BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bany ak sek ali pilihan y ang ditawark an k epada inv estor agar menginv estasik an danany a, baik pada real assets seperti tanah dan properti maupun pasar uang dan pasar modal. Pada pasar uang inv estor dapat menggunak an instrumen seperti commercial paper atau sertifik at deposito untuk berinv estasi, sedangk an pada pasar modal inv estor dapat menginv estasik an danany a dengan menggunak an instrumen seperti saham dan obligasi. Pasar modal merupak an sarana y ang efek tif untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungk ink an k arena pasar modal merupak an instrumen k euangan penting dalam suatu perek onomian, y ang berfungsi memobilisasi dana dari masy arak at k e sek tor produk tif (perusahaan). Pasar modal di Indonesia telah berdiri sejak jaman Belanda, tepatny a pada tanggal 14 Desember 1912. Namun saat itu bernama “Vereniging voor Effectenhandel”. Pada tanggal 1 Januari 1925, pasar modal di Surabay a mendapat giliran dibuk a dan disusul di Semarang pada tanggal 1 A gustus 1925. Bursa Efek Jak arta (BEJ) dibuk a pada tanggal 3 Juni 1952. Efek tif mulai bulan Nov ember 2007, setelah diadak anny a RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) y ang diadak an pada 30 Ok tober 2007. BEJ dan BES bergabung menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia). Dalam inv estasi mengharapk an saham semua tingk at pengembalian inv estor y ang (return ) y ang melak uk an inv estasi tentu sesuai dengan dana y ang diinv estasik an. Namun tingk at pengembalian y ang diharapk an oleh inv estor tidak selalu sesuai dengan tingk at pengembalian ak tual y ang ak an diperoleh sehingga inv estor tidak mengetahui dengan pasti hasil y ang ak an diperoleh dari inv estasi saham. Keadaan ini 1 menunjukk an bahwa inv estor menghadapi risik o dalam berinv estasi. Oleh k arena itu inv estor harus dapat memperk irak an seberapa besar risik o y ang harus ditanggungny a. Untuk mengestimasi return suatu sek uritas dengan baik dan mudah diperluk an suatu model estimasi. Capital Asset Pricing Model (CA PM) merupak an salah satu teori y ang mencoba menjelask an bagaimana suatu ak tiv a ditentuk an hargany a oleh pasar atau bagaimana menentuk an tingk at k euntungan y ang dipandang lay ak untuk suatu inv estasi saham. Oleh k arena itu Capital Asset Pricing Model (CA PM) y ang dapat digunak an untuk mengestimasi return suatu sek uritas dianggap penting di bidang k euangan. Sedangk an untuk meminimalk an risik o pada tingk at imbal hasil y ang dik ehendak i dalam berinv estasi saham dapat dilak uk an dengan cara div ersifik asi atau menanamk an dana k e lebih dari satu jenis surat berharga (membentuk portofolio). Namun persoalanny a adalah berapa besar proporsi dana harus diinv estasik an pada masingmasing saham agar diperoleh imbal hasil seperti y ang dik ehendak i dengan risik o y ang paling minimum. Oleh k arena itu penulis ak an melak uk an pembentuk an portofolio optimal model Mark owitz untuk menjawab permasalahan ter sebut. A dapun saham y ang digunak an sebagai sampel pada penelitian ini adalah Indek s LQ 45. Indek s LQ45 adalah deretan 45 saham y ang merupak an saham-saham dengan transak si perdagangan terbany ak di BEI. Saham-saham ini biasa juga disebut sebagai saham-saham blue-chip . Saham-saham pada indek s LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati selek si utama y ang telah ditetapk an. Saham-saham y ang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan setiap 6 bulan ak an diadak an review (awal Februari dan Agustus). Mengingat pentingny a melakuk an pertimbangan dalam pengambilan k eputusan inv estasi, mak a penulis tertarik untuk melak uk an penelitian dengan judul “ A nalisis CAPM dan Portofolio Markowitz pada Saham-Saham LQ 45“ 2 1.2 Identifikasi Masalah Berdasark an latar belak ang masalah di atas, mak a rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanak ah hasil return y ang diharapk an pada masing-masing saham? 2. Bagaimana memilih saham terbaik dengan k riteria Coefficient of Variation (CV) minimum? 3. Bagaimana mendapatk an komposisi portofolio saham y ang optimal? 4. Manak ah saham y ang paling menguntungk an untuk berinv estasi ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan y ang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui hasil return y ang diharapk an pada masing-masing saham. 2. Untuk memilih saham terbaik dengan k riteria Coefficient of Variation (CV) minimum. 3. Untuk mendapatk an k omposisi portofolio y ang optimal. 4. Menganalisis saham y ang paling menguntungk an untuk berinv estasi. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti - Dapat memperdalam pengetahuan di bidang manajemen k euangan - Menambah pengetahuan dalam analisis inv estasi - Menambah wawasan terhadap pasar modal - Mengetahui cara mengimplementasik an teori potofolio secara optimal b. Bagi Inv estor - Dapat dijadik an bahan pertimbangan inv estasi 3 dalam pengambilan k eputusan - Memberik an pengetahuan k epada inv estor cara mengimplementasik an teori portofolio secara optimal - Mengurangi risiko y ang dapat merugik an inv estor seperti ditipu oleh brok er k arena diharapk an dengan membaca tesis ini, inv estor menjadi lebih mengerti tentang inv estasi saham c. Bagi Perusahaan - Dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan k eputusan inv estasi dan membuat strategi untuk menarik para inv estor d. Bagi Pembaca - Menambah wawasan di bidang manajemen k euangan - Menambah pengetahuan terhadap analisis inv estasi 4