this PDF file

advertisement
PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
Hermayulis Syam
STAIN Batusangkar, Koresponden: Jln. Jenderal Sudirman Nomor 137 Lima Kaum Batusasngkar, e-mail:
[email protected]
Abstrak: Effect of Job Satisfaction, Motivation and Leadership Styles Of Employee Performance
in Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusanggkar. Issues raised in this study is whether job
satisfaction, motivation and leadership styles affect the performance of employees at STAIN Batusangkar.
This study aims to determine the effect of job satisfaction, motivation and leadership style on employee
performance at Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusanggkar (STAIN) Batusanggkar.
The results of hypothesis testing showed that: (1) there is a positive and significant impact employee
job satisfaction on employee performance STAIN Batusanggkar the effective contribution of 6.3 %
and 0.047 significance. (2) there is a positive and significant impact employee motivation STAIN
Batusanggkar the effective contribution of 21.23 % and a significance of 0.000. (3) there is a positive
and significant effect of leadership style on employee performance by employees Batusanggkar effectively
6.5 % and significance of 0.044. (4) there is a positive and significant effect of job satisfaction, work
motivation and leadership styles as perceived by employees STAIN Batusanggkar the effective
contribution of 50.4 % and a significant 0.000.
Kata Kunci: Kepuasan kerja, motivasi, gaya kepemimpinan, kinerja
PENDAHULUAN
Peningkatan kinerja secara tepat hanya
dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi
terhadap kinerja saat ini, karena hasil
evaluasi kinerja menunjukkan tingkat
pengelolaan seseorang dalam melaksanakan
berakibat pada terhambatnya pencapaian
tujuan organisasi. Sebaliknya kinerja
yang tinggi mencerminkan kemampuan
pengelolaan tugas yang tinggi yang pada
akhirnya akan berdampak pada kinerja
organisasi yang lebih baik.
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat
Kinerja yang rendah menunjukkan
betapa pentingnya peranan pimpinan
kurangnya kemampuan pengelolaan tugas
dalam meningkatkan kepuasan kerja,
atau organisasi yang menjadi tanggung
motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja
jawab masing-masing pegawai, sehingga
pegawai, gaya kepemimpinan yang tepat
akan mampu memberikan dorongan dan
dan arahan oleh atasannya, hal ini sesuai
mengarahkan pegawai dalam bekerja dan
dengan firman Allah dalam surat Shad ayat
akan membuat pegawai menjadi disiplin
26 yang berbunyi :
serta termotivasi dalam bekerja.
َ َ‫ﻳَﺎ َدا ُوُد إِﻧﱠﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨ‬
‫ﲔ‬
ِ ‫اﻷر‬
َ ْ ‫َﺎﺣ ُﻜ ْﻢ َﺑـ‬
ْ ‫ضﻓ‬
ْ ‫ﺎك َﺧﻠِﻴ َﻔ ًﺔ ِﰲ‬
َْ ‫ﱠﺎس ﺑ‬
‫ِﻴﻞ‬
ِ ‫اﻟﻨ‬
ِ ‫ِﺎﳊ ﱢﻖ َوﻻ َﺗـﺘﱠﺒِ ِﻊ اﳍَْ َﻮى َﻓـﻴُ ِﻀﻠﱠ َﻚ َﻋ ْﻦ َﺳﺒ‬
‫َاب‬
ِ ‫ِﻳﻦ ﻳَ ِﻀﻠﱡﻮ َن َﻋ ْﻦ َﺳﺒ‬
ٌ ‫ِﻴﻞ اﷲِ ﳍَُ ْﻢ َﻋﺬ‬
َ ‫اﷲِ إِ ﱠن اﻟﱠﺬ‬
ِ ‫ِﺴ‬
‫ﺎب‬
َ ‫َﺷﺪِﻳ ٌﺪ ِﲟَﺎ ﻧَ ُﺴﻮا َﻳـ ْﻮَم ْاﳊ‬
Kepemimpinan sebagai proses
menggerakkan orang lain, pada dasarnya
merupakan rangkaian interaksi antar
manusia. Interaksi itu bersumber dari
seseorang yang berani dan bersedia tampil
ditauladani. Bersamaan dengan itu
” Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan
kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia
dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan
kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT
akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan hari perhitungan.” (Qs Shad: 26)
pemimpin juga selalu mampu berada di
Oleh karena itu salah satu peran dari
tengah orang yang dipimpinnya untuk
pemimpin adalah menerapkan gaya
bergandengan tangan atau bekerja sama
kepemimpinan yang efektif agar tujuan
dalam mewujudkan kegiatan bersama.
organisasi dapat dicapai sesuai dengan
Untuk itu pemimpin berfungsi sebagai
rencana.Allah memerintahkan pada
teman yang saling bantu membantu dalam
semua pemimpin agar dalam memimpin
mewujudkan kegiatan yang memerlukan
berusaha mempergunakan akal/
kerja sama.
pikirannya, terutama dalam menganalisa
mempelopori dan mengajak orang lain
berbuat sesuatu melalui kerja sama satu
dengan yang lainnya. Dengan berada di
depan seorang pemimpin akan menjadi
ikutan, yang sikap dan perilakunya
Pemimpin memegang peranan yang
dan memanfaatkan situasi/kondisi
sangat penting untuk menggerakan
yang dihadapinya, usaha tersebut akan
bawahannya dalam rangka mencapai
berpengaruh terhadap perkembangan
tujuan organisasi. Pemimpin pada sebuah
organisasi yang dipimpinnya, kalau kita
harus mampu mempengaruhi bawahan
perhatikan firman Allah dalam Surat
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
Yunus ayat 101 yang berbunyi:
baik, pemimpin juga harus bisa dekat
dengan bawahannya, agar bawahannya
merasa tenang menerima bimbingan
46
Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015
ِ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َو‬
‫ض َوَﻣﺎ ُﺗـ ْﻐ ِﲏ‬
ِ ‫اﻷر‬
ِ‫ﻗ‬
‫ُﻞ اﻧْ ُﻈ ُﺮوا َﻣﺎذَا ِﰲ ﱠ‬
ْ ‫ات َو‬
‫ُر َﻋ ْﻦ َﻗـ ْﻮٍم ﻻ ُﻳـ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن‬
ُ َ‫اﻵﻳ‬
ُ ‫ﺎت َواﻟﻨﱡﺬ‬
“Katakanlah: “ Perhatikanlah apa yang ada
di langit dan di bumi, tidaklah bermamfaat
tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman” (Yunus ayat 101).
Seorang pegawai yang mempunyai kinerja
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa
suka bekerja dengan sungguh-sungguh,
tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi
menjaga kualitas kerjanya, bertanggung
seorang pemimpin yang beriman terdapat
jawab, berdedikasi tinggi dan sebagainya.
juga dalam interaksi sesama manusia.
Kenyataan menunjukan masih ada
Seorang pemimpin dalam Islam diharapkan
pegawai yang datang terlambat, pekerjaan
bisa bekerja dan memimpin berlandaskan
yang menumpuk di akhir tahun, terburu-
pada ajaran Islam dan berpedoman pada
buru menyelesaikan pekerjaan apabila
Al-Quran dan Hadis.
akan ada pemeriksaan, terburu-buru
tinggi seharusnya mempunyai sikap positif
terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, sikap tersebut misalnya disiplin,
Kinerja pegawai dapat dilihat dari
melengkapi bahan di kala mau diperiksa,
berbagai faktor, baik itu faktor internal
lokal, ruangan,papan tulis yang kotor
yaitu: minat kerja, motivasi, kecerdasan,
karena tidak dibersihkan secara rutin.
pengetahuan dan wawasan pegawai,
Berdasarkan hasil wawancara Penulis
maupun faktor eksternal (disiplin, upah,
dengan Kasubbag Kepegawaian dan
insentif, dan lingkungan kerja). Kinerja
Keuangan STAIN Batusangkar, bahwanya
pegawai dengan sendirinya akan mengalami
pada STAIN Batusangkar kinerja pegawai
peningkatan apabila semua komponen
sudah mulai menurun, kebiasaan pegawai
yang terkait dengan instansi tempat bekerja
yang datang tidak tepat waktu dan lalai
diperbaiki, baik itu faktor internal dan
dalam tugas sudah mulai menjamur. Banyak
eksternal. Apabila seluruh komponen ini
dari para pegawai yang bekerja di STAIN
berjalan dengan baik maka tujuan organisasi
Batusangkar mulai lupa dengan tanggung
dan instansi akan mudah dicapai.
jawab mereka sebagai mengemban amanah
Di STAIN Batusangkar pegawai
masyarakat. Sangat disayangkan jika
merupakan salah satu komponen yang
kondisi ini terus berlanjut, karena tugas dan
menunjang kegiatan administrasi,
tanggung jawab yang diembankan kepada
perpustakaan, laboratorium, keuangan
para pegawai ini tidaklah mudah, hal ini
bahkan proses belajar mengajar.
berkaitan dengan kemajuan pendidikan
Keberhasilan STAIN Batusangkar juga
masa yang akan datang khususnya bagi
ditentukan oleh kinerja pegawainya.
daerah Batusangkar.
Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja...
47
Berdasarkan kondisi tersebut penulis
sangat tertarik untuk melakukan penelitian
oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan
motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
mengenai kinerja pegawai STAIN
Batusangkar terkait dengan kepuasan Kerja,
motivasi dan gaya kepemimpinan di STAIN
Batusangkar.
Proses kerja selalu mempunyai
langkah-langkah kerja yang senantiasa
mengarah pada pencapaian hasil pekerjaan
yang sesuai dengan tuntutan kerja. Apabila
Permasalahan dalam penelitian ini
suatu pekerjaan dilaksanakan sesuai
dapat dirumuskan yaitu apakah kepuasan
dengan prosedurnya, maka akan sampai
kerja, motivasi dan gaya kepemimpinan
kepada hasil kerja yang diinginkan, yang
berpengaruh terhadap kinerja pegawai
merupakan tuntutan pekerjaan tersebut.
pada STAIN Batusangkar.
Tolok ukur dari kinerja adalah tuntutan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pekerjaan yang mengambarkan hasil yang
ingin dicapai.
kepuasan kerja, motivasi dan gaya
Menurut Veithzal Rivai dikatakan
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
kinerja sebagai suatu fungsi dari motivasi
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
dan kemampuan. Untuk menyelesaikan
(STAIN) Batusangkar.
tugas dan pekerjaan, seseorang harus
memiliki derajat kesediaan dan tingkat
PEMBAHASAN
kemampuan tertentu (Veithzal Rivai,
1. Kinerja Pegawai
2005:14). Wahjosumidjo berpendapat
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar
bahwa kinerja adalah “hasil kerja yang
Bahasa Indonesia adalah (1) sesuatu yang
disumbangkan oleh seseorang atau
dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, dan (3)
kelompok dalam menunjang tercapainya
kemampuan kerja (Departemen Pendidikan
tujuan sekolah” (Wahdjosumidjo, 2001:430).
Nasional, 1991:397). Kata kinerja merupakan
Menurut Komarudin beberapa faktor
terjemahan dari kata performance (bahasa
yang diduga mempengaruhi kinerja seseorang
Inggris), dan kata ini biasa juga disebut
antara lain adalah besar kecilnya pendapatan
dengan prestasi kerja atau penyelenggaraan
serta jaminan sosial, tingkat pendidikan dan
kerja (Adi K Gunawan, 2002:279).
latihan, sikap, motivasi, disiplin, etika kerja,
Kinerja atau prestasi kerja diartikan
kesehatan, hubungan sosial, manajemen,
sebagai ungkapan kemampuan yang didasari
sarana produksi, kesempatan berprestasi,
48
Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015
kepuasan, teknologi dan kebijakan pemerintah
sesuai dengan wewenang dan tanggung
(Komaruddin, 1992:112).
jawab masing-masing, dalam rangka
Menurut Hasibuan, kerja adalah
pengorbanan jasa, jasmani dan fikiran
mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan
untuk menghasilkan barang-barang atau
sesuai dengan moral maupun etika.
jasa-jasa dengan memperoleh imbalan
prestasi tertentu (Malayu Hasibuan, SP,
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja pegawai
2005:94). Sebagaimana Allah berfirman
a. Kepuasan kerja
dalam Al-Qur’an:
Kepuasan kerja merupakan bentuk
ً ِ ‫ِﻞ َﺻ‬
َ ‫َﻣ ْﻦ َﻋﻤ‬
‫ِﻦ ذ ََﻛ ٍﺮ أَ ْو أُْﻧـﺜَﻰ َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ‬
ْ ‫ﺎﳊﺎ ﻣ‬
‫َﻓـﻠَﻨُ ْﺤﻴَِﻴـﻨﱠُﻪ َﺣﻴَﺎ ًة َﻃﻴﱢﺒَ ًﺔ َوﻟَﻨَ ْﺠ ِﺰَﻳـﱠﻨـ ُﻬ ْﻢ أَ ْﺟ َﺮُﻫ ْﻢ ﺑِﺄَ ْﺣ َﺴ ِﻦ‬
‫َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮا َﻳـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن‬
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,
situasi kerja dan hubungan dengan
rekan kerja. Dengan demikian kepuasan
kerja merupakan sesuatu yang penting
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki – laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan
sesungguhnya akan kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari pada
yang telah mereka kerjakan”. (QS. 16 : 97)
untuk dimiliki oleh seorang karyawan,
Maksud dari ayat diatas adalah Allah
b. Motivasi kerja
dimana mereka dapat berinteraksi dengan
lingkungan kerjanya sehingga pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan suatu lembaga
menyuruh manusia agar mempunyai
Motivasi merupakan hasil sejumlah
kinerja yang baik yakni suatu pekerjaan
proses yang bersifat internal atau eksternal
yang dilakukan dengan sadar dan ikhlas
bagi seorang individu, yang menyebabkan
sesuai dengan norma-norma dan aturan
timbulnya sikap entusiasme dan persistensi
yang terdapat dalam agama Islam, sehingga
dalam hal melaksanakan kegiatan-
apa yang dilakukan akan mendapat balasan
kegiatan tertentu.Menurut Stephen P.
dari Allah SWT.
Robbins motivasi adalah kesedian untuk
Berdasarkan beberapa pandangan
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
para ahli di atas, dapat disimpulkan
untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan
bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja
oleh kemampuan seseorang dalam
yang dapat dicapai oleh seseorang atau
memenuhi beberapa kebutuhan individual
sekelompok orang dalam suatu organisasi
(Stephem P Robbins, 2003:208).
Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja...
49
Berikut adalah Surat At-Taubah ayat
2) Gaya kepemimpinan konsultatif
105 yang berkisar pada kata-kata yang
Pemimpin tipe konsultatif masih
memberikan motivasi kerja, yaitu
memberikan arahan yang cukup
ُ ‫َﺴَﻴـ َﺮى اﷲُ َﻋ َﻤﻠ‬
‫َﻜ ْﻢ َوَرُﺳﻮﻟُُﻪ َواﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن‬
ِ ‫َوﻗ‬
َ ‫ُﻞ ا ْﻋ َﻤﻠُﻮا ﻓ‬
‫َو َﺳُﺘـ َﺮدﱡو َن إ َِﱃ َﻋﺎﱂِِ اﻟْ َﻐﻴْ ِﺐ َو ﱠ‬
‫اﻟﺸ َﻬﺎ َد ِة َﻓـُﻴـﻨَﺒﱢﺌُ ُﻜ ْﻢ ِﲟَﺎ‬
besar kepada bawahannya baik dalam
proses pembuatan keputusan maupun
dalam pelaksanaannya. Bedanya
‫ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َﺗـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن‬
dengan tipe direktif, dalam tipe ini
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan”. (QS At-Taubah ayat
105).
pemimpin menggunakan komunikasi
dua arah dan memberikan suportif
terhadap bawahan.Pemimpin mau
mendengarkan keluhan dan perasaan
bawahan mengenai keputusan yang
diambil. Pada gaya kepemimpinan
c. Gaya kepemimpinan
ini, pemimpin berusaha meningkatkan
Menurut teori kepemimpinan
bantuannya kepada bawahannya,
situasional dari Hersey dan Blanchard, ada
tetapi tanggung jawab pelaksanaan
empat gaya kepemimpinan yaitu:
keputusan tetap pada pimpinan.
1) Gaya kepemimpinan direktif
50
3) Gaya kepemimpinan partisipatif
Setiap pemimpin perlu memiliki
Pada gaya kepemimpinan ini,
kemampuan dalam memberikan
control atas pemecahan masalah dan
perintah yang bersifat komuniukatif
pengambil keputusan antara pemimpin
(Hadari Nawawi, Kepemimpinan
dan bawahan bersifat seimbang.
Menurut Islam, (Yokyakarta, 2011:143).
Pemimpin dan bawahan sama-sama
Tipe atau gaya kepemimpinan ini
terlibat dalam proses pengambilan
ditandai dengan adanya komunikasi
keputusan. Komunikasi dua arah
satu arah. Pimpinan membatasi peranan
semakin meningkat.Pemimpin semakin
bawahan apa, kapan, dimana, dan
mendengarkan secara intensif terhadap
bagaimana sesuatu tugas dilaksanakan.
pendapat bawahannya.Dalam tipe
Pemecahan masalah dan pengambilan
ini pemimpin berpendapat bahwa
keputusan semata-mata menjadi
bawahannya memiliki kecakapan
tanggung jawab pemimpin.
dan pengetahuan yang luas untuk
Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015
menyelesaikan tugas sesuai dengan
yang menjadi responden21,54% memiliki
fungsinya dan perannya masing-
kinerja sangat tinggi, 27,69% memiliki
masing dalam suatu organisasi.
kinerja tinggi, 41,54 memiliki kinerja sedang,
4) Gaya kepemimpinan delgatif
Pada gaya kepemimpinan delegatif,
pemimpin berusaha mendiskusikan
masalah-masalah yang dihadapi
dengan bawahannya, dan selanjutnya
mendelegasikan pengambilan
keputusan seluruhnya kepada bawahan.
9,23% memiliki kinerja rendah dan tidak
ada karyawan STAIN Batusangkar yang
memiliki kinerja sangat rendah. Kinerja ini
ditunjukan karyawan STAIN Batusangkar
dalam melaksanakan tugas sehari-hari
yang menjadi tanggung jawabnya.
Kualitas kinerja karyawan berpengaruh
terhadap terwujudkan keberhasilan
Penelitian ini tergolong penelitian
seluruh kegiatan di STAIN Batusangkar.
korelasional yang bertujuan untuk
Seorang karyawan yang memiliki kinerja
mengukur tentang ada atau tidak adanya
yang tinggi diharapkan lebih produktif
Pengaruh antara dua atau lebih dari
dan keberhasilan kerja yang tinggi.
variabel yang diajukan peneliti dengan
Sebaliknya karyawan yang memiliki
ukuran-ukuran yang valid dan reliabel
kinerja yang rendah dapat menyebabkan
(Abdul Halim hanafi, 2010:124).
kurang produktif dan keberhasilan juga
Dalam penelitian ini penulis memakai
rendah. Oleh karena itu perlu diperhatikan
metode kuantitatif yang bersifat penelitian
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
korelasional, sementara analisis yang
kinerja seorang karyawan. Output analisis
digunakan adalah analisis regresi ganda, ini
regresi menunjukkan nilai korelasi anda
merupakan suatu metode untuk mengetahui
sebesar 0,710, nilai koefisien determinan
kontribusi kolektif dari dua atau lebih
sebesar 0,504, nilai Fhitung sebesar 20,679
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
dengan signifikansi 0,000 kurang dari
(Y). Dengan memakai metode ini nanti akan
0,05. Berdasarkan pengujian ini dapat
kelihatan ada atau tidak adanya pengaruh
disimpulkan bahwa:
kepuasan kerja, motivasi kerja dan gaya
1. Secara simultan kepuasan kerja, motivasi
kepemimpinan kerhadap kinerja pegawai
dan gaya kepemimpinan menurut
di STAIN Batusangkar.
persepsi karyawan mempengaruhi
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
kinerja karyawan STAIN Batusangkar
dari 65 orang karyawan STAIN Batusangkar
sebesar 50,4%, sedangkan 49,6%
Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja...
51
disebabkan oleh faktor lain yang tidak
meningkat. Nilai koefisien determinasinya
termasuk variabel penelitian ini.
diperoleh dengan mengkuadratkan nilai
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan
dari kepuasan kerja, motivasi, dan gaya
kepemimpinan menurut persepsi
karyawan terhadap kinerja karyawan
STAIN Batusangkar. Pengaruh variabel
bebas terhadap terikat tersebut positif
artinya jika kepuasan kerja, motivasi,
dan gaya kepemimpinan menurut
korelasinya. Diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,063 artinya kepuasan
kerja karyawan mempengaruhi kinerja
karyawan STAIN Batusangkar sebesar
6,3%, sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh
variabel lain baik yang termasuk dalam
penelitian ini maupun yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
persepsi karyawan secara bersama-
Temuan lain dalam penelitian berhasil
sama ditingkatkan maka kinerja
mengungkapkan dari 65 karyawan yang
karyawan STAIN Batusangkar juga
menjadi responden 32,31% karyawan
akan meningkat.
STAIN Batusangkar memiliki motivasi
Secara deskriptif penelitian ini berhasil
mengungkap dari 65 karyawan yang
menjadi responden 1,54% karyawan
memiliki kepuasan kerja sangat tinggi, 26,
15% memiliki kepuasan kerja tinggi, 44,62%
memiliki kepuasan kerja sedang, 24,62%
memiliki kepuasan kerja rendah, dan 3,08
memiliki kepuasan kerja sangat rendah.
kerja sangat tinggi, 40,00% memiliki
motivasi kerja tinggi, 23,08% memiliki
motivasi kerja sedang, 4,62% memiliki
motivasi kerja rendah, dan tidak ada
karyawan STAIN Batusangkar yang
memiliki motivasi kerja sangat rendah.
Motivasi kerja karyawan meningkat karena
karyawan ingin lebih sejahtera, berprestasi,
berkembang, menyenangi pekerjaan, rasa
Hasil pengujian hipotesis menunjukan
tanggung jawab, ingin naik pangkat, ingin
terdapat pengaruh positif dan signifikan
DP3 baik, ingin diperhatikan atasan, ingin
dari kepuasan kerja karyawan terhadap
diperhatikan sesama karyawan, dan ingin
kinerja karyawan STAIN Batusangkar. Nilai
disegani oleh mahasiswa.
korelasi parsialnya antara kepuasan kerja
dengan kinerja sebesar 0,251,sedangkan
pengaruh positif artinya jika kepuasan
kerja karyawan di tingkatkan maka
kinerja karyawan STAIN Batusangkar
52
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi kerja karyawan
terhadap kinerja karyawan STAIN
Batusangkar. Korelasi parsialnya antara
Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015
motivasi kerja dengan kinerja adalah
dengan sumbangan efektifnya sebesar
sebesar 0,462, sedangkan pengaruh positif
6,3% serta signifikansi 0,047. (2) terdapat
artinya jika motivasi kerja karyawan
pengaruh positif dan signifikan motivasi
ditingkatkan maka kinerja karyawan
kerja karyawan STAIN Batusangkar
STAIN Batusangkar meningkat. Nilai
dengan sumbangan efektifnya 21,23%
koefisien determinasinya diperoleh dengan
serta signifikansi 0,000. (3) terdapat
mengkuadratkan nilai korelasi parsialnya.
pengaruh positif dan signifikan gaya
Diperoleh koefesien determinasi sebesar
kepemimpinan menurut karyawan
0,213 artinya motivasi kerja karyawan
terhadap kinerja karyawan Batusangkar
STAIN Batusangar mempengaruhi kinerja
dengan efektif 6,5% serta signifikansi
karyawan STAIN Batusangkar sebesar
0,044. (4) terdapat pengaruh positif dan
21,3% sedangkan 78,7 dipengaruhi oleh
signifikan kepuasan kerja, motivasi kerja
variabel lain, baik yang termasuk dalam
dan gaya kepemimpinan menurut persepsi
penelitian ini maupun variabel yang tidak
karyawan STAIN Batusangkar dengan
tidak termasuk dalam penelitian ini.
sumbangan efektifnya sebesar 50,4% serta
Penelitian ini juga berhasil mengunkapkan
signifikan 0,000.
dari 65 karyawan yang menjadi responden
Berdasarkan kesimpulan yang
10,77% merasakan gaya kepemimpinan sangat
diperoleh penulis menyarankan sebagai
baik, 24,62% merasakan gaya kepemimpinan
berikut:
baik, 33,85% merasakan gaya kepemimpinan
1. Para karyawan hendaknya diberi
cukup, 20% merasakan gaya kepemimpinan
kurang, 10,77% merasakan sangat kurang.
Gaya kepemimpinan terdiri dari direktif,
konsultatif, partisipatif, dan kepemimpinan
delegatif.
penghargaan atas prestasi kerjanya
supaya karyawan dapat bekerja dengan
motivasi kerja yang tinggi.
2. Pimpinan harus selalu meningkatkan
kemampuan membaca situasi, supaya
PENUTUP
dapat menerapkan gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan kebutuhandan
Berdasarkan hasil penelitian dan
situasi.
analisis adalah dapat disimpulkan bahwa:
(1) terdapat pengaruh positif dan signifikan
kepuasan kerja karyawan terhadap
kinerja karyawan STAIN Batusangkar
Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja...
53
KEPUSTAKAAN ACUAN
Komaruddin, 1992, Manajemen pengawasan
kualitas terpadu. Jakarta; Rajawali Press
Abdul Halim Hanafi, 2010, Metodologi
Penelitian Kependidikan, Batusangkar:
Malayu Hasibuan, 2005SP, Manajemen
Sumber daya Manusia,Jakarta: Bumi
STAIN Press.
Aksara
Adi K Gunawan. 2002, Kamus Lengkap
Indonesia-Ingris, Ingris-Indonesia.
Stephem P Robbins, 2003, Perilaku Organisasi,
Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia,
Surabaya : Kartika.
Asifudin, Ahmad Janan, 2004, Etos Kerja
Veithzal Rivai, 2005, Manajemen Sumber
Islami, Surakarta: Muhammadiyah
Daya Manusia,Jakarta : Raja Gravindo
University Press
Persada
Depertemen Agama RI, Al-qur’an Al karim
Wahdjosumidjo, 2001, Perilaku Kepemimpinan
dan terjemahannya, Semarang: PT.
dan Motivasi, Jakarta: Cholia Indonesia
Karya Toha Putra
Hadari Nawawi, 2011, Kepemimpinan
Menurut Islam, (Yokyakarta: Gadjah
mada University Press
54
Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015
Download