Hand Out Fisika II Kapasitor terdiri dari dua buah konduktor yang diberi muatan berlainan jenis dan sama besar. Kedua konduktor terisolasi dalam suatu ruangan. Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan atau energi. 1 March 2007 1 Hand Out Fisika II KAPASITOR Terisolasi berarti medan di dalam ruangan tersebut hanya dihasilkan oleh kedua muatan pada konduktor. +Q 1 March 2007 -Q 2 Hand Out Fisika II KAPASITANSI (C) Adalah kemampuan suatu kapasitor menyimpan muatan atau energi Makin besar nilai C maka makin besar muatan atau energi yang dapat disimpan sebuah kapasitor Ukuran kapasitansi dalam S.I dinyatakan dalam farad atau F Contoh : C = 0,0001 F 1 March 2007 3 Hand Out Fisika II Kapasitansi ( C ) didefinisikan sebagai berikut : Q C= atau Q = C V V Q adalah besar muatan pada kapasitor V besar beda potensial antara kedua konduktor Jadi C > 0 1 March 2007 4 Hand Out Fisika II PERHITUNGAN KAPASITANSI BEBERAPA KAPASITOR BERDASARKAN BENTUK KONDUKTOR ADA 3 MACAM KAPASITOR YAITU : • Kapasitor Plat Sejajar • Kapasitor Silinder • Kapasitor Bola Dalam mencari C kita terlebih dahulu menghitung beda potensial antara kedua konduktor (lihat bab tentang Potensial). 1 March 2007 5 Hand Out Fisika II KAPASITOR PLAT SEJAJAR Terdiri dari dua buah plat identik yang dipasang sejajar Asumsi : - Luas plat (A) >> jarak antar plat ( d ) - Medan listrik di ruang antar plat konstan ( E ) A +Q -Q +Q E -Q r Q ) E= i [ N/C] εo A 0 d 1 March 2007 d x 6 Hand Out Fisika II KAPASITOR PLAT SEJAJAR Beda potensial V dicari menggunakan persamaan berikut : (2 ) V = V 2 -V1 = - ∫ r r E •d r (1 ) Diperoleh σ V = d εo di m ana σ = Q /A ≡ m uatan per satuan luas 1 March 2007 7 Hand Out Fisika II KAPASITOR PLAT SEJAJAR +Q E 0 +σ -Q d x E 0 r Q ) Eo = i [ N/C] εoA -σ d x r σ ) Eo = i [ N/C] εo d r r σ σ σ E o •dr = dx → V2 -V1 = − ∫ dx = d εo 1 March 2007 0 εo εo 8 Hand Out Fisika II KAPASITOR PLAT SEJAJAR d r r σ σ σ E o •dr = dx → V2 -V1 = − ∫ dx = d εo 0 εo εo Besar beda potensial antara kedua plat adalah : V = σ ε d o Jadi kapasitansi kapasitor plat sejajar adalah : Q C= = εA V d O 1 March 2007 9 Hand Out Fisika II KAPASITOR PLAT SEJAJAR C = ε A d O Kapasitansi tidak bergantung pada muatan (Q ) dan beda potensial (V) Kapasitansi bergantung pada dimensi kapasitor ( A ) dan ( d ) serta materi yang mengisi ruang antar plat ( εo ). 1 March 2007 10 Hand Out Fisika II KAPASITOR SILINDER Terdiri dari dua buah silinder sama panjang yang dipasang sepusat. Dalam hal ini kita ambil dua buah silinder tipis dengan jari-jari a dan b ( a < b ). L L a 1 March 2007 b 11 Hand Out Fisika II KAPASITOR SILINDER Misalkan silinder kecil diberi muatan +Q dan silinder besar diberi muatan –Q. Penampang lintang a b E +Q -Q r Eo = 1 March 2007 Q 1 ) r di mana r diukur dari sumbu silinder 2πε o L r 12 Hand Out Fisika II KAPASITOR SILINDER Mari kita menghitung besar beda potensial antara kedua silinder menggunakan persamaan berikut : (2) r r V=V2 -V1 =- ∫ E o •dr (1) r r E o •dr = b Q 1 Q 1 Q b dr → Vb -Va = − ∫ dr = ln( ) 2πε o L r 2πε o L r 2πε o L a a Jadi besar beda potensial antara kedua konduktor V 1 March 2007 = Q 2 π ε o L ln ( b a ) 13 Hand Out Fisika II KAPASITOR SILINDER Kapasitansi ( C ) adalah C = 1 March 2007 Q V = 2πεoL 1 b ln a 14 Hand Out Fisika II KAPASITOR BOLA Terdiri dari dua buah bola yang dipasang sepusat, berjari-jari a dan b ( a < b ). b a b a Misalkan kedua bola adalah bola tipis 1 March 2007 15 Hand Out Fisika II KAPASITOR BOLA Berapa besar beda potensial antara kedua bola? Untuk menjawab pertanyaan di atas, misalkan bola yang lebih kecil diberi muatan +Q dan bola yang lain –Q. b a -Q +Q r Q 1 ) Eo = r di mana r diukur dari pusat bola 2 4πε o r 1 March 2007 16 Hand Out Fisika II KAPASITOR BOLA Berdasarkan E di atas, maka beda potensial antara kedua bola adalah ( 2 ) r r V = V 2 -V 1 = - ∫ E • d r ( 1 ) r r E•dr = V 1 March 2007 b Q 1 Q 1 Q 1 1 → = − = dr V -V dr ( − ) b a 2 2 ∫ 4πε o r 4πε o r 4πε o b a a = Q 4 π ε o b -a ( ) ab 17 Hand Out Fisika II KAPASITOR BOLA Kapasitansi ( C ) adalah Q ab C = = 4πεo V b -a 1 March 2007 18 Hand Out Fisika II DIELEKTRIK BAHAN DIELEKTRIK DILETAKKAN DALAM RUANGAN ANTAR KONDUKTOR PADA SUATU KAPASITOR DENGAN TUJUAN UNTUK MEMPERBESAR KAPASITANSI AKAN DITINJAU SECARA MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK UNTUK MEMPERMUDAH PERSOALAN DITINJAU KAPASITOR PLAT SEJAJAR RUMUS YANG DIHASILKAN BERLAKU UNTUK SELURUH KAPASITOR, KECUALI BEBERAPA RUMUS HANYA BERLAKU UNTUK KAPASITOR PLAT SEJAJAR 1 March 2007 19 Hand Out Fisika II TINJAU MAKROSKOPIK Tinjauan makroskopik berdasarkan hasil empirik (percobaan) Ruangan kapasitor mula-mula vakum. Kapasitor diisi muatan dengan cara dihubungkan dengan sumber DC Vo . Kemudian setelah penuh sumber dilepas. A A vakum d 1 March 2007 +Qo -Qo A Co = ε o d Eo = Qo/(2Aεo) Vo 20 Hand Out Fisika II TINJAUAN MAKROSKOPIK •Sumber dilepas berarti tidak ada sumber muatan, maka muatan pada kapasitor tetap (Qo). •Setelah sumber dilepas, beda potensial antar konduktor diukur diperoleh : +Qo -Qo Eo = Qo/(2Aεo) Vo +Qo -Qo VOLTMETER Hasil yang diperoleh sama dengan beda potensial sumber DC 1 March 2007 21 Hand Out Fisika II TINJAUAN MAKROSKOPIK Bagaimana beda potensial jika setelah dilepas ruang antar konduktor diisi dielektrik? +Qo -Qo dielektrik V? 1 March 2007 Hasilnya adalah Artinya V <1 Vo E <1 Eo E adalah medan di dalam kapasitor setelah diberikan dielektrik 22 Hand Out Fisika II TINJAUAN MAKROSKOPIK Konstanta pembanding besaran potensial/medan listrik sebelum dan sesudah diisi dielektrik dikenal sebagai konstanta dielektrik (κ) atau permitivitas relatif (εr) Vo V= , di mana κ ≥ 1 κ Persamaan di atas berlaku untuk semua kapasitor, tidak hanya untuk plat sejajar. Bagaimana kapasitansi setelah diisi dielektrik ? 1 March 2007 23 Hand Out Fisika II Ingat, Muatan kapasitor tetap! Berdasarkan persamaan Q = CV diperoleh : Q o = C o Vo C o Vo = κC o = CV → C = V C = κC o 1 March 2007 24 Hand Out Fisika II TINJAUAN MIKROSKOPIK ADA BEBERAPA HAL BARU YANG HARUS DIPERHATIKAN YAITU : MOMEN DIPOL LISTRIK (p) POLARISASI (P) ORIENTASI DIPOL 1 March 2007 25 Hand Out Fisika II MOMEN DIPOL (p) PANDANG SEPASANG MUATAN TITIK (+Q DAN –Q) YANG DIPISAHKAN OLEH JARAK d. -Q +Q d MOMEN DIPOL MEMILIKI ARAH DARI –Q KE +Q DENGAN BESAR p = Qd -Q +Q p = Qd JIKA KE KANAN ADALAH X POSITIF, MAKA r p 1 March 2007 = Q d ) i 26 Hand Out Fisika II POLARISASI (P) POLARISASRI (P) DIDEFINISIKAN SEBAGAI MOMEN DIPOL (p) PER SATUAN VOLUME (V). r r p P= V 1 March 2007 DI MANA ARAH P SAMA DENGAN ARAH p V VOLUME DARI DIELEKTRIK 27 Hand Out Fisika II ORIENTASI DIPOL SECARA UMUM SETIAP BAHAN MEMILIKI MUATAN NEGATIF DAN POSITIF. MUATAN TERSEBUT DAPAT BERDIRI SENDIRI (MONOPOL) ATAUPUN BERPASANGAN (DIPOL) SECARA UMUM , ARAH DIPOL DALAM BAHAN DIELEKTRIK ACAK 1 March 2007 28 Hand Out Fisika II ORIENTASI DIPOL UNTUK MEMUDAHKAN, PASANGAN MUATAN (DIPOL) DIGAMBARKAN DENGAN TANDA PANAH. -Q +Q -Q +Q SECARA UMUM , ARAH DIPOL DALAM BAHAN DIELEKTRIK ACAK, SEHINGGA MOMEN DIPOL TOTAL MENDEKATI NOL. 1 March 2007 29 Hand Out Fisika II TINJAUAN MIKROSKOPIK SEKARANG TINJAU KAPASITOR PLAT SEJAJAR DAN BAHAN DIELEKTRIK +Qo +Qo -Qo -Qo Eo = Qo/(2Aεo) BAGAIMANA ORIENTASI DIPOL JIKA BAHAN DIELEKTRIK DILETAKKAN DI DALAM KAPASITOR? 1 March 2007 30 Hand Out Fisika II TINJAUAN MIKROSKOPIK INGAT MUATAN POSITIF DAN NEGATIF SALING TARIK-MENARIK! +Q -Q VAKUM KAPASITOR 1 March 2007 DIPOL PERHATIKAN BAHWA ARAH DIPOL MENJADI BERUBAH, CENDERUNG SEARAH MEDAN LUAR (EO) 31 Hand Out Fisika II Orientasi dipol tanpa medan luar Orientasi dipol saat dikenakan medan luar p tidak nol p→0 Dielektrik saat dikenakan medan luar 1 March 2007 -q +q 32 Hand Out Fisika II Sekarang perhatikan 2 pasang plat yang bermuatan Q dan q +Q -Q -q +Q -q +q -Q E’ = (q/εoA)(-i) Eo = (Q/εoA) i PERHATIKAN MEDAN DIE DAERAH ANTARPLAT 1 March 2007 +q = Eo + E’ atau E = [(Q/εoA) –(q/εoA)] i 33 Hand Out Fisika II KEMBALI KE KAPASITOR DAN DIELEKTRIK Muatan Q disebut muatan bebas (dapat diatur dengan mengatur beda potensial sumber) Muatan q disebut muatan induksi (bergantung pada jenis bahan dielektrik) Karena Q dapat diatur, maka Eo juga dapat diatur Karena q tidak dapat diatur, maka E’ juga tidak dapat diatur Perhatikan medan di dalam ruangan kapasitor setelah ada dielektrik! Medan E bergantung pada muatan Q dan q Apakah medan E dapat diatur? 1 March 2007 34 Hand Out Fisika II Jelas bahwa medan di dalam ruangan kapasitor sebelum diisi dielektrik Eo lebih besar dibandingkan dengan setelah diisi dielektrik E +Q -Q +Q -q Eo = (Q/εoA) i +q -Q +(Q-q) -(Q-q) E = [(Q-q)/εoA] i Hal ini sesuai dengan hasil eksperimen (tinjauan makroskopik) E = Eo/κ 1 March 2007 35 Hand Out Fisika II Mari kita memformulasikan persamaan yang lebih umum (berlaku untuk semua kapasitor) Perhatikan Eo, E, dan E’! E’ akan kita kaitkan dengan polarisasi P Perhatikan muatan induksi q! Misalkan jarak antara muatan –q dan +q sama dengan jarak antar plat d. -q +q p = qd i → P =(qd/V) i V = Ad = volume kapasitor E = [(Q/εoA) – (q/εoA)] i = Eo – P/εo→ εo Eo = εo E + P 1 March 2007 36 Hand Out Fisika II Mari kita memformulasikan persamaan yang lebih umum (berlaku untuk semua kapasitor) Persamaan εoEo = εoE + P berlaku umum Eo bergantung muatan bebas (Q) P bergantung muatan induksi (q) E bergantung Q dan q Bagaimana dengan εoE + P? Karena εoEo hanya bergantung Q, maka εoE + P hanya bergantung Q Besaran ini dikenal dengan vektor perpindahan D = εoEo = εoE + P Perhatikan bahwa D tidak bergantung pada bahan dielektrik! 1 March 2007 37 Hand Out Fisika II Mari kita memformulasikan persamaan yang lebih umum (berlaku untuk semua kapasitor) Polarisasi P merupakan tanggapan bahan terhadap medan. Secara umum P = Plinier + Pnon-linier Plinier = εoχE, χ = suseptibilitas bahan dielektrik χ merupakan kemampuan bahan dielektrik menanggapi medan E. E 1 March 2007 χ P 38 Hand Out Fisika II Mari kita memformulasikan persamaan yang lebih umum (berlaku untuk semua kapasitor) Tinjau kasus linier P = εoχE εoEo = εoE + P = εoE + εoχE = εo(1 + χ ) E (1 + χ ) = κ , konstanta dielektrik atau (1 + χ ) = εr, permitivitas dielektrik relatif εoEo = εo(1 + χ ) E = εoεr E = ε E Di mana ε adalah permitivitas dielektrik Perhatikan εo (tanpa dielektrik) diganti oleh ε (dengan dielektrik) εoEo = εo(1 + χ ) E = εoεr E = ε E (berlaku umum) 1 March 2007 39 Hand Out Fisika II KESIMPULAN MEDAN LISTRIK (E) DALAM SUATU BAHAN BERGANTUNG PADA MUATAN BEBAS (Q) DAN SUSEPTIBILITAS (ε) VEKTOR PERPINDAHAN (D) BERGANTUNG PADA MUATAN BEBAS (Q) POLARISASI P BERGANTUNG PADA MUATAN INDUKSI (q) 1 March 2007 40 Hand Out Fisika II KESIMPULAN Kapasitor plat sejajar, sumber dilepas muatan bebastetap +Q -Q vakum +Q -Q dielektrik Co = εoA/d C = εA/d Eo = (Q/εoA) i Eo = (Q/εA) i Vo = Q/Co V = Q/C = Vo/κ D = (Q/A) i D = (Q/A) i 1 March 2007 41 Hand Out Fisika II KESIMPULAN Kapsitor silinder, sumber dilepas (muatan bebas tetap) Penampang lintang Penampang lintang vakum -Q Eo -Q +Q C o = 2πε o L Eo= Vo = dielektrik 1 b ln a Q 1 2πε oL r Q b ln ( ) 2πε oL a 1 March 2007 E +Q C = 2πεL 1 = κC o b ln a Q 1 2πεL r V Q b V= ln( ) = o 2πεL a κ E= 42 Hand Out Fisika II KESIMPULAN Kapasitor bola, sumber dilepas (muatan bebas tetap) vakum -Q +Q C o E o V dielektrik o = 4πε = Q 4πε = 1 March 2007 o o Q 4πε -Q ab b -a 1 r2 ( o b -a ) ab +Q ab b -a Q 1 E= 4πε r2 Q b - a V = ( ) 4πε ab C = 4πε 43 Hand Out Fisika II Rangkaian Kapasitor : Pengisian Kapasitor Perhatikan rangkaian RC berikut ini ! Pada saat saklar S ditutup (t = 0) I = ε/R. R Setelah saklar ditutup! Berdasarkan hk. Kirchoff diperoleh ε = IR + Q/C. S Mengingat I = dQ/dt dan dε/dt = 0, maka diperoleh R dI/I = -(1/RC) atau I = (ε/R)e-t/RC. Atau Q = εC (1 - e-t/RC) RC = τ = konstanta waktu kapasitif. C ε ε I C Pada saat t = RC, muatan kapasitor bertambah sekitar 63% 1 March 2007 44 Hand Out Fisika II Rangkaian Kapasitor : Pengosongan Kapasitor Pandang rangkaian RC di samping! Pada saat saklar ditutup ( t = 0 ), muatan pada kapasitor Qo R C Setelah saklar ditutup! Berdasarkan hk. Kirchoff diperoleh 0 = IR + Q/C. Mengingat I = dQ/dt , maka diperoleh S 0 = R(dQ/dt) + Q/C dI/I atau Q = Qoe-t/RC. R Atau I = - (Qo/RC)e-t/RC RC = τ = konstanta waktu kapasitif. I C Pada saat t = RC, muatan kapasitor berkurang menjadi sekitar 63% 1 March 2007 45 Hand Out Fisika II Rangkaian Kapasitor :Seri dan Paralel Perhatikan dua buah kapasitor (C1 dan C2) berikut ini! C1 C2 SERI C1 C2 1/C=1/C1+ 1/C2 C1 C1 PARALEL C2 C2 C = C1+C2 1 March 2007 46