energi alternatif pengganti nuklir

advertisement
TEKNOLOGI
ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI NUKLIR
yang bersahabat dengan lingkungan
“Dimana sawah luas menghijau, dimana bukit biru membentang..... itu Tanahku
Tumpah Darahku ... tanah pusaka yang kaya raya .......... harum namanya....... Indonesia.....”
Sungguh indah syair tersebut... namun mungkinkah itu tetap ada seandainya PLTN Gunung Muria tetap dibangun ?
Rev olusi energi dimulai ketika seorang ilmuwan Italia
Alessandro Vilta menemukan cara menghasilkan listrik
dari reaksi kimia pada tahun 1800. Dilanjutkan temuan
Thomas Alv a Edison pada 1879 y aitu listrik, y ang
menjadi kunci perubahan peradaban manusia karena
energi y ang dihasikan dapat meny ediakan jutaan
kebutuhan dan pemanf aatan.
Persoalan y ang berhubungan dengan energi timbul ketika
“reaksi berantai” berhasil dicoba oleh Arthur Compton dan
Enrico Fermi pada tahun 1942, y ang membuka mata
dunia akan sebuah sumber kekuatan maha dasy at :
NUKLIR.
Kedasy atanny a terbukti ketika kota Hirosima dan
Nagasaki di Jepang luluh lantak, hany a dengan sepuluh
kilogram Uranium 235. Keganasan akibat digunakanny a
nuklir secara destruktif tersebut, membuat para pakar
nuklir menawarkan alternatif untuk melihatny a dari sisi
positif . Salah satuny a adalah dijadikan pembangkit
tenaga listrik, karena energi nuklir lebih bany ak
menghasilkan
arus
elektromagnetik
dibandingkan
perputaran turbin air bendungan atau generator disel
terutama untuk dunia industri.
Tapi pembangunan reaktor nuklir bukanny a tanpa resiko.
Limbah U 235, y aitu reaksi dari sisa bahan bakar nuklir,
baru dianggap aman bagi kehidupan setelah ditanam
selama
7.100
juta tahun.
Belum
lagi resiko
kebocoranny a. Reaktor pertama di Kanada, bolong dan
bahan bakarny a meleleh sehingga menimbulkan 43
kecelakaan. Kebocoran reaktor Chernoby l di Rusia
meny ebabkan ribuan manusia tewas, dan ribuan lainny a
menanggung resiko cacat akibat mutasi gen.
Karena potensi kebocoranny a y ang tinggi tersebut
membuat sebagian dari 33 negara pemilik PLTN mulai
mengkaji ulang pemakaianny a, bahkan ada y ang
menutup reaktor-reaktorny a. Namun, sebagian lagi, tetap
tak peduli dan meneruskan pembangunan PLTN. Dan
bagaimana dengan negara kita ?
Setelah 40 tahun Indonesia mendalami teknologi nuklir
akhirny a RUU ketenaganukliran selesai dibahas. Ini
berarti mempermulus jalanny a pembangunan PLTN
Gunung
Muria,
Jepara,
Jawa Tengah.
Proses
pembahasan RUU tersebut tergolong singkat dan cepat
karena hany a diselesaikan hany a dalam lima hari.
Penelitian dan riset soal nuklir y ang bersif at multi
disipliner telah dilakukan mencakup penelitian dasar dan
terapan, aplikasi isotop dan radiasi untuk kedokteran
sampai teknologi bahan bakar nuklir .. katany a. Guna
mendukung
RUU
tersebut.
Meski
pemerintah
meny atakan teknologi nuklir sebagai alternatif terakhir,
pada keny ataanny a PLTN malah menjadi prioritas
utama.
WACANA No. 4/September-Oktober 1996
Memang kemampuan teknisi PLTN Indonesia tidak
diragukan. Namun masalah kita adalah pada tingkat
teknis dimana energi nuklir belum menjadi keperluan
mendesak karena Indonesia masih memiliki cadangan
sumber energi lain. Masalahny a tinggal kemauan dan
bagaimana kita menggarapny a. Sumber energi alternatif
tersebut sangat berlimpah, mulai dari pemanf aatan
sumber matahari, air, angin, panas bumi, gelombang,
perbedaan suhu laut, batu bara bahkan sekam padi.
Beberapa diantarany a y ang lebih aman
dan dapat
dikembangkan di Indonesia, antara lain :
a. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT)
pernah mengembangkan pembangkit listrik tenaga sury a.
Carany a, dengan membuat areal terbuka untuk
membebaskan sinar sury a agar langsung menuju sel
fotovoltaik (sel pembangkit tenaga sury a). Sel tersebut
tersusun dalam bagan-bagan berukuran 2 kali 2,5 meter
y ang terpasang miring 26 derajat ke arah utara,
meny ongsong matahari.
Sel-sel fotovoltaik itu menghasilkan listrik 5,5 kW.
Diantarany a dapat memompa air dari kedalaman 20
meter, sisany a untuk penerangan rumah penduduk.
Tentu sel tidak menghasilkan listrik di malam hari atau
dalam cuaca mendung. sehingga arus listrik perlu
disimpan dulu dalam aki.
b. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Kontur daratan nusantara y ang bergunung-gunung juga
ef ektif dijadikan pembangkit listrik tenaga air. Cara
kerjany a; air bendungan dimasukkan melalui dua intakate
y ang berjarak 4 kilometer di hulu bendungan. Setelah
melintasi dua terowongan pusat pembangkit (headrace
tunned) dan tangki pendatar, air tiba di empat pipa pusat
dan langsungmemutar turbin. Air “sisa” keluar melalui
empat saluran, kembali ke bendungan. Contoh
pembangkit ini dapat kita temui di Cirata, menghasilkan
energi 1.428.000 MW per tahun.
PLTA dapat juga diterapkan pada aliran air y ang kecil
seperti air dari saluran irigasi y akni sebagai pembangkit
listrik tenaga air mikro (PLTM). Untuk membuat PLTM,
pada saluran irigasi dibangun waduk kecil setinggi 5
meter. Melalui pipa beton, air lalu diluncurkan untuk
menendang turbin y ang memutar generator listrik.
Kapasitasny a berkisar antara beberapa puluh kW sampai
maksimal 5 Megawatt (1 Megawatt = 1.000 kW).
c. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pada tahun 1982, LAPAN pernah membuat proy ek
percobaan
pembangkit
listrik
tenaga
angin di
Cilauteureun, Jawa Barat. Alat ini memakai “sudu”
berdiameter 5,5 meter dan kincir angin raksasa. Turbin
4
TEKNOLOGI
itu terletak horisontal pada menara besi setinggi 10,5
meter. Dengan dihubungkan dengan dua unit roda gigi
ulir, kipas angin kecil ini memusing posisi turbin agar
selalu meny ongsong arah angin. Dengan demikian dua
sudu raksasa tadi berputar secara otomatis, walaupun
angin datang dari arah y ang berubah-ubah. Putaran itu
menggerakkan sebuah generator sinkron menghasilkan
listrik sebesar 10 kW, apabila angin bertiup diatas 8,5
meter perdetik. Tetapi masih dapat berf ungsi pada
kecepatan angin 3,4 meter perdetik.
Manf aat pembangkit listrik ini cukup terasa bagi nelay an
disekitarny a. Selain untuk penerangan dapat juga untuk
membuat es sebagai bahan pengawet ikan, setelah
sebelumny a disimpan dalam aki.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Sebagai wilay ah gunung berapi, Indonesia sangat cocok
untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas
bumi, seperti di daerah Kamojang dan Gunung Salak
Jawa Barat. Sumberny a adalah uap panas magma y ang
terjebak di lapisan batuan. Suhuny a di perut bumi bisa
mencapai 215 - 245 derajat celcius. Maka di daerah
berpotensi uap panas bumi tinggi, dibuat sumur-sumur.
Dari sumur tersebut dialirkan uap melalui pipa-pipa kecil
y ang mampu menahan tekanan sampai 10 bar dan
temperatur 190o Celcius.
Dari jarak sekitar satu kilometer sebelum stasiun
pembangkit, pipa-pipa kecil itu disatukan ke pipa besar
y ang dilengkapi separator. Fungsi alat ini untuk
meny aring air dari bebatuan y ang terserap uap dari perut
bumi. Kemudian uap itu disemprotkan ke arah turbin
aliran ganda. Generator y ang digerakkan turbin itu y ang
menghasilkan listrik untuk digabung dalam gardu induk.
Listrik y ang dihasilkan sanggup mencapai 30 MW.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO)
Proy ek pembangunan listrik tenaga ombak pernah
ditawarkan oleh Jerman. Keuntunganny a antara lain
sumber y ang tersedia tidak akan habis dan y ang jelas
tidak menimbulkan polusi. Prinsip kerjany a, empasan
ombak dialirkan lewat pipa silinder tegak untuk
menggerakkan turbin. Di atas kolom air y ang naik turun
akibat empasan ombak ditambah kolom udara. Ketika
ombak mengempas, kolom air naik dan udara
terkompresi. Akibatny a, masa udara meneruskan
dorongan ke atas menggerakkan baling-baling turbin
y ang terdapat di ujung kolom udara. Ketika air turun,
ruang udara mengisap udara luar. Aliran udara ke dalam
kolom ini juga memutar turbin tanpa mengubah arah
putaran. Proses berikutny a, turbin memutar generator
penghasil listrik.
f. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut
Istilahny a adalah Ocean Thermal Energy Conversation
atau pembangkit listrik tenaga panas laut. Pembangkit ini
dapat bertahan 60 sampai dengan 100 tahun dengan
kekuatan minimal 100 kilowatt.
Day a parasitik adalah kelebihan y ang dimiliki oleh sistem
ini. Artiny a selain menghasilkan aliran listrik PLTPL juga
WACANA No. 4/September-Oktober 1996
dapat menghasilkan aliran listrik bagi instalasiny a sendiri.
Terhitung sebagai pembangkit listrik tenaga swaday a.
Cara kerjany a, cairan amonia dicairkan dan diuapkan
secara bolak-balik - menguap di permukaan dan mencair
di dasar laut - dengan sistem perbedaan suhu. Proses ini
akan menimbulkan panas y ang dapat dimanf aatkan
menjadi gerak mekanik perputaran turbin.
PLTP dapat dipasang terapung di atas permukaan laut,
atau dapat dengan sistem di darat. Sistem terapung
kurang ef isien karena membutuhkan konstruksi y ang
mahal dan canggih. Sedang sistem di darat, y aitu
dengan meletakkan semua instalasi utama di bibir pantai.
Kemudian instalasi ini dihubungkan dengan kondensor di
dasar laut, dengan jarak sekitar 1.500 m dari bibir pantai
pada kedalaman 500 m, dengan memakai pipa y ang
tahan tekanan dan air laut.
g. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara
Energi alternatif ini sering dikecam karena polutif .
Namun kini telah dikembangkan sistem pembangkit
tenaga listrik
y ang memaksimalkan penggunaan
batubara, tanpa dampak lingkungan y ang berlebihan.
Namany a Zupplan (Zuhal Optimum Planning).
Cara kerjany a menggunakan cerobong asap tinggi
sehingga sulfur dioksida (SO2) dan debu, sumber emisi
pencemaran dapat lebih tersebar ke atmosf er. Jadi
konsentrasiny a menjadi kecil dan dampakny a terhadap
lingkungan berkurang.
h. Pembangkit Listrik Tenaga Sekam Padi
Pembangkit listrik ini telah dikembangkan di Thailand.
Energi ini dapat menghasilkan 38 W. Prinsipny a sangat
sederhana : sekam tersebut dibakar untuk memanaskan
bejana air y ang tekanan uapny a menggerakkan turbin
pembangkit listrik. Jika tidak ada sekam dapat
menggunakan campuran biomass, misalny a ; serbuk
hasil penggergajian kay u.
Dari uraian tersebut di atas, jelas sekali bahwa negara
Indonesia terny ata memiliki potensi alam y ang
mendukung untuk membuat suatu pembangkit listrik
alternatif y ang bersahabat dengan lingkungan, selain
nuklir.
Pertany aany a apakah pembangunan pembangkit listrik
tenaga nuklir memang benar-benar dibutuhkan pada
masa kini. Semua itu tergantung dari motiv asi atau
tujuan utama y ang akan dicapai dalam pembangunan
pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut. Apakah untuk
mengejar
“gengsi“ sebagai bangsa maju, untuk
pengembangan iptek atau kepentingan politik dan
ekonomi.
Bila kita tidak memanf aatkan sumber day a bumi secara
berkelanjutan dan bijaksana, berarti kita menolak masa
depan
kehidupan
umat
manusia.
Pembangunan
seharusny a dilaksanakan tanpa mengorbankan kelompok
lain atau generasi berikutny a. ( Mira.P.R, Dari berbagai
sumber)
5
Download