BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menyimpan banyak keunikan budaya dan keanekaragaman hayati
yang harus dilestarikan. Tak hanya museum dan acara adat saja tetapi juga dalam
bidang kecantikan dan kesehatan, yaitu spa. Spa akronim dari bahasa latin Solus
per Aqua, yang berarti sehat dengan air. Usaha kesehatan dengan menggunakan
pendekatan holistik melalui perawatan dengan metode terapi air, pijat, serta
aromaterapi yang menciptakan keseimbangan antara tubuh, pikiran dan jiwa.
Spa merupakan salah satu peninggalan budaya yang diwariskan nenek
moyang kepada kita. Kita mengenal upacara ritual yang selalu disertai dengan
perawatan kecantikan dan kesehatan yang unik, dimulai dari sejak lahir sampai
meninggal. Spa Indonesia dikenal dengan perpaduan unsur alam dan budaya.
Menggunakan bahan-bahan alami yang berkhasiat yang diracik menjadi ramuan
tradisional kemudian difungsikan sebagai produk spa, dengan menggunakan
pendekatan holistik, untuk mencapai kesehatan dan kecantikan baik dari dalam
maupun luar, tampil segar dan awet muda.
Dewasa ini, perkembangan spa sangat meningkat, hal ini didukung
permintaan konsumen terhadap spa yang semakin bertambah. Spa yang semula
hanya dikonsumsi oleh keluarga kerajaan dan kaum sosialita, kini spa menjadi
konsumsi masyarakat umum. Seiring dengan perkembangan spa, maka tinggi pula
permintaan tenaga terapis spa, namun berbanding terbalik dengan ketersediaan
sumber daya manusia ahli. Seperti yang telah dilansir dari website Putri Kedaton
yang beralamatkan di www.putrikedaton.com, bahwa salah satu penyebab kurang
tersedianya tenaga terapis spa adalah minimnya lembaga pendidikan penghasil
terapis spa. Pada umumnya tenaga terapis spa berkembang dari salon, sehingga
masih minim pengetahuan tentang spa.
Banyak orang mengira bahwa spa hanya memijat (massage) saja. Tenaga
terapis spa harus mengetahui teknik-teknik spa yang benar, karena jika salah akan
terjadi cidera. Selain itu terapis spa harus memenuhi uji kompetensi spa dan
memiliki sertifikat profesi kemampuan terapis spa. Tenaga terapis spa merupakan
salah satu sumber daya manusia yang berperan penting dalam memberikan
pelayanan spa kepada konsumen. Sehingga konsumen merasakan kepuasan
setelah melakukan spa.
Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton merupakan salah satu
divisi pada PT Putri Kedaton Group yang bergerak dalam bidang spa. Sebagai
Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa yang memiliki tujuan mencetak lulusan yang
berkulitas, kompeten dan mandiri sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia
usaha, maka Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton harus memahami
permasalahan pokok yang akan dialami kemudian menyusun strategi agar dapat
mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan maka dibutuhkan strategi agar kuantitas
peserta pelatihan meningkat.
Meningkatnya jumlah peserta pelatihan akan meningkatkan jumlah tenaga
terapis spa. Hal tersebut dapat dicapai melalui strategi pemasaran yang terencana
dengan baik. Seperti yang diutarakan oleh Stanton (dalam Sunyoto, 2014),
pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Dari pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pemasaran
merupakan hal pokok atau penggerak dari suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Strategi pemasaran yang dibuat harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
pasar yang dinamis. Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengoptimalkan penambahan penjualan yaitu dengan bauran pemasaran. Menurut
Hasan (2013), bauran pemasaran yang terkendali yang sering disebut sebagai
basis strategi harus dikelola untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
yaitu tercapainya kepuasan pelanggan dan tujuan organisasi seefektif mungkin.
Tujuh elemen dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, distribusi, promosi,
people, bukti fisik, dan proses.
Untuk mengetahui lebih detail tentang strategi pemasaran terutama bauran
pemasaran yang digunakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri
Kedaton untuk mencapai tujuan, maka dalam penulisan tugas akhir penulis
mengambil judul “PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA
LEMBAGA
KURSUS
YOGYAKARTA”.
DAN
PELATIHAN
SPA
PUTRI
KEDATON
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dalam sebuah tugas
akhir yang berjudul “Penerapan Strategi Bauran Pemasaran pada Lembaga Kursus
dan Pelatihan Spa Putri Kedaton Yogyakarta”, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi bauran pemasaran pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa
Putri Kedaton dalam meningkatkan jumlah peserta pelatihan?
2. Apa saja kendala pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton
dalam memasarkan produknya?
3. Bagaimana upaya pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton
untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam memasarkan produknya?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran pada Lembaga Kursus dan
Pelatihan Spa Putri Kedaton dalam meningkatkan jumlah peserta pelatihan.
2. Untuk mengatahui kendala pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri
Kedaton dalam memasarkan produknya.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa
Putri Kedaton untuk mengatasi kendala dalam memasarkan produknya.
D. Manfaat Penulisan
Dengan pelaksanaan penulisan tugas akhir penulis berharap bermanfaat bagi
diri sendiri maupun orang lain. Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan
adalah:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang pemasaran di Lembaga Kursus dan Pelatihan Putri
Kedaton. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu mendukung pengerjaan
penulisan Tugas Akhir guna memperoleh gelar Ahli Madya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengalaman intelektual baru
dalam menembus pasar-pasar baru dan menciptakan loyalitas pelanggan di
Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Strategi Bauran
Pemasaran pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton Yogyakarta”,
penulis menemukan beberapa literatur yang terkait dengan tugas akhir. Berikut
literatur yang penulis jadikan acuan untuk penulisan tugas akhir:
1. Tugas akhir yang disusun oleh Dewi Sukarelawati pada tahun 2011 mahasiswi
Politeknik Seni Yogyakarta yang berjudul “Perancangan Media Promosi Griya
Kecantikan & Spa “Putri Kedaton” Sleman Yogyakarta”, dapat disimpulkan
bahwa media promosi yang digunakan berupa web, iklan majalah, papan nama,
stan banner, brosure, member card, staionary kit dan accessories.
2. Penulisan Laporan Praktik Industri di Putri Kedaton Spa & Herbal Lounge
yang disusun oleh Dian Firdiasandi pada tahun 2010 mahasiswi Program Studi
Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Pendidikan Teknik Boda dan Busana
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa
Putri Kedaton Spa & Herbal Lounge memiliki ciri yang berbeda-beda dalam
memberikan kepuasan klien atau tamunya mulai dari tempat atau kondisi
lingkungan, kosmetik dan juga teknik pengaplikasian atau perawatan.
3. Skripsi yang ditulis oleh Destyani Vitasari Cholifah pada tahun 2011
mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang
berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan
Arimbi di Yogyakarta”, berisi mengenai Lembaga Kursus dan Pelatihan atau
LKP Arimbi merupakan lembaga yang bergerak di bidang tata busana salah
satunya membatik. Hasil karya dari peserta juga dipasarkan, jadi tidak hanya
sebatas belajar bagaimana proses pembuatan batik akan tetapi juga diajarkan
bagaimana memasarkannya.
F. Landasan Teori
1. Pemasaran
Berikut adalah pengertian mengenai pemasaran menurut beberapa ahli
dalam buku Sunyoto (2014):
a. Menurut Stanton, pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
promosi
dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
b. Menurut Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
c. Menurut Swastha DH, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran
agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Pemasaran merupakan aspek terpenting di dalam suatu perusahaan. Karena
pemasaran merupakan penggerak dari kegiatan usaha yang mengarahkan arus
barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Tidak jarang suatu perusahaan gagal
dalam mencapai tujuannya karena sistem pemasaran yang salah.
2. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (dalam Sunyoto, 2014), strategi pemasaran adalah
pendekatan pokok yang digunakan oleh unit bisnis di dalam mencapai sasaran
yang didalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target pasar,
penempatan produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya pemasaran yang di
perlukan.
Pasar yang luas tentu saja memiliki kondisi yang sangat beraneka ragam,
maka dari itu perlu dikelompokkan sesuai sifat dan kondisi yang sama atau sejenis
dengan membentuk segmentasi pasar. Pengertian segmentasi pasar menurut
Sunyoto (2014) adalah merupakan usaha untuk mengelompok-kelompokkan pasar
dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki
sifat homogen.
Manfaat segmentasi pasar menurut Stanton (dalam Sunyoto, 2014) adalah:
a. Para penjual atau produsen akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk
memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
b. Penjualan atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons
pemasaran yang berbeda-beda. Sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dengan daya tarik
pemasarannya, sehingga benar-benar cocok dengan permintaan pasar.
3.
Bauran Pemasaran
Berikut adalah pengertian mengenai bauran pemasaran menurut beberapa
ahli:
a. Menurut Kotler (dalam Rangkuti, 2014), bauran pemasaran adalah sekumpulan
alat pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan.
b. Menurut Hasan (2013) dalam produk barang, bauran variabel pemasaran yang
terkendali yang sering disebut sebagai basis strategi harus dikelola untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, yaitu tercapainya kepuasan
pelanggan dan tujuan organisasi seefektif mungkin.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan gabungan dari elemen-elemen dari pemasaran yang saling terkait,
sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya, serta memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Bauran pemasaran jasa terdiri dari tujuh elemen yaitu produk, harga,
distribusi, promosi, people, bukti fisik, dan proses. Berikut penjelasan dari
masing-masing elemen bauran pemasaran:
1) Produk (Product)
a) Pengertian produk
Berikut adalah difinisi mengenai produk menurut beberapa ahli (dalam
Sunyoto, 2014):
Menurut Stanton:
i. Dalam arti sempit
Sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terkait dalam
sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
ii. Dalam arti luas
Sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata, di
dalamnya masuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah dengan
pelayanan dan reputasi penjual.
Menurut Kotler, sebuah produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.
b) Klasifikasi produk
Klasifikasi produk menurut daya tahannya (Sunyoto, 2014):
i. Barang yang tahan lama (durable goods) adalah merupakan barang nyata
yang biasanya melayani banyak kegunaan.
ii. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah merupakan barang
nyata yang biasanya dikonsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan.
iii. Jasa adalah merupakan kegiatan, manfaat, atau kegunaan yang ditawarkan
untuk dijual.
Menurut
Walker
(dalam
Sunyoto,
2014),
klasifikasi
produk
dapat
dikelompokkan menjadi dua macam:
i. Produk konsumsi adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir
atau rumah tangga dengan maksud tidak dibisniskan atau dijual.
ii. Barang industri adalah barang yang begitu luas dipergunakan dalam
program pengembangan pemasaran.
2) Harga (Price)
a) Difinisi Harga
Berikut adalah pengertian harga menurut beberapa ahli (Sunyoto, 2014):
i. Menurut Etzel, harga adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang atau
medium moneter lainnya sebagai alat tukar.
ii. Menurut Gitosudarmo, harga adalah nilai yang dinyatakan dalam satu mata
uang atau alat tukar, terhadap suatu produk tertentu.
iii. Pengertian harga menurut Kotler adalah sejumlah uang yang dibebankan
pada suatu produk tertentu.
b) Tujuan penetapan harga
Tujuan penetapan harga menurut Adrian Payne (dalam Sunyoto, 2014):
i. Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang
meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang
tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi kelangsungan hidup
perusahaan.
ii. Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode
tertentu.
iii. Memaksimalkan penjualan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan
melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
iv. Prestise
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan jasa perusahaan
tersebut sebagai produk yang eksklusif.
v. Pengembangan atas investasi (ROI)
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas
investasi yang diinginkan.
3) Bauran Promosi (Promotion Mix)
a) Pengertian bauran promosi
Bauran promosi menurut Sunyoto (2014) adalah unsur dalam bauran
pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk
dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Promosi bagi suatu perusahaan
merupakan bagian penting dari bauran pemasaran yang mempengaruhi hasil
penjualan suatu produk atau barang, yang juga berpengaruh penting terhadap
berlangsungnya aktifitas suatu perusahaan. Promosi merupakan suatu kegiatan
mengkomunikasikan atau memperkenalkan suatu barang atau produk kepada
konsumen.
Berikut adalah difinisi masing-masing unsur dari bauran pemasaran:
i. Iklan (advertising), yaitu bentuk presentasi dan promosi non personal untuk
menampilkan gagasan, barang atau jasa. Periklanan berfungsi untuk
membangun image terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Iklan
bisa melalui media massa maupun media elektronik.
ii. Penjualan
perorangan
(personal
selling)
merupakan
suatu
upaya
memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap barang atau produk
yang ditawarkan secara tatap muka. Menurut Sunyoto (2014) sufat
penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih fleksibel karena tenaga
penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan
dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli.
iii. Hubungan masyarakat (public relation), yaitu membangun hubungan baik
dengan berbagai macam publik melalui publisitas yang menguntungkan,
pengembangan image perusahaan, dan penanganan atau antisipasi berita,
cerita dan peristiwa yang merugikan.
iv. Promosi pejualan (sales promotion) merupakan kegiatan penjualan yang
dilakukan secara intensif yang diberikan dalam jangka pendek untuk
meningkatkan jumlah penjualan.
b) Tujuan promosi menurut Hasan (2013) yaitu:
i. Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau brand.
ii. Meningkatkan preferensi brand pada target pasar.
iii. Meningkatkan penjualan dan market share.
iv. Mendorong pembelian ulang merek yang sama.
v. Memperkenalkan produk baru.
vi. Menarik pelanggan baru.
4) Distribusi (Place)
a) Pengertian distribusi
Menurut Etzel (dalam Sunyoto, 2014), saluran distribusi terdiri dari
serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir
atau pemakai bisnis. Proses penyaluran produk tersebut harus dijalankan
dengan sebaik mungkin agar produk sampai ke konsumen tepat waktu dan
tidak mengecewakan.
b) Saluran distribusi untuk jasa
Jenis saluran distribusi jasa menurut Stanton (dalam Sunyoto, 2014) ada
dua macam, yaitu:
i. Produsen – konsumen
Karena jasa merupakan batang tidak terwujud maka proses produksi dan
aktivitas penjualannya membutuhkan kontak langsung dan aktivitas
penjualannya membutuhkan kontak langsung antara produsen dan
konseumen.
ii. Produsen – agen – konsumen
Penjualan jasa juga sering menggunakan agen sebagai penghubung antara
produsen dan konsumen.
5) People
Peran people dalam bauran pemasaran jasa yaitu sebagai penyedia layanan
(service provider) yang sangat berpengaruh pada kualitas jasa yang diberikan.
Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi, training, motivasi
dan manajemen sumber daya manusia. Karyawan atau sumber daya manusia
merupakan aset yang penting yang dimiliki oleh perusahaan. Meskipun karyawan
tidak mempunyai pengaruh besar terhadap pengambilan suatu keputusan, tetapi
karyawan membantu mendukung kelancaran sebuah usaha.
6) Proses (Process)
Proses merupakan bagaimana cara melayani konsumen terhadap produk dan
layanan oleh perusahaan, proses relevan dengan industri jasa.
7) Bukti fisik (Physical evidence)
Tempat atau bukti fisik merupakan salah satu sifat dari bauran pemasaran
yang dinamis. Suasana hati saat melayani konsumen, serta suasa lingkungan yang
nyaman dan dilengakapi dengan fasilitas penunjang tentunya akan sangat
menyenangkan bagi para konsumen.
G. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat
: Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri
Kedaton
Alamat
: Graha Azarine, Jalan Raya Candi Gebang,
RT.01, RW.58, Krajan, Wedomartani, Sleman,
Yogyakarta
Nomor telepon
: (0274) 4462357
E-mail
: [email protected]
[email protected]
Alamat website
: lkpputrikedaton.blogspot.com
www.putrikedaton.com
b. Waktu
:
12 Januari 2015 sampai 12 April 2015
2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis adalah menggunakan metode
pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut:
a.
Metode observasi
Observasi dilakukan oleh penulis dan terlibat melalui kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan di Lembaga Kursus
dan Pelatihan Spa Putri Kedaton. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh
penulis untuk mengetahui kegiatan operasional pelayanan pada Lembaga
Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton.
b.
Metode wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh penting di
Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton. Kegiatan wawancara
yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui tentang profil serta
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan
Spa Putri Kedaton.
c.
Metode studi kepustakaan
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data berupa buku, literatur,
artikel, catatan, serta laporan yang berkaitan dengan objek yang sedang
teliti kemudian menelaah informasi tersebut.
3. Analisis Data
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan pengolahan dan analisis
kualitatif. Penulis melakukan pengumpulkan data yang diperoleh selama
melakukan Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri
Kedaton. Data yang diperoleh kemudian mengalami tahap pengolahan data dan
pengorganisasian data. Adapun tahap yang terakhir adalah tahap penemuan hasil
atau menyimpulkan hasil pengumpulan data untuk menjawab persoalan pada
rumusan masalah.
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan mengenai isi tugas akhir yang berjudul “Penerapan
Strategi Bauran Pemasaran pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri
Kedaton Yogyakarta”, terdiri dari empat bab dimana keempat bab tersebut
memiliki keterkaitan satu sama lain.
1.
Bab 1 Pendahuluan
Bab pertama berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode
penelitian, yang diikuti dengan sistematika penulisan.
2.
Bab II Gambaran Umum
Bab kedua berisi gambaran umum mengenai sejarah Putri Kedaton
Group, sejarah Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton, arti logo,
visi dan misi, program pendidikan, struktur organisasi dan mitra kerja
Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton.
3.
Bab III Pembahasan
Bab ketiga berisi pembahasan bagaimana penerapan strategi bauran
pemasaran pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton, kendala
yang dihadapi saat memasarkan produknya dan upaya mengatasi kendala
yang dihadapi Lembaga Kursus dan Pelatihan Spa Putri Kedaton saat
memasarkan produknya.
4.
Bab IV Penutup
Pada bab keempat dapat ditarik kesimpulan mengenai strategi
pemasaran yang bisa menjadi pedoman untuk Lembaga Kursus dan Pelatihan
Spa Putri Kedaton dalam meningkatkan kualitas serta inovasi dalam
memasarkan produknya.
Download