Input Output Proses

advertisement
BAB III
PERANCANGAN PROGRAM PENGOLAHAN SINYAL
MENGGUNAKAN ANDROID DEVICE
Pada bab ini dibahas gambaran umum sistem dan perancangan program
Operasi Dasar Sinyal.
3.1
Gambaran Umum Sistem
Program pengolahan sinyal yang ada saat ini memanfaatkan komputer
atau mikrokontroler. Program yang akan dibangun dapat mempermudah user
untuk melakukan pengolahan sinyal yaitu operasi Shifting dan Reversal melalui
aplikasi mobile Operasi Dasar Sinyal. Dengan aplikasi mobile Operasi Dasar
Sinyal, user dapat melakukan operasi pengolahan sinyal yaitu Shifting dan
Reversal dengan perangkat Android meskipun dalam kondisi off-line.
Input
Proses
Output
Gambar 3.1 Konfigurasi Sistem
Gambar di atas merupakan konfigurasi sistem, user menginputkan
beberapa parameter yang diperlukan untuk melakukan operasi shifting atau
reversal pada sinyal, kemudian sistem akan melakukan proses shifting atau
reversal sesuai perintah dan parameter yang telah diinputkan, output sistem
berupa sinyal berbentuk sinusoidal setelah diproses yang ditampilkan pada
sistem LTI.
18
19
3.2
Perancangan Program
3.2.1
Instalasi Software
3.2.1.1 Instalasi Android Studio Bundle
Kini pembuatan aplikasi Android dimudahkan dengan adanya software
Android Studio bundle yang telah terdiri dari Android Studio, Android
SDK, Android Virtual Device, dan Performance (Intel® HAXM). Langkahlangkah dalam instalasi Android Studio adalah sebagai berikut.
1. Android Studio diinstal pada perangkat laptop atau komputer yang
support terhadap software Java Development Kit (JDK).
2. Software Android Studio tersebut diklik ganda untuk melakukan
instalasi. Setelah itu akan muncul pop up keamanan kemudian
button Run diklik. Proses pemuatan dan verifikasi akan selesai.
Gambar 3.2 Proses Verifikasi Installer
3. Selanjutnya akan tampil pop up Android Studio Setup seperti berikut.
Gambar 3.3 Pop Up Android Studio Setup
4. Setelah button Next diklik akan tampil License Agreement.
20
5. Berikutnya menentukan lokasi untuk penyimpanan Android Studio
dan Android SDK dan konfigurasi lainnya. Proses instalasi akan
selesai dalam beberapa saat.
Gambar 3.4 Proses Instalasi Android Studio
6. Pop up berikut tampil ketika proses instalasi telah selesai.
Gambar 3.5 Instalasi Android Studio telah Selesai
3.2.1.2 Instalasi Android SDK Tools
Android SDK (Software Development Kit) adalah tools bagi para pembuat
aplikasi
yang
mencakup
seperangkat
alat
pengempangan
yang
komprehensif. Berikut langkah-langkah dalam proses instalasi Android
SDK.
21
1. Shortcut Android Studio diklik ganda.
2. Saat pertama kali dijalankan, Android Studio memberikan 2 pilihan
tampilan program Android Studio.
Gambar 3.6 Pemilihan Tampilan Android Studio
3. Setelah itu secara otomatis dilakukan pengunduhan Android SDK
Tools, pastikan perangkat komputer/ laptop yang digunakan dalam
kondisi terkoneksi dengan internet.
Gambar 3.7 Pengunduhan Android SDK Tools
22
4. Berikutnya setelah Android SDK Tools telah selesai diunduh, maka
secara otomatis akan dibuat Android Virtual Device (AVD).
Gambar 3.8 Android Virtual Device sedang Dibuat
5. Selanjutnya adalah instalasi Android SDK, instalasi akan selesai
dalam beberapa saat.
Gambar 3.9 Proses Instalasi Android SDK
23
3.2.1.3 Instalasi Intel® Hardware Accelerated Execution Manager 1.1.1
Intel® Hardware Accelerated Execution Manager merupakan mesin
virtualisasi (HAXM) yang dibantu perangkat keras yang menggunakan
Intel® Virtualization Technology (Intel® VT) untuk meningkatkan kinerja
emulator Android. Berikut langkah-langkah instalasi Intel® Hardware
Accelerated Execution Manager
1. Android SDK Manager digunakan untuk menginstal HAXM.
2. Instalasi HAXM dapat dijalankan pada komputer/ laptop yang
terkoneksi dengan internet.
Gambar 3.10 Setup Intel® HAXM
3. Kemudian akan muncul pop up tentang pilihan batasan memori yang
akan digunakan emulator dengan HAXM.
24
Gambar 3.11 Batasan Memori untuk Intel® HAXM
4. Setelah semua setup Intel® HAXM diatur, Intel® HAXM telah siap
diinstal.
Gambar 3.12 Intel® HAXM siap Diinstal
5. Jika proses instalasi telah selesai maka akan muncul pop up untuk
mengakhiri instalasi.
25
3.2.2
Tahapan Perancangan Program
Berikut adalah tahapan perancangan program pengolahan dasar
sinyal pada Android device.
1. Program Android Studio dibuka dengan cara melakukan klik ganda
pada shortcut.
Gambar 3.13 Proses Booting Android Studio
2. Pada toolbar Android Studio diklik File kemudian dipilih New Project.
Gambar 3.14 Memulai Proyek Aplikasi Android
3. Setelah itu pada dialog New Android Application yang muncul, diisi
nama aplikasi yang akan dibuat yaitu Operasi Dasar Sinyal dan
domain example pada package name diubah menjadi tugasakhir.
26
4. Target Android Devices merupakan dialog yang memungkinkan
developer memilih device android mana saja yang nantinya dapat
menjalankan aplikasi yang dibuat. Minimum SDK merupakan versi
paling rendah Android yang mendukung aplikasi yang akan dibuat.
5. Akan muncul dialog Create Activity, Blank Activity dipilih agar
nantinya dapat memudahkan penggunaan menu-menu lain.
6. Terakhir akan muncul dialog Blank Activity yang telah dibuat, Activity
Name pertama diisi dengan format Java, penulisan di awali huruf
kapital dan tanpa spasi. Sedangkan Layout Name akan berformat
xml.
Gambar 3.15 Dialog Blank Activity
7. Pada Package Explorer, di sisi kiri Android Studio akan muncul
projek yang dibuat.
27
Gambar 3.16 Project Package
Bila folder src yang terdapat pada folder app di-expand, terdapat 2
folder yaitu androidTest dan main. Di dalam folder main tersebut
terdapat 2 folder yaitu java dan res, folder java berisi kelas-kelas
Java yang dibuat pada aplikasi. Sedangkan folder res tepatnya pada
folder layout digunakan untuk mengubah tampilan aplikasi yang
dibuat.
28
3.2.3
Flow Chart Program
3.2.3.1 Flow Chart Menu Shifting
Berikut adalah flow chart untuk mengetahui proses kerja menu Shifting
pada program.
Start
Input
(A, f, t, k)
Proses Shifting
((A * sin 2πft) + k)
Output
(Sistem LTI)
End
Gambar 3.17 Flow Chart Program Operasi Dasar Sinyal menu Shifting
Keterangan:
1. Pada tahap Start, user membuka membuka menu Shifting dengan
melakukan klik pada menu Shifting tersebut.
2. Input pada aplikasi Operasi Dasar Sinyal berupa nilai amplitudo (A),
frekuensi (f), waktu/time (t), dan konstanta (k). Pada aplikasi ini, nilai
amplitudo telah ditetapkan yaitu 5 dan nilai waktu juga telah
ditetapkan yaitu 0 hingga 1. User melakukan input nilai frekuensi
yang nantinya akan menentukan jumlah sinyal sinusoidal yang
ditampilkan dalam sistem LTI. Selain itu user juga melakukan input
29
nilai konstanta yang merupakan bilangan positif atau negatif yang
akan mempengaruhi sinyal.
3. Pada Proses Shifting, dilakukan pengolahan dasar sinyal yaitu
pengolahan shifting pada sinyal sinusoidal yang telah diinputkan.
Dengan formula (A * sin 2πft) + k, sinyal sinusoidal akan diperlambat
atau dipercepat sesuai konstanta yang diinputkan.
4. Pada Output, sistem LTI akan menampilkan hasil pergeseran sinyal
sinusoidal setelah proses shifting.
3.2.3.2 Flow Chart Menu Reversal
Berikut adalah flow chart untuk mengetahui proses kerja menu Reversal
pada program.
Start
Input
(A, f, t)
Proses Reversal
(- (A * sin 2πft))
Output
(Sistem LTI)
End
Gambar 3.18 Flow Chart Program Operasi Dasar Sinyal menu Reversal
30
Keterangan:
1. Pada tahap Start, user membuka membuka menu Reversal dengan
melakukan klik pada menu tersebut.
2. Pada menu Reversal, input berupa nilai amplitudo (A), frekuensi (f),
dan waktu/time (t). Berbeda dengan operasi shifting, operasi reversal
tidak memerlukan input nilai konstanta. Pada aplikasi ini, nilai
amplitudo telah ditetapkan yaitu 5 dan nilai waktu juga telah
ditetapkan yaitu 0 hingga 1. User melakukan input nilai frekuensi
yang nantinya akan menentukan jumlah sinyal sinusoidal yang
ditampilkan dalam sistem LTI.
3. Pada Proses Reversal, dilakukan pengolahan dasar sinyal yaitu
pengolahan reversal pada sinyal sinusoidal yang telah diinputkan.
Dengan formula -(A * sin 2πft), sinyal sinusoidal akan dilakukan
mirroring/permbalikan terhadapn nilai 0.
4. Pada Output, sistem LTI akan menampilkan hasil pembalikan sinyal
sinusoidal setelah proses reversal.
3.2.4
Rancangan User Interface
1. Interface Awal Aplikasi
Halaman ini merupakan menu awal yang berisi nama aplikasi, menu
bantuan dan dua menu utama yaitu menu Operasi Shifting dan menu
Operasi Reversal.
Gambar 3.19 Interface Awal Aplikasi
31
2. Interface Menu Bantuan
Halaman ini berisi deskripsi singkat tentang operasi dasar yang
dilakukan pada sinyal.
Gambar 3.20 Interface Menu Bantuan
3. Interface Menu Operasi Shifting
Halaman ini berisi Menu Help Operasi Shifting, inputan frekuensi, inputan
konstanta dan tampilan sistem LTI. Pada halaman ini, user yang ingin
melakukan operasi shifting pada sinyal dapat menginputkan nilai
frekuensi dan konstanta shifting yang diinginkan.
Gambar 3.21 Interface Menu Operasi Shifting
4. Interface Menu Help Operasi Shifting
Halaman ini berisi deskripsi singkat tentang pengertian operasi shifting
pada sinyal dan cara penggunaan menu.
32
Gambar 3.22 Interface Menu Help Operasi Shifting
5. Interface Menu Operasi Reversal
Halaman ini berisi Menu Help Operasi Reversal, inputan frekuensi,
button Reverse dan tampilan sistem LTI. Pada halaman ini, user yang
ingin melakukan operasi reversal pada sinyal dapat menginputkan nilai
frekuensi yang diinginkan kemudian menekan button Reverse.
Gambar 3.23 Interface Menu Operasi Reversal
6. Interface Menu Help Operasi Reversal
Halaman ini berisi deskripsi singkat tentang pengertian operasi reversal
pada sinyal dan cara penggunaan menu.
33
Gambar 3.24 Interface Menu Help Operasi Reversal
Download