PEMODELAN NUMERIK SEBARAN DO ESTUARI WONOREJO, SURABAYA DAN DAMPAKNYA TERHADAP EKOSISTEM PERAIRAN ESTUARI WAZIROTUS SAKINAH, SUNTOYO [email protected] Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 OUTLINE Latar Belakang Lokasi Penelitian Metode Hasil dan Diskusi Kesimpulan Daftar Pustaka Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Latar Belakang Limbah rumah tangga Estuari Wonorejo, Surabaya Limbah Industri Limbah Tambak Biota Laut terancam DO menurun Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Lokasi Penelitian Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Metode Metodologi Model • Pengukuran DO (Dissolved Oxygen) dilakukan di 10 lokasi • Model Numerik dengan MIKE 21 Modul Hidrodinamika dan ECO Lab Kondisi batas pemodelan dan data bathimetri Sumber: Pengolahan Data Sekunder, 2015 Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Metode Validasi Model Pengukuran DO pada lokasi 1, 6, 7, dan 10 digunakan untuk validasi hasil model. Validasi Model Hidrodinamika 2 1,5 1 0,5 0 surut terendah 0,090 0,080 0,070 0,060 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010 0,000 model (xi) Tanggal 8/23/2015 21:00 8/24/2015 0:00 8/24/2015 3:00 8/24/2015 6:00 8/24/2015 9:00 8/24/2015 12:00 8/24/2015 15:00 8/24/2015 18:00 8/24/2015 21:00 8/25/2015 0:00 8/25/2015 3:00 8/25/2015 6:00 8/25/2015 9:00 8/25/2015 12:00 8/25/2015 15:00 2,5 DISHIDROS-AL PEMODELAN pasang tertinggi Kecepatan (m/s) Tinggi Pasut (m) 3 Waktu (Tanggal dan Jam) pengukuran (x) Waktu (Tanggal dan Jam) Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Metode Validasi Model Validasi Model DO Letak Hasil Pengukuran Hasil Pemodelan Error (%) (mg/L) (mg/L) Point 1 5,4 5,398 0,04 Point 6 5,4 5,444 0,82 Point 7 5,7 5,469 4,05 Point 10 5,6 5,59 0,02 Sumber: Pengolahan Data Primer, 2016 Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Hasil dan Diskusi Hasil dan Analisa Model Hidrodinamika (a) (b) (a) Kondisi arus pada saat pasang, (b) Kondisi arus pada saat surut Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Hasil dan Diskusi Hasil dan Analisa Model DO (a) (b) (a) Kondisi DO pada saat pasang, (b) Kondisi arus pada saat surut Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Hasil dan Diskusi Hasil dan Analisa Model DO Perbandingan Distribusi DO di Sungai, Muara, dan Laut dengan Pasang Surut selama satu bulan Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Hasil dan Diskusi Dampak terhadap Ekosistem Perairan Estuari Bandeng Chanos chanos Konsentrasi DO (mg/L) 4 – 71 Kakap putih Lates calcarifer 3–71 Ketang ketang Scatophagus argus 4–71 Udang windu Penaeus monodon 5 – 10 1 Udang putih Penaeus merguiensis 5 – 10 1 Kepiting bakau Scylla serrata 4,5 – 6 2 Kerang hijau Perna viridis 3–71 Kerang darah Anadara granosa 3–61 Nama Umum Nama Ilmiah Sumber: 1 Kordi, dkk. (2007) 2 Tim Karya Tani Mandiri (2012) Ambang batas Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Hasil dan Diskusi Dampak terhadap Ekosistem Perairan Estuari • KEPMEN LH No. 51 Tahun 2004 DO Wonorejo aman • Wilayah Surabaya, Tahun 2014 udang putih 320,87 ton tahun 2015 300,96 ton1. • Belanak dan Kepiting masih toleran 1 Dinas Pertanian Surabaya, Divisi Kelautan dan Perikanan (2015) Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Kesimpulan • Konsentrasi DO menurun dari waktu ke waktu • Konsentrasi DO ketika pasang lebih tinggi daripada ketika surut • belum melewati batas baku mutu untuk biota laut yang telah ditetapkan oleh KEPMEN LH No. 51 Tahun 2004 • Namun, pertumbuhan udang sudah cukup terganggu • Hanya dalam satu tahun, panen udang putih telah menurun sebanyak 19,91 ton Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Daftar Pustaka • • • • • • • • • • Direktorat pesisir dan lautan, (2009), Modul Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara Terpadu, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Effendi, Z., (2015), Penebangan Mangrove untuk Jembatan Perumahan Disoal, http://m.detik.com/news/beritajawa-timur/3016533/penebangan-mangrove-untuk-jembatan-perumahan-disoal# Kannappan, T., Karthikeyan, M.M., (2013), “Diversity of Fishes in Relation to Physcio-Chemical Properties of Manakudy Estuary, Southwest Cost of India”, International Journal of Biodiversity and Conservation, Vol. 5, No. 7, hal. 396-407. Kordi, M.G.H., Tancung, A.B., (2007), Pengelolaan Kualitas Air-dalam Budidaya Perairan, Rineka Cipta, Jakarta. Lamb, J.C., (1985), Water Quality and Its Control, John Wiley&Sons, Inc., Canada. Mishra, P., Panda, U.S., Pradhan, U., Kumar, C.S., Naik, S., Begum, M., Ishwarya, J., (2015), “Coastal Water Quality Monitoring and Modelling off Chennai City”, Procedia Engineering, Vol. 116, hal. 955-962 Mukhtasor, (2007), Pencemaran Pesisir dan Laut, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Pawar, P.R., (2013), “Monitoring of Impact of Anthropogenic Inputs on Water Quality of Mangrove Ecosystem of Uran, Navi Mumbai, West Coast of India”, Marine Pollution Bulletin, Vol. 75, hal. 291 – 300. Sakinah, W., Suntoyo, Mukhtasor, (2017), “Impact Identification of Estuarine Water Quality to Marine Biota: A Case Study in Wonorejo Estuary, Indonesia”, Applied Mechanics and Materials, vol. 862, hal. 96-101. Suntoyo, Ikhwani, H., Zikra, M., Sukmasari, N.A., Angraeni, G., Tanaka, H., Umeda, M., Kure, S., (2015), “Modelling of the COD, TSS, Phospate, and Nitrate Distribution due to the Sidoardjo Mud Flow into Parang River Estuary”, Procedia Earth and Planetary Science, Vol. -, hal. 146-153. Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 DOKUMENTASI Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017 Acknowledgements: Terima kasih kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan atas ijin penggunaan lisensi Mike 21/3 TERIMA KASIH Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 2017