- Armansyah Matondang, S.Sos., M.Si.

advertisement
 Partai2 komunis barat yg pertama, yg lahir karena




perpecahan dalam partai2 sosialis.
Dipolakan menurut partai sosialis itu juga.
Keputusan yg dibuat oleh komintren 1924 memaksa
mereka untuk menerima organisasi seperti yg dipunyai PKUSSR.
Kebutuhan mendesak akan aksi2 yg tersembunyi – illegal
yg dipaksakan pada kaum Bolshevik sebelum 1917.
Struktur partai model USSR telah terbukti efektif
memelihara suatu organisasi yg lentur dan terpadu untuk
massa rakyat yg besar.
 Partai komunis adalah partai paling terorganisir dari
partai manapun juga.
 Ciri pertama dari partai komunis ini adalah elemen
dasarnya yakni “SEL”.
 Partai komunis sebagaimana partai sosialis berusaha
menarik perhatian sebanyak orang untuk merekrut
keanggotaan yg besar.
 Organisasinya pada tingkat daerah tidak serapi pada
tingkat pusat.
 Anggota partai dikelompokkan menurut tempat kerja




bukan didasarkan pada tempat tinggal.
Pada partai lain ada yg disebut dng komite lokal dan
komite distrik.
Pada partai komunis terdapat “SEL-SEL” kerja di pabrik2,
toko2, sekolah2, pelabuhan2 dll.
Sel partai memiliki manfaat ganda, pertama. Kontak antara
para anggota masyarakat yg paling dasar lebih erat dan
lebih sering.
Mereka bertemu setiap hari ditempat kerja, dan mereka
dapat pula menerima pengarahan partai setiap harinya dan
ikut serta dalam aksi2 bersama.
 Kedua, masalah pekerjaan mereka , ataupun masalah
bisnis mereka dapat menjadi bahan diskusi dalam sel2
tersebut. Dengan mengaitkan persoalan2 tersebut dng
kebijakan umum partai, maka kebijakan partai tadi
memperoleh kenyataan yg dapat dilihat dan dirasakan.
 Setiap anggota menjadi sadar sepenuhnya akan
pentingnya arti keanggotaannya pada partai.
 Perasaan solidaritas yg tinggi senasib
sepenanggungan, dan kepedulian lingkungan yg tinggi
pula.
 Selain sel2 yg terdapat dalam pekerjaan atau profesi
didapati pula sel yg didapati berdasarkan tempat
tinggal-lintas pekerjaan.
 Sel-sel pabrik dan profesi lebih penting dalam partai
komunis.
 Karakteristik lain yg membedakan sel partai komunis
dan sosialis pada umunya; partai komunis adalah
komuniti yg lebih kecil. Suatu seksi sosialis dapat
mencapai beberapa ratus, bahkan beberapa ribu
anggota (terutama di kota) ; sel komunis sebaliknya
kadang hanya beberapa lusin anggota saja.
 Sel partai selalu memecah apabila terlampau besar,
akan segera diangkat seorang sekretaris (sama dng
ketua partai) yg cakap dan taat untuk sel baru partai
tsb, yg dibentuk dari sel yg lama yg terlampau besar.
 Solidaritas lebih kuat didapati pada kelompok
homogen yg lebih kecil jikalau dibandingkan dng
kelompok heterogen yg lebih besar pula.
 Partai komunis diorganisir dng cara yg otoriter dan
terpusat.
 Keputusan berlangsung dari pusat ke bawah, tidak
pernah dari bawah ke atas.
 Pemilihan ketua partai dalam tingkatan yg lebih
rendah diadakan pemilihan namun pada dasarnya
hanya sebuah proses meratifikasi saja.
 Wewenang terpusat pada pusat partai secara
sentralistik.
 Komunisme mengatakan sentralisasi ini sebagai
demokrasi , karena diskusi diharuskan pada tingkat
apa saja sebelum keputusan dicapai.
 Diskusi diskusi dilakukan untuk memberi informasi
yg valid pada komite sentral dalam membuat
keputusan, hal ini sekaligus bermanfaat untuk
menjaga komite sentral dng sel partai (basis)
hubungannya tetap terjaga.
 Debat2 dan diskusi pada tingkat sel partai dilakukan
dng jujur, namun pada masa Stalin hal ini menjadi
jarang dilakukan walau sama sekali tidak dihilangkan.
 Terutama terkait pada seseorang yg hendak
mendapatkan promosi pada kekuasaan didalam
piramida kerakyatan dalam partai tsb.
 Peran penting dari doktrin partai yaitu ideologi
komunisme.
 Tidak ada partai manapun juga yg ideologinya
memainkan peranan sepenting ideologi partai
komunis.
 Tidak ada partai lain yg berusaha sekeras partai
komunis dalam melakukan indoktrinisasi teoritis
terhadap anggota partai.
 Tidak ada partai lain yg begitu erat mengkaitkan
ideologi dng aktifitas/kegiatan partai
 Tidak ada partai lain yg berusaha keras menjelaskan
strategi praktisnya dalam bentuk2 prinsip2 yg bersifat
doktrin atau memberikan kepentingan yg tinggi pada
diskusi2 ideologi.
 Diskusi2 partai diwarnai dng kata2 besar atau
keilmiahan .
 Perdebatan kaum Marxis dalam penulisan2 kadang2
sudah menyerupai perdebatan keagamaan abad
pertengahan.
 Setiap sistem kebudayaan tidak ada yg sempurna; ada
saja celanya, seperti apa yg disebutkan tadi, terutama
bila hal tersebut mulai menginginkan suatu kekakuan
.
 Para ahli sosiologi mengakui bahwa Marxisme adalah
suatu sistem kebudayaan, dan karena itu pula,
struktur organisasinya lebih luas dan lebih mendalam
dari struktur organisasi partai manapun juga.
Download