RESUME MATERI MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK PERSIAPAN UAN TAHUN 2017/2018 1. Konsep Geografi : NO NAMA KONSEP 1 Konsep Lokasi 2 Konsep Jarak 3 Konsep Keterjangkauan 4 Konsep Pola 5 Konsep Geomorfologi 6 Konsep Aglomerasi ( pengelompokan ) 7 Konsep Diferensiasi area ( Persebaran wilayah ) Konsep Nilai Guna ( kemanfaatan geosfer ) Konsep Interaksi Interdependensi ( Hubungan saling ketergantungan ) Konsep Keterkaitan Keruangan 8 9 10 PENGERTIAN/FENOMENA GEOSFER Tempat / Dimana/ letak absolute/letak relative Dekat / jauh /Km dll, jarak lurus,jarak tmpuh Transportasi / Dengan apa bisa dijangkau Tata geometris yang beraturan Contoh. Pola perumahan, pola pemukiman, pola aliran sungaidll Bentuk-bentuk permukaan bumi : dataran rendah,pegunungan, dataran tinggi, lembah dll Pengelompokan penduduk, pengelompokan lokasi industri, pengelompokan penduduk berdasarkan etnis/suku, dll Persebaran mineral, persebaran flora/fauna, persebaran penduduk, dll Tanah subur untuk pertanian, tanah tandus untuk lokasi industri,dll Hubungan desa dengan kota, Antar wilayah Vulkanisme dengan kesuburan tanah, penggundulan hutan dengan banjir, gempa didasar laut dengan tsunami 2. Pendekatan Geografi. NO PENDEKATAN 1 Pendekatan Keruangan ( Spatial Approach ) 2 Pendekatan Kelingkungan ( Ecological approach ) 3 Pendekatan Kewilayahan (Regional complex approach ) 3. Prinsip Geografi. No PRINSIP GEOGRAFI 1 Prinsip Distribusi ( Persebaran ) 2 Prinsip Interelasi ( Keterkaitan ) 3 Prinsip Deskripsi ( Penggambaran/ Pemaparan ) 4 Prinsip korologi ( Keseluruhan ) CIRI-CIRI/ /CONTOH KASUS Terpusat pada persoalan geometri lokasi, jarak,luas dll Menekankan hubungan makhluk hidup dengan lingk. Geosfer membabat hutan berakibat banjir. Kombinasi keruangan dengan ekologi, contoh : Penggundulan hutan dan pendirian banyak villa di puncak bogor,menyebabkan Banjir di Jakarta Contoh Wonosobo penghasil teh, Pratin penghasil stroberi Wilayah sekitar gunung berapi biasanya merupakan lahan subur. Gunung berapi mengeluarkan abu vulkanik yang menyuburkan tanah. Pantai Parangtritis terletak di Bantul Yogyakarta. Udaranya panas dan lembab. Rata-rata ombak besar (±3 m). Suhu yang dingin, tanah yang subur memungkinkan tanaman teh tumbuh subur di Wonosobo dan merupakan teh yang berkualitas baik, dan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan. 4. Siklus Batuan dan Prosesnya. I. Magma II. Batuan Beku : a. Beku Dalam ( Granit,Diorir, Sienit , Gabro ) b. Beku Korok/Gang ( Porfir Granit, Porfir Diorit, Porfir Sienit ) c. Batuan Beku Luar ( Basalt, Andesit, Batu Apung,Dasit,Liparit ) III. Batuan Sedimen : a. Sedimen Aquatis / Tenaga Air ( Konglomerat, Breksi ) b. Sedimen Aeolis / Tenaga Angin ( Tanah Los, c. Sedimen Glacial/ Tenaga Es ( Morena ) IV. Batuan Metamorf : a. Metamorf Thermal/Kontak ( bersentuhan dengan magma dengan suhu tinggi : contoh : Marmer dari batu Kapur ( Pneumatolistys ), Antrasit dari Batu Bara, Propilit dari Andesit ( Hidrotermal ) Langsung dalam air lalu b. Metamorfosis Dinamo / Karena Tekanan diendapkan Contoh : Batuan Gneis, Sabak dan Serpih. Prosesnya : 1. Pendinginan / Kristalisasi 2. Pelapukan : a. Pelapukan mekanik ( Panas Matahari dan Air Hujan ) b. Pelapukan Kimiawi ( air) Globigerina c. Pelapukan Organics ( Tumbuhan,hewan dan manusia ) 3. Pengangkutan dan Pengendapan : a. air/Aquatis : Oleh Air b. Aeolis : Oleh Angin c. Glacial : Es d. Marine : Air Laut 3. Perubahan Bentuk, dan Sifat / Metamorfosis. Kaolin 5. Jagat Raya 1). Teori terbentuknya Jagat Raya No Teori Keterangan 1 Teori “Big Bang” Jagat raya terbentuk karena ledakan dahsyat (Dentuman Besar) 2 Teori “Keadaan Tetap” (Stabil) jagat rayaselama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dariketiadaan. 3 Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory) 4 Teori “Alam Semesta Quantum” - dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. - jagat raya terbentuk karena siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. 2). Teori terbentuknya Tata Surya No Teori Keterangan 1 Teori nebula - Mula-mula adanya nebula yaitu gas atau kabut (Kant dan tipis Laplace) - Kabut bersuhu tinggi berputar menyebabkan konsentrasi material yang berbeda masa - Kabut mengalami pendinginan dan memadat menjadi planet 2 Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain) - ata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi - bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari 3 Teori pasang surut (Jeans dan Jeffreys) - adanya bagian material matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari - Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang jadilah planet-planet 4 Teori Bintang Kembar - Matahari awal mulanya berupa bintang kembar - Salah satu bintang menumbuk dan meledak - Material ledakan tertarik grafitasi bintang yang tidak meledak menjadi planet Gambar Gambar 6. Planet Berdasar orbitnya Berdasarkan sabuk asteroid Inferior Superior Inner Planets (Planet dalam) Outer Planets (Planet luar) Orbit diantara bumi dan matahari (merkurius, venus) Orbit diluar orbit bumi Terletak disebelah dalam sabuk asteroid (Merkurius, venus, bumi, mars) Terletak disebelah luar sabuk asteroid Berdasar ukuran dan sifat Planet Terrestrial (Kebumian) Planet Jovian (Planet raksasa) Planet Kecil (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus 7. Gambar Perkembangan Bentuk Muka Bumi Menurut Teori Lempeng.: 1. Amerika Utara 2. Amerika Selatan 3. Eurasia ( Eropa dan Asia 4. Afrika 5. Antartika 6. Australia 7. India 8. Bukti-bukti bahwa lempeng-lempeng Benua awalnya satu ( Yaitu Daratan Pengea , 750 jt th yang lalu : a. Adanya tipe hewan yang sama di Afrikaa dan Amerika Selatan b. Bentuk Benua Afrika dan Amerika selatan bisa jadi Satu. c. Adanya jenis Flora Amerika Selatan dan Afrika yang sama d. Geologis ( batuan ) amerika selatan dan afrika e. Kesamaan beberapa jenis fauna eropa dengan amerika utara f. Pantai timur Amerika dengan pantai barat Eropa dan Afrika mempunyai garis kontur yang sama. g. Greenland menjauh dari Eropa. h. Madagaskar menjauh dari Afrika. 9. Material Vulkanik : No Jenis Macam-macamnya Manfaat I Padat 1. Bom ( Batu Besar ) Menyuburkan tanah 2. Lapili ( Batu Kecil ) Bahan bangunan 3. Pasir 4. Abu Vulkanik II Cair 1. Lava ( Magma yang keluar ke permukaan bumi/panas. Air makdani Wisata air panas 2. Lahar ( Adalah lava yang bercampur air hujan,pasir, kerikil, batuan, dll ) Pemandangan Wisata 3. Air Makdani ( air yang berasal dari magma ) III Gas 1. Solfatar ( Gas belerang ) Untuk ind.farmasi,dll 2. Fumarol (sumber air panas ) Fumaros Wisata air panas 3. Mofet ( Gas Asam arang) Berbahaya bagi manusia dan hewan - Magma : bahan cair pijar dengan suhu yang sangat tinggi yang terdapat di dalam perut bumi. - Lahar dingin : lumpur vulkanik yang terbentuk dari material bom, lapili, pasir dan debu vulkanik yang bercampur air hujan 10. Tipe Letusan ( erupsi )Gunung Berapi menurut Escher : Daya Pembanguan Tipe Erupsi Contoh/kasus Viskositas Tekanan gas Kedalaman dapur magma magma 1. Tipe Hawaii Encer Rendah sangat dangkal G. Maona loa di Hawaii 2. Tipe Stromboli Encer sedang dangkal G. Raung, G. strom- boli 3. Tipe Vulkano cair kental sedang sampai sedang sampai G. Bromo (lemah) G. Etna (kuat) sangat tinggi dalam 4. Tipe Merapi kental rendah sangat dangkal G. Merapi Jateng 5. Tipe Pelee kental sangat Tinggi Dalam Gunung Montagne Pelee 6. Tipe Saint Vincent Kental Sedang dangkal Gunung St.Vincent, G. Kelud 7. Tipe Perret/Plinian Lava Cair sangat tinggi sangat dalam Gunung Vesuvius di Italia, Krakatau 11. Mitigasi Gempa : Mitigasi adalah tindakan terencana dan berkelanjutan agar bisa mengurangi dampak jangka panjang atas kehidupan dan properti di satu daerah yang terkena bencana. 1. Segera keluar rumah 2. Menghindari /menjauhi laut atau pantai 3. Berlindung dibawah benda yang kuat ( Meja/dll ) 4. Menjauhi tembok/dinding bangunan 5. Menuju tanah lapang 6. Menuju tempat yang lebih tinggi ( jika dipantai/menghindari tsunami ) 7. Hindari gunakan lift (untuk bangunan bertingkat berlift) 8. Membuat konstruksi bangunan yang tahan gempa 9. Berlindung di sudut ruang bangunan yang kuat 12. Istilah-istilah Gempa. * ) a. Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi b. Episentrum : Pusat Gempa di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum c. Homoseista : Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang menerima getaran gempa primer pada waktu yang sama d. Isoseista : Garis hayal pada peta yang menghubungkan tempattempat yang mengalami intensitas gempa yang sama e. Makroseisme : getaran gempa yang dapat dirasakan secara langsung oleh manusia tanpa menggunakan alat f. Mikroseisme g. Pleistoseista h. Fokus : Getaran gempa sangat halus yang hanya bisa dideteksi dengan alat seismograf : Garis hayal pada peta yang menunjukan kerusakan yang paling hebat di sekitar episentrum : Jarak antara episentrum dengan hiposentrum ( kedalaman gempa ) 13. Pelapukan : No Macam Pelapukan I Pelapukan Mekanik II Pelapukan Organik III Pelapukan Kimiawi Penyebabnya/ Tenaga / Kekuatan 1. Pemanasan ( Radiasi ) Matahari 2. Air Contoh : Beku celah 1. Manusia 2. Hewan 3. Tumbuh-tumbuhan ( akar ) 1. Doline ( didaerah karst/kapur ) 2. Korosi 3. Sungai bawah tanah 14. Erosi : 2) Cliff ( pantai terjal berbentuk gua karena erosi air laut ) 3) Batu jamur ( Monadnock )di padang pasir. 4) Fyord ( laut sempit yang masuk jauh ke daratan karena erosi oleh Gletser ) 5) Cave (Gua) 6) Sea Arch ( Busur Laut/ Bentuknya seperti gapura/ Jembatan alam) 15. Pengendapan. No Tenaga Pembentuknya I Sedimen Marine(laut II Sedimen Sungai III Sedimen Aeolis ( Angin ) IV Sedimen Glasial ( es/ gletser ) Nama Hasil Sedimentasi 1. Beach Dunes ( Bukit Pasir pantai, terjadi karena pengangkutan pasir oleh angin yg membentuk endapan) 2. Bar : Pematang yg lurus dipinggir pantai 3. Tombolo : Tanah sempit hasil sedimentasi pasir pantai dan menghubungkan pulau dengan daratan 4. Gosong : Timbunan hasil abrasi di pantai 1. Delta : Hasil sedimentasi di Muara sungai 2. Floodplain ; Sedimen di tepi sungai/dataran banjir 3. Kipas alluvial : Penumpukan hasil erosi di tempat yg lebih rendah 4. Sand spit : Sedimentasi aliran sungai di pinggir pantai yg membentuk tanggul pantai yang lurus. 1. Sendunes, Beach dunes 2. Tanah los 1. Morena 16. Pedosfer. No Jenis Tanah Sifat Wilayah/ Lokasi 1 Tanah Organosol ( Gambut ) Terbentuk dari organisme di rawa-rawa ) - Kalimantan, Sumatera bagian Timut, Papua Bagian Selatan 2 Tanah Regosol Tekstur kasar dengan kadar pasir 60 % - Jawa, Sumatera bag.Barat, Nusa Tenggara barat, Sulawesi 3 Tanah Laterit Banyak mengandung zat besi dan - Jakarta, Banten, Surakarta dan Kota Bumi, Kalbar, alumunium Pacitan 4 Tanah Latosol Tanah yang berasal dari batuan vulkanis - Bogor, Jambi, Sulawesi, 5 Tanah Litosol Peg.Kapur 6 Tanah Aluvial Sifat subur 7. Tanah Abu Vulkanik Sifat Subur 8. Tanah Podzolit merah kuning Berasal dari pelapukan batuan kuarsa 9. Tanah Humus Sangat subur 17. Usaha Menjaga Kelestarian Tanah : No Usaha Melestarikan Tanah 1 Cara Vegetatif ( Penanaman pohon ) 2 Metode Mekanik/Teknik 3 Metode Kimiawi - jawa Timur, jawa Tengah, Madura, NTT, Maluku Selatan, - Sumatra bag. Timur, Jawa bag. Utara dan Kalimantan bag. Selatan - ditepian sungai, daerah depresi/cekungan - Jawa - Pegunungan Nusa Tenggara - Kawasan hutan di Indonesia Keterangan/ Uraian Cara : 1. Menanam Tanaman Penutup Tanah ( buffering ) 2. Penanaman tanaman secara berbaris ( Strip Cropping ) 3. Pergiliran tanaman ( Croprotation ) 4. Penanaman secara kontur ( Contour strip cropping ) 5.Reboisasi/Penanaman kembali 6. Penanaman berganda ( multiple cropping ) 1. Pengolahan tanah menurut garis contour (contour village ) 2. Pembuatan tanggul 3. Pembuatan teras ( terrassering ) 4. Pembuatan saluran air ( drainase ) 5. Pembuatan chekdam 1.Pemberian pupuk organik 18. Faktor-faktor yang mempengaruhi temperature ( suhu udara.) 1. Lamanya penyinaran Matahari ( Makin lama semakin panas ) 2. Sudut datang sinar matahari 3. Transparansi atmosfer ( keadaan awan/ banyak awan cahaya matahari terhalang ) 4. Besar kecilnya energi yang dikeluarkan matahari 5. Jarak bumi dan matahari ( Jarak perihelium/dekat, dan apelium / jauh ) 6. Ketinggian tempat ( gradient thermic ) 7. Jarak dari laut ( dekat dengan laut amplitude kecil, jauh dari laut amplitude besar ) 8. Relief muka bumi ( relief kasar- radiasi tidak efektif, relief halus radiasi efektif ) Ditinjau dari radiasi matahari : A. Pemanasan secara langsung : 1. Absorpsi : Penyerapan radiasi ( pemanasan ) oleh oksigen , nitrogen, ozon,debu dlsb ) 2. Refleksi : Pemanasan udara oleh matahari tetapi kemudian dipantulkan kembali oleh uap air, awan, dan partikel lain di atmosfer. 3. Difusi : Molekul-molekul sinar matahari mengalami difusi berupa gelombang pendek biru dan lembayung, sehingga langit berwarna bitu B. Pemanasan Tidak Langsung : 1. Konduksi : Pemberian panas udara dari lapisan bawah kepada lapisan di atasnya. 2. Konveksi : Pemberian panas oleh gerak vertical udara 3. Adveksi : Pemberian panas oleh gerak udaara horizontal 4. Turbulensi : Pemberian panas oleh gerakan udara berputar atau tidak teratur. 19. Jenis-jenis Awan. No Kategori Awan A Awan Tinggi (6-12 km) B Awan Sedang (3 – 6 km) C Awan Rendah (< 3 km) Awan Vertikal (0,51,5 km) D Nama Awan 1. Awan Cirrus 2. Awan cirro Stratus 3. Awan cirocomulus 1. Alto stratus 2. Alto cumulus 1. Stratocumulus 2. Stratus 3. Nimbo Stratus 1. Cumulus 2. Cumulonimbus Ciri-ciri Fisik Tipis, halus, dan bertekstur serat seperti sutera/bulu burung Awan tipis halus seperti lembaran kelambu, bisa timbul halo ( lingkaran pd matahari atau bulan Awan yang terputus-putus berbentuk serpihan penuh dengan kristal Awan yang bersifat tebal dan luas dan berwarna kelabu Awan yang kecil-kecil tapi banyak Awan yang bentuknya seperti gumpalan-gumpalan yang sering menutupi langit Awan rendah yang sangat luas, melebar Awan yang bentuknya tidak menentu Awan yang tebal, rapat, kecil-kecil dan menjulang tinggi, yang berbentuk seprti kapas tidak menimbulkan hujan,dan yang berwarna htam menimbulkan hujan lokal Awan yang bentuknya seperti gunung atau menara, sering menimbulkan hujan lebat, badai, topan dan kadang-kadang hujan es 20. Angin Yang menyebabkan terjadinya musim di Indonesia : 1) Angin Muson Barat : Mendatangkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indon. 2) Angin Muson Timur : Mendatangkan musim kemarau 3) Angin Pasat : Angin yang bergerak sepanjang tahun dari daerah sub tropis ke daerah tropis 4) Angin Anti pasat : Angin yang bergerak sepanjang tahun dari daerah tropis ke daerah sub tropis .. 21. Persebaran tipe iklim di Indonesia menurut Koppen No Type iklim Sifat 1 Af ( Tropis Basah ) - Hujan pada bulan kering minimal 60 mm Wilayah Persebarannya - Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya 2 Am ( Tropis Sedang ) - Hujan pada musimkering dibawah 60 mm 3 Aw ( Sabana Tropis) - Musim kering lebih panjang - Sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulteng, Sulsel. - Jateng bag timur, Jatim, Nusa Tenggara, 22. Air Tanah. bunga tanah Zone kering 1. Mata air artesis 2. Sumur artesis Zone vurikuler 3. Lapisan kedap air 4. Air tanah dalam Zone pendular 5. Air tanah dangkal Zone kapiler 23. Pola Aliran Sungai 1. Pola dendritik : Seperti pohon membentuk cabang dan ranting, terdapat di daerah yang tanahnya homogen dan lerengnya tidak terlalu terjal 2. Pola Trellis : induk dan anak sungai sejajar, dan terjadi di daerah peg. Lipatan 3. Pola Rectangular : Sungai yang terdapat pada struktur patahan, membentuk sudut siku-siku 4. Pola Radial Sentrifugal : Pola aliran sungai yang arahnya menyebar, contoh pada gunung berapi atau dome 5. Pola Radial sentripetal : pola aliran sungai yang menuju satu pusat ( cekungan atau danau ) 6. Pola Anular : Pola ini membentuk lingkaran, Biasanya terdapat di pegunungan atau dome dengan stadium dewasa. 7. Pola aliran pinate : Anak sungainya membentuk sudut lancip, terdapat didaerah pegunungan dengan lereng yang curam. 24. Danau berdasarkan terjadinya. No Jenis Danau 1 Danau Tektonik Proses Terjadinya Danau yang terjadi karena gerak tektonik yang menimbulkan cekungan/ graben/ depresi 2 Danau Vulkanik Danau yang terjadi karena letusan gunung berapi 3 4 Danau Tektovulkanik / tektono Danau Doline Danau yang terjadi karena tektonisme dan vulkanisme Terdapat di Peg Kapur/Karst Contoh di Indonesia - Danau Poso - DanauTondano - Danau Singkarak - Danau Tempe - Danau Towuti - Danau kawah gunung kelud - Danau Kelimutu - Danau di Dieng - Danau Batur - Danau Toba - di Wonosari 25. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air laut. 1. Angin ( angin muson, angina pasat ) 2. Perbedaan Kadar garam 3. Perbedaan suhu air laut 4. Perbedaan ketinggianmuka air laut 5. Faktor perintang ( pulau, karang, dll ) 26. Manfaat Gerakan air laut bagi kehidupan manusia. a. Untuk Pelayaran. b. Untuk pembangkit energi listrik ( Gelombang laut/ dan arus laut ) c. Arus Panas gulfstream menyebabkan pelabuhan di eropa barat tidak membeku, Arus Labrador yang dingin menyebabkan jazirah Labrador bersuhu sedang, Arus Kurosiwo yang panas menyebabkan pantai Jepang pada musim dingin tidak terlalu dingin. d. Pertemuan arus panas dan dingin menjadi konsentrasi ikan ( pertemuan arus dingin oyashio dan arus panas kuroshio di sebelah timur jepang ) e. Arus laut yang menyusuri pantai dapat menyejukan iklim di daerah pantai b. Menyebarkan beberapa jenis tumbuhan c. Pengantar makanan binatang karang 27. Nama Arus Laut di Dunia. NO 1 2 3 4 Di samudera Pasifik Arus panas Arus Dingin kurosyiwo oyasyiwo Australia timur kalifornia Khatulistiwa utara Humboldt/peru Khatulistiwa selatan NO 1 2 3 4 Di samudera Atlantik Arus panas Arus dingin gulfstream Labrador, bengeula Khatulistiwa selatan greenland brasil Arus barat Khatulistiwa utara canari 28. Fauna Endemik di Indonesia. 1. Komodo di P.Komodo 2. Anoa di Sulawesi 3. Cenderawasih di Papua/Irian Jaya 4. Burung Maleo 29. Taman Suaka Margasatwa di Indonesia. No Taman Suaka Margasatwa Nasional 1 TSMN Ujung Kulon 2 TSMN Merubetiri ( Jawa Timur ) 3 TSMN 4 TSMN Komodo 5 TSMN Way kambas ( lampung ) 6 Taman laut Bunaken ( laut sulawesi ) 7 Taman Nasional Sulawesi 8 TSMN Kutai (Kaltim) 9 TSMN Pulau Moyo (Sumbawa) 10 TSMN Gunung Lauser 11 TSMN Baluran (Jatim) Hewan yang dilindungi Badak bercula satu Banteng Orang hutan Komodo Gajah Karang dan ikan Anoa, Burung Maleo Bekantan Kakatua, Ayam hutan Gajah, badak, kambing hutan Lutung 30. Fauna Dunia Bison Muskox Bison Kalkun Panda Cina Salamander Orang utan Gibon Kuda Antelop Antelop Baboon Kiwi Jerapah Sphenodon Badak Afrika Gorila 31. Mengatasi masalah kependudukan. No Masalah Kependudukan 1 Pertumbuhan Penduduk Tinggi 2 Persebaran tidak merata 3 Urbanisasi 4 Pengangguran 5 SDM Rendah 6 Kesehatan rendah Lemur Cenderawasih Kudanil Cara Mengatasi Masalah Pembatasan kelahiran / KB Transmigrasi Persebaran industri ke desa/daerah Industrialisasi/Penciptaan lap.kerja Peningkatan Pendidikan Peningkatan kesehatan Transisi Demigrafi (Demographif Transition) : adalah sebuah konsep mengenai proses penurunan tingkat fertilitas (Kelahiran) sampai tercapainya tingkat populasi yang stabil. Tahapan : I. Kelahiran tinggi kematian tinggi – pertumbuhan penduduk rendah II. Kelahiran tinggi kematian menurun – pertumbuhan penduduk tinggi III. Kelahiran rendah kematian rendah – populasi stabil 1. 2. 3. 4. Fertilitas tinggi – mortalitas tinggi, pertumbuhan penduduk rendah, pada masyarakat tradisional Fertilitas tinggi – mortalitas menurun, pertumbuhan penduduk tinggi, pada Negara berkembang Fertilitas tinggi – mortalitas menurun, pertumbuhan menurun (transisi demografi). Fertilitas rendah – mortalitas rendah, (stagnan)/ pertumbuhan penduduk rendah, Negara maju 32. Ciri-ciri Negara yang mengalami Transisi Demografi : 1. Tingkat kelahiran dari tinggi menuju rendah 2. Tingkat kematian dari tinggi menuju rendah 3. Angka ketergantungan ( Dependency Ratio ) dari tingggi menuju rendah ( menurun ) 33. Dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi. a. Pengangguran b. Kemiskinan c. Angka ketergantungan ( Dependency Ratio ) tinggi b. Kriminalitas c. Pertumbuhan ekonomi d. Pengurangan lahan pertanian untuk perumahan 34. Jenis Mobilitas Penduduk. No Gerakan Penduduk 1 Imigrasi 2 Emigrasi 3 Transmigrasi 4 Komuter / penglaju 5 Urbanisasi 6. Remigrasi Pengertiannya Masut ke Negara kita Keluar Pindah antar daerah dari padat ke jarang pddk Pergerakan pddk sementara karena kerja/penglaju Pddk desa ke kota Kembali ke Negara Asal 35. Sex ratio. Rumus : SR = Jumlah Penduduk Laki-laki x 100 Jumlah Penduduk Perempuan Akibat Jika terjadi ketidak seimbangan Sex. Ratio. 1). Angka Kelahiran tinggi ( jika lebih banyak perempuan ) 36. Lokasi Industri. Mendekati Bahan Baku - Bahan baku Kapur - Perkebunan Kelapa Sawit - Batubara - Perkebuna Karet - Perkebunan Kapas - Perkebunan Tebu - Pasir Besi - Industri perikanan 37. Jenis-jenis Peta Berdasarkan data : No Jenis Peta 1 Ditinjau dari skalanya : 1.Peta Skala sangat Besar/ Kadaster 2.Peta kala Besar 3.Peta Skala edang 4.Peta Skala Kecil 5.Peta Skala Sangat Kecil 2 Ditinjau dari Isinya/Data : 1.Peta Umum : a. Peta Topografi b. Peta Chorografi 2. Peta Khusus ( Tematik ) Karet Kapas --------------------------------------------------------------------------------- Industr semen Industri Minyak goring Industri Pengecoran logam/PLTU dll. Industri Ban Industri Pemintalan dll Industri Gula Industri Baja dll dekat pelabuhan/ dikota pantai Kelapa sawit , Tebu Kakao Dari contoh gambar di atas maka pabrik minyak goreng paling cocok diletakan di daerah perkebunan klapasawit Pengertin Contoh Skala 1:100 s.d 1 : 5.000 Skala 1:5000 s.d 1 : 250.000 Skala 1:250.000 s.d 1:500.000 Skala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000 Skala lebih kecil dari 1:.1000.000 Peta yg menggambarkan permukaan bumi dengan reliefnya Peta yg menggambarkan seluruh permukaan bumi secara umum, misalnya peta dunia/atlas. Menggambarkan kenampakan/ data tertentu Peta Penduduk Peta Pertanian Peta Persebaran fauna Peta Barang tambang 38. Menghitung Skala Peta : 1. Menghitung Skala Peta dengan diketahui letak garis bujur dua titik dan jarak dua titik. Contoh : Jika diketahui titik A terletak di 105. 30 BT dan Titik B di 106. 45 BT, serta panjang A-B adalah 5 cm . Berapa skala peta tersebut ( Kata Kunci : Setiap 1 derajat garis bujur = 60’ = di katulistiwa 111 km ) Jawab : 𝑃𝑆 = 𝑆𝑃 = 𝑆𝑃 = (106𝑜 45′ − 105𝑜 30′ ) × 111 𝑘𝑚 5 𝑐𝑚 15 (1 ×111 𝑘𝑚)+ ( ×111 𝑘𝑚) 60 5 𝑐𝑚 138,75 𝑘𝑚 5 𝑐𝑚 𝑃𝑆 = 𝑆𝑃 = 𝑆𝑃 = 10 15′ × 111 𝑘𝑚 5 𝑐𝑚 111 𝑘𝑚+ 27,75 𝑘𝑚 5 𝑐𝑚 13.875.000 𝑐𝑚 5 𝑐𝑚 Skala = 1 : 2.775.000 2. Menghitung Skala Peta berdasarkan peta lainnya yang sudah berskala. Rumus : PS = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛𝑦𝑎 × 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑃𝑆 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛𝑦𝑎 Contoh : Lihat Peta dibawah ini : 5 𝑐𝑚 × 200.000 8 𝑐𝑚 1.000.000 𝑐𝑚 𝑃𝑆 = 8 𝑐𝑚 𝑃𝑆 = A 8 cm B A 5 cmB Jika peta I berskala 1 : 200.000. Hitunglah skala peta II. PS = 125.000 Jadi skala peta II = 1 : 125.000 3. Menghitung kemiringan Rumus : Gradien = Keterangan : Jarak vertikal × 100% Jarak Horisontal Gradien Jarak vertikal Jarak horizontal Langkah menghitungnya : a. Hitung dulu sekalanya = kemiringan lereng % = beda tinggi (m) = jarak mendatar (m) 1 × Penyebut skala 2000 Penyebut skala = 2000 × Ci 𝐶𝑖 = b. c. Penyebut skala = 2000 x 50 Penyebut skala = 100.000 skala = 1 : 100.000 Hitung jarak A – B (Jarak horizontal) Jika jarak A – B = 4 cm Maka jarak horizontal = jarak A – B x Penyebut skala = 4 cm x 100.000 = 400.000 cm Ubah satuan menjadi m, maka jarak horizontal 4.000 m Hitung Gradien/ kemiringan 200 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = × 100% 4000 Gradien = 5% Jadi kemiringan lereng A – B = 5% 39. Proyeksi Peta A. Klasifikasi ( jenis-jenis ) Proyeksi Peta. 1. Proyeksi Azimuthal ( Zenithal ) : Bidang proyeksinya bidang datar, menyinggung permukaan bumi di kutub, ekuator atau antara kutub – equator. Cocok untuk menggambaarkan daerah sekitar kutub. 2. Proyeksi Kerucut.: Proyeksi kerucut adalah proyeksi yan dilaksanakan dengan cara memproyeksikan permukaan bola bumi pada kerucut yang menyinggung sepanjang satu lingkaran , kemudian dibuka. Cocok untuk menggambarkan daerah sekitar lintang sedang, misal Amerika serikat, China, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan 3. Proyeksi Silinder. Adalah proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya adaah silinder menyinggung katulistiwa. Semua garis parallel merupakan garis lurus vertical dan semua garis meridian merupakan garis lurus horizontal. Cocok untuk menggambarkan darah sekitar katulistiwa, conton Indonesia, Peru, Brazil, Malaysia, Kenya, Konggo, Uganda dll Proyeksi Silinder Proyeksi Kerucut Proyeksi azimuthal 40. Membaca Peta Contour dan Pemanfaatannya. Dari gambar di samping maka : - Lereng 1 & 2 sedang - Lereng 4 & 5 Terjal - Lereng 2 landai Keterangan : 1. Terjal, kemiringan tinggi, tidak baik untuk jallur pendakian 2. Landai, kemiringan rendah, untuk pendakian mudah 41. Menghitung Skala Hasil Foto Udara./ Penginderaan jauh. S = Skala f = Panjang focus kamera H = Tinggi pesawat terhadap obyekudara untuk membuat peta. Ketinggian Contoh : Sebuah wilayah yang mempunyai ketinggian 500 m DPL dilakukan pemotretan pesawat 2500 m DPL, lensa yang digunakan 100 mm. berapa skala peta foto udara yang dihasilkan. Jawab : Rumus ∶ S = = = 100 mm 2500 m−500 m 10 cm 200.000 cm 1 cm = 100 mm 2000 m S = f H (samakan satuannya) (sederhanakan, masing-masing dibagi dengan 10) 20.000 cm Skala Peta = 1 : 20.000 42. Pemanfaatan citra hasil Penginderaan jauh : 1. Perencanaan tata ruang 2. Perencanaan Pembangunan 3. Mitigasi bencana Alam 4. Mengetahui persebaran barang tambang,mineral, dll 5. Mengetahui kondisi lingkungan 6. Mengetahui keadaan lahan untuk perencanaan tata guna lahan 7. Meramalkan Cuaca ( Meteorologi ) 8. membantu menganalisa perairan darat ( hidrologi ) 43. Klasifikasi Citra : 1. Citra Foto. ( Foto Udara ) A. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik No Jenis 1 2 Foto Ultra Violet Foto Ortokromatik Panjang Gelombang Elektromagnetik 0,29 um 0,4 – 0,5 3 Foto Pankromatik 0.4 – 0,7 4 Foto Infra Merah Asli 0,9 - 12 Spektrum tampak Hijau s.d Biru Penggunaan Mendeteksi laut, dasar laut,pantai Utk tujuan umum ( foto sehari-hari ) Utk studi vegetasi, hidrologi, tata guna lahan Untu kepentingan militer 5 Foto Infra merah berwarna 6 Foto Infra merah modifikasi 0,7-0,9 Hijau dan merah B. Berdasarkan Sumbu Kamera 1. Foto Vertikal : Sumbu kamera tegak lurus, atau antara 1 – 4 derajat masih dihitung tegak lurus 2. Foto Condong : Apabila sudut 10 derajat, daerah yang difoto berbentuk trapezium 3. Foto sangat condong : daerah yang terfoto memperlihatkan cakrawala C. Berdasarkan warna yang digunakan. 1. Foto berwarna semu ( False colour ) warna obyek asli tidak sama dengan yang di foto 2. Foto berwarna asli ( True colour ) warna obyek di foto sesuai dengan aslinya D. Berdasarkan wahanyanya : 1. Foto Udara foto yang dibuat dari pesawat terbang, balon udara. 2. Foto Satelit/ Orbital foto yang dibuat dari satelit 2. Citra Non Foto. A. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik : 1. Citra Infra Merah Thermal ( dibuat dengan spectrum infra merah thermal 3,5 um – 5,5 um dan 18 um ) 2. Citra Radar dan Citra Gelombang Mikro citra yang dibuat dengan gelombang radio B. Berdasarkan Sensor. 1. Citra Tunggal : Sensor yang digunakan pada citra ini adalah sensor tunggal dengan saluran lebar 2. Citra Multispektral : Sensor yang digunakan pada citra ini adalah sensor jamak dengan saluran sempit C. Berdasarkan Wahananya 1. Citra Dirgantara 2. Citra Satelit 44. Sumber Data Sistem Informasi Geografi ( SIG ) A. Sumber Data. No Sumber Data SIG Penjelasan 1 Data Teristrik ( Data Lapangan ) Data yang diambil dari lapangan/alam melalui survai atau pengukuran dilapangan. Contoh : curah hujan, jenis tanah, kemiringan lahan slinitas, suhu udara dll 2 Data Peta ( Spasial ) Data yang sudah ada di peta, missal peta geologi, peta curah hujan dll 3 Data Penginderaan jauh Hasil penginderaan jauh. Model stereo Fotogrametri : Peta berisi garis konrtur dan titik ketinggian dari suatu wilayah yang dibuat melalui foto udara dengan menggunakan stereoplotter B. Bentuk Data No Bentuk Data 1 Data Raster 2 Data Vektor Penjelasan Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Menampilkan dan menempatkan data spasial dengan mengunakan titik, garis, kurva atau polygon beserta atribut-atributnya. C. Jenis Data No Janis Data 1 Data Spasial /Keruangan 2 Data Atribut ( deskriptif/isi ) Penjelasan - Peta - Hasil penginderaan jauh - Foto Udara Data yang berbentuk informasi dari lokasi / tempat baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif ( angka ) 45. Penerapan SIG Dalam kajian Geografi. 1. Inventarisasi Sumber Daya Alam : a. Sumber daya air ( distribusi,kualitas, ) b. Sumber Daya Lahan ( ketersediaan,kesesuaian, kemampuan lahan ) c. Sumber daya hutan ( luas, jenis, potensi, kerusakan, dll ) d. Sumber Daya laut ( mineral, ikan, persebaran dan potensi hayati dan non hayati ) e. Sumber Daya Mineral ( Jenis, kualitas, cadangan dan perseabaran mineral ) 2. Mempermudah proses analisis untuk pembuatan keputusan dalam pelaksanaan pembangunan khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan,antara lain : a. Lahan pemukiman penduduk di perkotaan b. Lokasi transmigrasi c. Lokasi luar dan batas areal waduk d. Lokasi luar dan batas wilayah cagar alam dll 3. Pemantauan bencana Alam ( luas, kerusakan, dll ) 46. Potensi Desa : Potensi Fisik 1. Potensi Lokasi : Aksesibilitas ke kota 2. Potensi kesuburan tanah ( Desa subur lebih cepat berkembang ) 3. Potensi air ( air utk irigasi,minum,ternak, / cukup air desa berkembang ) 4. Potensi Iklim : berkaitan dengan jenis tanaman 5. Potensi topografi / medan/ bentuk muka bumi ( datar lebih mudah berkembang ) 6. Potensi Keanekaragaman hayati ( flora dan fauna sebagai daya dukung lingkungan hidup ) 7. Ternak Potensi Fisik 8. Manusia 9. Lembaga dan organisasi desa 47. Klasifikasi Desa. No Klasifikasi Desa 1 Desa Tradisionil/ Pradesa 2 Desa Swadaya 3 Desa Swakarya 4 Desa Swasembada Penjelasan /Ciri-ciri Penduduk sangat tergantung pada lingkungan alam (contoh : suku terasing) Desa masih sederhana, penduduk jarang, terikat adat, pendidikan rendah, pertanian dominan Pemerintah desa berfungsi baik, penduduk alami transisi, adat istiadat mulai berubah, pengetahuan luar masuk, matapencaharian mulai beragam Umumnya berada di sekitar kota/ kec., kebutuhan tercukupi sendiri, tingkat pendidikan & ketrampilan tinggi, adat istiadat mulai lepas/ longgar. 48. Klasifikasi kota berdasarkan perkembangannya. No 1 2 3 4 5 Tingkatan Kota Polis Metroplis Megapolis Oligopolis/ tyranopolis Nekropolis Penjelasan/Uraian Kota yang masih bersifat agraris Kota besar dengan perekonomian mengarah ke industri Bandung, Medan, Surabaya Kota yang terdiri dari gabungan beberapa metropolis Boston - Washington Kota dengan kriminalitas tinggi,kemacetan lalulintas, penurunan pelayanan umum Kota yang berkembang menuju keruntuhan 49. Pola Keruangan Kota. Teori Keruangan Kota : 1.Teori Konsentris (1)Pusat Daerah Kegiatan (2).Zona transisi (3).Wilayah Pemukiman berpenghasilan rendah (4).Wilayah Pemukiman kelas menengah (5).Wilayah Pemukiman Berpengahasilan tinggi (6).Wilayah Pinggiran Kota-Desa, ditandai dengan Mobilitas penduduk Komuter 2.Teori Sektoral (1).Zone Bisnis (PDK ) (2).Zona Pabrik (3).Zona Pemukiman Kelas Rendah (4).Zona Pemukiman Kelas Menengah (5).Zona Pemukiman Kelas Tinggi 3.Teori Inti Ganda (1). Pusat Daerah kegiatan (2).Perdagangan dan Industri Kecil (3).Pemukiman kaum burh (4).Pemukiman kelas menengah (5).Pemukiman kelas elit (6).Industri berat (7).Kawasan Bisnis (8).Pemukiman sub urban (9).Industri sub urban Pola Keruangan Kota : (1).Inti Kota : Pusat pemukiman, Pusat pertokoan, Pusat pemerintahan, Perkantoran, perdagangan, terminal, pasar, sekolah dll (2).Selaput Inti Kota : Pusat daerah kegiatan baru karena yang lama sudah padat (3).Kota Satelit : Kota kecil yang mendukung kota utama, contoh: Kota Bekasi, depok, Tanggerang sebagai satelit Jakarta (4).Sub Urban : Daerah di seputar kota sebagai pusat pemukiman dan industri 50. Arah perkembangan Kota ( gambar dan contoh pemecahan kasus ) Kota akan berkembang lebih cepat kea rah no. 2 yaitu wilayah yang datar 51. Manfaat Interaksi Desa – Kota No Manfaat Bagi Desa 1 Arus informasi meningkat sehingga pengetahuan masyarakat desa semakin bertambah 2 Kebutuhan akan barang industry terpenuhi 3 Terbanya jalur transportani desa – kota dapat meningkatkan pendapatan petani karena hasi panen dapat dijual keluar daerah 4 Tenaga produktif di desa terserap pada industry di kota 5 Produktifitas masyarakat desa meingkat. 6 Tumbuhnya mata pencaharian baru di luar sektor pertanian 52. Kekuatan Interaksi. A. Model Grafitasi IA−B = IA-B PA × PB (DA−B )2 = Interaksi antara wilayah A dengan wilayah b No Manfaat Bagi Kota 1 Kebutuhan tenaga kerja kasar terpenuhi 2 3 Pasar bagi produk industri di kota Kebutuhan bahan makanan pokok terpenuhi 4 5 6 Kebutuhan bahan baku industri terpenuhi PA PB DA-B = Penduduk A = Penduduk B = Jarak mutlak yang menghubungna A dengan B Contoh : Kota A letaknya berdekatan dengan dua buah kota lain yaitu B dan kota C, Jarak A ke B = 40 km,jarak a ke C 50 km, penduduk kota A 200.000 jiwa, penduduk kota B.80.000 jiwa dan penduduk kota C 150.000 jiwa. Berapa nilai Interaksi AB dan Interaksi AC Jawab : a. Kota A − B ∶ IA−B = PA × PB 200.000 × 80.000 16.000.000.000 = = = 10.000.000 (DA−B )2 (40)2 1600 b. Kota A − C ∶ IA−C = PA × PC 200.000 × 150.000 30.000.000.000 = = = 12.000.000 2 2 (DA−C ) (50) 2500 B. Indeks Konektifitas b = e v b = Indeks Konektifitas e = Jumlah jaringan jalan v = Jumlah kota Contoh : Lihat gambar disamping. Hitunglah indeks konektifitasnya. Jawab : 5 4 b = 1,25 b = 53. Negara Maju dan Negara Berkembang Negara Berkembang Ciri-ciri Negara Berkembang : (1). Pendapatan Nasional Rendah (2).Pendpatan per kapita rendah (3).Ekonomi sector pertanian/agraris (4).Tingkat pendidikan rendah (5).Tingkat teknologi rendah (6).Kekurangan Modal/Investasi (7).Perumbuhan Penduduk tinggi (8).Angka ketergantungan tinggi (9).Piramida penduduk ekspansif (10Angka pengangguran tingigi organisasi Negara berkembang :G 77 Contoh : Indonesia, India,Philipina, Mesir, Malaysia, Thailand, Vietnam, dll Negara Maju Ciri-ciri Negara Maju : (1). Pendapatan Nasional tinggi (2).Pendapatan per kapita tinggi (3).Ekonomi utama sector Industri dan jasa (4).Tingkat pendidikan tinggi (5).Penguasaan IPTEK tinggo (6).CukupModal/ Menanamkan modal di luar negeri (7). Pertumbuhan penduduk rendah (8). Angka ketergantungan rendah (9).Piramida penduduk konstruktif (10).Pengangguran rendah Organisasi Negara-negara Maju : G.7 ( Amerika Serikat, Kanada, Perancis,Inggris, Jerman, Italia, Jepang / di Asia : Singapura, dan Korea Selatan Peta Negara Maju :