Farmaka - Jurnal Universitas Padjadjaran

advertisement
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
1
PERBANDINGAN TEKNOLOGI UNTUK DETEKSI KANKER PAYUDARA
Batari Aning Larasati1 dan Angga Prawira K.2
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang memiliki tingkat morbiditas dan
mortalitas yang cukup tinggi di dunia dengan frekuensi kasus per tahun, yaitu sekitar 231.840
kasus baru dan 40.290 kasus diantaranya menyebabkan kematian karena kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan. Tujuan penulisan riview artikel ini adalah untuk memberikan
informasi kepada masyarakat bahwa telah tersedia berbagai macam teknologi yang berfungsi
untuk screening dan deteksi dini kanker payudara, seperti Magnetic Resonance Imaging
(MRI), Digital Mommography, Computer Aided Detection (CAD), Ultrasonography, dan
Pencitraan nuklir (Nuclear theraphy). Adanya keterbatasan teknologi sebelumnya mendorong
untuk dikembangkannya teknologi baru sehingga dapat meningkatkan pencarian (screening)
dan deteksi kanker payudara dengan cara efektif dan hasil yang akurat.
Kata Kunci: Kanker payudara, Teknologi, Screening, Deteksi
ABSTRACT
Breast cancer is one of the diseases that have high levels of morbidity and mortality in the
world with frequency of cases per year about 231.840 new cases and 40.290 of these cases
resulted in death because lack of public awareness of health. The purpose of this article
riview is to inform the public if currently, it has provided a wide range of technologies that
serve to screening and early detection of breast cancer, such as Magnetic Resonance Imaging
(MRI), Digital Mommography, Computer Aided Detection (CAD), Ultrasound, and Nuclear
imaging (Nuclear theraphy). There are limitations to the technology previously pushed for the
development of new technologies that can improve the screening and detection of breast
cancer by for effective and accurate results.
Keywords: Breast cancer, Technology, Screening, Detection
PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah salah
yang paling sering dijumpai pada
wanita.
Menurut
The
American
satu jenis kanker yang menyerang
Cancer Society (ACS) pada tahun
kelenjar air susu, saluran kelenjar,
2015 terdapat 231.840 kasus baru
dan jaringan penunjang payudara
dan
40.290
kasus
diantaranya
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
menyebabkan
2
kematian
dengan
memberikan
informasi
kepada
frekuensi kasus pertahun yang cukup
wanita khususnya yang berusia muda
tinggi
sekitar
untuk mengetahui payudara yang
1.152.161 kasus.1,2 Di Indonesia,
normal dan tidak normal sehingga
menurut Departemen Kesehatan RI
bila
pada tahun 2014 terdapat 43,3%
payudara, mereka dapat melaporkan
kasus
persentase
dan memeriksa dengan cepat ke
kemarian sebesar 12,9%. Kanker
rumah sakit. Menurut The American
payudara
merupakan
Cancer
penyakit
yang
di
dunia,
baru
morbiditas
cukup
yiatu
dengan
memiliki
dan
tinggi
salah
satu
tingkat
mortalitas
karena
kesadaran
masyarakat
kesehatan.
Untuk
terdapat
perubahan
Society
dianjurkan
(ACS)
untuk
pada
sangat
memeriksakan
yang
payudara secara teratur setidaknya
kurangnya
satu kali dalam setahun untuk wanita
terhadap
yang berusia lebih dari 40 tahun dan
hal
satu kali dalam dua tahun untuk
tersebut maka dilakukan pendekatan
wanita yang berusia di bawah 40
dengan cara screening, deteksi dini
tahun.4
(indentifikasi
mengatasi
tahap
awal),
dan
Teknologi
juga
digunakan
penggunaan tumor marker yang tepat
untuk proses screening dan deteksi
untuk
angka
dini kanker payudara sehingga dapat
kelangsungan hidup.3,4 Tahap awal
membantu proses identifikasi daerah
untuk screening kanker payudara
bagian tubuh yang terkena kanker
dapat dilakukan melalui Breast Self
payudara. Kriteria utama teknologi
Examination
yang
meningkatkan
(BSE).
BSE
dapat
digunakan
untuk
proses
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
3
screening dan deteksi dini adalah
membedakan antara lesi payudara
akurasi, sensitifitas tinggi, spesifitas
jinak dan kanker. Upaya untuk
baik,
mengatasi
mudah
digunakan,
diterima
oleh
pasien
dengan
ketidaknyamanan
dapat
(berkaitan
dan
waktu), dan tidak mahal.5
adalah
keterbatasan
dengan
tersebut
memperbaiki
teknologi mammography yang sudah
ada dan mengembangkan teknologi
Selama satu dekade terakhir,
baru
yang
dapat
meningkatkan
teknologi memiliki peran penting
deteksi kanker payudara. Teknologi
untuk mendeteksi kanker payudara,
baru untuk pencitraan payudara,
yaitu
menggunakan
yaitu Digital Mammography (DM),
Penggunaan
Computer Aided Detection (CAD),
dengan
mammography.
mammography
memiliki
peran
Tomosintesis
payudara,
Magnetic
penting karena dapat mengurangi
Resonance Imaging (MRI), USG,
mortalitas sebesar 20% sehingga
dan
screening dengan cara ini diakui
Theraphy).5,6,7,8
sebagai metode yang paling efektif
untuk mendeteksi kanker payudara
untuk deteksi dini kanker payudara.
menggunakan
Seiring
(Nuclear theraphy), yaitu dengan
berjalannya
mammography
ternyata
waktu,
memiliki
beberapa keterbatasan diantaranya,
yaitu
mammography
mendeteksi
mammography
gagal
kanker
dan
tidak
dapat
pencitraan
nuklir
(Nuclear
Salah satu cara
pencitraan
nuklir
tumor marker. 9,10
METODE
Penulisan ulasan artikel ini
menggunakan metode studi literatur.
Sumber data menggunaakan data
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
4
primer berupa jurnal penelitian yang
gen, SNPs, dan obat-obatan. Jumlah
telah dipublikasi yang dapat diunduh
jurnal
secara online di website jurnal
sebanyak 20 buah dan digunakan 13
internasional
buah sebagai bahan ulasan. Jurnal
dan
lokal
seperti
penelitian
yang
International Journal of Medical
yang
Imaging, JAMA, Journal of Clinical
kemudian
Oncology, Jurnal Radioisotop dan
digunakan
Radiofarmaka, dan lain-lain dengan
sesuai
kata kunci teknologi untuk kanker
Setelah diperoleh poin-poin yang
payudara, pencarian (screening) dan
dikehendaki,
deteksi
rangkuman
kanker
payudara,
kasus
dijadikan
bahan
dicari
ulasan
dirangkum
poin-poin
dengan
untuk
pentingnya
kriteria
lalu
inklusi.
kumpulan
jurnal-jurnal
tersebut
kanker payudara, serta morbiditas
disatukan membentuk sebuah artikel
dan mortalitas kanker payudara.
riview yang bertemakan teknologi
Jurnal penelitian dibagi menjadi dua
untuk pencarian dan deteksi kanker
kriteria, yaitu kriteria inklusi dan
payudara.
ekslusi.
digunakan bermacam-macam agar
adanya
Kriteria
inklusi
informasi
berupa
mengenai
informasi
Sumber
antar
jurnal
jurnal
yang
dapat
teknologi yang digunakan untuk
digunakan untuk melengkapi satu
mendeteksi kanker payudara dan
sama lain.
kriteria ekslusi berupa tahun terbit
HASIL
jurnal lebih dari 10 tahun terakhir
Berdasarkan peninjauan dari
sertacara deteksi dan implementasi
berbagai
hasil kanker payudara menggunakan
didapatkan berbagai jenis teknologi
macam
jurnal,
maka
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
5
dengan tujuan mencari (screening)
mendeteksi
dan
Perbandingan
deteksi
kanker
payudara.
kanker
payudara.
kelebihan
dan
Berbagai jenis teknologi tersebut,
kekurangan cara deteksi teknologi
memiliki beberapa kelebihan dan
kanker
kekurangan serta nilai sensitivitas
berbagai macam teknologi dijelaskan
alat untuk mengetahui seberapa besar
pada Tabel 1.
payudara
menggunakan
teknologi tersebut dapat mencari dan
Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Cara Deteksi Kanker Payudara
Menggunakan Berbagai Macam Teknologi
Teknologi
Breast
Self
Sensitivitas
57,14%
Kelebihan
o Mengetahui
Kekurangan
ciri o Tidak
dapat
Examination
payudara normal
menentukan
(BSE)
dan tidak normal
keganasan
o Efektif
untuk
Ref.
5
kanker
payudara
penglihatan
(screening) awal
Mammograp
hy
69,2-87%
o Sensitivitas
dan
selektivitas tinggi
o Risiko lebih kecil
o Kurang
sensitif
untuk payudara yang
padat dan berlemak
o Metode
standar
o false positive rate
untuk
mencari
(hasil positif palsu)
kanker payudara
5,11
o Membutuhkan
kompresi
payudara
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
6
(ketidaknyamanan
pasien)
o Dibutuhkan
ahli
radiologi
dan
teknolog
X-ray
untuk
pembacaan
hasil
dan
pengoprasian alat
Computer-
75-89%
o Deteksi tinggi
o Dapat mendeteksi
Aided
Detector
kanker jinak dan
(CAD)
ganas
o Dibuthkan
ahli
radiologi
5,6,12
untuk
pembacaan hasil
o Tidak
dapat
o Sensitivitas tinggi
memindai
o Dapat
daerah
semua
digabungkan
dengan teknologi
lain,
seperti
mammography
Ultrasonogra
phy
68%
o Dapat
o Kualitas
mengidetifikasi
berbagai
jaringan
o Dapat
jenis
gambar
5,13
dapat menurun
o Sulit mendeteksi lesi
lateralis
o Sulit
mendeteksi
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
7
mengidentifikasi
kalsifikasi payudara
payudara
yang
yang kecil
tidak
dapat
dideteksi dengan
mammography
o Dapat digunakan
untuk
muda
wanita
dan
ibu
hamil
o Dapat digunakan
untuk
payudara
yang padat
Magnetic
88,1-100%
o Gambar
dalam
o Tingkat
deteksi
Resonance
bentuk 2D dan
sebanding
Imaging
3D
ultrasonografi
(MRI)
o Kepekaan
lebih
tinggi
o Lebih
dengan
sulit
dioperasikan
o Dapat mendeteksi
kanker
yang
disebabkan oleh
faktor genetik
o Aman untuk ibu
hamil
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
5,6
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
8
o Dapat digunakan
untuk
payudara
yang padat
Nuclear
85,2-96%
Theraphy
o Dapat mendeteksi o Mahal
kanker
pada o Sulit
payudara
yang
padat
5
untuk
mendeteksi
kanker
primer
o Sensitivitas tinggi
yang
berukuran kecil
PEMBAHASAN
wanita yang berusia di bawah 40
1. Breast Self Examination (BSE)
tahun. BSE juga digunakan untuk
Breast Self Examination (BSE)
screening awal kanker payudara
digunakan khususnya untuk wanita
dengan nilai
yang berusia dibawah 40 tahun
57,14%
dengan tujuan dapat membedakan
97,11%. Walaupun memiliki nilai
kondisi payudara normal dan tidak
sensitivitas di atas 50%, BSE tidak
normal.
Menurut
The
American
dapat digunakan untuk mengetahui
Cancer
Society
(ACS)
sangat
keganasan dari kanker payudara
memeriksakan
sehingga dibutuhkan teknologi yang
dianjurkan
untuk
dan
sensitivitas sebesar
spesifitas
payudara secara teratur setidaknya
dapat
menunjang
satu kali dalam setahun untuk wanita
kanker payudara.4,5
yang berusia lebih dari 40 tahun dan
2. Mammography
sebesar
pemeriksaan
satu kali dalam dua tahun untuk
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
Mammography
metode
umum
9
merupakan
jaringan lunak sehingga didapat nilai
pencitraan
true-positive sebesar 83-95% dan
dari
payudara yang menggunakan sinar x-
false-positive
ray yang biasanya digunakan untuk
Selain itu, nilai sensitivitas dan
wanita berusia di atas 35 tahun. Saat
spesifitas
ini,
dari
mammography lebih dari 60%, yaitu
yaitu
sebesar 68,6% pada wanita usia 40-
untuk mendeteksi lesi payudara yang
44 dan 83,3% pada wanita usia 80-89
masih berukuran kecil dan untuk
tahun dengan nilai sensitivitas lebih
melokalisasi lesi sebelum dilakukan
dari 90%. Sensitivitas mammography
biopsi.
dari
dipengaruhi oleh usia, penggunaan
mammography adalah payudara yang
hormon terapi, siklus menstruasi,
di screening akan dikenakan sinar x-
BMI (Body Mass Index), dan faktor
ray
genetik.
terdapat
pengunaan
dua
mammography,
Cara
berenergi
kemudian
tujuan
sinar
kerja
sangat
tersebut
rendah
akan
sebesar
0,9-6,5%.
yang
dimiliki
Mammography
memiliki
beberapa
juga
limitasi,
tersebar keseluruh jaringan payudara
diantaranya adalah wanita dengan
dan akan memancarkan foton yang
payudara padat dapat menurunkan
akan diserap oleh reseptor gambar,
sensitivitas mammography menjadi
gambar tersebut kemudian disimpan
62,9% karena mammography kurang
oleh alat perekam. Mammography
sensitif
memberikan resolusi yang sangat
screening payudara yang padat dan
baik dan sangat berguna untuk
berlemak.
mengidentifikasi
mammography
perbedaan
antar
bila
digunakan
untuk
Ketebatasan
yang lain
adalah
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
10
dibutuhkannya film radiografi dan
dan
bahan kimia, dibutuhkan teknolog x-
gambar
ray
pembesaran digital pada gambar,
dan
ahli
radiologi
membacakan
hasil,
kompresi
payudara
untuk
dibutuhkan
kontras
dapat
dapat
transfer
disesuaikan,
terbalik
informasi
lebih
dan
mudah,
yang
memungkinkan screening ke lokasi
menyebabkan ketidaknyamanan pada
terpencil di dalam tubuh. Selain itu,
pasien, masalah dalam penyimpanan
DM
film radiografi jika film rusak atau
wanita.6,13
tidak memadai maka proses harus
2.2
diulang.4,5
Mammography
2.1 Digital Mammography (DM)
Digital
merupakan
suatu
mengatasi
juga
lebih
disukai
para
Contrast-Enhanced
Alat tersebut memiliki potensi
Mammography
untuk
metode
kanker payudara dengan mendeteksi
limitasi
untuk
dari
mendeteksi
tanda-tanda
stadium
angiogenesis
dini
dengan
Mammography. DM menggunakan
memanfaatkan prinsip dasar biologis,
detektor digital untuk mengkonversi
yaitu
sinar x-ray ke sinyal digital yang
meningkatkan
akan
Terdapat dua metode umum, yaitu
ditampilkan
pada
monitor
adanya
kanker
akan
vaskularisasi.
beresolusi tinggi. Terdapat beberapa
pengurangan
kelebihan yang dimiliki oleh DM,
pengurangan temporal dengan cara
diantaranya
dapat
kedua gambar yang diambil pada
menggunakan berbagai alat untuk
tingkat energi yang berbeda lalu
memanipulasi
dikurangi dari satu sama lain. Agen
adalah
gambar,
kecerahan
energi
ganda
dan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
pengkontras
11
secara
radiologi dalam mengidentifikasi lesi
intravena ke dalam pembuluh darah
yang mencurigakan dengan ouput
lengan
akan
berupa gambar dengan tanda yang
berdistribusi ke sistem peredaran
menyorot ke daerah tidak normal
darah
pada
yang
lalu
diberikan
kemudian
sinar
x-ray
akan
payudara.
Software
menunjukkan daerah dimana terdapat
memiliki
peningkatan agen pengkontras.6
meningkatkan deteksi kanker dengan
2.3 Breast Tomosynthesis
cara yang lebih efisien yang tidak
Tomosintesis
merupakan
potensi
CAD
dapat
untuk
terdeteksi
dengan
metode pencitraan 3D yang dapat
mammography biasa serta dengan
mengurangi efek tumpang tindih
harga yang lebih terjangkau. CAD
jaringan.
memiliki sensitivitas sebesar 75-98%
Perangkat
tomosintesis
menawarkan sejumlah keuntungan
untuk
diantaranya,
berkurangnya
keseimbangan antara sensitivitas dan
kompresi payudara dan diagnostik
spesifitas agar tidak menghasilkan
dan akurasi meningkat.6,7
false-positive.6,12
3. Computer-Aided Detector (CAD)
4. Ultrasonography
yaitu
Computer-Aided
itu
perlu
ditingkatkan
Ultrasonography
Detector
menggunakan
bekerja
(CAD) telah disetujui pengunaannya
dengan
pada tahun 1998 di Amerika Serikat
suara dengan frekuensi tinggi untuk
sebagai perangkat tambahan untuk
menghasilkan gambar sehingga dapat
mammography. Penggunaan CAD
mengidentifikasi
dimaksudkan untuk membantu ahli
yang
dapat.
massa
gelombang
payudara
Ultrasonography
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
digunakan
untuk
12
meningkatkan
B-Mode
Ultrasonography
paling
digunakan
untuk
potensi deteksi dengan sensitivitas
sering
sebesar 68% terutama untuk wanita
mengkarakterisasi
dengan payudara yang padat karena
mengidentifikasi massa yang tidak
payudara
dapat
dapat terdeteksi pada mammogram,
menimbulkan false-positive result.
dan untuk wanita yang tidak dapat
Selain itu, ultrasonography juga
melakukan mamografi, yaitu wanita
aman digunakan untuk ibu hamil,
muda
dapat membedakan lesi jinak atau
Ultrasonography juga cocok untuk
ganas
memindai
yang
yang
mammogram,
biopsi,
dan
informasi
padat
ditemukan
untuk
dapat
tentang
pada
dan
lesi,
ibu
hamil.
payudara
untuk
B-Mode
yang
padat,
memandu
untuk memandu biopsi, membantu
memberikan
dalam diferensiasi antara massa jinak
aliran
darah
dan
ganas
berdasarkan
bentuk
dengan cara memetakan sejumlah
gambar dengan nilai akurasi sebesar
frekuensi akustik sebagai fungsi dari
98-100% untuk lesi yang sederhana
posisi jaringan yang bergeser (Efek
bila
Doppler).4,5,6
sensitivitas akan menurun. Tetapi,
4.1 B-Mode Ultrasonography
kualitas
B-Mode
merupakan
umum
dengan
dari
Ultrasonography
bentuk
yang
ultrasonografi,
menggunakan
paling
yaitu
gelombang
surara untuk menghasilkan gambar.
lesi
lebih
kompleks
gambar
dari
maka
B-Mode
ultrasonography dapat menurun dan
sulit
untuk
mendeteksi
lesi
marginalis lateral.5
5. Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
13
MRI merupakan alat untuk
mendeteksi
kanker
yang
dapat
100% namun spesifitas MRI rendah.
Bila
dibandingkan
dengan
mengahsilkan gambar dalam bentuk
ultrasonography,
2D
tingkat deteksi sebanding dengan
dan
3D.
MRI
bekerja
MRI
memiliki
menggunakan medan magnet dan
ultrasonography
gelombang radio untuk mengubah
MRI jauh lebih tinggi. MRI juga
inti hidrogen menjadi sebuah gambar
lebih
dan
sebagai
digunakan
gadolinium.
baik
tetapi
untuk
kepekaan
mendeteksi
agen
pengkontras
penyebaran intraductal dan dapat
bahan
berbasis
menunjukan kecenderungan kanker
Agen
pengkontras,
payudara
akibat
faktor
genetik.
disuntikkan ke dalam aliran darah
Kelebihan MRI yang lainnya, yaitu
pasien yang akan menumpuk di
MRI adalah teknik terbaik untuk
pembuluh darah sehingga tumor
pencitraan
dapat dideteksi. Seperti Enhannced
memiliki resolusi yang lebih baik
Contrast Mammography beberapa
dan
hasil scan diambil, yaitu sebelum
operator, tidak menggunakan radiasi
diberikan
sehingga lebih aman dan dapat
agen
pengkontras
dan
tidak
sesudah diberikan agen pengkontras
digunakan
kemudian
dibandingkan
Keunggulan
postchemotherapy,
tergantung
untuk
pasien
dengan
hamil
hasil
tersebut
meskipun efek bahan pengkontras
dan
dianalisis.
pada janin belum diketahui. MRI
dari
MRI
adalah
juga memiliki limitasi, yaitu biopsi
yang
tinggi
dalam
lebih sulit karena membutuhkan
memvisualisasikan,
yaitu
hampir
sensitivitas
peralatan
khusus
seperti
jarum,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
14
mahal, agen pengkontras juga dapat
mempengaruhi
99m
jinak,
lebih
zat radiofarmaka, yaitu
dari
pada
disuntikan ke tumor yang terasosiasi
mammography (dalam akuisisi dan
dengan antigen (Carcinoembryonic,
pembacaan), dan membutuhkan agen
Epitel payudara polimorfik musin
pengkontras.5
antigen, dan TAG72). Identifikasi
6. Nuclear Theraphy
menggunakan RIS didasarkan pada
memakan
lesi
Sebuah metode menggunakan
waktu
Nuclear therapy merupakan
metode
yang
digunakan
Tc yang
perbedaan dalam ekspresi antigen
untuk
untuk sel normal dan sel kanker. RIS
deteksi kanker payudara berdasarkan
juga dapat dilakukan menggunakan
sifat molekul, yaitu menggunakan
agen
pelacak
untuk
99m
mengidentifikasi daerah pada tubuh
99m
yang memiliki perubahan aktifitas
triamin
metabolik.
dietilen. Kelemahan dari RIS adalah
radioaktif
Perubahan
metabolik
perfusi,
Tc-metilen
abnormal
sensitivitas
tingkat
Tc-tetrofosmin,
diphosphonat,
penta-acetic
biaya
yang
talium-201,
99m
Tc-sestamibi,
dapat dideteksi karena jaringan yang
memiliki
yaitu
tinggi
dan
acid
dan
spesifitas
dan
99m
Tc-
tingkat
yang
metabolisme lebih tinggi dari pada
moderat.5
jaringan
normal.
6.2 Positron Emission Tomography
kanker
payudara
Tetapi
deteksi
menggunakan
teknik ini membutuhkan biaya yang
(PET)
PET umumnya menggunakan
tidak sedikit.5,6
glukodsa
6.1 Radioimmunoscintigraphy
fluorodeoxyglucose (18F-FDG atau
radioaktif,
yaitu
18F-
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
hanya
FDG)
untuk
15
mendeteksi
77%. Limitasi PET adalah kesulitan
kanker yang akan disuntikkan ke
untuk mendeteksi kanker primer
pembuluh darah dan kamera nuklir
yang berukuran kecil.5,6
akan menghasilkan gambar ke daerah
6.3 Tumor Marker
dengan serapan tracer yang tinggi
Tumor
marker
merupakan
karena ada penumpukan glukosa
suatu bio-molekul yang dapat berupa
dijaringan. Secara khusus, glukosa
hormon, protein atau peptida yang
mengarah ke daerah-daerah dengan
kadarnya
metabolisme yang tinggi contohnya
kondisi
adalah tumor agresif (metabolisme
dibandingkan
tinggi). Hasil PET yang di scan
normal.
adalah serangkaian gambar yang
kanker payudara, digunakan tumor
menunjukkan
di
marker berupa CA 15.3 dengan
payudara. FDG-PET memiliki rekam
teknik IRMA. Teknik IRMA untuk
jejak
memonitor
yang
terutama
distribusi
baik
metastasis
obat
untuk
tumor
deteksi
dapat
tidak
meningkat
pada
normal
(kanker)
dengan
kondisi
Sebagai
penanda
kanker
untuk
memiliki
pada
spesifitas dan sensitifitas yang tinggi
organ padat. Pencitraan umumnya
tetapi memerlukan biaya yang mahal
terjadi 40 sampai 60 menit setelah
untuk itu digunakan kitCA 15.3 yang
injeksi. PET berguna dalam tindak
diproduksi
secara
lanjut pemeriksaan dan scanning
memonitor
kanker
seluruh tubuh untuk bila kanker
menganalisis
berulang. Rata-rata sensitivitas PET
dalam serum darah.9
sebesar 96% dan spesifisitas sebesar
lokal
untuk
dan
dapat
antibodi
CA
15.3
SIMPULAN
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
Tersedia
teknologi
16
berbagai
yang
telah
jenis
UCAPAN TERIMA KASIH
memenuhi
Penulis menyampaikan terima
persyaratan dan dapat dipilih untuk
kasih kepada Bapak Angga Prawira
screening dan deteksi dini kanker
Kautsar, S.Si, MARS, Apt. selaku
payudara
Digital
dosen pembimbing atas kritik, saran,
Computer
dan kesediaannya dalam menelaah
seperti,
Mammography
(DM),
Aided Detection (CAD), Magnetic
artikel ini.
Resonance
KONFLIK KEPENTINGAN
Imaging
Ultrasonography,
dan
(MRI),
Pencitraan
Penulis
menyatakan
tidak
nuklir (Nuclear theraphy). Teknologi
terdapat potensi konflik kepentingan
tersebut dirancang untuk mengatasi
dengan
keterbatasan dan mengembangakan
(authorship),
teknologi
artikel ini.
sebelumnya
untuk
meningkatkan screening dan deteksi
sehingga
angka
morbiditas
dan
mortalitas akibat kanker payudara
dapat dikurangi. Ditinjau dari segi
sensitivitas,
Magnetic
Resonance
Imaging (MRI) merupakan teknologi
terbaik untuk screening dan deteksi
kanker payudara karena memiliki
nilai sensitivitas tertinggi, yaitu 88,1-
penelitian,
dan
kepenulisan
atau
publikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Carol E. DeSantis, M.P.H., Stacey
A. Fedewa, M.P.H., Ann Goding
Sauer, M.P.S.H., et al. 2016.
Breast Cancer Statistics 2015:
Convergence of Incidence Rates
Between
Black
and
White
Women. CA CANCER J CLIN.
66(1): 31–42.
100%.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
17
2. F. Kamangar, G. M. Dores, and
5. Adam B. Nover, Shami Jagtap,
W. F. Anderson. 2006. Patterns of
Waqas
Cancer Incidence, Mortality, and
Modern Breast Cancer Detection:
Prevalence
A
Across
Five
Anjum,
et
al.
Technological
2009.
Review.
Continents: Defining Driorities to
International
Journal
Reduce Cancer Disparities in
Biomedical Imaging. 1-14.
of
Different Geographic Regions of
6. Andrew P. Smith, Ph.D., Patricia
The World. Journal of Clinical
A. Hall, Donna M. Marcello.
Oncology. 24(14): 2137–150.
2006. Emerging Technologies in
3. Kevin
C.
Oeffinger,
M.D.,
Elizabeth T. H. Fontham, M.P.H.,
Dr.P.H., Ruth Etzioni, Ph.D., et
Breast Cancer Detection. USA:
Hologic Inc.
7. Sarah
M.
Friedewald,
al. 2015. Breast Cancer Screening
Elizabeth
for Women at Average Risk 2015
Stephen L. Rose, M.D. et al.
Guideline
2014. Breast Cancer Screening
Update
From
the
A.
American Cancer Society. JAMA.
Using
314(15):1599-1614.
Combination
4. Daleela G. Dodge, M.D. and
Jennifer L. Kegel, M.D. 2006.
Advances
in
Breast
Cancer
Rafferty,
M.D.,
Tomosynthesis
With
M.D.,
in
Digital
Mammography. JAMA. 11(24):
2499-2507.
8. Badan Teknologi Radioisotop dan
Screening and Diagnosis. The
Radiofarmaka
Journal
Nuklir Nasional. 2014. Jurnal
of
Lancaster
Hospital. 1(2): 47-51.
General
Badan
Tenaga
Radioisotop dan Radiofarmaka. J.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
18
Radioisot. Radiofarm. 17(1): 1-
Mammography.
European
41.
Radiology. 17(12): 3086-3092.
9. Puji W., Wening L., dan Veronika
12. Joshua J. Fenton, Linn Abraham,
Yulianti Susilo. 2014. Validasi
Stephen H. Taplin, et al. 2011.
Kit
Effectiveness
Immunoradiometricassay
of
Computer-
(IRMA) CA 15.3 untuk Deteksi
Aided Detection in Community
Kanker Payudara. J. Radioisot.
Mammography Practice. JNCI.
Radiofarm. 17(1): 1-6.
103(15): 1152-1161.
10. Hadi
Rad
Shahrbano
Ghasabeh
and
13. Carol H. Lee, M.D., D. David,
Keyhanian.
2013.
M.D., Daniel, M.D., et al. 2010.
Between
Tumor
Breast Cancer Screening With
Relationship
Markers CEA and CA15-3 and
Imaging:
Recurrence
Cancer.
From the Society of Breast
Journal of Paramedical Science.
Imaging and the ACR on the
4(1): 16-20.
Use of Mammography, Breast
Breast
11. F. Diekmann and U. Bick. 2007.
Tomosynthesis
and
Recommendations
MRI, Breast Ultrasound, and
Other
Technologies
for
the
Contrastenhanced
Digital
Detection of Clinically Occult
Mommography:
Recent
Breast Cancer. Am Coll Radiol.
Digital
7:
Advances
in
18-27.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Download