BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi

advertisement
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Tugas utama suatu dinas adalah untuk melaksanakan kewenangan otonomi
daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi dan Dekonsentrasi. Dengan
adanya UU No. 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, maka
pada tahun 2001 terbentuklah Provinsi Gorontalo.
Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo sebagai salah satu perangkat
daerah yang berfungsi untuk merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan
pelayanan umum serta pembinaan unit pelaksana teknis dinas, pada saat itu masih
bergabung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Satu tahun kemudian
tepatnya tahun 2002 atas persetujuan DPRD Provinsi Gorontalo Dinas
Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo berpisah dari Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo dan berdiri sendiri sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 29 tahun
2002 tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan Sosial.
Usaha dari Dinas Kesejahteraan Sosial adalah semua upaya program dan
kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan
dan
mengembangkan
Kesejahteraan
Sosial.
Dengan
adanya
perubahan
Nomenklatur baru maka pada tanggal 1 Agustus 2007 berubahlah namanya
menjadi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
3.1.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
1. Visi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Yaitu Terwujudnya Kesejahteraan
Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, melalui Pemberdayaan dan
Usaha Bersama Pemerintah dan Masyarakat dalam Rangka Menuju Ketahanan
Sosial Masyarakat yang Mandiri dan Inovatif.
2. Misi
1. Mendorong
Dan
Mendukung
Perluasan
Peningkatan
Pelaksanaan
Pembangunan Kesejahteraan Social Oleh Pemerintah Dan Masyarakat.
2. Meningkatkan
Taraf
Kesejahteraan
Sosial
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Sistim
Sumber Pelayanan masyarakat.
3. Penguatan Kesetiakawanan Sosial, Kegotong Royongan Dan Tanggung
Jawab/ Kepedulian Sosial.
4. Mengembangkan Potensi Dan Sumber-Sumber Kesejahteraan Sosial Serta
Peningkatan Profesionalisasi Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
Untuk mewujudkan Visi & Misi diatas Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007
tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dijalankan oleh Seorang
Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bagian Keuangan, 3 Orang Kepala Sub
Dinas Tekhnis dan 14 Orang Pejabat Eselon IV.
3.1.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
Organisasi merupakan struktur tata pembagian kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama
mencapai suatu tujuan dari organisasi.
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang mencakup berbagai
fungsi, bagian dalam menyusun rencana kerja, dan untuk memudahkan
pengambilan keputusan tarhadap masing-masing bagian. Adanya struktur
merupakan salah satu bagian dari unsur-unsur organisasi. Hal ini bertujuan agar
terjadi keterpaduan/harmonisasi pada pelaksanaan organisasi, maka perlu
hubungan yang jelas antar manusia satu dengan yang lainnya.
Struktur organisasi disebut juga sebagai suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian dan posisi yang ada pada setiap organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
telah memiliki struktur organisasi yang dibagi, dikelompokan dan dikoordinasikan
secara formal.
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo dijalankan oleh Seorang Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala
Bagian Keuangan, 3 Orang Kepala Sub Dinas Tekhnis dan 14 Orang Pejabat
Eselon IV. Struktur organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada
bagian berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS SOSIAL PROVINSI GORONTALO
KEPALA DINAS
Drs. Hi. Baihaki Natsir
Kel Jabatan
Fungsional
Kasubag. Anggaran
Intjetasa H. Pasau, S.Ag
Kasubdin Pemb. Sosial
Dra.Sastriwaty
Mangkarto,M.Pd
Kasie Pemberdayaan.
Keluarga
Hj. Fitrah Abas, S.Pd
Kasie Kelembagaan
& Kemitraan
Agus Moki, S.Ip
Kasie Pemberdayaan
KAT
Supardi P. Walango,
SE.MM
SEKERTARIS
Ir. Nikma Paneo, M.Si
Kabag. Keuangan
Drs. Prawoto
Kasubag.
Perbendaharaan
Mindarmin Mohamad, S.Pd
Kasubag. Akuntansi
Indrakasih Talamati, S.PD
Kasubag. Program
Dyah Kusdarini A.Ks
SUBDIN BANTUAN &
JAMINAN SOSIAL
Drs. Isnandar
Kasubdin Pelayanan &
Rehabilitas Sosial
Drs. Hi. Andi Makarateng, MM
KASIE BINA PELAYANAN
SOSIAL ANAK & LANSIA
Kasie Bencana Alam
Eldat Rahim, SH.M.Si
Yuyun Y. Komendangi, SST
Kasie Bencana Sosial
Kasie Pelay. & Rehabilitasi
Penyandang Cacat
Dra. Hj. Nurani Hasan, MM
Kasie Jaminan Sosial
Kasie Pelay. & Rehabilitasi
Tuna Sosial & Korban NAPZA
Sunarty Labadjo, S.Km
Hj. Kasma Nggule, BA
Leliyana Lahay,
S.Kom
UPTD
Sumber Data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo 2013
Kasubag. Umum
Kepegawaian
Sintje Rolangon
3.1.3 Keadaan Pegawai Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
Pegawai merupakan pelaksana seluruh aktifitas/kegiatan yang ada dalam
sebuah organisasi yang menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing
demi tercainya tujuan dari organisasi. Setiap pegawai yang ada di instansi
pemerintah atau instansi swasta ini memiliki latar belakang pendidikan, dan jenis
kelamin yang berbeda yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.
Tabel Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No.
1.
Nama
Drs. Hi. Baihaki Natsir
Nip
19540117 198103 1 002
Jabatan
Kadis
2.
Ir. Nikma Paneo, M.Si
19590610 198603 2 010
Sekertaris
3.
Dyah Kusdarini A.Ks
19691022 199201 2 001
Kasubag Program
4.
Sintje Rolangon
19620926 198603 2 010
Kasubag Umum
Kepegawaian
5.
Drs. Prawoto
19580226 198703 1 004
Kabag Keuangan
6.
Intjetasa H. Pasau, S.Ag
19620808 1983032029
Kasubag. Anggaran
7.
Mindarmin Mohamad,
S.Pd
19651001 198603 2 022
Kasubag
Perbendaharaan
8.
Indrakasih Talamati, S.Pd
19570319 198503 2 003
Kasubag Akuntansi
9.
Dra.Sastriwaty Mangkarto
M.Pd
19601204 198503 2 008
Kasubdin Pemb.
Sosial
Drs. Isnandar
19660902 200901 1 001
10.
Subdin Bantuan dan
Jaminan Sosial
Pendidikan
S2
S2
S1
S1
S2
S1
S1
S1
S2
S2
11.
Drs. Hi. Andi Makarateng,
MM
19580817 198903 1 001
12.
Hj. Fitrah Abas, S.Pd
19580418 198503 2 005
13.
Eldat Rahim, SH.M.Si
19730504 200701 1031
14.
Yuyun Y. Komendangi,
SST
19780602 200312 2 010
15.
Agus Moki, S.Ip
19640816 198602 1 006
16.
Hj. Kasma Nggule, BA
19580615 198602 2 003
17.
Dra. Hj. Nurani Hasan,
MM
19650911 199702 2 001
18.
Supardi P. Walango,
SE.MM
19640303 199102 1 003
19.
Leliyana Lahay, S.Kom
19760617 200212 2 005
Kasubdin Pelayanan
dan Rehabilitasi
Sosial
Kasie Pemberdayaan
keluarga
Kasie Bencana Alam
S1
S2
Kasie Bina
Pelayanan Sosial
Aanak & Lansia
Kasie Kelembagaan
dan Kemitraan
Kasie Bencana
Sosial
Kasie Pelay. &
Rehabilitasi
Penyandang Cacat
Kasie Pemberdayaan
S1
Kasie Jaminan
Sosial
S1
Sumber data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo (2013)
Tabel 2.
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumlah
1.
Laki-laki
8
2.
Perempuan
11
Jumlah
S2
19
Sumber Data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo (2013)
S1
S1
S2
S2
3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
1. Kepala Dinas
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial
Provinsi Gorontalo dijalankan oleh Seorang Kepala Dinas Kepala Dinas yang
mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program kerja Dinas;
2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
3. Merumuskan
kebijakan
umum
Dinas
serta
menyelenggarakan
administrasi berdasarkan kewenangan;
4. Mendistribusikan tugas kepada bawahan;
5. Menilai prestasi kerja bawahan;
6. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;
7. Melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum;
8. Membina bawahan dalam pencapaian program Dinas;
9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan;
10. Melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis;
11. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur.
2. Sekertaris
Sekretaris mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan;
2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian;
3. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;
4. Menilai prestasi kerja bawahan;
5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala sub bagian dan
bawahan;
6. Melakukan koordinasi dengan para kepala bidang dan kepala UPT;
7. Menylenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang
telah di susun;
8. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umumdan
kepegawaian, penyusunan program dan keuangan;
9. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan
bidang sosial ;
10. Mengumpulkan dan menyusun laporan sekretariat, Bidang, UPT
sebagaimana bahan laporan Dinas;
11. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
3. Kepala Sub. Bagian
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan progran kerja Sub Bagian;
2. Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3. Menilai prestasi kerja bawahan;
4. Melaksanakan penatausahaan keuangan;
5. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;
6. Melaksanakan kontrol keuangan;
7. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;
8. Melaksanakan kontrol keuangan secara periodik ;
9. Melaksanakantugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
4. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan progran kerja Bidang;
2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
4. Menilai prestasi kerja bawahan;
5. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan
bawahan;
6. Melaksanakan
pembinaan,
bimbingan,
pemberdayaan
sosial
dan
pengendalian usaha-usaha kesejahteraan sosialdibidang pemberdayaan
fakir miskin, pemberdayaan peran keluarga, kepahlawanan, keperintisan
dan kesetiakawanan sosial;
7. Memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap masyarakat dalam
kegiatan usaha Kesejahteraan Sosial;
8. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
1) Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Peran Keluarga
Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Peran Keluarga mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan program kerja seksi;
2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3) Menilai prestasi kerja bawahan;
4) Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usaha Kesejahteraan
sosial dibidang peran keluarga ( Keluarga Muda Mandiri, Keluarga
bermasalah sosial psikologis, wanita rawan sosial ekonomi, keluarga
rentan);
5) Melaksanakan sitem pengendalian intern;
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
7) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
2). Kepala Bidang Kelembagaan Sosial
Kepala Bidang Kelembagaan sosial mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan progran kerja Bidang;
2) Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
3) Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
4) Menilai prestasi kerja bawahan;
5) Membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan
bawahan;
6) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan sosial
masyarakat , pembinaan karang taruna dan pembinaan organisasi sosial;
7) Memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap mitra-mitra kerja,
pilar-pilar partisipasi masyarakat, dalam kegiatan usaha Kesejahteraan
Sosial;
8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
3). Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin
Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3) Menilai prestasi kerja bawahan;
4) Mempersiapkan
bahan
pembinaan
dan
pengendalian
usaha-usaha
Kesejahteraan sosial fakir miskin guna peningkatan kesejahteraan sosial;
5) Memberikan
bimbingan
sosial
dan
pemberdayaan
sosial
guna
sosial
guna
meningkatkan pelayanan sosial bagi fakir miskin;
6) Memberikan
bimbingan
sosial
dan
pemberdayaan
meningkatkan pelayanan sosial masyarakat yang berada dilingkungan
kurang layak huni/kumuh;
7) Memberikan
bimbingan
sosial
dan
pemberdayaan
sosial
guna
meningkatkan pelayanan sosial kepada masyarakat yang berada didaerah
terpencil/komunitas adat terpencil (KAT);
8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
5. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan programkerja Bidang;
2) Mengkoordinasikan progam kerja masing-masing seksi;
3) Mengkoordinasikanpara Kepala Seksi;
4) Menilai prestasi kerja bawahan;
5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;
6) Membantu Kepala Dinas dalam memberdayakan UPTD dalam memajukan
program pembangunan kesejahteraan sosial;
7) Melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan
timbulnya masalah sosial;
8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
1. Kepala Seksi Penyantunan Anak dan Lanjut Usia
Kepala Seksi Penyantunan Anak dan Lanjut usia mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3) Menilai prestasi kerja bawahan;
4) Memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial
bagi anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan,
anak perlindungan khusus dan lanjut usia;
5) Menyiapakan bahan dan melaksanakan proses pengangkatan anak (adopsi
anak);
6) Melaksanakan
pembinaan,
bantuan
dan
pengendalian
terhadap
penyantunan anak melalui TPA;
7) Memberikan bantuan pemulangan dan penanggulangan orang / jenazah
terlantar;
8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
2. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
2. Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3. Menilai prestasi kerja bawahan;
4. Memberikan bimbingan teknis dalam melaksanakan rehabilitasi sosial
penyandanng cacat dalam panti maupun luar panti;
5. Mempersiapkan
data
dan
bahan
dalam
rangka
pembinaan
dan
pemberdayaan penyandang cacat, yaitu cacat netra, cacat tubuh, cacat
mental, tuna rungu wicara, cacat ganda dan eks penyandang penyakit
kronis;
6. Melaksanakan program pelayanan dalam rangka memotivasi penyandang
cacat, keluarga dan masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama
seperti manusia normal lainnya ;
7. Melaksanakan sisem pengendalian intern;
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3. Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial
Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;
2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;
3) Menilai prestasi kerja bawahan;
4) Memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial
bagi wanita tuna susila, waria, ODHA, gelandangan dan pengemis, bekas
warga binaan pemasyarakatan, korban narkotika psikotropika dan zat
adiktif (NAPZA);
5) Melaksanakan usaha rehabilitasi Tuna Sosial bekerjasama dengan instansi
terkait dan lembaga swasta lainnya untuk mengetahui perkembangan
selanjutnya;
6) Melaksanakan koordinasi penanggulangan gelandangan dan pengemis,
wanita tuna susila, waria melalui kegiatan penertiban dan pemulangan;
7) Memantau perkembangan kondisi penyandang masalah Tuna Sosial;
8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
1.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.2.1
Motivasi Kerja Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
Setelah melakukan penelitan melalui interview langsung hari rabu, tanggal
10 juli 2013 pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, dengan salah seorang Pegawai
pada bagian Kasubag Program & Kasubag Kepegawaian, mengatakan bahwa
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo melaksanakan setiap pekerjaan yang sudah
menjadi tanggung jawab masing-masing. Akan tetapi karena kurang motivasi dari
pimpinan tertinggi yakni selaku Kadis, maka berdampak pada hasil kerja yang
menjadi tanggung jawab daripada pegawai yang terlibat.
Hal ini terlihat pada kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaan,
karena merasa dirinya benar dan mempunyai tanggung jawab pada pekerjaannya
tanpa memberitahukan kepada pimpinan pegawai tersebut langsung menerima
pekerjaan yang diberikan oleh pihak luar yang seharusnya sudah melanggar
peraturan.
berdasarkan surat keputusan Gubernur gorontalo bahwa Dinas Sosial
Provinsi Gorontalo No. 6 tahun 2007 tgl 16 juli 2007 mempunyai pimpinan
tertinggi yakni selaku kepala Dinas yang memegang tanggung jawab besar
terhadap seluruh aktivitas ataupun proses berjalannya operasional organisasi ini
khsusnya Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Dengan kesalahan yang dilakukan oleh
salah satu pegawai tersebut yakni menerima beberapa sumbangan dari pihak luar
yang merupakan kesalahan terbesar tanpa diketahui oleh pimpinan maka kejadian
ini merupakan hal yang harus diperhatikan terutama tekanan dari pimpinan
dengan memotivasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
1.2.2 Indikator Motivasi Kerja yang ada pada Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan langsung pada Dinas Sosial
Provinsi Gorontalo bahwa terdiri dari beberapa indikator motivasi yang dapat
mempengaruhi motivasi kerja yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
yang dapat menentukan kinerja serta berjalannya operasional organisasi ini.
Indikator yang dimaksud adalah hal-hal yang dapat berperan pada setiap diri
individu lebih khusus pada seluruh staf yang ada pada Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo yang terdiri dari:
1). Faktor eksternal
a. Pimpinan dan kepemimpinannya
Seperti yang terlihat bahwa kurangya pemberian motivasi dari pimpinan
lebih khusus Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, berdampak buruk pada
kinerja pegawai. Ini terlihat pada hasil kerja pegawai yang seharusnya hanya
melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dan
mempunyai tanggung jawab besar, tetapi karena tekanan dari pimpinan dengan
memotivasi seluruh staf pegawai belum diperhatikan dan kurang berfungsi.
Pimpinan harus memberikan informasi kepada bawahan mengenai
aktivitas organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, tentang apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana cara melaksanakannya melalui penjelasan-penjelasan
kepada bawahan yang bagaimana harusnya bekerja dengan penuh tanggung jawab
besar. Jika hal ini diterapkan maka tidak akan terjadi kesalahan pekerjaan dan
seluruh staf yang ada akan termotivasi, hal ini mendorong bawahan untuk bekerja
dan merupakan semangat seluruh staf yang merasa nyaman akan kepemimpinan
dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
b. Kebutuhan-kebutuhan pribadi
Seluruh staf yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo memiliki
karakter yang berbeda, hal ini tercermin dari berbagai macam cara mereka dalam
melaksanakan setiap pekerjaannya dan terdapat berbagai macam cara mereka
untuk dapat melakukan apa yang mereka inginkan dalam organisasi. Dalam hal
motivasi terlihat kurang berperan aktif antara pegawai satu dengan yang lainnya,
seperti yang terjadi diantara salah seorang dari staf yang ada telah melakukan
kesalahan besar dalam melakukan pelayanan pada masyarakat yang menjadi
tanggung jawab Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Pegawai tersebut memberikan
dana bantuan yang bukan dari pihak instansi yang ada melainkan dengan tujuan
pribadi dengan kata lain telah memberikan bantuan dari pihak luar dengan tujuan
pribadi.
Dengan hal tersebut diatas maka antara pegawai harus saling mendorong
dan melakukan hubungan berupa pendekatan-pendekatan dan komunikasi yang
baik untuk saling mengingatkan serta memberikan masukan atas pekerjaanpekerjaan yang ada agar seluruh aktivitas yang ada akan terjangkau dan diketahui
oleh seluruh staf pegawai yang ada. Hal ini dapat meminimalisasi kesalahankesalahan yang akan terjadi nanti.
2) Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud ialah faktor yang ada dalam diri sendiri
yang terdiri dari:
Pertama, Pemabawaan diri sendiri bagaimana perilaku pegawai dan cara
ia dalam melaksanakan pekerjaan dan menyelesaikannya sesuai dengan
keinginannya sendiri. Yang sering terjadi di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
bahwa setiap pegawai kurang memiliki kepribadian yang baik terlihat dari
kesalahan yang ada dan ketidaksadaran pegawai akan pekerjaan yang ada.
Contoh: hampir setiap hari para pegawai datang terlambat, padahal dengan
motivasi dari dalam akan kesadaran mempunyai tanggung jawab besar pada Dinas
Sosial Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai yang
terlibat didalam harusnya datang tepat waktu sesuai dengan jam masuk kantor.
Apabila mereka menyadari akan hal tersebut maka pasti akan nada motivasi dari
dalam yang dapat membentuk kepribadian mereka masing-masing untuk
menyadari bahwa tanggung jawab yang besar adalah melaksanakan pekekerjaan
dengan baik dan tepat waktu adalah hal yang paling utama demi mewujudkan
kinerja yang baik pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
Kedua,
Tingkat
pendidikan
juga
diperlukan
dalam
menjalankan
operasional Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, misalnya: Bagian Kepegawaian
Umum terpilih sebagai Kepala bagian karena memiliki tingkat pendidikan lebih
tinggi daripada pegawai lain. Jika jabatannya naik maka pekerjaan dan tanggung
jawab pun harus diutamakan, tidak semua pegawai yang ada memiliki kesempatan
untuk naik jabatan kecuali memiliki tingkat kemampuan sesuai dengan
pendidikannya sendiri.
Ketiga, Pengalaman masa lampau, seperti yang sering terjadi pada Dinas
Sosial Provinsi Gorontalo seringkali melakukan kesalahan karena kurang motivasi
dari pimpinan ataupun antara bawahan hal ini diakibatkan dari kurangnya
pengalaman lampau atau yang sebelumnya dilaluinya. Pengalaman sangat
diperlukan terutama pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo karena berhungan
langsung dengan masyarakan sosial dalam membantu dan memberikan bimbingan
sosial sosial dan pemberdayaan sosial guna meningkatkan pelayanan sosial
kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil/komunitas adat terpencil
ataupun meningkatkan pelayanan pada fakir miskin. Ini diperlukan pengalaman
yang menjamin Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dalam menjalankan operasional
tersebut. Misal: mampu dalam berkomunikasi yang baik, mengetahui dan cepat
tanggap dengan situasi dan kondisi masyarakat serta mampu melayani masyarakat
dengan baik.
1.2.3 Peran Pimpinan dalam Motivasi Kerja Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan langsung pada Dinas Sosial
Provinsi Gorontalo untuk motivasi kerja dari pimpinan kurang diperhatikan.
Pimpinan kurang berhubungan langsung dengan bawahan dalam memberikan
arahan serta masukan tentang bagaimana hal selanjutnya yang akan dijalankan
oleh organiasi ini. Jika pimpinan memiliki tanggung jawab besar maka ia harus
mampu dalam menilai prestasi kerja bawahan, mendistribusikan tugas kepada
bawahan dan membina bawahan dalam pencapaian program Dinas serta dapat
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada setiap tahun berjalan. Jika pimpinan
mampu dalam hal tersebut maka seluruh sraf yang ada akan merasa terawasi dan
terdorong untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
Seorang pimpinan selain memberikan pekerjaan juga harus memberikan
masukan berupa contoh atau berupa motivasi bagaimana harusnya mereka bekerja
dalam melayani masyarakat yang harus dilayani dan pantas untuk dilayani. Misal:
sebelum turun langsung lapangan staf yang bertanggung jawab harus mempunyai
minimal sedikit masukan dari pimpinan bagaimana dan untuk siapa mereka harus
melayani masyarakat sosial yang membutuhkan dana sosial bukan untuk
kepentingan pribadi melainkan kepentingan bersama antara Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo dalam memberikan pelayanan yang layak dengan masyarakat yang
pantas mendapatkan dana bantuan tersebut. Sehingga pimpinan mengetahui apa
yang sedang terrjadi dalam organisasi ini dan selanjutnya akan membawa hasil
kerja yang baik apabila pimpinan mengetahui secara jelas apa yang sebaiknya
dilakukan oleh bawahan.
1.2.4
Pengaruh Motivasi Kerja pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
Pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo melalui interview langsung dengan
Kasubag Kepegawaian yaitu dengan meningkatkan kinerja pegawai yang paling
menentukan ialah kemampuan akan tetapi harus ada juga motivasi yang dapat
mendorong pegawai melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu, dan apabila
pegawai tersebut mampu dalam melaksanakan tugas dengan maksimal akan selalu
diberikan pujian berupa pengakuan bahwa pegawai tersebut memiliki kemampuan
dalam pekerjaannya. Hal yang berpengaruh dalam motivasi pegawai terdiri dari
beberapa faktor yakni: Pertama, Kemampuan dalam melaksanakan tugas
kedinasan serta mampu menjalin hubungan antar masyarakat. Misalnya karena ia
merasa mampu dalam menjalin hubungan dengan masyarakat sosial maka dengan
dorongan kuat ia akan melasanakannya dengan baik demi meningkatkan
pekerjaan Dinas.
Kedua, Kepribadian yang menjadi dasar dimana pegawai
memulai aktivitas dengan baik. Yang dimaksud disini adalah kepribadian yang
baik yang biasanya diwarisi dari lingkungan keluarga atau kultur darimana ia
dibesarkan dan ini akan membawanya pada organisasi untuk diterapkan setiap
memulai pekerjaan Dinas. Secara jelas diperlukan sikap yang bijak dan baik
dalam mengambil keputusan dan menempatkan diri dimana yang seharusnya ia
berada, dan apa yang seharusnya dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
1.2.5 Faktor-Faktor Motivasi yang dapat meningkatkan Kerja Dinas Sosial
Provinsi Gorontalo
1. Pekerjaan yang penuh tantangan
Seluruh staf pegawai yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, untuk itu setiap bagian
dimulai dari atasan sampai pada bawahan juga memiliki tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Akan tetapi karena Dinas Sosial Provinsi Gorontalo memiliki
tanggung jawab besar pada program Dinas dalam hal melayani masyarakat maka
tantangan yang dimaksud ialah apabila staf yang bertanggung jawab dalam hal
pelayanan tersebut setelah turun langsung pada lapangan untuk memberikan
langsung dana bantuang harus mempersiapkan diri agar dapat berkomunikasi
dengan baik sehingga masyarakat yang dilayani merasa nyaman akan pelayanan
tersebut dan secara tidak langsung akan mendapatkan pujian dari masyarakat
sosial bahwa Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Mampu mensejahterakan
masyarakat. Sehingga komentar dari masyarakat tersebut akan dijadikan hasil
laporan kepada pimpinan dengan tujuan mempromosikan diri atas kemampuan
bahwa ia mampu meningkatkan pekerjaan Dinas dengan baik atas respon yang
ada.
Jika pimpinan merasa bahwa hal tersebut adalah tantangan dalam
melakukan program Dinas maka staf yang bersangkutan harus mendapatkan
pujian dan promosi pada seluruh staf pegawai bahwa ia mampu dalam
melaksanakan tugas dengan maksimal selain itu juga mampu membawa nama
baik Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
2. Faktor lingkungan
Seluruh staf pegawai yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, untuk itu setiap bagian
dimulai dari atasan sampai pada bawahan juga memiliki tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Seluruh staf yang ada juga ikut menentukan kinerja dengan saling
mendukung dengan komunikasi yang baik dan meberikan masukan serta saling
bertukar pikiran dalam masalah pekerjaan yang dihadapi.
Setiap pegawai juga harus berperan aktif dalam pencapaian organisasi
khususnya Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, saling mengakui kemampuan yang
ada dan menerima kesalahan apabila diantara mereka ada yang melakukan
kesalahan. Jika hal seperti ini diterapkan dalam organisasi maka masalah-masalah
yang ada akan terselesaikan, karena lebih bersikap terbuka dan merasa nyaman
berhubungan antara staf yang satu dengan yang lainnya. Pimpinan juga dituntut
untuk dapat berhubungan langsung dengan pegawai dengan cara mendorong agar
mampu melaksanakan tugas yang akan diberikan, hal lain yang dilakukan untuk
mendorong pegawai tersebut yaitu mengakui akan kemampuan pegawai tersebut
pada seluruh staf yang ada serta memberikan penghargaan agar pegawai tersebut
merasa diakui dalam organisasi ini khususnya pada Dinas Sosial Provinsi
Gororntalo.
3. Faktor Pribadi dalam diri
Selain yang disebutkan diatas bahwa Kadis dan Kabag Kepegawaian harus
berperan dalam memperhatikan bawahan, diri sendiri juga harus memiliki
motivasi. Motivasi disini yakni harus diterapkan dalam pekerjaan dan sikap harus
saling mendorong antara yang satu dengan yang lainnya. Biasanya motivasi dari
dalam diri mempunyai keinginan kuat dalam melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya dan mendorongnya untuk selalu mengingatkan antara
yang lainnya. Faktor motivasi dalam diri bisa meningkatkan kinerja karena
bersifat kekal dan tidak berubah-ubah ataupun bersifat sementara.
Download