Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 1 PERBANDINGAN TEKNOLOGI UNTUK DETEKSI KANKER PAYUDARA Batari Aning Larasati1 dan Angga Prawira K.2 Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi di dunia dengan frekuensi kasus per tahun, yaitu sekitar 231.840 kasus baru dan 40.290 kasus diantaranya menyebabkan kematian karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Tujuan penulisan riview artikel ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa telah tersedia berbagai macam teknologi yang berfungsi untuk screening dan deteksi dini kanker payudara, seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), Digital Mommography, Computer Aided Detection (CAD), Ultrasonography, dan Pencitraan nuklir (Nuclear theraphy). Adanya keterbatasan teknologi sebelumnya mendorong untuk dikembangkannya teknologi baru sehingga dapat meningkatkan pencarian (screening) dan deteksi kanker payudara dengan cara efektif dan hasil yang akurat. Kata Kunci: Kanker payudara, Teknologi, Screening, Deteksi ABSTRACT Breast cancer is one of the diseases that have high levels of morbidity and mortality in the world with frequency of cases per year about 231.840 new cases and 40.290 of these cases resulted in death because lack of public awareness of health. The purpose of this article riview is to inform the public if currently, it has provided a wide range of technologies that serve to screening and early detection of breast cancer, such as Magnetic Resonance Imaging (MRI), Digital Mommography, Computer Aided Detection (CAD), Ultrasound, and Nuclear imaging (Nuclear theraphy). There are limitations to the technology previously pushed for the development of new technologies that can improve the screening and detection of breast cancer by for effective and accurate results. Keywords: Breast cancer, Technology, Screening, Detection PENDAHULUAN Kanker payudara adalah salah yang paling sering dijumpai pada wanita. Menurut The American satu jenis kanker yang menyerang Cancer Society (ACS) pada tahun kelenjar air susu, saluran kelenjar, 2015 terdapat 231.840 kasus baru dan jaringan penunjang payudara dan 40.290 kasus diantaranya Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 menyebabkan 2 kematian dengan memberikan informasi kepada frekuensi kasus pertahun yang cukup wanita khususnya yang berusia muda tinggi sekitar untuk mengetahui payudara yang 1.152.161 kasus.1,2 Di Indonesia, normal dan tidak normal sehingga menurut Departemen Kesehatan RI bila pada tahun 2014 terdapat 43,3% payudara, mereka dapat melaporkan kasus persentase dan memeriksa dengan cepat ke kemarian sebesar 12,9%. Kanker rumah sakit. Menurut The American payudara merupakan Cancer penyakit yang di dunia, baru morbiditas cukup yiatu dengan memiliki dan tinggi salah satu tingkat mortalitas karena kesadaran masyarakat kesehatan. Untuk terdapat perubahan Society dianjurkan (ACS) untuk pada sangat memeriksakan yang payudara secara teratur setidaknya kurangnya satu kali dalam setahun untuk wanita terhadap yang berusia lebih dari 40 tahun dan hal satu kali dalam dua tahun untuk tersebut maka dilakukan pendekatan wanita yang berusia di bawah 40 dengan cara screening, deteksi dini tahun.4 (indentifikasi mengatasi tahap awal), dan Teknologi juga digunakan penggunaan tumor marker yang tepat untuk proses screening dan deteksi untuk angka dini kanker payudara sehingga dapat kelangsungan hidup.3,4 Tahap awal membantu proses identifikasi daerah untuk screening kanker payudara bagian tubuh yang terkena kanker dapat dilakukan melalui Breast Self payudara. Kriteria utama teknologi Examination yang meningkatkan (BSE). BSE dapat digunakan untuk proses Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 3 screening dan deteksi dini adalah membedakan antara lesi payudara akurasi, sensitifitas tinggi, spesifitas jinak dan kanker. Upaya untuk baik, mengatasi mudah digunakan, diterima oleh pasien dengan ketidaknyamanan dapat (berkaitan dan waktu), dan tidak mahal.5 adalah keterbatasan dengan tersebut memperbaiki teknologi mammography yang sudah ada dan mengembangkan teknologi Selama satu dekade terakhir, baru yang dapat meningkatkan teknologi memiliki peran penting deteksi kanker payudara. Teknologi untuk mendeteksi kanker payudara, baru untuk pencitraan payudara, yaitu menggunakan yaitu Digital Mammography (DM), Penggunaan Computer Aided Detection (CAD), dengan mammography. mammography memiliki peran Tomosintesis payudara, Magnetic penting karena dapat mengurangi Resonance Imaging (MRI), USG, mortalitas sebesar 20% sehingga dan screening dengan cara ini diakui Theraphy).5,6,7,8 sebagai metode yang paling efektif untuk mendeteksi kanker payudara untuk deteksi dini kanker payudara. menggunakan Seiring (Nuclear theraphy), yaitu dengan berjalannya mammography ternyata waktu, memiliki beberapa keterbatasan diantaranya, yaitu mammography mendeteksi mammography gagal kanker dan tidak dapat pencitraan nuklir (Nuclear Salah satu cara pencitraan nuklir tumor marker. 9,10 METODE Penulisan ulasan artikel ini menggunakan metode studi literatur. Sumber data menggunaakan data Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 4 primer berupa jurnal penelitian yang gen, SNPs, dan obat-obatan. Jumlah telah dipublikasi yang dapat diunduh jurnal secara online di website jurnal sebanyak 20 buah dan digunakan 13 internasional buah sebagai bahan ulasan. Jurnal dan lokal seperti penelitian yang International Journal of Medical yang Imaging, JAMA, Journal of Clinical kemudian Oncology, Jurnal Radioisotop dan digunakan Radiofarmaka, dan lain-lain dengan sesuai kata kunci teknologi untuk kanker Setelah diperoleh poin-poin yang payudara, pencarian (screening) dan dikehendaki, deteksi rangkuman kanker payudara, kasus dijadikan bahan dicari ulasan dirangkum poin-poin dengan untuk pentingnya kriteria lalu inklusi. kumpulan jurnal-jurnal tersebut kanker payudara, serta morbiditas disatukan membentuk sebuah artikel dan mortalitas kanker payudara. riview yang bertemakan teknologi Jurnal penelitian dibagi menjadi dua untuk pencarian dan deteksi kanker kriteria, yaitu kriteria inklusi dan payudara. ekslusi. digunakan bermacam-macam agar adanya Kriteria inklusi informasi berupa mengenai informasi Sumber antar jurnal jurnal yang dapat teknologi yang digunakan untuk digunakan untuk melengkapi satu mendeteksi kanker payudara dan sama lain. kriteria ekslusi berupa tahun terbit HASIL jurnal lebih dari 10 tahun terakhir Berdasarkan peninjauan dari sertacara deteksi dan implementasi berbagai hasil kanker payudara menggunakan didapatkan berbagai jenis teknologi macam jurnal, maka Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 5 dengan tujuan mencari (screening) mendeteksi dan Perbandingan deteksi kanker payudara. kanker payudara. kelebihan dan Berbagai jenis teknologi tersebut, kekurangan cara deteksi teknologi memiliki beberapa kelebihan dan kanker kekurangan serta nilai sensitivitas berbagai macam teknologi dijelaskan alat untuk mengetahui seberapa besar pada Tabel 1. payudara menggunakan teknologi tersebut dapat mencari dan Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Cara Deteksi Kanker Payudara Menggunakan Berbagai Macam Teknologi Teknologi Breast Self Sensitivitas 57,14% Kelebihan o Mengetahui Kekurangan ciri o Tidak dapat Examination payudara normal menentukan (BSE) dan tidak normal keganasan o Efektif untuk Ref. 5 kanker payudara penglihatan (screening) awal Mammograp hy 69,2-87% o Sensitivitas dan selektivitas tinggi o Risiko lebih kecil o Kurang sensitif untuk payudara yang padat dan berlemak o Metode standar o false positive rate untuk mencari (hasil positif palsu) kanker payudara 5,11 o Membutuhkan kompresi payudara Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 6 (ketidaknyamanan pasien) o Dibutuhkan ahli radiologi dan teknolog X-ray untuk pembacaan hasil dan pengoprasian alat Computer- 75-89% o Deteksi tinggi o Dapat mendeteksi Aided Detector kanker jinak dan (CAD) ganas o Dibuthkan ahli radiologi 5,6,12 untuk pembacaan hasil o Tidak dapat o Sensitivitas tinggi memindai o Dapat daerah semua digabungkan dengan teknologi lain, seperti mammography Ultrasonogra phy 68% o Dapat o Kualitas mengidetifikasi berbagai jaringan o Dapat jenis gambar 5,13 dapat menurun o Sulit mendeteksi lesi lateralis o Sulit mendeteksi Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 7 mengidentifikasi kalsifikasi payudara payudara yang yang kecil tidak dapat dideteksi dengan mammography o Dapat digunakan untuk muda wanita dan ibu hamil o Dapat digunakan untuk payudara yang padat Magnetic 88,1-100% o Gambar dalam o Tingkat deteksi Resonance bentuk 2D dan sebanding Imaging 3D ultrasonografi (MRI) o Kepekaan lebih tinggi o Lebih dengan sulit dioperasikan o Dapat mendeteksi kanker yang disebabkan oleh faktor genetik o Aman untuk ibu hamil Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 5,6 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 8 o Dapat digunakan untuk payudara yang padat Nuclear 85,2-96% Theraphy o Dapat mendeteksi o Mahal kanker pada o Sulit payudara yang padat 5 untuk mendeteksi kanker primer o Sensitivitas tinggi yang berukuran kecil PEMBAHASAN wanita yang berusia di bawah 40 1. Breast Self Examination (BSE) tahun. BSE juga digunakan untuk Breast Self Examination (BSE) screening awal kanker payudara digunakan khususnya untuk wanita dengan nilai yang berusia dibawah 40 tahun 57,14% dengan tujuan dapat membedakan 97,11%. Walaupun memiliki nilai kondisi payudara normal dan tidak sensitivitas di atas 50%, BSE tidak normal. Menurut The American dapat digunakan untuk mengetahui Cancer Society (ACS) sangat keganasan dari kanker payudara memeriksakan sehingga dibutuhkan teknologi yang dianjurkan untuk dan sensitivitas sebesar spesifitas payudara secara teratur setidaknya dapat menunjang satu kali dalam setahun untuk wanita kanker payudara.4,5 yang berusia lebih dari 40 tahun dan 2. Mammography sebesar pemeriksaan satu kali dalam dua tahun untuk Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 Mammography metode umum 9 merupakan jaringan lunak sehingga didapat nilai pencitraan true-positive sebesar 83-95% dan dari payudara yang menggunakan sinar x- false-positive ray yang biasanya digunakan untuk Selain itu, nilai sensitivitas dan wanita berusia di atas 35 tahun. Saat spesifitas ini, dari mammography lebih dari 60%, yaitu yaitu sebesar 68,6% pada wanita usia 40- untuk mendeteksi lesi payudara yang 44 dan 83,3% pada wanita usia 80-89 masih berukuran kecil dan untuk tahun dengan nilai sensitivitas lebih melokalisasi lesi sebelum dilakukan dari 90%. Sensitivitas mammography biopsi. dari dipengaruhi oleh usia, penggunaan mammography adalah payudara yang hormon terapi, siklus menstruasi, di screening akan dikenakan sinar x- BMI (Body Mass Index), dan faktor ray genetik. terdapat pengunaan dua mammography, Cara berenergi kemudian tujuan sinar kerja sangat tersebut rendah akan sebesar 0,9-6,5%. yang dimiliki Mammography memiliki beberapa juga limitasi, tersebar keseluruh jaringan payudara diantaranya adalah wanita dengan dan akan memancarkan foton yang payudara padat dapat menurunkan akan diserap oleh reseptor gambar, sensitivitas mammography menjadi gambar tersebut kemudian disimpan 62,9% karena mammography kurang oleh alat perekam. Mammography sensitif memberikan resolusi yang sangat screening payudara yang padat dan baik dan sangat berguna untuk berlemak. mengidentifikasi mammography perbedaan antar bila digunakan untuk Ketebatasan yang lain adalah Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 10 dibutuhkannya film radiografi dan dan bahan kimia, dibutuhkan teknolog x- gambar ray pembesaran digital pada gambar, dan ahli radiologi membacakan hasil, kompresi payudara untuk dibutuhkan kontras dapat dapat transfer disesuaikan, terbalik informasi lebih dan mudah, yang memungkinkan screening ke lokasi menyebabkan ketidaknyamanan pada terpencil di dalam tubuh. Selain itu, pasien, masalah dalam penyimpanan DM film radiografi jika film rusak atau wanita.6,13 tidak memadai maka proses harus 2.2 diulang.4,5 Mammography 2.1 Digital Mammography (DM) Digital merupakan suatu mengatasi juga lebih disukai para Contrast-Enhanced Alat tersebut memiliki potensi Mammography untuk metode kanker payudara dengan mendeteksi limitasi untuk dari mendeteksi tanda-tanda stadium angiogenesis dini dengan Mammography. DM menggunakan memanfaatkan prinsip dasar biologis, detektor digital untuk mengkonversi yaitu sinar x-ray ke sinyal digital yang meningkatkan akan Terdapat dua metode umum, yaitu ditampilkan pada monitor adanya kanker akan vaskularisasi. beresolusi tinggi. Terdapat beberapa pengurangan kelebihan yang dimiliki oleh DM, pengurangan temporal dengan cara diantaranya dapat kedua gambar yang diambil pada menggunakan berbagai alat untuk tingkat energi yang berbeda lalu memanipulasi dikurangi dari satu sama lain. Agen adalah gambar, kecerahan energi ganda dan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 pengkontras 11 secara radiologi dalam mengidentifikasi lesi intravena ke dalam pembuluh darah yang mencurigakan dengan ouput lengan akan berupa gambar dengan tanda yang berdistribusi ke sistem peredaran menyorot ke daerah tidak normal darah pada yang lalu diberikan kemudian sinar x-ray akan payudara. Software menunjukkan daerah dimana terdapat memiliki peningkatan agen pengkontras.6 meningkatkan deteksi kanker dengan 2.3 Breast Tomosynthesis cara yang lebih efisien yang tidak Tomosintesis merupakan potensi CAD dapat untuk terdeteksi dengan metode pencitraan 3D yang dapat mammography biasa serta dengan mengurangi efek tumpang tindih harga yang lebih terjangkau. CAD jaringan. memiliki sensitivitas sebesar 75-98% Perangkat tomosintesis menawarkan sejumlah keuntungan untuk diantaranya, berkurangnya keseimbangan antara sensitivitas dan kompresi payudara dan diagnostik spesifitas agar tidak menghasilkan dan akurasi meningkat.6,7 false-positive.6,12 3. Computer-Aided Detector (CAD) 4. Ultrasonography yaitu Computer-Aided itu perlu ditingkatkan Ultrasonography Detector menggunakan bekerja (CAD) telah disetujui pengunaannya dengan pada tahun 1998 di Amerika Serikat suara dengan frekuensi tinggi untuk sebagai perangkat tambahan untuk menghasilkan gambar sehingga dapat mammography. Penggunaan CAD mengidentifikasi dimaksudkan untuk membantu ahli yang dapat. massa gelombang payudara Ultrasonography Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 digunakan untuk 12 meningkatkan B-Mode Ultrasonography paling digunakan untuk potensi deteksi dengan sensitivitas sering sebesar 68% terutama untuk wanita mengkarakterisasi dengan payudara yang padat karena mengidentifikasi massa yang tidak payudara dapat dapat terdeteksi pada mammogram, menimbulkan false-positive result. dan untuk wanita yang tidak dapat Selain itu, ultrasonography juga melakukan mamografi, yaitu wanita aman digunakan untuk ibu hamil, muda dapat membedakan lesi jinak atau Ultrasonography juga cocok untuk ganas memindai yang yang mammogram, biopsi, dan informasi padat ditemukan untuk dapat tentang pada dan lesi, ibu hamil. payudara untuk B-Mode yang padat, memandu untuk memandu biopsi, membantu memberikan dalam diferensiasi antara massa jinak aliran darah dan ganas berdasarkan bentuk dengan cara memetakan sejumlah gambar dengan nilai akurasi sebesar frekuensi akustik sebagai fungsi dari 98-100% untuk lesi yang sederhana posisi jaringan yang bergeser (Efek bila Doppler).4,5,6 sensitivitas akan menurun. Tetapi, 4.1 B-Mode Ultrasonography kualitas B-Mode merupakan umum dengan dari Ultrasonography bentuk yang ultrasonografi, menggunakan paling yaitu gelombang surara untuk menghasilkan gambar. lesi lebih kompleks gambar dari maka B-Mode ultrasonography dapat menurun dan sulit untuk mendeteksi lesi marginalis lateral.5 5. Magnetic Resonance Imaging (MRI) Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 13 MRI merupakan alat untuk mendeteksi kanker yang dapat 100% namun spesifitas MRI rendah. Bila dibandingkan dengan mengahsilkan gambar dalam bentuk ultrasonography, 2D tingkat deteksi sebanding dengan dan 3D. MRI bekerja MRI memiliki menggunakan medan magnet dan ultrasonography gelombang radio untuk mengubah MRI jauh lebih tinggi. MRI juga inti hidrogen menjadi sebuah gambar lebih dan sebagai digunakan gadolinium. baik tetapi untuk kepekaan mendeteksi agen pengkontras penyebaran intraductal dan dapat bahan berbasis menunjukan kecenderungan kanker Agen pengkontras, payudara akibat faktor genetik. disuntikkan ke dalam aliran darah Kelebihan MRI yang lainnya, yaitu pasien yang akan menumpuk di MRI adalah teknik terbaik untuk pembuluh darah sehingga tumor pencitraan dapat dideteksi. Seperti Enhannced memiliki resolusi yang lebih baik Contrast Mammography beberapa dan hasil scan diambil, yaitu sebelum operator, tidak menggunakan radiasi diberikan sehingga lebih aman dan dapat agen pengkontras dan tidak sesudah diberikan agen pengkontras digunakan kemudian dibandingkan Keunggulan postchemotherapy, tergantung untuk pasien dengan hamil hasil tersebut meskipun efek bahan pengkontras dan dianalisis. pada janin belum diketahui. MRI dari MRI adalah juga memiliki limitasi, yaitu biopsi yang tinggi dalam lebih sulit karena membutuhkan memvisualisasikan, yaitu hampir sensitivitas peralatan khusus seperti jarum, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 14 mahal, agen pengkontras juga dapat mempengaruhi 99m jinak, lebih zat radiofarmaka, yaitu dari pada disuntikan ke tumor yang terasosiasi mammography (dalam akuisisi dan dengan antigen (Carcinoembryonic, pembacaan), dan membutuhkan agen Epitel payudara polimorfik musin pengkontras.5 antigen, dan TAG72). Identifikasi 6. Nuclear Theraphy menggunakan RIS didasarkan pada memakan lesi Sebuah metode menggunakan waktu Nuclear therapy merupakan metode yang digunakan Tc yang perbedaan dalam ekspresi antigen untuk untuk sel normal dan sel kanker. RIS deteksi kanker payudara berdasarkan juga dapat dilakukan menggunakan sifat molekul, yaitu menggunakan agen pelacak untuk 99m mengidentifikasi daerah pada tubuh 99m yang memiliki perubahan aktifitas triamin metabolik. dietilen. Kelemahan dari RIS adalah radioaktif Perubahan metabolik perfusi, Tc-metilen abnormal sensitivitas tingkat Tc-tetrofosmin, diphosphonat, penta-acetic biaya yang talium-201, 99m Tc-sestamibi, dapat dideteksi karena jaringan yang memiliki yaitu tinggi dan acid dan spesifitas dan 99m Tc- tingkat yang metabolisme lebih tinggi dari pada moderat.5 jaringan normal. 6.2 Positron Emission Tomography kanker payudara Tetapi deteksi menggunakan teknik ini membutuhkan biaya yang (PET) PET umumnya menggunakan tidak sedikit.5,6 glukodsa 6.1 Radioimmunoscintigraphy fluorodeoxyglucose (18F-FDG atau radioaktif, yaitu 18F- Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 hanya FDG) untuk 15 mendeteksi 77%. Limitasi PET adalah kesulitan kanker yang akan disuntikkan ke untuk mendeteksi kanker primer pembuluh darah dan kamera nuklir yang berukuran kecil.5,6 akan menghasilkan gambar ke daerah 6.3 Tumor Marker dengan serapan tracer yang tinggi Tumor marker merupakan karena ada penumpukan glukosa suatu bio-molekul yang dapat berupa dijaringan. Secara khusus, glukosa hormon, protein atau peptida yang mengarah ke daerah-daerah dengan kadarnya metabolisme yang tinggi contohnya kondisi adalah tumor agresif (metabolisme dibandingkan tinggi). Hasil PET yang di scan normal. adalah serangkaian gambar yang kanker payudara, digunakan tumor menunjukkan di marker berupa CA 15.3 dengan payudara. FDG-PET memiliki rekam teknik IRMA. Teknik IRMA untuk jejak memonitor yang terutama distribusi baik metastasis obat untuk tumor deteksi dapat tidak meningkat pada normal (kanker) dengan kondisi Sebagai penanda kanker untuk memiliki pada spesifitas dan sensitifitas yang tinggi organ padat. Pencitraan umumnya tetapi memerlukan biaya yang mahal terjadi 40 sampai 60 menit setelah untuk itu digunakan kitCA 15.3 yang injeksi. PET berguna dalam tindak diproduksi secara lanjut pemeriksaan dan scanning memonitor kanker seluruh tubuh untuk bila kanker menganalisis berulang. Rata-rata sensitivitas PET dalam serum darah.9 sebesar 96% dan spesifisitas sebesar lokal untuk dan dapat antibodi CA 15.3 SIMPULAN Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 Tersedia teknologi 16 berbagai yang telah jenis UCAPAN TERIMA KASIH memenuhi Penulis menyampaikan terima persyaratan dan dapat dipilih untuk kasih kepada Bapak Angga Prawira screening dan deteksi dini kanker Kautsar, S.Si, MARS, Apt. selaku payudara Digital dosen pembimbing atas kritik, saran, Computer dan kesediaannya dalam menelaah seperti, Mammography (DM), Aided Detection (CAD), Magnetic artikel ini. Resonance KONFLIK KEPENTINGAN Imaging Ultrasonography, dan (MRI), Pencitraan Penulis menyatakan tidak nuklir (Nuclear theraphy). Teknologi terdapat potensi konflik kepentingan tersebut dirancang untuk mengatasi dengan keterbatasan dan mengembangakan (authorship), teknologi artikel ini. sebelumnya untuk meningkatkan screening dan deteksi sehingga angka morbiditas dan mortalitas akibat kanker payudara dapat dikurangi. Ditinjau dari segi sensitivitas, Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknologi terbaik untuk screening dan deteksi kanker payudara karena memiliki nilai sensitivitas tertinggi, yaitu 88,1- penelitian, dan kepenulisan atau publikasi DAFTAR PUSTAKA 1. Carol E. DeSantis, M.P.H., Stacey A. Fedewa, M.P.H., Ann Goding Sauer, M.P.S.H., et al. 2016. Breast Cancer Statistics 2015: Convergence of Incidence Rates Between Black and White Women. CA CANCER J CLIN. 66(1): 31–42. 100%. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 17 2. F. Kamangar, G. M. Dores, and 5. Adam B. Nover, Shami Jagtap, W. F. Anderson. 2006. Patterns of Waqas Cancer Incidence, Mortality, and Modern Breast Cancer Detection: Prevalence A Across Five Anjum, et al. Technological 2009. Review. Continents: Defining Driorities to International Journal Reduce Cancer Disparities in Biomedical Imaging. 1-14. of Different Geographic Regions of 6. Andrew P. Smith, Ph.D., Patricia The World. Journal of Clinical A. Hall, Donna M. Marcello. Oncology. 24(14): 2137–150. 2006. Emerging Technologies in 3. Kevin C. Oeffinger, M.D., Elizabeth T. H. Fontham, M.P.H., Dr.P.H., Ruth Etzioni, Ph.D., et Breast Cancer Detection. USA: Hologic Inc. 7. Sarah M. Friedewald, al. 2015. Breast Cancer Screening Elizabeth for Women at Average Risk 2015 Stephen L. Rose, M.D. et al. Guideline 2014. Breast Cancer Screening Update From the A. American Cancer Society. JAMA. Using 314(15):1599-1614. Combination 4. Daleela G. Dodge, M.D. and Jennifer L. Kegel, M.D. 2006. Advances in Breast Cancer Rafferty, M.D., Tomosynthesis With M.D., in Digital Mammography. JAMA. 11(24): 2499-2507. 8. Badan Teknologi Radioisotop dan Screening and Diagnosis. The Radiofarmaka Journal Nuklir Nasional. 2014. Jurnal of Lancaster Hospital. 1(2): 47-51. General Badan Tenaga Radioisotop dan Radiofarmaka. J. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 18 Radioisot. Radiofarm. 17(1): 1- Mammography. European 41. Radiology. 17(12): 3086-3092. 9. Puji W., Wening L., dan Veronika 12. Joshua J. Fenton, Linn Abraham, Yulianti Susilo. 2014. Validasi Stephen H. Taplin, et al. 2011. Kit Effectiveness Immunoradiometricassay of Computer- (IRMA) CA 15.3 untuk Deteksi Aided Detection in Community Kanker Payudara. J. Radioisot. Mammography Practice. JNCI. Radiofarm. 17(1): 1-6. 103(15): 1152-1161. 10. Hadi Rad Shahrbano Ghasabeh and 13. Carol H. Lee, M.D., D. David, Keyhanian. 2013. M.D., Daniel, M.D., et al. 2010. Between Tumor Breast Cancer Screening With Relationship Markers CEA and CA15-3 and Imaging: Recurrence Cancer. From the Society of Breast Journal of Paramedical Science. Imaging and the ACR on the 4(1): 16-20. Use of Mammography, Breast Breast 11. F. Diekmann and U. Bick. 2007. Tomosynthesis and Recommendations MRI, Breast Ultrasound, and Other Technologies for the Contrastenhanced Digital Detection of Clinically Occult Mommography: Recent Breast Cancer. Am Coll Radiol. Digital 7: Advances in 18-27. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157