Pemberian Kolkhisin untuk Peningkatan Kualitas Semangka Dikirim oleh prasetya1 pada 14 September 2006 | Komentar : 0 | Dilihat : 1818 Salah satu sifat dari materi pemuliaan tanaman adalah adanya keragaman genetik tinggi. Perubahan jumlah kromosom dapat terjadi pada tanaman dan merupakan sumber keragaman genetik, hal tersebut dapat berupa pemindahan, pembalikan, penghapusan maupun penggandaan kromosom. Perlakuan kimia yang dapat mempengaruhi perubahan jumlah kromosom adalah menggunakan bahan kimia kolkhisin. Salah satu jenis tanaman hortikultura yang dapat ditingkatkan nilai ekonominya apabila diperlakukan kolkhisin adalah semangka (Citrullus vulgaris Schrad). Efektivitas Pemberian Kolkhisin terhadap Ploidissi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard)”. Ujian terbuka disertasi Sumarji digelar Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Kamis 14/9. Bertindak sebagai promotor Dr Ir Nur Basuki, dan kopromotor Prof Dr H Saubari M Mimbar MAgr serta Dr Ir Lita Soetopo. Sementara tim dosen penguji terdiri dari Prof Dr Ir Tatik Wardiati MS, Prof Dr Ir Sumeru Ashari MAgr, Dr Ir Kuswanto MS, dan Prof (R) Dr Ir Sudarmadi Purnomo MS. Turut hadir menyaksikan ujian terbuka ini mantan Menteri Kehakiman dan Menteri Pertahanan, Prof Dr H Mahfud MD SH SU, yang kini menjabat Rektor Universitas Islam Kadiri, Kediri. Sumarji mengatakan, budidaya tanaman semangka di Indonesia masih terbatas untuk memenuhi pasar dalam negeri. Padahal, tidak tertutup kemungkinan semangka Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Meski memiliki prospek cerah, jaminan kontinuitas, kuantitas dan kualitas semangka yang dihasilkan masih menjadi kendala. Sumarji mengadakan tiga penelitian dalam penyusunan disertasinya. Pertama, berupa perlakuan kolkhisin pada biji semangka homozigot (galur murni hasil penggaluran). Kedua, berupa evaluasi tanaman termutasi (poliploid). Dan ketiga, berupa evaluasi tanaman hibrida poliploid. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam tiga periode, masingmasing April-Juni 2005, Juni-September 2005, dan September-November 2005, di Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom (Kabupaten Nganjuk), laboratorium biologi molekuler FMIPA, dan laboratorium fisiologi tumbuhan FP Unibraw, serta laboratorium kedokteran UMM. Dari penelitian yang dilakukan Sumarji diketahui bahwa perlakuan kolkhisin memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase tanaman termutasi. Semakin tinggi konsentrasi kolkhisin yang diberikan, semakin besar presentase tanaman termutasi, dengan banyak bagian tanaman yang menunjukkan gejala perubahan fenotipe. Hal ini dikarenakan pada tanaman termutasi telah mengalami penggandaan kromosom yang mengakibatkan pertambahan jumlah sel dan gen yang menyebabkan DNA meningkat sehingga diikuti pertambahan RNA yang mengkode protein. Sumarji menyatakan, untuk menghasilkan tanaman semangka tetraploid yang efektif dapat digunakan metode perendaman benih dan taraf konsentrasi kolkhisin 0,2 persen. Pada akhir ujian, Sumarji dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan gelar doktor dalam bidang imu pertanian (minat pemuliaan tanaman) dengan predikat cumlaude (IPK 3,93). Dr Sumarji SP MP (35 tahun) adalah sarjana pertanian lulusan Universitas Muhammadiyah Malang, dan magister di bidang ilmu tanaman dari Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Ayah dua orang putri ini dosen (dipekerjakan Depdiknas Kopertis Wilayah VII Jawa Timur) pada Fakultas Pertanian Universitas Kadiri, Kediri, menjabat sebagai Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri Kediri, di samping sebagai Ketua Yayasan Gema Aulia Bakti Pertiwi, dan direktur utama pada dua perusahaan agribisnis. [nik]