BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia bagian timur termasuk salah satu kawasan yang memiliki kompleks batuan ultrabasa tersingkap di permukaan terbesar di dunia (Kadarusman, 2009). Salah satu kawasan yang cukup penting untuk mempelajari kompleks batuan ultrabasa adalah kawasan Meratus. Kawasan Meratus atau biasa dikenal dengan Kompleks Meratus merupakan kawasan yang secara geologi tersusun atas batuan metamorf tekanan tinggi, batuan ultrabasa beserta asosiasinya dengan batuan lantai samudera seperti rijang, basalt dan batuan sedimen dasar laut lainnya (Wakita dkk., 1998). Batuan ultrabasa hadir sebagai komponen penyusun lapisan mantel atas yang berada di kerak samudera, selain itu kehadiran batuan ultrabasa juga menjadi penghasil beberapa jenis sumberdaya mineral logam seperti besi dan nikel dikarenakan komposisi mineral pada batuan ultrabasa didominasi oleh komposisi unsur seperti Fe (besi), Ni (nikel), Cr (kromit), Mg (magnesium) dan beberapa mineral berat lainnya (Ahmad, 2006). Pulau Sebuku merupakan sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Kotabaru, Kalimantan Selatan (Rustandi dkk., 1995), pulau ini tersusun atas kompleks batuan ultrabasa yang berumur Jura dan batuan sedimen yang berumur Eosen. Batuan ultrabasa yang menyusun berupa seri peridotit beserta batuan basa berupa basalt dan gabro. Proses diferensiasi magma menjelaskan berbagai macam proses yang terjadi selama pembekuan magma hingga membentuk berbagai seri batuan. Perubahan komposisi dari magma induk terjadi seiring adanya proses lain seperti fraksinasi kristal dan proses asimilasi pada magma. Keberadaan kompleks ofiolit di Pulau Sebuku menjadi hal yang menarik untuk mempelajari karakteristik bagaimana proses diferensiasi magma pada batuan ultrabasa dan batuan basa sehingga dapat diketahui hubungannya. Hal ini 1 menjadi penting dalam penyusunan tatanan tektonik regional dalam rangka kegiatan eksplorasi menemukan sumberdaya lain yang mungkin dapat dihasilkan. Pada saat ini Pulau Sebuku dikenal memiliki sumberdaya bijih besi terbesar di Indonesia dengan sistem lateritisasi (Sutisna, 2006) yang berada di bawah konsesi tambang PT SILO. Iklim tropis di Indonesia menjadikan batuan ultramafik dengan mudah mengalami pelapukan dan menghasilkan endapan laterit besi dan nikel. Studi yang dilakukan penulis yaitu mempelajari karakterisitik seri batuan ultrabasa dan batuan basa yang berada di lokasi penelitian penulis yakni daerah Serakaman, Pulau Sebuku. Dengan mempelajari hal tersebut maka dapat diketahui bagaimana proses diferensiasi magma pada saat proses pembekuan batuan yang kemudian bermanfaat menambah data eksplorasi khususnya pada lokasi penelitian sehingga dapat diketahui jenis – jenis sumberdaya baru yang mungkin masih belum ditemukan. 1.2. Masalah Penelitian Kompleks batuan ultrabasa dan batuan basa yang khususnya berada di Daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan menjadi topik untuk dilakukan kajian penelitian secara petrologi dan geokimia. Kajian ini untuk mengetahui proses diferensiasi magma pada saat pembentukan seri batuan dan mengetahui lingkungan tektoniknya terutama pada lokasi penelitian yang berada di bagian selatan Pulau Sebuku. Kedua hal tersebut bermanfaat dalam menyusun data eksplorasi regional dalam menemukan sumberdaya baru. 1.3. Objek Penelitian Penelitian dilakukan berdasarkan data hasil pemetaan geologi di daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Data yang diambil berupa sampel batuan ultrabasa dan batuan basa untuk kemudian dianalisis petrografi dan geokimia. 2 1.4. Maksud Penelitian Penelitian yang dilakukan di Daerah Serakaman memiliki maksud sebagai berikut: a. Melakukan pemetaan geologi mencakup pengamatan litologi dan sebaran litologi. b. Mengidentifikasi tekstur batuan, komposisi mineralogi dan persentase mineral penyusun melalui pengamatan petrografi. c. Mengindentifikasi komposisi oksida utama dengan analisis XRF pada sampel batuan ultrabasa dan basa. 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan di Daerah Serakaman ditujukan untuk mencapai hal – hal sebagai berikut: a. Mengetahui sebaran litologi khususnya variasi dan karakteristik batuan beku ultrabasa dan batuan beku basa di Daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. b. Mengetahui afinitas dan diferensiasi magma pada batuan melalui unsur oksida utama. c. Mengetahui posisi lingkungan tektonik pembentukan batuan berdasarkan data oksida utama. 1.6. Ruang Lingkup Penelitian 1.6.1. Lingkup Wilayah Lokasi penelitian secara geografis terletak di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang masuk ke dalam wilayah konsesi tambang PT SILO (Sebuku Iron lateritic Ores) sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi bijih besi laterit. Daerah penelitian tepatnya berada di Desa Serakaman, Desa Belambus dan sekitarnya dengan luas wilayah penelitian sekitar 20 km2. Sampel batuan yang diambil dari litologi batuan ultrabasa-basa didaerah penelitian untuk dilakukan 3 analisis petrografis dan geokimia oksida utama dengan metode XRF (X Ray Flourescence). 1.6.2. Batasan Penelitian Batasan masalah pada penelitian yang berjudul Studi Karakteristik Petrologi dan Geokimia Batuan Ultrabasa dan Batuan Basa di Daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut. a. Sampel dari lapangan berupa litologi di Daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. b. Analisis petrografi dilakukan pada 12 dampel batuan untuk mengetahui jenis dan komposisi mineral penyusun. c. Analisis geokimia oksida utama dilakukan pada 15 sampel untuk menentukan afinitas magma, lingkungan tektonik dan proses diferensiasi magma. 1.7. Kesampaian Lokasi Lokasi penelitian berada di IUP PT SILO yang berada di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Kesampaian lokasi dapat ditempuh selama 9 jam dari Kota Banjarmasin dengan perjalanan darat dan dilanjutkan selama 45 menit menggunakan speedboat untuk mencapai Kecamatan Pulau Sebuku. Lokasi penelitian dan kesampaian lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Lokasi penelitian (Bappeda Kotabaru, 2008). 4 1.8. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Perusahaan: Penelitian ini dapat memberikan kondisi geologi dan persebaran jenis batuan pada lokasi penelitian dan dapat memberikan informasi mengenai data eksplorasi untuk pengembangan potensi mineral berharga lainnya. 2. Mahasiswa Penelitian ini sebagai tempat untuk mengaplikasikan ilmu geologi yang sudah diajarkan pada bangku kuliah dan kemudian memberikan informasi baru dan sarana diskusi mengenai bagimana proses tersingkapnya batuan kerak samudera dan mengetahui potensi mineral berharga dari keberadaan batuan ultrabasa di Indonesia. 1.9. Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa peneliti terdahulu yang telah melakukan penelitian tentang Kompleks Meratus, Pulau Laut dan Pulau Sebuku sebagai berikut. 1. Yuwono dkk (1988) meneliti tentang batuan magmatik kapur di Pegunungan Meratus merupakan batuan – batuan orogenik yang terkait dengan proses subduksi aktif. 2. Rustandi dkk (1995) meneliti tentang geologi regional Lembar Kotabaru yang meliputi fisiografi, stratigrafi dan tektonik regional Pulau Laut dan Pulau Sebuku. 3. Asmaradana (2016) meneliti tentang geokimia laterit nikel pada batuan ultrabasa dan batuan basa di Pulau Sebuku untuk mengetahui perbedaan komposisi nikel pada sistem laterit keduanya. 5 1.10. Sistematika Penulisan Laporan penelitian tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I berupa latar belakang masalah, objek penelitian, maksud dan tujuan, ruang lingkup penelitian, informasi peneliti terdahulu dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II berupa tentang teori dasar yang menjadi dasar dan referensi bagi penulis. Termasuk didalamnya berisi tentang regional geologi daerah Pulau Sebuku. Kemudian juga mencakup dasar teori mengenai magma, dasar – dasar analisis geokimia dan interpretasi lingkungan tektonik. 3. BAB III METODOLOGI Bab III berupa metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi persiapan alat dan bahan, diagram alir penelitian, analisis batuan secara megaskopis dan petrografi, uji geokimia serta penamaan batuan dan penentuan lingkungan tektonik. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab IV berupa pembahasan dari hasil interpretasi petrografi dan analisis pengolahan geokimia pada sampel batuan ultrabasa-basa. Kemudian dapat diketahui karakteristik batuan tersebut yang ditinjau dari petrografis dan geokimia beserta hubungannya dengan lingkungan tektonik disekitarnya. 5. BAB V PENUTUP Bab V berupa tentang kesimpulan dan saran dari studi karakteristik petrologi dan geokimia batuan beku ultrabasa dan batuan beku basa di Daerah Serakaman, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. 6 1.11. Kerangka Pikir Kerangka pikir pada peneltian tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini. Gambar 1.2 Kerangka pikir penelitian. 7