EMBRYO TRANSFER

advertisement
EMBRYO TRANSFER
TATAP MUKA KE -11
By . Setyo Utomo
EMBRIO TANSFER
• Th 1890 oleh walter heap: Rabbit
• Th 1930 : pd Kamb & Domba di Amerika Utara & Rusia
Hasilnya: < 25%
Penyebab:
– Status rep donor & resipien kurang sinkron
– Media yg digunakan tda sesuai
– Kurang sterilnya bhn2 yg digunakan
• Th 1970 : Teknologi ET mulai dikemb scr komersial
Manfaat
•
•
•
u/ meningkatkan jml anak dari betina genetik superior
Pemanfaatan hwn betina cacat fisik (genetik unggul)
Pemanfaatan limbah RPH berupa ovum
PROSEDUR ET
1. Sinkronisasi siklus estrus
2. Superovulasi donor
3. Koleksi & Identifikasi embrio
4. Tansfer Embrio ke resipien
Sinkronisasi Estrus
Prinsip Kerja :
1. Memperpanjang fase luteal
2. Memperpendek fase luteal
Memperpanjang Fase Luteal
•
CL beregresi scr alami
•
Memblok FSH & LH setelah CL beregresi
•
Preparat: Progesteron (P4) yg diberikan slm 14-21 hr
(tgt spesies)
•
Penghentian P4: Folikel berkemb., estrus & Ovulasi
Estrus: 2-8 hr setelah pengehentian P4
Metode Pemberian: orally, pessaries, ear implant and
intravaginal Devices
Memperpendek fase luteal
• Menginduksi regresi CL lebih awal (Luteolisis)
Preparat:
• PGF2 α atau analognya (Cloprostenol)
daya
luteolitik pada
semua spesies (fase perkemb CL)
• Estrogen
daya luteolitik pd ruminansia, tdk pd kuda &
PGF2 α:
• Injeksi tunggal PGF2 α
- CL regresi 24-72 jam
- Estrus dan ovulasi 2-3 hr
• Ruminansia & kuda: PG tdk respon thd Cl umur 4-6 hr
• Babi: PG berespon setelah hr12 atau 13 siklus estrus
• PGF2 α + P4: Sinkronisasi estrus
babi
Metode sinkronisasi estrus pd Ternak
•
Sapi
P4 kurang memberikan hsl yg baik oleh karena
dpt menurunkan fertilitas
Aplikasi
Sapi dan Kerbau
1. 2 kali injek PGF2 α (pengulangan hr ke -11 atau -12 dari saat injek I
dikawinkan (alami/AI) saat estrus atau 72-96 jam stlh injek ke -2
2. P4 dan PGF2 α: Progestogen (P4) (PRID)/ slm 7 hr dan PG diinjek hr
ke -6 dr saat pemb P4
dikawin berdasarkan gejala estrus (84
jam post injek PG)
3. P4 + E2: - Dosis 5 mg E2 (estradiol benzoat) & 3 mg P4
(norgestomet) dinjek.
- P4 diimplan slm 9 hr mulai hr 1
- IB saat estrus (AIDE) atau saat IB (TAI) 54 jam
setelah implan diangkat
4. aGn-RH: Fungsinya u/ mengontrol perkemb fol. dan
- Injek aGn-RH hr ke -0 dan PG hr ke -6
- 70-80% estrus dlm waktu 4 hr tampa mempengaruhi
85%)
•
kehdp CL.
fertilitas (65-
Kambing dan Domba
- P4 dan PGF2 α sangat efektif sbg preparat sinkronisasi
- Lama treatment P4 bervariasi (perbedaan siklus estrus) yaitu
Domba 16 hr dan Kambing 21 hr
Aplikasi
1. P4 pessary:-P4 pessary/implant slm 12-14 hr (domba) dan
18-21 hr u/ kambing
- Ke2 sp, injek eCG 400-800 IU saat imlant diangkat
- IB ; Domba 48-60 jam stl implant diangkat
Kambing 30-60 jam stl implant diangkat
2.
PGF2 α sering dikombinasi dg P4 dan eCG (belum ada hasil yg
signifikan
Domba: 2 kali injek PG (pengulangan hr ke -9) dan dikawin
kan saat estrus atau dobel kawin
Kambing: sama (pengulangan hr ke -11 atau 12) dan dikawin
kan saat estrus atau dobel kawin
PGF2 α menyebabkan Abortus
hati2 pd hw bunting
Babi
1.
P4 (altrenogest) mll pakan slm 14-18 hr : sangat efektif
- Estrus: 4-5 hr stl p4 dihentikan
- Lama periode estrus: 2-4 hr
- IB: 2kali yaitu hr ke -6 dan ke -7 stl P4 dihentikan
2. PGF2 α tdk digunakan pd babi, oleh karena respon CL hr ke12 atau 13 siklus estrus
3 E2 / HCG hr ke -12 siklus estru akan memperpanjang
kehidupan CL
4 Sinkronisasi yg paling baik pd babi adl: injek 500-1000 iu
HCG pd hr ke -12, kmd PG 3 minggu terakhir
Kuda
Umum: P4 dan PGF2 α
1. Altrenogest: pemberian mll pakan slm 15 hr.
Estrus muncul kira2 3 hr stl P4 dihentikan
2.
PGF2 α: Fase diestrus cl sangat respon thd PGF2 α
- Estrus: 3-5 hr.
- Random (tampa memperhatikan siklus) pemberian PGF2 α
HCG dilakukan 2 kali
I. injek PG hr ke-1 dan HCG hr ke -7 atau 8
II. Injek PG hr ke -15 dan HCG hr ke -21 atau 22
Estrus akan nampak: 2-4 hr
Konsep: 1. Sumber Embrio
• EMBRIO TRANSFER (ET)
2. Methode ET
3. Sinkronisasi Resipien
dan
Sumber Embrio
In vivo : Ovari mammalia
Superovulasi
1. FSH & eCG: FSH memp half life pendek dp eCG
FSH diberikan setiap 12 jam slm 3 hr
e CG single dose o.k. half life lebih lama (4 hr)
2. PGF2 α sangat mendukung superovulasi pd sapi
dpt
menghasilkan sejml embrio yg normal
- Superovulasi dpt dilakukan setiap saat antara hr ke -6
siklus
atau saat regresi Cl scr alami
- Donor akan estrus 2-3 hr post PG
3. aGn-RH: diperlukan u/ mengontrol waktu ovulasi stl injek FSH, kmd
injel LH u/ ovulasi
- IB donor dilakukan bersamaan dg injek LH tampa deteksi
estrus
Faktor yg Mempengaruhi Hsl Superovulasi
1. Intrinsik
2. Ektrinsik
• Intrinsik
- Fisiologis
- Keberadaan folikel fungsional yang dominant
- Menurunnya jml embrio yg dikoleksi
• Ektrinsik
- Rendahnya kualitas pakan
- Dalam keadaan laktasi
Pengulangan Superovulasi
Umumnya: respon ke -1, -2 dan ke -3 hslnya sama kemudian menurun
terbentunya antibodi
Collection of embryos
• Awalnya dikoleksi emb. dr oviduk/uterus donor setelah
dipotong atau diopresi
• Th 1976 koleksi emb pd sapi, kerbau dan kuda scr rutin
dilakukan mll transervical (non sugical) sedangkan pd
kambing, domba dan babi dg laparotomi
• Th 1990 teknik Transercal and laparoscopy sering digunakan
Metode Surgical
Metode non surgical
Metode Transcervical
Metode Laparoscopy
Seleksi embrio untuk transfer
Surgical Method
•
•
•
•
•
Sering digunakan pd kb, db dan babi
General Anasthesi u/ pengeluaran sal. rep. dg insisi midventral
Collection embrio dr kornua uteri (5 hr post estrus)
Medium flushing: PBS yg dimasukan dr UTJ
Medium hsl flush ditampung dg spuit yg ujungnya tumpul atau glass
tube kecil dimasukkan dlm lumen uterus
• Volume flush adl 2- 20 ml (oviduk) dan 10 ml pd uterus (tgt sp)
• Hsl: Embrio yg ditampung < drpd flush dr oviduk
• Metoda ini sering menyebebkan adesi
Non Surgical method
Metode kurang beresiko shg paling banyak dipakai
Transcercal Method
• Folley catheter (3 sal) : sapi, kerbau dan kuda
• Pd sapi & kerbau folley catheter diletaknan saluran servik
• Catheter diposisikan pd korpus uteri/kornua uteri (flush setiap
kornua) kemudian balon dipompa
• Vol medium: 30-60 ml (PBS hangat) kmd dialirkan ketempat
penampungan dg masage mll rektum
• Hal yg sama diulang dg memasukan catheter pd kornua yg lain
• Pada Kuda adl sama, kecuali balon ditiup pd servik dan flush
dilakukan scr simultan
• Pada Kb & Db: Injek PG dan oksitosin akan mempermudah
memasukan catheter
Lapararoscopy Method
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pertama kali diperkenalkan oleh Mckelvey
Db, Kb dan bb; collection embrio dg generalanasthesi
Perbedaan dg surgical adl instrumen u/ flush
Laparoskopi: dg tusukan langs kekornua/uterus
Surgical: insisi pd midventral
Laparoskopi dimsk mll tusukan pd kulit, kmd uterus dilihat
Catheter folley (2 sal) dimasukan mll tusukan yg lain dan diarahkan ke
satu kornua sblm balom dipompa
Vol medium: 40-50 ml diinjek mll catheter
Embrio di koleksi
Hal yg sama diulang pd kornua yg lain
Embrio Selection
• Setelah flush pd db, kb dan babi: langs diperikas dibawah
stereomikroskop
• Embrio hrs dijaga didlm kontainer u/ mencegah penguapan
• Gunakan parafin oil
Invitro Fertilization Production (IVF P)
Prosedur:
• Koleksi oosit dr fol ovarium
- IVM
- IVF
- IVC
TUGAS TERSTRUKTUR
• BUAT RESUME PP MENGGUNAKAN BAHASA
ANDA DALAM BENTUK WORD TIMENEWS
ROMAN 12, 1.5 SPASI, KIRIM VIA EMAIL :
[email protected]
Download