PERBANDINGAN KADAR LIPOCALIN-2 SERUM DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA COMPARISON OF LIPOCALIN-2 SERUM LEVELS WITH BREAST CANCER STAGE 1 1 Hegaria Rahmawati, 1Uleng Bahrun, 1Mansyur Arif, 2Ilhamjaya Pattelongi Bagian Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, 2Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas hasanuddin Alamat korespondensi: dr. Hegaria Rahmawati Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar,90245 HP: 082347903190 Email: [email protected] ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita kanker terbanyak kedua setelah kanker servix dan lebih dari 50% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar Lipocalin-2 (LCN-2) serum pada penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut. Penelitian cross sectional dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS. Ibnu Sina Makassar. Selama bulan Juni 2013 sampai dengan September 2013. Diperoleh total sampel 56 penderita kanker payudara berumur antara 31 – 68 tahun. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu stadium dini (stadium I dan II, n=12) dan stadium lanjut (stadium III dan IV, n=44). Kadar LCN-2 serum diukur dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), menggunakan kit LCN-2 Quantikine ( R&D System, Minneapolis).Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium dini adalah 60,304 ng/mL dan pada stadium lanjut 115,533 ng/mL. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna kadar LCN-2 serum antara stadium dini dan stadium lanjut (p=0,002). Kata kunci: Lipocalin-2, Kanker payudara, Stadium kanker payudara ABSTRACT Beast cancer is one of the causes of death in women, the second most after cevix cancer and more than 50% of patients with breast cancer was found at an advanced stage. The research aims to analyze of LCN-2 serum levels in early and advanced stage of breast cancer. The cross sectional study was performed during the period June to September 2013 at Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ibnu Sina Makassar for samples screening and Research Center of Medical Faculty Hasanuddin University Makassar for LCN-2 test. Total samples were 56 patients, range from 31 to 68 years old, divided into two groups: early-stage ( stage I and II , n=12) and advanced stage ( stage III and IV, n=44). Levels of LCN-2 were determined in peripheral blood samples with enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA), using LCN-2 Quantikine kit from R&D Systems (Minneapolis). The study results showed the mean of serum levels of LCN-2 on the early stage breast cancer is 60.304 ng/mL and on the advanced stage is 115.333. Mann-Whitney test showed there was significant differences of serum levels LCN-2 between early and advanced stages of breast cancer. Keywords : Lipocalin-2, breast cancer, stage of breast cancer PENDAHULUAN Kanker payudara atau kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling umum dan sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian pada wanita, dengan lebih dari 1.000.000 kasus di seluruh dunia. (Rosai, J, 2011) World Health Organitation (WHO) melaporkan kurang lebih 460.000 perempuan di seluruh dunia meninggal karena kanker payudara pada tahun 2008. (WHO, 2011) American Cancer Society (ACS) memperkirakan sebanyak 230.480 kasus kanker payudara invasif, 57.650 kasus kanker payudara in situ didiagnosis pada tahun 2011 di Amerika dengan angka kematian sekitar 39.520 kasus. (American Cancer Society, 2011) Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). (Kementerian Kesehatan RI, 2013) Lebih dari 90% kematian akibat kanker disebabkan karena metastasis. (Wakefield, L, 2006) Metastasis adalah kemampuan sel untuk meninggalkan tumor primer masuk dalam sirkulasi menuju jaringan di tempat jauh dan membentuk tumor sekunder. (Kresno, S.B, 2012) Kanker payudara dapat bermetastasis ke kelenjar limfe aksilla regional dan bermigrasi ke aliran darah untuk penyebaran yang lebih luas. (Welch, D.R, 2006) Para peneliti kanker menemukan bahwa protein Lipocalin 2 terkait dengan kemampuan sel kanker payudara untuk bermetastasis dan dapat berfungsi sebagai biomarker yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit. (HospiMedica International, 2009) Lipocalin 2 (LCN-2) atau Netrofil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) merupakan glikoprotein dengan berat molekul 25 kDa yang terikat pada gelatinase dari netrofil yang mempunyai peranan dalam imunitas alami dan dalam beberapa kondisi patologis. (Devarajan, P, 2007; Rodvold, J.J., et al., 2012) Dalam beberapa tahun terakhir diketahui bahwa LCN-2 diekspresikan secara berlebihan pada kanker. Sejumlah bukti yang mendukung dua peranan fungsional LCN-2 pada kanker yaitu promosi epithelial to mesenchymal transition (EMT) yang memfasilitasi terjadinya fenotip invasif dan metastasis. (Rodvold, J.J, et al., 2012) Stoesz, et al., pertama kali melaporkan peningkatan ekspresi LCN-2 pada sel-sel kanker payudara manusia serta menemukan korelasi positif antara status reseptor hormon yang negatif, ekspresi berlebihan human epidermal growth faktor receptor-2 (HER2), stadium tumor dan status nodus limfe positif dengan ekspresi LCN-2. (Stoesz, et al., 1998) Temuan ini selanjutnya dibuktikan dalam sebuah penelitian terpisah terhadap lebih dari 200 kasus kanker payudara oleh Bauer, et al., Lipocalin 2 terbukti berkontribusi bagi progresi kanker payudara dengan mempromosikan sebuah fenotip yang agresif, yang menghasilkan metastasis. (Bauer, M, et al., 2008) Penelitian Yang, et al., menunjukkan bahwa ekspresi LCN-2 yang berlebihan pada sel-sel kanker payudara menginduksi terjadinya EMT yang merupakan salah satu proses yang terlibat dalam progresi dan metastasis tumor. Penelitian Leng, et al., juga menunjukkan LCN-2 berperan dalam pembentukan dan metastasis kanker payudara dan inhibisi LCN-2 berpotensi dalam terapi kanker payudara. (Leng, X, et al., 2009) Sampai sekarang, kebanyakan penelitian difokuskan pada ekspresi LCN-2 dalam jaringan dan hanya sedikit yang meneliti penentuan kadar LCN-2 di serum, diantaranya adalah penelitian oleh Provatopoulou menunjukkan bahwa pengukuran serum NGAL dan kompleks MMP-9/NGAL dapat digunakan untuk monitoring perkembangan kanker payudara. (Provatopoulou, X., et al., 2009) Penelitian Sung, et al., tentang hubungan antara kadar serum LCN-2 dan MMP-9 pra-operatif dengan prognosis kanker payudara pada 303 pasien dan 74 orang sehat sebagai kelompok kontrol antara tahun 2004 sampai 2007 menunjukkan bahwa peningkatan kadar LCN-2 dan MMP-9 terkait dengan penurunan survival pasien. (Sung, H., et al, 2012) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang kadar LCN-2 serum pada penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut serta menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk penelitian kanker payudara selanjutnya dan diharapkan dapat menjadi alternatif parameter untuk memprediksi progresi kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar LCN-2 pada penderita kanker payudara stadium dini dan lanjut. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan Poliklinik dan Instalasi Rawat Inap Bedah Onkologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan rumah sakit jejaring lainnya untuk pengambilan sampel Unit Penelitian FK UNHAS, Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk pemeriksaan sampel. Jenis Penelitian yang digunakan adalah cross sectional Populasi dan Sampel Populasi terjangkau adalah semua penderita suspek kanker payudara yang memeriksakan diri di Poliklinik Bedah dan penderita yang dirawat di ruang perawatan Bedah Onkologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS. Ibnu Sina Makassar. Sampel sebanyak 56 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu wanita dewasa yang didiagnosis kanker payudara oleh klinisi dan telah dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histopatologi, belum pernah mendapat terapi kanker payudara berupa kemoterapi atau operasi, bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani informed consent yang telah dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Metode Pengumpulan data Subyek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengambilan sampel darah vena sebanyak 3 cc. Serum diperoleh setelah tabung yang berisi darah dibiarkan membeku selama 5 menit dalam suhu ruangan dan disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm Pemeriksaan kadar LCN-2 menggunakan kit LCN-2 Quantikine (R&D System, Minneapolis) menggunakan metode ELISA. Tes dilakukan di Unit Penelitian FK UNHAS. Analisis Data Data diolah dengan menggunakan SPSS, untuk deskripsi karakteristik data dasar berupa distribusi, frekuensi, nilai rerata, simpang baku dan rentangan menggunakan analisis univariat. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis data dari 2 kelompok. Hasil uji hipotesis dinyatakan bermakna, jika p < 0,05. HASIL Tabel 1 memperlihatkan karakteristik sampel penelitian sebanyak 56 orang yang terdiri dari stadium dini 12 orang dan stadium lanjut 44 orang. Rentang umur penderita Kanker payudara berkisar 31 - 68 tahun. Berdasarkan diagnosis histopatologi yang terbanyak adalah Adenocarcinoma mammae (37,5%). Rerata kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium dini adalah 60,304 ng/mL dan stadium lanjut adalah 115,533 ng/mL. Hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata kadar LCN-2 antara penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut (p=0,002), terlihat pada Tabel 2 dan Gambar 1. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar LCN-2 serum ditemukan meningkat pada kanker payudara stadium lanjut (stadium III dan IV) dibandingkan stadium dini (stadium I dan II) dan bermakna secara statistik. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2013 sampai September 2013 pada 56 subyek penelitian yang memenuhi kriteria penelitian. Rentang umur penderita kanker payudara berkisar 31 - 70 tahun dengan golongan umur terbanyak pada 41-50 tahun (48,2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Azamris (2009) dan Rosmiati, B (2012). Risiko terjadinya kanker payudara bertambah seiring pertambahan usia, meningkat dari 1:15.300 pada umur dekade ketiga menjadi 1:52 pada dekade keempat. (Cancer Research UK,2009). Risiko ini diduga berhubungan erat dengan faktor hormonal, seperti jenis kelamin, usia, usia menarke dan menopause, riwayat reproduksi, menyusui dan estrogen eksogen serta faktor genetik. (Lester, S.C., 2010) Pada penelitian ini sebagian besar penderita kanker payudara berada pada stadium lanjut sebanyak 44 orang (78,6%). Keterlambatan diagnosis dibanyak negara diduga berhubungan dengan keterlambatan diagnosis yang disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya letak geografis, kurangnya informasi, rendahnya pendidikan dan pengetahuan serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker payudara sehingga terlambat memeriksakan diri secara dini, kurangnya alat diagnosis seperti mamografi atau USG. (Suyatno, Pasaribu, E.T., 2010) Rerata kadar LCN-2 serum ditemukan meningkat secara bermakna pada penderita kanker payudara stadium lanjut (stadium III dan IV) dibandingkan stadium dini (stadium I dan II) dengan nilai p=0,002. Hal ini menunjukkan bahwa LCN-2 yang diekspresikan secara berlebih pada jaringan tumor yang dilepaskan ke dalam sirkulasi berkontribusi bagi peningkatan kadar LCN-2 dalam serum. (Sung, H., et al., 2012) Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Provatopoulo, et al., (2009), Mahfouz, M (2010) dan Sung, H, et al., (2012) yang menemukan bahwa rerata kadar LCN-2 pada penderita kanker payudara lebih tinggi dibandingkan kontrol. Penelitian Sung, et al. tentang hubungan antara kadar serum LCN-2 dan MMP-9 pra-operatif dengan prognosis kanker payudara menunjukkan bahwa peningkatan kadar LCN-2 dan MMP-9 terkait dengan penurunan survival pasien. (Sung, H., et al., 2012) Mekanisme yang mendasari fungsi LCN-2 pada tumorigenesis antara lain mempromosikan EMT yang merupakan proses penggerak tumor bermetastasis, menembus ke dalam lamina basal dan mengkolonisasi sekitarnya atau tempat yang jauh. (Yang, J., et al., 2009) Epithelial-mesenchymal transitional merupakan proses biologis yang memungkinkan sel epitelium mengalami perubahan biokimia sehingga sel epitelium dapat memiliki karakteristik fenotip seperti sel mesenkima yaitu mempunyai kemampuan migrasi, daya invasi, ketahanan terhadap apoptosis dan produksi komponen matriks-ekstraseluler yang sangat meningkat. Berakhirnya proses EMT ditandai dengan adanya degradasi membran dasar dan perpindahan sel mesenkima keluar dari lapisan epitelium tempat asalnya. (Kalluri, R., Weinberg, W.A., 2009, Tiwari, N., et al., 2012) Dalam proses EMT, sel memerlukan perubahan-perubahan molekuler yang mempengaruhi disfungsi interaksi dan pertemuan antar sel. Proses-proses ini dapat mempromosikan progresi sel kanker dan invasinya ke dalam lingkungan mikro di sekitarnya. Transformasi ini memiliki implikasi terhadap progresi karsinoma payudara menjadi metastasis. (Foroni, C., et al., 2012) Penelitian kami hasilnya mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kadar LCN-2 pada kanker payudara stadium lanjut meningkat bermakna dibandingkan stadium dini sehingga dapat berguna untuk memprediksi perkembangan dan progresivitas kanker payudara. KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa kadar LCN-2 lebih tinggi pada kanker payudara stadium lanjut dibandingkan stadium dini dan terdapat perbedaan bermakna kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium lanjut dibandingkan stadium dini. Perlu penelitian untuk menentukan cut off kadar LCN-2 untuk membedakan orang sehat dan penderita Kanker payudara. DAFTAR PUSTAKA American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures 2011-2012. Diakses 16 Maret 2013. Available from: www.cancer.org Azamris. (2006). Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit dr. M. Djamil Padang. CDK 152:53 Bauer, M.,Eickhoff, J.C., Gould, M.N., et al., (2008). Neutrophil Gelatinase-associated Lipocalin (NGAL) is a Predictor of Poor Prognosis in Human Primary Breast Cancer. Breast Cancer Res. Treat. 108:389-397 Cancer Research UK. Breast Cancer-UK. (2009). Available from: http://info.cancerresearchuk.org Last update: May 2009. Devarajan, P. (2007). Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin: New Paths for an Old Shuttle. Cancer Therapy. 5:463-470 Foroni, C., Broggini, M., Genrali, D., Damia, G. (2012). Epithelial-mesenchymal Transition and Breast Cancer: Role, Molecular Mechanism and Clinical Impact. Cancer Treat Rev. 38:689-697 Kalluri, R., Weinberg, W.A. (2009). The Basics of Epithelial-Mesnchymal Transition. J. Clin Invest. 119:1420-1428 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Panduan Memperingati Hari Kanker Sedunia di Indonesia Tahun 2013: Apakah Anda Tahu Tentang Kanker?. Jakarta. 1-8 Kresno, S.B. 2012. Ilmu Dasar Onkologi. Ed.3. Badan Penerbit FKUI. Jakarta Leng, X., Ding, T., Lin, H., et al., (2009). Inhibition of Lipocalin 2 Impairs Breast Tumorigenesis and Metastasis. Cancer Res. 69:8579-8584 Leng, X., Wu, Y., Arlinghaus, R.B. (2011). Relationships of Lipocalin 2 with Breast Tumorigenesis and Metastasis. J. Cell. Physiol. 226:309-314 Lester, S.C. (2010). Payudara. Robbins & Cotran Dasar Patologis Penyakit. Ed. 7. EGC. Jakarta.1141-1176 Mahfouz, M., Mahmoud, S. (2010). The Emerging Role of Serum Neutrophil Gelatinaseassociated Lipocalin NGAL) in Renal Failure and Malignancy. Med. J. Cairo Univ. 78(1):455-9 Provatopoulou, X., Gounaris, A., Kalogera, E., et al., (2009). Circulating Levels of Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9), Neutrophil Gelatinase-associated Lipocalin (NGAL) and Their Complex MMP-9/NGAL in Breast Cancer Disease. BMC Cancer. 9:390 Rodvold, J.J., Mahadevan, N.R., Zanetti, M. (2012). Lipocalin 2 in Cancer: When Good Immunity Goes Bad. Cancer Letters. 316:132-138 Rosai, J., Ackerman, L. (2011). Rosai and Ackerman’s Surgical Pathology. 10th ed. Elsevier. New York. 1659-1734 Rosmiati, B., Bahrun, U., Pakasi,R.P. (2012) Analisis Kadar Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) pada Penderita Carcinoma Mammae. Universitas Hasanuddin, Makassar Stoesz, S. P., Friedl, A., Hagg, J. D., et al., (1998). Heterogeneous Expression of the Lipocalin NGAL in Primary Breast Cancer. Int. J. Cancer (Pred. Oncol.). 79:565-572 Suyatno, Pasaribu,.E.T. (2010). Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Sagung Seto. Jakarta. 35-80 Sung, H., Choi, J., Lee, S., et al., (2012). The Association Between the Preoperative Serum Levels of Lipocalin-2 and Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) and Prognosis of Breast Cancer. BMC Cancer. 12:193 Tiwari, N., Gheldof, A., Tatari, M., Christofori, G. (2012). EMT as the Ultimate Survival Mechanism of Cancer Cells. J. Semcancer. 22:194-207 Wakefield, L., Hunter, K. (2006). Introduction to Breast Disease Review Issue on Metastasis. Metastasis, a Breast Disease Book Edition. IOS Press, Netherland. 1-2 Welch, D.R. (2006). Do we Need to Redefine a Cancer Metastasis and Staging Definitions? Metastasis, a Breast Disease Book Edition. IOS Press, Netherland. 3-10 World Health Organization. ICD-10 version 2010. (2010). Diakses 16 Maret 2013. Available from: http://apps.who.int/classifications/icd10/ World Health Organization. World Cancer Day 2011. (2011). Diakses 16 Maret 2013 Available from: www.who.int Yang, J., Bielenberg, D. R., Rodig, S. J., et al. (2009). Lipocalin 2 Promotes Breast Cancer Progression. PNAS. 106:3913-3918 Yang, J., Moses, M. A. (2009). Lipocalin 2, A Multifaceted Modulator of Human Cancer. Cell Cycle. 8(15):2347-2352 Tabel 1. Karakteristik sampel Penelitian Variabel n (%) Umur (Tahun) 31 – 40 41 – 50 51 – 60 > 60 19 (33,9) 27 (48,2) 6 (10,7) 4 (7,1) Stadium Kanker payudara Stadium Dini (Stadium I dan II) Stadium Lanjut (Stadium III dan IV): 12 (21,4) 44 (78,6) Diagnosis Histopatologi Adenocarsinoma mammae Invasive Ductal Ca mammae Carcinoma mammae 21 (37,5) 20 (35,7) 15 (26,8) Sumber : Data Primer Keterangan: n= Jumlah sampel Tabel 2. Perbandingan kadar LCN-2 serum antara kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut Kadar LCN-2 Serum (ng/mL) Stadium n Mean SD p* Stadium Dini 12 60,304 19,509 0,002 Stadium Lanjut 44 115,533 9,078 Sumber : data primer Keterangan : * Uji Mann-Whitney, bermakna bila p<0,05 Grafik 1. Perbandingan kadar LCN-2 serum antara kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut Sumber : data primer Keterangan : * Uji Mann-Whitney, bermakna bila p<0,05