penjelasan bab xi agama pasal 29 ayat 1

advertisement
PRINSIP AJARAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN
HARMONISASI MASYARAKAT MENUJU
KERUKUNAN NASIONALKUB
eldison
AGAMA;
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
DOKTRINER
Iman
PENDEKATANNYA
TEOLOGIS
eldison
NONDOKTRINER
Pelaksanaan kongkrit
ajaran agama di tengah
masyarakat
PENDEKATANNYA
SOSIOLOGIS
KITAB SUCI
NORMATIF;
TEKS
AQIDAH
AGAMA
eldison
KONTEKSTUAL;
SOSIAL
PENAFSIRAN
BUDAYA
KERUKUNAN :
Perihal pergaulan orang banyak yang berlangsung dengan
sopan, santun, baik, tenang dan damai
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (KUB):
Suatu kondisi pergaulan bermasyarakat umat beragama
yang berlangsung harmonis, damai, saling menghormati
dan menghargai kebebasan menjalankan ibadah agama
masing-masing, tidak mencampuradukkan atau melanggar
batas ajaran agama, serta bekerjasama dalam membangun
masyarakat, bangsa dan negara RI
eldison
LANDASAN / PEDOMAN
KEBEBASAN DALAM BERBEDA
PANCASILA :
SILA 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
DIJABARKAN DALAM UUD 45 BAB XI TENTANG AGAMA
 Negara berdasar atas Keturhanan Yang Maha Esa
 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu
PENJELASAN BAB XI AGAMA
PASAL 29 AYAT 1
eldison
Ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
KERUKUNAN
PRINSIP
PROSES
TOLERANSI
MENGHARGAI
MEMBIARKAN
DIALOG
THEOLOGIS
eldison
SOSIOLOGIS
KERUKUNAN (RUKUN; BAIK DAN DAMAI):
Suatu Keadaan (proses) atau perihal hidup damai dan baik
dalam dimensi keagamaan
Persaudaraan
seagama
eldison
Pancasila dan
UUD 45
Pluralitas,
bukan
Pluralisme
POTENSI KERUKUNAN
Eksistensi Kerukunan sebagai proses dan suasana kehidupan
beragama dari ummat dan pemeluk agama yang plural dalam
kehidupan berbangsa
Positive
Thinking
eldison
Negative
Thinking
PRILAKU-PRILAKU KERUKUNAN
POSITIF (+)
•
•
•
•
•
•
•
•
eldison
Berpikiran positif
Bertanggung Jawab
Saling Menghargai
Inklusif-Ekslusif
Saling hormat
Saling Membantu
Kejujuran
Dll
NEGATIF (-)
•
•
•
•
•
•
•
•
Berpikiran negatif
Keras Kepala
Sikap tertutup
Sikap curiga
Kesombongan
Curang
Kebencian
Dll
)256
ِ ‫ف‬
:‫الر ْشدا ِم َان الْغَ ِاي (البقرة‬
‫الدي ِان قَ ْاد تَبَ َ َا‬
‫َال إِ ْكَر َااه ِ ا‬
ُّ ‫ّي‬
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang salah…”
‫الدي ِان َوَالْ ُيْ ِرجوك ْام ِم ْان ِد ََي ِرك ْام أَ ْان تَبَ ُّروه ْام َوت ْق ِسطوا إِلَْي ِه ْما‬
‫ف ِا‬
‫ين َالْ ي َقاتِلوك ْام ِ ا‬
‫اّلل َع ِان الَ ِذ َا‬
‫َال يَْن َهاكما َا‬
ِ ‫ف‬
‫َخَرجوك ْام ِم ْان ِد ََي ِرك ْام‬
‫الدي ِان َوأ ْا‬
‫ين قَاتَلوك ْام ِ ا‬
‫اّلل َع ِان الَ ِذ َا‬
‫ إََِّنَا يَْن َهاكما َا‬.‫ّي‬
‫ب الْم ْق ِس ِط َا‬
‫اّللَ ُِي ُّا‬
‫إِ َان َا‬
)9-8 :‫ك هما الظَالِمو َان(املمتحنة‬
‫اهروا َعلَى إِ ْخَر ِاجك ْام أَ ْان تَ َولَْوه ْام َوَم ْان يَتَ َوَاّل ْام فَأولَئِ َا‬
َ َ‫َوظ‬
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tdk mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah mengakui orangorang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orangorang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain)
untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim.”
‫سك ْما َوَما ت ْن ِفقو َنا إَِلا‬
‫اّللَ يَ ْه ِدي َم ْان يَ َشاءا َوَما ت ْن ِفقوا ِم ْان َخ ْراي فَِِلَنْف ِا‬
‫ك ه َداه ْام َولَ ِك َان َا‬
‫س َعلَْي َا‬
‫لَْي َا‬
)272 :‫ف اإِلَْيك ْام َوأَنْت ْام َال تظْلَمو َان (البقرة‬
‫اّلل َوَما ت ْن ِفقوا ِم ْان َخ ْراي ي َو َا‬
‫اءَ َو ْج ِاه َِا‬
‫ابْتِغَ ا‬
eldison
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi
petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan
sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,
niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).”
 Tidak ada paksaan masuk suatu agama
 Berlaku adil dan baik pada orang yang tidak memerangi
karena agama
 Beramal boleh kepada siapa saja, meskipun beda agama
Secara Historis : Piagam Madinah
1. Orang Islam adalah satu kelompok, meskipun beda suku
2. Hubungan antara sesama kelompok Islam dan antara
kelompok Islam dengan kelompok lain didasarkan pada:
hubungan tetangga yang baik, saling membantu dalam
menghadapi musuh bersama, membela mereka yang
teraniaya, saling menasehati dan menghormati kebebasan
beragama
eldison
PERSPEKTIF KATOLIK
1. Inti Ajaran Yesus : Prinsip Saling Mengasihi. Tuhan telah mengasihi
kita, maka kitapun diajak untuk saling mengasihi satu sama lain,
“Supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu”
(Yoh. 15 : 12). Bahkan kepada musuhpun Yesus mewajibkan muridmuridnya untuk mengasihi “Kasihilah musuhmu dan berbuat baik
kepada orang yang membenci kamu (Lukas 6 : 27)
2. Dalam Kitab Perjanjian Baru dijabarkan bahwa kasih itu sabar, kasih
itu murah hati. Kasih itu tidak berkesudahan …..Demikian tiggal ketiga
hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di
antaranya kasih (1 Korintus 143 : 1-13)
3. Konsili Vatikan II : Sikap gereja terhadap agama lain disebut NOSTRA
AETATE (NA). Sikap gereja ini dinyatakan sbb: “Pada zaman kita
bangsa manusia semakin erat bersatu dan hubungan-hubungan
antara berbagai bangsa berkembang. Gereja mempertimbangkan
dengan lebih cermat, bagaimana hubungannya dengan agama-agama
bukan kristiani.”
eldison
4. Konsili tersebut merumuskan Gereja Katolik terhadap:
Berbagai Kepercayaan, Agama Hindu dan Budha; “Gereja dan Umat
Katolik berupaya memperjuangkan agar semua orang dapat hidup
dalam kedamaian, keadilan dan kesejahteraan melalui pembinaan
pastoral umat; Internal (Komunitas Basis Gerejani (KBG), Eksternal;
“HABITUS BARU” dalam dialog agama, yaitu Dialog persaudaraan
untuk mewujudkan kesejahteraan melalui aksi kemanusiaan tanpa
memandang perbedaan agama.
DIALOG PERSAUDARAAN ditujuan sbb:
 Menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati
“Suka bertemu” dgn prinsip tidak meremehkann perbedaan
 Bekerjasama membangun masyarakat sejahtera
eldison
PERSPEKTIF PROTESTAN : Gereja Reformasi
LANDASAN TEOLOGIS KERUKUNAN
1. Umat Manusia sebagai Keluarga Besar Tuhan
Keluarga adalah simbol sebuah komunitas yang memiliki keragaman
dan adanya perbedaan, namun yang menonjol bukanlah benturan
dan konflik, tetapi kedamaian, kesejukan, ketertiban dan keamanan.
Yang muncul justru sikap asah, asih dan asuh untuk mendapatkan
hubungan yang selaras, dan seimbang antara berbagai pribadi.
“Dunia itu adalah panggung yang mempertontonkan kemuliaan
Tuhan”. Atas dasar ini, maka hidup rukun di antara semua umat
manusia dan antar seluruh makhluk. (Markus 16-15).
2. Kerajaan Tuhan
Kerajaan Tuhan = God’s Kingship (bukan Kerajaan Allah), berarti
“Kepemerintahan Tuhan”. Maknanya: Situasi yang luas yang
meliputi seluruh kehidupan yang ada di dalamnya, Tuhan
memerintah sebagai Raja / suasana yang di dalamnya
Tuhan memiliki seluruh kehidupan
eldison
PERSPEKTIF HINDU
DASAR PANDANGAN HINDU MELANDASI KERUKUNAN
Sloka dalam Bhagavad Gita berbunyi: “Ye yatha mam prapadyante tanis
tathai va bhajamy aham mama vartma nuvartante manusyah partha,
sarvasah”, artinya Dengan jalan bagaimanapun orang-orang memujaku,
dengan jalan yang sama itu juga Aku memenuhi keinginan mereka.
Melalui banyak jalan manusia mengikuti jalanku. Oh Partha.
Kerukunan terjadi akibat adanya saling menghormati dalam
menempuh cara atau agama masing-masing piak sepanjang tujuan
akhirnya adalah menuju pencapai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ajaran Hindu memb erikan landasan untuk struktur sosial yang
menampung perbedaan agama atas dasar rasa saling menghargai
dan menghormati.
eldison
PERSPEKTIF BUDHA
Dalam ajaran Buddha Dhamma PIKIRAN
memegang peranan penting. Segala sesuatu
ditentukan oleh pikiran. Hal ini dinyatakan oleh
Sang Buddha dalam kitab suci Dhammapada
ayat 1 dan ayat 2 sebagai berikut:
1. Segala sesuatu didahului oleh pikiran, pikiran diibaratkan sebagai
majikan, semuanya ditentukan dan dibuat oleh pikiran, kalau
seorang berkata dan berbuat dengan pikiran jahat, maka
penderitaan akan selalu mengikutinya bagaimana roda pedatai
yang mengikuti kaki lembu yang menariknya
2. Segala sesuatu didahului oleh pikiran, pikiran diibaratkan sebagai
majikan, semuanya ditentukan dan dibuat oleh pikiran, kalau
seseorang berkata dan berbuat dengan pikiran baikk, maka
kebahagiaan akan selalu mengikutinya, bagaikan bayangan suatu
benda tidak pernah berpisah dari bendanya.
eldison
Etika PNS
Konflik dan perpecahan (Sang Buddha) bersumber pada
pikiran jahat yang berupa kebencian, keserakahan, dengki dan
irihati, serta kebodohan atau ketidaktahuan. Sabda Sang
Buddha: “Di dunia ini kebencian belum pernah berakhir jika
dibalas dengan kebencian. Tetapi kebencian akan berakhir
kalau dibalas dengan cinta kasih, Ini adalah hukum yang kekal
abadi” (Dhammapada, ayat 6)
KERUKUNAN SANGAT TERGANTUNG KEPADA PIKIRAN
MANUSIA. KARENA SEMUA BISA DIKENDALIKAN OLEH
KEKUATAN PIKIRAN. PERPECAHAN DIKARENAKAN
PIKIRAN JAHAT, KEBENCIAN DAN SEJENISNYA.
SEDANGKAN KEBENCIAN BERAWAL DARI
KETIDAKTAHUAN
eldison
THEOLOGIS:
IMAN & IBADAH RITUAL
ISLAM
BUDDHA
MEMBIARKAN
MENGHARGAI
MENGHORMATI
TENGGANG RASA
HINDU
eldison
KATOLIK
PROTESTAN
RUKUN ….
YA
eldison
Eldison Bdk Padang
Download