(lanjutan). - Kuliah Online Unikom

advertisement
BAB III (LANJUTAN)
KOMUNIKASI SEBAGAI
PROSES SOSIAL, PROSES
BUDAYA & PROSES POLITIK
B. Komunikasi Sebagai Proses Sosial
Pengamatan Kingsley Davis pada Perilaku seorang
anak yang bernama Anna (5 th):
“Hampir Keseluruhan waktu & hidupnya Anna disekap
diatas sebuah loteng, rumah seorang petani di
Pensylvania, Amerika, (Anna diasingkan dari
lingkungannya).
Akibatnya:
Ia mempunyai sifat yang berlainan dengan anak
seusianya; ia tidak dapat berjalan, berbicara &
mendengar dengan sempurna & dia juga tidak dapat
makan sempurna seperti halnya manusia (Soekanto,
1990)
Apa yang terjadi pada Anna diatas
menunjukkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pergaulan hidup dengan lingkungan merupakan faktor utama
dalam membentuk kepribadian & perkembangan jiwa manusia.
Mengingkari masyarakat sebagai bagian jiwa manusia adalah
sesuatu yang mengingkari hidup.
Manusia tidak akan mengalami perkembangan fisik & psikis yang
baik jika ia mengasingkan dirinya dari masyarakat sekiotarnya.
Ketidakmampuan manusia berkomunikasi dengan orang lain
membuat dirinya seperti “Katak dalam Tempurung”
Komunikasi adalah cara manusia untuk meng-Adakan dirinya
dalam dunia.
Hal ini juga yang menyadarkan
kita bahwa komunikasi
merupakan sebuah proses yang berlangsung terus menerus
(mengalami perkembangan yang bearti) sejalan dengan tingkat
perkembangan masyarakat.
Menurut Peter L. Berger (1991) Hubungan antara manusia dengan
masyarakat berlangsung secara dialektis dalam 3 momen:
1.
2.
Eksternalisasi
Suatu pencurahan kedirian dunia, baik dalam aktivitas maupun
mentalitas.
Melalui ekternalisasi manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangtun dunia.
Masyarakat, melalui eksternalisasi menjadi kenyataan sebagai buatan
manusia.
Objektivasi
Disandangnya produk-produk aktivitas (baik fisik maupun mental) suatu
realitas yang berhadapan dengan para produsennya (dalam hal ini
manusia itu sendiri) dalam suatu kefaktaan (faktisasi) yang eksternal
terhadap yang lain, daripada produsennya sendiri.
Masyarakat berhadapan dengan manusia adalah kenyataan yang
berhadapan.
Lanjutan….
Internalisasi
Peresapan kembali realitas oleh manusia dan
mentransformasikannya sekali lagi struktur-struktur dunia
obyektif ke dalam struktur-struktur kesadaran subjektif.
Kesimpulannya:
-Melalui eksternalisasi, masyarakat adalah produk
manusia (menjadi kenyataan yang diciptakan oleh
manusia).
-Melalui objektivasi, masyarakat menjadi kenyataan
sendiri yang berhadapan dengan manusia.
-Melalui internalisasi, manusia merupakan produk
masyarakat ()menjadi kenyataan yang dibentuk
masyarakat)
3.
Kenyataan yang berhadapan antara Masyarakat dengan
manusia ada hubungan yang saling mempengaruhi tersebut
dibangun tidak lain dengan proses komunikasi.
Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi
sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial (Sosial change),
Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam
masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial
masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan
Namun demikian komunikasi juga tidak akan lepas dari kontek
sosialnya, artinya: komunikasi seseorang akan diwarnai oleh
sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya.
Jadi antara komunikasi & masyarakat, saling mempengaruhi &
saling melengkapi, Yang jelas: Komunikasi Berperan dalam
perubahan masyarakat.
Disinilah Pembahasan Komunikasi sebagai Proses Sosial terjadi.
Hubungan antara Perubahan Sosial dengan
Komunikasi (By. Goran Hedebro, 1982)
1.Teori komunikasi mengandung makna pertukaran pesan.
Tidak ada perubahan dalam masyarakat tanpa peran
komunikasi .
2. Meskipun dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan
tujuan membawa perubahan, namun komunikasi
bukanlah satu-satunya alat yang dapat membawa
perubahan sosial.
3.Media yang digunakan dalam komunikasi berperan
melegitimasi bangunan sosial yang ada.
4. Komunikasi adalah alat yang luar biasa guna
mengawasi salah satu kekuatan penting masyarakat
Komunikasi sebagai proses sosial di masyarakat
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Komunikasi menghubungkan antarberbagai
komponen masyarakat.
Komunikasi membuka peradaban (civilization)
baru manusia.
Komunikasi adalah manifestasi kontrol dalam
masyarakat.
Tanpa bisa diingkari, komunikasi berperan dalam
sosialisasi nilai ke masyarakat.
Individu berkomunikasi dengan orang lain
menunjukkan jati diri kemanusiannya.
C. Komunikasi Sebagai Proses Budaya.
Artinya: Komunikasi yang ditujukan pada orang atau
kelompok, tidak lain adalah sebuah pertukaran
kebudayaan.
Misalnya: A berkomunikasi dengan suku Batak, secara
tidak langsung A sedang berkomunikasi
berdasarkan kebudayaan tertentu, anda sedang
menjalin kerjasama atau mempengaruhi
kebudayaan lain.
Dalam proses komunikasi tersebut, terkandung unsurunsur kebudayaan salah satunya adalah bahasa,
sedangkan bahasa adalah alat komunikasi, sehingga
komunikasi juga disebut sebagai proses budaya
Kebudayaan adalah:
Keseluruhan Gagasan, Budi & Karya Manusia yang
harus dibiasakan dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi & karyanya.
(koentjaraningrat, 1997)
1.
2.
3.
Kebudayaan bukan hanya sekedar konsep, paling
tidak kebudayaan mempunyai wujud sebagai
berikut:
Wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep &
pikiran manusia.
Wujud sebagai suatu kompleks aktivitas
Wujud sebagai benda.
Wujud Kebudayaan secara operasional dapat di lihat dari isi
kebudayaan (Cultural Universal) meliputi:
1. Peralatan & perlengkapan kehidupan manusia
(pakaian, perumahan,alat rumah tangga,senjata
alat produksi,sistem distribusi);
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian,peternakan, sistem Produksi, Sistem
Distribusi)
3. Sistem Kemasyarakatan (Sistem Kekerabatan,
Organisasi Politik, Sistem Hukum & Sistem
Perkawinan)
4. Bahasa (Lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (Seni Rupa, Seni Suara, Seni Gerak)
6. Sistem Pengetahuan
7. Religi (Sistem Kepercayaan)
Lanjutan…..
* Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan, sebab
komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada
suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran
Individu, Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu
komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas.
* Pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tidak jarang
membuahkan suatu bentuk fisik, misalnya: Sebuah
bangunan
* Bangunan dapat berdiri karena ada Konsep & gagasan
yang kemudian didiskusikan dengan (Keluarga, pekerja
& Arsitek)
* Maka Komunikasi NYATA menjadi sebuah wujud dari
kebudayaan, atau Komunikasi juga bisa disebut sebagai
proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Secara konkret, Hubungan antara Komunikasi
dengan Isi Kebudayaan akan semakin jelas:
1.
2.
3.
Dalam mempraktikkan komunikasi manusia membutuhkan
peralatan-peralatan tertentu. (minimal membutuhkan: mulut,
bibir dsb, maksimal membutuhkan: Televisi, Surat Kabar,
Radio dll)
Komunikasi menhasilkan mata pencaharian manusia.
Misalnya: komunikasi yang dilakukan melalui TV,
membutuhkan orang yang digaji untuk mengurusi Tv tersebut.
Sistem Kemasyarakatan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari komunikasi. Misalnya: Sistem Hukum
Indonesia, sebab komunikasi akan efektif jika diatur dalam
sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma
masyarakat.
Lanjutan……
4. Komunikasi akan menemukan bentuknya secara
lebih baik manakala menggunakan bahasa
sebagai alat penyampaian pesan kepada orang
lain.
5. Sistem Pengetahuan atau Ilmu pengetahuan
merupakan substansi yang tidak lepas dari
komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi
(Mis. Perkuliahan) akan berlangsung menarik &
dialog tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan.
D. Komunikasi Sebagai Proses Politik


Mengutip Pendapat Gabriel Almond : “ Komunikasi
ibarat aliran darah yang mengalirkan pesan politik
berupa tuntutan, protes & dukungan (aspirasi &
kepentingan) ke jantung (pusat) pemprosesan sistem
politik
Hasil Pemprosesan itu dialirkan kembali oleh
komunikasi politik yang selanjutnya menjadi
feedback sistem politik. (alfian, 1993)
Realitas Politik Indonesia
1.
Politik Orde Baru (Orba) era Soeharto
•
•
Orba telah menciptakan tradisi politik yang sangat khas
dibanding dengan rezim lain. Ia juga sangat relevan
karena kukuh selama hampir 32 th tanpa goyah &
tanpa kontrol secara efektif
Kekuasaan Orba yakni: homogen, mengumpul &
berjumlah tetap, artinya antara pemegang kekuasaan
dengan gejala kekuasaan dipandang merupakan satu
kesatuan, sehingga aktivitas politik pada dasarnya
harus berpusat pada sipemegang kekuasan.
Lanjutan….
2. Era habibie
Kekuasaan presidenan yang sangat absolut
(mutlak) sedikit demi sedikit dikurangi dengan
adanya desakralisasi lembaga kepresidenan.
Habibie sangat terbuka, bahkan terhadap kritik
dan cacian yang dialamatkan kepadanya.
Kebebasan politik diciptakan, sehingga masyarakat
bebas berbuat sesuatu. Masyarakat boleh
demonstrasi, protes & sebaginya, yang nyaris tidak
boleh dilaksanakan pada zaman Soeharto.
Lanjutan….
3. Era K.H Abdurrahman Wahid (Gus dur)
Gus Dur juga giat membangun demokratisasi.
Disamping menciptakan desakralisasi lembaga
kepresidenan, ia juga mengadakan komunikasi
dengan warga masyarakat secara lebih baik.
Misalnya: setiap selesai sholat jumat, beliauy
mengadakan dialog dengan jamaah, dari situ
diketahui persoalan yang dihadapi masyarakat .
Apa yang dilakukan oleh Gus Dur adalah sebuah
tradisi komunikasi politik yang patut diteruskan.
Tradisi Politik Indonesia
Tradisi adalah:
•
Tatanan keyakinan & tata cara yang diwarisi dari
masa lalu, sehingga ketika diupayakan
reinterpretasi terhadap masa lalu, tradisi tersebut
menjadi berubah.
•
Segala yang datang dari masa lalu & dianggap
tidak bisa berubah & mereka memaksakan
kepada orang lain agar melakukan seperti yang
ia lakukan sebelumnya.
1. Tradisi Kelompok Pertama
Diwakili oleh Pemerintah
Dalam posisi ini pemerintah masih berpijak pada
tradisi yang selama ini sudah dijalankan dengan
sekali-sekali merespon perubahan yang ada di
masyarakat.
Hal demikian dapat kita lihat pada kebebasan
berekspresi yang diberikan, meskipun kebebasan
ini masih dimonopoli, Representasi ini bisa dilihat
dari adanya UU No.9/98 (UU unjuk Rasa)
2. Tradisi Kelompok Kedua
Diwakili oleh Mahasiswa
Dalam posisi ini, kalangan mahasiswa diwakili oeh
para mahasiswa yang menginginkan pemerintah
bersih dari tradisi yang selama ini dilakukan.
Bagi mahasiswa, harus ada perombakan total di
tubuh pemerintah.
Mahasiswa masih menggap pemerintah masih
merupakan representasi penganut tradisionalisme
yang mengagung-agungkan masa lalu & dianggap
sudah tidak sesuai lagi
Lanjutan….
Pergulatan yang tidak berujung pangkal ini membuahkan klaim
kebenaran antardua
kelompok itu.
Pemerintah menganggap bahwa apa yang dilakukan sudah maksimal
& sudah sesuai dengan tradisi, meskipun kalim ini sering dinilai
lamban.
Sementara itu, mahasiswa mengganggap bahwa apa yang dilakukan
pemerintah tidak lebih dari praktik tradisonalisme (yang dibungkus
tradisi) era sebelumnya, maka harus direformasi total, meskipun
usahake arah itu perlu waktu lama & tidak bisa satu atau dua hari
selesai.
Mahasiswa juga kurang sadar kalau pemerintah (terutama habibie)
masih merupakan sisa-sisa pemerintah sebelumnya, apapun
alasannya.
Komunikasi & Proses Politik
Dengan Komunikasi maka:
1.
Realitas, sejarah & tradisi politik bisa dihubungkan
dan dirangkai dari masa lalu untuk dijadikan acuan
ke masa depan.
2.
Sebagai proses politik, berbagai tatanan politik yang
tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat akan
berubah
3.
Berbagai adopsi tradisi luar juga tidak akan mudah
diterima begitu saja & suatu saat akan mengalami
kegagalan seandainya bertentrangan dengan tradisi
yang sudah ada.
Beberapa catatan Komunikasi sebagai
proses politik:
Komunikasi memiliki peran signifikan dalam
menentukan proses perubahan politik di indonesia.
Hal ini dapat dilihat, pada proses perubahan
format lembaga kepresidenan sakral bertubah
menjadi desakralisasi, itu semua akibat terbinanya
komunikasi pilitik yang lebih baik antara
masyarakat & pemerintah.
2 Kita pernah mewarisi komunikasi politik yang
tertutup (Yang mengakibatkan ideologi politik
yang tidak terbuka).
1.
Lanjutan……
3. Komunikasi masih dipengaruhi oleh tradisi politik masa lalu.
Tradisi politik yang mementingkan keseimbangan, harmoni &
keserasian masih diwujudkan meskipun dalam kenyataannya
mengalami kesulitan, salah satu penyebabnya karena budaya
sungkan atau ewuh pakewuh yang masih kental dalam tradisi
komunikasi kita.
4. Sebagai proses politik, komunikasi menjadi alat yang mampu
mengalirkan pesan politik (tuntutan & dukungan) ke pusat
kekuasaan untuk di proses.
Proses itu dikeluarkan kembali dan selanjutnya menjadi umpan
balik. Ini artinya, komunikasi sebagai proses politik adalah
aktivitas tanpa henti.
Selesai…….
* Terima kasih *
Download