Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0164 pp. 36- 45 10 Pages PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA Nova Idea Matondang1, Hasan Basri2, Muhammad Arfan3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Prodi Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia [email protected]. Abstract: The purpose of this study is to examine the effect of planning and budgeting synchronization, budgetary participation and budget goal clarity on the performance of local government agencies in Aceh Utara District, both simultaneously and partially. This study employed the quantitative approach. By applying census method, its respondents are 63 local government agencies (SKPD) which includes boards, offices, and subdistrict. The data collection is done directly by using a questionnaire contains 30 statements. Then the multiple regression analysis model apply to test the hypotheses. The results indicate that (1) the planning and budgeting synchronization, budget participation, and budget goal clarity affect the SKPD performance simultaneously (2) planning and budgeting synchronization affect SKPD performance (3) budget participation affect SKPD performance, and (4) budget goal clarity affect SKPD performance. 1) Keywords: Planning and Budgeting Synchronization, Budgetary Participation, Budget Goal Clarity, Local Government Agencies (SKPD) Performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja SKPD pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode sensus, jumlah responden adalah 63 SKPD yang terdiri dari badan, dinas, kantor, dan kecamatan. Teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner yang berisi 30 (tiga puluh) pernyataan. Selanjutnya data dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja SKPD (2) sinkronisasi perencanaan dan penganggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD (3) partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD dan (4) kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Kata Kunci: Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran, Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Kinerja SKPD. Utara untuk tahun dimaksud masih kurang PENDAHULUAN Salah satu Kabupaten di Propinsi efektif (BPK-RI, 2013). Salah satu faktor yang Aceh yang sempat menjadi sorotan kasus diduga menyebabkan masih kurang efektifnya lemahnya kinerja instansi pemerintah daerah kinerja secara umum dan kinerja SKPD secara khusus permasalahan dalam hal perencanaan dan adalah penganggaran yang belum terintegrasi, sinkron Kabupaten pemeriksaan kinerja Aceh Utara. pada Hasil Pemerintah dan itu konsisten adalah adanya (BPK-RI, 2013). hubungannya dan 2013 yang dilakukan oleh BPK-RI (Badan mencapai sinkronisasi atau kesesuaian antara Pemeriksa Indonesia) perencanaan dan penganggaran diamanatkan menyimpulkan bahwa kinerja Kabupaten Aceh dalam Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun Republik kinerja, Dalam Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2012 Keuangan dengan beberapa pentingnya Volume 4, No. 4, November 2015 - 36 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2004 tentang Perencanaan memiliki, sehingga pencapaian tujuan dan Peraturan kinerja organisasi dapat meningkat (Siegel & Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang Marconi, 1989). Hal ini sejalan dengan hasil Pengelolaan keuangan Daerah. penelitian Bangun (2009) yang menunjukkan Pembangunan Sistem Nasional Kesesuaian kinerja dan antara pembangunan target yang capaian bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara direncanakan positif terhadap kinerja SKPD. Selanjutnya, dengan anggaran dan dokumen pelaksanaan hasil anggaran menunjukkan bahwa perencanaan dan penganggaran di pemerintah berpengaruh terhadap daerah Dengan pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa memperhatikan keterkaitan/kesesuaian antara semakin tinggi partisipasi anggaran maka akan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang semakin meningkatkan kinerja organisasi dalam diharapkan dari kegiatan dan program di mencapai target yang telah ditetapkan. merupakan (Bappeda ukuran Aceh, kualitas 2013). penelitian Nurhalimah (2013) juga partisipasi anggaran kinerja aparatur masing-masing SKPD, maka kinerja SKPD Faktor berikutnya yang diperkirakan dapat dicapai. Hal ini didukung oleh hasil mempengaruhi kinerja adalah kejelasan sasaran penelitian Solichah (2013) yang menunjukkan anggaran (Kenis, 1979). Penetapan tujuan spesifik bahwa semakin sinkron dan konsisten dokumen akan lebih mendorong pegawai untuk melakukan perencanaan dan penganggaran maka akan yang terbaik bagi pencapaian tujuan yang semakin meningkatkan kinerja SKPD bidang dikehendaki kesehatan peningkatan kinerja. Kejelasan sasaran anggaran dan Tulungagung pendidikan Tahun di Kabupaten pada yang tercantum dalam dokumen perencanaan dan sinkron penganggaran daerah akan memudahkan masing- dokumen perencanaan dan penganggaran, maka masing SKPD mencapai kinerja dalam tahun akan semakin meningkatkan kinerja SKPD. berkenaan serta mempelajari apa saja yang menjadi Faktor bahwa lainnya Hal berimplikasi ini mengindikasikan 2010-2012. sehingga semakin diperkirakan penghambat tidak tercapainya kinerja SKPD. Hasil partisipasi penelitian Latham & Yukl (1975), Steers (1976), anggaran (Kewo, 2014). Penganggaran pada Ivancevich (1976) menunjukkan bahwa kejelasan dasarnya peran sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap pimpinan satuan kerja dalam melaksanakan kinerja manajerial (Kenis, 1979, p.709). Sejalan suatu program tertentu. Agar pelaksanaannya dengan Kenis (1979), berjalan efektif, para pelaksana berpartisipasi menemukan bahwa kejelasan sasaran anggaran dalam merencanakan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial mempengaruhi adalah yang kinerja adalah proses penetapan anggaran. Partisipasi anggaran dapat menimbulkan inisiatif pelaksana Kewo (2013) juga SKPD Pemerintah Daerah Sulawesi Utara. anggaran untuk menyumbangkan ide dan Berdasarkan permasalahan yang ada, informasi, meningkatkan kebersamaan dan rasa maka penelitian ini bertujuan untuk menguji 37 - Volume 4, No. 4, November 2015 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengaruh sinkronisasi penganggaran, kejelasan perencanaan dan dengan dokumen penganggaran seperti KUA anggaran dan (Kebijakan Umum Anggaran), PPAS (Prioritas partisipasi sasaran anggaran, baik secara dan Plafon Anggaran Sementara), RKA bersama-sama maupun secara parsial terhadap (Rencana Kerja Angaran), APBD (Anggaran kinerja SKPD pada pemerintah Kabupaten Pendapatan dan Belanja Daerah), serta DPA Aceh Utara. Bahasan penelitian dimulai dari (Dokumen Pelaksanaan Anggaran). Amanat kerangka teoretis dan pengembangan hipotesis. sinkronisasi muncul dari lahirnya UU Nomor Bagian selanjutnya akan membahas mengenai 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan metode Pembangunan Nasional yaitu untuk pembahasan serta diakhiri dengan kesimpulan mewujudkan keterpaduan dan sinergi dan saran untuk pengembangan penelitian pembangunan antar dinas dan antar instansi dan selanjutnya. antar daerah, keterpaduan antara perencanaan penelitian, hasil penelitian dan dan KAJIAN KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN penganggaran mengoptimalkan serta pemanfaatan untuk lebih partisipasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan. Hubungan Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja SKPD Kamus Merriam Webster`s Collegiate RKPD sebagai salah satu dokumen perencanaan memegang peranan yang sangat penting dalam memadukan perencanaan (1993) mendefinisikan synchronization sebagai pembangunan jangka menengah yang kurang ‘’the act or result of synchronizing yaitu suatu operasional dengan perencanaan anggaran yang tindakan atau hasil dari penyesuaian’’. Sehingga, sangat operasional dalam APBD dan DPA yang dimaksud dengan sinkronisasi adalah hasil SKPD kesesuaian antara dokumen kebijakan yang satu pemerintah daerah yang ada pada tahun dengan dokumen kebijakan yang lain (Rasyid, berkenaan. Selanjutnya, KUA, PPAS serta 2010). APBD Dalam kemampuan dokumen dana penganggaran merupakan dokumen yang saling berkaitan. penganggaran daerah, yang dimaksud dengan Oleh karena itu, dalam membahas APBD setiap sinkronisasi perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah perlu menekankan pada adalah kesesuaian antara dokumen perencanaan sinkronisasi antar dokumen tersebut. Bahkan, yang RPJPD (Rencana dalam peraturan perundang-undangan sudah Panjang Daerah), secara jelas dinyatakan bahwa dalam membahas Jangka Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD (Rencana perlu menekankan pada sinkronisasi atau Strategik), RENJA (Rencana Kerja), serta kesesuaian dengan KUA-PPAS, dengan tujuan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) agar proses penyusunan APBD tersebut menjadi Pembangunan RPJMD Menengah dari perencanaan sebagai dengan dan terdiri konteks sesuai Jangka (Rencana Daerah), Pembangunan RENSTRA Volume 4, No. 4, November 2015 - 38 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebih efektif, efesien dan akuntabel (Amiruddin, mempertanggung jawabkan proses penyusunan 2009). anggaran. Semakin banyak aparatur pemerintah Adanya konsistensi antar dokumen yang terlibat dalam partisipasi anggaran maka perencanaan dan penganggaran diharapkan semakin mudah dan cepat dalam menyusun akan meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah anggaran (Muhammad, 2001). secara umum dan kinerja dalam Partisipasi anggaran umumnya dinilai pengelolaan keuangan dan pelayanan publik. sebagai pendekatan manajerial yang dapat Kegagalan menjaga integrasi dan konsistensi meningkatkan kinerja organisasi. Keterlibatan ketiga dokumen tersebut dapat berdampak pimpinan organisasi serta kesempatan untuk ketidakefektifan sasaran mengikutsertakan bawahan dalam penyusunan prioritas dan target pembangunan daerah, anggaran dinilai akan meningkatkan kinerja kinerja pelayanan publik dan pada ujungnya sesuai mempertaruhkan Pemerintah (Supomo dan Indriantoro, 1998). Lebih lanjut, Daerah dalam menjalankan amanat prioritas kinerja SKPD yang akan dicapai pada tahun pembangunan formulasi berkenaan telah dinyatakan dalam bentuk tekad pembangunan daerah dan janji masing-masing kepala SKPD yang pada SKPD pencapaian kredibilitas nasional prioritas dalam yang ditargetkan dalam anggaran (Solichah, 2013). disebut Tapkin. Dengan demikian, adanya H1: sinkronisasi perencanaan dan penganggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD partisipasi anggaran kepala SKPD diduga akan turut meningkatkan kinerja masing-masing SKPD. Hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja SKPD Pentingnya anggaran dalam suatu organisasi sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja, mendorong organisasi menyusun anggaran secara baik. Anggaran dapat tersusun dengan baik apabila suatu organisasi/ SKPD dapat berpartisipasi dalam penyusunannya. Partisipasi anggaran diartikan sebagai proses keikutsertaan manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran dan mempengaruhi target anggaran sebagai Bangun partisipasi (2009) anggaran menemukan bahwa berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD. Selanjutnya, hasil penelitian Nurhalimah menunjukkan bahwa (2013) partisipasi juga anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah. Artinya, semakin tinggi partisipasi anggaran meningkatkan maka kinerja akan organisasi semakin dalam mencapai target yang telah ditetapkan. H2: partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD berpengaruh bagian utama atas tanggungjawabnya (Kenis, penyusunan anggaran yang menekankan kepada Hubungan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kejelasan sasaran anggaran merupakan partisipasi aparat pemerintah daerah untuk sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara 1979). Partisipasi anggaran merupakan ciri dari 39 - Volume 4, No. 4, November 2015 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan anggaran tersebut (Kenis, 1979). Pada konteks untuk menguji hipotesis (hypotheses testing). pemerintah daerah, sasaran atau disebut juga Populasi dengan target adalah hasil yang diinginkan dari organisasional suatu program atau keluaran yang diharapkan lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Aceh dari suatu kegiatan (Permendagri Nomor 13 Utara. Sumber data yang digunakan adalah Tahun 2006 pasal 1 ayat 43). Adanya sasaran primer dan sekunder, yaitu gabungan antara anggaran yang jelas, maka akan mempermudah sumber data pertama berupa kuesioner dan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan informasi yang didapat dari buku, internet dan atau kegagalan pelaksanaan tugas organisasi penelitian dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan dibagikan kepada responden menggunakan sasaran skala interval dengan 4 poin dalam bentuk sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. penelitian yaitu sebelumnya. adalah seluruh tingkat SKPD Kuesioner di yang pernyataan-pernyataan yang akan diberi bobot 1 Hasil penelitian Latham dan Yukl (1975), Steers (1976), Ivancevich (1976) menunjukkan sampai 4 (Sarjono & Julianita 2011). Metode Analisis yang digunakan adalah bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh analisis positif terhadap kinerja (Kenis, 1979, p. 709). regression analysis). Analisis regresi linier Hasil penelitian Putra (2013) juga menemukan berganda bertujuan untuk menguji pengaruh bahwa kejelasan sasaran anggaran mempunyai sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, pengaruh yang signifikan dan positif terhadap partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran kinerja SKPD Kota Padang. Dengan demikian, anggaran terhadap kinerja SKPD. Persamaan dapat regresi linier berganda yang digunakan untuk dikatakan sasaran dokumen anggaran bahwa yang perencanaan adanya kejelasan tercantum dan dalam penganggaran regresi linier berganda (mutiple meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: masing-masing Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + ε SKPD mencapai kinerja dalam tahun anggaran Dimana Y adalah Kinerja SKPD, α adalah berkenaan serta mempelajari apa saja yang Konstanta, β1,β2,β3, adalah Koefisien regresi, X1 menjadi penghambat tidak tercapainya kinerja adalah SKPD. penganggaran, X2 adalah partisipasi anggaran, H3: kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD dan X3 adalah kejelasan sasaran anggaran dan ε daerah akan memudahkan sinkronisasi perencanaan dan adalah error. Model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Volume 4, No. 4, November 2015 - 40 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala indikator yang dikemukakan oleh Mahsun, Model Penelitian Sulistiyowati & Purwanurgraha, 2011, yaitu: Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran kebijakan (policy), penganggaran Kinerja SKPD Partisipasi Anggaran kualitas (planning (quality), dan budgeting), (equity), (accountability) Skala yang digunakan adalah skala interval. Variabel Gambar 1. Model Penelitian yang pertama, yaitu perencanaan dan penganggaran adalah hasil kesesuaian antara menggunakan SPSS (Statistical Product for dokumen kebijakan yang satu dengan dokumen Service Solution) v.20. Data kemudian diuji, kebijakan baik uji kualitas data yang terdiri dari uji perencanaan dan penganggaran daerah maka validitas dan reabilitas serta uji asumsi klasik yang yang perencanaan dari heterokedatisitas Pengujian diolah Sinkronisasi dengan terdiri data bebas sinkronisasi perencanaan dan penganggaran (X1). Selanjutnya, and keadilan pertanggungjawaban Kejelasan Sasaran Anggaran perencanaan uji dan normalitas, uji signifikansi uji multikorelasi. tidak yang lain. dimaksud kesesuaian dan antara Dalam dengan konteks sinkronisasi penganggaran dokumen adalah perencanaan dilakukan (RPJPD, RPJMD, RENSTRA, RENJA, RKPD) dikarenakan metode yang dipilih adalah sensus dengan dokumen penganggaran (KUA, PPAS, (Sugiyono, 2012). RKA, APBD, DPA). Sinkronisasi perencanaan Operasionalisasi Variabel dan penganggaran diukur dengan 4 (empat) Variabel-variabel yang digunakan dalam indikator, yaitu: bottom-up (dari bawah), top- penelitian ini terdiri dari variabel terikat down (dari atas), teknokratik, politik, dan (dependent variable) yaitu kinerja SKPD, dan inovasi (Permendagri 54 Tahun 2010). Skala variabel bebas (independent variable) yaitu yang digunakan adalah skala interval. sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, Selanjutnya, variabel bebas yang kedua partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran adalah partisipasi anggaran (X2). Partisipasi anggaran. Kinerja SKPD sebagai variabel anggaran terikat manajer dalam penelitian ini merupakan merupakan pusat proses keikutsertaan pertanggungjawaban dalam pencapaian atau hasil dari kegiatan/program menyusun anggaran dan mempengaruhi target yang anggaran telah pemerintah dicapai oleh lembaga daerah sehubungan pada sebagai bagian utama atas dengan tanggungjawabnya (Kenis, 1979). Partisipasi penggunaan anggaran dengan kuantitas dan anggaran diukur dengan 2 (tiga) indikator, kualitas yang terukur dalam suatu periode yaitu: keterlibatan dan pengaruh (Kenis, 1979 tertentu. Kinerja SKPD diukur dari 5 (lima) 41 - Volume 4, No. 4, November 2015 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan Musyarofah, 2006). Skala yang digunakan adalah skala interval. Variabel bebas yang ketiga adalah kejelasan Pengaruh Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Partisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja SKPD sasaran anggaran (X3). Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauhmana anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian anggaran tersebut (Kenis, 1979). Kejelasan sasaran anggaran diukur dari 3 (tiga) indikator, yaitu: indikator kinerja yang jelas dan spesifik, pemahaman atas sasaran anggaran, terukur dan dapat dicapai (Kenis, 1979 dan Kewo, 2014). Skala yang digunakan adalah skala interval. Hasil pengujian (bersama-sama) hipotesis bahwa partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Pengujian dilakukan dengan melihat koefesien regresi semua variabel independen, dengan kriteria apabila paling sedikit terdapat satu koefesien regresi (βi) tidak bernilai sama dengan nol maka sinkronisasi penganggaran, dengan menggunakan analisis regresi linear berganda perencanaan partisipasi dan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran secara bersamasama berpengaruh terhadap kinerja SKPD. dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Regresi Regres sion R Coefficien Variabel t (β) Konstanta 1.040 Sinkronisasi Perencanaan dan 0.6 Penganggaran 0.218 71 Partisipasi Anggaran 0.027 Kejelasasn Sasaran Anggaran 0.426 Sumber: Data Primer Diolah (2015) menunjukkan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, Artinya pengujian simultan hipotesis pertama tidak dapat ditolak/diterima. HASIL PEMBAHASAN Hasil secara Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui determinasi 2 R (R²) bahwa nilai koefisien sebesar 0,451. Hal ini menunjukkan bahwa variasi yang terjadi pada variabel kinerja SKPD (Y) sebesar 45,1% dipengaruhi atau disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara bersama-sama pada variabel 0.4 51 sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran, sedangkan 54,9% sisanya disebabkan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam model regresi ini. Berdasarkan Tabel 1, diperoleh persamaan Pengaruh Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja SKPD Hasil penelitian secara parsial regresi linier berganda sebagai berikut: menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 1 ≠ Y=1,040+0,218X1+0,027X2+0,426X3+ ε 0. Hal ini berarti bahwa sinkronisasi Volume 4, No. 4, November 2015 - 42 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perencanaan dan penganggaran berpengaruh Anggaran yang telah disusun memiliki terhadap kinerja SKPD. Koefisien 0,218 berarti peranan sebagai perencanaan dan sebagai jika sinkronisasi perencanaan dan penganggaran kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai naik satu satuan maka kinerja SKPD akan naik suatu sistem pengendalian untuk mengukur 0,218 satuan. Dengan demikian, semakin kinerja. sinkron perencanaan dan penganggaran maka cenderung mendorong manajer untuk lebih aktif akan meningkatkan kinerja SKPD. dalam memahami anggaran sehingga manajer Tingkat partisipasi yang tinggi Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa memiliki pemahaman yang lebih baik dalam sinkronisasi perencanaan dan penganggaran menghadapi kesulitan pada saat pelaksanaan mampu meningkatkan kinerja SKPD. Hasil anggaran. Oleh karena itu, semakin terlibat penelitian ini mendukung hasil penelitian pimpinan organisasi selaku PA, serta semakin Solichah (2013) yang menemukan bahwa adanya kesempatan untuk mengikutsertakan adanya dan bawahan dalam penyusunan anggaran akan mencapai meningkatkan kinerja sesuai yang ditargetkan sasaran prioritas dan target pembangunan dalam anggaran (Supomo & Indriantoro, 1998). sinkronisasi penganggaran perencanaan membantu SKPD daerah dalam pelayanan publik yang akan meningkatkan kinerja SKPD. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja SKPD Hasil penelitian secara parsial Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja SKPD Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 ≠ menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 2 ≠ berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Hal ini 0. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi berarti bahwa semakin jelas sasaran anggaran di anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD. masing-masing Artinya, semakin tinggi tingkat partisipasi meningkatkan kinerja SKPD tersebut. Hasil anggaran maka akan semakin meningkatkan penelitian kinerja SKPD. Koefisien 0,027 berarti jika dikemukakan patisipasi anggaran naik satu satuan maka kejelasan kinerja SKPD akan naik 0,027 satuan. Hasil sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara penelitian ini mendukung hasil penelitian jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran Nurhalimah (2013) yang menyimpulkan bahwa tersebut dapat dimengerti oleh orang yang partisipasi terhadap bertanggung jawab atas pencapaian sasaran kinerja aparatur dan hasil penelitian Bangun tersebut. Berbeda dengan hasil penelitian (2009) yang menyimpulkan bahwa partisipasi Bangun (2009) yang menguraikan bahwa anggaran kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh anggaran berpengaruh berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 43 - Volume 4, No. 4, November 2015 0. Artinya, terhadap ini kejelasan sasaran SKPD sejalan oleh sasaran kinerja maka dengan Kenis akan apa (1979) anggaran dan anggaran hasil yang bahwa merupakan penelitian Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Nurhalimah (2013) yang menunjukkan bahwa anggaran dan kejelasan sasaran anggaran tidak terdapat pengaruh dari kejelasan sasaran terhadap kinerja SKPD masih harus diuji anggaran terhadap kinerja aparatur perangkat kembali daerah. selanjutnya dengan penelitian-penelitian dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang belum diungkapkan dalam KESIMPULAN DAN SARAN penelitian ini. Variabel-variabel Setelah dilakukan pengujian dan analisis dimaksud dapat berupa variabel moderating dan data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik intervening seperti kompetensi SDM, politik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah penganggaran, dirumuskan sebelumnya bahwa sinkronisasi Pengembangan metode penelitian kualitatif atau perencanaan dan penganggaran, partisipasi metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) anggaran dan kejelasan sasaran anggaran baik bagi penelitian selanjutnya dimungkinkan akan secara bersama-sama maupun secara parsial memberikan hasil yang lebih menggambarkan berpengaruh terhadap kinerja SKPD. hal-hal yang belum diuraikan dalam penelitian Penelitian ini tentunya keterbatasan, antara lain: menggunakan instrumen memiliki penelitian berupa kuesioner berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah jika jawaban responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya. Namun demikian, keadaan dimaksud tidak dapat dikendalikan karena diluar kemampuan peneliti. Selanjutnya, populasi penelitian adalah SKPD pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada SKPD di Kabupaten Aceh Utara dan tidak bisa digeneralisasi untuk SKPD Pemerintah Kabupaten/Kota yang lain. Beberapa saran yang direkomendasikan untuk pengembangan penelitian berikutnya penelitian tentang lain sebagainya. ini. ini sehingga kesimpulan yang diambil hanya kuesioner. dan dapat yaitu: konsistensi pengaruh sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, partisipasi DAFTAR KEPUSTAKAAN Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) (2013). Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kinerja Infrastrukstur Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2012-2013. Jakarta. Bangun, A. (2009). Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Struktur Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial SKPD dengan Pengawasan Internal sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Kenis, I. (1979). “The Effect of Budgetary and Accountability in Local Government”. Australian Journal of Public Administrastion. 60 (2) , 35-43. _________ (1979). “Effect of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and Performance”. The Accounting Review. LIV (4) , 707-721. Kewo, C. L. (2014). The Effect of Participative Budgeting, Budget Goal Clarity and Internal Control Implementation on Managerial Performance. Research Journal of Finance and Accounting. 5 (12) , 81-87. Volume 4, No. 4, November 2015 - 44 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Mahsun, M., Sulistiyowati, F., & Purwanurgraha, H. A. (2011). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta. Mardiasmo (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: MerriamWebster. Muhammad, G. (2001). Pengaruh Interaksi Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris, dan Penekanan Anggaran terhadap Budget Slack. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Musyarofah, S. (2006). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Eksekutif Publik dengan Moral Hazard sebagai Variabel Pemoderasi. Ekuitas, 12 (4) , 524-539. Nurhalimah (2013). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Perangkat Daerah di Pemerintah Aceh. Tesis. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. ________. Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. ________. Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015. Putra, D. (2013). Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang). Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Rasyid, A. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sinkronisasi Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah dengan Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tesis. Papua: Universitas Yapis Papua. 45 - Volume 4, No. 4, November 2015 Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS vs Lisrel. Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Supomo, B., & Indriantoro, N. (1998). Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi terhadap Keefektivan Partisipasi Anggaran dalam Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur. Kelola 18 , 61-68. Solichah, S. I. (2013). Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran di Kabupaten Tulungagung (Studi Pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan Tahun 2010-2012). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.