BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah indra terbaik yang dimiliki oleh manusia sehingga citra (gambar) memegang peranan penting dalam perspektif dan pengamatan manusia. Namun mata manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet, inframerah, gelombang radio, dan TV seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1. Manusia hanya mampu menangkap sinyal eletromagnetik pada panjang gelombang 400 nm sampai dengan 750 nm yang kita sebut cahaya tampak. Telah ditemukannya pancaran sinyal elektromagnetik diluar cahaya tampak serta metode deteksinya, membantu manusia melihat melalui hasil citra yang dideteksi. Sebagai contohnya adalah Sinar-X yang ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1895. Gambar 1.1 Jenis gelombang elektromagnetik (Young et al, 2008) Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran, serta alat inspeksi di bidang industri dan keselamatan kerja. 1 2 Berkembangnya teknologi di bidang industri manufaktur menuntut berkembangnya sistem yang menunjang keselamatan. Telah ditemukannya SinarX selama lebih dari satu abad membantu berkembangnya sistem keselamatan dalam bidang industri. Dalam industri manufaktur penggunaan motor mesin berbahan bakar fosil sudah sangat umum terjadi. Mesin ini dalam penggunaannya dapat menghasilkan panas akibat pembakaran. Panas tersebut dapat meningkatkan suhu material logam mesin tersebut. Dalam bukunya Halliday dan Resnick (2004) menyatakan perubahan panjang suatu material logam akan sebanding dengan perubahan suhu material tersebut. Namun dalam kasus lain apabila suhu terlalu tinggi maka perubahan panjang material tidak lagi sebanding dengan suhu material tersebut. Apabila hal ini tidak diperhitungkan dan terjadi pada piston mesin, maka akan terjadi gesekan antar piston dengan ruang bakar. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan lebih parahnya kecelakaan kerja. Ada beberapa cara mengetahui muai panjang pada logam. Yaitu dengan metode dilatometri mekanik, optik interferometri, dan analisa termomekanikal. Namun sayangnya metode-metode tersebut hanya dapat digunakan pada skala laboratorium yang bertujuan mengetahui koefisien muai panjang. Metode-metode tersebut tidak dapat diterapkan untuk logam-logam pada mesin yang sedang bekerja (online). Di laboratorium Fisika Citra Jurusan Fisika UGM dikembangkan sistem radiografi sinar-X digital. Sistem ini berpotensi mampu memeriksa muai panjang logam pada mesin yang sedang bekerja (online) karena kemampuan sinar-X menembus suatu material tanpa merusak material tersebut. Melihat potensi tersebut, penelitian menguji kemampuan radiografi sinar-X digital dalam memeriksa gejala muai panjang suatu logam dilakukan di Laboratorium Fisika Citra UGM. 1.2 Rumusan masalah a. Apakah radiografi sinar-X digital mampu mengamati pemuaian panjang suatu logam? 3 b. Berapa ketelitian yang mampu dicapai radiografi sinar-X digital dalam menentukan koefisien muai panjang suatu logam? c. Bagaimana perbandingan koefisien muai panjang logam sampel uji dengan referensi? 1.3 Batasan masalah Penelitian ini dibatasi pada masalah penentuan koefisien muai panjang logam besi, alumunium, dan tembaga dalam bentuk lempeng serta batang yang diamati dengan mikro-radiografi sinar-X digital. Pemuaian dianggap bersifat isotropik. Peralatan mikro-radiografi yang digunakan merupakan peralatan mikroradiografi sinar-X di GRFC FMIPA UGM apa adanya, tanpa upaya penyempurnaan sistem. 1.4 Tujuan Penelitian a. Menguji kemampuan mikro-radiografi sinar-X digital untuk mengamati pemuaian panjang suatu logam b. Menentukan ketelitian yang mampu dicapai oleh radiografi sinar-X digital c. Membandingkan koefisien muai panjang yang didapat logam sample dengan referensi 1.5 Hipotesa Hipotesa bahwa mikro-radiografi sinar-X digital dapat digunakan untuk mengukur geometri benda, namun diperlukan sedikit penyesuaian agar dapat menunjukkan ketelitian yang baik dalam menghasilkan informasi geometri benda tersebut. 1.6 Manfaat Penelitian a. Diperoleh rekam jejak atas kinerja perangkat mikro-radiografi sinar-X digital yang dibangun di Jurusan Fisika FMIPA UGM b. Diperoleh pemahaman tentang proses pemeriksaan koefisien muai panjang suatu logam menggunakan mikro-radiografi sinar-X digital c. Diperoleh pemahaman untuk melakukan optimasi dan penerapan pemeriksaan muai panjang logam sebagai bagian upaya meningkatkan keselamatan kerja dalam industri 1.7 Sistematika Penulisan 4 Penyajian tugas akhir ini mengikuti aturan penulisan tugas akhir seperti berikut. BAB I PENDAHULUAN Bagian ini meliputi permasalahan apa yang mendasari tema, rumusan masalah, batasan masalah, serta tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan dihubungkan dengan masalah yang sedang diteliti. BAB III DASAR TEORI Pada bab ini diuraikan teori yang mendasari penelitian yang dilakukan. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Menyajikan secara lengkap setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian, yang meliputi: bahan, peralatan, prosedur kerja, pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa hasil. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Memuat tentang hasil yang diperoleh dari penelitian berupa data-data, grafik, dll. Serta berisi uraian yang menjelaskan keadaan data dan grafik. BAB VI KESIMPULAN Bagian ini memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian DAFTAR PUSTAKA Bagian ini memuat daftar referensi yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan LAMPIRAN