Timber Management

advertisement
PERKEMBANGAN PARADIGMA
PENGELOLAAN HUTAN
(TE, TM, SF)
Tahapan Paradigma Pengelolaan
Hutan
 Timber Extraction (TE)
 Timber Management (TM)
(Berdasar Urutan Kronologis)
Paradigma
Konvensional
Paradigma
SOCIAL FORESTRY


Forest Resources Management (FRM)
Forest Ecosystem Management (FEM)
(Bersifat Komplementer)
Timber Extraction
Yaitu Proses menebang kayu dari hutan alam untuk tujuan komersia
(memperoleh uang tunai), dimana permudaan masih diserahkan
sepenuhnya pada alam
UNSUR-UNSUR TE
1. Menebang
2. Mengolah
3. Menjual
Contoh Pelaksanaan TE:




Mesopotamia : 4000 – 2000 sM
Eropah : 1 – 1000 M
Jawa : 1000 – 1849 M
Luar Jawa : 1969 – 1998 M
SEMUA BERAKHIR DENGAN KERUSAKAN HUTAN
dari TE – menuju TM
FENOMENA TE
• Banyak keuntungan bagi
pengusaha & pemerintah
• Menarik investasi &
lapangan kerja baru
• Awalnya permudaan alam
mampu mengimbangi laju
penebangan
• Karena imigrasi, laju
penebangan tak mampu
diimbangi permudaan alam
• AKHIRNYA HUTAN RUSAK
PERUBAHAN TE – TM
• Hutan banyak mengalami
kerusakan
• Berkembangnya ilmu
pengetahuan ttg kehutanan
• Lahir wacana Kelestarian
Hasil Kayu (Sustained Yield
Prinsiple)
• Ditemukannya sistem
pembuatan tanaman, dan
pemeliharaan hutan
• Permintaan kayu untuk
Industri meningkat
Timber Management
Tokoh : HARTIG & Von COTTA
KEGIATAN UTAMA TM
 Pembangunan hutan
(Forest Establishment)
 Pemeliharaan (Forest
Culture)
 Pemanenan (Harvesting)
 Pengolahan (Processing)
 Pemasaran (Marketing)
Managemen Tegakan
(Stand Management)
Manajemen Hasil Hutan
(Forest Products Management)
Perbedaan Utama TE vs TM
No
Deskripsi
TE
TM
1
Penataan Hutan dan
Organisasi Wilayah
Belum Ada
Menuntut Penataan
dan Organisasi
Wilayah yg mantap
2
Data/Informasi Tegakan
(untuk Perhitungan
ETAT)
Belum Lengkap
Data tegakan harus
lengkap (termasuk
tabel normal)
3
Working Plan
Hanya Bagan
Kerja
Dalam Renc
Perusahaan
4
Metode Perhitungan Etat Etat Berdasar
Luas
Etat Luas, Volume
maupun Riap
5
Asas Kelestarian Hasil
Asas Sustained Yield
Principle
Belum Mengenal
Ciri-Ciri Utama Timber Management
Item
Ciri Utama
Landasan Filosofi
Kelestarian Hasil Kayu (Sustained Yield
Principle)
Tujuan
Menghasilkan Kayu pertukangan untuk
KEUNTUNGAN MAKSIMUM bagi PERUSAHAAN
Sistem Silvikultur
Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB)
Bentuk Tegakan
Monokultur Satu Umur
Umur Tebang
Umur Masak Tebang
Daur
Tunggal
Sifat Perencanaan Instruktif dan Ekstensif
Sistem
Pengelolan
Dalam suatu Kelas Perusahaan
Kelebihan & Kerugian TM
Kelebihan
1. Perencanaan lebih
sederhana
2. Pelaksanaan operasional
lebih mudah
3. Biaya lebih murah
4. Hasil kayu (jangka
pendek) maksimal, shg
keuntungan jg maksimal
Kekurangan
1. Rentan terhadap hamapenyakit
2. Eksosistem tegakan
lemah
3. Kemampuan
pembentukan humus
berkurang
4. biodiversitas Flora-Fauna
rendah
5. Bahaya erosi, banjir
besar.
Perbedaan Timber Management
& Social Forestry di Hutan Negara
ITEM
TIMBER MANAGEMENT
SOCIAL FORESTRY
Tujuan
Keuntungan Finansial
Perusahaan
Ikut Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
Jenis
Monokultur (satu jenis
tan pokok)
Polikultur
Hasil
Hanya kayu tertentu
Kayu dan non Kayu
Masy sekitar hutan
Sumber Tenaga Kerja
Murah
Stakeholders (mitra kerja)
Perencanaan
Instruktif (Top-down)
Insentif (Bottom-up)
Sifat Pengelolaan
Ekstensif
Intensif
Aplikasi Pengelolaan
Kelas Perusahaan
Management Regime
Daur
Tunggal
Ganda
Sifat
Sistem yang Berdiri
Sendiri
Bagian (sub Sistem) dari
Sistem Pembangunan Wilayah
Download