BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian tentang jaringan komputer, jenis - jenis jaringan, topologi jaringan, perangkat jaringan dan protokol jaringan. 2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih jumlah komputer, yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui suatu media (Tanenbaum, 2003 : 10). Mekanisme yang memungkinkan komputer - komputer yang tersebar dan pemakainya untuk berkomunikasi dan berbagi sumber daya (Tanenbaum, 2010 : 2). Media yang bisa dipakai untuk menghubungkan koomputer adalah sebagai berikut : kabel tembaga, gelombang radio, infrared, fiber optic dan satelit. Kecepatan transfer dari suatu jaringan disebut dengan bandwidth, dimana satuan yang dipakai dalam mengukur bandwidth adalah bit per-detik (bps) ataupun byte per-detik (bps). 2.1.2 Klasifikasi jaringan Jaringan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori utama menurut rentang geografis dan tujuannya (Frouzan, 2007 : 13). 1. Personal Area Network (PAN) Suatu jaringan yang memanfaatkan teknologi nirkabel jarak dekat 5 6 untuk menghubungkan benda – benda elektronik pribadi, misalnya ponsel, laptop dan printer. PAN mulai berkembang melalui teknologi nirkabel yang murah seperti Bluetooth, ultra wideband, dan USB. Teknologi nirkabel dapat menjangkau jarak paling jauh 10m. 2. Local Area Network (LAN) LAN menghubungkan computer dan peranti dalam cakupan geografis yang terbatas, misalnya pada satu kantor, satu gedung atau kumpulan gedung yang berdekatan. LAN banyak dipakai dalam jaringan perkantoran. Pada LAN, seorang user dapat berkomunikasi dengan user lain dengan menggunakan aplikasi yang saling mendukung. 3. Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah jaringan komunikasi yang mencakup sebuah kota atau daerah. MAN biasanya dibangun untuk mem-bypass perusahaan telepon lokal ketika mengakses layanan jarak jauh. MAN biasanya terbentuk dari gabungan beberapa LAN. 4. Wide Area Network (WAN) WAN merupakan jaringan komunikasi yang mencakup area geografis yang sangat luas, misalnya sebuah negara bahkan dunia. Bermanfaat untuk mengabungkan LAN, contohnya internet. 2.1.3 Physical Topologi Jaringan Physical Topologi adalah peta atau struktur jaringan yang terdiri dari kumpulan switch dan hub yang mampu menghasilkan komukasi interkoneksi di antara tiap node jaringan tersebut. Topologi jaringan dibedakan menjadi dua yaitu topologi fisikal dan topologi logikal (Stallings, 2007 : 415). 7 1. Topologi Fisikal Topologi yang mendefinisikan bagaimana posisi node diletakkan pada suatu jaringan. Terdapat beberapa macam topologi fisikal yaitu : A. Topologi Bus Pada jaringan ini, semua peranti komunikasi terhubung ke jalur yang sama. Oleh karena itu, pada topologi Bus, semua node terhubung ke kabel yang sama dengan dua titik ujung. Setiap peranti komunikasi di jaringan mentransmisikan pesan elektronik ke peranti lainnya. Jika terjadi pesan yang berbenturan, maka peranti pengirim harus menunggu beberapa saat lagi lalu mengirim ulang pesan. Kelebihan topologi Bus yaitu dapat dibuat menjadi jaringan peer to peer dan ketika ingin menambahkan komputer baru dapat dilakukan tanpa menganggu jaringan yang sedang berjalan. Gambar 2.1 Topologi Bus B. Topologi Star Semua mikrokomputer dan peranti komunikasi lainnya terhubung secara langsung ke server pusat. Pesan akan berjalan melaui hub pusat menuju tujuan terakhir. Hub pusat akan mengamati jalannya lalu lintas pesan. 8 Kelebihan topologi star : - Mudah mencari kesalahan. - Perubahan station mudah dilakukan dan tidak menganggu jaringan. - Mudah melakukan kontrol. Kekurangan topologi star : - Memungkinkan terjadinya tabrakan pesan sehinggan jaringan menjadi lambat. - Jaringan tergantung pada station pusat. Gambar 2.2 Topologi Star C. Topologi Mesh Rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana setiap perangkat komputer terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya. Kelebihan topologi mesh : - Dinamis dalam perbakikan kerusakan titik jaringan. - Pesan langsung dikirim ke tujuan tanpa melalui komputer lain. 9 - Pengiriman pesan lebih cepat. Kekurangan topologi mesh : - Biaya mahal. - Pemasangan sulit. Gambar 2.3 Topologi Mesh D. Topologi Tree : Topologi tree merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus. Topologi tree biasa disebut topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral. Kelebihan topologi tree : - Mudah mencari kesalahan. - Mudah melakukan kontrol. Kekurangan topologi tree : - Sering terjadi tabrakan pesan. - Kinerja jaringan lambat. 10 Gambar 2.4 Topologi Tree 2.1.4 Perangkat Jaringan Dalam membangun suatu jaringan yang handal membutuhkan beberapa hardware. Berikut beberapa hardware yang digunakan dalam merancang jaringan: 1. Network Interface Card (NIC) Sebuah NIC ialah perangkat yang memungkinkan komputer untuk bergabung ke dalam LAN agar dapat berkomunikasi menggunakan protokol tertentu. Dengan Ethernet network interface card dipasang dalam slot yang tersedia di dalam komputer. 2. Router Router sama seperti bridge namun dapat menangani tipe komunikasi yang lebih kompleks didalam jaringan. Router biasanya digunakan pada topologi Wide-Area Network (WAN). Router ialah perangkat jaringan komputer yang memfasilitasi komunikasi antara dua atau lebih jaringan komputer. Perangkat ini mengurai data yang datang ke komputer melalui jaringan dan mengarah ke komputer tujuan melalui sebuah proses yang disebut routing. Dengan menggunakan routing protocol, router dapat menentukan jalur terbaik untuk paket-paketnya. Router bekerja pada Layer 3 model OSI (network Layer). 11 3. Switch Switch merupakan alat yang digunakan untuk menggabungkan beberapa LAN yang terpisah berdasarkan MAC address dan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas. Fungsi switch lebih unggul dibandingan hub karena dapat mengecek frame yang error dan langsung membloknya. Switch memastikan pesan akan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal. Switch membagi collision domain tetapi tidak membagi broadcast domain. Switch bekerja pada Layer 2 pada model OSI (Data link Layer) dan ada juga yang bekerja pada Layer 3 (network Layer). Perbedaannya, pada switch Layer 3 dapat melakukan proses routing. 4. Wireless LAN Controller (WLC) Wireless LAN Controller (WLC) adalah sebuah perangkat yang mengarahkan atau mengatur lalu lintas pada jaringan wireless. 5. Aironet Access Point Aironet Access Point adalah access point keluaran cisco yang merupakan sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Access point seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan. 2.1.5 Protokol Jaringan Protokol jaringan adalah aturan yang mengatur komunikasi data dalam jaringan. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi atau himpunan – himpunan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Terdapat dua protokol jaringan yang umum digunakan yaitu OSI model dan TCP/IP model (Tanenbaum, 2003 : 37). 12 1. OSI MODEL OSI model merupakan suatu refrensi yang digunakan dalam protokol komunikasi jaringan. OSI terdiri dari 7 buah lapisan yang terpisah namun saling terhubung satu dengan lainnya. Setiap lapisan mempunyai fungsi dan tugas tersendiri dalam jaringan (Tanenbaum, 2003 : 37). OSI Layer tersebut adalah: 1. Application Layer (Layer 7) Tugas dari Layer ini adalah menyiapkan komunikasi end-to-end. Berperan sebagai interface yang menghubungkan antara manusia dengan komputer. Protokol yang bekerja pada Layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, Telnet, dan SNMP. 2. Presentation Layer (Layer 6) Layer ini bertugas mendefinisikan format data, menampilkan data, dan menangani kompresi dan enkripsi. Format data yang bekerja pada Layer ini adalah ASCII, JPEG, GIF, MPEG, WAV, dan MIDI. 3. Session Layer (Layer 5) Tugas dari Layer ini adalah : Memulai dan mengakhiri suatu sesi antara dua end system. Menjaga agar dua aplikasi atau lebih dapat berjalan secara bersamaan. Menjaga sesi agar tetap terpisah sehingga tidak saling tumpah tindih. 4. Transport Layer (Layer 4)\ Tugas dari Layer ini adalah : Memikirkan bagaimana data dapat terkirim secara : 1. Reliable (dapat dipercaya) Mengutamakan pengiriman secara akurat. Contoh: browsing, email. 2. Unreliable Mengutamakan kecepatan dalam Contoh: VoIP, video streaming. pengiriman data. 13 Membuat dan menjelaskan layanan yang digunakan dengan melihat nomor port. Contoh : bila menggunakan port 80, artinya sedang melakukan browsing. Pada Layer ini terjadi proses sekmentasi yaitu memecah data menjadi ukuran yang lebih kecil dan kemudian dilakukan proses reassemble yaitu penyusunan kembali data yang telah dipecah. Protokol yang bekerja pada Layer 4 adalah TCP dan UDP. 5. Network Layer (Layer 3) Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan mencari jalur terbaik dengan melakukan routing menggunakan router atau switch Layer-3Protokol yang bekerja pada Layer ini adalah IP, IPX, dan AppleTalk. 6. Data Link Layer (Layer 2) Layer ini mendefinisikan bagaimana mengirim data melalu suatu media, baik media kabel maupun nirkabel dengan menggunakan physical addressing (MAC address). Tugas utama dari Layer ini ialah error checking, flow control, dan Media Access Control untuk mengatur paket yang berjalan. Protokol yang bekerja pada Layer ini PPP, HDLC, Frame Relay, Ethernet, ATM. 7. Physical Layer (Layer 1) Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pesinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti ethernet dan token ring) dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel dan radio. Protokol yang bekerja pada Layer ini adalah ethernet, V.35, RS-232. 14 Gambar 2.5 OSI Layer 2. TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) mengacu pada sekumpulan set protocol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalamn suatu jaringan. Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS, yaitu suatu komunikasi diantara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer – komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana. Oleh karena itu, pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP (Tanenbaum, 2003 : 39). Berikut ini adalah 4 lapisan pada TCP/IP : o Application Layer adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browser. o Transport Layer bertanggung jawab atas komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aliran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber, dan sebuah checksum. 15 Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute. o Internetwork Layer bertanggung jawab atas komunikasi antara mesin. Layer ini meng-enkapsulasi paket dari transport layer ke dalam IP datagram dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagram harus dikirim, kemudia datagram diproses dan diperika kesahannya sebelum melewati transport layer. o Layer Network Interface adalah Layer yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagram IP dikirim ke atau dari physical network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit, atau mentransfer data dari sistem ke sistem. Gambar 2.6 Model TCP/IP alat lain yang dapat 16 Karakteristik yang terdapat pada protocol TCP/IP : • Realibility TCP menyediakan pengiriman data yang dapat diandalkan. TCP menggunakan field Sequence dan Acknowledgment yang terdapat pada header TCP. Bila terdapat TCP segment yang rusak maka segment yang rusak tersebut akan dikirim ulang. • Flowcontrol Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. • Connection – Oriented Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu • Data Segmentation Yaitu melakukan segmentasi terhadap data yang masuk. Setiap pecahan data hasil segmentasi akan di enkapsulasi dengan header yang berisi informasiinformasi 2.1.7 Protokol IP Sebuah datagram IP terdiri dari bagian header dan bagian teks. Header mempunyai bagian tetap sebesar 20 byte dan bagian optional yang panjangnya dapat berubah-ubah (Tanenbaum, 2013: 57). 1. IP versi 4 Setiap host dan router memiliki alamat IP yang meng-encode nomor jaringan dan nomor host. Kombinasi IP harus bersifat unik: pada dasarnya dari 2 mesin didalam internet tidak boleh memiliki alamat IP yang sama. Semua alamat IP (ipv4) memiliki panjang 32 bit dan digunakan dalam field source address dan destinaion address packet IP. 17 Pembagian kelas alamat IP versi 4: Keals A : Dalam jaringan ini, byte pertama digunakan sebagai alamat network, dan tiga byte berikutnya untuk alamat host. Pada kelas ini, bit pertama dari byte harus selalu bernilai 0 atau off sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 27 - 2 (126) jaringan dengan 224 - 2 (16777214) host address. Range IP kelas A adalah 0.0.0.0 – 127.255.255.255. Kelas B : Pada jaringan kelas B, dua byte pertama menunjukan alamat network dan dua byte terakhir menunjukan alamat host. Pada kelas ini bit pertama dari byte harus bernilai 1 atau on, namun bit kedua harus dalam kondisi off. Sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host address. Range IP kelas B adalah 128.0.0.0-191.255.255.255. Kelas C : Dalam jaringan kelas C, tiga byte pertama pertama digunakan untuk menunjukan alamat network dan satu byte berikutnya untuk alamat host. Pada kelas ini bit pertama dan kedua dari byte harus bernilai 1 atau on, lalu bit ketiga harus selalu off atau 0. Sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host address. Range IP kelas C adalah 192.0.0.0 - 235.255.255.255. Kelas D : IP pada kelas ini digunakan untuk multicast address. Biasanya multicast address ini digunakan oleh software yang memerlukan real time data communication seperti layanan video conference. Range IP pada kelas ini adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255. Kelas E : IP pada kelas ini tidak diperlukan pada penggunaan normal, melainkan cadangan yang digunakan untuk keperluan eksperimental. Range IP pada kelas ini adalah 240.0.0.0 – 255.255.255.255. 2.1.7 Routing 18 Routing adalah proses menentukan rute dari host asal ke host tujuan. Routing merupakan proses memindahkan data dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing menentukan kemana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan (Sofana.2008:271). Informasi yang dibutuhkan router dalam melakukan routing yaitu: a. Alamat tujuan / destination address b. Mengenal sumber informasi c. Menemukan rute d. Pemilihan rute e. Menjaga informasi routing Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan. Ada dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not directly connected) (Fiqri, 2013: 8). • Static Route tatic route digunakan dalam sebuah jaringan yang hanya terdiri dari beberapa router saja atau dipakai untuk jaringan kecil dan jaringan yang terhubung ke internet hanya melalui satu internet service provider. Dalam static route, pengisian dan pemeliharaan routing table dilakukan secara manual oleh administrator. Kelebihan dalam static route yaitu tidak memerlukan bandwitch jaringan yang besar. akan tetapi, jika salah satu jalur routing-nya terputus, maka router tidak bisa mencari alternative jalan baru untuk meneruskan paket data yang dikirim. • Dynamic Route Dynamic route mempelajari jalur yang terbaik yang akan digunakannya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan yang lain. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut, tetapi hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute 19 pada dynamic route berubah sesuai dengan informasi yang didapatkan oleh router. Dynamic route digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama. Sebuah dynamic route dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh routing protocol. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi secara dinamis yang mengikuti perubahan kondisi jaringan. Routing protocol dirancang tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama putus, namun juga dirancang untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan routing table tidak dilakukan secara manual oleh administrator. Router saling bertukar informasi agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima routing table. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara perangkat pengirim dan perangkat tujuan. • Distance Vector Route Protocol (DVRP) Routing protokol ini beroperasi dengan memberikan jarak dan arah yang terbaik yang digunakan menuju ke tujuan tersebut (Tanenbaum, 12). Routing table melakukan pertukaran informasi dengan neighbor route. Contoh distance vector adalah Routing Information Protocol (RIP) version 1, RIP version 2, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). • Ling State Routing Protocol (LSRP) Ling state Routing Protocol lebih modern dibandingkan distance vector. Algoritma pada routing protocol ini menghitung dan menggunakan jalan terpendek ke router lain. Kelebihan dari Ling state Routing Protocol adalah informasi akan diupdate jika ada perubahan topologi jaringan, lebih cepat untuk konvergen, tidak rentan terhadap routing loop, dan menghabiskan lebih sedikit bandwitch dibandingkan distance vector. Kelemahannya adalah 20 lebih sulit untuk dikonfigurasi dan membutuhkan lebih banyak memori. Contoh dari Ling state Routing Protocol adalah OSPF dan IS-IS. 2.2 Teori Khusus Pada bagian ini akan dijelaskan teori khusus mengenai Wireless Network, VLAN, InterVlan, Trunking, OSPF, WLAN 2.2.1 Wireless Network Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar berupa gelombang radio atau cahaya (infrared atau lasser). Frekuensi yang digunakan oleh wireless network biasanya 2.4 GHz dan 5 GHz. Sedangkan penggunaan laser dan infrared umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan 2 buah itik saja (point to point). (Yulia, 2010: 10) 2.2.2 Pengertian WLAN Jaringan wireless LAN adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio. Jaringan komunikasi wireless memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi bagi para pemakainya untuk dapat mengadakan hubungan komunikasi dengan sesama pemakai jaringan wireless maupun dengan pemakai lain yang terhubung dengan jaringan yang memakai media transmisi kabel (wired network). Wireless LAN melayani tujuan yang sama dengan jaringan kabel/optik LAN yaitu untuk menyampaikan / membawa informasi antara device. Melalui pemakaian gelombang elektromagnetik, Wireless LAN mengirim dan menerima data melalui udara, dan meminimalkan penggunaan sambungan kabel. (Arianto, 2009 : 152) 21 Wireless LAN serupa dengan Ethernet LAN. IEEE mengadopsi portofolio 802 LAN / MAN menjadi standar arsitektur jaringan komputer, 802.3 Ethernet dan 802.11 LAN nirkabel. Namun, ada perbedaan penting antara kedua nya. WLAN menggunakan frekuensi radio (RF) sebagai pengganti kabel pada lapisan fisik dan MAC sublapisan layer Data Link. Bila dibandingkan dengan kabel, Radio Frequensi memiliki karakteristik sebagai berikut: RF tidak memiliki batas-batas, seperti batas kawat. Hal tersebut memungkinkan traffic frame data melalui media RF akan tersedia bagi siapa saja yang dapat menerima sinyal RF. RF tidak dilindungi dari sinyal luar, sedangkan kabel dilindungi isolasi. Radio beroperasi secara independen di wilayah geografis yang sama. Wireless LAN digunakan untuk menyediakan pilihan konektivitas tambahan dengan menggunakan komponen dan protokol jaringan wireless. Dalam Ethernet LAN 802.3, setiap klien memiliki kabel yang menghubungkan NIC klien ke switch. Switch adalah perangkat di mana host mendapatkan akses ke jaringan. Namun pada wireless LAN , setiap host menggunakan adaptor nirkabel untuk mendapatkan akses ke jaringan melalui perangkat wireless seperti wireless router atau access point. Adaptor wireless berkomunikasi dengan host, router atau accest point wireless menggunakan sinyal RF. Setelah terhubung ke jaringan, 22 wireless host dapat mengakses sumber daya jaringan seolah-olah mereka ditransfer ke jaringan. Gambar 2.7 WLAN Standar IEEE 802 Standar IEEE (Institute Of Electrical Engineers) 802 iyalah: 1. IEEE 802.11 Legacy Merupakan standar jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Megabit persecond (Mbps). 2. IEEE 802.11b Masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai 30 meter diluar ruangan. 3. IEEE 802.11a Stanndar yang sudah bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps. 23 4. IEEE 802.11g Merupakan gabungan dari standar 802.11a dan 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun kecepatan akses datanya hanya mencapai 54 Mbps. Standar inilah yang umum digunakan dipasaran. 5. IEEE 802.11n Sebagian buku menyebutnya sebagai standar masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya dapat mencapai 248 Mbps dengan jarak 70 meter. Keuntungan Wireless LAN Menurut Tri Arianto, Beberapa survey menunjukkan bahwa alasan suatu perusahaan/orang menggunakan WLAN adalah faktor mobilitasnya. Terdapat beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan WLAN, di antaranya: • Mobilitas Tinggi WLAN memungkinkan clien untuk mengakses informasi secara real-time sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas yang tidak mungkin dapat diberikan oleh jaringan LAN biasa. Pengguna di manapun berada selalu dapat tersambung ke internet. Dengan demikian akan mendukung komunikasi suara, data, dan informasi yang lebih cepat. Untuk penggunaan dalam area perkantoran, WLAN sangat mendukung untuk aplikasi bergerak (mobile). Seperti karyawan yang sering berpindah ruangan (di ruang rapat, ruang kerja, kantin, maupun lobby) akan selalu tersambung ke jaringan internet/intranet, bila coverage WLAN telah memenuhi semua lokasi. 24 • Kemudahan dan Kecepatan Instalasi Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui dinding atau atap. Kabel digunakan hanya untuk menghubungkan AP (Akses Point) ke jaringan (HUB/switch/router), sedangkan koneksi dart station (device) pelanggan yang terhubung ke jaringan adalah melalui frekuensi radio (wirelessly). • Fleksibel Dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit untuk dijangkau oleh kabel. Dengan WLAN apa pun perubahan lokasi kerja, maka perubahan posisi meja tidak akan berpengaruh. • Menurunkan Biaya Kepemilikan Biaya instalasi dan perawatan jaringan LAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan biaya besar kepemilikan. Sangat cocok untuk lingkungan dinamis, di mana sering terjadi perpindahan, penambahan, atau perubahan posisi kerja. • Scalable WLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi jaringan tesuai dengan kebutuhan instalasi atau spesifikasi. Mulai dari jaringan independen yang hanya terdiri atas beberapa clien saja, sampai jaringan infrastruktur yang terdiri atas ribuan clien. • Produktivitas Dengan dukungan teknologi WLAN, maka karyawan (workers) dapat selalu tersambung ke internet dalam keadaan bergerak (mobile). Dengan dukungan perangkat bergerak (mobile), maka karyawan dapat cepat merespon kebutuhan pekerjaan. Dalam keadaan tertentu proses pengambilan keputusan 25 juga dapat segera dilakukan. Akibatnya produktivitas akan bertambah sesuai dengan kemudahan dalam mengakses informasi baik intranet/internet. • Keamanan Melihat segala kebaikan dari teknologi spread spectrum yang banyak dibangun oleh LAN frekuensi radio, maka jaringan ini lebih aman sifatnya daripada jaringan kabel. Topologi Wireless Lan Wireless LAN memungkinkan dua bentuk koneksi, yang dikenal sebagai AdHoc dan mode Infrastructure. (Tri Arianto, 2012:153) • Mode Ad-Hoc Mode Ad-Hoc adalah suatu kondisi jaringan wireless yang tidak menggunakan access point. Artinya, antar client langsung terkoneksi satu dengan yang lainnya. Prinsip kerjanya sama saja dengan Peer-to-peer. Disini setiap client akan saling terkoneksi secara langsung. Gambar 2.8 Topologi Mode Ad-Hoc • Mode Infrastructure Model infrastructure adalah kondisi suatu jaringan dengan menggunakan suatu titik pusat yaitu access point. Semua client terhubung ke jaringan harus terkoneksi ke access point terlebih dahulu, baru kemudian dapat mengakses resource dari network/client lain yang ada. Untuk topologi infrastruktur, tiap 26 PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet kabel. Titik akses pada sebuah jaringan infrastruktur memiliki area cakupan yang lebih besar. Gambar 2.9 Model Infrastruktur 2.2.3 AP-WLC Traffic Flow Menurut Jurnal CCNA Wireless 640-722 Survival Note WLC adalah singkatan dari Wireless LAN Controller. WLC biasanya digunakan pada jaringan yang berskala menengah ke besar. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan banyak access point. Split MAC adalah kemampuan untuk membagi tugas antara AP dan WLC. AP bertugas untuk menyediakan layanan 802.11 secara realtime, misalnya menyebarkan beacon, ssid, dan merespon request. Tugas AP berikutnya adalah mengirim ACK kepada client ketika client mengirim data. Tugas WLC pada split MAC adalah authentication, authorization, policy, dan sebagainya. AP dan WLC berkomunikasi menggunakan protokol CAPWAP. CAPWAP adalah singkatan dari Control and Provisioning of Wireless Access Point. Ketika client mengirimkan data melalui wireless, frame 802.11 yang diterima AP dari client akan di enkapsulasi kedalam CAPWAP untuk diteruskan ke WLC. Pada CAPWAP terdapat dua stream, yaitu Control dan Data. Untuk pengontrolan access point, misalnya push configuration, merubah sinyal; stream yang akan digunakan adalah Control. Sedangkan untuk data dari client, 27 stream yang akan digunakan AP dan WLC adalah stream Data. Selain itu tugas WLC juga adalah merubah frame 802.11 ke 802.3 (ethernet) untuk diteruskan ke Distribution System. WLC juga memiliki kemampuan untuk merubah kekuatan sinyal dari AP untuk mengakomodasi coverage hole detection. Gambar 2.10 Ilustrasi CAPWAP 2.2.4 Virtual LAN (VLAN) VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik perlatan. VLAN berfungsi untuk membagi broadcast domain yang semula lebih besar menjadi dua atau lebih broadcast domain yang lebih kecil. Penggunaan VLAN membuat jaringan menjadi sangat fleksible karena dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen tanpa bergantung pada lokasi workstation, serta menjadikan pemindahan, perubahan dan pengubahan host menjadi lebih mudah. VLAN dapat diciptakan dengan memggunakan managable switch yang mendukung VLAN. Sama seperti jaringan LAN untuk menghubungkan satu VLAN dengan VLAN lainnya dibutuhkan perangkat router atau perangkat layer-3 lainnya. 28 Gambar 2.11 VLAN VLAN merupakan group logikal dari network station dan device. VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan bagiannya, tidak bergantung dari lokasi fisik pengguna. VLAN hanya dapat berkomunikasi dengan VLAN yang sama. 2.2.5 Keuntungan VLAN Menurut Wayne Lewis (Cisco System Inc. 125) penggunaan VLAN memungkinkan jaringan lebih fleksible dalam mendukung tujuan bisnis. Keuntungan utama menggunakan VLAN yaitu : - Security Penggunakaan VLAN dalam suatu network dapat menjamin terkontrolnya keamaan paket data pada tiap group atau 29 departmenen karena berada didalam broadcast domain yang berbeda. - Cost Reduction Mengurangi biaya bila terdapat penambahan jaringan dan pemakaian bandwidth dan uplink menjadi lebih efisien. - Higher Performance Memisahkan Leyer 2 network ke dalam berbagai logical workgroup (broadcast domain) yang dapat mengurangi traffic data yang tidak diperlukan serta meningkatkan performa jaringan. - Broadcast Storn Mitigation Penggunaan VLAN dapat mengurangi jumlah device yang turut serta dalam sebuah broadcast storm. - Improved IT Staff Efficiency Memudahkan pengaturan jaringan dan konfigurasi VLAN dapat tersebar bila terdapat sebuah switch baru yang terhubung dengan VLAN tersebut. 2.2.6 Tipe VLAN 1. Data VLAN ialah sebuah VLAN yang di konfigurasi untuk membawa lalu lintas data hanya pada VLAN user-generated. 30 Gambar 2.12 Data VLAN - Native VLAN diletakkan pada port trunk dot1Q, yaitu untuk mendukung lalu lintas dari berbagai VLAN dan data tanpa VLAN. Native VLAN bergungsi sebagai identifiasi umum pada jalur trunk. Gambar 2.13 Native VLAN Defaut VLAN port switch menjadi default VLAN ketika switch pertama kali boot up. Port switch pada default VLAN berada didalam satu broadcast domain yang sama, hal ini memungkinkan setiap perangkat yang terhubung dengan port tersebut dapat terhubung dengan perangkat switch lainnya. Default VLAN pada perangkat cisco adalah VLAN 1, setiap port 31 pada switch harus dikonfigurasi agar dapat terhubung dengan default VLAN. Secara default VLAN 1 menggunakan jalur trunk untuk menghubungkan switch dengan switch lainnya. (cnap.binus.ac.id) Gambar 2.14 VLAN Default - Management manajemen VLAN switch, dikonfigurasi konfigurasi untuk dilakukan mengatur dengan menambahkan alamat IP dan subnet mask. Dengan VLAN management makan switch dapat diakses melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP. - Gambar 2.15 Management VLAN 32 2.2.7 Port Trunking Port Trunking adalah mekanisma pada physical Link untuk menampilkan single link ke dalam spanning-tree algoritma. Dengan menggunkan port Trunking, VLAN yang berbeda dalam satu jaringan dapat saling berkomunikasi. Vlan ID dilepas saat melewati jalur trunk. Sehingga VLAN un-tag dapat melewati jalur 2.2.8 Open Shortest Path First (OSPF) OSPF adalah link-state routing protocol yang dibangun untuk menggantikan distance vector routing protocol RIP. OSPF memiliki keuntungan dibandingkan RIP karena OSPF fast convergance dan scalability untuk diimplementasikan di network yang besar. OSPF adalah classless routing protocol yang menggunakan konsep area untuk scalability. RFC2328 mendefinisikan matric dari OSPF sebagai sebuah cost. Untuk melakukan adjency dengan router tetangga, OSPF menggunakan Link-State packet (LSP)