Perlindungan Dan Pemanfaatan Varietas Tanaman Melalui

advertisement
Perlindungan Dan Pemanfaatan Varietas Tanaman Melalui
Perjanjian Benefit Sharing
Yuliana Diah Warsiki Susi Irianti
Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih Jayapura
[email protected]
Abstract
Indonesia has a rich diversity of local varieties of crops, but the Indonesian
people have not been able to enjoy maximum economic benefits from the use of
biological resources, especially local crop varieties. The Benefit Sharing
Agreement has the meaning of a collective agreement on the sharing of economic
benefits as compensation to local communities for the commercialization of local
crop varieties by others. Benefit sharing is expected to improve the welfare of
local communities in Indonesia. Local communities are given the right to manage,
utilize and preserve local varieties of crops.
Keywords: agreement, benefit sharing, legal protection, local crop
varieties
Abstrak
Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan varietas tanaman lokal yang
berlimpah, namun masyarakat Indonesia belum bisa menikmati manfaat ekonomi
secara maksimal dari penggunaan sumber daya hayati terutama varietas tanaman
lokal. Perjanjian Benefit Sharing memiliki makna kesepakatan bersama dalam
pembagian manfaat ekonomi sebagai kompensasi kepada masyarakat lokal atas
tindakan komersialisasi varietas tanaman lokal oleh pihak lain. Benefit sharing
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di Indonesia. Dan
masyarakat lokal diberi hak untuk mengelola, memanfaatkan dan melestarikan
varietas tanaman lokal yang ada.
Kata Kunci : Perjanjian, Benefit Sharing, Perlindungan Hukum, Varietas
Tanaman Lokal
dan ditunjang antara lain dengan
Pendahuluan
Negara
adalah
Republik
negara
Indonesia
agraris,
tersedianya
varietas
unggul.
maka
Sumberdaya plasma nutfah yang
pertanian yang maju, efisien dan
merupakan bahan utama pemuliaan
tangguh mempunyai peranan yang
tanaman,
penting dalam rangka pencapaian
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam
tujuan pembangunan nasional, untuk
rangka merakit dan mendapatkan
membangun pertanian yang maju,
varietas
efisien dan tangguh perlu didukung
merugikan pihak manapun yang
1
perlu
unggul
dilestarikan
tanaman
dan
tanpa
2
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
terkait
guna
pertumbuhan
industri
mendorong
berorientasi ekspor, tetapi juga bagi
perbenihan.
komoditas
untuk
kebutuhan
Guna lebih meningkatkan minat dan
domestik. Upaya peningkatan daya
peran
maupun
saing dapat dilakukan antara lain
untuk melakukan
dengan peningkatan produktivitas,
kegiatan pemuliaan tanaman dalam
mutu dan pengembangan sistem
rangka menghasilkan varietas unggul
secara
baru, kepada pemulia tanaman atau
produktivitas
pemegang hak perlindungan varietas
oleh
tanaman perlu diberi diberikan hak
memperbaiki
tertentu serta perlindungan hukum
varietas tanaman. kegiatan
atas hak tersebut secara memadai dan
dapat menghasilkan varietas tanaman
sesuai
yang lebih unggul perlu didorong
serta
perorangan
badan hukum
dengan
konvensi
terpadu.
melalui
tanaman
dengan
orang
Dengan
bergerak
diatur
Undang-Undang.
sangat
dipengaruhi
keberhasilan
internasional, perlindungan varietas
perlu
Peningkatan
potensi
pemberian
atau
di
dalam
genetik
yang
insentif
bagi
usaha
yang
badan
bidang
pemuliaan
pertimbangan hal tersebut diatas
tanaman yang menghasilkan varietas
maka telah ditetapkan pengaturan
baru sehingga mampu memberikan
mengenai
nilai
perlindungan
varietas
tambah
lebih
besar
bagi
tanaman
dalam
suatu
Undang-
pengguna, dengan demikian maka
Undang
yaitu
Undang-Undang
perlu adanya perlindungan terhadap
Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Perlindungan Varietas Tanaman.
Dalam
memenuhi
keinginan di dalam
antisipasi
perubahan
varietas tanaman.
Indonesia
memiliki
berbagai
beranekaragaman kekayaan varietas
negeri dan
tanaman termasuk varietas tanaman
lingkungan
lokal
yang
berlimpah
namun
strategi nasional , sektor pertanian
masyarakat Indonesia belum bisa
harus mampu meningkatkan daya
menikmati manfaat ekonomi secara
saing
maksimal dari penggunaan sumber
produk
yang
dihasilkan.
Peningkatan daya saing ini bukan
daya
hanya
tradisional
penting
bagi
komoditas
hayati
dan
tersebut.
pengetahuan
Varietas
3
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
tanaman lokal semakin terancam
tanaman lokal (SDG tanaman). Hal
akibat eksploitasi berlebihan oleh
ini
pihak lain tanpa memberikan nilai
Pengetahuan
manfaat ekonomi kepada masyarakat
merupakan
lokal
juga
berkaitan
dengan
tradisional
sistem
yang
pengetahuan,
maupun
negara
yang
kreasi, inovasi dan ekspresi kultural
memilikivarietas
tanaman
lokal.
yang bersifat turun temurun dalam
Perkembangan
ekonomi
yang
suatu masyarakat diwilayah tertentu
semakin
mengarah kepada sistem
serta
terus
berkembang
sesuai
pasar bebas merupakan sesuatu yang
dengan perkembangan masyarakat
tidak dapat dihindari lagi dengan
itu
terbentuknya kerjasama perdagangan
tanaman anggrek merupakan salah
internasional di dalam WTO (World
satu tanaman hias dengan keindahan
Trade
pada bunganya. Bermacam bentuk,
Organizatation).
memiliki
kewajiban
Indonesia
untuk
tetap
sendiri.
Misalnya
Varietas
warna dan ciri yang unik menjadi
memperhatikan nilai-nilai, budaya,
daya tarik bunga anggrek.
karakter
hidup
sebagai tanaman hias, anggrek juga
masyarakat lokal didalam proses
merupakan salah satu sumber bunga
penyusunan
potong yang bernilai ekonomi tinggi
dan
termasuk
pandangan
hukum
juga
ketika
melaksanakan
nasional
Indonesia
dan
sangat
kewajiban
dikembangkan,
Selain
berpotensi
untuk
mengingat
Internasional yang telah disepakati
penyebaran anggrek yang sangat
oleh Indonesia. Hukum nasional
besar berada di daerah tropis dengan
harus
sekitar 80 % genera dan spesiesnya
senantiasa
melindung
keberadaan varietas tanaman lokal
berada
dan bahkan pengetahuan tradisional
sebagian besar berada di pulau
karena hal ini akan menjadi sasaran
Papua.
pencurian pihak dalam mupun pihak
asing.
Demikian
masyarakat
lokal
juga
berhak
dengan
di
kawasan
Asean
dan
Oleh karena itu peningkatan
kualitas
dan
anggrek
di
kuantitas
Papua
tanaman
harus
terus
untuk
dikembangkan, dilindungi, termasuk
memiliki hak komunal atas varietas
usaha konservasinya. Berbagai jenis
4
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
spesies asli Papua dengan nilai seni
bergerak
dan kreativitas yang tinggi terus
tanaman harus diberi penghargaan
bermunculan di setiap pemeran dan
dalam
lomba-lomba tanaman anggrek baik
tanaman yang baru.
di tingkat lokal, nasional maupun
penghargaan
internasional.
perlindungan hukum atas kekayaan
Sejalan
dengan
di
bidang
pemuliaan
menghasilkan
adalah
Salah satu
memberikan
perkembangan ilmu biologi yang
intelektual
sangat pesat sekarang ini, telah
varietas tanaman, termasuk dalam
muncul suatu terobosan baru yang
menikmati manfaat ekonomi dan
sangat
hak-hak pemuliaan lainnya.
menjanjikan
untuk
peningkatan kualitas dan kuantitas
tanaman
anggrek
dalam
varietas
menghasilkan
Perlindungan varietas tanaman
yaitu
dengan
merupakan suatu ketentuan dalam
Di
bidang
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
peranggrekan, para ahli tanaman
yang dalam sejarah perlindungannya
maupun para penggemar tanaman
sebagai hak kebendaan immaterial
hias sebenarnya telah mengadakan
yang diberikan kepada individu oleh
penelitian-penelitian secara intensif
negara.
untuk
Amerika, meskipun tidak disebut
bioteknologi.
pembudidayaan
atau
Di
negara
secara
1856, seorang peneliti dari Inggris
negaranya, telah dikenal adanya
bernama
peraturan
Doming
berhasil
dalam
seperti
pemuliaannya. Diawali pada tahun
John
khusus
lain,
mengenai
peraturan
perlindungan
membuat silangan pertama pada
terhadap varietas tanaman. Peraturan
anggrek
tersebut
yaitu dari
dua spesies
anggrek Calanthe.
sangat
dipengaruhi
keberhasilan
innovasi,
tahun
1930
bersamaan dengan terbitnya The
Peningkatan produktivitas dan
mutu
berlaku
oleh
pengembangan
terutama
dalam
United States Patent Act 1930. Dan
di
Eropa,
berkaitan
terhadap
Undang-Undang
dengan
varietas
yang
perlindungan
tanaman
dan
memperbaiki potensi genetik varietas
hasilnya telah dikenal sejak abad ke-
tanaman anggrek.
16.
Oleh karena
individu atau badan usaha yang
5
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Pada
tahun
1991,
beberapa
perubahan menjadi Undang-Undang
negara di dunia telah menyepakati
Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
suatu konvensi internasional tentang
(UUP Tahun 2001). Pada Pasal 7
perlindungan
huruf
varietas
tanaman,
d
diatur
bahwa
varietas
kesepakatan internasional termuat
tanaman sebagai makhluk hidup
dalam International Convention for
merupakan
the Protection of New Varieties of
diberikan paten. Invensi merupakan
Plants, yang lebih dikenal dengan
ide dari inventor yang dituangkan
istilah UPOV. UPOV merupakan
kedalam suatu kegiatan pemecahan
akronim dari Union International
masalah yang spesifik di bidang
pour la protection des obtentions
teknologi, dapat berupa produk atau
vegetale.
proses atau
Ketentuan hukum di Indonesia
yang
memberikan
perlindungan
terhadap varietas tanaman, pada
awalnya
diatur
dalam
invensi
yang
tidak
penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
UUP mengalami perubahan lagi
yaitu UU No 13 Tahun 2016.
Undang-
Perubahan-perubahan
Undang Paten (UUP). Dalam UUP
perlindungan
Tahun1989 Pasal 7 huruf c dikatakan
diberikan terhadap varietas tanaman
bahwa semua varietas tanaman dapat
dilakukan
dimintakan hak patennya, kecuali
pertimbangan
untuk
padi,
memenuhi kebutuhan pangan bagi
jagung, ubi kayu, dan ubi jalar.
rakyat diperlukan upaya penelitian
Selanjutnya
mengalami
dan pengembangan kearah invensi
amandemen menjadi UUP Tahun
teknologi yang dapat menghasilkan
1997, dimana dalam UUP Tahun
bahan pangan dalam jumlah, ragam,
1997
dan
komoditi
tanaman
UUP
ketentuan
pengecualian
hak
aturan
paten
berdasarkan
bahwa,
kualitas
yang
pada
untuk
yang
sebanyak-
Namun
ketentuan
permohonan paten terhadap varietas
banyaknya.
tanaman dihapuskan sehingga semua
perlindungan
jenis
dapat
berdasarkan UU Paten belum dapat
dimintakan hak paten tanpa kecuali.
sepenuhnya memenuhi harapan para
UUP
pihak
varietas
Tahun
tanaman
1997
mengalami
pemulia
varietas
untuk
tanaman
mendapat
6
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
perlindungan hukum terhadap hasil
para
pemulia
tanaman
invensinya. Ketentuan lain yang
menghasilkan invensi baru.
untuk
memberi dasar perlindungan bagi
Pada dasarnya ketentuan berupa
pemuliaan tanaman adalah Undang-
undang-undang merupakan sarana
Undang Nomor 12 Tahun 1992
yang diperlukan untuk mendorong
tentang Sistem Budidaya Tanaman
dan
yang pada intinya berisi tentang
menghasilkan varietas tanaman yang
pengaturan pemberian penghargaan
bersifat unggul. Para pihak yang
bagi invensi teknologi di bidang
bergerak dalam bidang pemuliaan
budidaya tanaman, jenis dan varietas
tanaman membutuhkan suatu aturan
baru bagi perorangan maupun badan
khusus
hukum.
jaminan dan perlindungan hukum
Disamping
yang
kegiatan
dapat
dalam
memberikan
terdapat
secara jelas dan tegas. Perlindungan
Peraturan Pemerintah Nomor 44
yang di maksud berupa adanya
Tahun 1995 tentang Perbenihan,
pengakuan
yang mengatur tentang pemberian
intelektual bagi hasil invensi berupa
penghargaan
inventor
varietas baru tanaman. Perlindungan
Namun
hukum pada hakekatnya sekaligus
varietas
itu,
melindungi
kepada
tanaman
baru.
hak
atas
kekayaan
penghargaan yang diperoleh para
merupakan
pihak pemulia tanaman berdasarkan
berbagai
UU Nomor 12 Tahun 1992 dan PP
yang harus dilakukan oleh Indonesia,
Nomor 44 Tahun 1995 hanya bersifat
khususnya yang berkaitan dengan
sosiologis,
Konvensi
dimana
para
pihak
pelaksanaan
kewajiban
internasional
Perserikatan
Bangsa-
pemulia tanaman diberi kewenangan
Bangsa
memberikan
hasil
Hayati (United Nations Convention
invensinya dan pemberian sejumlah
on Biological Diversity), Konvensi
uang yang dimaksudkan sebagai
Internasional tentang Perlindungan
pengganti
Varietas
dikeluarkan
nama
biaya
dalam
atas
yang
telah
kegiatan
tentang
dari
Keanekaragaman
Tanaman
Baru
(International Convention for the
pemuliaan tanaman. Kompensasi ini
Protection
of
belum tentu dapat mendorong minat
Plants),
dan
New
Varietas
World
of
Trade
7
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Organization/ Trade Related Aspect
memberikan landasan hukum bagi
of Intellectual Property Right yang
upaya terciptanya varietas unggul
antara
kepada
yang
seperti
industri perbenihan.
lain
mewajibkan
negara-negara
Indonesia
anggota
mempunyai
baru
dan
pengembangan
dan
Konsep Perlindungan Varietas
melaksanakan peraturan perundang-
Tanaman (PVT) ini dikembangkan
undangan di bidang Hak Kekayaan
karena ketentuan tentang paten tidak
Intelektual (HKI).
memberikan
Salah satu dari kewajiban yang
harus
ditaati
berkaitan
intelektual
Satu,
Indonesia
dengan
negara
atas
varietas tanaman baru sebagai hasil
yang
dari proses permuliaan tanaman.
kekayaan
Berdasarkan ketentuan internasional
mensyaratkan;
tentang HKI dikatakan bahwa jika
hak
(HKI)
perlindungan
anggota
untuk
negara tidak memberikan PVT dalam
memberikan perlindungan terhadap
UU paten, maka negara tersebut
varietas tanaman yang baru; Kedua,
harus
untuk mengembangkan penemuan-
khusus tersendiri yang efektif untuk
penemuan baru di bidang pertanian
perlindungan varietas tanaman baru
dan menggunakan dengan sebaik-
ini. Hukum tentang paten Indonesia
baiknya
hanya
kekayaan
sumber
daya
membuat
undang-undang
melindungi
proses
untuk
hayati yang dimiliki Indonesia untuk
membuat atau memproduksi tanaman
merakit
dengan menggunakan teknik-teknik
varietas
unggul
guna
mendukung pembangunan ekonomi;
bioteknologi.
Sedangkan
PVT
Ketiga, untuk mendorong kegiatan
memberikan
perlindungan
atas
yang menghasilkan varietas tanaman
produk, yang berupa bibit/benih yang
unggul
dihasilkan
dengan
memberikan
dari
teknik-teknik
penghargaan bagi mereka (badan
bioteknologi maupun alami dalam
usaha atau orang) yang bergerak
bentuk
dibidang pemuliaan tanaman dan
tanaman
baru,
persyaratan
perlindungan
dan
Keempat, untuk mendorong dan
perkecualian.
Oleh
memberi peluang dunia usaha dalam
Varietas
pembangunan di dibidang pertanian,
varietas
tanaman
karena
yang
itu
tidak
8
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
dilindungi
dalam
paten
dapat
dilindungi dalam UU PVT.
suatu ketentuan internasional yang
khusus memberikan
Perlindungan varietas tanaman
perlindungan
bagi varietas baru tanaman yang di
(PVT) yang merupakan “sui generis”
bentuk
untuk
dari paten merupakan perlindungan
pemulia
(breader’s
terhadap
pemulia
(breeder’s
dihasilkan oleh pemulia tanaman
merupakan
hak
yang mengandung unsur baru, unik,
diberikan
kepada
seragam, stabil (BUSS). Di Indonesia
untuk
menghasilkan
pengelolaan Paten dan pengelolaan
menggunakan kembali dan menjual
PVT tidak berada di satu tangan,
varietas
Paten berada di bawah Kementerian
dihasilkan.
Hukum
diberikan suatu hak khusus yang
varietas
dan
tanaman
HAM
yang
Republik
melindungi
rights).
Hak
rights)
ekslusif
tanaman
hak
yang
pemegangnya
atau
yang
telah
UU
PVT
Dalam
Indonesia, sedangkan PVT dikelola
dimaksudkan
di bawah Kementerian Pertanian
pengakuan atas adanya hak yang
Republik Indonesia. Dengan adanya
dimiliki oleh pemilik/pemegang hak,
Undang-Undang Nomor 29 Tahun
yaitu hak untuk melarang atau
2000 tentang Perlindungan Varietas
memberi ijin penggunaan secara
Tanaman, maka keberadaan pemulia
komersial dari hak pemulia tersebut.
yang melakukan pemuliaan akan
Hak yang di maksud adalah Hak
terlindungi, dimana pemulia yang
Perlindungan
menghasilkan varietas tanaman yang
(Hak PVT). Baik UPOV Convention
memenuhi
PVT
maupun UU PVT mengatur bahwa
tersebut dapat memperoleh hak PVT
tidak semua invensi varietas baru
dan mendapatkan manfaat ekonomi
tanaman
dari hasil pemuliaannya itu.
mendapatkan
Pembentukan UU PVT ini banyak
pemulia. Hal ini disebabkan karena
mengadopsi
varietas
ketentuan
UU
International
untuk
menegaskan
Varietas
dapat
Tanaman
begitu
perlindungan
tanaman
yang
perlindungan
saja
hak
dapat
Convention for The Protection of
diberikan
(PVT)
New Varieties of Plants (selanjutnya
merupakan varietas dari jenis atau
disebut UPOV Convention), yaitu
spesies tanaman baru, unik, seragam,
9
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
stabil dan di beri nama. Sedangkan
persyaratan
Penting untuk dicatat
bahwa
perlindungan
Undang-Undang ini memfasilitasi
berdasarkan pada UU PVT Indonesia
perkembangan bioteknologi modern
adalah sama dengan persyaratan
yang memproduksi varietas yang
pendaftaran di negara-negara lainnya
baru
yang telah meratifikasi UPOV 1991.
Namun, kelihatannya UU ini kurang
Hal ini menimbulkan pertanyaan,
memberikan perlindungan terhadap
jika tingkat pembangunan pertanian
varietas tradisional atau varietas
untuk mengembangkan varietas yang
tanaman
baru di Indonesia tidak sama dengan
dikembangkan oleh petani, karena
negara-negara
sangat sulit bagi petani dengan
di
mana
UPOV
berasal.
melalui
rekayasa
lokal
genetika.
yang
telah
varietas tanaman lokalnya untuk
Undang-Undang No. 29 Tahun
memenuhi kriteria seragam dan stabil
2000 tentang Perlindungan Varietas
sebagaimana disyaratkan oleh UU
Tanaman disusun sebagai upaya
PVT.
pemenuhan kewajiban internasional
tanaman lokal sebagaimana diatur
Indonesia,
dalam Undang-Undang Perlindungan
dan
menciptakan
bertujuan
serta
untuk
meningkatkan
minat perorangan maupun badan
hukum untuk melakukan kegiatan
Dalam
Varietas
kaitannya
Tanaman
varietas
perlu
untuk
mendapat perlindungan hukum.
Sistem
Hak
Kekayaan
pemuliaan tanaman dalam rangka
Intelektual dibentuk dengan tujuan
menghasilkan varietas unggul baru.
untuk melindungi hak individual
Namun,
masih
bukannya hak komunal yang dimiliki
terdapat beberapa ketentuan yang
oleh masyarakat lokal. Sistem HKI
tidak diatur dalam Undang-Undang
didalam TRIPs Agreement tidak
No.
melindungi
29
hingga
Tahun
saat
ini
2000
tentang
nilai
adat
istiadat
Perlindungan Varietas Tanaman. Hal
masyarakat lokal. Seperti Indonesia
ini menciptakan peluang terjadinya
negara berkembang memiliki budaya
multitafsir dan ketidakpastian hukum
komunal dan gotong royong di dalam
dalam pelaksanaannya.
kehidupan masyarakat. Hal ini yang
harus menjadi perhatian
Indonesia
10
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
dalam melakukan harmonisasi nilainilai
induvidualistik
didalam
Varietas
tanaman
merupakan
aset
lokal
kekayaan
milik
ketentuan TRIPs Agreement dengan
masyarakat lokal Indonesia. Dan
nilai-nilai komunal di masyarakat
varietas
lokal.
tergantung
Sistem HKI di dalam ketentuan
TRIPs
Agreement
memberikan
tanaman
lokal
dengan
sangat
penyebaran
geografis dan karakter lokal di
Indonesia.
Dengan
demikian
perlindungan hukum kepada pemilik
masyarakat lokal dapat menuntut
HKI untuk melaksanakan haknya
Benefit Sharing
atau mengijinkan pihak lain untuk
varietas
melaksanakannya maupun melarang
demikian
pihak
lain
tanpa
ijin
untuk
atas pemanfaatan
tanaman
lokal.
Dengan
maka
perlu
diatur
perjanjian Benefit Sharing
antara
menggunakan hak tersebut. Hak
Pemerintah Daerah dalam hal ini
yang
Bupati/Walikota
dimiliki
masyarakat
lokal
atau
Gubernur
terhadap varietas tanaman dijelaskan
dengan masyarakat lokal sehingga
oleh Prof. Agus Sardjono, yang
tercipta keadilan dalam masyarakat
menyatakan bahwa “perlindungan
lokal.
pengetahuan tradisional merupakan
Bertolak dari pemikiran yang
kombinasi : economic right dan
demikian itulah maka sangat relevan
moral right....”. Pendapat Prof. Agus
jika dimensi benefit sharing menjadi
Sardjono tersebut dapat membantu
topik yang khusus dalam membahas
menjelaskan mengenai perlindungan
dasar
hukum
“Perjanjian Benefit Sharing Sebagai
terhadap
pengetahuan
filosofis
tradisional dan varietas tanaman
Upaya
lokal
Pemanfaatan
yang
dikaitkan
dengan
economic right dan moral right dan
benefit sharing. Sistem perlindungan
hukum
tersebut
sebaiknya
dirumuskan dan dilaksanakan oleh
warga
masyarakat
bersangkutan.
yang
pentingnya
Perlindungan
Dan
Varietas
Tanaman
dengan
penulisan
Lokal”.
Pembahasan
Berkaitan
yang berjudul “Perjanjian Benefit
Sharing
Sebagai
Perlindungan
Dan
Upaya
Pemanfaatan
11
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Varietas Tanaman Lokal”, maka
yang mengadakan perjanjian adalah
perlu dibahas tentang Dasar filosofis
sama dan seimbang. Hal ini sesuai
arti pentingnya Perjanjian, Benefit
dengan asas yang terdapat dalam
Sharing, Perlindungan, PVT dan
hukum perjanjian, yaitu :
pemanfaatan varietas tanaman lokal.
1) Asas
Kesepakatan/
Asas
Konsensualisme
a) Perjanjian
Pengertian dari perjanjian selalu
Konsensualisme
berasal
dari
mengacu pada pengertian perjanjian
kata konsensus yang berarti sepakat.
pada umumnya yang diatur dalam
Jadi kesepakatan yang dimaksud
pasal 1313 KUH Perdata, berbunyi
adalah bahwa antara kedua belah
“suatu perjanjian adalah perbuatan
pihak terjadi
dengan mana satu orang atau lebih
Konsensualisme
mengikatkan dirinya terhadap satu
bahwa apa yang dikehendaki oleh
orang lain atau lebih”.
pihak uang lain.
Perjanjian
standar
disebut
juga
adanya kata sepakat.
ini
juga
berarti
2) Asas Kekuatan Mengikat
perjanjian baku, Perjanjian standar
Asas ini mengandung arti bahwa
adalah suatu persetujuan yang dibuat
kedua belah pihak harus memenuhi
para pihak mengenal sesuatu hal
apa yang telah dijanjikannya. Dalam
yang isinya telah ditentukan secara
pasal 1338 KUHPerdata dikatakan
baku
dituangkan
bahwa perjanjian berlaku sebagai
secara tertulis. Kata standar atau
Undangn-undang bagi para pihak
baku artinya perjanjian yang menjadi
atau
tolak ukur yang dipakai sebagai
Sunservanda”, yaitu apa yang telah
patokan atau pedoman bagi setiap
disetujui harus dilaksanakan.
konsumen
3) Asas Kebebasan Berkontrak
(standar)
serta
yang
mengadakan
hubungan hukum dengan pelaku
usaha.
“Pacta
tidak
membuat
suatu
isi
pengertian
perjanjian. Bebas untuk menentukan
tentang perjanjian seperti ditentukan
isi perjanjian dan syarat-syarat dari
diatas,
kesimpulan
perjanjian itu serta bentuk tertentu
bahwa kedudukan antara para pihak
atau tidak dan bebas menentukan
bisa
adanya
juga
Seseorang bebas untuk membuat
atau
Dengan
disebut
diambil
12
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
undang-undang mana yang akan
particuler person or on some
dipakainya untuk perjanjian itu.
charity.
4) Asas Itikad Baik Dan Kepatutan
Perjanjian
atidak
hanya
4) Pecuniary aid extended by a
benefit society.
mengikat hal-hal yang dengan tegas
Pada Protokol Nagoya berisikan
menyatakan didalamnya, akan tetapi
akses sumber daya genetik dan
juga untuk segala sesuatu yang
dikembangkan konsep pembagian
menurut
yang wajar dan adil. Dengan adanya
sifat
perjanjiannya
diharuskan oleh keputusan/kebiasaan
konvensi
dan Undang-undang.
merupakan perjanjian internasional
Kebebasan
untuk
melakukan
yang
keanekaragaman
bertujuan
untuk
hayati
membagi
kontrak serta pemberian kesepakatan
manfaat yang timbul dari adanya
terhadap kontrak dalam perjanjian
sumber daya genetik secara adil dan
standar
merata.
tidak
dilakukan
sebebas
Dengan
melihat
sejarah
dengan perjanjian yang dilakukan
bahwa masyarakat adat dan juga
secara langsung dengan melibatkan
komunitas lokal telah menggunakan
para pihak dalam menegosiasikan
sumber
klasula perjanjian.
pengetahuan
b) Benefit Sharing
untuk
Benefit adalah :
penyediaan
1) Profit : advantage; promotion of
memenuhi
daya
menyembuhkan
sehari-hari.
demikian
dalam
pengembangan
performance,
at
which
performers
usually
dalam
kehidupan
result.
keanekaragaman
dikembangkan
3) A special theatrical or musical
Seperti
penyakit,
makanan
Namun
favor bestowed; privilege
maupun
tradisional.
welware or prosperity; helpful
2) Benefaction or deed of kindess;
genetik
pengetahuan
hayati
berbagai
telah
macam
kosmetik dan juga dalam bidang
the
farmasi. Konvensi keanekaragaman
serse
hayati, Access and Benefit Sharing
gratuitously, and the proceeds of
(ABS) diartikan sebagai pembagian
which are bestowed on some
keuntungan yang adil dan merata
dari keuntungan yang dihasilkan dari
13
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
penggunaan sumber daya genetik
3) Para
pengguna
untuk
dalam hal ini varietas tanaman.
kepentingan pengembangan ilmu
Demikian juga pada WIPO juga
dan teknologi (akademic user)
membahas
terhadap
Dari aspek hukum internasional
Pembagian
dibidang hukum, benefit sharing
keuntungan yang adil dan merata
adalah istilah teknis yang digunakan
merupakan bagian dari nilai-nilai
dalam konteks akses dan penggunaan
keadilan yang perlu diperjuangkan
sumber daya genetik manusia dan
untuk kepentingan masyarakat luas.
non manusia, sumber daya genetik
Dengan
non
benefit
pendekatan
sharing.
adanya
pembagian
manusia
meliputi
tanaman,
keuntungan atau benefit sharing
hewan dan mikroorganisme . Istilah
dapat
ini
memastikan
masyarakat
lokal
ruang
untuk
bagi
terlibat
menggambarkan
antara mereka yang memberikan
dalam pengelolaan, pemanfaatan dan
konpensasi
pelestarian varietas tanaman lokal
penggunaannya.
sehingga hak - hak masyarakat lokal
pertukaran
atau
imbalan
untuk
Pada Tahun 1995, para pihak
mendapat jaminan dan perlindungan
dalam
hukum.
mengecualikan sumber daya genetik
Benefit
Sharing
terhadap
CBD
manusia
dari
setuju
ruang
untuk
lingkupnya;
pemanfaatan sumber daya genetik
“konferensi para pihak menegaskan
dan pengetahuan tradisional, terdapat
kembali bahwa sumber daya genetik
para pihak yang menjadi pengguna
manusia
terhadap sumber daya genetika dan
kerangka konvensi ini” (CBD COP
pengetahuan
Decision II/11). Sebagai akibatnya,
tradisional
dapat
tidak
tidak
kelompok, yaitu :
mengikat
secara
hukum
yang
1) Para pengguna untuk tujuan
mengatur
benefit
sharing
dalam
2) Para pengguna dari komonitas
masyarakat
(traditional user).
tradisional
konteks
kerangka
dalam
dikategorikan ke dalam 3 (tiga)
komersial (commercial users)
ada
termasuk
sumber
kerja
daya
yang
manusia.
Pernyataan dari komite etika Human
Genome
Organization
Project
mengenai benefit sharing pada tahun
14
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
2000
merekomendasikan
bahwa
benefit sharing untuk sumber daya
“semua umat manusia berbagi, dan
genetik manusia bukan merupakan
memiliki
akses
persyaratan hukum internasional.
penelitian
genetik.
kemanfaatan
Deklarasi
Selain pedoman internasional
Universal tentang Genom Manusia
dan hukum nasional, asosiasi daerah
dan Hak Asasi Manusia tahun 1997
telah merumuskan pedoman sukarela
dari United Nations Educational,
atau
Scientific dan Cultural Organization
Organisasi Persatuan Afrika (OAU)
(UNESCO)
(sekarang
menyatakan
bahwa
model hukum. Misalnya.
Uni
Afrika)
“manfaat dari kemajuan dibidang
mengembangkan
biologi, genetika dan kedokteran,
untuk meregulasi akses dan benefit
tentang
sharing untuk sumber daya genetik
genom
manusia,
harus
disediakan”.
non-manusia.
Deklarasi
Universal
Bioetika
peraturan
model
Berbeda
internasional,
hukum
dengan
OAU
dan Hak Asasi Manusia tahun 2005
menetapkan defenisi benefit sharaing
dari
adalah
Unesco
memasukkan
pasal
pembagian
apapun
yang
tersendiri mengenai benefit sharing
timbul dari penggunaan sumber daya
(pasal 15), yang menuntut benefit
alam hayati, pengetahuan, teknologi,
sharing dari hasil penelitian ilmiah,
inovasi atau praktik.
khususnya
dengan
negara-negara
sedang berkembang.
Secara
Masyarakat lokal di Indonesia
berhak untuk mendapatkan Benefit
konteks
hukum
sharing
atas
pemanfaatan
internasional defenisi benefit sharing
pengetahuan tradisional dan varietas
adalah
tanaman lokal (SDG tanaman) yang
tindakan
sebagian
memberikan
keuntungan/laba
yang
telah
menghasilkan
memiliki
daya
pengetahuan
sharing tersebut diberikan sebagai
tradisional kepada penyedia sumber
bentuk penghargaan terhadap jasa
daya. Defenisi in cukup luas untuk
masyarakat
mencakup
melestarikan pengetahuan tradisional
dan
sumber
manusia dan non
daya
genetik
manusia, meski
dan
ekonomi.
yang
diperoleh dari pemanfaatan sumber
genetik
nilai
HKI
lokal
varietas
yang
tanaman
Benefit
telah
lokal
15
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Masyarakat
lokal
di
Indonesia
lokal
dengan
pihak
lain
yang
memandang pengetahuan tradisional
menggunakan
sebagai
yang
tradisional dan varietas tanaman
mengandung nilai magis atau sakral
lokal tersebut. Benefit sharing juga
(spiritural). Masyarakat lokal sebagai
dijelaskan oleh Prof Agus Sardjono
pemilik dari pengetahuan tradisional
bahwa : "...Benefit sharing mestinya
dan varietas tanaman lokal karena
dikembangkan....bukan dari konsep
masyarakat lokal memandang bahwa
royalty sebagaimana dalam rezim
kepemilikan
HKI. Meskipun hasilnya mungkin
cultural
heritage
atas
pengetahuan
pengetahuan
tradisional dan varietas tanaman
sama,
lokal
setiap
berbeda. Dengan pembayaran royalty
individu namun merupakan milik
berarti menempatkan pengetahuan
masyarakat
tradisional
tersebut
bukan
secara
di
bersama-sama
tetapi
maknanya
sebagai
komoditi".
(komunal). Hal yang dinamakan
Pendapat
sebagai hak kolektif (collective right)
tersebut menunjukkan bahwa royalty
masyarakat.
di dalam sistem HKI berbeda dengan
dimiliki
Indonesia
Hak
oleh
dapat
komunal
yang
masyarakat
di
Benefit
Prof
sangat
Agus
sharing.
Sardjono
Benefit
sharing
memberikan
memiliki makna pembagian manfaat
motivasi kepada masyarakat lokal
ekonomi sebagai kompensasi kepada
untuk tetap melanjutkan pelestarian
masyarakat
terhadap
komersialisasi
varietas
tanaman
lokal
tersebut.
atas
tindakan
pengetahuan
tradisional dan varietas tanaman
Benefit sharing ditinjau dari
Natural Law Theory sudah sesuai
dengan
lokal
nilai
moral
lokal oleh pihak lain.
c)
Perlindungan Hukum
karena
Perlindungan hukum merupakan
masyarakat lokal merupakan pemilik
upaya yang diatur oleh Undang-
pengetahuan tradisional dan varietas
Undang guna mmencegah terjadi
loka1 tersebut. Benefit sharing juga
pelanggaran
dapat menciptakan hubungan yang
Intelektual oleh orang yang tidak
saling
berhak.
menghargai
dan
menguntungkan antara masyarakat
Hak
Kekayaan
16
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Tujuan
perlindungan
hukum
yang sebenarnya dalam ilmu hukum,
terhadap Hak Kekayaan Intelektual
menarik pula untuk mengurai sedikit
di
mengenai
maksudkan
kejelasan
untuk
hukum
hubungan
antara
memberi
mengenai
yang dapat timbul dari penggunaan
atau
istilah perlindungan hukum, yakni
penemuan yang merupakan hasil
Perlindungan hukum bisa berarti
karya intelektual manusia dengan
perlindungan
sipencipta
terhadap
atau
ciptaan
pengertian-pengertian
penemu
atau
yang
diberikan
hukum
agar
tidak
pemegang hak dengan pemakai yang
ditafsirkan berbeda dan tidak cederai
mempergunakan
oleh aparat penegak hukum dan juga
intelektual
hasil
tersebut.
karya
Adanya
bisa
berarti
diberikan
kekayaan
adalah
sesuatu. Perlindungan hukum juga
merupakan pengakuan hukum serta
dapat menimbulkan pertanyaan yang
pemberian imbalan yang di berikan
kemudian
kepada orang atas usaha dan hasil
hukum. Oleh karena hukum sejatinya
karya kreatif manusia yang telah di
harus
ciptakan atau di temukan.
terhadap semua pihak sesuai dengan
Di
dalam
perlindungan
ilmu
sering
hukum
yang
kejelasan hukum serta pemilik hak
intelektual
oleh
perlindungan
meragukan
memberikan
terhadap
keberadaan
perlindungan
hukum
status hukumnya karena setiap orang
berarti
memiliki
kedudukan
yang
sama
perlindungan terhadap pihak-pihak di
dihadapan hukum. Setiap aparat
dalam suatu hubungan hukum, di
penegak
mana hak yang dimiliki oleh para
menegakkan hukum dan dengan
pihak apabila dilanggar oleh pihak
berfungsinya aturan hukum, maka
lain, maka ada upaya hukum yang
secara tidak langsung pula hukum
dapat dipaksakan sehingga haknya
akan
tersebut
dipenuhi.
terhadap setiap hubungan hukum
Perlindungan hukum bila dijelaskan
atau segala aspek dalam kehidupan
harafiah dapat menimbulkan banyak
masyarakat yang diatur oleh hukum
persepsi. Sebelum kita mengurai
itu sendiri.
dapat
perlindungan hukum dalam makna
hukum
memberikan
jelas
wajib
perlindungan
17
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Perlindungan hukum merupakan
perbuatan,
memperlindungi.
gambaran dari bekerjanya fungsi
Perlindungan
hukum untuk mewujudkan tujuan-
perbuatan memberi jaminan atau
tujuan
keamanan,
hukum,
yakni
keadilan,
diartikan
sebagai
ketentraman,
kemanfaatan dan kepastian hukum.
kesejahteraan dan kedamaian dari
Perlindungan hukum adalah suatu
pelindung kepada yang dilindungi
perlindungan yang diberikan kepada
atas segala bahaya atau resiko yang
subyek hukum sesuai dengan aturan
mengancamnya.
hukum,
baik
bersifat
Perlindungan hukum menurut
maupun
pendapat Phillipus Hadjon ada dua
dalam bentuk yang bersifat represif
bentuk perlindungan hukum bagi
(pemaksaan),
rakyat yaitu: Pertama, perlindungan
preventif
itu
yang
(pencegahan)
baik
yang
secara
tertulis maupun tidak tertulis dalam
hukum
Preventif
rangka
diberi
kesempatan
menegakkan
peraturan
hukum.
pendapatnya
Eksistensi
hukum
masyarakat
adalah
kepentingan
anggota
kepentingan-kepentingan
keseimbangan
kebebasan
ini
didasarkan
antara
kepada
keputusan
definitif
Pengaturan
seharusnya
sebelum
untuk
kepentingan-
masyarakat.
mengajukan
pemerintah mendapat bentuk yang
dan
seluruh
rakyat
dalam
mengintegrasikan
mengkoordinasikan
artinya
pada
memberi
individu
yang
mencegah
bertujuan
terjadinya
untuk
sengketa.
Kedua, perlindungan hukum represif
yang
bertujuan
menyelesaikan
sengketa.
Pengertian perlindungan hukum
adalah
suatu
perlindungan
yang
diberikan terhadap subyek hukum
dan
dalam bentuk perangkat hukum baik
melindungi kepentingan masyarakat.
yang bersifat preventif maupun yang
Tatanan yang diciptakan hukum baru
bersifat represif, baik yang tertulis
menjadi kenyataan manakala subyek
maupun tidak tertulis. Dengan kata
hukum diberi hak dan kewajiban.
lain perlindungan hukum sebagai
Perlindungan diartikan sebagai
tempat
berlindung,
hal
atau
suatu gambaran dari fungsi hukum.,
yaitu konsep dimana hukum dapat
18
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
memberikan
suatu
keadilan,
d) Tidak menggunakan nama orang
ketertiban, kepastian, kemanfaatan
terkenal;
dan kedamaian.
e) Tidak menggunakan nama alam;
d) Varietas Tanaman
f) Tidak
Perlindungan varietas tanaman
yang selanjutnya disingkat, adalah
menggunakan
lambang
negara; dan/atau
g) Tidak
menggunakan
merek
perlindungan khusus yang diberikan
dagang untuk barang dan jasa
negara yang dalam hal ini diwakili
yang
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya
propagasi seperti benih atau bibit,
dilakukan oleh kantor perlindungan
atau bahan yang dihasilkan dari
varietas tanaman, terhadap varietas
varietas lain, jasa trasportasi atau
tanaman
penyewaan tanaman.
yang
dihasilkan
oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan
pemuliaan tanaman.
dihasilkan
dari
bahan
Farmer’s Rights (hak petani)
adalah
hak
yang
muncul
dari
Variatas tanaman lokal adalah
kontribusi petani, mengingat di masa
varietas tanaman yang telah ada dan
lampau, saat ini dan masa yang akan
dibudidayakan secara turun menurun
datang petani merupakan kelompok
oleh
masyarakat yang telah melestarikan,
petani,serta
dimiliki
oleh
masyarakat dan dikuasai oleh negara.
Penamaan
dan
menjadikan
tanaman
tersedianya sumber daya genetik
lokal harus memenuhi persyaratan
yang di kenal saat ini, terutama yang
sebagai berikut :
ada
a) Mencerminkan identitas varietas
keanekaragaman tanaman.
tanaman
varietas
mengembangkan
lokal
yang
bersangkutan;
b) Tidak menimbulkan kerancuan
di
pusat
dan
pusat
Pengertian varietas secara umum
pada dasarnya sama dengan varietas
sebagaimana
dijelaskan
dalam
karakteristik, nilai atau identitas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
suatu varietas tanaman lokal;
1992 tentang
c) Tidak telah digunakan untuk
nama varietas yang sudah ada;
Tanaman.
Sistem Budidaya
Pengertian
tersebut
sebagai berikut : “Varietas adalah
bagian dari suatu jenis yang ditandai
19
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
oleh bentuk tanaman, pertumbuhan,
kombinasi
daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat
membedakan dari suatu jenis atau
lain yang dapat dibedakan dalam
species yang sama oleh sekurang-
jenis yang sama”
kurangnya
Berdasarkan Pasal 1 butir 1 UU
PVT dikatakan bahwa Perlindungan
varietas
tanaman
genotype
yang
satu
sifat
dapat
yang
menentukan dan apabila diperbanyak
tidak mengalami perubahan”
selanjutnya
Berdasarkan pengertian di atas,
disingkat PVT, adalah Perlindungan
maka dapat diketahui bahwa varietas
khusus yang diberikan negara, yang
tanaman
dalam
oleh
berbeda dengan varietas tanaman
pelaksanaannya
yang lain yang ditandai dengan
hal
ini
Pemerintah
diwakili
dan
yang
dihasilkan
dilakukan oleh Kantor Perlindungan
perbedaan
bentuk
Varietas Tanaman, terhadap varietas
perbedaan
karakteristik
tanaman
oleh
Dengan
ditambahkan
pemulia tanaman melalui kegiatan
tentang
sifat
pemulia
Perlindungan
kombinasi genotype adalah susunan
mendorong
gen yang menghasilkan karakter
semangat dan kreativitas di bidang
tertentu. Penilaian dilakukan baik
pemuliaan tanaman, sehingga dapat
terhadap salah satu atau beberapa
dihasilkan
sifat atau karakter tanaman yang
semacam
varietas
yang
dihasilkan
tanaman.
itu
akan
penemuan
unggul
berbagai
yang
sangat
fisik
harus
sampai
tanaman.
penjelasan
genotype
bersangkutan.
Yang
dimaksud
diperlukan masyarakat. Sedangkan
dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun
diperbanyak
2000 Tentang Perlindungan Varietas
perubahan adalah varietas tersebut
Tanaman menjelaskan bahwa :
tetap
“Varietas
tanaman
varietas
atau
yang
tidak
stabil
di
apabila
mengalami
dalam
proses
adalah
perbanyakan benih atau propagasi
sekelompok tanaman dari suatu jenis
dengan metode tertentu, misalnya
atau species yang ditandai oleh
produksi
bentuk
jaringan dan steak.
tanaman,
pertumbuhan
benih
hibrida,
kultur
tanaman, daun, bunga, biji ekspresi
Varietas Tanaman menurut Konvensi
karakteristik
UPOV 1991 tersebut adalah :
genotype
atau
20
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
“sekelompok tanaman yang dapat
bentuk
didefenisikan dengan karakteristik
tanaman, daun, bunga, buah, biji dan
yang diekspresikan dari
ekspresi karakteristik genotipe atau
bawaan
tanaman,
pertumbuhan
genotip atau kombinasi dari genotipe
kombinasi
dan dapat dibedakan dari kelompok
membedakan dari jenis atau species
tanaman lainnya
taksonomi
yang sama oleh sekurang-kurangnya
botanis yang sama oleh minimal satu
satu sifat yang menentukan dan
karakteristik yang tampak”.
apabila diperbanyak tidak mengalami
Perlindungan
dari
Varietas
Tanaman
perubahan.
genotipe
yang
Pemuliaan
dapat
tanaman
(selanjutnya disingkat PVT) adalah
adalah rangkaian kegiatan penelitian
perlindungan khusus yang diberikan
dan
negara, yang dalam hal ini diwakili
penemuan dan pengembangan suatu
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya
varietas, sesuai dengan metode baku
dilakukan oleh Kantor Perlindungan
untuk menghasilkan varietas baru
Varietas Tanaman, terhadap varietas
dan mempertahanakan
tanaman
benih varietas yang dihasilkan.
yang
dihasilkan
oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan
pemuliaan tanaman.
Hak
pengujian
UPOV
tanaman
Perlindungan
Varietas
atau
kegiatan
kemurnian
mengatur
yang
bahwa
memperoleh
perlindungan (protectable of plant
Tanaman adalah hak khusus yang
variety) harus memenuhi syarat :
diberikan negara kepada pemulia
1). Article 5 : Novelty (baru)
dan/
2). Article 7 : Distinctness (berbeda)
atau
Perlindungan
pemegang
Varietas
hak
Tanaman
3). Article 8 : Uniformity (seragam)
untuk menggunakan sendiri varietas
4). Article 9 : Stability (stabil)
hasil pemuliannya atau memberi
5). Article 10 : Denomination (diberi
persetujuan kepada orang atau badan
nama)
hukum lain untuk menggunakannya
selama waktu tertentu.
Varietas
Tanaman,
Sejalan dengan ketentuan UPOV
tersebut, di Indonesia diatur dalam
adalah
pasal 2 UU Nomor 29/2000 yang
sekelompok tanaman dari suatu jenis
menentukan bahwa
Varietas yang
atau species yang ditandai oleh
dapat diberi PVT meliputi varietas
21
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
dari jenis atau spesies tanaman yang
warna dan sifat-sifat
baru, unik, seragam, stabil dan diberi
melekat pada varietas itu. Suatu
nama. Suatu varietas dianggap baru
varietas dianggap stabil apabila sifat-
apabila
sifat
pada
permohonan
saat
penerimaan
hak
PVT,
utama
atau
lain yang
penting
pada
bahan
varietas tersebut terbukti seragam
perbanyakan atau hasil panen dari
meskipun bervariasi sebagai akibat
verietas
pernah
dari cara tanam dan lingkungan yang
diperdagangkan di Indonesia atau
berbeda-beda. Sifat-sifat itu harus
sudah diperdagangkan tetapi tidak
stabil untuk siklus penanam. Suatu
lebih
telah
varietas dianggap stabil apabila sifat-
diperdagangkan di luar negeri tidak
sifatnya tidak mengalami perubahan
lebih
untuk
setelah ditanam berulang-ulang, atau
tanaman semusim dan enam tahun
untuk yang diperbanyak melalui
untuk
Unsur
siklus perbanyakan khusus, tidak
pembeda menjadi sangat penting
mengalami perubahan pada setiap
untuk
akhir siklus tersebut.
tersebut
dari
dari
belum
setahun,
empat
tanaman
atau
tahun
tahunan.
perlindungan
ini
yang
dianggap sebagai sesuatu yang unik
Varietas yang dapat diberi PVT
yang telah ditemukan oleh pemuliaan
harus
tanaman melalui prosedur penelitian
selanjutnya menjadi varietas yang
pengujian dan lain sebagainya.
bersangkutan,
Suatu varietas tanaman dianggap
unik apabila varietas tersebut dapat
dibedakan
secara
jelas
dengan
varietas lain yang keberadaannya
sudah diketahui secara umum pada
diberi
penamaan
dengan
ketentuan
bahwa :
1) nama varietas tersebut harus
dapat digunakan meskipun masa
perlindungan telah habis;
2) pemberian nama tidak boleh
saat penerimaaan permohonan hak
menimbulkan
PVT.
terhadap sifat-sifat varietas;
Hasil produk dari varietas
yang ditemukan itu mempunyai sifat
yang
3) penamaan
varietas
kerancuan
dilakukan
keseragaman. Artinya, mulai dari
oleh pemohon hak PVT dan
tenggang
didaftarkan pada kantor PVT;
usia
tanam
menjelang
panen yang sama, rasa, bau, bentuk,
22
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
4) apabila penamaan tidak sesuai
adalah
pemegang
PVT,
kecuali
dengan ketentuan butir b, maka
diperjanjikan lain antara kedua pihak
kantor PVT berhak menolak
dengan
penamaan tersebut dan meminta
pemulia.
Jika
penamaan baru;
dihasilkan
berdasarkan
5) apabila nama varietas tersebut
telah
dipergunakan
untuk
tidak
mengurangi
suatu
hak
varietas
perjanjian
kerja, maka pihak yang memberi
pekerjaan itu adalah pemegang hak
varietas lain, maka pemohon
PVT,
wajib mengganti nama varietas
antara kedua pihak dengan tidak
tersebut;
mengurangi hak pemulia. Jika suatu
6) nama varietas yang diajukan
kecuali
varietas
diperjanjikan
dihasilkan
lain
berdsarkan
dapat juga diajukan sebagai
pesanan, maka pihak yang memberi
merek dagang sesuai dengan
pesanan itu menjadi pemegang hak
peraturan
PVT,
perundang-undangan
kecuali
diperjanjikan
lain
yang berlaku.
antara kedua pihak dengan tidak
Varietas yang tidak dapat diberi
mengurangi hak pemulia. Pemegang
PVT
adalah
varietas
yang
hak
PVT
memiliki
hak
penggunaannya bertentangan dengan
menggunakan
peraturan perundang-undangan yang
persetujuan kepada orang atau badan
berlaku,
ketertiban
umum,
hukum lain untuk menggunakan
kesusilaan,
norma-norma
agama,
varietas berupa benih dan hasil panen
kesehatan dan kelestarian lingkungan
yang digunakan untuk propagasi.
hidup.
Ketentuan
Pemegang hak
PVT adalah
pemulia atau orang atau badan
hukum,
juga
untuk :
1) varietas turunan esensial yang
menerima lebih lanjut hak PVT dari
dilindungi atau varietas yang
pemegang hak PVT sebelumnya.
telah terdaftar dan diberi nama;
varietas
lain
berlaku
berasal dari suatu varietas yang
suatu
pihak
tersebut
memberikan
yang
Jika
atau
dan
untuk
dihasilkan
2) varietas
yang
secara
tidak
berdasarkan perjanjian kerja, maka
dibedakan
jelas
pihak yang memberi pekerjaan itu
varietas yang dilindungi.
dapat
dari
23
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
3) Varietas yang diproduksi dengan
selalu
menggunakan
varietas
yang dilindungi.
Dalam
pihak
lain
yang
menggunakan
varietas tanaman lokal tersebut.
Benefit sharing juga dibahas di
membahas
masalah
dalam ketentuan PP No.13 Tahun
Perjanjian Benefit Sharing Sebagai
2004. Benefit sharing diharapkan
Upaya
dapat meningkatkan kesejahteraan
Perlindungan
Pemanfaatan
Lokal,
Varietas
maka
Dan
Tanaman
Perjanjian
selalu
masyarakat
sebagai
lokal
pemilik
di
Indonesia
komunal
atas
mengacu pada pengertian perjanjian
varietas tanaman lokal sekaligus juga
pada umumnya yang diatur dalam
sebagai bentuk penghargaan atas
pasal 1313 KUH Perdata, berbunyi
peranan
“suatu perjanjian adalah perbuatan
melestarikan varietas tanaman lokal
dengan mana satu orang atau lebih
sebagai
mengikatkan dirinya terhadap satu
nutfah).
orang lain atau lebih. Dengan adanya
perjanjian
benefit
sharing
maka
masyarakat
SDG
Secara
perjanjian
dalam
tanaman
(plasma
spesifik,
benefit
substansi
sharing
harus
masyarakat lokal di Indonesia berhak
memastikan ruang bagi masyarakat
untuk
lokal
mendapatkan
keuntungan
pembagian
atas
pemanfaatan
varietas tanaman lokal
untuk
pengelolaan,
terlibat
pemanfaatan
dalam
dan
yang telah
pelestarian varietas tanaman lokal
menghasilkan HKI dan memiliki
sehingga hak - hak masyarakat lokal
nilai
sharing
mendapat jaminan dan perlindungan
tersebut diberikan sebagai bentuk
hukum yang memadai berdasarkan
penghargaan
prinsip
ekonomi.
Benefit
terhadap
masyarakat
lokal
yang
mengelola,
memanfaatkan
jasa
telah
dan
demi
keadilan
eksistensi
varietas
dan kebebasan
dan
tanaman
kelestarian
lokal
secara
melestarikan varietas tanaman lokal.
berkesinambungan untuk generasi
Benefit
yang akan datang.
sharing
juga
dapat
menciptakan hubungan yang saling
menghargai
antara
dan
masyarakat
menguntungkan
lokal
dengan
Simpulan
a) Perjanjian
memiliki
Benefit
makna
Sharing
kesepakatan
24
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
bersama
dalam
pembagian
manfaat
ekonomi
sebagai
kompensasi kepada masyarakat
lokal atas tindakan komersialisasi
varietas tanaman lokal oleh pihak
lain. Dan masyarakat lokal diberi
hak
untuk
mengelola,
memanfaatkan dan melestarikan
varietas tanaman lokal yang ada.
b) Perjanjian Benefit Sharing dapat
memastikan
ruang
bagi
masyarakat lokal untuk terlibat
dalam pengelolaan, pemanfaatan
dan pelestarian varietas tanaman
lokal
sehingga
masyarakat
jaminan
hak
lokal
dan
-
hak
mendapat
perlindungan
hukum.
Rekomendasi
a) Perjanjian
Benefit
sharing
diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lokal di
Indonesia dan sebagai pemilik
komunal atas varietas tanaman
lokal maka dapat diberikan hak
atas peranan masyarakat dalam
melestarikan varietas tanaman
lokal.
b) Perjanjian Benefit sharing dapat
memberi
solusi
bagi
pihak
Pemerintah/ Daerah, masyarakat
lokal dan juga pihak ketiga.
Daftar Pustaka
Agus,
Budi Riswandi dan Siti
Sumartiah,
Masalahmasalah HKI Kontemporer,
Gita Nagari, Yogyakarta,
2006.
Barizah, Nurul, Intellectual Property
Implications On Biological
Resources ( Indonesia’s
Adoption Of International
Intellectual
Property
Regimes And The Failure
To AdeQuately Address The
Policy Challenges In The
Area
Of
Biological
Resourses), Nagara, Jakarta,
2010.
Budi Maulana, Insan dkk, Kapita
Selekta Hak Kekayaan
Intelektual I, Pusat Studi
Hukum UII, Yogyakarta,
2000.
Donald Black, The Behavior of Law,
Academic Press, New York
San Francisco, London,
1976.
Hutchinson, Terry, Researching And
Writing In Law, Lawbook
Co., 2010.
H. OK. Saidin, Aspek Hukum
Hak
Kekayaan
Intelektual, Ed. Revisi,
Cet 3, Jakarta. PT. Raja
Grafindi Persada, 2003.
Irawan, Candra, Politik Hukum
Hak
Kekayaan
Intelektual Indonesia,
Mandar Maju, Bandung,
2011.
Jened, Rahmi, Hak Kekayaan
Intelektual
Penyalahgunaan Hak
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Eksklusif,
Airlangga
University Press, 2010.
Koesnoe, Mohammad, Dasar
dan Metode Ilmu hukum
Positif,
Airlangga
University Press, 2010.
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian
Hukum, Prenada Media
Group, Jakarta, 2010.
Margono, Suyud, Aspek Hukum
Komersialisasi
Aset
Intelektual, Nuansa Aulia,
2010.
____________, Hak Milik Industri
(Pengaturan Dan Praktik
diIndonesia),
Ghalia
Indonesia, 2011.
Morris, Caroline and Cian Murphy,
Getting a PhD in Law,
Oxford
and
Portland,
Oregon, 2011.
Munandar,
Haris
dan
Sally
Sitanggang,
Mengenal
HAKI,
Hak
Kekayaan
Intelektual, Essensi, 2008.
Nuraini, Nina, Perlindungan Hak
Milik Intelektual Varietas
Tanaman
(Guna
Peningkatan Daya Saing
Agribisnis),
Alfabeta,
Bandung, 2007.
Purwaningsih,
Endang,
Hukum
Bisnis, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2010.
Agus
Sardjono,
Hak
Kekayaan
Intelektual dan Pengetahuan
Tradisional,
Alumni,
Bandung, 2010, h.102
_________,Membumikan HKI di
Indonesia, cet1, Bandung,
Nuansa Aulia, 2009.
__________,
Hak
Kekayaan
Intelektual dan Pengetahuan
Tradisonal,
cet.1,
Bandung,Alumni, 2006.
25
Salter, Michael and julie Mason,
Writing Law Dissertation,
Pearson Education Limited,
2007.
Salim dan Erlies Septiana Nurbani,
Penerapan Teori Hukum
Pada Penelitian Tesis Dan
Disertasi,
RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2013.
Setyowati, Krisnani, Pokok-Pokok
Peraturan
Perlindungan
Varietas
Tanaman,
Disampaikan pada Training
of the Trainer Pengelola
Gugus
Hak
Kekayaan
Intelektual, Jakarta, 24-27
September 2001.
Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan
Intelektual (Intellectual
Property Rights), PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta,
1997.
Sutedi, Adrian, Hak Atas Kekayaan
Intelektual, Sinar Grafika,
Jakarta, 2009.
Syukur, Muhamad dkk, Teknik
Pemuliaan
Tanaman,
Penebar Swadaya, Jakarta,
2012.
Yudha Hernoko, Agus, Hukum
Perjanjian,
Asas
Proporsionalitas
Dalam
Kontrak Komersial, Prenada
Media Group, Jakarta, 2013
Jurnal :
Barizah,
Nurul,
Perlindungan
Varietas Tanaman, Paten,
Sistem Budidaya Tanaman
dan Ketahanan Pangan,
Jurnal HKI, 2009.
Michael Blakeney, Protection of
Plant
Varieties
and
Farmers’ Right, European
Intellectual
Property
Review, vol.24, 2002.
26
Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2001 Tentang Paten
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 29 tahun 2000, tentang
Perlindungan
Varietas
Tanaman.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 1992
Tentang Sistem Budidaya
Tanaman.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1994 tentang Pengesahan
United Nations Convention
on Biological Diversity
(Konvensi
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
tentang
Keanekaragaman Hayati).
Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
01/Pert/SR.120/2/2006
Tentang Syarat Penamaan
Dan Tatacara Pendaftaran
Varietas Tanaman.
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomot 13 Tahun
2004 Tentang Penamaan,
Pendaftaran
dan
Penggunaan Varietas Asal
untuk Pembuatan Varietas
Turunan Esensial.
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomot 14 Tahun
2004 Tentang Syarat dan
Tata
Cara
Pengalihan
Perlindungan
Varietas
Tanaman Dan Penggunaan
Varietas Yang Dilindungi
Oleh Pemerintah.
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Download