1 PEMBUATAN SEDIAAN PELEMBUT TUMIT BENTUK BATANG

advertisement
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
PEMBUATAN SEDIAAN PELEMBUT TUMIT BENTUK BATANG (STICK)
KOMBINASI EKSTRAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN
SERBUK GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya Linn.)
Yessi Febriani, Aang Hanafiah, Ade Syifa Fahriyah
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Abstrak
Kandungan gizi dari buah alpukat bermanfaat dalam melembabkan dan melindungi kulit dari
kekeringan, begitu juga dengan getah buah papaya yang bermanfaat untuk mengobati pecahpecah pada tumit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan pelembut tumit bentuk batang
(stik) dari kombinasi ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) dan serbuk getah buah
pepaya (Carica papaya Linn.) yang baik, stabil, dan aman pada penggunaannya. Kombinasi
konsentrasi ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill) dan serbuk getah buah pepaya
(Carica papaya Linn.) pada pembuatan sediaan bentuk batang (stik) berturut - turut adalah 5%,
10%, 15%, 20% dan 25%, 20%, 15%, 10%. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah
penyiapan ekstrak, pengujian kualitatif ekstrak, formula sediaan bentuk batang (stik),
pemeriksaan kestabilan sediaan meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pengujian pH,
uji keamanan dan uji efektivitas selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
sediaan pelembut tumit yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak menimbulkan
iritasi pada kulit. Efektivitas yang baik dan aman untuk melembutkan kulit, ini ditunjukkan oleh
formula 2 (F2) dan formula 5 (F5).
Kata kunci: Alpukat, Pepaya, Kulit, Stik
Abstract
Nutritional content of avocado fruit is useful in moisturizing and protecting the skin from
dryness, as well as papaya latex useful for treating chapped heels.This study aims to make a
preparation softener heel shape rod (stick) from a combination of avocado extracts (Persea
americana Mill.) and powdered latex papaya (Carica papaya Linn.) that good, stable, and safe
to use. The combination of concentration of fruit extract avocado (Persea americana Mill) and
powdered latex papaya (Carica papaya Linn.) On making preparations form of rods (sticks)
respectively - also are 5%, 10%, 15%, 20% and 25%, 20%, 15%, 10%. Stages of the research
are preparation extract, qualitative testing, formulation dosage form of rods (sticks)
observations of organoleptic stability, homogeneity, pH, safety and efficacy testing for 28 days.
The results showed that all preparations heel softener produced are good quality and does not
cause irritation to the skin. Produced effective and safe to soften the skin, as shown by the
formula 2 (F2) and the formula 5 (F5).
Keywords: avocado, papaya, skin, sticks
_____________________________________________________________________________
1
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
Kulit kering adalah kulit yang
PENDAHULUAN
Kulit adalah bagian tubuh yang
mempunyai kadar lemak permukaan kurang
terletak paling luar, dan merupakan bagian
atau hanya sedikit sekali, sehingga pada
terluas meliputi hampir 2 m2 dari luas
perabaan terasa kering, kasar, dan bersisik
permukaan tubuh. Kulit merupakan organ
karena banyak lapisan kulit yang lepas,
yang esensial dan vital serta merupakan
kaku, atau tidak elastis, dan mudah terlihat
cermin dari kesehatan dan kehidupan
kerutan. Demikian juga kulit kering pada
seseorang. Susunan
sangat
tumit, dapat terlihat bersisik dan munculnya
serta
belahan-belahan khususnya di sekeliling
kompleks,
elastis
kulit juga
dan
sensitif,
bervariasi tergantung pada keadaan iklim,
tepi
umur, seks, ras, dan lokasinya pada tubuh.
kekasaran pada tumit dapat mengganggu,
Kelembutan,
karena
ketebalan,
ketipisan,
dan
tumit.
Pada
bila
kebanyakan
belahan-belahan
orang,
tersebut
elastisitas kulit juga bervariasi. Kulit yang
semakin dalam, kulit akan mudah terluka,
elastis dan longgar terdapat pada kelopak
dan biasanya terasa sakit. Kulit kering dan
mata dan bibir, sedangkan yang tebal dan
bersisik
tegang terdapat pada telapak kaki. Kulit
disebabkan oleh umur, kelenjar keringat
yang kasar terdapat pada skrotum (kantong
yang tidak aktif, asupan air yang tidak
buah
(bibir
cukup, pola makan yang tidak baik, karena
kemaluan besar), sedangkan kulit yang
penggunaan detergen, atau bahan kimia
halus terdapat di sekitar mata dan leher.
yang berefek keras, dan karena penggunaan
Kulit berfungsi untuk melindungi, mengatur
sepatu
suhu tubuh, mengekskresikan zat-zat yang
(Wasitaatmadja, 1997).
zakar)
dan
labia
mayor
tidak berguna, mensintesis vitamin D, dan
sebagai
alat
pengindra
bagi
manusia
(Carola, 1992; Wasitaatmadja, 1997).
khususnya
yang
pada
tumit
belakangnya
dapat
terbuka
Buah alpukat (Persea americana
Mill.) selama ini lebih banyak dimanfaatkan
sebagai jus pelepas dahaga saja, kurang
Dalam hal penggunaan sediaan
mendapat perhatian untuk dimanfaatkan
topikal, penetrasi zat ke dalam jaringan
sebagai
kulit berjalan lambat pada daerah kulit yang
bernilai.
tebal, seperti pada telapak kaki dan telapak
kandungan
tangan. Penetrasi zat berjalan cepat pada
mengandung vitamin, seperti vitamin A, B,
daerah
tipis,
C, D dan E, buah ini mempunyai potensi
misalnya pada kulit muka. Pada kulit yang
besar untuk dimanfaatkan sebagai pelembut
luka atau menderita penyakit tertentu akan
agar
lebih banyak mengabsorpsi zat dari pada
mengurangi
kulit yang utuh dan sehat (Wasitaatmadja,
menghaluskan
1997).
(dengan
yang
lapisan
keratinnya
sediaan
kosmetik
yang
lebih
bila
dilihat
dari
Padahal
dapat
gizinya
yang
menjaga
kerut
dan
dan
banyak
kelembaban,
kekeringan,
melunakkan
kulit
penambahan humektan), serta
2
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
untuk menghantarkan zat lain seperti tabir
diinginkan. Kelebihan lain dari bentuk
surya,
kulit
batang (stick) diantaranya adalah relatif
(Draelos, 2006 dalam Wardhana, et al.,
stabil dan nyaman dipakai, dan dapat
2009).
disiapkan dalam berbagai ukuran serta
yang
bermanfaat
Tanaman
lain
untuk
yang
dapat
digunakan sebagai pelembut kaki adalah
bentuk,
sesuai
bagian
tubuh
tempat
penggunaannya (Allen, 2005).
getah buah pepaya. Di Indonesia tanaman
Kombinasi ekstrak buah alpukat
papaya dapat tumbuh di daerah dataran
dan getah buah papaya diharapkan dapat
rendah sampai pegunungan yang memiliki
memberikan efek yang lebih cepat dalam
ketinggian 1000 m di atas permukaan laut,
melembutkan kulit dan tumit yang kering
terutama di daerah yang subur (Thomas
dan bersisik.
A.N.S, 1989).
Tanaman pepaya (Carica papaya
Linn.) memiliki banyak manfaat, baik
METODOLOGI
Alat
sebagai penghasil buah dan daun yang
dapat
dikonsumsi
maupun
sebagai
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah : cawan penguap,
penghasil getah yang mengandung papain.
batang
Papain merupakan substansi dalam getah
stamper, sudip, penangas air, beaker glass,
pepaya yang memiliki sifat enzimatis
gelas ukur, tabung reaksi, pH universal.
berupa daya katalis untuk mengurai atau
memecah protein (enzim protease). Getah
tersebut terdapat pada batang, daun atau
buah muda pepaya (Kalie, 2000). Papain
dimanfaatkan oleh industri pengolahan
daging sebagai bahan pelunak, industri
farmasi sebagai bahan obat-obatan, industri
kosmetik sebagai bahan kosmetik, industri
penyamakan kulit sebagai bahan pelembut
kulit, dan industri bir sebagai bahan
penjernih (Muhidin, 1999).
Sediaan
bentuk
(stick)
relatif masih baru, yang digunakan dalam
pengobatan topikal. Sediaan ini mudah
bereaksi
pada
dan
tempat
dapat
langsung
(sasaran)
spatel,
mortar
dan
Bahan
Bahan-bahan
yang
digunakan
dalam formulasi adalah ekstrak buah
alpukat, serbuk buah pepaya, asam stearat,
malam candelilla, isopropil alkohol, parafin
cair, nipagin, nipasol, larutan NaOH,
comperlan
100,
etanol
95%,
1-2-
propilenglikol, heksamin, larutan FeCl3,
pereaksi Fehling A dan Fehling B, α-naftol
dalam etanol, larutan H2SO4 2 N, pereaksi
Ninhidrin,
batang
merupakan suatu bentuk sediaan yang
penggunaannya
pengaduk,
pereaksi
Nessler,
pereaksi
Libermann-Burchard, metanol, etil asetat,
HCl, Natrium metabisulfit 0,7%, NaOH
10%, parfum, dan air suling. Bahan kimia
yang digunakan semunya berderajat proanalisis dari E Merck.
yang
3
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
Sejumlah
Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia yang dilakukan
pada
ekstrak
buah
Alpukat
ditambahkan
(Persea
10%,
1. Identifikasi Karbohidrat
dikocok.
Sejumlah
dengan
ekstrak
pereaksi
ditambah
Fehling
kemudian
terbentuk
dipanaskan,
endapan
6.
jika
berwarna
Bila
kemudian
lapisan
biru
isobutanol
ungu,
berarti
Sejumlah ekstrak ditambahkan
heksamin dan larutan FeCl3, jika
reaksi positif.
naftol dalam etanol, dan larutan
b. Sejumlah ekstrak ditambahkan
H2SO4 2 N, jika terjadi cincin
pereaksi Nessler, jika terjadi
ungu, berarti reaksi positif.
warna abu-abu hitam, berarti
Identifikasi lemak
reaksi positif.
7.
Identifikasi vitamin D
pereaksi Libermann-Burchard, jika
Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam
terjadi warna ungu, berarti reaksi
etanol 95%, kemudian ditotolkan
positif.
pada
Identifikasi protein
menggunakan
pipa
kapiler,
berdampingan
dengan
penotolan
Sejumlah
ekstrak
pereaksi
Ninhidrin,
ditambahkan
pelat
Silika
Gel
dengan
kemudian
vitamin D standar menggunakan
dipanaskan selama 3 menit, jika
pengembang etil asetat : methanol
terjadi warna ungu, berarti reaksi
(4:1). Jika menghasilkan Rf yang
positif
sama dengan Rf vitamin D standar,
Identifikasi vitamin A
berarti positif.
Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam
5.
isobutanol,
terjadi warna ungu hitam, berarti
Sejumlah ekstrak ditambah dengan
4.
pereaksi
Identifikasi vitamin C
a.
b. Sejumlah ekstrak ditambah α-
3.
dengan
reaksi positif.
merah, berarti reaksi positif.
2.
dan
berflouresensi
A,
Fehling B, dan larutan NaOH,
berturut-turut
K3Fe(CN)6 1% HCl 0,1 N, NaOH
americana Mill.) , meliputi :
a.
ekstrak
8.
Identifikasi vitamin E
etanol 95%, kemudian ditotolkan
Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam
pada plat silika gel, berdampingan
etanol 95%, kemudian ditotolkan
dengan
pada pelat Silika Gel
dengan
menggunakan pengembang etil asetat
menggunakan
pipa
kapiler,
: metanol (4 : 1). Jika menghasilkan
berdampingan
dengan
penotolan
Rf yang sama dengan Rf vitamin A
vitamin E standar, menggunakan
standar, berarti positif.
pengembang
Identifikasi vitamin B1
(4:1). Jika menghasilkan Rf yang
standar
vitamin
A,
etilasetat
:
metanol
4
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
sama dengan Rf vitamin D standar,
yang sudah kering berbentuk serpihan-
berarti positif.
serpihan tipis berwarna putih sampai keabu-
Skrining Fitokimia yang dilakukan pada
abuan, dihaluskan dan diayak dengan
getah buah papaya, yaitu senyawa alkaloid,
ayakan mesh 60.
flavonoid, fenol, saponin, tannin, kuinon,
Pembuatan Sediaan Pelembut Tumit
steroid dan triterpenoid.
Bentuk Batang (Stick)
Pembuatan
Ekstraksi
Daging
dengan meleburkan lilin terlebih dahulu,
kecil-kecil
kemudian ditambahkan isopropil alkohol
kemudian diekstraksi dengan cara maserasi
yang telah dihangatkan, dan diaduk hingga
dalam pelarut etanol 95%, selama tiga kali
suhu mencapai ±50°C. Setelah agak dingin
dua puluh empat jam. Selanjutnya hasil
tetapi belum memadat, ditambahkan ekstrak
ekstraksi dievaporasi untuk memperoleh
buah alpukat dan serbuk getah pepaya
ekstrak kental dari buah alpukat.
berbagai konsentrasi yang sebelumnya
Mill.)
alpukat
dilakukan
(Persea
americana
buah
sediaan
dipotong
Pengolahan getah buah papaya
sudah dicampurkan dengan parafin cair
dilakukan dengan menambahkan Natrium
sedikit demi sedikit, dan diaduk lagi hingga
metabisulfit 0,7% sebanyak 4 kali jumlah
homogen. Kemudian tambahkan pengawet,
getah, lalu diaduk hingga homogen. Emulsi
diaduk hingga homogen, lalu ditambahkan
getah yang diperoleh dituangkan ke dalam
parfum
wadah tahan karat hingga membentuk
dituangkan ke dalam cetakan-cetakan, dan
lapisan tipis setebal 0,5 –1 cm, kemudian
dibiarkan memadat pada suhu kamar.
dikeringkan dengan menggunakan oven
Rancangan formula yang dibuat dapat
pada suhu 50-55°C selama 8 jam. Getah
dilihat pada tabel 1.
secukupnya,
baru
kemudian
Tabel 1. Rancangan Formula Sediaan Pelembut Tumit Bentuk Batang (Stick)
Jumlah bahan (%)
F2
F3
5
10
F4
15
F5
20
-
25
20
15
10
Malam Candalilla
15,50
13,00
13,00
13,00
13,00
Asam Stearat
20,54
17,00
17,00
17,00
17,00
Isopropil Alkohol
60,56
36,80
36,80
36,80
36,80
Parafin Cair
3,2
3,0
3,0
3,0
3,0
Nipagin
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
Nipaso
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
Parfum
Qs
qs
Qs
qs
Qs
Bahan
Ekstrak Alpukat
Serbuk Getah Pepaya
F1
-
5
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
Evaluasi
Sediaan
Pelembut
Tumit
Bentuk Batang (Stick)
Evaluasi yang dilakukan adalah
pengamatan
mikroskopis,
diketahui
kandungan
senyawa
kuinon,
saponin,
pilifenol,
monoterpen
dan
seskuiterpen, dan steroid.
homogenitas
Hasil Ekstraksi
sediaan, pengujian pH, uji keamanan, dan
Daging
uji efektivitas.
buah
alpukat
(Persea
americana Mill.) sebanyak 1700 gram yang
diekstraksi dengan cara maserasi dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan ekstrak kental sebanyak 77,4
Skrining Fitokimia
Dari
gram (4,5%), sedangkan dari 20 buah
hasil
skrining
ekstrak buah alpukat
fitokimia
pepaya muda, diperoleh rendemen 3,64 %.
(Persea americana
Hasil Evaluasi Sediaan Pelembut Tumit
Mill.) dapat diketahui bahwa dalam ekstrak
buah
alpukat
terdapat
Bentuk Batang (Stick)
kandungan
Hasil evaluasi organoleptis selama
karbohidrat, protein, lemak, vitamin A,
28 hari dari kelima formula yang dibuat
vitamin B, vitamin C, vitamin D, dan
dapat dilihat pada tabel 2.
vitamin E. Pada getah buah papaya
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sediaan Secara Organoleptis
Formula
F1
F2
F3
F4
F5
Uji
Bentuk
Warna
Bau
Homogenitas
Bentuk
Warna
Bau
Homogenitas
Bentuk
Warna
Bau
Homogenitas
1
b
p
bl
H
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
Bentuk
Warna
Bau
Homogenitas
Bentuk
Warna
Bau
Homogenitas
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
Keterangan :
b = baik p = putih
h = homogenitas
bk = bau khas
Pengamatan organoleptis hari ke3
7
14
21
b
B
B
b
p
P
P
p
bl
Bl
Bl
bl
H
H
H
H
b
B
B
b
kk
Kk
Kk
kk
bk
Bk
Bk
bk
H
H
H
H
b
B
B
b
kk
Kk
Kk
kk
bk
Bk
Bk
bk
H
H
H
H
b
Kk
Bk
H
B
Kk
Bk
H
B
Kk
Bk
H
B
Kk
Bk
H
kk = kuning kehijauan
B
Kk
Bk
H
B
Kk
Bk
H
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
28
b
p
bl
H
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
b
kk
bk
H
bl = bau lemak
6
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
Nilai pH sediaan pada kelima
tidak terjadinya iritasi pada punggung
formula selama 28 hari tidak mengalami
tangan kanan sukarelawan yang diolesi
perubahan, yaitu 5, dan pH tersebut sesuai
sediaan batang dengan ekstrak buah alpukat
dengan persyaratan pH untuk kulit dimana
dan serbuk getah buah papaya.
berkisar 4,5–6,5. Hasil pengujian efektivitas
sediaan dengan pengolesan sediaan pada
SIMPULAN
kulit selama 28 hari memberikan hasil
bahwa
seluruh
formula
yang
dibuat
memberikan efek pada kulit, dimana terjadi
perubahan dari kulit tumit yang tadinya
terlihat kering, bersisik dan kasar setelah
pengolesan sediaan terasa lebih halus dari
sebelumnya. Formula yang paling efektif
adalah formula 2 dan 5 dengan kandungan
ekstrak buah alpukat 5% dan 25%, serbuk
getah pepaya 10% dan 20% memberikan
efektivitas perubahan kulit tumit pada
minggu pertama pengolesan; Hal ini lebih
cepat dibandingkan formula 3 dan 4 (hasil
pengamatan terdapat pada tabel 3).
Hasil pengujian keamanan sediaan
menunjukkan bahwa kelima formula aman
digunakan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
Sediaan
batang
(stick)
yang
mengandung campuran zat aktif ekstrak
buah alpukat 5%, 10%, 15%, 20%, dan
serbuk getah buah pepaya 25%, 20%, 15%,
10% memiliki konsistensi bentuk, warna,
bau, homogenitas, pH yang stabil selama 28
hari
penyimpanan.
Efektivitas
dan
keamanan yang paling baik dan aman untuk
melembutkan kulit tumit pada subjek, ini
ditunjukkan oleh sediaan batang (stick)
kombinasi ekstrak buah alpukat (Persea
amricana Mill.) dengan serbuk getah buah
pepaya (Carica papaya Linn.) pada formula
2 dan formula 5, yaitu pada kombinasi 25%
serbuk getah buah papaya dan 5% ekstrak
alpukat , serta 10% getah buah papaya dan
20% ekstrak buah alpukat.
Tabel 3. Hasil Pengujian Efektivitas Sediaan
Sukarelawan
Formula
Kondisi Kulit
1
F1
F2
F1
F3
F1
F4
F1
F5
Kk
Kk
Kk
Kk
Kk
Kk
Kk
Kk
2
3
4
Pengamatan Pengujian Efektivitas
Hari Ke:
1
3
7
14
21
28
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Keterangan :
- = tidak terjadi perubahan
+ = terjadi perubahan
7
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.IV, No.1, Januari 2015
DAFTAR PUSTAKA
Allen .I.V. 2005. Practical Compounding
Information
Stick.
Secundum
Artem, volume 10.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan
Farmasi.
Terjemahan
Farida Ibrahim. Edisi 4. Jakarta :
Universitas Indonesia. Hal. 390395.
Carola R. 1992. Human anatomy and
physiology. USA : Mc Graw – Hill.
Hal. 123, 126-127.
Kalie, M. B. 2000. Bertanam Pepaya.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Muhidin,
Dudung.
2001.
Agroindustri
Papain dan Pektin, cetakan kedua.
Jakarta : Penebar Swadaya. Hal. 18, 25-35.
Thomas A. N. S. 1989. Tanaman Obat
Tradisional, Volume 1. Yogyakarta
: Kanisius. Hal. 83.
Wardhana, W., Sopyan, I., dan Wathoni, N.
2009. Pemanfaatan Ekstrak Buah
Alpukat (Persea americana, Mill.)
menjadi Sediaan Moisturizing Gel
dengan Menggunakan Teknologi
Thixogel.
Fakultas
Farmasi
Universitas Padjadjaran.
Wasitaatmadja, SM. 1997. Penutup ilmu
kosmetik medik. Jakarta : Penerbit
UI (UI Press). Hal. 51, 325.
8
Download