PERKEMBANGAN AUDIT DAN PROFESI AKUNTAN 1. Audit Menurut ASOBAC audit merupakan sebuah proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi nukti kejadian ekonomi secara objektif mengenai kebijakan serta aktifitas ekonomi untuk menentukan tingkat kecocokan/ kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan 2. Profesi Akuntan Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, termasuk juga akuntan yang bekerja pada pemerintah dan akuntan sebagai pendidik. Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, akuntan yang telah terdaftar akan tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 3. Perkembangan audit a) Menurut catatan seorang ahli sejarah akuntansi mengatakan bahwa “ asal usul auditing lebih awal dibandingkan dengan asal usul akuntansi itu sendiri, ketika kemajuan peradaban membawa oada kebutuha akan adanya orang dalam batas tertentu dapat dipercaya untuk mengelola harta milik orang lain, maka dipandang patut untuk melakukan pengecekan atas kesetiaan orang tersebut sehingga semuanya jelas. Awal audit terhadap perusahaan dapat dikaitkan dengan perundangundangan inggris selama revolusi industri pada pertengahan tahun 1800an.kemajuan teknologi transportasi dan industri telah menimbulkan skala ekonomi dan perusahaan yang lebih besar, demi memenuhi tuntutan skala ekonomi yang besar muncullah manajemen dan kepemilikan oleh beberapa orang. Awalnya audit perusahaan dilakukan oleh satu atau lebih pemegang saham yang bukan berasal dari pejabat perusahaan, mereka yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya seagai perwakilan pemegangsaham. oleh karena itu Profesi akuntansi segera bangkit untuk memenuhi kebutuhan pasar serta perundang-undangan yang segera direvisi, sehingga memungkinkan orang yang bukan pemegang saham dapat melakukan audit. Hal ini mendorong munculnya berbagai kantor-kantor audit. b) kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari Inggris. Akuntansi sebagai profesi diperkenalkan di bagian benua ini oleh Inggris pada paruh kedua abad ke sembilan belas, sekitar pada saat revolusi indutri yang terjadi di benua eropa. c) Ketika fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat, bentuk laporan model Inggris turut diadopsi pula meskipun peraturan yang berlaku di Amerika Serikat tidak sama dengan yang berlaku di Inggris. Sebagaimana disebutkan di atas, di Inggris semua perusahaan publik harus diaudit dan tunduk kepada undang-undang yang disebut Companies Act. Menurut undang-undang tersebut semua perusahaan publik harus diaudit, Keharusan untuk diaudit datang dari badan yang mengatur pasar modal yang disebut Securities and Exchange Commission (SEC sedangkan di Amerika Serikat pada waktu itu tidak wajib diaudit. Keharusan untuk diaudit datang dari badan yang mengatur pasar modal yang disebut Securities and Exchange Commission (SEC), serta dari pengakuan umum mengenai manfaat pendapat auditor atas laporan keuangan. . d) Perkembangan di Abad Ke 20 Pada awal abad 20, praktek auditor telah menggunakan laporan yang digunakan untuk menyampaikan tentang tugas dan temuan sebagai standar atau sering disebut “Laporan Auditor Independen”. Standar pengauditan yang digunakan antara amerika dan inggris berbeda,oleh karena itu pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve Buletinyang memuat cetak ulang suatu dokumen yang selanjutnya disusun berubah oleh American Institute of Accountant (yang menjadi American Institute of Certified Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957) yang berisi himbauan tentang perlunya akuntansi yang seragam, tetapi tulisan tersebutlebih banyak menguraikan tentang bagaimana mengaudit neraca. Pernyataan teknis ini merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh profesi akuntansi di Amerika Serikat dari sekian banyak pernyataan yang dikeluarkan selama abad ke-20. Dan setelah adanya himbauan perlunya menggunakan akuntansi yang seragam profesi dengan cepat mengembangkan redaksi laporan yang umum digunakan melalui AICPA. Laporan hasil audit tidak lagi merupakan pekerjaan mengarang kalimat dalam laporan, melainkan akan terlibat dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan. e) Beberapa bentuk penerapan audit sebelum era modern Audit sudah dikenal dahulu pada zaman Mesopotamia dengan ditemukannya simbol-simbol pada angka-angka transaksi keuangan seperti titik, cek list, dan lain-lain sebagai pengganti angka dan huruf yang belum ada pada zaman tersebut. Di Yunani menerapkan audit namun untuk posisi ini kerajaan menempatkan para budak agar jika ada penyimpangan mudah untuk mencari informasi dengan cara menyiksa para budak tersebut. Di Romawi, audit menggunakan sistem "dengar transaksi keuangan", jadi setiap transaksi disaksikan oleh orang yang ditunjuk dan dipercaya. f) Perkembangan audit di indonesia Perkembangan audit di Indonesia masih tergolong baru, karena audit baru masuk ke indonesia dari masa penjajahan Belanda. Namun karena jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak audit dan auditor belum terlalu dikenal. Sedangkan perusahaan belanda yang ada di indonesia pada saat itu mengadopsi model pembukuan yang berlaku di negara asalnya. Bisa dikatakan indonesia belum mempunyai standar-standar dalam pembukuan, standar akuntansi, apalagi dalam hal audit. Audit baru mulai dikenal di Indonesia setelah tahun 1950-an, yaitu setelah indonesia merdeka dan semakin banyak perusahaan yang didirikan di indonesia dan mulai dikenal nya sistem audit yang mengacu pada amerika yang diperkenalkan melalui perguruan tinggi. Ada beberapa periode perkembangan profesi akuntan dan audit di Indonesia : I. Periode ke 1 (sebelum tahun 1954) Pada periode pertama telah ada jasa pekerjaan akuntan yang bermanfaat bagi masyarakat bisnis, yang disebabkan oleh hubungan ekonomi yang makin sulit, meruncingnya persaingan, dan naiknya pajakpajak para pengusaha sehingga makin sangat dirasakan kebutuhan akan penerangan serta nasehat para ahli untuk mencapai perbaikan dalam sistem administrasi perusahaan. II. Periode ke 2 (tahun 1954 – 1973) Setelah adanya Undang-Undang No. 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan, auditor di Indonesia berjalan lamban karena perekonomian Indonesia pada saat itu kurang menguntungkan. Mengingat terbatasnya tenaga akuntan dan ajun akuntan yang menjadi auditor pada waktu itu, Direktorat Akuntan Negara meminta bantuan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas nama Direktorat Akuntan Negara. III. Periode3(April1977) Di masa pemerintahan orde baru, terjadi banyak perubahan signifikan dalam perekonomian Indonesia, antara lain seperti terbitnya UndangUndang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) serta berdirinya pasar modal. Perubahan perekonomian ini membawa dampak terhadap kebutuhan akan profesi akuntan publik, dimana pada masa itu telah berdiri banyak kantor akuntan Indonesia dan masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sama dengan kantor akuntan Indonesia. 30 tahun setelah berdirinya IAI, atas gagasan Drs. Theodorus M. Tuanakotta , pada tanggal 7 April 1977 IAI membentuk Seksi Akuntan Publik sebagai wadah para akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan program-program pengembangan akuntan publik. IV. Periode4(1994) Dalam kurun waktu 17 tahun sejak dibentuknya Seksi Akuntan Publik, profesi akuntan publik berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan pasar modal dan perbankan di Indonesia, diperlukan perubahan standar akuntansi keuangan dan standar profesional akuntan publik yang setara dengan standar internasional. Dalam Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI sepakat untuk memberikan hak otonomi kepada akuntan publik dengan merubah Seksi Akuntan V. Publik menjadi Kompartemen Akuntan Publik. Periode5(2007) Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen Akuntan Publik. Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi, dimana Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang menjadi dasar untuk merubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik. IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik, sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO). Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia. pendidikan Daftar pustaka : http://lestari-perkembanganprofesiakuntansi.blogspot.com/ https://dailylakss.wordpress.com/tag/perkembangan-audit-di-indonesia/ http://nobel22.blogspot.com/2014/06/sejarah-audit.html http://velyrandyantini.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html http://richank-meister.blogspot.com/2012/09/auditing-i-sejarah-auditing.html http://www.iapi.or.id/iapi/sejarah_iapi.php http://syarlyeko.blogspot.com/2010/11/perkembangan-profesi-akuntan-di.html http://gottyhamonangan-rissing.blogspot.com/2012/10/perkembangan-profesiakuntansi-di.html Nurdjana, IGM. 2005. Korupsi Dalam Praktik Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama