BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Pada

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian tentang jaringan komputer, jenis - jenis
jaringan, topologi jaringan, perangkat jaringan dan protokol jaringan.
2.1.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih
jumlah komputer, yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui
suatu media (Tanenbaum, 2003 : 10). Mekanisme yang memungkinkan
komputer - komputer yang tersebar dan pemakainya untuk berkomunikasi dan
berbagi sumber daya (Tanenbaum, 2010 : 2). Media yang bisa dipakai untuk
menghubungkan koomputer adalah sebagai berikut : kabel tembaga, gelombang
radio, infrared, fiber optic dan satelit. Kecepatan transfer dari suatu jaringan
disebut dengan bandwidth,
dimana satuan yang dipakai dalam mengukur
bandwidth adalah bit per-detik (bps) ataupun byte per-detik (bps).
2.1.2 Klasifikasi jaringan
Jaringan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori utama menurut
rentang geografis dan tujuannya (Frouzan, 2007 : 13).
1.
Personal Area Network (PAN)
Suatu jaringan yang memanfaatkan teknologi nirkabel jarak dekat
5
6
untuk menghubungkan benda – benda elektronik pribadi, misalnya ponsel,
laptop dan printer. PAN mulai berkembang melalui teknologi nirkabel
yang murah seperti Bluetooth, ultra wideband, dan USB. Teknologi
nirkabel dapat menjangkau jarak paling jauh 10m.
2.
Local Area Network (LAN)
LAN menghubungkan computer dan peranti dalam cakupan geografis
yang terbatas, misalnya pada satu kantor, satu gedung atau kumpulan
gedung yang berdekatan. LAN banyak dipakai dalam jaringan perkantoran.
Pada LAN, seorang user dapat berkomunikasi dengan user lain dengan
menggunakan aplikasi yang saling mendukung.
3.
Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan komunikasi yang mencakup sebuah kota atau
daerah. MAN biasanya dibangun untuk mem-bypass perusahaan telepon
lokal ketika mengakses layanan jarak jauh. MAN biasanya terbentuk dari
gabungan beberapa LAN.
4.
Wide Area Network (WAN)
WAN merupakan jaringan komunikasi yang mencakup area geografis
yang sangat luas, misalnya sebuah negara bahkan dunia. Bermanfaat untuk
mengabungkan LAN, contohnya internet.
2.1.3 Physical Topologi Jaringan
Physical Topologi adalah peta atau struktur jaringan yang terdiri dari
kumpulan switch dan hub yang mampu menghasilkan komukasi interkoneksi di
antara tiap node jaringan tersebut. Topologi jaringan dibedakan menjadi dua yaitu
topologi fisikal dan topologi logikal (Stallings, 2007 : 415).
7
1. Topologi Fisikal
Topologi yang mendefinisikan bagaimana posisi node diletakkan pada
suatu jaringan. Terdapat beberapa macam topologi fisikal yaitu :
A. Topologi Bus
Pada jaringan ini, semua peranti komunikasi terhubung ke jalur
yang sama. Oleh karena itu, pada topologi Bus, semua node terhubung
ke kabel yang sama dengan dua titik ujung. Setiap peranti komunikasi
di jaringan mentransmisikan pesan elektronik ke peranti lainnya. Jika
terjadi pesan yang berbenturan, maka peranti pengirim harus menunggu
beberapa saat lagi lalu mengirim ulang pesan. Kelebihan topologi Bus
yaitu dapat dibuat menjadi jaringan peer to peer dan ketika ingin
menambahkan komputer baru dapat dilakukan tanpa menganggu
jaringan yang sedang berjalan.
Gambar 2.1 Topologi Bus
B. Topologi Star
Semua mikrokomputer dan peranti komunikasi lainnya terhubung
secara langsung ke server pusat. Pesan akan berjalan melaui hub pusat
menuju tujuan terakhir. Hub pusat akan mengamati jalannya lalu lintas
pesan.
8
Kelebihan topologi star :
- Mudah mencari kesalahan.
- Perubahan station mudah dilakukan dan tidak menganggu jaringan.
- Mudah melakukan kontrol.
Kekurangan topologi star :
- Memungkinkan terjadinya tabrakan pesan sehinggan jaringan menjadi
lambat.
-
Jaringan tergantung pada station pusat.
Gambar 2.2 Topologi Star
C. Topologi Mesh
Rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana
setiap perangkat komputer terhubung secara langsung ke setiap titik
perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan mempunyai titik yang siap
untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer
lain yang menjadi tujuannya.
Kelebihan topologi mesh :
- Dinamis dalam perbakikan kerusakan titik jaringan.
- Pesan langsung dikirim ke tujuan tanpa melalui komputer lain.
9
-
Pengiriman pesan lebih cepat.
Kekurangan topologi mesh :
-
Biaya mahal.
-
Pemasangan sulit.
Gambar 2.3 Topologi Mesh
D. Topologi Tree :
Topologi tree merupakan hasil pengembangan dari topologi star
dan topologi bus. Topologi tree biasa disebut topologi jaringan
bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral.
Kelebihan topologi tree :
-
Mudah mencari kesalahan.
-
Mudah melakukan kontrol.
Kekurangan topologi tree :
-
Sering terjadi tabrakan pesan.
-
Kinerja jaringan lambat.
10
Gambar 2.4 Topologi Tree
2.1.4 Perangkat Jaringan
Dalam membangun suatu jaringan yang handal membutuhkan beberapa
hardware. Berikut beberapa hardware yang digunakan dalam merancang
jaringan:
1.
Network Interface Card (NIC)
Sebuah NIC ialah perangkat yang memungkinkan komputer untuk
bergabung ke dalam LAN agar dapat berkomunikasi menggunakan protokol
tertentu. Dengan Ethernet network interface card dipasang dalam slot yang
tersedia di dalam komputer.
2.
Router
Router sama seperti bridge namun dapat menangani tipe komunikasi
yang lebih kompleks didalam jaringan. Router biasanya digunakan pada
topologi Wide-Area Network (WAN). Router ialah perangkat jaringan
komputer yang memfasilitasi komunikasi antara dua atau lebih jaringan
komputer. Perangkat ini mengurai data yang datang ke komputer melalui
jaringan dan mengarah ke komputer tujuan melalui sebuah proses yang
disebut routing. Dengan menggunakan routing protocol, router dapat
menentukan jalur terbaik untuk paket-paketnya. Router bekerja pada Layer 3
model OSI (network Layer).
11
3.
Switch
Switch merupakan alat yang digunakan untuk menggabungkan
beberapa LAN yang terpisah berdasarkan MAC address dan dapat
digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang
terbatas. Fungsi switch lebih unggul dibandingan hub karena dapat
mengecek frame yang error dan langsung membloknya. Switch
memastikan pesan akan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal.
Switch membagi collision domain tetapi tidak membagi broadcast domain.
Switch bekerja pada Layer 2 pada model OSI (Data link Layer) dan ada
juga yang bekerja pada Layer 3 (network Layer). Perbedaannya, pada
switch Layer 3 dapat melakukan proses routing.
4.
Wireless LAN Controller (WLC)
Wireless LAN Controller (WLC) adalah sebuah perangkat yang
mengarahkan atau mengatur lalu lintas pada jaringan wireless.
5.
Aironet Access Point
Aironet Access Point adalah access point keluaran cisco yang
merupakan sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan
antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.
Access point seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan
perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.
2.1.5 Protokol Jaringan
Protokol jaringan adalah aturan yang mengatur komunikasi data dalam
jaringan. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, bagaimana dan
kapan terjadinya komunikasi atau himpunan – himpunan yang memungkinkan
komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Terdapat dua protokol
jaringan yang umum digunakan yaitu OSI model dan TCP/IP model (Tanenbaum,
2003 : 37).
12
1.
OSI MODEL
OSI model merupakan suatu refrensi yang digunakan dalam
protokol komunikasi jaringan. OSI terdiri dari 7 buah lapisan yang terpisah
namun saling terhubung satu dengan lainnya. Setiap lapisan mempunyai
fungsi dan tugas tersendiri dalam jaringan (Tanenbaum, 2003 : 37). OSI
Layer tersebut adalah:
1. Application Layer (Layer 7)
Tugas dari Layer ini adalah menyiapkan komunikasi end-to-end.
Berperan sebagai interface yang menghubungkan antara manusia dengan
komputer. Protokol yang bekerja pada Layer ini adalah HTTP, FTP,
SMTP, Telnet, dan SNMP.
2. Presentation Layer (Layer 6)
Layer ini bertugas mendefinisikan format data, menampilkan data,
dan menangani kompresi dan enkripsi. Format data yang bekerja pada
Layer ini adalah ASCII, JPEG, GIF, MPEG, WAV, dan MIDI.
3. Session Layer (Layer 5)
Tugas dari Layer ini adalah :
Memulai dan mengakhiri suatu sesi antara dua end system.
Menjaga agar dua aplikasi atau lebih dapat berjalan secara
bersamaan.
Menjaga sesi agar tetap terpisah sehingga tidak saling tumpah
tindih.
4. Transport Layer (Layer 4)\
Tugas dari Layer ini adalah :
Memikirkan bagaimana data dapat terkirim secara :
1.
Reliable (dapat dipercaya)
Mengutamakan pengiriman secara akurat. Contoh:
browsing, email.
2.
Unreliable
Mengutamakan
kecepatan
dalam
Contoh: VoIP, video streaming.
pengiriman data.
13
Membuat dan menjelaskan layanan yang digunakan dengan
melihat nomor port. Contoh : bila menggunakan port 80,
artinya sedang melakukan browsing.
Pada Layer ini terjadi proses sekmentasi yaitu memecah data
menjadi ukuran yang lebih kecil dan kemudian dilakukan
proses reassemble yaitu penyusunan kembali data yang telah
dipecah.
Protokol yang bekerja pada Layer 4 adalah TCP dan UDP.
5. Network Layer (Layer 3)
Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket, dan mencari jalur terbaik dengan
melakukan routing menggunakan router atau
switch Layer-3Protokol yang bekerja pada Layer ini adalah IP, IPX, dan
AppleTalk.
6. Data Link Layer (Layer 2)
Layer ini mendefinisikan bagaimana mengirim data melalu suatu
media, baik media kabel maupun nirkabel dengan menggunakan
physical addressing (MAC address). Tugas utama dari Layer ini ialah
error checking, flow control, dan Media Access Control untuk mengatur
paket yang berjalan. Protokol yang bekerja pada Layer ini PPP, HDLC,
Frame Relay, Ethernet, ATM.
7.
Physical Layer (Layer 1)
Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pesinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti ethernet
dan token ring) dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel dan radio. Protokol yang bekerja pada
Layer ini adalah ethernet, V.35, RS-232.
14
Gambar 2.5 OSI Layer
2. TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) mengacu pada
sekumpulan
set protocol yang memungkinkan
kumpulan
komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data di dalamn suatu jaringan. Konsep TCP/IP berawal
dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS, yaitu suatu komunikasi diantara
berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer – komputer DoD ini seringkali
harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya,
dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi
bencana. Oleh karena itu, pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian
protokol TCP/IP (Tanenbaum, 2003 : 39). Berikut ini adalah 4 lapisan pada TCP/IP :
o Application Layer adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport
layer. Misalnya FTP, email programs dan web browser.
o Transport Layer bertanggung jawab atas komunikasi antara aplikasi. Layer ini
mengatur aliran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data
dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah
header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber, dan sebuah checksum.
15
Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada
yang hilang pada rute.
o Internetwork Layer bertanggung jawab atas komunikasi antara mesin. Layer ini
meng-enkapsulasi paket dari transport layer ke dalam IP datagram dan
menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagram harus
dikirim, kemudia datagram diproses dan diperika kesahannya sebelum melewati
transport layer.
o Layer Network Interface adalah Layer yang paling bawah dari susunan TCP/IP.
Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagram IP dikirim ke atau
dari physical network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay,
token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit, atau
mentransfer data dari sistem ke sistem.
Gambar 2.6 Model TCP/IP
alat lain yang dapat
16
Karakteristik yang terdapat pada protocol TCP/IP :
•
Realibility
TCP menyediakan pengiriman data yang dapat diandalkan. TCP
menggunakan field Sequence dan Acknowledgment yang terdapat pada header
TCP. Bila terdapat TCP segment yang rusak maka segment yang rusak tersebut
akan dikirim ulang.
•
Flowcontrol
Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang
akhirnya
membuat
"macet"
jaringan
internetwork
IP,
TCP
mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim
yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang
dikirimkan pada satu waktu.
•
Connection – Oriented
Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang
berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi
koneksi terlebih dahulu
•
Data Segmentation
Yaitu melakukan segmentasi terhadap data yang masuk. Setiap pecahan
data hasil segmentasi akan di enkapsulasi dengan header yang berisi informasiinformasi
2.1.7 Protokol IP
Sebuah datagram IP terdiri dari bagian header dan bagian teks. Header
mempunyai bagian tetap sebesar 20 byte dan bagian optional yang panjangnya
dapat berubah-ubah (Tanenbaum, 2013: 57).
1. IP versi 4
Setiap host dan router memiliki alamat IP yang meng-encode nomor
jaringan dan nomor host. Kombinasi IP harus bersifat unik: pada dasarnya dari 2
mesin didalam internet tidak boleh memiliki alamat IP yang sama. Semua alamat
IP (ipv4) memiliki panjang 32 bit dan digunakan dalam field source address dan
destinaion address packet IP.
17
Pembagian kelas alamat IP versi 4:
Keals A : Dalam jaringan ini, byte pertama digunakan sebagai alamat
network, dan tiga byte berikutnya untuk alamat host. Pada kelas
ini, bit pertama dari byte harus selalu bernilai 0 atau off
sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 27 - 2 (126)
jaringan dengan 224 - 2 (16777214) host address. Range IP
kelas A adalah 0.0.0.0 – 127.255.255.255.
Kelas B : Pada jaringan kelas B, dua byte pertama menunjukan alamat
network dan dua byte terakhir menunjukan alamat host.
Pada kelas ini bit pertama dari byte harus bernilai 1 atau on,
namun bit kedua harus dalam kondisi off. Sehingga kelas ini
dapat menampung sebanyak 214-2 (16382) jaringan dengan
216-2 (65534) host address. Range IP kelas B adalah
128.0.0.0-191.255.255.255.
Kelas C : Dalam jaringan kelas C, tiga byte pertama pertama digunakan
untuk menunjukan alamat network dan satu byte berikutnya
untuk alamat host. Pada kelas ini bit pertama dan kedua dari
byte harus bernilai 1 atau on, lalu bit ketiga harus selalu off
atau 0. Sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 221-2
(2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host address. Range IP
kelas C adalah 192.0.0.0 - 235.255.255.255.
Kelas D : IP pada kelas ini digunakan untuk multicast address. Biasanya
multicast address ini digunakan oleh software yang
memerlukan real time data communication seperti layanan
video conference. Range IP pada kelas ini adalah 224.0.0.0 –
239.255.255.255.
Kelas E : IP pada kelas ini tidak diperlukan pada penggunaan normal,
melainkan cadangan yang digunakan untuk keperluan
eksperimental. Range IP pada kelas ini adalah 240.0.0.0 –
255.255.255.255.
2.1.7 Routing
18
Routing adalah proses menentukan rute dari host asal ke host tujuan.
Routing merupakan proses memindahkan data dari satu network ke network lain
dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing menentukan kemana
datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan (Sofana.2008:271).
Informasi yang dibutuhkan router dalam melakukan routing yaitu:
a. Alamat tujuan / destination address
b. Mengenal sumber informasi
c. Menemukan rute
d. Pemilihan rute
e. Menjaga informasi routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan
tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan
berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk
meneruskan paket ke alamat tujuan. Ada dua cara untuk memberitahu router
bagaimana cara meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not
directly connected) (Fiqri, 2013: 8).
•
Static Route
tatic route digunakan dalam sebuah jaringan yang hanya terdiri
dari beberapa router saja atau dipakai untuk jaringan kecil dan jaringan
yang terhubung ke internet hanya melalui satu internet service provider.
Dalam static route, pengisian dan pemeliharaan routing table dilakukan
secara manual oleh administrator. Kelebihan dalam static route yaitu tidak
memerlukan bandwitch jaringan yang besar. akan tetapi, jika salah satu
jalur routing-nya terputus, maka router tidak bisa mencari alternative jalan
baru untuk meneruskan paket data yang dikirim.
•
Dynamic Route
Dynamic route mempelajari jalur yang terbaik yang akan
digunakannya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan
yang lain. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut, tetapi hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute
19
pada dynamic route berubah sesuai dengan informasi yang didapatkan oleh
router.
Dynamic route digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu
kemungkinan rute untuk tujuan yang sama. Sebuah dynamic route
dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh routing protocol.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi secara dinamis
yang mengikuti perubahan kondisi jaringan. Routing protocol dirancang
tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama putus, namun
juga dirancang untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan routing table tidak dilakukan secara
manual oleh administrator. Router saling bertukar informasi agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan menerima routing table. Pemeliharaan jalur
dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara perangkat pengirim dan
perangkat tujuan.
•
Distance Vector Route Protocol (DVRP)
Routing protokol ini beroperasi dengan memberikan jarak
dan arah yang terbaik yang digunakan menuju ke tujuan tersebut
(Tanenbaum, 12). Routing table melakukan pertukaran informasi
dengan neighbor route. Contoh distance vector adalah Routing
Information Protocol (RIP) version 1, RIP version 2, Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol (EIGRP).
•
Ling State Routing Protocol (LSRP)
Ling state Routing Protocol lebih modern dibandingkan
distance vector. Algoritma pada routing protocol ini menghitung
dan menggunakan jalan terpendek ke router lain. Kelebihan dari
Ling state Routing Protocol adalah informasi akan diupdate jika
ada perubahan topologi jaringan, lebih cepat untuk konvergen,
tidak rentan terhadap routing loop, dan menghabiskan lebih sedikit
bandwitch dibandingkan distance vector. Kelemahannya adalah
20
lebih sulit untuk dikonfigurasi dan membutuhkan lebih banyak
memori. Contoh dari Ling state Routing Protocol adalah OSPF dan
IS-IS.
2.2 Teori Khusus
Pada bagian ini akan dijelaskan teori khusus mengenai Wireless Network,
VLAN, InterVlan, Trunking, OSPF, WLAN
2.2.1 Wireless Network
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan
media penghantar berupa gelombang radio atau cahaya (infrared atau
lasser). Frekuensi yang digunakan oleh wireless network biasanya 2.4 GHz
dan 5 GHz. Sedangkan penggunaan laser dan infrared umumnya hanya
terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan 2 buah itik saja (point
to point). (Yulia, 2010: 10)
2.2.2 Pengertian WLAN
Jaringan wireless LAN adalah jaringan yang mengkoneksikan dua
komputer atau lebih menggunakan sinyal radio. Jaringan komunikasi
wireless memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi bagi para
pemakainya untuk dapat mengadakan hubungan komunikasi dengan
sesama pemakai jaringan wireless maupun dengan pemakai lain yang
terhubung dengan jaringan yang memakai media transmisi kabel (wired
network). Wireless LAN melayani tujuan yang sama dengan jaringan
kabel/optik LAN yaitu untuk menyampaikan / membawa informasi antara
device. Melalui pemakaian gelombang elektromagnetik, Wireless LAN
mengirim dan menerima data melalui udara, dan meminimalkan
penggunaan sambungan kabel. (Arianto, 2009 : 152)
21
Wireless LAN serupa dengan Ethernet LAN. IEEE mengadopsi
portofolio 802 LAN / MAN menjadi standar arsitektur jaringan
komputer, 802.3 Ethernet dan 802.11 LAN nirkabel. Namun, ada
perbedaan penting antara kedua nya. WLAN menggunakan frekuensi
radio (RF) sebagai pengganti kabel pada lapisan fisik dan MAC sublapisan layer Data Link. Bila dibandingkan dengan kabel, Radio
Frequensi memiliki karakteristik sebagai berikut:
RF tidak memiliki batas-batas, seperti batas kawat. Hal tersebut
memungkinkan traffic frame data melalui media RF akan
tersedia bagi siapa saja yang dapat menerima sinyal RF.
RF tidak dilindungi dari sinyal luar, sedangkan kabel dilindungi
isolasi.
Radio beroperasi secara independen di wilayah geografis yang
sama.
Wireless
LAN
digunakan
untuk
menyediakan
pilihan
konektivitas tambahan dengan menggunakan komponen dan protokol
jaringan
wireless.
Dalam Ethernet LAN 802.3, setiap klien memiliki kabel yang
menghubungkan NIC klien ke switch. Switch adalah perangkat di mana
host mendapatkan akses ke jaringan. Namun pada wireless LAN , setiap
host menggunakan adaptor nirkabel untuk mendapatkan akses ke
jaringan melalui perangkat wireless seperti wireless router atau access
point.
Adaptor wireless berkomunikasi dengan host, router atau accest
point wireless menggunakan sinyal RF. Setelah terhubung ke jaringan,
22
wireless host dapat mengakses sumber daya jaringan seolah-olah
mereka ditransfer ke jaringan.
Gambar 2.7 WLAN
Standar IEEE 802
Standar IEEE (Institute Of Electrical Engineers) 802 iyalah:
1. IEEE 802.11 Legacy
Merupakan standar jaringan wireless pertama yang bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2
Megabit persecond (Mbps).
2. IEEE 802.11b
Masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer
datanya mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai 30 meter
diluar ruangan.
3. IEEE 802.11a
Stanndar yang sudah bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan
kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
23
4. IEEE 802.11g
Merupakan gabungan dari standar 802.11a dan 802.11b yang
menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun kecepatan akses datanya
hanya mencapai 54 Mbps. Standar inilah yang umum digunakan
dipasaran.
5. IEEE 802.11n
Sebagian buku menyebutnya sebagai standar masa depan yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz dan dikabarkan kecepatan
transfer datanya dapat mencapai 248 Mbps dengan jarak 70 meter.
Keuntungan Wireless LAN
Menurut Tri Arianto,
Beberapa survey menunjukkan bahwa alasan suatu
perusahaan/orang menggunakan WLAN adalah faktor mobilitasnya. Terdapat
beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan WLAN, di antaranya:
•
Mobilitas Tinggi
WLAN memungkinkan clien untuk mengakses informasi secara real-time
sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas
layanan dan produktivitas yang tidak mungkin dapat diberikan oleh jaringan
LAN biasa. Pengguna di manapun berada selalu dapat tersambung ke internet.
Dengan demikian akan mendukung komunikasi suara, data, dan informasi
yang lebih cepat. Untuk penggunaan dalam area perkantoran, WLAN sangat
mendukung untuk aplikasi bergerak (mobile). Seperti karyawan yang sering
berpindah ruangan (di ruang rapat, ruang kerja, kantin, maupun lobby) akan
selalu tersambung ke jaringan internet/intranet, bila coverage WLAN telah
memenuhi semua lokasi.
24
•
Kemudahan dan Kecepatan Instalasi
Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat tanpa harus menarik dan memasang
kabel
melalui
dinding
atau
atap.
Kabel
digunakan
hanya
untuk
menghubungkan AP (Akses Point) ke jaringan (HUB/switch/router),
sedangkan koneksi dart station (device) pelanggan yang terhubung ke
jaringan adalah melalui frekuensi radio (wirelessly).
• Fleksibel
Dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan
pada area yang tidak mungkin atau sulit untuk dijangkau oleh kabel. Dengan
WLAN apa pun perubahan lokasi kerja, maka perubahan posisi meja tidak
akan berpengaruh.
• Menurunkan Biaya Kepemilikan
Biaya instalasi dan perawatan jaringan LAN lebih murah, sehingga secara
total dapat menurunkan biaya besar kepemilikan. Sangat cocok untuk
lingkungan dinamis, di mana sering terjadi perpindahan, penambahan, atau
perubahan posisi kerja.
•
Scalable
WLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi jaringan tesuai dengan
kebutuhan instalasi atau spesifikasi. Mulai dari jaringan independen yang
hanya terdiri atas beberapa clien saja, sampai jaringan infrastruktur yang
terdiri atas ribuan clien.
• Produktivitas
Dengan dukungan teknologi WLAN, maka karyawan (workers) dapat selalu
tersambung ke internet dalam keadaan bergerak (mobile). Dengan dukungan
perangkat bergerak (mobile), maka karyawan dapat cepat merespon
kebutuhan pekerjaan. Dalam keadaan tertentu proses pengambilan keputusan
25
juga dapat segera dilakukan. Akibatnya produktivitas akan bertambah sesuai
dengan kemudahan dalam mengakses informasi baik intranet/internet.
• Keamanan
Melihat segala kebaikan dari teknologi spread spectrum yang banyak
dibangun oleh LAN frekuensi radio, maka jaringan ini lebih aman sifatnya
daripada jaringan kabel.
Topologi Wireless Lan
Wireless LAN memungkinkan dua bentuk koneksi, yang dikenal sebagai AdHoc dan mode Infrastructure. (Tri Arianto, 2012:153)
• Mode Ad-Hoc
Mode Ad-Hoc adalah suatu kondisi jaringan wireless yang tidak
menggunakan access point. Artinya, antar client langsung terkoneksi satu
dengan yang lainnya. Prinsip kerjanya sama saja dengan Peer-to-peer. Disini
setiap client akan saling terkoneksi secara langsung.
Gambar 2.8 Topologi Mode Ad-Hoc
•
Mode Infrastructure
Model infrastructure adalah kondisi suatu jaringan dengan menggunakan
suatu titik pusat yaitu access point. Semua client terhubung ke jaringan harus
terkoneksi ke access point terlebih dahulu, baru kemudian dapat mengakses
resource dari network/client lain yang ada. Untuk topologi infrastruktur, tiap
26
PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di
dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik
akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut
(dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya,
atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet kabel. Titik akses pada
sebuah jaringan infrastruktur memiliki area cakupan yang lebih besar.
Gambar 2.9 Model Infrastruktur
2.2.3 AP-WLC Traffic Flow
Menurut Jurnal CCNA Wireless 640-722 Survival Note WLC adalah
singkatan dari Wireless LAN Controller. WLC biasanya digunakan pada
jaringan yang berskala menengah ke besar. Tujuannya adalah untuk
memudahkan pengontrolan banyak access point.
Split MAC adalah
kemampuan untuk membagi tugas antara AP dan WLC. AP bertugas untuk
menyediakan layanan 802.11 secara realtime, misalnya menyebarkan beacon,
ssid, dan merespon request. Tugas AP berikutnya adalah mengirim ACK
kepada client ketika client mengirim data. Tugas WLC pada split MAC adalah
authentication, authorization, policy, dan sebagainya.
AP dan WLC berkomunikasi menggunakan protokol CAPWAP. CAPWAP
adalah singkatan dari Control and Provisioning of Wireless Access Point.
Ketika client mengirimkan data melalui wireless, frame 802.11 yang diterima
AP dari client akan di enkapsulasi kedalam CAPWAP untuk diteruskan ke
WLC. Pada CAPWAP terdapat dua stream, yaitu Control dan Data. Untuk
pengontrolan access point, misalnya push configuration, merubah sinyal;
stream yang akan digunakan adalah Control. Sedangkan untuk data dari client,
27
stream yang akan digunakan AP dan WLC adalah stream Data. Selain itu tugas
WLC juga adalah merubah frame 802.11 ke 802.3 (ethernet) untuk diteruskan
ke Distribution System. WLC juga memiliki kemampuan untuk merubah
kekuatan sinyal dari AP untuk mengakomodasi coverage hole detection.
Gambar 2.10 Ilustrasi CAPWAP
2.2.4
Virtual LAN (VLAN)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada
lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik perlatan.
VLAN berfungsi untuk membagi broadcast domain yang semula lebih
besar menjadi dua atau lebih broadcast domain yang lebih kecil.
Penggunaan VLAN membuat jaringan menjadi sangat fleksible karena
dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen
tanpa
bergantung
pada
lokasi
workstation,
serta
menjadikan
pemindahan, perubahan dan pengubahan host menjadi lebih mudah.
VLAN dapat diciptakan dengan memggunakan managable switch yang
mendukung VLAN. Sama seperti jaringan LAN untuk menghubungkan
satu VLAN dengan VLAN lainnya dibutuhkan perangkat router atau
perangkat layer-3 lainnya.
28
Gambar 2.11 VLAN
VLAN merupakan group logikal dari network station dan device.
VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan bagiannya,
tidak bergantung dari lokasi fisik pengguna. VLAN hanya dapat
berkomunikasi dengan VLAN yang sama.
2.2.5 Keuntungan VLAN
Menurut Wayne Lewis (Cisco System Inc. 125) penggunaan
VLAN memungkinkan jaringan lebih fleksible dalam mendukung
tujuan bisnis. Keuntungan utama menggunakan VLAN yaitu :
-
Security
Penggunakaan VLAN dalam suatu network dapat menjamin
terkontrolnya keamaan paket data pada tiap group atau
29
departmenen karena berada didalam broadcast domain yang
berbeda.
-
Cost Reduction
Mengurangi biaya bila terdapat penambahan jaringan dan
pemakaian bandwidth dan uplink menjadi lebih efisien.
-
Higher Performance
Memisahkan Leyer 2 network ke dalam berbagai logical
workgroup (broadcast domain) yang dapat mengurangi traffic
data yang tidak diperlukan serta meningkatkan performa
jaringan.
-
Broadcast Storn Mitigation
Penggunaan VLAN dapat mengurangi jumlah device yang
turut serta dalam sebuah broadcast storm.
-
Improved IT Staff Efficiency
Memudahkan pengaturan jaringan dan konfigurasi VLAN
dapat tersebar bila terdapat sebuah switch baru yang terhubung
dengan VLAN tersebut.
2.2.6 Tipe VLAN
1.
Data VLAN ialah sebuah VLAN yang di konfigurasi untuk
membawa lalu lintas data hanya pada VLAN user-generated.
30
Gambar 2.12 Data VLAN
-
Native VLAN diletakkan pada port trunk dot1Q, yaitu
untuk mendukung lalu lintas dari berbagai VLAN dan data
tanpa VLAN. Native VLAN bergungsi sebagai identifiasi
umum pada jalur trunk.
Gambar 2.13 Native VLAN
Defaut VLAN port switch menjadi default VLAN ketika
switch pertama kali boot up. Port switch pada default VLAN
berada didalam satu broadcast domain yang sama, hal ini
memungkinkan setiap perangkat yang terhubung dengan port
tersebut dapat terhubung dengan perangkat switch lainnya.
Default VLAN pada perangkat cisco adalah VLAN 1, setiap port
31
pada switch harus dikonfigurasi agar dapat terhubung dengan
default VLAN. Secara default VLAN 1 menggunakan jalur trunk
untuk
menghubungkan
switch
dengan
switch
lainnya.
(cnap.binus.ac.id)
Gambar 2.14 VLAN Default
-
Management
manajemen
VLAN
switch,
dikonfigurasi
konfigurasi
untuk
dilakukan
mengatur
dengan
menambahkan alamat IP dan subnet mask. Dengan VLAN
management makan switch dapat diakses melalui HTTP,
Telnet, SSH, atau SNMP.
-
Gambar 2.15 Management VLAN
32
2.2.7 Port Trunking
Port Trunking adalah mekanisma pada physical Link untuk
menampilkan single link ke dalam spanning-tree algoritma. Dengan
menggunkan port Trunking, VLAN yang berbeda dalam satu jaringan
dapat saling berkomunikasi. Vlan ID dilepas saat melewati jalur trunk.
Sehingga VLAN un-tag dapat melewati jalur
2.2.8 Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF adalah link-state routing protocol yang dibangun untuk
menggantikan distance vector routing protocol RIP. OSPF memiliki
keuntungan dibandingkan RIP karena OSPF fast convergance dan
scalability untuk diimplementasikan di network yang besar. OSPF
adalah classless routing protocol yang menggunakan konsep area untuk
scalability. RFC2328 mendefinisikan matric dari OSPF sebagai sebuah
cost. Untuk melakukan adjency dengan router tetangga, OSPF
menggunakan Link-State packet (LSP)
Download