51 BAB 3 ANALISIS SISTEM UNTUK PEMBANGUNAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Latar Belakang PT. Primacom Interbuana 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari tahun 1991, PT Rintis Sejahtera (sister company) didirikan oleh Salim Group untuk melayani sistem komunikasi satelit untuk kebutuhan internal grup. Pada tanggal 14 Desember 1993, PT Primacom Interbuana didirikan dan diwarisi lisensi dari pemerintah Indonesia melalui menteri telekomunikasi, pos, dan pariwisata untuk menyediakan VSAT jasa bagi pelanggan internasional dan domestik yang secara resmi dinyatakan di dalam operasi bersama dengan persetujuan PT. Telkom dan PT. Indosat. Dengan semangat untuk banyak membantu, menjaga kepuasan pelanggan, kehandalan pelayanan, dan meliputi bantuan setelah penjualan adalah alasanalasan PT Primacom dari tahap pertama untuk mendesain strategi jaringan sampai untuk menjalankan operasi VSAT yang terjamin dan berkesinambungan. Didukung sistem HUB yang beroperasi 24 jam x 7 hari, sistem perangkat yang selalu terupdate, tenaga teknisi yang berpengalaman serta pengalaman melayani sampai dengan lebih dari 2800 remote area per-statistik tahun 2005; meliputi sektor perbankan, pertambangan minyak dan gas, perkebunan, logistic, distribusi ataupun manufaktur. 52 PT Primacom Interbuana terus berkembang, dengan jumlah lebih dari 200 sumber daya manusia saat ini, sistem ERP yang terintegrasi. Dan didukung dengan peralatan dari merek-merek yang sudah terkenal dan profesional di bidangnya seperti Gilat, Hughes, Andrew, CPI, Comtech, Anacom, Vertex, Amplus, Agilis, Codan, Radyne Comstream, Prodelin, dan sebagainya. PT Primacom Interbuana selalu melayani secara maksimal, melayani yang lebih terjamin, bantuan/dukungan yang lebih, dan mempertahankan komitmen untuk berkembang bersama dengan pelanggannya. 3.1.2 Visi dan Misi Adapun visi dan misi PT Primacon Interbuana adalah : Visi : Menjadi penyedia solusi komunikasi yang paling dikagumi dan paling berharga di Indonesia. Misi : Secara terhormat, melayani dan memakmurkan kehidupan ‘stakeholder’ 3.1.3 Core Values “PRIMA VALUES” : melayani para stakeholder yaitu pelanggan, shareholder, karyawan, dan komunitas tempat PT Primacom Interbuana tinggal dan bekerja, semua kegiatan dan keputusan yang dilakukan oleh PT Primacom Interbuana harus didasarkan dan dipandu dengan nilai-nilai seperti yang terkandung di bawah ini : • Placing the interest of the one we serve first. • Renew our commitment for outstanding quality in everything we do on a daily basis. 53 • Inspire, innovate and empower teamwork. • Make triumph happens. • A continuous quest for the highest standard of integrity in everything we do. Gambar 3.1 Proses pemasangan satelit (sumber: PT Primacom Interbuana) Gambar 3.2 Proses pemasangan satelit (sumber: PT Primacom Interbuana) 3.1.4 Contoh Layanan Yang Diberikan Primacom • Melayani jaringan Electronic Fund Transfer (EFT) bagi dunia perbankan Indonesia. Melalui jasa EFT Switching, nasabah suatu bank dapat 54 memanfaatkan jaringan ATM bank lain selama bank tersebut termasuk sebagai anggota jaringan atau bank peserta Prima EFT Switching. Gambar 3.3 Jaringan Prima (sumber : PT Primacom Interbuana) • (VSAT SCPC) PRIMALINK PLUS PRIMALINK PLUS dengan menggunakan teknologi Advance SCPC (Single Carrier Per Channel) memungkinkan penggunaan bandwith secara asymmetric, dimana sisi inbound remote (receive) dapat lebih besar daripada sisi outbound remote (transmit). Sehingga bandwith outbound dari Kantor Utama dapat dishare untuk seluruh remote(cabang) secara maksimal. Sistem SCPC PRIMALINK PLUS sebagai bagian dari sistem komunikasi satelit (VSAT) Very Small Aperture Terminal mendukung komunikasi dengan Point to Point atau Point to Multipoint Dedicated Bandwith untuk komunikasi data dan voice serta memberikan private communication linkage terlepas dari HUB Operator PT. Primacom Interbuana. Saat ini PRIMALINK PLUS mampu menjangkau 55 hampir di semua titik di kepulauan Indonesia untuk komunikasi 2 arah dengan perangkat OutDoor Antenna Satellite Disc antara 1,8 - 3,8 m (sesuai kebutuhan), perangkat InDoor berupa satelit modem dan router. Keuntungan menggunakan PRIMALINK PLUS : 1. Bandwith sharing capability memberikan keuntungan efisiensi penggunaan bandwith di dalam group perusahaan sampai dengan 100%. 2. Cepat dan mudah untuk instalasi serta migrasi tanpa memerlukan backhaul. 3. Private Network di dalam group dikarenakan terlepas dari Network HUB ataupun network lain yang ada. 4. Dedicated Bandwith untuk dipergunakan secara maksimal baik untuk data, VoIP (fxs-fxo), ataupun video conference. 5. Mendukung VoIP dengan kualitas prima guna berkomunikasi dengan titik-titik remote lain atau Kantor Pusat. Meninjau jangkauan area jaringan komunikasi, kemampuan, dan kualitas jaringan dari produk PRIMALINK PLUS , sistem ini diharapkan dapat menyediakan komunikasi data, image, dan voice yang prima dari kantorkantor cabang ke kantor utama atau sebaliknya di seluruh Indonesia guna menunjang infrastruktur operasional dn komunikasi yang diperlukan dikarenakan tidak memerlukan sistem backhaul. 56 Gambar 3.4 Primalink Plus (sumber : PT Primacom Interbuana) • (VSAT BROADBAND) PRIMA SMART Prima Smart adalah salah satu bentuk produk solusi dari PT. Primacom Interbuana dengan menggunakan teknologi terbaru dari Gilat. Sistem Gilat Broadband SkyEdge Family sebagai bagian dari sistem komunikasi satelit (VSAT) Very Small Aperture Terminal mendukung komunikasi dua arah IP based dengan multi-topology untuk komunikasi data dan voice. Beroperasi menggunakan satelit sebagai transponder, saat ini Prima Smart mampu menjangkau hampir di semua titik di kepulauan Indonesia untuk komunikasi 2 arah mencapai maksimal inbound 2 Mbps dan outbound 66 Mbps. Dengan perangkat Outdoor Antenna Satellite Disc antara 1,8 – 2,4 m (sesuai kebutuhan), perangkat InDoor single unit SkyEdge-Pro atau SkyEdge-Gateway (dengan E1 interface) di tiap lokasi dapat memberikan kualitas komunikasi data dan voice yang prima dengan konfigurasi STAR atau MESH (sesuai kebutuhan) dikarenakan kanal data dan voice yang terpisah menjamin peruntukkan bandwith data dan native voice untuk berkomunikasi. 57 Meninjau jangkauan area jaringan komunikasi, kemampuan, dan kualitas jaringan dalam data dan voice dari produk Prima Smart, penawaran sistem ini diharapkan dapat menyediakan komunikasi data, image dan voice yang prima dari kantor-kantor cabang ke kantor utama atau sebaliknya guna menunjang infrastruktur komunikasi yang diperlukan. Keuntungan menggunakan Gilat BroadBand SkyEdge Family: 1. Perangkat komunikasi yang sederhana dan solid dengan interface 100 BasedT Ethernet (RJ45) dan Voice (RJ11) langsung mengurangi faktor investasi router. 2. Cepat dan mudah untuk instalasi serta migrasi. 3. Kemampuan yang lebih baik memberikan faktor biaya relatif lebih murah dibandingkan dengan teknologi komunikasi VSAT SCPC yang umum saat ini. 4. Kanal data dan voice terpisah memberikan kualitas suara dan pembagian bandwith data yang lebih baik. 5. Keamanan yang tinggi didukung dengan metode IP based mendukung hampir semua aplikasi seperti RIP, IRDP, DHCP, NAT, IGMP, ACL. Dengan infrastruktur jaringan – perangkat yang sama hanya dengan penambahan expansion card slot, sistem Prima Smart mampu menunjang topologi STAR ataupun MESH dimana HUB PT. Primacom Interbuana di Jakarta yang terletak di Gedung Wisma BCA Lantai 16, Jl. Jend Sudirman Kav. 22-23, Jakarta Pusat adalah sebagai sentral utama jaringan komunikasi VSAT yang diselenggarakan. Semua data dari titik – titik 58 VSAT diremote kantor cabang pelanggan akan terhubung via satelit sebagai transponder ke HUB PT. Primacom Interbuana sebagai pusat manajemen atau penyelenggara jaringan, kemudian untuk menghubungkan kantor pusat pelanggan akan dapat menggunakan backhaul berupa fiber optic, microwave, atau VSAT Disc Prima Smart apabila jumlah cabang maksimal 8 titik. Gambar 3.5 Prima Smart (sumber : PT Primacom Interbuana) • (CDMA 2000 1x) PRIMA MOBILE Prima Mobile adalah suatu produk PT. Primacom Interbuana yang lainnya yang menggunakan gabungan teknologi wireless CDMA 2000 1x (Mobile-8) untuk memberikan komunikasi data antar kantor cabang. Wireless CDMA 2000 1x (Mobile-8) adalah suatu produk jaringan komunikasi data yang mempunyai kemampuan mobilitas yang tinggi dan kecepatan dalam instalasi sebagai alternatif produk pilihan untuk pelanggannya dengan tujuan segmen kantor-kantor cabang pembantu, depo daerah, ataupun tidak menutup kemungkinan untuk menunjang seluruh kantor-kancor cabang yang ada. 59 Sistem wireless CDMA 2000 1x adalah bentuk kerja sama antara PT. Primacom Interbuana dengan Mobile-8 Telecom mendukung komunikasi data dua arah dengan kemampuan bandwith sampai dengan 153,6 Kbps menggunakan perangkat router CDMA Prima Mobile, memberikan keuntungan bagi pelanggannya dikarenakan memiliki interface langsung 4x10/100 Base T dapat terhubung langsung dengan perangkat komputer yang ada sehingga tidak memerlukan investasi router. Saat ini sistem ini dapat dipergunakan hampir di semua lokasi Pulau Jawa, Madura dan Bali (area jangkauan PT. Mobile-8 Telecom) dapat mendukung bagi operasional pelanggannya sebagai alternatif di samping pemakaian VSAT untuk komunikasi data dengan target kantor-kantor cabang utama atau pembantu di dalam lokasi –lokasi tersebut ke kantor utama. Keuntungan menggunakan Wireless CDMA 2000 1x: 1. perangkat komunikasi data yang kecil dan sederhana dapat dipindah-pindahkan apabila terjadi migrasi/relokasi kantor cabang dalam area jangkauan sinyal. 2. cepat dan mudah untuk instalasi. 3. biaya relatif rendah dibandingkan dengan teknologi lain yang menggunakan line, model antarmuka yang memerlukan router ataupun perangkat lain. 4. keamanan yang tinggi karena dilengkapi dengan teknologi proteksi pada sistem komunikasi CDMA. 5. level konektivitas yang tinggi dibandingkan dengan jaringan terrestrial atau VSAT pada kondisi tertentu. 60 Topologi dasar yang digunakan Prima Mobile adalah topologi STAR, dimana HUB di Jakarta terletak di gedung Wisma BCA Lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23, Jakarta Pusat adalah sebagai sentral utama dari jaringan pelanggan, terhubung langsung dengan jaringan PT. Mobile-8 Telecom, melalui jaringan CDMA dan router CDMA menghubungkan data-data kantor cabang pelanggan dalam jangkauannya di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk sistem backhaul, seperti dengan produk Prima Smart sebagai alternatif hubungan backhaul disarankan menggunakan fiber optic, microwave atau dapat pula point to point antar router CDMA sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Gambar 3.6 Prima Mobile (sumber : PT Primacom Interbuana) 3.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Primacom Interbuana adalah model organisasi terstruktur yang dipimpin oleh dewan direksi pimpinan (Board Of Commisioner). Dari dewan pimpinan, selanjutnya pembagian ruang lingkup pekerjaan dikelompokkan menjadi 4 (empat) divisi yang masing-masing memegang tugas, tanggung jawab dan wewenang yang berbeda. Ke 6 (enam) 61 divisi tersebut adalah Administration & Finance, Marketing, Logistic, dan Operational. Divisi Administration & Finance terbagi atas 2 bagian yaitu Human Resource Management dan Accounting & Financial. Divisi Marketing terbagi atas dua yaitu VSAT dan ATM Switching. Divisi Operational yang terbagi atas Customer Service, Engineer, Workshop, dan Hub Operation. Struktur organisasi PT. Primacom Interbuana pada tahun 2006 digambarkan dalam bagan organisasi pada gambar di bawah ini : Gambar 3.7 Struktur Organisasi PT Primacom Interbuana (sumber : PT Primacom Interbuana) 63 3.1 Job Desk divisi operasi PT Primacom Berikut ini adalah tugas-tugas utama dari bagian-bagian di divisi operasi PT Primacom : • Engineer : Mengevaluasi sistem pengoperasian yang berjalan sekaligus mencari dan mengevaluasi sistem pengoperasian yang lebih baru serta efektif dan efisien. • Hub Operation : Memonitor sistem komunikasi yang ada pada pelanggan. • Workshop : Menguji peralatan yang akan dipakai sekaligus memperbaiki peralatan yang rusak. • Customer Service : Memasangkan sistem pada pelanggan termasuk juga memberikan pelayanan yang baik setelah penjualan. 64 3.4 Rich Picture divisi operasi PT Primacom Interbuana Gambar 3.8 Rich Picture divisi operasi PT Primacom Interbuana Penjelasan Rich Picture : 1. Engineer mencari dan mengevaluasi sistem yang baru sekaligus mengevaluasi sistem pengoperasian satelit yang telah ada saat ini. Dari sistem yang telah diteliti ini, dapat diketahui apakah sistem ini sudah berjalan secara efisien dan efektif dan sesuai dengan keinginan. 2. Workshop menguji peralatan yang akan dipakai dalam pemasangan satelit sekaligus memperbaiki peralatan yang rusak. 65 3. Bagian Customer Service, Hub Operation, Workshop dan Engineer saling bertukar informasi teknis yang mendukung pengerjaan di divisi operasi. 4. Para manajer di masing-masing bagian di divisi operasi memberikan pengawasan dan pengevaluasian dan pelatihan kepada para karyawan bawahannya. Sekaligus juga memberikan pelatihan kepada subkontraktor yang merupakan mitra usaha dari PT Primacom Interbuana. 5. Penggunaan peralatan yang akan dipakai untuk pemasangan satelit maupun pengawasan sistem. 6. Pemasangan sistem komunikasi satelit pada pelanggan. Baik dilakukan oleh divisi operasi atau oleh subkontraktor untuk melayani pelanggan yang berada di luar kota. 7. Bagian Hub Operation memonitor sistem yang telah dipasang pada pelanggan. 8. Nomor 8a menunjukkan bahwa pelanggan melaporkan kepada bagian Help Desk perusahaan bahwa dia mempunyai masalah. Dari Help Desk, masalah diteruskan kepada orang yang akan menyelesaikan masalah seperti teknisi(8b). Dan juga dilihat dulu masalah apa yang terjadi pada pelanggan dari bagian hub operation(8c). 9. Nomor 9a dan 9b menunjukkan solusi dari permasalahan yang dialami pelanggan. 10. Nomor 10a dan 10b menunjukkan proses bagian Marketing untuk menggaet pelanggan baru. 11. Menunjukkan perekrutan tenaga kerja oleh divisi sumber daya manusia. 66 12. Pelaporan cuti, catatan medis, absensi dari divisi lain ke divisi sumber daya manusia. 13. Proses pemberian upah dari divisi akuntansi dan keuangan ke divisi-divisi lain. 14. Proses pemberian data keuangan dari divisi-divisi lain perusahaan ke divisi akuntansi dan keuangan. 15. Proses pemberian data peralatan yang dibutuhkan divisi operasi perusahaan ke divisi Logistic. 16. Proses pembelian peralatan yang dibutuhkan perusahaan ke supplier. 17. Proses penerimaan peralatan dari supplier dan penyimpanan peralatan di dalam gudang. 67 3.5 Analisis Data dan Pembahasan 3.5.1 Analisis SWOT Faktor • Kekuatan / Strength (S) S1 S2 S3 S4 S5 Kekuatan Memiliki sumber daya manusia yang profesional Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Memberikan customer service yang baik Reputasi yang telah terbangun dengan baik Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Bobot 4 2 4 3 2 Tabel 3.1 Tabel faktor kekuatan SWOT • Kelemahan / Weakness (W) W1 W2 W3 W4 W5 Kelemahan Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Tidak adanya kantor cabang Pasar terbatas Biaya mahal Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Bobot 4 4 2 3 3 Tabel 3.2 Tabel faktor kelemahan SWOT • Peluang / Opportunity (O) O1 O2 O3 O4 O5 Peluang Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Pelanggan yang loyal Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Tabel 3.3 Tabel faktor peluang SWOT Bobot 4 3 4 2 2 68 • Ancaman / Threats (T) T1 T2 T3 T4 T5 Oportunity Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Faktor ekonomi yang tidak stabil Banyaknya pesaing di bidang yang sama Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Bobot 4 3 3 1 3 Tabel 3.4 Tabel faktor ancaman SWOT Bobot SW No 1 2 3 Pilihan S1 S2 S1 S3 S1 S4 S1 4 S5 S1 5 W1 S1 W2 S1 W3 S1 W4 S1 6 7 8 9 10 11 12 13 W5 S2 S3 S2 S4 S2 S5 S2 Memiliki sumber daya manusia yang profesional Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Memiliki sumber daya manusia yang profesional Memberikan customer service yang baik Memiliki sumber daya manusia yang profesional Reputasi yang telah terbangun dengan baik Memiliki sumber daya manusia yang profesional Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Memiliki sumber daya manusia yang profesional Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Memiliki sumber daya manusia yang profesional Tidak adanya kantor cabang Memiliki sumber daya manusia yang profesional Pasar terbatas Memiliki sumber daya manusia yang profesional Biaya mahal Memiliki sumber daya manusia yang profesional Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Memberikan customer service yang baik Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Reputasi yang telah terbangun dengan baik Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Mana yang lebih berpengaruh a/b? Bobot a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 b 4 b 3 b a 3 3 69 14 15 16 17 18 W1 S2 W2 S2 W3 S2 W4 S2 W5 S3 S4 S3 19 S5 S3 20 W1 S3 W2 S3 W3 S3 W4 S3 21 22 23 24 W5 S4 25 S5 S4 26 W1 S4 W2 S4 W3 S4 W4 S4 27 28 29 30 W5 S5 31 W1 32 S5 Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Tidak adanya kantor cabang Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Pasar terbatas Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Biaya mahal Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Memberikan customer service yang baik Reputasi yang telah terbangun dengan baik Memberikan customer service yang baik Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Memberikan customer service yang baik Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Memberikan customer service yang baik Tidak adanya kantor cabang Memberikan customer service yang baik Pasar terbatas Memberikan customer service yang baik Biaya mahal Memberikan customer service yang baik Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Reputasi yang telah terbangun dengan baik Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Reputasi yang telah terbangun dengan baik Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Reputasi yang telah terbangun dengan baik Tidak adanya kantor cabang Reputasi yang telah terbangun dengan baik Pasar terbatas Reputasi yang telah terbangun dengan baik Biaya mahal Reputasi yang telah terbangun dengan baik Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit a 3 b 3 b 3 b 3 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 3 a 3 a 3 b 3 a 3 b 3 a 3 a 3 70 W2 33 S5 W3 34 S5 W4 S5 35 W5 36 W1 W2 37 W1 W3 38 W1 W4 W1 39 40 41 42 43 W5 W2 W3 W2 W4 W2 W5 W3 W4 W3 44 W5 W4 45 W5 Tidak adanya kantor cabang Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Pasar terbatas Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Biaya mahal Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Tidak adanya kantor cabang Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Pasar terbatas Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Biaya mahal Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Tidak adanya kantor cabang Pasar terbatas Tidak adanya kantor cabang Biaya mahal Tidak adanya kantor cabang Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Pasar terbatas Biaya mahal Pasar terbatas Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Biaya mahal Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Tabel 3.5 Tabel perbandingan faktor kekuatan dan kelemahan SWOT b 3 b 3 b 3 b 2 b 3 b 3 b 3 b 3 b 3 b 3 a 3 a 3 a 3 71 Bobot TO No Pilihan O1 1 9 O2 O1 O3 O1 O4 O1 O5 O1 T1 O1 T2 O1 T3 O1 T4 O1 T5 10 O2 O3 11 O2 O4 12 O2 O5 13 O2 T1 14 O2 T2 15 O2 T3 16 O2 T4 17 O2 2 3 4 5 6 7 8 Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Pelanggan yang loyal Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Faktor ekonomi yang tidak stabil Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Banyaknya pesaing di bidang yang sama Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Pelanggan yang loyal Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Faktor ekonomi yang tidak stabil Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Banyaknya pesaing di bidang yang sama Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Mana yang lebih berpengaruh a/b? Bobot a 3 b 4 b 3 a 3 a 3 a 3 a 3 b 4 a 3 b 3 a 3 a 3 a 3 a 3 a 3 b 4 a 3 72 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 T5 O3 O4 O3 O5 O3 T1 O3 T2 O3 T3 O3 T4 O3 T5 O4 O5 O4 T1 O4 T2 O4 T3 O4 T4 O4 T5 O5 T1 O5 T2 O5 T3 O5 T4 O5 T5 T1 T2 T1 T3 T1 T4 T1 T5 T2 Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Pelanggan yang loyal Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Pelanggan yang loyal Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Pelanggan yang loyal Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Pelanggan yang loyal Faktor ekonomi yang tidak stabil Pelanggan yang loyal Banyaknya pesaing di bidang yang sama Pelanggan yang loyal Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Pelanggan yang loyal Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Faktor ekonomi yang tidak stabil Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Banyaknya pesaing di bidang yang sama Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Faktor ekonomi yang tidak stabil Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Banyaknya pesaing di bidang yang sama Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Faktor ekonomi yang tidak stabil Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Banyaknya pesaing di bidang yang sama Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Faktor ekonomi yang tidak stabil a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 4 a 3 a 3 b 3 b 3 b 4 b 3 a 3 b 3 b 3 b 4 b 3 b 3 b 3 b 4 b a 3 3 73 41 42 43 44 45 T3 T2 T4 T2 T5 T3 T4 T3 T5 T4 T5 Banyaknya pesaing di bidang yang sama Faktor ekonomi yang tidak stabil Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Faktor ekonomi yang tidak stabil Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Banyaknya pesaing di bidang yang sama Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Banyaknya pesaing di bidang yang sama Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Teknologi komunikasi lain yang semakin murah b 4 b 3 b 4 b 3 a 4 Tabel 3.6 Tabel perbandingan faktor peluang dan ancaman SWOT Eksternal Factor Analysis (EFAS) Oportunity Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier Pelanggan yang loyal Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi Meningkatnya kemajuan teknologi informasi Bobot 0.1109 0.1054 0.2478 0.0658 0.0364 Rating 4 3 4 2 2 Sub Total (Oportunity) Bobot*Rating 0.4436 0.3162 0.9912 0.1316 0.0728 1.9554 Threat Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Faktor ekonomi yang tidak stabil Banyaknya pesaing di bidang yang sama Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Sub Total (Threats) Total IFAS Bobot 0.0273 0.0714 0.0589 0.1901 0.0858 1.00 Rating 4 3 3 1 3 Bobot*Rating 0.1092 0.2142 0.1767 0.1901 0.2574 0.9476 2.903 Tabel 3.7 Tabel EFAS SWOT A. Peluang : 1. Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan yang terpisah oleh lautan sampai beribu-ribu kilometer jaraknya. Dengan komunikasi satelit, dapat menjangkau pulau yang 74 terjauh sekalipun seperti Papua dengan deployment yang cepat pula. Selain itu komunikasi satelit dapat menjadi alternatif utama apabila backbone internet Indonesia yang terhubung melalui kabel fiber optik ke Hongkong terputus seperti yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2006 akibat adanya gempa bumi di Taiwan.(sumber: www.antara.co.id) 2. Produk dan peralatan yang berkualitas dari supplier Dalam menyediakan layanannya PT. Primacom Interbuana mendapatkan fasilitas dari supplier yang handal seperti satelit, routers dan hubs dari Gilat. 3. Pelanggan yang loyal Dengan reputasi baik yang dimiliki oleh PT. Primacom Interbuana, semakin meningkatkan para customer yang loyal. 4. Meningkatnya kebutuhan akan telekomunikasi Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan telekomunikasi yang cepat dan berkuantitas besar maka telekomunikasi satelit adalah salah satu cara yang dapat memberikan manfaat tersebut sehingga membuka peluang besar bagi perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi satelit, termasuk PT.Primacom Interbuana. 5. Semakin meningkatnya kemajuan akan teknologi informasi Di jaman yang serba berteknologi seperti sekarang ini, memungkinkan pengiriman informasi dengan kecepatan dan integritas yang tinggi dapat dilakukan. Telekomunikasi satelit adalah salah satu teknologi informasi yang dapat memungkinkan hal tersebut dapat dilakukan. 75 B. Ancaman : 1. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi Seiring dengan perkembangan teknologi yang berkembang dengan pesat, PT Primacom Interbuana harus senantiasa mengikuti perkembangan tersebut untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka. 2. Faktor ekonomi yang tidak stabil Sejak adanya krisis ekonomi yang banyak melanda perekonomian di seluruh negara terutama Asia, mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia menjadi sering tidak stabil. Hal ini mengakibatkan teknologi komunikasi yang mahal seperti satelit kebanyakan bukan menjadi alternatif utama bagi kebanyakan perusahaan yang membutuhkan komunikasi. 3. Banyaknya pesaing di bidang yang sama Ada sejumlah pesaing dalam bisnis komunikasi satelit seperti contohnya CSM, Lintas Artha, Telenet, Infokom, Telkom dan lain-lain. Banyaknya pesaing menuntut Primacon untuk selalu berusaha lebih baik daripada para pesaingnya baik dari pelayanan pelanggan, sumber daya manusia, dan lain-lain. 4. Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang Keadaan pelanggan yang tidak bersifat statis misalnya pertumbuhan jumlah karyawan dan jumlah kantor menuntut misalnya untuk komunikasi yang lebih cepat. PT Primacom harus senantiasa mengantisipasi keadaan ini untuk menyediakan yang terbaik untuk pelanggan. 5. Teknologi komunikasi lain yang semakin murah Ada komunikasi lain yang lebih murah daripada satelit seperti misalnya komunikasi dengan menggunakan kabel fiber optik. Jika hanya menimbang 76 harga dan keadaan ekonomi yang tidak stabil, komunikasi dengan menggunakan kabel fiber optik ini menjadi alternatif utama yang dipakai di Indonesia. Internal Factor Analysis (IFAS): Strength Memiliki sumber daya manusia yang profesional Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih Memberikan customer service yang baik Reputasi yang telah terbangun dengan baik Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit Bobot 0.2579 0.0470 0.1920 0.0873 0.0582 Rating 4 2 4 3 2 Sub Total (Strength) Bobot*Rating 1.0316 0.094 0.768 0.2619 0.1164 2.2719 Weakness Sistem informasi belum semua terintegrasi dan masih ada yang manual Tidak adanya kantor cabang Pasar terbatas Biaya mahal Terlalu tergantung pada satu konsumen saja dari segi jumlah remote Sub Total (Weakness) Total IFAS Bobot Rating Bobot*Rating 0.0283 0.0336 0.1211 0.0873 4 4 2 3 0.1132 0.1344 0.2422 0.2619 0.0873 3 0.2619 1.0136 3.2855 1.00 Tabel 3.8 Tabel IFAS SWOT C. Kekuatan : 1. Memiliki sumber daya manusia yang profesional PT. Primacom Interbuana berusaha memelihara mutu pada kerjasama sekelompok individu (teamwork), dan meningkatkan kemampuan keahlian individu untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi peningkatan kinerja bisnis perusahaan. 2. Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih 77 PT. Primacom Interbuana dilengkapi dengan peralatan teknologi PC dari Compaq, notebook dari Toshiba, satelit, routers dan hubs dari Gilat yang membantu para pelaku perusahaan dalam menjalankan usaha bisnis perusahaan. 3. Memberikan customer service yang baik PT. Primacom Interbuana menyediakan pelayanan terhadap pelanggannya yaitu : o Service level agreement Ketika customer menghubungi Primacom dengan menyatakan ada masalah, sesuai dengan waktu yang telah disetujui oleh kedua pihak (antara customer dengan Primacom), Primacom akan menyelesaikan permasalahan yang dialami customer. o Availability Primacom selalu memantau kondisi pemakaian internet para pelanggannya, sehingga menurunkan kemungkinan terputusnya jaringan internet. o Solving internal customer problem Primacom menyediakan jasa layanan walaupun masalah berasal dari customer itu sendiri (line customer). Contohnya : ketika internet yang ada di customer putus, padahal status di Primacom seharusnya internetnya jalan. Primacom bersedia membantu customer dalam mengecek atau mencari kesalahan yang menjadi problem customer dan membantu untuk mencari jalan keluarnya. 4. Reputasi yang telah terbangun dengan baik PT Primacom Interbuana telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan selama 15 78 tahun berdirinya perusahaan tersebut sehingga di mata para pelanggannya Primacom mempunyai reputasi yang baik dan dapat dipercaya. 5. Sudah berpengalaman dalam melakukan bisnis komunikasi satelit PT Primacom Interbuana telah berdiri selama 15 tahun dengan lebih dari 100 pelanggan korporasi terkemuka dengan jumlah instalasi yang melebihi 3000 lokasi (Oktober 2006, sumber : PT Primacom Interbuana) D. Kelemahan : 1. Sistem informasinya belum terintegrasi dan masih ada yang manual Kebanyakan sistem informasinya masih bersifat sporadis, tidak berada di satu tempat (terpisah-pisah). Dan beberapa sistem perusahaannya masih bersifat manual seperti perekrutan, cuti, dan medical. 2. Tidak adanya kantor cabang PT Primacom Interbuana tidak memiliki cabang perusahaan. Selama ini PT Primacom Interbuana mengandalkan subkontraktor untuk melayani customer yang berada di luar kota. 3. Pasar Terbatas Komunikasi satelit adalah suatu teknologi komunikasi yang mahal. Pelanggannya hanya perusahaan-perusahaan saja, tidak digunakan untuk personal. Kebanyakan pelanggan perusahaan-perusahaannya juga hanya yang sudah mempunyai nama dan pertumbuhannya besar. 4. Biaya Mahal Teknologi komunikasi satelit memakan biaya yang sangat mahal untuk penerapannya. 79 5. Terlalu mengandalkan satu konsumen saja dari segi jumlah remote Remote adalah suatu kata yang dipakai untuk menandakan jumlah satelit yang terpasang di pelanggan. Klien utama Primacom adalah BCA. Selama ini Primacom terlalu mengandalkan BCA dalam segi jumlah pemasangan remote tersebut. 80 Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa kondisi perusahaan berada pada posisi (Strength dan Opportunity). Hal ini dapat dilihat melalui gambar 5.1. berikut ini : S S-O 1,25 T 1.007 W Gambar 3.9 Posisi SWOT pada perusahaan O 81 Pemetaan Strategi SWOT : Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Peluang (O) : a. Cocoknya komunikasi satelit di Indonesia. b. Produk dan peralatan berkualitas yang disediakan supplier. c. Pelanggan yang loyal. d. Meningkatnya kebutuhan telekomunikasi. e. Meningkatnya kemajuan teknologi informasi. Ancaman (T) : a. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi. b. Faktor ekonomi yang tidak stabil. c. Banyaknya pesaing di bidang yang sama. d. Kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang. e. Teknologi komunikasi lain yang semakin murah. Kekuatan (S) : Kelemahan (W) : a. Sumber daya manusia yang profesional. b. Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih. c. Memberikan customer service yang baik. d. Reputasi yang telah terbangun dengan baik. e. Berpengalaman dalam bisnis komunikasi satelit. a. Sistem informasinya masih ada yang belum terintegrasi dan masih ada yang manual. b. Tidak adanya kantor cabang. c. Pasar terbatas. d. Biaya mahal. e. Terlalu tergantung dari satu konsumen saja dari segi jumlah remote. Strategi SO : Strategi WO : o Memberikan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di Indonesia yang cepat dan berkualitas dengan cara komunikasi satelit. o Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan untuk selalu memberikan yang terbaik pada pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. o Memberikan pelatihan yang intensif agar kualitas tenaga kerjanya tetap tinggi dan profesional baik secara individu maupun teamwork. o Selalu mendapat peralatan yang berkualitas dari supplier dalam proses kinerja perusahaan. o Meningkatkan fasilitas teknologi informasi untuk mendukung kinerja perusahaan. o Menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan yang telah terbangun dengan baik. Strategi ST : o Membuat semua sistem informasi menjadi terintegrasi. o Mendirikan kantor cabang. o Tidak tergantung dari satu konsumen saja. o Membuat promosi dengan menyuguhkan kelebihankelebihan komunikasi satelit dibandingkan teknologi komunikasi lainnya. o Menggunakan pengalaman berbisnis komunikasi satelit agar dapat mengatur keuangan organisasi dengan baik untuk mengantisipasi kondisi ekonomi yang tidak stabil. o Memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. o Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik secara individu maupun profesional. o Selalu senantiasa o Memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. o Meyakinkan pelanggan bahwa teknologi komunikasi satelit walaupun mahal tetapi lebih memiliki banyak keunggulan dibandingkan teknologi komunikasi lainnya. o Mengatur keuangan sebaikbaiknya untuk mengantisipasi faktor ekonomi yang tidak stabil. Strategi WT : 82 mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang. o Meningkatkan fasilitas teknologi informasi untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi terbaru. Tabel 3.9 Tabel pemetaan strategi SWOT o Membuka kantor cabang. 83 Tabel 3.10 Pemetaan Strategi Perusahaan ke Divisi Operasi Strategi berdasarkan SWOT 1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan untuk selalu memberikan yang terbaik pada pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan. 2. Memberikan pelatihan yang intensif agar kualitas tenaga kerjanya tetap tinggi dan profesional baik secara individu maupun teamwork. Divisi Operasi a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. b. Meningkatkan fasilitas teknologi informasi sesuai kebutuhan untuk mendukung kinerja perusahaan. c. Membuat pendokumentasian tentang pelanggan sehingga dapat memberikan customer service yang baik dan maksimal untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan. d. Mengetes peralatan/produk yang akan dipakai maupun yang rusak dan selalu memonitor kualitas peralatan/produk. e. Memonitor sistem yang berjalan pada pelanggan. f. Mencari dan mengevaluasi sistem baru yang lebih cepat dan tepat. g. Memelihara informasi teknis lainnya yang mendukung pengerjaan divisi operasi. 3. Selalu mendapat peralatan/produk yang berkualitas dari supplier dalam proses kinerja perusahaan. 4. Meningkatkan fasilitas teknologi informasi untuk mendukung kinerja perusahaan. 5. Menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan yang telah terbangun dengan baik. 84 3.5.2 Analisis Value Shop untuk divisi operasi PT Primacom Interbuana Infrastructure :router, hub, satelit, komputer, telepon, dll. Human Resource Management :training, seminar, dll. Technology Development :IT Support, Knowledge, Trainning, Internet. Procurement : Problem Finding & Acquisition Problem Solving o Kumpulan informasi teknis yang belum terintegrasi dan sebagian belum terdokumentasi dalam satu divisi operasi Pt Primacom o Pendokumentasian tentang sejarah solusi permasalahan customer yang masih bersifat sporadis dalam suatu divisi dan tidak semuanya terdokumentasi dalam divisi operasi PT Primacom o Belum ada database jadwal training karyawan pada divisi operasi PT Primacom. o Belum adanya tempat/media untuk menampung ide/pengetahuan karyawan divisi operasi PT Primacom o Membuat dan mengembangkan sendiri aplikasi yang memuat tentang informasi teknis, customer data training karyawan serta ide karyawan yang terintegrasi yang diisi dan diatur oleh divisi operasi PT Primacom o Menggunakan jasa konsultan untuk membuat aplikasi yang memuat tentang informasi teknis, customer data dan training karyawan, serta ide karyawan yang terintegrasi yang diisi dan diatur oleh divisi operasi PT Primacom. Choice o Memilih aplikasi yang paling tepat untuk diterapkan. Control/Evaluation Execution o Mengevaluasi proses aplikasi. o Mempertahankan agar aplikasinya berjalan sesuai dengan yang diinginkan. o Menjalankan aplikasi yang telah dipilih. Gambar 3.10 Analisis Value Shop 85 Penjelasan gambar : • Problem Finding & Acquisition Divisi operasi PT. Primacom memiliki masalah-masalah seperti kumpulan informasi teknis yang belum terintegrasi dan sebagian belum terdokumentasikan, data permasalahan pelanggan dan solusinya yang masih bersifat sporadis, dan juga tidak adanya adanya database pelatihan karyawan. Kumpulan informasi teknis adalah segala sesuatu tentang kegiatan operasi PT. Primacom baik yang sudah ada pendokumentasiannya maupun yang belum ada, bisa juga berasal dari ide atau pengetahuan karyawan. Untuk yang sudah ada pendokumentasiannya, selama ini informasi teknis tersebut berupa file-file yang tempatnya terpisah-pisah. Sedangkan untuk yang berasal dari pengetahuan atau ide karyawan, belum tersedia suatu media yang dapat menampung dan mendokumentasikan ide/pengetahuan tersebut. Contoh pengetahuan karyawan yang berguna misalnya, untuk memasang suatu satelit pada pelanggan harus memperhatikan keadaan tanah, bisa saja tidak ada manual yang dapat menjelaskan bagaimana cara terbaik untuk memasang satelit tersebut pada kondisi tanah tertentu, bisa saja justru cara terbaik datang dari ide atau pengetahuan dari karyawan, maka alangkah baiknya bila pengetahuan dan ide yang penting tersebut dapat didokumentasikan secara terintegrasi. Dan juga dokumentasi-dokumentasi dari informasi teknis yang telah ada dapat digabung dengan pendokumentasian pengetahuan dan ide karyawan tersebut dan terintegrasi. Sejarah solusi permasalahan customer bila didokumentasikan secara terintegrasi, dapat memudahkan karyawan dalam mengatasi permasalahan pelanggan. 86 Misalnya apabila suatu customer mempunyai masalah, solusi yang terbaik dapat didokumentasikan oleh karyawan yang mengerjakan. Maka jika beberapa bulan kemudian atau bahkan bertahun-tahun kemudian, jika customer mengalami masalah yang sama, maka solusinya dapat tidak usah dicari-cari lagi, karena sudah terdokumentasi. Karyawan yang mengerjakan dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Dan juga betapa pentingnya apabila solusi ini dapat didokumentasikan, adalah apabila karyawan yang dulu mengerjakan solusi tersebut tidak bekerja lagi di PT Primacom, pengetahuannya tidak akan hilang dari perusahaan. Mengenai jadwal pelatihan karyawan, selama ini belum ada database yang memuat tentang pelatihan karyawan. Selama ini administrator yang mengurus tentang pelatihan karyawan membuat sendiri file pelatihan karyawam dalam bentuk Excel. Tentu hal ini sangat merepotkan karena tentu program latihan setiap karyawan berbeda-beda dan juga dibedakan pada setiap jabatan. • Problem solving Divisi operasi PT Primacom dapat menggunakan jasa konsultan atau mengembangkan sendiri aplikasi yang dapat memberikan solusi bagi kebutuhan pemecahan masalah yang disebut di atas. Aplikasi ini diatur oleh pengguna sistem nantinya. • Choice Setelah melihat berbagai pilihan aplikasi, divisi operasi dapat memilih aplikasi mana yang paling cocok untuk diterapkan. • Execution 87 Setelah memilih aplikasi yang cocok untuk diterapkan, aplikasi tersebut dapat langsung dijalankan. • Control / Evaluation Penjalanan aplikasi yang dipilih harus selalu dimonitor agar selalu berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dan juga harus dievaluasi apakah aplikasi tersebut telah memberikan hasil sesuai dengan yang diinginkan. Strategi Divisi Operasi a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. b. Membuat pendokumentasian tentang pelanggan agar dapat memberikan customer service yang baik dan maksimal untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan . Value Shop • Belum ada database jadwal training karyawan. • Pendokumentasian tentang sejarah solusi permasalahan customer yang masih bersifat sporadis dalam suatu divisi dan tidak semua terdomentasi. . • Kumpulan informasi teknis yang belum terintegrasi dalam satu divisi. c. Mengetes peralatan/produk yang akan dipakai maupun yang rusak dan selalu memonitor kualitas peralatan/produk. d. Mencari dan mengevaluasi sistem baru yang lebih cepat dan tepat. e. Memelihara informasi teknis lainnya yang mendukung kinerja divisi operasi. f. Memonitor sistem yang berjalan pada pelanggan. Tabel 3.11 Pemetaan strategi divisi dengan value shop 88 Dampak analisis Value Shop : Dari gambar value shop di atas dijelaskan bahwa PT Primacom Interbuana membutuhkan suatu aplikasi yang dapat memecahkan masalah-masalah yang disebutkan di atas. Aplikasi yang paling tepat adalah Knowledge Management System. 3.6 Knowledge Goal Normative a. Menciptakan budaya knowledge-sharing terutama hal yang bersifat teknikal antar karyawan agar dapat saling bertukar pikiran sehingga dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilannya. b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang penting bagi perusahaan tidak sampai hilang biarpun orang yang menyampaikan knowledge tersebut sudah tidak bekerja di Primacom. c. Menciptakan suatu keadaan didalam perusahaan dimana karyawan yang ada dapat dengan lebih mudah menyampaikan aspirasi sehingga kreatifitas dapat ditingkatkan. Strategic a. Mendayagunakan semua knowledge yang ada didalam perusahaan, untuk digunakan dalam menunjang strategi perusahaan didalam mencapai visi dan misi. b. Membuat suatu sistem pendokumentasian yang baik yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja. Operational 89 a. Mendukung kinerja perusahaan sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya sistem kerja khususnya yang berhubungan dengan komputer, aplikasi dan jaringan agar dapat terlaksana dengan baik. b. Mengurangi terjadinya pengulangan pekerjaan dan membantu menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Divisi Operasi Primacom Knowledge Goal a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Normative • • • b. Membuat pendokumentasian yang baik tentang pelanggan agar dapat memberikan customer service yang baik dan maksimal untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan. Menciptakan budaya self learning. Menjaga agar knowledge yang penting tidak sampai hilang. Menciptakan keadaan untuk keleluasaan dalam penyampaian aspirasi. Strategic • • Mendayagunakan knowledge Membuat sistem pendokumentasian yang baik Operational • c. Memelihara informasi teknis yang mendukung kinerja divisi operasi. • Mendukung kinerja perusahaan dengan menjaga terlaksananya sistem kerja khususnya yang berhubungan dengan komputer, aplikasi dan jaringan agar dapat terlaksana dengan baik. Mengurangi terjadinya pengulangan pekerjaan dan penyelesaian masalah secara efektif dan efisien. Tabel 3.12 Pemetaan divisi operasi dengan knowledge goal 90 3.7 Identifikasi Knowledge 3.7.1 Explicit Knowledge 1. File-file mengenai jadwal training yang akan dilakukan. Selama ini file-file tersebut disusun dalam bentuk excel sehingga belum bersifat terintegrasi dan masih sporadis dalam satu divisi. 2. Hasil pencarian dan evaluasi sistem baru yang lebih cepat. Selama ini hasil tersebut disusun berdasarkan file-file biasa seperti file word atau excel dan masih bersifat sporadis. 3. Pendokumentasian tentang pelanggan. Selama ini belum ada tempat untuk mencatat data-data pelanggan baik mengenai datanya, masalah yang pernah dialami sekaligus solusi permasalahannya yang terintegrasi dalam satu divisi. 3.7.2 Tacit Knowledge 4. Ide/pengetahuan karyawan mengenai informasi teknis, solusi permasalahan pada pelanggan, system baru dan lain-lainnya yang berguna bagi perusahaan 5. Ide/pengetahuan karyawan mengenai solusi bagi permasalahan pelanggan. 3.8 Hambatan Knowledge Management System pada divisi operasi PT Primacom Di PT Primacom Interbuana saat ini belum ada kebijakan tentang knowledge sharing. Hal ini tentu dapat menghambat kelancaran knowledge management system yang akan diterapkan. Agar knowledge managementnya dapat berjalan dengan baik perlu ada ajakan dari pihak manajemen atas untuk mulai menerapkan kebiasaan untuk knowledge sharing pada seluruh lapisan perusahaan.