BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup berkomunitas dalam suatu lingkungan dan saling berinteraksi satu sama lain. Dalam berinteraksi manusia melakukan komunikasi untuk menyampaikan pesan dan menerima pesan. Komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik dari suatu masyarakat ke masyarakat lain maupun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Konsep dasar komunikasi adalah adanya persamaan persepsi pada suatu makna bahasa baik verbal maupun non verbal, sehingga terjadi interaksi satu sama lainnya. Salah satu fungsi komunikasi adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan secara individu maupun dalam kelompok, komunikasi dijadikan instrument untuk menyampaikan perasaan-prasaan melalui perilaku non verbal maupun bahasa non verbal. Pada saat tertentu manusia memanfaatkan bahasa non verbal sebagai pendukung dan penegas bahasa verbal agar lawan bicaranya lebih memahami maksud atau informasi yang disampaikan. Tetapi bahasa non verbal juga mampu berdiri sendiri sebagai penyampai pesan atau informasi dan mampu menggantikan ribuan kata-kata yang mungkin terlalu panjang untuk diucapkan serta membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahaminya. Kesibukan manusia 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 telah menyita waktu mereka hingga waktu yang tersdia untuk bersosialisasi sangatlah sempit. Sementara manusia butuh berintraksi dengan manusia lainnya untuk menjalin hubungan dan mendapatkan informasi Kemajuan teknologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi, salah satunya adalah inovasi teknologi komunikasi berupa media sosial. Sebagai sarana komunikasi yang efektif, media sosial sangat berperan dalam aktifitas keseharian bersosial di masyarakat. Keberadaan sarana komunikasi ini memberikan dampak yang signifikan di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidang – bidang yang lainnya. Pesatnya perkembangan media dalam penyampaian pesan berpengaruh pada aktivitas manusia itu sendiri. Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang digandrungi oleh masayarakat saat ini. Ada berbagai macam media sosial, dimana salah satu yang menjadi perhatian sebagian besar masyarakat adalah media sosial Path. Meskipun masih tergolong baru di dunia maya, namun media ini sudah banyak digemari oleh para penggunanya. Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan.. Penggunaan Path berbeda dari jejaring sosial lainnya di mana hanya pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman path seseorang. Status privasi dari aplikasi ini menjadikan path lebih eksklusif dari berbagai jejaring sosial yang ada. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 Path dapat digunakan di iPhone, iPad, iPod Touch, dan Android versi apapun.1 Path menyediakan jenis jurnal ‘publik’, sehingga hanya teman - teman terdekat dan keluarga saja yang dapat melihat apa yang pengguna lakukan dan ingin lakukan. Saat pengguna bangun, ke mana pengguna pergi bekerja, jenis transportasi apa yang pengguna gunakan. Pengguna dapat berbagi semua perincian ini dengan mudah Selain itu, jika pengguna juga terhubung ke jejaring sosial lainnya, pengguna juga akan dapat menghubungkan path dengan Twitter, Foursquare, Tumblr atau Facebook, dan sebaliknya. Poin terkuat dari jejaring sosial yang memiliki jumlah teman - teman terbatas (hanya lingkaran terdekat pengguna) adalah desain visualnya, selain memiliki banyak detail juga sangat intuitif dan memungkinkan pengguna untuk melakukan beberapa hal dengan mudah.2 Pada April 2014 lalu, pengguna Path sudah dapat menambah teman di sosial media path nya dari 150 hingga menjadi 500. Penambahan jumlah teman tersebut, akibat banyaknya permintaan pengguna path, terutama dari Indonesia. Walaupun penambahan jumlah teman di path sudah menjadi 500, tidak mengurangi daya tarik dari media sosial tersebut di mata masyarakat, karena pengguna path dapat menyeleksi orang-orang yang akan dijadikan teman, dan hanya menerima yang dikenalnya atau yang terdekat saja.3 1 Belajar Sekilas Mengenai Media Sosial Path diakses tanggal 17 Februari 2015 Pukul 11.30 WIB dari https://miranirahma.wordpress.com/2014/10/29/belajar-sekilas-mengenai-sosial-media-path/ 2 Ibid 3 Alasan Penambahan Jumlah Teman Path (Online) diakses tanggal 17 September 2014 Pukul 20.30 WIB dari http://forum.kompas.com/gadget/328053-indonesia-salah-satu-alasan-path-tambah-jumlah-teman-sampai500-a.html http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Path sendiri pada september lalu telah merilis dua fitur bernama Private Sharing yang memungkinkan pengguna berbagi momen dengan orang – orang tertentu saja, serta Inner Circle untuk menciptakan lingkaran relasi yang lebih rapat di dalam path. Dengan kelebihan fitur tersebut pengguna pun masih bisa mengkontrol momen – momen yang di bagikan di media sosial path. Hal inilah yang membedakan media sosial path dengan media sosial yang lain.4 Dengan kelebihan berupa fitur privasi, membuat media sosial path digemari banyak penggunanya, dimana kemanapun mereka berada tidak lepas dari perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Pola komunikasi di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, telah menunjukkan bahwa sebagian dari masyarakat yang menggunakan media sosial, untuk berbagi momen yang mereka sedang kerjakan saat itu. Dimana momen tersebut adalah bagian dari komunikasi tidak langsung, agar beberapa temannya mengetahui, dan akhirnya menanggapi apa yang dialami saat itu. Dari seringnya berbagi momen itulah, pada akhirnya komunikasi langsung jarang dilakukan, kecuali saat mereka berkumpul bersama disuatu momen tertentu. Komunikasi melalui dunia maya dengan bantuan media sosial, menjadi pilihan masyarakat penggunanya. Akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi non verbal dalam penyampaian pesan, masyarakat tidak hanya dapat saling bertukar informasi secara langsung tetapi juga dapat menyampaikan pesan non verbal melalui bantuan media sosial. Komunikasi non 4 ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 verbal yang akan peniliti bahas adalah komunikasi non verbal yang dilakukan masyarakat melalui media sosial path sebagai bentuk ekspresi diri. Untuk menginformasikan suatu keadaan atau perasaan, tidak sedikit masyarakat yang melakukan komunikasi non verbal melalui path dengan mengunggah foto atau gambar grafis sebagai sebuah ungkapan yang ingin dikomunikasikan kepada temannya yang terhubung di Path. Foto selfie, view suatu tempat atau momen merupakan sebagian besar yang sering terlihat pada timeline sebagai upaya berbagi dengan pengguna path lainnya selanjutnya pengguna lain yang terhubung akan memberikan tanggapan hingga terjalin komunikasi. Bentuk komunikasi yang dilakukan dapat berupa emoticon, foto, maupun grafis sebagai symbol ungkapan atau ekspresi diri seseorang. Dibandingkan verbal komunikasi nonverbal lebih banyak mengandung muatan emosional sehingga dapat mewakili perasaan si pengguna. Selain itu bahasa gambar mampu mewakili ribuan kata yang mungkin sulit dituangkan dalam kalimat. Kelebihan dari komunikasi non verbal tersebut dirasakan lebih mempermudah pengguna untuk berkomunikasi dan berbagi momen dengan pengguna media Path lainnya. Pengguna media sosial Path lebih sering menggunakan emoticon dalam memberikan respon terhadap uanggahan yang pada timeline atau halaman home yang ada pada Path, penggunaan emoticon tersebut merupakan suatu lambang yang dapat dipilih sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan berdasarkan ekspresi yang tepat sesuai kenyataan yang dirasakannya pada saat itu. Emoticon http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 yang terdapat pada media sosial path tidak mengacu pada suatu nilai aspek yang memiliki arti secara khusus melainkan hanyalah suatu tanda yang digunakan untuk mewakili perasaan yang ingin diungkapkan untuk merespon sebuah unggahan. Emoticon yang terdapat pada Path bersifat umum yang tidak jarang kita temukan pada media sosial lainnya baik pada smartphone maupun pada PC. Memberikan tanggapan berupa emoticon merupakan reaksi bukti terjalinnya komunikasi sebagai bukti perhatian sampai dengan rasa empati terhadap teman dalam Path. Terlihat sederhana memang, namun emoticon ternyata mampu menghubungkan perasaan dan perhatian diantara masyarakat pengguna Path tersebut. Dalam media sosial path timbul fenomena orang lebih memilih merespon postingan dengan menggunakan emoticon seperti emoticon tersenyum, sedih, terkejut ,tertawa dan emoticon hati yang menggambarkan suka terhadap postingan di path tersebut. Hal ini dikarenakan bisa mewakili ungkapan perasaan kita dan lebih singkat dilakukan dibandingkan menggunakan bahasa verbal yang biasanya sering kita lakukan. Selain fenomena penggunaan emoticon juga ada fenomena selfie atau wefie. Selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera handphone. Sedangkan kan Wefie adalah jenis foto potret bersama orang lain atau yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera handphone.Kepopuleran foto selfie, wefie atau foto narsis terhadap diri sendiri merupakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Fenomena- fenomena emoticon, gambar,selfie,wefie dan sebagainya di media sosial path kini telah menjadi trend saat ini bagi pengguna path . karena hal tersebut merupakan cara seseorang untuk merepresentasikan dan mengekspresikan dirinya melalui media sosial path dan menunjukan eksistensi dirinya. 1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, yang menjadi fokus peneliti adalah perilaku komunikasi non verbal sebagai bentuk ekspresi diri melalui media sosial Path yang meliputi: 1. Representasi Perilaku Komunikasi Nonverbal melalui media sosial Path. 2. Komunikasi Nonverbal sebagai Bentuk Ekspresi diri melalui media sosial Path. 3 1.3. Upaya Pemaknaan Komunikasi Nonverbal melalui media sosial Path. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk Komunikasi Nonverbal melalui media sosial Path? 2. Bagaimana Komunikasi Nonverbal dapat menjadi bentuk Ekspresi diri melaui media sosial Path? 3. Bagaimana Pelaku Memaknai Komunikasi Nonverbal melalui media sosial Path ? 1.4. Tujuan Penelitian Dari pemaparan fokus penelitian, peneliti memiliki tujuan yang di harapkan dapat di capai dalam pengmatan ini adalah : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 1. Untuk menemukan alasan pelaku menggunakan komunikasi nonverbal melalui media sosial Path. 2. Untuk membuktikan apakah komunikasi nonverbal melalui media sosial Path merupakan ekspresi diri. 3. Untuk Mengungkap Makna yang terkandung pada Komunikasi Nonverbal yang disampaikan melalui Media Sosial Path. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa/I Fakultas Ilmu Komunikasi Khususnya Bidang Studi Public Relations di Universitas Mercubuana mengenai komunikasi nonverbal sebagai bentuk ekspresi diri di media sosial path. 1.5.2. Manfaat Praktis Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan atau saran serta evaluasi bagi Mahasiswa Mercubuana dalam memanfaatkan path sebagai sarana penyampaian informasi serta pendekatan komunikasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/