Jurnal Litek Volume 5 Nomor 2, September 2008: hal. 46-48 ANALISIS RANDOM NOISE PADA PROSES PEMBAKARAN MOTOR ROKET Arief Mardiyanto1 ABSTRAK Proses pembakaran motor roket berakibat masanya berkurang dan timbul goncangan sehingga menghasilkan random noise yang didalamnya mengandung banyak informasi isyarat. Random noise yang ditimbulkan oleh gangguan secara berkilas dan berlangsung cukup cepat maka merupakan white noise Dengan teknik pemrosesan isyarat( signal Processing) suatu random noise akan dapat dipisahkan guna mendpaatkan isyarat dan informasi yang dibutuhkan. Tegangan desah efektif ditimbulkan oleh suhu, lebar jalur (Hz) dan resistansi dalam rangkaian. Kata kunci : pembakaran motor roket, random noise, white noise, signal processing, tegangan desah efektif. PENDAHULUAN persamaannya adalah v - ukeluar. Jadi momentum awal sistem pada saat t adalah: Pi = m.v ................................................... (1) Momentum sistem pada saat t + t adalah: Pf = ( m - m ) (v + v) + m ( v - ukeluar ) = mv + m.v – v. m - m v + v m ukeluar m = mv + m.v - ukeluar m ...................... (2) Dengan menghitung perubahan momentum dan menyamakannya dengan impuls, maka didapatkan persamaan: P = Pf – Pi = m.v - ukeluar m = Feks t ….(3) Kondisi massa roket akan mengalami perubahan terus menerus ketika roket tersebut melakukan pembakaran bahan bakarnya dan mengeluarkan gas buangnya. Sehingga momentum yang hilang karena gas yang dikeluarkan sama dengan momentum yang diperoleh roket. Akibat lain yang ditimbulkan adalah menghasilkan random sinyal yang mengandung informasi isyarat komplek. Komponen random noise yang ditimbulkan secara berkilas dan berlangsung cukup cepat merupakan white noise yang perlu ditekan sampai minimum, jika tidak informasi keluaran yang dibutuhkan bisa hilang tenggelam didalam desah. Dalam tulisan ini membahas random noise yang didapatkan pada saat pengujian proses pembakaran motor roket dengan menggunakan analisa wavelet, serta dimaksudkan untuk mengetahui besarnya tegangan desah efektif. Selanjutnya dibagi dengan waktu dan mengambil limit bila t mendekati no, maka suku v/ t mendekati turunan dv/dt, yang merupakan percepatan, dan suku m/t mendekati dm/dt dan ini meruapakan nilai absolut laju perubahan massa roket. Jadi persamaan untuk roket sekarang adalah : TINJAUAN PUSTAKA m Gaya Dorong Hukum kekekalan momentum merupakan rumusan aplikasi untuk aksi dorongan motor jet, dimana gas akan mengerjakan gaya yang sama dan berlawanan pada roket untuk mendorongnya kedepan. Momentum yang hilang karena gas yang dikeluarkan sama dengan momentum yang diperoleh roket. Kondisi massa roket akan mengalami perubahan terus menerus saat roket tersebut melakukan pembakaran bahan bakarnya dan mengeluarkan gas buangnya. Feks merupakan gaya eksternal netto yang bekerja pada roket, m adalah massa roket ( ditambah bahan bakar yang belum terbakar didalamnya), dan v merupakan kelajuan roket relatif terhadap bumi pada saa t . Saat t + t, roket mengeluarkan gas bermassa m yang berupa nilai absolut, karena massa gas yang dikeluarkan sama besarnya dengan perubahan massa roket m, yang bernilai negatif. Jadi pada saat t + t, roket mempunyai massa m - m dan bergerak dengan kelajuan v + v. Apabila gas buang dengan kelajuan Ukeluar memiliki nilai relatif terhadap roket, maka kecepatannya pada saat t + t akan relatif terhadap bumi sehingga 1 dv dm u keluar Feks dt dt .......(4) Besaran ukeluar dm/dt dinamakan dorongan roket : Fdorongan = ukeluar dm/dt.......................(5) Noise Noise merupakan sinyal yang tidak dikehendaki, pada umumnya bersama sama dengan sinyal informasi yang dikehendaki bergabung menjadi satu kesatuan sinyal. Usaha untuk memisahkan informasi dari noise dilakukan dengan analisis pengolahan sinyal. Signal-toNoise Ratio (SNR) merupakan suatu parameter yang penting untuk mengukur kualitas suatu informasi di dalam suatu sinyal, definisinya : Daya Sinyal SNR ..................................(6) Daya Noise makin kecil angka SNR makin sulit informasi diambil atau dipisahkan dari noise. H o : tidak terdapat signal / inf ormasi adanya y (t ) n (t ) H 1 : terdapat inf ormasi y ( t ) x ( t ) n t adalah Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe 46 adanya kelainan kelainan Analisis Random Noise Pada Proses……………………………………………………………………….…..Arief Mardiyanto) dimana x(t) adalah informasi (sinyal) yang diinginkan, n(t) adalah noise yang posisinya merupakan ketidak pastian. Oleh karenanya kehadiran noise n(t) didalam sinyal yang diterima y(t) menjadikan tes hipotesa hanya dapat dilakukan dengan prinsip statistik, dan digunakan probabilitas kondisional : p (H 0 │ y (t )) : adalah probabilitas diperolehnya H0 untu y(t) yang diberikan, p(H1 │ y (t )) : adalah probabilitas diperolehnya H1 untu y(t) yang diberikan sehingga nilai H0 dapat diputuskan jika : p (H 0 │ y (t )) > p (H 1 │ y(t )) atau diskret menjadi koefisien-koefisien wavelet yang didapatkan dengan cara menggunakan dua tapis; low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF) untuk menapis sinyal yang beralawanan. Tapis lolos-rendah mewakili fungsi basis (fungsi penyekala) dan tapis detil mewakili wavelet. Proses alihragam sinyal ini dinamakan proses alihragam wavelet dengan cara filter bank,dan menghasilkan dua koefisien : 1. Koefisien aproksimasi (approximations) adalah komponen yang paling penting pada sinyal, karena mengandung komponen frekuensi rendah sinyal. 2. Koefisien detil (details) adalah koefisien yang mengandung komponen frekuensi tinggi. Langkah-langkah proses alihragam wavelet diskrIt satu level ditunjukkan pada gambar 2. p ( H 0 y (t )) 1 .......................................................(7) p ( H 1 y (t )) sebaliknya bila H1 yang benar maka : p (H 1 │ y (t )) p ( H 1 y (t )) p ( H 0 y (t )) 1 > p (H 0 │ y(t )) atau ..................................................(8) Gambar 2. Alihragam Wavelet DiskrIt Keterangan: S LPF HPF A D : Sinyal Asli Diskret : Low Pass Filter (tapis lolos rendah) : High Pass Filter (Tapis lolos tinggi) : Koefisien Aproksimasi : Koefisien detil fungsi wavelet Ψ yang mengalami berbagai pergeseran dan penyekalaan dalam rentang waktu tertentu, persamaan matematisnya adalah Wavelet C (skala , posisi) f (t ) Ψ (skala,posisi,t) dt..........(10) Alihragam wavelet dekomposisi merupakan suatu proses pengubahan data kebentuk lain sehingga mudah dianalisis, sehingga merupakan proses mengubah sinyal kedalam berbagai gelombang wavelet asli (mother wavelet) dengan berbagai pergeseran dan penyekalaan, persamaan itu adalah : C (skala , posisi) f (t ) Ψ(skala,posisi,t) .........(11) 2 Pemetaan atas fungsi f (t ) L (ℝ) yang gayut pada i j ( x) : (2 j x i) ................................(9) parameter waktu t, untuk suatu fungsi f ( , ) gayut pada skala atau dilatasi parameter σ dan translasi waktu parameter τ . dengan persamaan ; 1 t f ( , ) W f , ( , 0 f (t ) dt (12) Sifat alih ragam wavelet menjadi begitu penting dalam berbagai bidang, karena: 1. Waktu kompleksitasnya bersifat linear. Alih ragam wavelet dapat dilakukan dengan sempurna dengan waktu yang bersifat linear. 2. Koefisien-koefisien wavelet yang terpilih bersifat jarang. Secara praktis, koefisien-koefisien wavelet kebanyakan bernilai kecil. Kondisi demikian sangat memberikan keuntungan terutama dalam bidang pemampatan data. 3. Wavelet dapat beradaptasi pada berbagai jenis fungsi, seperti fungsi yang tidak kontinu (diskret) dan fungsi yang didefinisikan pada domain yang dibatasi. Fungsi Ψ(t) L2 (ℝ) untuk menganalisis gelombangsingkat. METODE PENELITIAN Setup percobaan pada proses pembakaran motor roket dengan menggunakan sensor accelerometer seperti pada skema gambar dibawah, untuk merecord hasil-hasil sinyal yang mentransfer informasi dengan menggunakan ADC yang dihubungkan dengan serial port RS 232 ke sebuah komputer. Wavelet Diskrit Seperti halnya alih ragam fourier diskret, alih ragam wavelet diskrIt adalah pengalih ragaman sinyal 47 Jurnal Litek Volume 5 Nomor 2, September 2008: hal. 46-48 Sensor RS232 ADC C Gambar 7. Denoising dengan White Noise KESIMPULAN Gambar 3. Setup penempatan sensor dengan rangkaian ADC Dari hasil record data dilapangan dan selanjutnya dianalisa dengan wavelet, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa : 1. Noise yang terjadi pada saat pembakaran propelan roket tidak berasal dari satu sumber, melainkan banyak media yang mempengaruhi. 2. Sumber panas saat bahan propelan meledak memberikan sinyal hentakan yang keras sehingga suara ledakan merupakan salah satu sumber sinyal yang besar dan temperatur panas pembakaran dapat menimbulkan noise yang berlebihan secara kontinyu. 3. Akibat gesekan pada tabung roket dengan pencekam dapat menimbulkan noise. 4. Ledakan pada propelan yang besar akan berakibat pengiriman sinyal informasi pada payload roket akan berpengaruh. 5. Telah dilakukan pengujian untuk meneliti kandungan informasi sinyal yang dihasilkan pada pengujian pembakaran propelan roket. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyesuaian penggunaan sensor gaya dorong, sensor accelerometer dan perekam data (komputer) bertujuan agar parameter besar gaya dorong saat terjadi pembakaran bahan bakar propelan dapat ter-rekam dengan baik. Pemasangan sensor accelerometer ke bagian propelan uji statis roket dan menseting program softwarenya, agar tidak mengganggu secara teknis uji statis roket SARAN Masih diperlukan adanya media peredam pada bagian fisik tabung roket saat pengujian pembakaran propelan roket, sehingga dapat mengurangi noise dari sinyal informasi yang diperlukan. Gambar 4. Dekomposisi Penuh Sinyal DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmed-Sid, M. A.,1995, “Image Processing, Theory, Algorithms and Architectures”, McGrawHill International Editions, Singapore. [2] Candy, V James., 1987, “ Signal Processing “ The Model- Based Approach, Mc Graw-Hill Book Company. [3] Daubechies, I., 1995, “Ten Lectures On Wavelets”, Capital City Press, Montpelier,Vermont. [4] DeFaatta, J David., Lucas, G Joseph., and Hodgkiss, S William., 1988, “Digital Signal Processing” A System Design Approach., John Wiley and Sons. [5] Newland, D. E., 1995 “ An Introduction to Random Vibrations Spectral and Wavelet Analysis”, Third Edition, Longman House, Burnt Mill, Harlow, England. Gambar 5. Detail Aproksimasi Signal dan koefisiennya Gambar 6 Denoising Residual 48