09 tumbuh - peduli - berbagi Info tumbuh - peduli - berbagi Info Februari s e t o u Q This Week MENGAMPUNI bukanlah suatu hal yang mudah untuk kita lakukan. Ketika kita MENUTUP pintu maaf bagi sesama, kita juga sudah menutup pintu PENGAMPUNAN dari Tuhan. #BelajarlahMengampuni BAGI ANDA YANG RINDU UNTUK MELAYANI DIBIDANG: Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar “ TAMBORINE “ GEREJA PETRA CONTACT PERSON: IBU VHERA (0852.4219.7967) SALURKAN TALENTA ANDA Like us on facebook www.facebook.com/GerejaPetra AKAN DIBERKATI DALAM PERNIKAHAN YANG KUDUS Follow Us on Twitter www.twitter.com/GerejaPetra Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA melayani di bidang: - media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting ALEX BOBBY RUSTAN & ENI MUSTIFA JUMAT, 14 FEBRUARI 2014 DI GEREJA PETRA 09 contact person: ronny kongdoh (081 2422 6361) SALURKAN TALENTA ANDA Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal : Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th 10 FEBRUAri 2014 - 16 FEBRUARI 2014 Amsal 3:2 Senin, 10 Februari 2014 - Ramlan Gani - Ronald Imanuel Parangan Selasa, 11 Februari 2014 - Lisa Musali - Vania - Hoat - Erni R. Rabu, 12 Februari 2014 - Lince - Sarce Kamis, 13 Februari 2014 - Alexander Romy - Vonne Lalu Jumat, 14 Februari 2014 - Elisabeth Dina Lorensia - Henry Lo Jauhary - Evie Delia - Irven Sutanto, SE pelayanan PASTORAL 4 Contact Person: Ibu Betty Haryono Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Pdm. Silva Ramon Rumendong Hp. 0821 8825 9818 Sabtu, 15 Februari 2014 - Drs. H. Simanjuntak, MM - Karundeng Juanda - Sariati Mayal Minggu, 16 Februari 2014 - Olga Kristine Yapari - Pina Paresa - Efda D. Issan - Budiyanto Tandean - Ronny Kongdoh Contact Person: Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249 08 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi tumbuh - peduli - berbagi KHOTBAH 01 PENGAMPUNAN part 3 Kita masih akan melanjutkan membahas mengenai pengampunan. Efesus 4:26-28, “[26]Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari [27] terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” Jadi sebelum matahari terbenam, amarahmu sudah harus padam. Mengapa? Sebab sebentar lagi kegelapan akan datang. Orang yang menyimpan marah, hidupnya dalam kegelapan. Dan itu berarti undangan bagi iblis untuk berkiprah dalam hidupnya. Efesus 4:28, “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” Contact Person: Sekretariat Gereja Petra Jl. Sungai Saddang No. 30-34, Makassar Tlp. 0411 - 873 769 email: [email protected] web: www.gerejapetra.org Mencuri, bukan hanya mengenai mencuri uang saja, tetapi juga mencuri damai sejahtera kita. Ketika orang Kristen itu tidak mau berdamai dengan sesamanya dan menyimpan kepahitan, maka saat itulah ia memberi kesempatan kepada iblis untuk mencuri damai dan sukacitanya. Efesus 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Perkataan adalah tanda pertama yang menunjukkan apa sebenarnya yang ada di dalam hati seseorang. Jika hatinya kotor atau jahat, maka perkataan yang keluar dari mulutnya adalah perkataan-perkataan kotor atau jahat, yang menjatuhkan atau menjelekjelekkan orang lain. Tetapi bila hatinya penuh damai sejahtera, maka perkataannya adalah perkataan yang membangun orang lain, sehingga orang yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Perhatikanlah bahwa ternyata kitapun bisa membuat orang lain beroleh kasih karunia Allah, yakni lewat perkataanperkataan kita yang baik dan membangun. Alangkah indahnya hidup orang-orang yang bisa mendatangkan kasih karunia bagi orang lain; tentulah orang itu adalah orang yang dikasih Allah. [30] Efesus 4:30-32, “ Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. [31] Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. [32]Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah; semua itu satu rumpun dari dosa marah. Janganlah kamu menyimpan marah, tetapi sebaliknya hendaknya kamu ramah seorang akan yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah mengampuni kamu! Perhatikanlah kalimat: saling mengampuni SEBAGAIMANA Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Bacalah Matius 18:21-35 (telah dibahas dalam pembahasan minggu lalu). Di situ dijelaskan bahwa Allah akan berlaku kepada kita 02 tumbuh - peduli - berbagi KHOTBAH seperti raja itu kepada hambanya. Hamba yang berhutang 10.000 talenta itu telah dibebaskan oleh raja. Namun karena kemudian hamba itu tidak mau mengampuni sesamanya yang berhutang 100 dinar kepadanya, maka pengampunan raja atas dibatalkan. Ia kemudian dimasukkan ke dalam penjara, seperti yang diperlakukannya kepada sesamanya, dan di sana ia disiksa oleh algojo-algojo. Ironis sekali, sebab semestinya sekarang ia sudah berbahagia, namun karena ia tidak mau mengampuni maka ia terperosok ke dalam penderitaan yang amat sangat. Ketika Tuhan memberi kita pengampunan, maka saat itu juga dituntut kepada kita untuk dapat mengampuni sesama. Jika tidak, maka pengampunan yang telah kita terima dIbatalkan dan hutang dosa itu di tuntut lagi kepada kita. Itulah sebabnya dikatakan hendaknya kita saling mengampuni sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Lain halnya bila orang itu belum pernah menerima pengampunan dosa dari Tuhan. BILA ANDA MENYIMPAN AMARAH, MAKA… 1. D e n g a n m e n y i m p a n a m a r a h , A n d a mengundang kegelapan datang dalam hidup Anda. Ayat 26a tadi dikatakan: “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa”, bagaimana maksudnya jangan berbuat dosa? Yakni dalam ayat 26b: “janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”, jadi saat matahari terbenam marah kita sudah harus padam. Kalau kita tidak memadamkan amarah kita, kita menyimpan amarah itu, kita menyimpan kepahitan dan dendam, maka itulah dosa. Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu. Amarahnya belum padam, sedangkan matahari telah terbenam, kegelapan telah datang. Jadi dengan menyimpan amarah, maka Anda mengundang kegelapan datang dalam hidup Anda. Ini berarti bahwa orang yang menyimpan amarah itu memasuki hidup yang gelap. Sekalipun ia masih ke gereja dan menyanyi tentang “Tuhan Yesus adalah terangku”, namun ia hidup dalam gelap. 2. Dengan menyimpan amarah, bukan hanya orang itu memasuki kehidupan yang gelap, tetapi dengan begitu ia juga mengundang atau membuka peluang bagi iblis untuk berkiprah lebih jauh dalam hidupnya. Itulah sebabnya Alkitab menasehatkan kepada kita bahwa: Ketika kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa…..dan janganlah beri kesempatan kepada iblis (Efesus 4:26-27). 3. D e n g a n m e n y i m p a n a m a r a h , A n d a mengundang penghulu kegelapan datang mengusai hidup Anda. Di mana ada kegelapan, di situ penghulu kegelapan datang yakni penghulu iblis. Maka keadaan orang itu akan menjadi lebih parah, sebab penghulu iblis menguasai hidupnya. Bila sudah sampai pada taraf ini, maka sangat sulit bagi orang itu untuk dapat meloloskan diri. Efesus 6:12, “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulupenghulu dunia yang gelap ini, melawan rohroh jahat di udara.” Inilah yang terjadi dengan Kain, di mana ia menyimpan amarah kepada adiknya, lalu penghulu kegelapan datang menguasainya dan menghasutnya sehingga iapun membunuh adiknya itu (Baca: Kejadian 4:1-16). Tanpa disadari oleh Kain bahwa lewat ia menyimpan amarah ia telah memberi kesempatan lebih lanjut kepada iblis sampai sejauh tindakan pembunuhan. Ironis sekali hidup Kain, sebab oleh perbuatannya itu ia kemudian terhilang dari hadapan Tuhan; semua itu dimulai dari menyimpan amarah dan tidak mau mengampuni. Jangan sampai kita jatuh ke dalam pergumulanpergumulan berat hanya karena kita tidak mau mengampuni. Jangan sampai “algojo-algojo” itu datang dan menyiksa hidup kita, seperti yang terjadi dengan hamba yang tidak mau mengampuni itu (Matius 18:34-35). tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI 07 06 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi tumbuh - peduli - berbagi 4. Dengan menyimpan marah, Anda memberi sebagian kekuatan Anda kepada iblis sehingga iblis menjadi lebih kuat dan Anda menjadi lebih lemah. Sebab dengan menyimpan amarah, maka kekuatan Anda akan tersedot oleh iblis. Anda tidak mampu mengusir iblis bila ada amarah yang Anda simpan. 5. Orang yang menyimpan marah adalah orang bodoh Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh (Pengkhotbah 7:9). Marahnya itu menetap atau melengket dalam hatinya dan ia membiarkannya; itulah kebodohan. Dengan berlaku demikian Anda sangat merugikan diri sendiri, Anda menyiksa diri sendiri dengan menyimpan kemarahan di dalam hati. BILA ANDA MEMAAFKAN, MAKA… 1. Anda tidak memberi kesempatan kepada iblis untuk bekerja. Kalau Anda mengatakan kepada orang yang menyakiti Anda: 'saya memaafkan anda' atau 'saya mau berdamai dengan anda', maka Anda tidak memberi kesempatan kepada iblis untuk bekerja lebih lanjut dan Anda menutup setiap kesempatan untuk iblis masuk. Itulah yang dimaksud dalam Efesus 4:27, “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis”. Sangat disayangkan kalau kita memberi kesempatan kepada iblis dengan membuka hati kita terhadap amarah, apalagi bila amarah itu menetap dalam hati. Anda harus menutup setiap kesempatan untuk iblis berkiprah dalam hidup Anda. Setiap pagi, katakan kepada diri Anda: 'mulai sekarang saya harus STOP marah'. Saat kita memaafkan seseorang maka Roh perdamaian akan ada dalam hati kita dan iblis tidak akan tahan karena melihat korban keselamatan Yesus yang mengampuni dan memaafkan satu sama lain. Dalam rumah tangga kalau tidak ada saling memaafkan maka rumah tangga itu akan seperti neraka. Dengan menyimpan amarah akan membuat fisik orang menjadi lebih cepat tua dari umurnya dan membuat banyak penyakit mudah KHOTBAH menyerangnya. 03 Kalau Anda memberi maaf, mengampuni dan berdamai dengan orang maka Anda sedang menyetop pekerjaan iblis dan mengusir iblis pergi dari hidup Anda. Jadi ada kuasa yang besar dalam memberi maaf. Yakobus 4:7, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu.” Jadi kalau mau usir setan maka periksa dulu diri Anda sendiri sudahkah Anda tunduk kepada Allah dalam hal mengampuni? Sebab kalau masih ada amarah atau dendam dalam hati maka percuma saja karena iblis tidak akan pergi malahan iblis akan menghakimi Anda. Anda tidak punya kuasa untuk mengusir setan ketika saudara punya amarah dan dendam dalam hati Anda. 2. Dengan melepaskan pengampunan anda tidak saja membebaskan orang itu dari tekanan tapi Anda juga membebaskan diri Anda sendiri dari tekanan. Sebab setiap orang yang punya kepahitan hati itu hatinya tertekan. Dan ketika ia mengampuni maka ia membebaskan hatinya dari tekanan itu. Jadi bukan orang itu saja yang untung tapi Anda juga beruntung. Sama seperti perumpamaan tentang mengampuni dalam Matius 18:. Seperti hamba itu yang tidak mau mengampuni lalu memasukkan kawannya itu ke dalam penjara, maka raja-pun kemudian menangkapnya dan menjebloskannya ke dalam penjara. Padahal sebelumnya hamba itu sudah dibebaskan tetapi sekarang ia dijebloskan ke sana. Jadi apa yang dilakukannya kepada kawannya itulah yang dilakukan raja kepadanya. Bila Anda tidak mau memaafkan maka sesungguhnya perbuatan itu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan diri Anda sendiri, bahkan kerugian yang Anda tanggung jauh lebih besar daripada orang lain. Sebab tidak ada satu perbuatan kita yang tidak dilaporkan kepada Raja. Semua 04 KHOTBAH perbuatan dari hamba itu (Matius 18) dilaporkan oleh teman-temannya kepada raja. Semua perbuatan kita dalam terang atau gelap semuanya akan dilaporkan kepada Bapa di Sorga melalui yang ditugaskan Bapa. Matius 18:31, “Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka”. Teman-teman dari hamba yang jahat ini melihat itu dan menyampaikan semuanya kepada raja, jadi tidak ada yang tersembunyi. Mengapa marah itu mudah dilakukan, termasuk oleh orang Kristen? 1. Karena orang menganggap bahwa marah itu bukan dosa. Memang ada marah yang bukan dosa, misalnya jika Anda memarahi anak kecil yang bermain pisau atau Anda memarahi anak Anda yang malas ke sekolah; itu adalah marah yang baik. Tetapi ada marah yang TIDAK DIANGGAP dosa, padahal itu adalah dosa. 2. Orang menganggap bahwa marah itu adalah sifat bawaannya. Orang tuanya dan kakek neneknya adalah orang-orang yang temperamental, itulah sebabnya ia berfikir bahwa mudah marah itu adalah sifat bawaannya. Itulah sebabnya ia berfikir bahwa tidak apa-apa ia berada dalam kondisi demikian, yang mudah marah. 3. Orang menganggap marah adalah kebiasaan atau budaya bangsa. Semua itu adalah istilahistilah iblis untuk membelokkan kita supaya pada waktu kita marah kita berbuat dosa. Memang pada awal kita marah itu tidak berbuat dosa, tapi lama kelamaan kita berbuat dosa, kata-kata kita mulai kasar dan mengutuk, bahkan marah itu mulai melekat di dalam hati – itulah dosa. 4. Marah itu dianggap seperti minum kopi atau teh di pagi hari, kalau tidak minum tidak enak rasanya, kalau tidak marah tidak enak rasanya maka dari itu ia ingin marah. Kalau tidak ada orang yang dimarahi, bisa-bisa marah dengan tumbuh - peduli - berbagi kucing atau anjingnya. Awalnya tidak enak kalau tidak marah dan akhirnya jadi langganan marah. Jadi jangan kita menganggap kalau marah bukanlah dosa dan memakai ke-4 alasan tersebut di atas untuk membenarkan kebiasaan marah kita. Kalau marah itu disimpan, maka marah itu akan berkembang dan menghasilkan: (1) pertikaian, (2) fitnah, (3) kepahitan (4) dendam dan (5) kebencian; sehingga keadaan orang itu semakin buruk. Marah itu seperti pintu gerbang neraka, seperti undangan kepada iblis. Kalau Anda marah maka Anda seperti mengundang iblis datang dalam hati Anda dan Anda membuka pintu kesempatan kepada iblis untuk berkiprah dalam hidup Anda. Dan itulah yang membuat Roh Kudus berduka (Efesus 4:30). Roh Suci itu lemah lembut, Ia tidak memaksa. Sehingga kalau Ia terus didesak dengan amarah yang tersimpan dalam hati maka lama-kelamaan tidak ada tempat dalam hati orang tersebut untuk Roh Kudus sehingga Roh Kudus kemudian pergi dari padanya. Dan bila Roh Kudus pergi, maka keadaan orang itu akan menjadi sangat buruk. Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri: “hey (sebut nama Anda), tidakkah kau bisa bicara dengan lembut, tenang, sopan dan dengan wajah tersenyum?”. Masih banyak orang Kristen yang jarang tersenyum, mukanya garang sehingga belum tua tapi wajahnya sudah keriput. Daripada Anda marah atau berbicara dengan nada yang kasar maka lebih baik bila Anda berbicara dengan perkataan yang lemah lembut dan baik. Marilah kita belajar untuk lebih sabar. Amin!! tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI Jadwal Ibadah Umum Cabang GPT PETRA Misi 05 LANJUTAN kesaksian LANJUTAN kesaksian Redaksi Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : [email protected] [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ] Notes LEMBAR 09 Februari 2014 KESAKSIAN wahyu 12 : 11 www.gerejapetra.org By : Ibu Merry BAPA yang pelihara Keluargaku