Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap kinerja keuangan perbankan umum syariah periode 2011 – 2014 Jaka Ahmad Ananta, Nurhayati, dan Kania Nurcholisa Akuntansi Universitas Islam Bandung JL. Tamansari No. 1 Bandung 40116 Email : [email protected] , [email protected] Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari laporan neraca dan laporan rugi laba dari laporan keuangan bank umum syariah. Jumlah populasi penelitian ini adalah 11 bank umum syaruah dan proses pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga jumlah sampel yang terpilih sebanyak 6 bank umum syariah. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan kualitas aktiva produk berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah sedangkan kecukupan modal dan tingkat likuiditas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan tingkat likuiditas secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah. Kata Kunci : Ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, likuiditas dan kinerja keuangan Abstract. This study aims to determine how much influence the size of the company, capital adequacy, asset quality and liquidity of financial performance on Islamic Banks in Indonesia 2011-2014. The method used in this research is descriptive and verification methods. This study uses secondary data obtained from the balance sheet and income statement of the financial statements of an Islamic commercial bank. Total population of this research are 11 commercial banks syaruah and process sampling using purposive sampling, so that the number of samples selected as 6 sharia banks. Analysis techniques that will be used in this study is simple and multiple linear regression to obtain a comprehensive picture of the relationship between the dependent and independent variables. The analysis showed that the size of the company and the asset quality of products significantly influence the financial performance of Islamic banks while capital adequacy and liquidity levels do not affect the financial performance of Islamic banks. The results of this study indicate that the size of the company, capital adequacy, asset quality and liquidity levels together affect the financial performance of Islamic banks. Keywords: company size, capital adequacy, asset quality, liquidity and financial performance A. Pendahuluan 1. Latar belakang Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan bank konvensional, membuat bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. Selain itu BI juga semakin memperketat dalam pengaturan dan pengawasan perbankan nasional. Karena BI tidak ingin mengulangi peristiwa di awal krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana banyak bank dilikuidasi karena kinerjanya tidak sehat, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Salah satu penilaian kinerja yang dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank. Karena kinerja keuangan dapat menunjukkan kualitas bank melalui penghitungan rasio keuangannya. Dewasa ini perkembangan ekonomi syariah menjadi sangat penting untuk suatu negara, setelah mampu menghindari krisis ekonomi pada tahun 2008. Perkembangan industri perbankan syariah masih lambat karena kurangnya kepercayaan masyarakat dengan produk dan sistem perbankan syariah. Selain itu, bank-bank syariah masih kurang mengedukasi masyarakat muslim akan pentingnya mengakses jasa keuangan sesuai prinsip syariah. Kekurangan tenaga ahli di bidang keuangan syariah tak bisa terus dijadikan alasan, seharusnya bank-bank syariah tidak pasif menunggu tenaga kerja ahli yang sudah jadi. Penurunan kinerja profitabilitas bank umum syariah di Indonesia selain akibat persaingan yang sangat ketat juga akibat dari kinerja pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat dan berimbas pada sektor perbankan termasuk perbankan syariah. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Besarnya suatu modal bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Oleh karena itu, untuk mengukur kinerja keuangan perbankan syariah pada perusahaan dengan memakai ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan likuiditas. 2. Identifikasi masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat mengemukakan masalah pokok dalam penulisan skripsi ini : 1. Seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan ? 2. Seberapa besar pengaruh kecukupan modal terhadap kinerja keuangan? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap kinerja keuangan? 4. Seberapa besar pengaruh likuiditas terhadap kinerja keuangan? B. Landasan Teori Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklarifikasi besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain – lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size) dan perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset perusahaan. Menurut Nurfitriana (2011:3) Secara umum pengertian modal adalah uang yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai pokok untuk memulai usaha maupun untuk memperluas usahanya yang dapat menghasilkan suatu guna menambah kekayaan. Pengertian modal menurut Brigham (2006) Modal adalah jumlah utang jangka panjang, saham prefern, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin pos – pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan harga. Modal merupakan faktor penting dalam bisnis perbankan, namun modal hanya membiayai sebagian kecil dari harta bank. Menurut Frianto (2012:28): Kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur dan kemampuan membayar. Ada empat macam aktiva produktif atau aktiva yang menghasilkan yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat – surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan. Penilaian kualitas aktiva dimaksudkan untuk menilai kondisi asset bank, termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul Budisantoso dan Triandaru (2006). Penelitian ini melakukan perhitungan Likuiditas dengan Financing ti Deposit Ratio (FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank (Antonio,2005:162). Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan - aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dala satu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tertentu Fahmi (2012:2). Kerangka pemikiran digunakan untuk memahami suatu penelitian dengan lebih baik. Dalam menilai kesehatan suatu bank laporan keuangan merupakan bagian yang paling diperlukan. Karena laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Dengan adanya laporan keuangan maka kita bisa menganalisa tentang kesehatan maupun kinerja sebuah bank. Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata – rata total penjualan dan rata – rata total aktiva. Penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh salah satu bank. Tujuan penelitian permodalan adalah untuk menilai kecukupan modal suatu bank dalam mengamankan exposure resiko yang akan muncul. Kecukupan modal di penelitian ini diukur dengan metode CAR (Capital Adequency Ratio), yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko. Jenis ratio yang dipakai penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPPAP) yaitu rasio yang menunjukan kemampuan manajemen bank dalam menjaga kualitas aktiva produktif. Semakin tinggi rasio PPPAP maka semakin rendah kualitas aktiva produktif yang dimiliki perusahaan. Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya saat ditanggih. Semakin besar rasio ini maka semakin likuid. Jenis rasio yang dipakai dipenelitian ini adalah rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh bank. Jenis rasio likuiditas yang dipakai adalah Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu seberapa besar dana bank syariah dilepaskan untuk pembiayaan. Financing to Deposit Ratio (FDR) dihitung dengan cara membandingkan pembiayaan yang diberikan dengan total dana pihak ketiga. Rasio kinerja keuangan yang dipakai adalah Rasio Profitabilitas. Rasio ini sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan probabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio profitabilitas yang digunakan di penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank. Semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan aset. C. Metode Penelitian Berdasarkan variabel yang diteliti, maka penelitian ini merupakan metode penelitian Deskriptif dan Verifikatif. Menurut Sugiyono (2006:11) mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau dapat digambarkan dengan apa yang terjadi berdasarkan data-data dan iformasi yang berlaku”. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Profuktif dan Likuiditas terhadap kinerja Keuangan penelitian inidilakukan pada beberapa Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014. Dalam penelitian ini variabel-variebel penelitian diklasifikan menjadi dua kelompok variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas. Yang menjadi variabel dependen adalah kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memberikan informasi berkaitan dengan sumber masalah penelitian. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen – dokumen tertulis. Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya. Adapun data – data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Umum Syariah yang diperoleh dari Bank Indonesia. Dalam penelitian ini teknik dan pengumpulan data mengumpulkan data-data yang mendukung dan relevan dengan topik permasalahan. Adapun teknik datanya didapatkan dengan cara studi kepustakaan. Data yang diperoleh akan diolah sehingga sesuai dengan kepentingan penelitian kemudian dilakukan tahapan pengolahan. Untuk menguji analisis yang digunakan, dilakukan pengujian secara verifikatif untuk menghitung apakah terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas terhadap variabel dependen yaitu penilaian kinerja keuangan. Untuk mempermudah pengolahan data, maka penelitian menggunakan bantuan software. D. Hasil Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap kinerja keuangan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil Regresi Simultan Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19 di atas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 8,564 – 0,455 X1 – 0,028 X2 + 0,502 X3 + 0,001 X4 Model di atas menunjukkan arah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Koefisien regresi yang memiliki tanda positif berarti variabel bebas berpengaruh positif (searah) terhadap kinerja keuangan (ROA), sedangkan koefisien regresi yang memiliki tanda negatif mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil Koefisien Determinasi Dari tabel koefisien determinasi di atas, dapat dilihat bahwa angka koefisien korelasi (R) sebesar 0,625. Hal ini berarti bahwa hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen sebesar 62,5%. Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen cukup kuat. Hasil Uji Statistik F Dari perhitungan statistik uji F dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 3,004 dengan nilai signifikan 0,043 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu ukuran perusahaan, modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja keuangan bank umum syariah yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA). E. Pembahasan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan terbukti berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Hal ini disebabkan bank yang lebih besar tidak bisa mendapatkan keuntungan dari produknya karena terjadinya kredit macet serta tingginya pembiayaan sehingga return yang didapatkan menjadi kecil selain itu pihak bank lebih cenderung menggunakan dana eksternal. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel kecukupan modal yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya kecukupan modal bank (CAR) belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki modal besar namun tidak dapat menggunakan modalnya itu secara efektif untuk menghasilkan laba, maka modal yang besar pun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank. Tidak berpengaruhnya modal terhadap ROA dapat disebabkan karena bank-bank yang beroperasi pada tahun tersebut tidak mengoptimalkan modal yang ada. Hal ini terjadi karena peraturan Bank Indonesia yang mensyaratkan CAR minimal sebesar 8% mengakibatkan bank-bank selalu berusaha menjaga agar CAR yang dimiliki sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kualitas aktiva produktif (KAP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Semakin tinggi prosentase rasio ini, semakin rendah kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. Semakin besar nilai yang ditunjukkan oleh variabel KAP, maka semakin besar pula bank harus mencadangkan keuntungan yang diperoleh untuk aktiva ini, sehingga laba bersih yang diperoleh bank akan semakin kecil. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh adalah adanya hubungan yang tidak signifikan antara likuiditas dengan kinerja keuangan (ROA).Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio likuiditas (FDR) menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah FDR manunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Semakin tinggi FDR maka keuntungan perusahaan semakin meningkat dengan asumsi bahwa manajemen bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya dengan efektif sehingga bank syariah memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi kewajiban dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dan likuiditasnya terpenuhi. FDR tidak berpengaruh signifikan karena likuiditas bukan masalah utama bank pada sistem perbankan yang kompetitif. Selain likuiditas terdapat faktor lain yaitu bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian profitabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai. Untuk memperkecil risiko likuiditas bank harus menyediakan alat-alat likuid yang cukup dan mempunyai tingkat risiko minimal, mengadakan penyusunan cash budgeting atau cash flow yang lebih cermat. F. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan latar belakang, landasan teori, analisis data, dan hasiL pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ukuran perusahaan bank umum syariah yang diukur melalui nilai aktiva berada dalam katagori sedang. Tingkat kecukupan modal bank umum syariah berada di atas standar yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 8%, sehingga dapat disimpulkan rasio kecukupan 2. 3. modal yang dimiliki bank umum syariah dapat dikatakan tinggi. Kualitas aktiva produktif bank umum syariah berada di atas standar yang ditetapkan Bank Indonesia, sehingga kualitas aktiva produktif bank umum syariah dapat dikatakan cukup baik. Tingkat likuiditas bank umum syariah ada pada katagori baik atau sehat. Ukuran perusahaan dan kualitas aktiva produk berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah secara parsial, sedangkan kecukupan modal dan tingkat likuiditas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah. Ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan tingkat likuiditas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah. Besarnya pengaruh dari keempat variabel bebas terhadap kinerja keuangan bank umum syariah masih rendah yakni 39,1%, sedangkan sisanya sebesar 60,9% diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar model regresi yang dianalisis. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka sedikit saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: Bagi manajemen, pihak manajemen bank syariah harus berupaya untuk terus meningkatkan ukuran perusahaannya dengan mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga dan mengalokasikannya pada sektor-sektor produktif agar naiknya ukuran perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pihak manajemen bank harus meningkatkan kualitas dari aktiva produktif yang dimilikinya dengan lebih berhati-hati dalam menyalurkan dananya sebagai pembiayaan, karena kualitas aktiva produktif terbukti secara signifikan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Daftar Pustaka Antoni,Muhamad Syafi’i.(2015). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik.Jakarta:Gema Insani Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Budisantoso totok, triandani sigit.(2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat. Frianto Pandia.(2012). Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta : Rineka Cipta Nurftria, Hardi dan Yuneita Anisma. (2011). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Aktivitas dan Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade di Bursa Efek Indonesia. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, Bandung : CV Alvabeta