Viral load yang lebih tinggi dikaitkan dengan sindrom metabolisme Oleh: poz.com, 12 November 2009 Kemungkinan orang dengan tingkat HIV yang lebih tinggi mengalami sekumpulan gejala – yang disebut sindrom metabolisme – yang terkait dengan penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan orang dengan viral load lebih rendah. Hal itu berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes edisi Desember 2009. Selama satu dasawarsa terakhir, ilmuwan dengan tekun berupaya untuk memahami mengapa Odha tertentu tampak lebih berisiko terhadap pengembangan penyakit kardiovaskular. Walaupun beberapa Odha memiliki beberapa faktor risiko, misalnya merokok atau diabetes, banyak yang tidak memilikinya. Di masa lebih awal selama dasawarsa terakhir, peneliti menduga protease inhibitor (PI) sebagai alasan utama peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Walaupun PI dan antiretroviral (ARV) lain tampak dikaitkan dengan peningkatan lipid, kolesterol dan trigliserid dalam darah, yang dapat menyokong peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, penelitian lebih baru memberi kesan bahwa HIV itu sendiri juga adalah faktor risiko. Teori utama adalah bahwa infeksi HIV kronis mengarah pada peradangan, dan pada akhirnya menyebabkan kelainan yang mengganggu jantung dan sistem peredaran darah. Beberapa pakar berpendapat, kian tinggi tingkat replikasi virus, kian besar risiko terhadap penyakit kardiovaskular. Nicola Squillace MD, dari University of Modena and Reggio Emilia, di Modena, Italia, dan rekan bertekad untuk menentukan apakah viral load yang lebih tinggi akan meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengembangkan sindrom metabolisme – sekumpulan gejala yang termasuk perubahan yang tidak sehat pada tingkat kolesterol, trigliserid dan gula dalam darah, peningkatan bobot di daerah usus, dan tekanan darah tinggi. Orang dengan sindrom metabolisme, baik HIV-positif maupun tidak, lebih berisiko secara bermakna terhadap peningkatan risiko serangan jantung, strok dan masalah kardiovaskular lain. Squillace dan rekan meneliti rekam medis dari semua pasien HIV-positif yang diperiksa di klinik metabolisme di Universitas Modena and Reggio Emilia antara Januari 2006 dan Januari 2008. Analisis tersebut melibatkan lebih dari 1.300 orang; 63% adalah laki-laki; usia rata-rata kurang lebih 45 tahun. Sindrom metabolisme ditemukan pada 23% orang dengan viral load di bawah 400, dibandingkan dengan 32% pada orang dengan viral load di atas 400. Secara khusus, ada tiga gejala sindrom metabolisme tertentu yang jauh lebih umum pada orang dengan viral load lebih tinggi: tekanan darah tinggi, trigliserid tinggi dan tingkat HDL kolesterol “baik” yang rendah. Penggunaan PI, walau di masa lalu, juga dikaitkan dengan sindrom metabolisme. Namun, tingkat hubungan antara sindrom metabolisme dan penggunaan PI hampir sama tingginya, sebagaimana pada hubungan antara sindrom metabolisme dan viral load yang lebih tinggi. Penulis menyimpulkan bahwa rejimen ARV yang efektif adalah “wajib untuk pengendalian pengembangan penyakit HIV dan untuk pencegahan kelainan terkait sindrom metabolisme.” Artikel asli: Higher Viral Loads Associated With Metabolic Syndrome Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/