disampaikan. Apakah target audience kita bisa mengenali atau mengingat produk yang telah kita pasarkan. Selain itu respon pasar terhadap produk kita seperti apa, apakah reka puas dengan produk yang kita tawarkan yang dapat berdampak kepada mereka seberapa besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen. 2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi mengikat semua bagian perusahaan dan meliputi semua aspek penting perusahaan dengan penggunaan segenap sumber daya perusahaan secara efektif dalam lingkungan yang berubah-ubah denga proses keserasian dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 keseimbangan. Keputusan strategis mencakup batasan bisnis produk dan pasar yang harus dilayani, tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan kebijakan utama yang diperlukan. Strategi memposisikan sebuah produk atau perusahaan merupakan strategi pembangunan sebuah citra dalam benak, atau merupakan sebuah strategi penentuan atribut yang akan dan terus dikenal oleh konsumen sebagai sebuah bentuk hubungan yang harmonis yang sangat erat antara ide perusahaan dengan persepsi konsumen. Komunikasi yang diperoleh melalui penyampaian pesan itu sendiri, dapat membantu para karyawan untuk meraih target kelompok penjualan. Fungsi komunikasi mencakup arus informasi dan persuasi. Arus komunikasi dalam bidang marketing bersifat multi arah bergerak dari pembeli ke penjual, dari penjual ke pembeli dan melalui berbagai parantara komunikasi karena, informasi merupakan kunci ke arah pengambilan keputusan informasi. Strategi komunikasi pemasaran meliputi sejumlah strategi penyampaian pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan yang harus diukur secara tepat melalui riset komunikasi pemasaran ((marketing communication research). Jhon. E Khenndy dan R. Darmawan Soemanegara menjelaskan dalam bukunya marketing commnunication Taktik dan Strategi10:bahwa proses perencanaan dan aplikasi komunikasi pemasaran ada enam tahapan proses, yaitu mengkaji kembali perencanaan komunikasi pemasaran sebelumnya, pengembangan dan perencanaan kegiatan, persiapan dan pengembangan media advertising dan promosi, eksekusi, dan kegiatan 10 Jhon E. Kennedy, R. Darmawan Soemanagara: Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer 2006 hal 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 komunikasi pemasaran, monitoring dan analisis situasi yang berkembang, dan respon konsumen. Penggunaan visual dan pesan yang tepat merupakan syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA ((Attention, Interest, Desire, Decicion, and Action Action). Sedang dalam kajian disiplin perilaku konsumen (Consumer Behaviour) dikenal istilah Three Component of Attitude Model CAC, yaitu: Cognitive (pengetahuan), Affection (perasaan) dan Conative (kecenderungan untuk berperilaku). Perencanaan strategi komunikasi pemasaran meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan, dan perubahan tersebut ( harus diukur secara tepat melalui riset komunikasi pemasaran (marketing communication research). Secara garis besar, para pelaku pasar perlu mengetahui beberapa komponen penting dalam penyusunan strategi pemasaran. Banyak pelaku pemasaran terkadang tidak terlalu memperhatikan faktor ini, bahkan cenderung menyusun strategi komunikasi pemasaran yang intuitif saja. Dasar pemikiran mereka berangkat dari kepekaan dan insting pasar pada yang dianggap penting tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Komponen–komponen dasar yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan strategi komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Produk 2. Pasar/pelanggan 3. Kekuatan/kompetitor (pesaing) 4. Lingkup/skala 5. Tujuan 6. Sumber daya 7. Waktu 2.4 Straregi Menghadapi Persaingan Pasar Suatu produk dalam pembangunan merek yang kuat memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pesaingnya. Persaingan akan semakin tumbuh setiap tahunnya karena banyaknya bermunculan pasar yang baru. Salah satu cara yang baik untuk mulai menghadapi persaingan adalah melalui program pemasaran yang dirancang secara kreatif dan dilaksanakan dengan baik.11 Pada dasarnya ada keterkaitan antara posisi bersaing dan strategi bisnis, di mana setiap perusahaan menmpati posisi bersaing yang berbeda-beda. Sebuah perusahaan akan menempati salah satu posisi bersaing dalm industri merek sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut seperti yang dikatakan oleh konsultan Artur D. Little (dalam Jain, 190, Kotler et al, 1966)12, yaitu: 11 Kotler, P, Keller, K, L. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga. 2009, hal 319 12 Tjiptono, F. Strategi Pemasaran, Edisi 2, Jakarta: Andi. 2008, hal: 305 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 1. Dominan (Dominant) Perusahaan pada posisi ini mampu mengendalikan perilaku dan/atau strategi pesaing-pesaing lainnya serta memiliki banyak pilihan strategis, tanpa terpengaruh tindakan-tindakan pesaingnya. 2. Kuat (Strong) Perusahaan yang berada di posisi kuat mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya, walaupun para pesaing berbuat apa saja 3. Baik ((Favorable (Favorable)) Perusahaan ini memilik kekuatan yang dapat dimanfaatkan dengan strategi-strategi tertentu bilamana strategi industri membaik dan mempunyai kemampuan dan peluang di atas rata-rata industri untuk meningkatkan posisinya. 4. Sedang (Tenable) Pada posisi ini perusahaan mempunyai kekuatan dan/atau prestasi yang memuaskan untuk menjamin kelangsungan usahanya. Namun perusahaan ini sering kali kalah bersaing karena ulah perusahaan yang dominan serta memiliki peluang yang lebih rendah dari rata-rata industri untuk meningkatkan posisinya. 5. Lemah (Weak) Prestasi perusahaan pada posisi ini tidak memuaskan tetapi masih memiliki peluang dan kekuatan untuk perbaikan. Perusahaan ini harus mengubah dirinya kalau tidak ia terpaksa keluar dari industri. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 6. Tidak Ada Harapan (Non-Viable) Perusahaan yang berada pada posisi ini prestasinya sangat tidak memuaskan dan tidak memiliki peluang untuk perbaikan. Dalam persaingan pasar kita dapat mengklarifikasi perusahaan berdasarkan peran yang mereka mainkan dalam pangsa pasar industri yang sama terbagi menjadi 4 posisi yang memiliki kriteria yang berbeda-beda. Berikut kriteria yang dimiliki masing-masing posisi pada pangsa pasar menurut Fandy Tjiptono13, yaitu: 2.4.1 Pemimpin pasar (market market leader leader) Market Leader adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin. Karakteristik pemimpin pasar adalah: a. Memiliki pangsa pasar terbesar (40%) dalam pasar produk yang relevan b. Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga, cakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi. c. Merupakan pusat orientasi para pesaing (diserang, ditiru, atau dijauhi) Pemimpin pasar biasanya menjadi sasaran utama bagi para pesaing untuk ditantang, ditiru, atau bahkan dihindari. Sebagai pemimpin pasar ada beberapa strategi yang biasanya dilakukan oleh pemimpin pasar. Secara garis besar, strategi pemimpin pasar meliput tiga bentuk: 13 Tjiptono, F. Strategi Pemasaran, Edisi 2, Jakarta: Andi. 2008, hal: 305 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 1. Memperluas pasar keseluruhan Pemimpin pasar meraih keuntungan terbesar dari peningkatan pasar atau permintaan total. Karena itu mencari pelanggan baru dan juga penambahan fungsi penggunaan bagi pelanggan lama agar meningkatkan frekuensi penggunaan produk. 2. Melindungi pangsa pasar Pemimpin pasar juga harus selalu menjaga bisnis yang sudah ada di pasar dari kemungkinan serangan para pesaing. 3. Meningkatkan pangsa pasar Pemimpin pasar bisa pula berkembang dengan cara meningkatkan pangsa pasarnya. Di banyak pasar, pertumbuhan kecil dalam pangsa pasar bisa menghasilkan pertumbuhan penjualan yang cukup besar. Apa yang bisa dilakukan pemimpin pasar untuk melindungi posisinya? Pertama, pemimpin pasar harus mengantisipasi atau memperbaiki kelemahankelemahan yang bisa memberikan peluang bagi para pesaing. Kedua, pemimpin pasar perlu berusaha menurunkan biaya dan harga dengan presepsi pelanggan terhadap nilai merek. Ketiga, pemimpin pasar harus selalu berinovasi dalam hal pengembangan produk baru, layanan pelanggan, efektivitas distribusi, dan penekanan biaya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Strategi Pertahanan Ada enam strategi bertahan yang bisa diterapkan pemimpin pasar dalam rangka melindungi pangsa pasarnya menurut kotler & keller, 2012:14 1. Position defense Ini merupakan bentuk pertahanan paling dasar, di mana perusahaan membangun pertahanan atau perlindungan atas posisi saat ini. 2. Flanking defense Selain mejaga posisi keseluruhan, pemimpin pasar juga harus melindungi titik-titik lemahnya. Biasanya pesaing-pesaing yang cerdik akan berusaha menyerang kelemahan perusahan pemimpin pasar. 3. Pre-empetive defense Dalam strategi ini, pemimpin pasar berinisiatif menyerang pesaing sebelum mereka melakukan tindakan strategik yang bisa berdampak negatif terhadap posisi kompetitif pemimpin pasar tersebut. 4. Counteroffensive defense Pemimpin pasar bisa memilih untuk menyerang balik secepat mungkin atau “wait and see” sebelum membalas setiap serangan pesaing. 14 Kotler, P, Keller, K, L. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga. 2012, hal 334 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 5. Mobile defense Dalam strategi ini pemimpin pasar berekspansi ke pasar baru yang bisa dijadikan bassis masa depan untuk strategi ofensif dan defensif. Melaui perluasan pasar (market broadening), perusahaan mengalihkan fokusnya dari produk saat ini ke kebutuhan dasar konsumen yang lebih luas. 6. Contraction defense Strategi ini dikenal pula dengan istilah strategic withdrawal, withdrawal di mana perusahaan memilih untuk melepas posisi yang lemah dan mengkonsentrasikan sumberdayanya pada posisi yang lebih kuat. Gambar 2.1 Strategi Bertahan Pemimpin Pasar 2.4.2 Penantang pasar (market challanger) Market challanger adalah perusahaan “runner-up” yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka, yang dalam usaha tersebut mereka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Karakter penantang pasar adalah: a. Biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba (pangsa pasarnya sekitar 30%) b. Selalu berupaya menemukan kelemahan pihak pemimpin pasar atau perusahaan lainnya, dan kemudian menyerang balik secara langsung ataupun tidak langsung. c. Penentang pasar juga biasanya juga memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang lemah. Penantang pasar sebagai pemegang posisi kedua dalam pangsa pasar, adakalanya penantang pasar lebih mapan bahkan melampaui pemimpin pasar. Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra Ada lima strategi yang dapat dilakukan oleh penantang pasar berdasarkan lawan dan tujuan yang akan dicapai15, yaitu: 1. Serangan frontal ((frontal frontal attack attack)) Penantang pasar berusaha menyamai produk, periklanan, harga dan distribusi pesaing yang dijadikan target penyerangan. 2. Serangan sisi (flanking attack) Penantang pasar mencoba menyerang titik-titik lemah pesaingnya. 3. Serangan pengitaran (encirclement attack) Strategi ini mencakup serangan dari semua arah. 15 Fandy, T, Greogorius, C: Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Andi 2012 hal 217 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 4. Serangan melewati (bypass attack) Strategi ini merupakan serangan tidak langsung. Penantang pasar menghindari pesaing dengan mengincar pasar yang mudah dilayani. 5. Serangan gerilya (guerrilla attack) Penantan pasar melakukan serangan kecil-kecilan secara periodik untuk melemahkan mental pesaing untuk mendapatkan pijakan permanen. Hal yang biasa dilakukan pengurangan harga selektif, promosi intesif , dan sejenisnya. Gambar 2.2 Strategi Menyerang Penantang Pasar 2.4.3 Pengikut pasar (market follower) Market follower adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisikondisi pasar. Karakteristik pengikut pasar yitu: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 a. Selalu menonjolkan cirri khasnya kepada pasar sasaran seperti lokasi, pelayanan, keunggulan produk, dan sebagainya. b. Memilih untuk meniru produk atau strategi pemimpin pasar dan penantang pasar dari pada menyerang mereka. c. Biasanya memperoleh laba yang ti nggi karena tidak menanggung beban pengeluaran yang tinggi untuk inovasi. Mengikuti pemimpin pasar tidak berarti harus meniru semua dari pemimpin pasar. Pengikut pasar harus menentukan jalur pertumbuhannya secermat mungkin untuk menghindari para pesaing yang lebih besar. Pengikut pasar merupakan salah satu target utama serangan dari penantang pasar. Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra menyatkan Secara garis besar, strategi pengikut pasar bisa dikategorikan menjadi emapt strategi:16 1. Imitation Gambar 2.3 Strategi Menyerang Penantang Pasar 16 Fandy, T, Greogorius, C: Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Andi 2012 hal 220 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 Pengikut pasar menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Strategi ini menuntut biaya produksi yang lebih rendah, biaya reset dan pengembangan yang lebih kecil, dan pengeluaran pemasaran yang lebih kecil pula. 2. Adding features Fitur tambahan seperti ini bisa berfungsi menjadi diferensiator poduk yang relevan bagi konsumen. 3. Stripping down Mengurangi atau menghilangkan fitur-fitur tertentu sehingga pengikut pasar hanya menawarkan produk yang lebih sederhana dengan yang lebih murah. 4. Flanking Strategi ini bisa berupa striping down atau adding features untuk mengembangkan produk yang lebih cocok bagi segmen pasar yang lebih kecil. 2.4.4 Penggarap Ceruk pasar (market market nicher nicher) Market nicher adalah perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan perushaan besar. Karakteristik market nicher antara lain: a. Biasanya berspesialis secara geografis. b. Merupakan perusahaan yang daya beli dan ukurannya cukup besar agar bisa menguntungkan. c. Memiliki potensi untuk berkembang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 d. Memiliki keterampilan dan sumber daya yang memadai untuk memenuhi kebutuhan ceruk pasar tersebut secara efektif. e. Mampu mempertahankan diri dari pesaing besar dengan customer ‘goodwill’ yang dibinaanya. Perusahaan yang lebih kecil biasanya menghindari bersaing dengan perusahaan yang lebih besar dengan membidik pasar kecil yang sedikit atau bahkan tidak diminati oleh perusahaan besar. Penceruk pasar mengkonsentrasikan diri dalam melayani segemen pasar tertentu, maka mereka dapat memahami kebutuhan dan keinginan pasar secara lebih baik karena pasarnya yang tidak terlalu besar. Berbeda dengan perusahaan besar yang lebih menekankan volume yang tinggi, sedangkan penceruk pasar lebih mengutamakan marjin laba yang besar. Beberapa pilihan spesialis yang tersedia bagi penceruk pasar meliputi: End-use specialist (khusus melayani tipe konsumen akhir tertentu) a. Vertical-level specialist (fokus pada level tertentu pada siklus produksidistibusi) b. Customer size specialist (Konsetrasi pada pelanggan kecil, sedang, atau besar) c. Spesific customer specilist (hanya melayani satu atau beberapa pelanggan utama) d. Geograpical specialist (hanya menjual produk dilokasi, Negara, kawasan, atau daerah tertentu) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 e. Product or features specialist (berspesialist pada produk, lini produk atau fitur produk tertentu) f. Quality price specialist (focus kepada high end atau low end market) g. Service specialist (menawarkan satu atau beberapa layanan yang tidak disediakan perusahaan lain) http://digilib.mercubuana.ac.id/