Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 PROYEKSI POPULASI PENDUDUK KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN MODEL PERTUMBUHAN POPULASI VERHULST DENGAN MEMVARIASIKAN INTERVAL PENGAMBILAN SAMPEL Diny Zulkarnaen Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi [email protected] ABSTRAK Bandung merupakan kota metropolitan terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, dengan kepadatan penduduknya sebesar 14.634 Jiwa/km2. Padatnya penduduk kota Bandung tentu akan semakin banyak menuai berbagai permasalahan yang berkaitan erat dengan kesejahteraan, antara lain penyediaan sandang, pangan dan papan, lapangan pekerjaan, masalah ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Maka dari itu pemerintah kota Bandung perlu melakukan antisipasi dalam menyeimbangkan kebutuhan masyarakat. Antisipasi jangka panjang dapat dilakukan dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk kota Bandung. Proyeksi penduduk kota Bandung dapat dilakukan melalui pemodelan secara matematis menggunakan model verhulst. Sebelumnya Augustus Wali telah melakukan proyeksi populasi penduduk di Negara Rwanda dengan mengambil sampel jumlah populasi penduduk pada tiga tahun lampau secara berturut-turut atau interval satu tahun. Cara pengambilan sampel data pada interval ini penulis anggap kurang tepat, karena data yang diambil tidak merepresentasikan kondisi keseluruhan pertumbuhan suatu daerah. Maka dari itu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan variasi interval pengambilan data dengan maksud mencari aproksimasi yang terbaik yakni dilihat dari galat yang dihasilkan. Galat tersebut diperoleh menggunakan perhitungan Mean Absolute Percentage Error atau MAPE. Interval yang memiliki galat terkecil dapat digunakan untuk melakukan proyeksi penduduk kota Bandung Kata Kunci : Proyeksi penduduk, Model Verhulst, MAPE negara miskin yang memiliki rata-rata 1. PENDAHULUAN Permasalahan penduduk merupakan laju pertumbuhan penduduk masalah yang cukup serius yang harus pertahunnya sebesar 2,6 %, padahal laju dihadapi oleh setiap negara, terutama pertumbuhan penduduk idealnya berada bagi negara berkembang maupun negara pada level dibawah 1%, sedangkan di yang negara negara-negara maju level pertumbuhan tertinggal. Sebagai contoh negara-negara penduduk pada umumnya berada di di Afrika Barat yang merupakan kategori bawah 1%. Di Indonesia sendiri, yang dikategorikan sebagai 128 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 termasuk dalam kategori ISSN 1979-8911 Negara tingkat pertumbuhan beberapa tahun pertumbuhan terakhir. Dengan mengetahui tingkat penduduknya tidak terlalu tinggi bahkan pertumbuhan penduduk kota Bandung cenderung menurun. Namun akan lebih pada baik pemerintah berkembang, lagi apabila persentase tahun-tahun kota ke belakang, dapat melakukan pertumbuhannya berada pada level antisipasi. Akan tetapi antisipasi tersebut dibawah 1%. hanya berlaku untuk beberapa tahun Berdasarkan sensus kedepan atau dalam jangka pendek. penduduk tahun 2012, Bandung yang Akan lebih baik lagi apabila usaha juga merupakan ibukota provinsi jawa maupun antisipasi dilakukan dalam barat, jangka memiliki hasil jumlah penduduk panjang dengan jumlah melakukan sebesar 2,46 Juta dengan luas 168,23 proyeksi penduduk hingga km2, artinya kepadatan penduduk di kota beberapa tahun kedepan, karena masalah Bandung sebesar 14.634 Jiwa/km2 [3], ini bukan masalah kecil, melainkan sedangkan laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kesejahteraan seluruh kota Bandung berdasarkan sensus tahun penduduk kota Bandung. 2000-2010 sebesar 1,16%. Dengan Proyeksi penduduk kota Bandung angka kepadatan dan laju pertumbuhan dapat dilakukan melalui pemodelan kota Bandung tersebut bukan tidak secara mungkin akan menyebabkan banyak matematika disini digunakan untuk sekali permasalahan seperti kemacetan, memperkirakan kesenjangan mengetahui sosial, imigrasi besar- besaran, dan sebagainya. matematis. Pemodelan jumlah angka penduduk, pertumbuhan penduduk, dan mengetahui batasan Dengan masalah-masalah yang jumlah penduduk maksimum. Data yang diungkapkan diatas, maka pemerintah, digunakan untuk melakukan proyeksi khususnya pemerintah kota Bandung adalah jumlah populasi penduduk pada perlu memenuhi tahun-tahun yang lampau untuk kebutuhan warga negaranya sebagai memperoleh solusi berupa jumlah bentuk pemerintah yang bertanggung penduduk untuk setiap waktu (tahun). jawab. Tentu saja besarnya usaha yang Banyaknya dilakukan pemerintah berdasarkan data sebanyak dan informasi (salah satunya) mengenai berurutan, misalnya data penduduk yang bersiap-siaga, data tiga tersebut tahun tetapi cukup secara 129 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 digunakan adalah tahun 1990,1991, dan semakin besar, peningkatan kepadatan 1992. Selanjutnya dilakukan verifikasi populasi terhadap solusi model tersebut dengan kemampuan individu untuk mengambil mencari sumberdaya yang mencukupi untuk galat yang terjadi antara bisa mempengaruhi aproksimasi (solusi) model dengan data pemeliharaan, sebenarnya. Galat tersebut diperoleh reproduksi. menggunakan Mean sumberdaya yang sangat terbatas, dan atau ketika populasi menjadi semakin padat, disingkat MAPE [5]. Apabila galat yang masing-masing individu hanya akan dihasilkan mendapatkan Absolute perhitungan Persentage cukup Error pertumbuhan, Populasi hidup maka penyebabnya adalah sumberdaya yang semakin lama semakin model matematika yang dibentuk kurang habis. Jadi dapat dikatakan bahwa pasti tepat, ataupun ketidaktepatan dalam terdapat suatu batasan dari jumlah pengambilan sampel data. Namun jika individu yang dapat menempati suatu galat yang dihasilkan kecil, maka model habitat. Para ahli ekologi mendefinisikan yang telah dibentuk tersebut sangat tepat daya dapat sebagai ukuran populasi maksimum digunakan untuk melakukan proyeksi populasi penduduk. 2. MODEL PERTUMBUHAN tampung kecil dari besar, kemungkinan sebagian dan (carrying dari capacity) yang dapat ditampung oleh suatu lingkungan tertentu tanpa ada pertambahan atau penurunan ukuran VERHULST populasi selama periode waktu yang Model ini, yang juga biasa disebut relatif lama. sebagai model logistic, merupakan Kepadatan dan keterbatasan penyempurnaan dari model eksponensial sumberdaya dapat mempunyai dampak dan pertama kali diperkenalkan oleh yang besar pada laju pertumbuhan Pierre Verhulst pada tahun 1838 [1]. populasi. Model mendapatkan pertumbuhan eksponensial Jika individu tidak sumberdaya yang mengasumsikan sumberdaya yang tidak mencukupi untuk bereproduksi, angka terbatas, dimana model ini merupakan kelahiran per kapita akan menurun. Jika kasus yang tidak pernah ditemukan di mereka tidak memperoleh cukup energi dunia nyata. Oleh karena setiap populasi untuk mempertahankan diri mereka tumbuh dan tumbuh sehingga jumlahnya sendiri, angka kematian per kapita akan 130 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 meningkat. Suatu penurunan dalam Suatu model logistik angka kelahiran tahunan per kapita atau dengan suatu angka eksponensial dan menciptakan suatu kematian tahunan per kapita akan ekspresi yang mengurangi nilai 𝑎 ketika mengakibatkan 𝑁 meningkat. Jika ukuran populasi peningkatan dalam laju pertumbuhan populasi yang lebih kecil. untuk populasinya sehingga jumlah populasi dengan model ini tidak akan tumbuh secara tak terhingga. Laju akan ketersediaan makanan, tempat tinggal, dan sumber hidup lainnya. tersebut, jumlah individu titik 𝑎 −𝑁 (𝑏 𝑎 = tambahan 𝑎−𝑏𝑁 𝑏 𝑎 𝑎 pertumbuhan menunjukkan populasi tidak bahwa akan yang dapat yang masih tersedia 𝑏 untuk pertumbuhan populasi. Persamaan yang telah dimodifikasi menggunakan syarat baru adalah : 𝑑𝑁 𝑑𝑡 𝑎−𝑏𝑁 = 𝑎𝑁 ( 𝑎 )= 𝑎2 𝑁−𝑎𝑏𝑁 2 𝑎 = 𝑎𝑁 − 𝑏𝑁 2 𝑑𝑁 kelahiran dan kematian dianggap sama. Verhulst 𝑎 (𝑏 − 𝑁) ) memberikan petunjuk berapa fraksi kesetimbangan (equilibrium), pada titik ini jumlah maka ditampung oleh lingkungan tersebut, dan masa tertentu jumlah populasi akan mendekati , 𝑏 memberikan petunjuk berapa banyak populasi dengan model ini akan selalu terbatas pada suatu nilai tertentu. Pada 𝑎 adalah pertumbuhan penduduk akan terbatas asumsi pertumbuhan maksimum yang dapat dipertahankan Model ini memasukkan batas Dengan model diawali 𝑑𝑡 = 𝑎𝑁 − 𝑏𝑁 2 hanya bergantung pada ukuran populasi tetapi (1) juga pada sejauh mana ukuran ini dari batas atasnya seperti daya tampung. Dia dengan memodifikasi 𝑎 : Laju pertumbuhan intrinsik model Malthus (eksponensial) untuk membuat ukuran populasi sesuai baik untuk populasi sebelumnya dengan syarat 𝑎−𝑏𝑁 𝑎 , dimana 𝑎 dan 𝑏 disebut koefisien vital dari 𝑏 : Pengaruh dari peningkatan kepadatan populasi 𝑎 𝑏 : Carrying capacity 𝑁 : Jumlah populasi populasi [4]. 131 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 3. SOLUSI EKSPLISIT MODEL pertumbuhan populasi akan menjadi lambat. VERHULST Untuk 𝑎 > 0 berlaku lim 𝑁 = Solusi eksplisit persamaan logistik Verhulst dapat diperoleh jika model persamaan tersebut merupakan persamaan terpisah. Jadi dari persamaan (1) dapat dilakukan pemisahan variable 𝑡→∞ , sehingga disimpulkan bahwa grafik dari (3) mempunyai asimtot mendatar 𝑎 𝑁(𝑡) = 𝑏 . Grafik solusi untuk kasus dapat dilihat pada gambar 1. menjadi 𝑑𝑁 𝑎𝑁−𝑏𝑁 2 Kemudian = 𝑑𝑡 𝑁(𝑡) (2) dilakukan 𝑎 𝑏 pengintegralan dikedua ruas. Oleh karena cukup sulit untuk 𝑎 𝑏 diintegralkan, mak dari itu 𝑎 2𝑏 lakukan terlebih dahulu dekomposisi terhadap persamaan (2) 1 1 𝑁0 1 ∫ 𝑎𝑁−𝑏𝑁2 𝑑𝑁 = ∫ 𝑎 (𝑁 + 𝑏 𝑎−𝑏𝑁 𝑡 ) 𝑑𝑁 Gambar 1. Grafik pertumbuhan logistik diperoleh 𝑁(𝑡) = 𝑎 berdasarkan solusi model verhulst 𝑎 𝑏 (3) 1+( 𝑏 −1)𝑒 −𝑎𝑡 𝑁0 Dapat dilihat bahwa kurva logistik adalah 𝑆-shaped dan mempunyai titik Jika persamaan (3) dilimitkan 𝑡 → ∞ , didapatkan (untuk 𝑎 > 0) : 𝑁𝑚𝑎𝑥 = lim 𝑁 = 𝑡→∞ 𝑎 𝑏 dibawah daya 𝑎 𝑏 < 𝑁0 , 𝑎 > 0 grafik solusinya ditumjukkan (4) pada gambar 2. Sedangkan untuk kasus Ketika ukuran suatu populasi berada 𝑎 infleksi ketika 𝑁 = 2𝑏 . Untuk tampungnya, pertumbuhan populasi akan berjalan 𝑎 < 0 didapatkan solusi yang tidak stabil, yaitu tidak mengarah pada titik kesetimbangan tertentu [3]. cepat menurut model logistik, akan tetapi ketika 𝑁 mendekati 𝑎 𝑏 , 𝑁0 𝑎 𝑏 𝑁(𝑡) 132 𝑡 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 pengambilan data sama. Jika 𝑁0 adalah populasi pada 𝑡 = 0, maka 𝑁1 pada saat waktu 𝑡 = 𝑇 dan 𝑁2 pada waktu 𝑡 = 2𝑇 mbar 2. Grafik pertumbuhan Logistik dengan nilai awal diatas carrying dimana T bilangan asli. Jika 𝑁0 adalah populasi pada saat capacity = 0 , 𝑁1 pada saat 𝑡 = 1 dan 𝑁2 pada Dari persamaan (4) dapat diperoleh nilai saat 𝑡 = 2, maka dari persamaan (3) 𝑡 ∗ yaitu waktu ketika mencapai setengah dapat diperoleh : dari titik ekuilibriumnya, yakni dengan untuk 𝑡 = 1, cara sebagai berikut : 𝑁(𝑡) = 𝑁1 = 𝑎 𝑏 𝑎 𝑒 = = 𝑏(𝑏𝑁 𝑎𝑏𝑁0 0 +𝑎𝑒 𝑎 ( 𝑏 −1) 𝑁 𝑎 ( 𝑏 −1) 𝑁0 1 𝑁1 = 𝑎𝑁0 𝑏 ( 𝑏 −1) 𝑁 𝑎 ( 𝑏 −1) 𝑁0 −𝑎 −𝑏𝑁 𝑒 −𝑎 ) 0 𝑏𝑁0 +𝑎𝑒 −𝑎 −𝑏𝑁0 𝑒 −𝑎 =𝑎+ 𝑎 −𝑎𝑡 = 𝑙𝑛 ( 1+( 𝑏 −1)𝑒 −𝑎(1) 𝑁0 1+( 𝑏 −1)𝑒 −𝑎𝑡 𝑁0 −𝑎𝑡 𝑎 𝑎 𝑏 𝑒 −𝑎 𝑁0 − 𝑏𝑁0 𝑒 −𝑎 𝑎𝑁0 𝑏 = 𝑎 (1 − 𝑒 −𝑎 ) + ) 𝑏 𝑎 ( 𝑏 −1) 𝑁 𝑙𝑛 ( 𝑡∗ = 𝑎 ( 𝑁𝑏 −1) 0 𝑎 1 𝑁1 − 𝑒 −𝑎 𝑒 −𝑎 𝑁0 (1 − 𝑒 −𝑎 ) = (5) 𝑁0 ) −𝑎 Untuk 𝑡 = 2, dengan cara yang sama diperoleh (4.5) 𝑏 2 (1 − 𝑒 −2𝑎 ) = 1 𝑁2 − 𝑒 −2𝑎 𝑁0 (6) 4. LAJU PERTUMBUHAN DAN CARRYING CAPACITY 𝑏 Verhulst menjelaskan parameter 𝑎 (laju pertumbuhan) dan 𝑎 𝑏 (carrying capacity) dapat diperoleh dari jumlah populasi untuk tiga waktu yang berbeda akan tetapi dalam rentang Lakukan pembagian (6) oleh (5) untuk waktu mengeliminasi 𝑎 , diperoleh 𝑏 1 𝑒−2𝑎 (1−𝑒 −2𝑎 )= − 𝑎 𝑁2 𝑁0 𝑏 1 𝑒−𝑎 (1−𝑒 −𝑎 )= − 𝑎 𝑁1 𝑁0 1+𝑒 −𝑎 = 1 𝑒−2𝑎 − 𝑁2 𝑁0 1 𝑒−𝑎 − 𝑁1 𝑁0 133 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 𝑒 −𝑎 = 𝑁0 𝑁1 −𝑁1 𝑁2 𝑒 −2𝑎 𝑁0 𝑁2 −𝑁1 𝑁2 𝑒 −𝑎 ISSN 1979-8911 pengambilan sampel ∆𝑡 untuk kemudian − dilakukan analisis terhadap model. 𝑁 𝑁 −𝑁 𝑁 𝑒 −𝑎 (𝑁0 𝑁2 −𝑁1 𝑁2 𝑒 −𝑎 ) 0 2 Persamaan (8) dihasilkan dengan 1 2 𝑁 (𝑁 −𝑁 ) 𝑒 −𝑎 = 𝑁0 (𝑁2 −𝑁1 ) 2 1 rentang waktu pengambilan data dengan 0 Jadi tingkat pertumbuhan populasinya adalah 𝑁 (𝑁 −𝑁 ) 𝑎 = −𝑙𝑛 𝑁0 (𝑁2 −𝑁1) 2 1 waktu pengambilan data ∆𝑡 = 2. Jadi 𝑁0 adalah populasi pada saat = 0 , 𝑁2 pada (7) 0 ∆𝑡 = 1. Berikut ini dilakukan rentang saat 𝑡 = 2 dan 𝑁4 pada saat 𝑡 = 4. Untuk 𝑡 = 2 dihasilkan bentuk sebagai berikut Substitusi persamaan 7 ke 5, maka : 𝑏 𝑎 𝑁0 (𝑁2 −𝑁1 ) (1 − 𝑁 1 )=𝑁 − 2 (𝑁1 −𝑁0 ) 𝑏 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) ( 𝑎 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) 𝑏 𝑎 𝑁0 (𝑁2 −𝑁1 ) 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) 1 𝑁 (𝑁 −𝑁 ) 1 𝑎 𝑒 −2𝑎 𝑁0 (9) Untuk 𝑡 = 4, dengan cara yang sama 𝑁1 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) = 𝑁2 − 0 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 )−𝑁1 (𝑁2 −𝑁1 ) 𝑏 1 𝑁0 − 𝑁0 (𝑁2 −𝑁1 )) = 2 (1 − 𝑒 −2𝑎 ) = 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 )−𝑁1 (𝑁2 −𝑁1 ) 𝑁1 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 )−𝑁0 (@2 −𝑁1 ) 𝑁2 (𝑁1 −𝑁0 ) diperoleh 𝑏 𝑎 = (1 − 𝑒 −4𝑎 ) = 1 𝑁4 − 𝑒 −4𝑎 𝑁0 𝑁1 2 −𝑁0 𝑁2 (10) 𝑁1 (𝑁0 𝑁1 −2𝑁0 𝑁2 +𝑁1 𝑁2 ) Sehingga carriying capacity dapat 𝑏 dituliskan menjadi 𝒂 𝒃 = Dengan melakukan pembagian (10) oleh 𝑵𝟏 (𝑵𝟎 𝑵𝟏 −𝟐𝑵𝟎 𝑵𝟐 +𝑵𝟏 𝑵𝟐 ) 𝑵𝟏 𝟐 −𝑵𝟎 𝑵𝟐 (9) untuk mengeliminasi 𝑎 , diperoleh 𝑁 (𝑁 −𝑁 ) (8) 𝑒 −2𝑎 = 𝑁0 (𝑁4 −𝑁2 ) 4 Berdasarkan penjelasan Verhulst ini, laju pertumbuhan dan carrying ∆𝑡 = 2 adalah 1 penelitian ini, dilakukan beberapa perkiraan laju 𝑁 (𝑁 −𝑁 ) 𝑎 = − 2 𝑙𝑛 𝑁0 (𝑁4 −𝑁2 ) 4 rentang waktu pengambilan data yang Dalam 0 Jadi laju pertumbuhan rata-rata untuk capacity dapat diperkirakan dengan diinginkan. 2 2 0 (11) pertumbuhan dan carrying capacity berdasarkan beberapa interval waktu 134 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 𝑁 (𝑁18 −𝑁9 ) 𝑒 −9𝑎 = 𝑁0 kemudian substitusi (11) ke (9) diperoleh 18 (𝑁9 −𝑁0 ) carrying capacity sebesar 𝑎 𝑏 = 𝑁2 (𝑁0 𝑁2 −2𝑁0 𝑁4 +𝑁2 𝑁4 ) 𝑁2 2 −𝑁0 𝑁4 Jadi laju pertumbuhan rata-rata untuk ∆𝑡 = 9 adalah 𝑎= Selanjutnya untuk rentang waktu pengambilan data dengan ∆𝑡 = 5. 𝑁0 adalah populasi pada saat 𝑡 = 0 , 𝑁5 1 𝑁 (𝑁18 −𝑁9 ) − 9 𝑙𝑛 𝑁0 18 (𝑁9 −𝑁0 ) pada saat 𝑡 = 5 dan 𝑁10 pada saat 𝑡 = 10 , dengan cara yang sama diperoleh : 𝑒 −5𝑎 𝑁0 (𝑁10 −𝑁5 ) dengan carrying capacity sebesar =𝑁 𝑎 10 (𝑁5 −𝑁0 ) 𝑏 = 𝑁9 (𝑁0 𝑁9 −2𝑁0 𝑁18 +𝑁9 𝑁18 ) 𝑁9 2 −𝑁0 𝑁18 5. STUDI KASUS DAN ANALISIS Jadi laju pertumbuhan rata-rata untuk ∆𝑡 = 5 adalah 1 𝑁0 (𝑁10 −𝑁5 ) 𝑎 = − 5 𝑙𝑛 𝑁 10 (𝑁5 −𝑁0 ) DATA Tabel 1 memperlihatkan jumlah penduduk kota Bandung tahun 1991 hingga tahun 2012 [2]. Terlihat bahwa semakin dengan carrying capacity sebesar 𝑎 𝑏 = 𝑁5 (𝑁0 𝑁5 −2𝑁0 𝑁10 +𝑁5 𝑁10 ) 𝑁5 2 −𝑁0 𝑁10 berjalannya tahun, tidak menjamin bahwa populasi penduduk kota Bandung mengalami peningkatan, sebagai contoh ditahun 1993 ketahun 1994 bukan mengalami kenaikan akan (4.16) Untuk rentang waktu pengambilan data dengan ∆𝑡 = 9. 𝑁0 adalah populasi pada saat 𝑡 = 0 , 𝑁9 pada saat 𝑡 = 9 dan 𝑁18 pada saat 𝑡 = 18 , dengan cara yang sama diperoleh : tetapi justru terjadi penurunan populasi. Hal ini bisa dikarenakan adanya faktor emigrasi ke kota-kota lainnya, misalkan emigrasi ke kota Jakarta yang memiliki magnet yang sangat kuat untuk mencari pekerjaan. Tabel 1. Data jumlah penduduk kota Bandung 135 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 Jumlah 180640 2006 9 186891 2007 3 213626 2008 0 186891 2009 3 214219 2010 4 222816 2011 8 223262 2012 4 227097 0 1998 229684 8 232991 8 237419 8 241728 8 239487 3 242495 7 245551 7 Untuk melihat dinamika pertumbuhan populasi penduduk 1806551 1999 kota bandung dapat dilihat pada gambar 3. Berdasarkan gambar 3 1816345 2000 tersebut dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tidak mengalami trend 1829356 2001 naik ataupun tren turun pada tahun 1991 hingga tahun 2001. Pada tahun 1816385 2002 tersebut dapat dikatakan terjadi pertumbuhan yang stagnan di kota 1809964 2003 Bandung. Pada tahun 2002 hingga tahun 2012 dapat dilihat bahwa 1817939 2004 populasi kota Bandung cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke 1782446 2005 tahun. Hal ini dapat dikarenakan emigrasi yang terjadi tidak terlalu besar dapat disebabkan lapangan pekerjaan dan kelayakan penghidupan di kota bandung lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. 2.5 x 10 6 2.4 2.3 jumlah populasi Tahun ISSN 1979-8911 2.2 2.1 2 1.9 1.8 1.7 1990 1995 2000 2005 2010 2015 tahun Gambar 3. Grafik pertumbuhan penduduk kota Bandung tahun 1991 hingga tahun 2012 Untuk mengetahui apakah tetap Sebelum melakukan proyeksi, terjadi kenaikan ataupun tidak di tahun- dilakukan terlebih dahulu aproksimasi. tahun mendatang selanjutnya dilakukan Aproksimasi dilakukan terhadap 4 cara proyeksi bandung pengambilan sampel yang berbeda, yaitu berdasarkan data populasi tahun-tahun untuk interval pengambilan sampel 1 sebelumnya. tahun maupun untuk interval 2, 5, dan 9 populasi kota tahun. Diantara interval-interval tersebut 136 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 di bandingkan hasil aproksimasinya. Aproksimasi yang terbaiklah yang digunakan untuk melakukan proyeksi. Gambar 4. Perbandingan data riil kota bandung dan Aproksimasi yang terbaik dapat dilihat hasil pendekatan model verhulst untuk dari galat MAPE yang dihasilkan. interval pengambilan sampel satu tahun Perlu diperhatikan bahwa gambar 4 merupakan hasil perhitungan dengan 5.1 Aproksimasi Interval Sampel Data Satu Tahun nilai jumlah populasinya di angka Pada bagian ini diambil data eksponensial 108. Apabila dalam angka populasi penduduk sebanyak tiga buah eksponensial 106 atau dalam jutaan tentu dengan interval satu tahun yaitu pada grafiknya tahun 1991, 1992, dan tahun 1993. Hasil Besarnya MAPE pada interval ini adalah aproksimasinya 13,9772 gambar 4 diperlihatkan dimana notasi pada 1991 hingga tahun terlihat berbeda. bintang menyatakan data riil kota bandung dari tahun akan 5.2 Aproksimasi Interval Sampel 2012, Data Dua Tahun sedangkan garis solid menandakan hasil Pada bagian ini diambil data aproksimasinya. populasi penduduk sebanyak tiga buah Berdasarkan gambar 4 seolah-olah dengan interval dua tahun yaitu pada terlihat hasil prediksi yang cukup tahun 1991, 1993, dan tahun 1995. Hasil sempurna aproksimasinya kecuali di tahun 2005. diperlihatkan pada Dikatakan demikian dikarenakan grafik gambar 4.4 dimana notasi bintang hasil prediksi sangat dekat dengan data menyatakan data riil kota bandung dari riilnya. tahun 1991 hingga tahun 2012, sedangkan garis solid menandakan hasil 7 x 10 aproksimasinya. 8 data riil pendekatan interval 1 tahun 6 2.5 x 10 6 data riil pendekatan interval 2 tahun 5 4 2.3 3 jumlah populasi jumlah populasi 2.4 2 1 2.2 2.1 2 0 1.9 -1 1990 1995 2000 2005 tahun 2010 2015 1.8 1.7 1990 1995 2000 2005 tahun 137 2010 2015 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 tahun 1991 hingga tahun 2012, sedangkan garis solid menandakan hasil Gambar 5. Perbandingan data riil kota aproksimasinya. bandung dan hasil pendekatan model Berdasarkan gambar 6 hasil verhulst untuk interval pengambilan aproksimasi cukup baik pada permulaan sampel dua tahun tahun hingga tahun 2008. Cukup baik disini berdasarkan gambar, akan tetapi hasil grafik yang diberikan dalam skala 107 aproksimasi menunjukkan keakuratan bukan 106. Setelah tahun 2008, hasil yang cukup jika dilihat di permulaan aproksimasi mengalami kenaikan tajam, tahun, yakni pada tahun 1991 hingga dan selanjutnya mengalami penurunan tahun 1998, sedangkan pada tahun 1999 yang keatas menembus Berdasarkan justru gambar 5 memberikan hasil sangat tajam angka pula hingga minus. Sangat aproksimasi yang cukup jauh bahkan dikhawatirkan semakin jauh dari data riilnya. menggunakan interval 5 tahun ini, Hasil aproksimasinya cenderung bersifat stagnan, atau tidak ada proyeksi menunjukkan angka negatif pula, yang tentu hal ini sangat tidak diperkenankan. pertumbuhan yang cukup signifikan dari awal hingga akhir aproksimasi. Tentu 2 hal ini akan berakibat besarnya galat 1.5 x 10 7 data riil pendekatan interval 5 tahun yang diperoleh. Untuk MAPE itu sendiri 1 jumlah populasi dihasilkan sebesar 0.1201 hasil 0.5 0 5.3 Aproksimasi Interval Sampel -0.5 Data Lima Tahun Pada bagian ini diambil data populasi penduduk sebanyak tiga buah dengan interval lima tahun yaitu pada -1 1990 1995 2000 2005 2010 tahun Gambar 6. Perbandingan data riil kota tahun 1991, 1996, dan tahun 2001. Hasil bandung dan hasil pendekatan model aproksimasinya verhulst untuk interval pengambilan gambar 6 diperlihatkan dimana notasi pada bintang sampel lima tahun menyatakan data riil kota bandung dari 138 2015 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 Selisih atau error diawal dapat sehingga galat MAPE untuk interval 9 dikatakan tidak terlalu besar, tetapi tahun ini adalah 0,0616. Cukup kecil untuk tahun 2008 keatas diperoleh error dibandingkan dengan interval-interval yang lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan cukup signifikan, sehingga dihasilkan galat MAPE dari aproksimasi tabel 2. interval 5 tahun ini adalah 0.5858 2.6 x 10 6 data riil pendekatan interval 9 tahun 2.5 5.4 Aproksimasi Interval Sampel 2.4 Data Sembilan Tahun populasi penduduk sebanyak tiga buah dengan interval Sembilan tahun yaitu jumlah populasi 2.3 Pada bagian ini diambil data 2.2 2.1 2 pada tahun 1991, 2000, dan tahun 2009. 1.9 Hasil aproksimasinya diperlihatkan pada 1.8 gambar 7 dimana notasi bintang 1.7 1990 1995 2000 2005 2010 tahun menyatakan data riil kota bandung dari tahun 1991 hingga tahun 2012, sedangkan garis solid menandakan hasil aproksimasinya. Gambar 7. Perbandingan data riil kota Dari gambar 7 terlihat bahwa dari bandung dan hasil pendekatan model awal tahun hingga di akhir, aproksimasi verhulst untuk interval pengambilan menunjukkan hasil yang tidak cukup sampel Sembilan tahun. dekat dan juga tidak cukup jauh dari data riilnya. Grafik tersebut dapat dikatan halus (smooth) karena tidak Berdasarkan tabel 2 interval satu ada tahun memiliki MAPE yang sangat kenaikan ataupun penurunan secara tiba- besar. Tentu saja pada interval ini tidak tiba dengan perbedaan yang cukup dapat signifikan. Terlebih lagi tidak ada hasil melakukan proyeksi terhadap populasi aproksimasi yang menunjukkan angka penduduk kota Bandung. Terlebih lagi negative. terdapat aproksimasi bernilai negatif, Untuk galatnya, cukup stabil, tidak dijadikan rujukan untuk sama halnya pada interval 5 tahun yang ada nilai galat yang sangat besar 139 2015 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 dapat memungkinkan proyeksi yang terjadi juga akan bernilai negatif. Jadi yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan Hasil proyeksi penduduk kota Banudng diperlihatkan pada gambar 8. Pada gambar tersebut terlihat jelas pada proyeksi tahun 2080 laju pertumbuhan populasi adalah interval pengambilan data sampel mulai mengalami penurunan, artinya setiap 9 tahun sekali, dikarenakan penambahan diantara interval yang lainnya, interval 9 bertambah, tetapi pertambahan tersebut tahun ini memiliki MAPE yang terkecil, semakin dan setiap aproksimasinya tidak ada berjalan. yang bernilai negatif kecil populasi untuk meskipun waktu yang Semakin besar waktu berjalan, penduduk kota bandung akan mencapai Tabel 2. Perbandingan MAPE tiap-tiap batasan maksimumnya yakni sebesar interval pengambilan data sampel 3.142.800 jiwa seperti yang terdapat pada lampiran dimana pada tahun 2130 Interval MAPE populasi penduduk kota Bandung takan 1 tahun 13,9772 mencapai 3.140.722, hampir mendekati 2 tahun 0,1201 batasan maksimumnya. 5 tahun 0,5858 9 tahun 0,0616 3.2 x 10 6 3 6. PROYEKSI PENDUDUK KOTA BANDUNG Seperti yang telah disimpulkan jumlah populasi 2.8 2.6 2.4 2.2 bahwa interval Sembilan tahun memiliki 2 MAPE terkecil, maka dari itu interval ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk 1.8 1990 2000 2010 2020 2030 2040 tahun 2050 2060 2070 melakukan proyeksi penduduk kota Bandung berikut pula pertumbuhan populasi maksimum (Carrying penduduk kota Bandung. dan rata-rata Gambar 8. Proyeksi populasi penduduk batasan kota bandung hingga tahun 2080. Capaity) Dengan hasil proyeksi tidak terlepas dari pertumbuhan populasi rata- 140 2080 Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911 rata per tahunnya. Untuk interval 9 tahun pertumbuhan populasi penduduk kota ini diperoleh rata-rata pertumbuhan Bandung sebesar 0.0501 atau sebesar populasi penduduk kota bandung tiap 5,01% tahunnya sebesar 0,0501 atau sebesar 5,01 persen dari total penduduk kota DAFTAR PUSTAKA Bandung. [1] Bacaer, Nicolas. A Short History of Mathematical Population Dynamics 7. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing interval memberikan aproksimasi yang berbedabeda, dimana interval Sembilan tahun . Springer-Verlag London Limited 2011. [2] Katalog BPS, Daerah Dalam Angka, Tahun 1991-2012. Badan Pusat Statistik Kota Bandung memberikan pendekatan yang terbaik sehingga dijadikan memproyeksikan rujukan untuk penduduk kota Bandung. Proyeksi hingga tahun yang dilakukan 2080 memberikan [3] Katalog BPS 1102001.32 Jawa Barat Dalam Angka 2013 penerbit BPS Provinsi Jawa Barat, 2013 [4] Wali, Augustus. Dkk. Mathematical kesimpulan semakin bertambah tahun, Modeling of Rwanda’s Population semakin Growth. Applied Mathematical kecil pertambahan penduduknya, hal ini berkurangnya sumberdaya disebabkan maupun Science, Vol.5, 2011, no.53, 26172628. ruang tempat tinggalnya, hingga di tahun 2130 populasi mencapai 3.140.722 mendekati batasan maksimumnya yakni sebesar 3.142.800 dimana hasil proyeksi tersebut dipengaruhi oleh [5] Zheng, Songfeng, Methods of Evaluating Estimator. Lecture notes Missouri State University rata-rata 141