PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR Hermayulis Syam STAIN Batusangkar, Koresponden: Jln. Jenderal Sudirman Nomor 137 Lima Kaum Batusasngkar, e-mail: [email protected] Abstrak: Effect of Job Satisfaction, Motivation and Leadership Styles Of Employee Performance in Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusanggkar. Issues raised in this study is whether job satisfaction, motivation and leadership styles affect the performance of employees at STAIN Batusangkar. This study aims to determine the effect of job satisfaction, motivation and leadership style on employee performance at Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusanggkar (STAIN) Batusanggkar. The results of hypothesis testing showed that: (1) there is a positive and significant impact employee job satisfaction on employee performance STAIN Batusanggkar the effective contribution of 6.3 % and 0.047 significance. (2) there is a positive and significant impact employee motivation STAIN Batusanggkar the effective contribution of 21.23 % and a significance of 0.000. (3) there is a positive and significant effect of leadership style on employee performance by employees Batusanggkar effectively 6.5 % and significance of 0.044. (4) there is a positive and significant effect of job satisfaction, work motivation and leadership styles as perceived by employees STAIN Batusanggkar the effective contribution of 50.4 % and a significant 0.000. Kata Kunci: Kepuasan kerja, motivasi, gaya kepemimpinan, kinerja PENDAHULUAN Peningkatan kinerja secara tepat hanya dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja saat ini, karena hasil evaluasi kinerja menunjukkan tingkat pengelolaan seseorang dalam melaksanakan berakibat pada terhambatnya pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya kinerja yang tinggi mencerminkan kemampuan pengelolaan tugas yang tinggi yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja organisasi yang lebih baik. tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan uraian di atas, terlihat Kinerja yang rendah menunjukkan betapa pentingnya peranan pimpinan kurangnya kemampuan pengelolaan tugas dalam meningkatkan kepuasan kerja, atau organisasi yang menjadi tanggung motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja jawab masing-masing pegawai, sehingga pegawai, gaya kepemimpinan yang tepat akan mampu memberikan dorongan dan dan arahan oleh atasannya, hal ini sesuai mengarahkan pegawai dalam bekerja dan dengan firman Allah dalam surat Shad ayat akan membuat pegawai menjadi disiplin 26 yang berbunyi : serta termotivasi dalam bekerja. َ َﻳَﺎ َدا ُوُد إِﻧﱠﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨ ﲔ ِ اﻷر َ ْ َﺎﺣ ُﻜ ْﻢ َﺑـ ْ ضﻓ ْ ﺎك َﺧﻠِﻴ َﻔ ًﺔ ِﰲ َْ ﱠﺎس ﺑ ِﻴﻞ ِ اﻟﻨ ِ ِﺎﳊ ﱢﻖ َوﻻ َﺗـﺘﱠﺒِ ِﻊ اﳍَْ َﻮى َﻓـﻴُ ِﻀﻠﱠ َﻚ َﻋ ْﻦ َﺳﺒ َاب ِ ِﻳﻦ ﻳَ ِﻀﻠﱡﻮ َن َﻋ ْﻦ َﺳﺒ ٌ ِﻴﻞ اﷲِ ﳍَُ ْﻢ َﻋﺬ َ اﷲِ إِ ﱠن اﻟﱠﺬ ِ ِﺴ ﺎب َ َﺷﺪِﻳ ٌﺪ ِﲟَﺎ ﻧَ ُﺴﻮا َﻳـ ْﻮَم ْاﳊ Kepemimpinan sebagai proses menggerakkan orang lain, pada dasarnya merupakan rangkaian interaksi antar manusia. Interaksi itu bersumber dari seseorang yang berani dan bersedia tampil ditauladani. Bersamaan dengan itu ” Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Qs Shad: 26) pemimpin juga selalu mampu berada di Oleh karena itu salah satu peran dari tengah orang yang dipimpinnya untuk pemimpin adalah menerapkan gaya bergandengan tangan atau bekerja sama kepemimpinan yang efektif agar tujuan dalam mewujudkan kegiatan bersama. organisasi dapat dicapai sesuai dengan Untuk itu pemimpin berfungsi sebagai rencana.Allah memerintahkan pada teman yang saling bantu membantu dalam semua pemimpin agar dalam memimpin mewujudkan kegiatan yang memerlukan berusaha mempergunakan akal/ kerja sama. pikirannya, terutama dalam menganalisa mempelopori dan mengajak orang lain berbuat sesuatu melalui kerja sama satu dengan yang lainnya. Dengan berada di depan seorang pemimpin akan menjadi ikutan, yang sikap dan perilakunya Pemimpin memegang peranan yang dan memanfaatkan situasi/kondisi sangat penting untuk menggerakan yang dihadapinya, usaha tersebut akan bawahannya dalam rangka mencapai berpengaruh terhadap perkembangan tujuan organisasi. Pemimpin pada sebuah organisasi yang dipimpinnya, kalau kita harus mampu mempengaruhi bawahan perhatikan firman Allah dalam Surat agar dapat melaksanakan tugasnya dengan Yunus ayat 101 yang berbunyi: baik, pemimpin juga harus bisa dekat dengan bawahannya, agar bawahannya merasa tenang menerima bimbingan 46 Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015 ِ اﻟﺴ َﻤﺎ َو ض َوَﻣﺎ ُﺗـ ْﻐ ِﲏ ِ اﻷر ِﻗ ُﻞ اﻧْ ُﻈ ُﺮوا َﻣﺎذَا ِﰲ ﱠ ْ ات َو ُر َﻋ ْﻦ َﻗـ ْﻮٍم ﻻ ُﻳـ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن ُ َاﻵﻳ ُ ﺎت َواﻟﻨﱡﺬ “Katakanlah: “ Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi, tidaklah bermamfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman” (Yunus ayat 101). Seorang pegawai yang mempunyai kinerja Dari ayat di atas dijelaskan bahwa suka bekerja dengan sungguh-sungguh, tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi menjaga kualitas kerjanya, bertanggung seorang pemimpin yang beriman terdapat jawab, berdedikasi tinggi dan sebagainya. juga dalam interaksi sesama manusia. Kenyataan menunjukan masih ada Seorang pemimpin dalam Islam diharapkan pegawai yang datang terlambat, pekerjaan bisa bekerja dan memimpin berlandaskan yang menumpuk di akhir tahun, terburu- pada ajaran Islam dan berpedoman pada buru menyelesaikan pekerjaan apabila Al-Quran dan Hadis. akan ada pemeriksaan, terburu-buru tinggi seharusnya mempunyai sikap positif terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sikap tersebut misalnya disiplin, Kinerja pegawai dapat dilihat dari melengkapi bahan di kala mau diperiksa, berbagai faktor, baik itu faktor internal lokal, ruangan,papan tulis yang kotor yaitu: minat kerja, motivasi, kecerdasan, karena tidak dibersihkan secara rutin. pengetahuan dan wawasan pegawai, Berdasarkan hasil wawancara Penulis maupun faktor eksternal (disiplin, upah, dengan Kasubbag Kepegawaian dan insentif, dan lingkungan kerja). Kinerja Keuangan STAIN Batusangkar, bahwanya pegawai dengan sendirinya akan mengalami pada STAIN Batusangkar kinerja pegawai peningkatan apabila semua komponen sudah mulai menurun, kebiasaan pegawai yang terkait dengan instansi tempat bekerja yang datang tidak tepat waktu dan lalai diperbaiki, baik itu faktor internal dan dalam tugas sudah mulai menjamur. Banyak eksternal. Apabila seluruh komponen ini dari para pegawai yang bekerja di STAIN berjalan dengan baik maka tujuan organisasi Batusangkar mulai lupa dengan tanggung dan instansi akan mudah dicapai. jawab mereka sebagai mengemban amanah Di STAIN Batusangkar pegawai masyarakat. Sangat disayangkan jika merupakan salah satu komponen yang kondisi ini terus berlanjut, karena tugas dan menunjang kegiatan administrasi, tanggung jawab yang diembankan kepada perpustakaan, laboratorium, keuangan para pegawai ini tidaklah mudah, hal ini bahkan proses belajar mengajar. berkaitan dengan kemajuan pendidikan Keberhasilan STAIN Batusangkar juga masa yang akan datang khususnya bagi ditentukan oleh kinerja pegawainya. daerah Batusangkar. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja... 47 Berdasarkan kondisi tersebut penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. mengenai kinerja pegawai STAIN Batusangkar terkait dengan kepuasan Kerja, motivasi dan gaya kepemimpinan di STAIN Batusangkar. Proses kerja selalu mempunyai langkah-langkah kerja yang senantiasa mengarah pada pencapaian hasil pekerjaan yang sesuai dengan tuntutan kerja. Apabila Permasalahan dalam penelitian ini suatu pekerjaan dilaksanakan sesuai dapat dirumuskan yaitu apakah kepuasan dengan prosedurnya, maka akan sampai kerja, motivasi dan gaya kepemimpinan kepada hasil kerja yang diinginkan, yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai merupakan tuntutan pekerjaan tersebut. pada STAIN Batusangkar. Tolok ukur dari kinerja adalah tuntutan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pekerjaan yang mengambarkan hasil yang ingin dicapai. kepuasan kerja, motivasi dan gaya Menurut Veithzal Rivai dikatakan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai kinerja sebagai suatu fungsi dari motivasi pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri dan kemampuan. Untuk menyelesaikan (STAIN) Batusangkar. tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat PEMBAHASAN kemampuan tertentu (Veithzal Rivai, 1. Kinerja Pegawai 2005:14). Wahjosumidjo berpendapat Pengertian kinerja menurut Kamus Besar bahwa kinerja adalah “hasil kerja yang Bahasa Indonesia adalah (1) sesuatu yang disumbangkan oleh seseorang atau dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, dan (3) kelompok dalam menunjang tercapainya kemampuan kerja (Departemen Pendidikan tujuan sekolah” (Wahdjosumidjo, 2001:430). Nasional, 1991:397). Kata kinerja merupakan Menurut Komarudin beberapa faktor terjemahan dari kata performance (bahasa yang diduga mempengaruhi kinerja seseorang Inggris), dan kata ini biasa juga disebut antara lain adalah besar kecilnya pendapatan dengan prestasi kerja atau penyelenggaraan serta jaminan sosial, tingkat pendidikan dan kerja (Adi K Gunawan, 2002:279). latihan, sikap, motivasi, disiplin, etika kerja, Kinerja atau prestasi kerja diartikan kesehatan, hubungan sosial, manajemen, sebagai ungkapan kemampuan yang didasari sarana produksi, kesempatan berprestasi, 48 Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015 kepuasan, teknologi dan kebijakan pemerintah sesuai dengan wewenang dan tanggung (Komaruddin, 1992:112). jawab masing-masing, dalam rangka Menurut Hasibuan, kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani dan fikiran mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan untuk menghasilkan barang-barang atau sesuai dengan moral maupun etika. jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu (Malayu Hasibuan, SP, 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai 2005:94). Sebagaimana Allah berfirman a. Kepuasan kerja dalam Al-Qur’an: Kepuasan kerja merupakan bentuk ً ِ ِﻞ َﺻ َ َﻣ ْﻦ َﻋﻤ ِﻦ ذ ََﻛ ٍﺮ أَ ْو أُْﻧـﺜَﻰ َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ ْ ﺎﳊﺎ ﻣ َﻓـﻠَﻨُ ْﺤﻴَِﻴـﻨﱠُﻪ َﺣﻴَﺎ ًة َﻃﻴﱢﺒَ ًﺔ َوﻟَﻨَ ْﺠ ِﺰَﻳـﱠﻨـ ُﻬ ْﻢ أَ ْﺟ َﺮُﻫ ْﻢ ﺑِﺄَ ْﺣ َﺴ ِﻦ َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮا َﻳـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, situasi kerja dan hubungan dengan rekan kerja. Dengan demikian kepuasan kerja merupakan sesuatu yang penting “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki – laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari pada yang telah mereka kerjakan”. (QS. 16 : 97) untuk dimiliki oleh seorang karyawan, Maksud dari ayat diatas adalah Allah b. Motivasi kerja dimana mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan kerjanya sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan suatu lembaga menyuruh manusia agar mempunyai Motivasi merupakan hasil sejumlah kinerja yang baik yakni suatu pekerjaan proses yang bersifat internal atau eksternal yang dilakukan dengan sadar dan ikhlas bagi seorang individu, yang menyebabkan sesuai dengan norma-norma dan aturan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi yang terdapat dalam agama Islam, sehingga dalam hal melaksanakan kegiatan- apa yang dilakukan akan mendapat balasan kegiatan tertentu.Menurut Stephen P. dari Allah SWT. Robbins motivasi adalah kesedian untuk Berdasarkan beberapa pandangan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi para ahli di atas, dapat disimpulkan untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja oleh kemampuan seseorang dalam yang dapat dicapai oleh seseorang atau memenuhi beberapa kebutuhan individual sekelompok orang dalam suatu organisasi (Stephem P Robbins, 2003:208). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja... 49 Berikut adalah Surat At-Taubah ayat 2) Gaya kepemimpinan konsultatif 105 yang berkisar pada kata-kata yang Pemimpin tipe konsultatif masih memberikan motivasi kerja, yaitu memberikan arahan yang cukup ُ َﺴَﻴـ َﺮى اﷲُ َﻋ َﻤﻠ َﻜ ْﻢ َوَرُﺳﻮﻟُُﻪ َواﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن ِ َوﻗ َ ُﻞ ا ْﻋ َﻤﻠُﻮا ﻓ َو َﺳُﺘـ َﺮدﱡو َن إ َِﱃ َﻋﺎﱂِِ اﻟْ َﻐﻴْ ِﺐ َو ﱠ اﻟﺸ َﻬﺎ َد ِة َﻓـُﻴـﻨَﺒﱢﺌُ ُﻜ ْﻢ ِﲟَﺎ besar kepada bawahannya baik dalam proses pembuatan keputusan maupun dalam pelaksanaannya. Bedanya ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َﺗـ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن dengan tipe direktif, dalam tipe ini “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At-Taubah ayat 105). pemimpin menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan.Pemimpin mau mendengarkan keluhan dan perasaan bawahan mengenai keputusan yang diambil. Pada gaya kepemimpinan c. Gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meningkatkan Menurut teori kepemimpinan bantuannya kepada bawahannya, situasional dari Hersey dan Blanchard, ada tetapi tanggung jawab pelaksanaan empat gaya kepemimpinan yaitu: keputusan tetap pada pimpinan. 1) Gaya kepemimpinan direktif 50 3) Gaya kepemimpinan partisipatif Setiap pemimpin perlu memiliki Pada gaya kepemimpinan ini, kemampuan dalam memberikan control atas pemecahan masalah dan perintah yang bersifat komuniukatif pengambil keputusan antara pemimpin (Hadari Nawawi, Kepemimpinan dan bawahan bersifat seimbang. Menurut Islam, (Yokyakarta, 2011:143). Pemimpin dan bawahan sama-sama Tipe atau gaya kepemimpinan ini terlibat dalam proses pengambilan ditandai dengan adanya komunikasi keputusan. Komunikasi dua arah satu arah. Pimpinan membatasi peranan semakin meningkat.Pemimpin semakin bawahan apa, kapan, dimana, dan mendengarkan secara intensif terhadap bagaimana sesuatu tugas dilaksanakan. pendapat bawahannya.Dalam tipe Pemecahan masalah dan pengambilan ini pemimpin berpendapat bahwa keputusan semata-mata menjadi bawahannya memiliki kecakapan tanggung jawab pemimpin. dan pengetahuan yang luas untuk Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015 menyelesaikan tugas sesuai dengan yang menjadi responden21,54% memiliki fungsinya dan perannya masing- kinerja sangat tinggi, 27,69% memiliki masing dalam suatu organisasi. kinerja tinggi, 41,54 memiliki kinerja sedang, 4) Gaya kepemimpinan delgatif Pada gaya kepemimpinan delegatif, pemimpin berusaha mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahannya, dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan seluruhnya kepada bawahan. 9,23% memiliki kinerja rendah dan tidak ada karyawan STAIN Batusangkar yang memiliki kinerja sangat rendah. Kinerja ini ditunjukan karyawan STAIN Batusangkar dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas kinerja karyawan berpengaruh terhadap terwujudkan keberhasilan Penelitian ini tergolong penelitian seluruh kegiatan di STAIN Batusangkar. korelasional yang bertujuan untuk Seorang karyawan yang memiliki kinerja mengukur tentang ada atau tidak adanya yang tinggi diharapkan lebih produktif Pengaruh antara dua atau lebih dari dan keberhasilan kerja yang tinggi. variabel yang diajukan peneliti dengan Sebaliknya karyawan yang memiliki ukuran-ukuran yang valid dan reliabel kinerja yang rendah dapat menyebabkan (Abdul Halim hanafi, 2010:124). kurang produktif dan keberhasilan juga Dalam penelitian ini penulis memakai rendah. Oleh karena itu perlu diperhatikan metode kuantitatif yang bersifat penelitian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi korelasional, sementara analisis yang kinerja seorang karyawan. Output analisis digunakan adalah analisis regresi ganda, ini regresi menunjukkan nilai korelasi anda merupakan suatu metode untuk mengetahui sebesar 0,710, nilai koefisien determinan kontribusi kolektif dari dua atau lebih sebesar 0,504, nilai Fhitung sebesar 20,679 variabel bebas (X) terhadap variabel terikat dengan signifikansi 0,000 kurang dari (Y). Dengan memakai metode ini nanti akan 0,05. Berdasarkan pengujian ini dapat kelihatan ada atau tidak adanya pengaruh disimpulkan bahwa: kepuasan kerja, motivasi kerja dan gaya 1. Secara simultan kepuasan kerja, motivasi kepemimpinan kerhadap kinerja pegawai dan gaya kepemimpinan menurut di STAIN Batusangkar. persepsi karyawan mempengaruhi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja karyawan STAIN Batusangkar dari 65 orang karyawan STAIN Batusangkar sebesar 50,4%, sedangkan 49,6% Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja... 51 disebabkan oleh faktor lain yang tidak meningkat. Nilai koefisien determinasinya termasuk variabel penelitian ini. diperoleh dengan mengkuadratkan nilai 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kepuasan kerja, motivasi, dan gaya kepemimpinan menurut persepsi karyawan terhadap kinerja karyawan STAIN Batusangkar. Pengaruh variabel bebas terhadap terikat tersebut positif artinya jika kepuasan kerja, motivasi, dan gaya kepemimpinan menurut korelasinya. Diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,063 artinya kepuasan kerja karyawan mempengaruhi kinerja karyawan STAIN Batusangkar sebesar 6,3%, sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh variabel lain baik yang termasuk dalam penelitian ini maupun yang tidak termasuk dalam penelitian ini. persepsi karyawan secara bersama- Temuan lain dalam penelitian berhasil sama ditingkatkan maka kinerja mengungkapkan dari 65 karyawan yang karyawan STAIN Batusangkar juga menjadi responden 32,31% karyawan akan meningkat. STAIN Batusangkar memiliki motivasi Secara deskriptif penelitian ini berhasil mengungkap dari 65 karyawan yang menjadi responden 1,54% karyawan memiliki kepuasan kerja sangat tinggi, 26, 15% memiliki kepuasan kerja tinggi, 44,62% memiliki kepuasan kerja sedang, 24,62% memiliki kepuasan kerja rendah, dan 3,08 memiliki kepuasan kerja sangat rendah. kerja sangat tinggi, 40,00% memiliki motivasi kerja tinggi, 23,08% memiliki motivasi kerja sedang, 4,62% memiliki motivasi kerja rendah, dan tidak ada karyawan STAIN Batusangkar yang memiliki motivasi kerja sangat rendah. Motivasi kerja karyawan meningkat karena karyawan ingin lebih sejahtera, berprestasi, berkembang, menyenangi pekerjaan, rasa Hasil pengujian hipotesis menunjukan tanggung jawab, ingin naik pangkat, ingin terdapat pengaruh positif dan signifikan DP3 baik, ingin diperhatikan atasan, ingin dari kepuasan kerja karyawan terhadap diperhatikan sesama karyawan, dan ingin kinerja karyawan STAIN Batusangkar. Nilai disegani oleh mahasiswa. korelasi parsialnya antara kepuasan kerja dengan kinerja sebesar 0,251,sedangkan pengaruh positif artinya jika kepuasan kerja karyawan di tingkatkan maka kinerja karyawan STAIN Batusangkar 52 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan STAIN Batusangkar. Korelasi parsialnya antara Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015 motivasi kerja dengan kinerja adalah dengan sumbangan efektifnya sebesar sebesar 0,462, sedangkan pengaruh positif 6,3% serta signifikansi 0,047. (2) terdapat artinya jika motivasi kerja karyawan pengaruh positif dan signifikan motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan kerja karyawan STAIN Batusangkar STAIN Batusangkar meningkat. Nilai dengan sumbangan efektifnya 21,23% koefisien determinasinya diperoleh dengan serta signifikansi 0,000. (3) terdapat mengkuadratkan nilai korelasi parsialnya. pengaruh positif dan signifikan gaya Diperoleh koefesien determinasi sebesar kepemimpinan menurut karyawan 0,213 artinya motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan Batusangkar STAIN Batusangar mempengaruhi kinerja dengan efektif 6,5% serta signifikansi karyawan STAIN Batusangkar sebesar 0,044. (4) terdapat pengaruh positif dan 21,3% sedangkan 78,7 dipengaruhi oleh signifikan kepuasan kerja, motivasi kerja variabel lain, baik yang termasuk dalam dan gaya kepemimpinan menurut persepsi penelitian ini maupun variabel yang tidak karyawan STAIN Batusangkar dengan tidak termasuk dalam penelitian ini. sumbangan efektifnya sebesar 50,4% serta Penelitian ini juga berhasil mengunkapkan signifikan 0,000. dari 65 karyawan yang menjadi responden Berdasarkan kesimpulan yang 10,77% merasakan gaya kepemimpinan sangat diperoleh penulis menyarankan sebagai baik, 24,62% merasakan gaya kepemimpinan berikut: baik, 33,85% merasakan gaya kepemimpinan 1. Para karyawan hendaknya diberi cukup, 20% merasakan gaya kepemimpinan kurang, 10,77% merasakan sangat kurang. Gaya kepemimpinan terdiri dari direktif, konsultatif, partisipatif, dan kepemimpinan delegatif. penghargaan atas prestasi kerjanya supaya karyawan dapat bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi. 2. Pimpinan harus selalu meningkatkan kemampuan membaca situasi, supaya PENUTUP dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhandan Berdasarkan hasil penelitian dan situasi. analisis adalah dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan STAIN Batusangkar Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja... 53 KEPUSTAKAAN ACUAN Komaruddin, 1992, Manajemen pengawasan kualitas terpadu. Jakarta; Rajawali Press Abdul Halim Hanafi, 2010, Metodologi Penelitian Kependidikan, Batusangkar: Malayu Hasibuan, 2005SP, Manajemen Sumber daya Manusia,Jakarta: Bumi STAIN Press. Aksara Adi K Gunawan. 2002, Kamus Lengkap Indonesia-Ingris, Ingris-Indonesia. Stephem P Robbins, 2003, Perilaku Organisasi, Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia, Surabaya : Kartika. Asifudin, Ahmad Janan, 2004, Etos Kerja Veithzal Rivai, 2005, Manajemen Sumber Islami, Surakarta: Muhammadiyah Daya Manusia,Jakarta : Raja Gravindo University Press Persada Depertemen Agama RI, Al-qur’an Al karim Wahdjosumidjo, 2001, Perilaku Kepemimpinan dan terjemahannya, Semarang: PT. dan Motivasi, Jakarta: Cholia Indonesia Karya Toha Putra Hadari Nawawi, 2011, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yokyakarta: Gadjah mada University Press 54 Jurnal Tamwil, Vol. I, No. 1, Januari-Juni 2015