Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 PENGARUH RETAILER PERFORMANCE, SALES FORCE, DAN SERVIS QUALITY TERHADAP CUSTOMER TRUST DENGAN WORD OF MOUTH (WOM) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PT H3I INDONESIA Puji Winoto1), Azis Fathoni2), Andi Tri Haryono3) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT In marketing a product customer trust and word of mouth is the main thing to look for consumers. This is why the authors are interested to know the relationship between word of mouth and customer trust, in marketing a product that is a GSM card 3 (tri). By looking at the factors that determine word of mouth using variables retailer performance, sales force, and quality sales at PT H3I. The population in this study is a community of users who terlisting H3I product on the list of Customer in Semarang. The sample in this study using the 129 respondents, with data collection using questionnaires, while the method of analysis using multiple linear regression. Results of analysis using SPSS version 20 states that: the influence of variables retailer performance, sales force and sales quality to the word of mouth where it has tcount> ttabel with sig. <.05, And F count> F table (f word count of mouth 161.352> 2.68) with a coefficient of determination of 79%. While the count of customer trust 56.434 f> 3.92 with a coefficient of determination of 30.2%. Keywords: Retailer Performance, Sales Force, Sales Quality, Word Of Mouth and Customer Trust. ABSTRAK Dalam pemasaran kepercayaan pelanggan produk dan dari mulut ke mulut adalah hal utama yang harus dicari konsumen. Inilah sebabnya mengapa penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara dari mulut ke mulut dan kepercayaan pelanggan, dalam memasarkan produk yang kartu GSM 3 (tri). Dengan melihat faktor-faktor yang menentukan dari mulut ke mulut menggunakan variabel kinerja pengecer, tenaga penjualan, dan kualitas penjualan di PT H3I. Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas pengguna yang terlisting produk H3I pada daftar pelanggan di Semarang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 129 responden, dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan metode analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menggunakan SPSS versi 20 menyatakan bahwa: pengaruh kinerja variabel pengecer, tenaga penjualan dan kualitas penjualan ke dari Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 mulut ke mulut di mana ia memiliki thitung> ttabel dengan sig. <0,05, dan F hitung> F tabel (f hitung dari mulut ke mulut 161,352> 2,68) dengan koefisien determinasi dari 79%. Sementara hitungan kepercayaan pelanggan 56,434 f> 3,92 dengan koefisien determinasi sebesar 30,2%. Kata kunci: Kinerja Retailer, Sales Force, Kualitas Penjualan, Word Of Mouth dan Trust Pelanggan. teknologi GSM maupun CDMA. Operator dengan teknologi GSM PENDAHULUAN mendominasi 1. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. memenangkan perusahaan Untuk persaingan, harus mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggannya. Karena kepercayaan konsumen sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu usaha. . Salah satu bidang usaha yang memiliki persaingan cukup ketat adalah usaha bidang operator telepon seluler. Persaingan untuk menarik konsumen ini dapat kita lihat di banyak media melalui iklan yang mereka sajikan. Begitu banyak program promo yang ditawarkan kepada konsumen, mulai dari sms gratis, internet gratis, sampai percakapan gratis. Di Indonesia, total ada 10 operator, baik Telkomsel pangsa pasar. menguasai pangsa pasar sebesar 42 persen, Indosat 16,7 persen, XL Axiata 15,9 persen, Hutchison 3 Indonesia (Tri) 5,4 persen, dan Axis Telekom Indonesia 2,1 persen. Menurut Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Indormatika, Kementerian Kominfo, M Budi Setiawan yang dimuat di harian Kompas tanggal 25 Juni 2014, dari lima operator GSM tersebut, Telkomsel, Axiata Indosat, terbilang frekuensi jika dan XL kekurangan dilihat dari kebutuhan bandwidth, pelanggan, efisiensi spektrum dan kebutuhan lain. Director & Chief Wholesale Indosat, Fadzri memprediksi, trafik Sentosa data (internet) di Indonesia pada 2017 mendatang akan tumbuh lima kali lipat atau 200% setiap Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 tahunnya. Sementara kemampuan ditetapkan oleh penjual untuk operator untuk suatu harga yang sama terhadap kapasitas cuma menambah 28% tiap semua pembeli (Stanton, 1994). tahunnya. Perusahaan operator PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) seluler di Indonesia sudah ada 5 adalah perusahaan penyedia jasa besar telekomunikasi yang berkembang perusahaan telepon seluler operator yang siap pesat dan beroperasi dengan bersaing. Lima perusahaan lisensi nasional 2 G/GSM 1800 tersebut adalah Telkomesl, Mhz dan 3G/WCDMA Indosat, XL Axiata, Hutchison 3 indonesia. Indonesia Axis. Indonesia (H3I) memfokuskan Pergerakan pasar telepon seluler pasarnya untuk anak muda. Pasar kini sudah merambah kalangan anak muda merupakan pasar masyarakat bisa seluler terbesar kedua setelah dengan mudah dijumpai karena pasar pekerja dan pengusaha. para pengojek hingga tukang Melalui riset ini akan dianalisis sayur telah mengenai telepon selular. (3) dan bawah. Ini memanfaatkan Pasar bisnis PT. di Hutchison faktor-faktor mempengaruhi 3 yang loyalitas seluler di Indonesia tampaknya pelanggan operator Hutchison 3 memang tergolong menggiurkan. Indonesia. Tak heran jika para pelaku usaha untuk tetap setia menggunakan bisnis seluler ini begitu agresif produk Hutchison 3 Indonesia dalam karena fitur-fitur yang ditawarkan memperebutkan pasar. Perilaku Dilihat dari segi harga produk, dari harga merupakan sejumlah nilai Indonesia yang pelanggan baik pada segmennya ditukarkan konsumen produk pelanggan Hutchison sangat yaitu atau menggunakan produk atau kalangan pekerja. Atas dasar jasa yang nilainya ditetapkan pemikiran dan uraian diatas serta oleh permasalahan-permasalahan yang atau penjual (melalui tawar menawar) atau ada, penulis muda menarik dengan manfaat dari memiliki pembeli kawula 3 tertarik maupun untuk Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 membahas Retailer Force, tentang “Pengaruh Performance, dan Service Sales Qualitty terhadap Customer Trust dengan Word Of Mouth ( WOM ) sebagai Variable Intervening pada PT. Hucthison 3 Indonesia ( H3I )”. 2. Rumusan Masalah Rumusan 3. Apakah service berpengaruh quality terhadap kepercayaan pelanggan pada PT. H31, 4. Apakah word of mouth (WOM) berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pada PT. H31. masalah penelitian ini adalah melihat pengaruh dalam untuk Retailer TINJAUAN PUSTAKA 1. Kepercayaan Pelanggan Performance, Sales Force, dan Service Quality terhadap Pengertian kepercayaan Customer Trust dengan Word Of Pelanggan menurut Farida Jasfar Mouth ( WOM ) sebagai Variable (2009:167) bahwa “Kepercayaan Intervening pada PT. Hucthison 3 adalah Indonesia ( H3I ). memungkinkan perusahaan untuk mempercayai 3. Tujuan Penelitian Tujuan perekat penelitian ini adalah yang orang dalammengorganisir lain dan menggunakan sumber daya secara sebagai berikut: efektif dalam menciptakan nilai 1. Apakah retailer performance berpengaruh ” tambah. Sedangakan terhadap Kepercayaan pelanggan menurut kepercayaan pelanggan pada Parasuraman dalam Nor Asiah PT. H31, (2009:302) bahwa: “Kepercayaan 2. Apakah berpengaruh sales force adalah terhadap jabatan suatu kepercayaan pelanggan pada memelihara PT. H31, pelanggan prasyarat pemasaran hubungan dan penyedia dalam untuk antara jasa layanan sebab pelanggan sering harus membuat suatu keputusan Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 pembelian sebelum mereka benarbenar mengalami tersebut.” layanan Menurut WOMMA (Word of Mouth Marketing Association) Doney dan Canon dikutip oleh Ratna Dwi Kartika dalam Aydin dan Ozer (2005) Sari (2012) Word of Mouth adalah menyatakan bahwa keprcayaan suatu aktifitas di mana konsumen merupakan suatunproses memberikan informasi mengenai menghitung (calculative process) suatu merek atau produk kepada antara biaya yang dikeluarkan konsumen dengan menurut hasil yang diperoleh. lain. Sedangkan Sernovitz (2006:5) Pelayanan yang yang baik yang adalah Word of Mouth adalah diterima sekarang akan berlanjut pembicaraan yang secara alami untuk terjadi antar orang-orang.Word of ke depannya, service quality positif terhadap konteks sehingga berpengaruh trust. hubungan Dalam Mouth adalah konsumen pembicaraan asli. Berdasarkan perusahaan pendapat beberapa para ahli di dengan para retailer, kepercayaan atas dapat disimpulkan bahwa para retailer akan muncul ketika word of mouth merupakan sebuah pihak perusahaan membuktikan kegiatan pemasaran yang dalam keahlian memberikan dan kehandalannya. informasi suatu Berdasarkan definisi di atas, maka produk/jasa dari satu konsumen dapat dinyatakan bahwa trust ke adalah kepercayaan pihak tertentu membicarakan, mempromosikan, terhadap dan mau menjual suatu merek yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan konsumen lainnya untuk kepada orang lain. 3. Performance Retailer bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan. Berikut ini adalah definisi dari ritel menurut Berman dan Evans (2001:3) “retail consists of the business activities involved in 2. Word Of Mouth (WOM) selling goods and services to Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 consumers for their personal, Defenisi family, or household use” yang terpusat bisa pemenuhan diartikan bahwa ritel kualitas pada pelayanan upaya pada kebutuhan dan merupakan kegiatan bisnis yang keinginan terlibat dalam penjualan barang Parasuraman dan pujawan (1997) maupun jasa kepada konsumen yang dikutip oleh hanif mauludin untuk (2004) kebutuhan pribadi, konsumen. mengemukanan bahwa atau “kualitas pelayanan merupakan tangga. ukuran penilaian menyeluruh atas Sedangkan ritel menurut Kotler tingkat suatu pelayanan yang (2003:535) dalam buku Foster baik.” Sedangkan Gronroos dalam (2008:34) mendifrinbisikan : ritel pujawan meliputi semua kegiatan yang masih melibatkan penjualan barang/jasa (2004) mendefinisikan “kualitas secara langsung pada konsumen pelayanan sebagai hasil persepsi akhir untuk penggunaan pribadi dari perbandingan antara harapan dan bukan bisnis. pelanggan dengan kinerja actual kebutuhan keluarga, kebutuhan rumah Pengertian Sedangkan Manajemen Ritel (1997) oleh yang Hanif dikutip Mauludin pelayanan.” Dengan kata lain ada adalah definisi dari manajemen dua dan mempengaruhi kualitas jasa, yaitu dari retail maka bisa faktor utama disimpulkan bahwa manajemen expected retail pengaturan yang diharapkan) dan perceived keseluruhan faktor-faktor yang service (pelayanan yang diterima). adalah berpengaruh dalam perdagangan service yang (pengalaman 5. Sales Force retail, yaitu perdagangan langsung barang dan jasa konsumen. kepada Betsy-Ann Toffler dan Jane Imber (dalam Royan, 2003) mengartikan sales force sebagai 4. Service Quality ( Kualitas Pelayanan ) orang-orang yang menjual produk atau jasa langsung melalui dengan kontidak pelanggan. Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Tenaga penjual memiliki peranan signifikan Word Of Mouth yang pada Produk H3I. sangat penting dalam mengembangkan suatu hubungan H4 : Ada pengaruh yang positif penjual dan pembeli (Szmigin, dan 1993). Beberapa penelitian yang performance retailer , telah telah Sales Force dan Service empiris Quality secara simultan bahwa tenaga penjual memiliki terhadap Word Of Mouth pengaruh yang positif terhadap pada Produk H3I.. dilakukan membuktikan secara signifikan kepuasan pelanggan (Piercy et al., 2002; Biong, 1993; Mc. Neilly H5 : Ada positif dan Lawson, 1999). pengaruh dan yang signifikan variabel Word Of Mouth 6. Hipotesis terhadap Customer Trust Berdasarkan pernyataan serta teori dasar yang sudah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis pada Produk H3I. METODE PENELITIAN 1. Variabel Penelitian penelitian ini adalah : Dalam penelitian ini variabel H1 : Performance H2 : Retailer Performance (X1), service quality (X2) Of Mouth pada Produk Variabel H3I. penelitian ini adalah Word Of Sales Force berpengaruh Mouth / WOM (Y1). Sedangkan positif variabel dan signifikan Produk H3I. : Retailer signifikan terhadap Word Word Of Mouth pada H3 independennya adalah berpengaruh positif dan Sales Force intervening dependennya (X3). dalam adalah Customer Trust (Y2). 2. Populasi dan Sampel Service berpengaruh dan Quality positif dan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang produk H3I yang terlisting di daftar Customer Wilayah Kotamadya Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Semarang selama tiga bulan Multikolonieritas, terakhir hingga 15 Oktober yang Heteroskedastisitas berjumlah 350 orang. Perhitungan normalitas. sampelnya menggunakan rumus Slovin, dalam penelitian ini jumlah sampel dalam penelitian dan uji 6. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : ini sebanyak 129 orang, dengan Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3+ e ^ perhitungan sbagai berikut : n = Uji 350 1 + 350 (0,07)2 Y2 = α o + β3Y 1 + e n = 128.91 atau 129 Keterangan : Y1 : Variabel Word Of 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan terutama Mouth adalah data primer yang diperoleh Y2 : Variabel Customer dari observasi, wawancara dan Trust jawaban X 1 : Variabel Performance kuesioner dari para pelanggan kartu Tri (3) yang Retailer terpilih sebagai sampel. Kuesioner X2 atau daftar pertanyaan memiliki Quality : Variabel Service lima pilihan jawaban yaitu sangat X3 : Variabel Sales Force. tidak α o : Konstanta setuju, tidak setuju, netral,setuju dan sangat setuju. 4. Metode Analisa Data Metode analisa data βi : Koefisien regresi e : Error term 7. Pengujian Goodness of Fit menggunakan analisa kualitatif Pengujian ini menggunakan Uji dan kuantitatif. Dengan analisa Signifikan Parameter Individual data kuantitatif menggunakan uji (Uji validitas dan uji reliabilitas. Simultan 5. Uji Asumsi Klasik dan Uji Uji (Uji menggunakan Uji asumsi dalam penelitian ini menggunakan: t) Signifikansi F) nilai 0,05. 8. Koefeisien Determinasi dengan signifikan Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Jika dalam uji empiris didapat jawaban responden pada semua nilai Adjusted R² negatif, maka pernyataan dengan hasil korelasi nilai Adjusted dianggap bernilai semua variabel nilai r nol. Secara matematis jika nilai R² (rtabel = 0,173). Sedangkan hasil = 1, maka Adjusted R² = R² =1. uji reliabilitas semua indicator Sedangkan jika nilai R² = 0, maka reliabel karena nilai cronbach’s Adjusted R² = (1-k)/(n-k). Jika k > alpha semua variabel > 0,60. 1, maka Adjusted R² akan bernilai negatif (Gujarati, 2003:132). hitung > rtabel 3. Uji Asumsi Uji Normalitas 3 variabel terhadap WOM dan WOM HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini terhadap Cutomer Trust 3 variabel – WOM terbanyak adalah laki-laki dengan persentase 61,2% dan wanita 38,8%. Berdasarkan usia tertinggi persentasenya adalah 25-35 dengan 58,1%, usia 36-45 dengan 28,7%, usia 46-56 dengan 9,3% WOM – Customer Trust dan usia > 56 persentase 3,9%. Sedangkan berdasar status marital persentase tertinggi yaitu belum kawin dengan 63,6% dan kawin 36,4%. Uji 2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji validasi semua variabel pernyataan retailer / indicator performance, sales force, service quality, word of mouth dan customer trust terbukti valid, karena dari hasil Multikolinieritas yaitu Retailer Performance mempunyai nilai VIF 5,730, Sales Force 5,220, Service Quality 4,172 dan WOM 1,000. Pengujian Heteroskedasitas 3 variabel – WOM dan WOM – Customer Trust Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 3 variabel – WOM 3,92). Dengan Koefisien Determinasi 3 variabel dengan WOM yaitu r square sebesar 0,790 dan WOM dengan Customer Trust 0,302. PENUTUP WOM – Customer Trust 1. Simpulan Dalam penelitian ini ada pengaruh antara variabel retailer performance, sales force, dan servis quality terhadap word of mouth dan adanya pengaruh antara variabel word of mouth terhadap Hasil Linier Regresi Berganda 3 variabel dengan WOM yaitu Y1= 4,126 + 0,291X1 + customer tersebut persamaan trust. dibuktikan linier Hal dengan hal itu dibuktikan dengan berbagai uji 0,237X2 + 0,304X3 + e asumsi dan hasil linier berganda. WOM dengan Customer Trust 2. Saran yaitu Yct= 10,505 + 0,555Xwom +e PT.H3I Dari penelitian uji t 3 variabel melakukan peningkatan kualitas terhadap WOM semua variabel jaringan karena ada beberapa mempunyai thitung > ttasbel ( ttabel = wilayah atau kepulauan yang ) , sedangkan uji t WOM belum bisa menggunakan akses terhadap Customer Trust thitung > pelayanan produk pada kartu 3, ttasbel ( ttabel dengan 1,6572 = 1,6568 ). Dan Uji F Indonesia demikian Indonesia perlu semua pada penelitian ini adalah 3 masyarakat variabel terhadap WOM Fhitung > menikmati kartu 3 (tri) baik Ftabel (161,352 > 2,68), sedangkan masyarakat dikota maupun didesa. uji F WOM terhadap Customer Dan Perlu adanya penambahan Trust Fhitung > Ftabel (56.434 > pada customer service bisa agar Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 pelanggan kartu 3 bisa menyampaikan keluhan apabila mengalami gangguan, sehingga pelanggan dan perusahaan saling menguntungkan. Edition. New Jersey: Prentice Hall Published, 2012. Sugiyono, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Alfa Beta. DAFTAR PUSTAKA Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Ghozali, I., 2009, Aplikasi Analisis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro Semarang. _______., Yogyakarta : Graha Ilmu. Suardi, 2004, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Rudi. 2003. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000: 2000 Penerapannya untuk mencapai TQM. Cetakan Kedua. Media Group, Jakarta. Jakarta: Penerbit PPM. Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Tjiptono, Fandy. 2005. Manajemen Publik. Bina Aksara : Jakarta Pemasaran Jasa. Bayu Media _______., 2007, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama.Andi Publishing. Malang. Ofset, Tjiptono Fandy, 2006, SERVICE, Yogyakarta. QUALITY & SATISFACTION Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Bina Aksara : Jakarta Andi Yogyakarta Philip Kotler and Kevin Lane Keller. Marketing Management, ED.3. 14th Yogyakarta. Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016