PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN 1693-3591 EVALUASI POLA PERESEPAN BERDASARKAN BEERS CRITERIA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN PADA POLI PENYAKIT DALAM DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PERIODE AGUSTUS 2010-MARET 2011 Dhian Rahayu Setyowati, Sudarso, Wahyu Utaminingrum Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202, Purwokerto 53182 ABSTRAK Geriatri berasal dari kata geros yang berarti tua dan iatriea yang berarti to care atau merawat. WHO menetapkan populasi antara usia 65-75 tahun sebagai geriatri. Pada usia ini, terjadi penurunan fungsi-fungsi fisiologis tubuh sehingga diperlukan pertimbangan yang cermat dalam memilih obat. Beers Criteria merupakan suatu kriteria yang menjadi standar penggunaan obat khusus untuk geriatri, yang mengetengahkan dasar panduan untuk mengatasi masalah Drug Related Problem (DRP) pada geriatri. Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola peresepan pada pasien geriatri rawat jalan pada poli penyakit dalam di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto berdasarkan Beers Criteria 2003 dan melihat persentase ketidakrasionalan peresepan pada pasien geriatri rawat jalan penyakit dalam periode Agustus 2010 – Maret 2011. Metode yang digunkan adalah non eksperimental, dengan pengumpulan data secara retrospektif. Analisis dilakukan dengan metode diskriptif untuk memperoleh gambaran tentang pola peresepan pasien geriatri rawat jalan di poli penyakit dalam berdasarkan Beers Criteria 2003. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa selama periode Agustus 2010 – Maret 2011, dari total 405 item obat terdapat 84 item obat (20,5%) yang tidak rasional yang sesuai Beers Criteria 2003. Obat yang paling banyak diresepkan sekaligus dihindarkan adalah diazepam yaitu 26 item obat (31,3 %), Chlordiazepoksid-clidinium 25 item obat (30,1%), Digoxin 24 item obat (27,7%), Alprazolam 6 item obat (7,1%), Ferrosi Sulfat 1 item obat (1,2%), Bisakodil 1 item obat (1,2%), Clonidine 1 item obat (1,2%). Kata kunci: geriatri rawat jalan poli penyakit dalam, beers criteria 2003 ABSTRACT Geriatric derived from the word geros is meaning oldest and iatriea is meaning to care. WHO set the population between the ages of 65-75 years as a geriatric ward. At this age, a decline of physiological functions of the body so that needed careful consideration in choosing a drug. Beers Criteria is a standard criteria to be specific to geriatric drug use. Beers Criteria specifically set forth basic guidelines for the surpass Drug Related Problem in geriatrics. Goal of the research is evaluating of prescription patterns in geriatric outpatient based on Beers Criteria in Geriatrics outpatient on internist division regional public hospital of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto and all at once to see irrasionalist praescription patterns in geriatric outpatient in August 24 PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN 1693-3591 2010 to March 2011 period. The method`used was non experimental, with retrospective data collection. The analysis was done with descriptive method to get an idea of prescription patterns in geriatric outpatient on internist division based on Beers Criteria 2003. Results obtained show that during August 2010 to March 2011 period, of total 425 recipe there are 84 recipe (19,8%) that is not appropriate rational Beers Criteria 2003. The most widely prescribed drugs were diazepam 26 drug item (31,0 %), Chlordiazepoksid-clidinium 25 drug item (29,8%), Digoxin 24 drug item (28,6%), Alprazolam 6 drug item (7,1%), Ferrosi Sulfat 1 drug item (1,2%), Bisakodil 1 drug item (1,2%), Clonidine 1 drug item (1,2%) Keywords: geriatrics outpatient on internist division, beers criteria 2003 Pendahuluan 28,8juta orang balitanya tinggal 6,9 % Proses penuaan adalah proses yang menyebabkan jumlah penduduk alami yang disertai adanya penurunan lansia terbesar di dunia. Badan Pusat kondisi fisik, psikologis maupun sosial Statistik (BPS). yang saling berinteraksi satu sama lain. Masalah Keadaan itu cenderung kesehatan pada berpotensi penduduk lanjut usia bervariasi, baik dari menimbulkan masalah kesehatan secara segi proses fisiologis maupun patologi umum maupun kesehatan jiwa secara kerentanan terhadap penyakit kronis khusus pada usia 65 tahun atau lebih dan infeksi akut akan meningkat sejalan atau yang disebut dengan geriatri dengan proses penuaan. Keadaan ini (Darmojo, 1999). diperparah oleh menurunnya sistem Peduduk Lanjut usia dua tahun pertahanan tubuh. Karena itu terakhir mangalami peningkatan yang penanganan pasien geriatri memerlukan signifikan pada tahun 2007, jumlah pendekatan yang berbeda dengan pasien penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta biasa (Mangoenprasodjo, 2004). Kondisi jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 patologi dan fisiologi pada golongan usia pada tahun 2009 (U.S. Census Bureau, lanjut, International Data Base,2009) jumlah ini mengkonsumsi termasuk terbesar keempat setelah (polifarmasi) dibandingkan China, India dan Jepang. pasien lebih Badan kesehatan dunia WHO memiliki cenderung yang membuat lebih resiko banyak muda lebih lansia obat dengan sehingga besar untuk bahwa penduduk lansia di Indonesia mengalami efek samping dan interaksi pada tahun 2020 mendatang sudah obat yang merugikan. Salah satu acuan mencapai angka 11,34% atau tercatat yang 25 dapat digunakan untuk PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 mengevaluasi penggunaan atau ISSN 1693-3591 Margono Soekarjo Purwokerto dilakukan peresepan obat pada geriatri adalah dengan tujuan untuk Beers Criteria yang mengetengahkan tipe kesesuaian peresepan untuk pasien baru konsensus, dasar panduan, suatu geriatri yang menjalani rawat jalan panduan yang spesifik untuk pengobatan berdasarkan data resep obat yang ada di pada populasi geriatri. Instalasi Farmasi mengetahui Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Metode Penelitian Soekarjo Purwokerto. Pengambilan data Desain Penelitian dilakukan dengan cara total sampling. Penelitian merupakan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. deskriptif. Data yang diambil berasal dari Pengambilan sampel dilakukan secara resep obat pasien geriatri rawat jalan retrospektif penyakit penelitian ini non terhadap resep pasien dalam bersifat yang diperoleh geriatri rawat jalan penyakit dalam. retrospektif. Perlakuan dengan cara evaluasi resep kemudian diolah dan di analisis berdasar pasien geriatri rawat jalan poli penyakit tabel Beers Criteria. Data yang telah dalam di RSUD Prof. Dr. Margono dianalisis dijabarkan sebagai berikut : Soekarjo Purwokerto. Analisis data Data yang a. Diazepam dilakukan dengan metode deskriptif Agen-agen ini mempunyai half-life yang yang digunakan untuk memperoleh sangat panjang, menyebabkan sedasi gambaran tentang yang panjang dan peningkatan risiko pola peresepan berdasarkan Beers Criteria 2003. jatuh Subjek Penelitian benzodiazepina Sampel yang digunakan dan fraktur. Jika tidak terapi dapat pada dihindarkan, gunakan agen-agen yang penelitian ini adalah keseluruhan jumlah hanya bekerja dalam waktu singkat. populasi yaitu 425 item obat atau 151 Tingkat keparahan tinggi. resep pasien geriatri di poli penyakit b. Klordiazepoksid dalam periode bulan Agustus 2010 Agen-agen ini mempunyai half-life yang sampai dengan bulan Maret 2011. sangat panjang, menyebabkan sedasi Hasil dan Pembahasan yang panjang dan peningkatan risiko Penelitian evaluasi pola peresepan jatuh pada pasien geriatri di RSUD Prof. Dr. dan fraktur. Jika terapi benzodiazepina tidak dapat dihindarkan, 26 PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 gunakan agen-agen yang hanya bekerja ISSN 1693-3591 Kesimpulan dalam waktu singkat. Tingkat keparahan Berdasarkan tinggi. hasil penelitian disimpulkan dari total 425 item obat c. Digoksin yang berasal dari 151 resep obat pasien Dosis tidak boleh melebihi 0.125mg/ hari geriatri rawat jalan penyakit dalam kecuali ketika menangani kasus atrial terdapat 7 jenis obat yang paling banyak arrhythmias Daya pembersihan ginjal diresepkan yang sekaligus tidak boleh yang berkurang akan meningkatkan digunakan untuk pasien geriatri menurut resiko toksisitas. Tingkat tabel Beers Criteria 2003, urutan dari keparahan rendah. tinggi ke rendah adalah Diazepam d. Alprazolam (Xanax®) 2mg Dengan pengecualian dengan jumlah mencapai 26 item obat jarang (31,0%), Chlordiazepoksid-clidinium 25 terjadi, agen-agen ini harus digunakan item obat (29,8 %), Digoxin 24 item obat hanya memiliki (28,6%), Alprazolam 6 item obat (7,1%), ketergantungan secara fisik atau yang Ferrosi Sulfat 1 item obat (1,2%), sedang ditangani dengan terapi jangka Bisakodil 1 item obat (1,2 %), Clonidine 1 pendek untuk kondisi akut. Tingkat item obat (1,2%). Peresepan obat pada keparahan tinggi. pasien geriatri rawat jalan penyakit e. Ferrosi Sulfat dalam di RSUD Prof. Dr. Margono pada orang yang yang Dosis yang lebih tinggi tidak menaikkan Soekarjo Purwokerto periode bulan penyerapan besi yang tinggi tetapi Agustus 2010 – Maret 2011 belum yang sepenuhnya sesuai dengan stándar Beers menyebabkan konstipasi meningkat. Tingkat keparahan rendah. f. Criteria 2003, karena mencapai angka 84 Bisakodil Mungkin item obat dari total 425 item obat atau cocok jika terdapat 19,8 %. Diperlukan adanya prosedur penggunaan analgesik opium.Jika tidak, tetap pengobatan untuk pasien geriatri dapat berdasarkan standar pengobatan geriatri memperburuk disfungsi usus besar. Tingkat keparahan tinggi. seperti misalnya Beers Criteria dan g. Clonidine Potensial untuk standar lain. efek-efek samping hipotensi dan CNS. Tingkat keparahan rendah. 27 PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 Daftar Pustaka ISSN 1693-3591 Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Mangoenprasodjo, A.S., 2004, Sehat di Usia Tua. Thinkfress, Yogyakarta. Darmojo, R.B., 1999, Buku Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai 28