1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan
konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan
pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas (Varney,2006).
Tujuan
asuhan
kebidanan
komprehensif
yaitu
mengurangi
kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi dalam
kehamilan, persalinan, masa nifas dan mengurangi komplikasi pada bayi
baru lahir. Pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif diharapkan mampu
menurunkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.
Badan Pusat Statistik menyatakan hasil SDKI tahun 2012 di
Indonesia secara global mengenai angka kematian (mortalitas) ibu
mengalami peningkatan dari hasil SDKI tahun 2007, sedangkan angka
kematian bayi mengalami penurunan dari hasil SDKI tahun 2007. Mortalitas
ibu meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Mortalitas bayi
menurun menjadi 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. (Badan Pusat
Statistik,dkk.2012, h.17-20).
Sarwono menyatakan penyebab utama kematian ibu (mortalitas)
yaitu disebabkan karena perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan,
partus macet dan aborsi, sedangkan penyebab kesakitan ibu (morbiditas)
dari ringan sampai berat berupa komplikasi permanen atau menahun antara
lain fistula, inkontensia urin dan alvi, parut uterus, penyakit radang panggul,
palsi dan sindrom Sheehan. Penyebab utama kematian bayi (mortalitas)
yaitu disebabkan karena asfiksia, trauma kelahiran, infeksi, dan prematuritas,
sedangkan penyebab kesakitan bayi (morbiditas) yaitu antara lain kelainan
bawaan hingga cacat (Sarwono,2009,h.54-59).
1
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
2
Morbiditas dan mortalitas dapat dicegah dengan cara mendeteksi
secara dini adanya komplikasi yang muncul selama kehamilan, persalinan,
masa nifas dan bayi baru lahir. Pelaksanaan asuhan kebidanan harus
diberikan secara tepat dan aman. Dimulai dari asuhan kebidanan kehamilan,
terdiri dari asuhan kehamilan pada kunjungan awal dan asuhan kebidanan
pada kunjungan ulang. Asuhan kehamilan pada kunjungan awal antara lain,
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
tambahan lain untuk memperoleh data (parameter) dasar dan memberkan
support psikis untuk menstabilkan emosi ibu hamil. Sedangkan asuhan
kehamilan pada kunjungan ulang antara lain mendeteksi komplikasi,
pemeriksaan fisik umum dan mempersiapkan kelahiran yang aman dan
bersih serta penanganan kegawatdaruratan (Kusmiyati,2010;h.136-141).
Pemberian asuhan kebidanan berlanjut dari asuhan kebidanan
kehamilan ke asuhan kebidanan persalinan, asuhan yang diberikan dibagi
atas empat kala. Asuhan persalinan pada kala I yaitu asuhan yang diberikan
pada kala satu persalinan adalah anamnesis, pemeriksaan fisik, memantau
kontraksi uterus, memantau denyut jantung janin, menentukan presentasi
atau bagian terbawah janin, menentukan penurunan bagian terbawah janin,
melakukan pemeriksaan dalam, pengenalan diri terhadap masalah atau
penyulit dan melakukan rujukan. Asuhan persalinan pada kala II yaitu
pertolongan persalinan sesuai dengan 58 langkah asuhan persalinan normal,
mengatur posisi dan mengajarkan mengurangi rasa sakit. Asuhan persalinan
pada kala III yaitu pelaksanaan menejemen aktif kala III. Dan asuhan
persalinan pada kala IV yaitu melakukan rangsang taktil atau masase uterus
agar berkontraksi dengan baik dan kuat, evaluasi tinggi fundus uterus,
perkiraan kehilangan darah, periksa kemungkinan perdarahan dan robekan,
evaluasi keadaan umum ibu, pencegahan infeksi dan dukumentasikan pada
lembar partograf (APN,2008,h.110-113).
Asuhan
kebidanan
tidak
berhenti
pada
pelaksanaan
asuhan
kebidanan persalinan, namun masih berlanjut hingga asuhan kebidanan
pada masa nifas. Asuhan masa nifas yaitu antara lain upaya pencegahan,
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
3
deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakitan yang mungkin terjadi,
serta penyediaan ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi
bagi ibu (Sarwono,2009,h.356).
Asuhan kebidanan pada ibu diberikan hingga asuhan pada masa
nifas. Namun asuhan kebidanan tidak hanya diberikan pada ibu, melainkan
pada bayi baru lahir. Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu
pencegahan infeksi, penilaian segera setelah lahir, pencegahan kehilangan
panas, asuhan tali pusat, inisiasi menyusui dini, menejemen laktasi,
pencegahan infeksi mata, pemberian vitamin K1, pemberian imunisasi, dan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir (APN,2008,h.119).
Secara harfiah asuhan kebidanan komprehensif hanya mencakup
pada empat kegiatan berkesinambungan yaitu kehamilan, persalinan, masa
nifas, dan bayi baru lahir. Namun peningkatan jumlah angka morbiditas dan
mortalitas dapat dikendalikan dengan pemberian asuhan kebidanan pada
keluarga berencana. Sama halnya dengan tujuan dari keluarga berencana
yaitu memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan
bangsa. Mempengaruhi permintaan menaikkan taraf hidup rakyat dan
bangsa, mempengaruhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR
yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu,
anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Asuhan
kebidanan yang diberikan pada keluarga berencana antara lain pemberian
konseling dan pelaksanaan pemasangan metode kontrasepsi. (Yetti
Anggraini,2011,h.48).
Berdasarkan uraian diatas, dan banyaknya angka kejadian kematian
ibu dan bayi maka penulis tertarik untuk melakukan study kasus tentang
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.S Usia 30 Tahun G2P1A0 Usia
Kehamilan 39 Minggu Hamil TM III, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Dan
Keluarga Berencana (Suntik 3 Bulan) di BPM Ny. Umi Khamidah Wonosobo.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang
diambil adalah bagaimana asuhan kebidanan komperhensif pada ibu hamil
trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar
penulis
mampu
memberikan
Asuhan
Kebidanan
Komperhensif pada ibu hamil trimester III, persalinan, bayi baru lahir,
nifas dan kontrasepsi dengan pendekatan menejemen varney dan
dokumentasi SOAPIE.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengumpulkan data subjektif yang dibutuhkan
selama memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada klien.
b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data obyektif yang dibutuhkan
selama memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada klien.
c. Mahasiswa mampu menemukan dan menentukan diagnosa masalah,
diagnosa potensial dan kebutuhan akan tindakan segera selama
memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada klien.
d. Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan yang efisien dan
aman selama
memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada
klien.
e. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi dari perencanaan
tindakan yang efisien dan aman selama
memberikan asuhan
kebidanan komprehensif pada klien.
f.
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
dilaksanakan selama memberikan asuhan kebidanan komprehensif
pada klien.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
5
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup masalah
Penulis
membatasi
masalah
meliputi
aspek
asuhan
kebidanan
komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir,
nifas, dan keluarga berencana pada Ny. S di BPM Ny. Umi Khamidah
Wonosobo.
2. Lingkup materi
Materi yang digunakan untuk mempelajari kasus asuhan kebidanan
komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir,
nifas, dan keluarga berencana yaitu menerapkan dan mengaplikasikan
berdasarkan pendekatan menejemen varney dan pendokumentasian
SOAPIE yang berisi data subyektif, data obyektif, analysis atau
assessment, dan planning.
3. Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam pengambilan kasus dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini adalah BPM Ny. Umi Khamidah Wonosobo.
4. Waktu
a. Penyusunan proposal dilakukan dari bulan November sampai
Februari 2014.
b. Pengambilan kasus dilakukan dari bulan Maret sampai April 2014.
c. Pembuatan karya tulis ilmiah dilakukan dari bulan April 2014 sampai
Juni 2014.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dokumentasi.
F. Manfaat Penulisan
Pelaksanaan study kasus diharapkan dapat memberikan
manfaat
bagi Penulis dan Tenaga Kesehatan , Institusi, dan BPM Ny. Umi Khamidah.
Oleh karena itu, terdapat beberapa manfaat yang diharapkan study kasus ini.
Adapun manfaat yang diharapkan yaitu :
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
6
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis dan tenaga kesehatan
Dapat
dijadikan
sebagai
bahan
untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan
keluarga berencana (kontrasepsi).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan bagi perkuliahan bidan yang berkaitan
dengan
mutu
kebidanan
pelayanan
yang
kebidanan
komprehensif
yaitu
dan
pemberian
berkesinambungan
asuhan
pada
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana
(kontrasepsi).
b. Bagi BPM Ny. Umi Khamidah
Sebagai
perhatian
BPM
Ny.
Umi
Khamidah
untuk
lebih
memperhatikan peningkatan kejadian kematian pada ibu dan bayi
dan dapat meminimalkan angka kejadian dengan memberikan
asuhan kebidanan komprehensif dan berkesinambungan pada
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana
(kontrasepsi).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat berdasarkan buku panduan karya tulis
ilmiah sehingga untuk mempermudah pembaca dalam memahaminya, maka
karya tulis ilmiah ini disusun dalam lima bab, yaitu:
1. Bab I. Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup,
manfaat, metode memperoleh data, dan sistematika penulisan.
a. Latar belakang berisikan penjelasan tentang kasus yang diangkat
dalam studi kasus, diawali dengan alasan memilih kasus yang
didukung oleh data dan pustaka yang relevan dan diakhiri dengan
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
7
pernyataan tentang apa yang diharapkan dari penyusunan KTI
tersebut.
b. Rumusan masalah membuat tentang permasalahan yang timbul
dalam latar belakang sehingga masalah ini dianggap menarik, perlu
dan penting untuk diberikan asuhan kebidanan, perumusan masalah
diakhiri dengan pertanyaan.
c. Tujuan terdiri dari tujuan umum dan khusus. Tujuan umum diperoleh
dari pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan
dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan yang
dijabarkan melalui metode pendokumentasian SOAPIE. Tujuan
khusus berisikan mampu melaksanakan asuhan kebidanan dari
pengkajian sampai evaluasi (penjabaran metode pendokumentasian
SOAPIE melalui pola pikir menejemen varney)
d. Ruang lingkup terdiri dari sasaran, tempat dan waktu. Sasaran
berisikan subyek yang akan diberikan asuhan kebidanan. Tempat
berisikan lokasi pengambilan kasus. Waktu berisikan mulai dari
pembuatan proposal sampai pemberian asuhan kebidanan berakhir.
e. Manfaat berisikan penjelasan relevansi dan signifikansi asuhan
kebidanan untuk ilmu maupun penerapan bersifat praktis.
f.
Metode memperoleh data berisikan penjelasan cara-carayang
dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penyusunan studi kasus, meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dokumentasi, studi kasus, dan telaah
dokumen.
g. Sistematika penulisan menjelaskan tentang urutan-urutan dalam
penulisan studi kasus dari mulai bab I-IV, daftar pustaka, dan
lampiran secara sistematis.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
8
2. Bab II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka terdiri dari tinjauan teori medis dan tinjauan teori
asuhan kebidanan.
a. Tinjauan teori medis berisi batasan atau definisi, etiologi atau faktor
predisposisi, fisiologi dan patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan medis.
b. Tinjauan teori asuhan kebidanan memuat tentang menejemen
kebidanan dengan menggunakan kerangka pikir varney yang terdiri
dari tujuh langkah, yaitu pengumpulan data dasar, interpretasi data
untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah, mengidentifikasi
diagnosa atau masalah potensial dan mengatasi penanganannya,
menetapkan kebutuhan akan tindakan segera untuk melakukan
konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi
klien,
menyusun
rencana
asuhan
yang
menyeluruh,
pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman dan
mengevaluasi. Yang dituangkan dalam metode pendokumentasian
SOAPIE yaitu subjektif, objektif, analisis dan asessment, planning,
implementasi, dan evaluasi.
3. Bab III. Tinjauan kasus
Memuat keseluruhan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
Asuhan kebidanan ditulis sesuai dengan metode pendokumentasian
SOAPIE yaitu:
a. Subjektif, data ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang
pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnose. Data ini juga nantinya akan menguatkan diagnosis yang
akan disusun. Data subjektif didapatkan dari anamnesa yang meliputi
identitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan, riwayat menstruasi,
riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, riwayat perkawinan,
riwayat KB, pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan keadaan
psiko sosial dan spiritual yang didapat dari pernyataan Ny. S.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
9
b. Objektif, merupakan pendokumentasian hasil observasi meliputi
pemeriksaan fisik pasien secara umum, pemeriksaan penunjang atau
pemeriksaan diagnostik lain. Apa yang diobservasi oleh bidan akan
menjadi komponen penting dari diagnosis yang akan ditegakkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
lain, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau
menegakkan diagnose sebagai langkah varney. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosis. Data ini diperoleh dari pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Ny.S selama masa
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana
(kontrasepsi).
c. Analysis atau Assessment, merupakan pendokumentasian hasil
analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.
Analisis data adalah melakukan interpretasi data yang telah
dikumpulkan, mencakup : diagnosis / masalah kebidanan, diagnosis /
masalah potensial
serta perlunya antisipasi diagnosis / masalah
potensial dan tindakan segera. Data ini berisikan diagnosa yang
diberikan pada Ny.S setelah didapatkan kesimpulan dari data yang
diperoleh baik subyektif (anamnesa) maupun obyektif (pemeriksaan)
d. Planning / perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini
dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil
analisis
dan
interpretasi
data.
Rencana
ini
bertujuan
untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Planning tidak hanya berisi
perencanaan saja tetapi juga mengandung implementasi dan evaluasi
yang dibuat untuk Ny.S berdasarkan analysis dan assessment yang
telah dibuat.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
10
e. Implementasi, Pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien. Tindakan ini harus
disetujui
oleh
pasien
kecuali
bila
tidak
dilaksanakan
akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien
harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila
kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau
disesuaikan.
f.
Evaluasi, tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah
penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari
hasil yang dicapai menjadi focus dari penilaian ketepatan tindakan.
Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar
untuk mengembangkan tindakan alternative sehingga dapat mencapai
tujuan (Nanik S.,dkk.2009).
4. Bab IV. Pembahasan
Berisikan perbandingan teori dengan kenyataan pada kasus yang
disajikan sesuai dengan langkah- langkah menejemen kebidanan yaitu
mulai
dari
pengumpulan
data
subyektif,
obyektif,
analysis
atau
assessment, planning, implementasi dan evaluasi. perbandingan bukan
hanya menuliskan data kemudian disimpulkan ada kesenjangan atau
tidak ada kesenjangan.
5. Bab V. Penutup
Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Simpulan merupakan
sintesa dari hasil bahasan yang dapat menjawab permasalahan dan
tujuan penyusunan studi kasus. Sedangkan saran digunakan untuk
tanggapan dari simpulan dan merupakan alternative pemecahan masalah
yang realistis dan operasional.
Daftar Pustaka
Lampiran
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
Download