Boks 3 GERAKAN SEKOLAH MENABUNG Kinerja perekonomian

advertisement
Boks 3
GERAKAN SEKOLAH MENABUNG
Kinerja perekonomian Sulawesi Tenggara tidak dapat dipisahkan dari perbankan sebagai
pihak yang memberikan dukungan pendanaan bagi dunia usaha melalui penyaluran
kredit/pembiayaan. Namun demikian, keberadaan perbankan juga tidak dapat lepas dari
kesadaran masyarakat untuk menyimpan dana di bank yang dari sudut pandang perbankan
dianggap sebagai penghimpunan dana pihak ketiga. Kedua hal tersebut sangat terkait erat
dengan bisnis perbankan sebagai lembaga intermediasi.
Besarnya pembiayaan yang dapat dilakukan oleh perbankan sangat bergantung pada
besarnya dana masyarakat yang dapat dimobilisasi. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya
dalam mendorong motivasi masyarakat untuk menabung, termasuk kepada generasi muda
terutama para pelajar. Untuk itu Perbankan Sultra bekerja sama dengan Dinas Pendidikan
Nasional Sultra dan berbagai sekolah di Sultra melaksanakan Program Gerakan Sekolah
Menabung sebagai bagian dari Gerakan Edukasi Perbankan bertema Ayo ke Bank yang
dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2008 yang lalu. Pelaksanaan Program GSM
diluncurkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam, SE pada tanggal 20-24 Februari
2009.
Sebagai gambaran awal potensi dana yang bisa dihimpun oleh perbankan melalui
Program GSM adalah sebagai berikut :
POTENSI TABUNGAN SEBUAH SEKOLAH MENENGAH
Asumsi :
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Sebuah sekolah menengah terdiri dari :
Setiap tingkat terdiri dari :
Setiap kelas terdiri dari :
60% siswa menabung Rp.
30% siswa menabung Rp.
10% siswa menabung Rp.
tabungan
tabungan
tabungan
tabungan
setiap
setiap
setiap
setiap
3
5
40
500.00
1,000.00
2,000.00
tingkat
kelas
siswa
setiap hari
setiap hari
setiap hari
kelas per bulan* Rp
768,000.00
kelas per tahun** Rp
8,448,000.00
sekolah per bulan* Rp
11,520,000.00
sekolah per tahun** Rp 126,720,000.00
* Satu bulan terdiri dari 4 minggu. Satu minggu terdiri dari 6 hari sekolah.
** Satu tahun terdiri dari 11 bulan dengan asumsi berbagai libur dihitung 1 bulan.
Perhitungan di atas masih menggunakan asumsi moderat, sebab pada kenyataannya
cukup banyak sekolah yang setiap tingkatnya terdiri lebih dari 5 kelas dan memiliki lebih dari
40 siswa. Lebih lanjut, kemampuan menabung siswa per hari dapat mencapai Rp 5.000,bahkan lebih tergantung pada besarnya uang saku masing-masing siswa.
Sebagai referensi, bahwa pada tahun 2007 di Sulawesi Tenggara terdapat 2.088 SD, 342
SMP dan 176 SMU dengan jumlah total, 326.177 siswa SD, 97.948 siswa SMP dan 65.896
siswa SMU. Oleh karena itu, potensi dana yang dapat dihimpun melalui GSM cukup besar.
Selain potensial dalam membantu penghimpunan dana, Program GSM juga merupakan
wahana untuk mendidik pelajar guna menabung sejak dini sekaligus sebagai sarana untuk
menghidari sikap hidup konsumtif. Selain itu secara tidak langsung, Program GSM
memberikan pengalaman berorganisasi kepada pelajar sekaligus pengalaman mengenai tata
administrasi dan pembukuan keuangan sederhana yang dapat berguna di kemudian hari.
Pada gilirannya, melalui Program GSM akan tercipta masyarakat Sulawesi Tenggara yang lebih
sejahtera sebagai hasil dari kebiasaan menabung sejak dini.
Download