Defisit dan Pembiayaan APBN 2011-2016 - DJPPR

advertisement
Daftar Isi
Bagian 1
Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang, Jenis-jenis
Utang, Landasan Hukum
1.
Latar Belakang (1)
2.
Latar Belakang (2)
3.
Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang
4.
Jenis-jenis Utang (1)
5.
Jenis-jenis Utang (2)
6.
Landasan Hukum Pengelolaan Utang
17.
Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2016
18.
Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2016
(Grafik)
Bagian 3
Portofolio Utang (Outstanding Utang, Profil Jatuh Tempo
Utang, Perkembangan SBN dan Pinjaman)
19.
Posisi Utang Pemerintah Pusat 2011-2016
20.
Posisi Utang Pemerintah Pusat 2011-2016 (Grafik)
21.
Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusat per 31
Maret 2016
22.
Posisi Surat Berharga Negara 2011 – 2016
23.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan
Kreditur (1)
24.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan
Kreditur (2)
25.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan
Kreditur (Grafik)
26.
Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi
27.
Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi
(Grafik)
28.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan
Beberapa Mata Uang Utama
29.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Mata
Uang Lainnya
Bagian 2
APBN,
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Pembiayaan APBN dan Perkembangan Defisit
APBN 2011-2016
Cashflow Pembiayaan 2011-2016
Defisit dan Pembiayaan APBN 2011-2016
Defisit Anggaran di Berbagai Negara 2011-2016
Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Utang
Tahun 2015
Realisasi Penerbitan SBN 2016
Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2016
Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pembiayaan,
2011-2016
Pinjaman Tunai APBN 2016
Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 – 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Daftar Isi
30.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Beberapa Mata Uang
Utama (Grafik)
31.
Posisi Pinjaman Berdasarkan Status & Jumlah Loan
32.
Proporsi Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis
Pinjaman
Bagian 4
Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang (Berbagai Rasio
Utang dan Perbandingan Antar Negara, Pemanfaatan
Pinjaman, Reprofiling Struktur Jatuh Tempo SUN)
33.
Perkembangan Rasio Utang Indonesia
terhadap PDB
34.
Rasio Utang terhadap PDB Indonesia dan berbagai
Negara
35.
Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai
Negara Tahun 2005-2015
36.
Jatuh Tempo SBN Tradable 31 Maret 2016
37.
Program Debt Switch dan Buyback SBN
38.
Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap
39.
Pemanfaatan Pinjaman
40.
Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri terhadap
Cadangan Devisa
41.
Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2005 –
2015
42.
Indikator Risiko Utang 2011-2016
Bagian 5
Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang (Realisasi
Pembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield Curve,
Biaya Pinjaman Luar Negeri)
43.
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2015 dan 2016
44.
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2016 (Grafik)
45.
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Per
Denominasi TA 2015 dan 2016
46.
Rasio Pembayaran Bunga Utang
47.
Realisasi Pembayaran Bunga Utang
48.
Biaya Pinjaman dari Kreditur Multilateral
49.
Biaya Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang)
50.
Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah
51.
Kurva Imbal Hasil SUN Valas (dlm denominasi USD)
Bagian 6
Kinerja Pasar Sekunder SBN (Aktivitas Perdagangan,
Kepemilikan SBN oleh Investor)
52.
Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah di Pasar
Sekunder
53.
Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah di Pasar
Sekunder
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Daftar Isi
54.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan
(Grafik)
67.
Program Penjaminan Pemerintah 2008 s.d. saat
ini
55.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang
Diperdagangkan
68.
Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan
Dalam APBN
56.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang
Diperdagangkan (dalam %)
69.
Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan
57.
Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan oleh
Non Residen (Asing) berdasarkan Tenor
70.
Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah
71.
58.
Spread terhadap UST- Feb 26
Maturity Profile Penjaminan Kredit yang Dijamin
Pemerintah
59.
Spread terhadap UST- Nov 45
60.
Spread terhadap 7Y Euro Midswap
61.
Spread terhadap 10Y Euro Midswap
62.
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1)
63.
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2)
Bagian 7
Penjaminan Pemerintah
Bagian 8
Rating, Opini BPK, Kesimpulan
72.
Rating Indonesia
73.
Perkembangan Credit Rating Indonesia (1)
74.
Perkembangan Credit Rating Indonesia (2)
75.
Performa Sovereign Rating Indonesia (1)
76.
Performa Sovereign Rating Indonesia (2)
77.
Opini BPK tentang Laporan Keuangan
78.
Kesimpulan
64.
Kebijakan Pengelolaan Kewajiban Penjaminan
65.
Definisi Kewajiban Penjaminan
Bagian 9
66.
Batas Maksimal Kewajiban Penjaminan & Jenis
Potensi Default
Ekstra Slide
79.
Utang Luar Negeri Indonesia
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 1
Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang,
Jenis-jenis Utang, Landasan Hukum
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (1)
 Utang merupakan bagian dari Kebijakan Fiskal (APBN) yang menjadi bagian dari Kebijakan
Pengelolaan Ekonomi secara keseluruhan.
 Tujuan Pengelolaan Ekonomi adalah:


Menciptakan kemakmuran rakyat dalam bentuk:
 Penciptaan kesempatan kerja;
 Penurunan angka kemiskinan;
 Penguatan pertumbuhan ekonomi.
Menciptakan keamanan.
 Utang terutama merupakan konsekuensi dari postur APBN (yang mengalami defisit), dimana
Pendapatan Negara lebih kecil daripada Belanja Negara.
 Pembiayaan defisit APBN merupakan keputusan politik antara Pemerintah dan DPR-RI antara lain
untuk:
 Menjaga stimulus fiskal melalui misalnya pembangunan infrastruktur, pertanian dan
energi,dan proyek padat karya;
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya PNPM, BOS, Jamkesmas, Raskin,
PKH,Subsidi;
 Mendukung pemulihan dunia usaha termasuk misalnya insentif pajak;
 Mempertahankan anggaran pendidikan 20%;
 Meningkatkan anggaran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista);
 Melanjutkan reformasi birokrasi.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (2)
 Pembiayaan APBN melalui utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan
negara yang lazim dilakukan oleh suatu negara:


Utang merupakan instrumen utama pembiayaan APBN untuk menutup defisit
APBN, dan untuk membayar kembali utang yang jatuh tempo (debt
refinancing);
Refinancing dilakukan dengan terms & conditions (biaya dan risiko) utang
baru yang lebih baik.
 Kenaikan jumlah nominal utang Pemerintah berasal dari:
Akumulasi utang di masa lalu (legacy debts) yang memerlukan refinancing
yang cukup besar;
 Dampak krisis ekonomi tahun 1997/1998:




Depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing;
BLBI dan Rekapitalisasi Perbankan; Sebagian setoran BPPN dari asset-recovery
digunakan untuk APBN selain untuk melunasi utang/obligasi rekap.
Pembiayaan defisit APBN
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang
 Tujuan

Tujuan Jangka Menengah:
 Memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang dengan biaya minimal pada tingkat risiko
yang terkendali; dan
 Mendukung terbentuknya pasar SBN yang dalam, aktif dan likuid.
 Tujuan Jangka Pendek atau Tahunan:
 Memastikan tersedianya dana untuk menutup defisit dan membayar kewajiban pokok utang
secara tepat waktu dan efisien.
 Kebijakan






Mengoptimalkan potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri dan memanfaatkan
sumber utang dari luar negeri sebagai pelengkap;
Melakukan pengembangan instrumen utang dan perluasan basis investor utang agar diperoleh
fleksibilitas dalam memilih sumber utang yang lebih sesuai kebutuhan dengan biaya yang
minimal dan risiko terkendali;
Memanfaatkan fleksibilitas pembiayaan utang untuk menjamin terpenuhinya pembiayaan
APBN dengan biaya dan risiko yang optimal;
Memaksimalkan pemanfaatan pinjaman untuk belanja modal terutama pembangunan
infrastruktur;
Melakukan pengelolaan utang secara aktif dalam kerangka ALM Negara;
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Jenis-jenis Utang (1)
 Pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri :

Pinjaman Luar Negeri
World Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor
bilateral (Jepang, Jerman, Perancis dll), serta Kredit Ekspor.



Pinjaman Program :
Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix
di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan,
pemberantasan korupsi), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate
change dan infrastruktur.
Pinjaman proyek :
Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi,
dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM).
Pinjaman Dalam Negeri



Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan dan
Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ;
Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan Perusahaan
Daerah;
Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan
pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan investasi yang
menghasilkan penerimaan.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Jenis-jenis Utang (2)
 Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah dan valuta asing, tradable &
non-tradable, fixed & variable :

Surat Utang Negara (SUN)
 Surat Perbendaharaan Negara (SPN/T-Bills): SUN jangka pendek
 Obligasi Negara (> 1 thn)



(s.d.12 bln);
Coupon Bond
 Tradable: Obligasi Negara Ritel (ORI), FR/VR bond, SUN Valas Domestik , Global bond,
Euro denominated Bonds, Samurai Bonds.
 Non tradable: Saving Bonds Ritel (SBR), SRBI untuk BLBI, dan Surat Utang/SU ke BI untuk
penyehatan dan restrukturisasi perbankan
Zero coupon
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/ Sukuk Negara dalam Rupiah dan valuta asing
dengan berbagai struktur, misalnya Ijarah Sale and Leased Back, Ijarah Assets to be
Leased, Ijarah Al-khadamat dan Wakalah.
 SBSN jangka pendek: Surat Perbendaharaan Negara Syariah
(SPN-S/Islamic T-Bills);
 SBSN jangka panjang : SBSN Ritel (Sukuk Ritel/SR); Ijarah Fixed Rate (IFR); Global
Sukuk (SNI); Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI); Project Based Sukuk (PBS) terdiri
dari Project Underlying Sukuk dan Project Financing Sukuk.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Landasan Hukum Pengelolaan Utang
 Ketentuan Perundang-undangan:
Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;
 Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 Undang-Undang No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara;
 Undang-Undang No 19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara;
 Undang-Undang No 24/2002 tentang Surat Utang Negara;
 Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan
Penerimaan Hibah;
 Peraturan Pemerintah No 54/2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman
Dalam Negeri oleh Pemerintah.
 Peraturan Pemerintah No. 23/2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit APBN dan
APBD, serta Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

 Mengatur a.l, prinsip-prinsip good governance:




Pengadaan/penerbitan utang melalui mekanisme APBN/mendapatkan persetujuan DPR;
Koordinasi Pemerintah (Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas), dan BI dalam
perencanaan dan pengelolaan utang;
Pengawasan perdagangan SBN di pasar sekunder oleh otoritas pasar modal;
Pertanggungjawaban pengelolaan utang dan publikasi data & informasi utang.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 2
APBN, Pembiayaan APBN dan
Perkembangan Defisit
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
APBN 2011–2016
[ Triliun Rupiah ]
LKPP
A. Pendapatan Negara dan Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan
2. Penerimaan Bukan Pajak
/ II. Hibah
B. Belanja Negara
I. Belanja Pemerintah Pusat
a. Bunga Utang
- Dalam Negeri
- Luar Negeri
b. Subsidi
II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
/ III. Suspend
C./ Keseimbangan Primer
D.
/ Surplus/ (Defisit) Anggaran (A-B)
E. Pembiayaan
I. Pembiayaan Utang
II. Pembiayaan Non-Utang
Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan
Sumber:
*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu)
**) APBNP (DJA-Kemenkeu)
2011
1,210.6
1,205.4
873.9
331.5
5.2
1,295.0
883.7
93.3
66.8
26.4
295.3
411.3
8.9
(84.4)
130.9
102.7
28.3
46.6
2012
1,338.1
1,332.3
980.5
351.8
5.8
1,491.4
1,010.6
100.5
70.2
30.3
346.4
480.6
0.2
(52.8)
(153.3)
175.2
137.0
38.1
21.9
2013
1,438.9
1,432.1
1,077.3
354.8
6.8
1,650.6
1,137.2
113.0
98.7
14.3
355.0
513.3
0.1
(98.6)
(211.7)
237.4
219.3
18.1
25.7
2014
1,550.5
1,545.5
1,146.9
398.6
5.0
1,777.2
1,203.6
133.4
118.8
14.6
392.0
573.7
(0.1)
(93.3)
(226.7)
248.9
253.2
(4.3)
22.2
APBN-P
2015
1,761.6
1,758.3
1,489.3
269.1
3.3
1,984.1
1,319.5
155.7
141.2
14.5
212.1
664.6
(66.8)
(222.5)
222.5
279.4
(56.9)
0.0
APBN
2016
1,822.5
1,820.5
1,546.7
273.8
2.0
2,095.7
1,325.6
184.9
168.5
16.4
182.6
770.2
(88.2)
(273.2)
273.2
330.9
(57.7)
0.0
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Cashflow Pembiayaan 2011-2016
[ Miliar Rupiah ]
2011
Kebutuhan Pembiayaan
Defisit
Pembayaran Utang
Jatuh Tempo dan Buyback Surat Berharga Negara
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Luar Negeri
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri
Penerusan Pinjaman
Pembiayaan Non utang
Sumber Pembiayaan
Utang
Penerbitan SBN, Bruto
Penerbitan SBN Domestik
Penerbitan SBN Valas
Penarikan Pinjaman LN
Pinjaman Program
Pinjaman Proyek Pemerintah Pusat
Pinjaman Proyek untuk Penerusan Pinjaman
Penarikan Pinjaman DN
Non Utang
Kelebihan / (Kekurangan) Pembiayaan
Net Cash Flow Pembiayaan
Utang Neto
Surat Berharga Negara
Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman Dalam Negeri
Non Utang Neto
Sumber:
*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu)
**) APBNP (DJA-Kemenkeu)
LKPP
2012
2013
2014
APBN-P
2015
APBN
2016
(245,479)
(357,337)
(393,596)
(475,561)
(527,103)
(631,243)
(84,399)
(153,301)
(211,673)
(226,692)
(222,507)
(273,179)
(138,818)
(178,174)
(164,301)
(239,536)
(223,452)
(294,535)
(87,272)
(47,323)
(4,224)
(123,193)
(51,115)
(113)
(3,753)
(103,075)
(57,204)
(141)
(3,881)
(174,468)
(62,421)
(141)
(2,506)
(154,487)
(64,183)
(309)
(4,472)
(219,394)
(68,784)
(448)
(5,910)
(22,262)
(25,863)
(17,622)
-904
(9,333)
(81,144)
(63,529)
292,029
379,195
419,317
342311.435
497,762
527,103
631,243
241,503
315,214
383,643
492,762
502,833
625,420
207,136
176,659
30,477
33,747
15,266
14,257
4,224
619
282,897
227,174
55,724
31,403
15,003
12,647
3,753
913
327,748
269,013
58,735
55,280
18,426
32,973
3,881
616
750
439,097
353,093
86,003
52,575
17,777
32,292
2,506
1,091
452,186
546,618
48,647
7,500
36,675
4,472
2,000
75,092
36,835
32,347
5,910
3,710
50,526
63,981
4,999
24,270
5,823
46,549
130,949
21,858
175,158
22,201
248,893
0
222,507
273,179
35,674
25,722
-0.1
237,395
102,685
137,040
219,342
253,227
279,381
119,864
(17,799)
619
159,704
(23,464)
800
224,673
161485.7
(5,805)
474
264,629
(12,352)
950
297,698
(20,008)
1,691
(4,334)
(56,874)
28,264
38,119
18,053
330,885
327,224
398
3,262
(57,706)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Defisit dan Pembiayaan APBN 2011-2016
Sejak tahun 2005 SBN menjadi instrumen utama pembiayaan APBN
Kenaikan SBN periode 2011-2016, antara lain untuk refinancing utang lama yang jatuh
tempo, dan refinancing dilakukan dengan utang baru yang mempunyai terms &
conditions yang lebih baik.


[ Triliun Rupiah ]
[ % thd. PDB ]
298
290
270
250
230
210
190
170
150
130
110
90
70
50
30
10
(10)
(30)
(50)
(70)
(90)
(110)
(130)
(150)
(170)
(190)
(210)
(230)
(250)
225
3
160
2
120
1
38
28
18
(84)
(17)
(1.1)
(153)
(212)
(5)
-
4
(23)
(11)
(4) (227)
(223)
(273)
(18)
(1)
(57)
(1.9)
(58)
(1.9)
(2.3)
(2.2)
(2.3)
(2)
(3)
(4)
2011
SBN (neto)
Catatan:
*) APBN-P
**) APBN
4
265
2012
Pinjaman DN & LN (neto)
2013
Non-Utang (neto)
2014
Surplus (Defisit) APBN
2015*
2016**
Rasio Defisit APBN thd. PDB (RHS)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Defisit Anggaran di berbagai Negara 2010-2015
4.0
2.0
0.0
-2.0
-4.0
-6.0
-8.0
-10.0
-12.0
-14.0
2010
Brazil
2011
China
Indonesia
2012
Japan
2013
Mexico
Russia
2014
United Kingdom
2015
United States
Sumber : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, Oktober 2015 & Ministry of Finance
Keterangan :
- Nominal dalam % terhadap PDB
- Khusus untuk Indonesia, Tahun 2010-2014 menggunakan data LKPP dan 2015 menggunakan APBN-P

Defisit anggaran Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan defisit di negara lain.

UU No 17/2003 ttg Keuangan Negara membatasi defisit nasional 3% dari PDB, dengan
demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit juga dibatasi.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Utang
Tahun 2016
(miliar Rp)
Realisasi
No.
Uraian
APBN-P
(2)
(1)
(3)
Sisa dari Pagu
s.d. tgl 31 Maret 2016
Nominal
%
(4)
(5) = (4) : (3)
Nominal
%
(6) = (3) - (4)
(7) = (6) : (3)
A. Belanja Utang
184,940.4
52,949.9
28.6
131,990.5
71.4
1
Bunga Utang Dalam Negeri
168,510.9
50,449.2
29.9
118,061.7
70.1
2 Bunga Utang Luar Negeri *)
B. Pembiayaan
I Pembiayaan Dalam Negeri
16,429.5
330,884.8
330,486.6
2,500.7
172,960.8
171,826.0
15.2
52.3
52.0
13,928.8
157,924.0
158,660.6
84.8
47.7
48.0
3,262.2
109.9
3.4
3,152.3
96.6
3,710.0
109.9
3.0
3,600.1
97.0
(447.8)
100.0
A. Pinjaman Dalam Negeri (Netto)
1. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri
2. Cicilan Pokok PDN
B. Surat Berharga Negara (Netto)
(447.8)
-
-
327,224.4
398.2
75,091.9
171,716.1
1,134.8
11,214.8
52.5
285.0
14.9
155,508.3
(736.6)
63,877.1
47.5
(185.0)
85.1
a. Pinjaman Program
36,835.0
6,738.0
18.3
30,097.0
81.7
b. Pinjaman Proyek
1. Pinjaman Proyek Pusat
2. SLA / Penerusan Pinjaman
38,256.9
32,347.2
5,909.7
4,476.80
4,160.4
316.4
11.7
12.9
5.4
33,780.1
28,186.8
5,593.3
88.3
87.1
94.6
(5,909.7)
(68,784.0)
(316.4)
(9,763.6)
5.4
14.2
(5,593.3)
(59,020.4)
94.6
85.8
II Pembiayaan Luar Negeri (Netto)
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)
2. Penerusan Pinjaman (SLA)
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
Catatan:
*) Termasuk realisasi Commitment Fee sebesar Rp 67,60 Miliar
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Penerbitan SBN 2016
Uraian
Target APBN Tahun
2016
Nominal Realisasi
(31 Maret 2016)
% Realisasi
(target APBN)
SBN Netto*
327,224,357
171,716,143
52.48%
SBN Jatuh Tempo 2016
228,839,399
3,000,000
90,698,489
39.63%
0.00%
556,063,756
262,414,632
47.19%
- Rencana Buyback
Kebutuhan Penerbitan 2016 (Gross)**
SUN
SUN Domestik
- ON
- SPN
- Private Placement
- SUN RITEL
SUN Valas
- SUN Valas USD
- Sun Valas Domestik
- SUN Valas Yen
- SUN Valas EUR
164,497,132
115,854,132
81,700,000
17,400,000
16,754,132
48,643,000
48,643,000
SBSN
97,917,500
SBSN Domestik
64,510,000
33,407,500
SBSN Valas
*) SBN Netto tidak termasuk utang bunga
**) Kebutuhan penerbitan menyesuaikan realisasi cash management dan debt switch
- Nominal dalam juta Rupiah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2016
Tanggal
Lelang/
Pricing
Date
Tanggal
Metode
Setelm en/Settl
Penerbitan/
em ent Date
Issuance Method
287,170,500
Total
Penaw aran
Diterim a/
Aw arded Bid
142,523,000
SPN03160602
02-Jun-16
-
5.45000%
6.35000%
5.54640%
5.65000%
2,325,000
2,000,000
1.16
SPN12170302
02-Mar-17
-
6.00000%
7.00000%
6.31804%
6.45000%
2,818,000
2,000,000
1.41
FR0053
15-Jul-21
8.25000%
7.80000%
8.38000%
7.94935%
7.97000%
5,430,000
1,650,000
3.29
FR0056
15-Sep-26
8.37500%
8.24000%
8.50000%
8.28980%
8.33000%
11,928,000
8,050,000
1.48
FR0072
15-May-36
8.25000%
8.60000%
8.99000%
8.65887%
8.68000%
4,076,600
1,900,000
2.15
26,577,600
15,600,000
Seri/Series
Jatuh
Kupon/Im bala
Tem po/Maturity
n - Coupon
Date
Gr an d
1-Mar-16
3-Mar-16
Lelang
Low est
Incom ing
Yield/Price
Highest
Incom ing
Yield/Price
WAY Aw arded
Highest
Aw arded
Yield/Price
T o t a l s.d. 29 Februari 2016
Total
8-Mar-16
11-Mar-16
Lelang
10-Mar-16
Bookbuilding
09-Sep-16
5.71875%
6.50000%
5.79286%
2,325,000
1,000,000
2.33
PBS006
15-Sep-20
8.25000%
7.90625%
8.50000%
8.03440%
1,859,500
1,665,000
1.12
PBS009
25-Jan-18
7.75000%
7.56250%
8.75000%
7.82000%
4,339,000
1,960,000
2.21
PBS011
15-Aug-23
8.75000%
8.21875%
8.68750%
8.32621%
1,350,000
1,040,000
1.30
PBS012
15-Nov-31
8.87500%
8.46875%
8.87500%
8.57129%
1,458,000
1,285,000
1.13
11,331,500
6,950,000
31,500,000
31,500,000
31,500,000
31,500,000
1,054,132
1,054,132
1,054,132
1,054,132
1,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
SR-008
10-Mar-19
8.30000%
Total
8-Mar-16
11-Mar-16
Private Placement
SPNNT20160610
10-Jun-16
5.45000%
Total
8-Mar-16
11-Mar-16
Private Placement
PBS010
25-Jan-19
8.62500%
7.88000%
Total
15-Mar-16
21-Mar-16
17-Mar-16
29-Mar-16
Lelang
Bookbuilding
SPN12170302
Lelang
31-Mar-16
Lelang
1.00
-
6.05000%
6.75000%
6.26235%
6.40000%
2,140,000
1,500,000
1.43
15-Jul-21
8.25000%
7.27000%
7.75000%
7.33986%
7.40000%
7,135,000
4,900,000
1.46
FR0073
15-Jul-21
8.75000%
8.17000%
8.75000%
8.21419%
8.24000%
4,788,000
2,750,000
1.74
FR0072
15-May-36
8.25000%
8.20000%
8.60000%
8.24995%
8.30000%
5,754,500
4,900,000
1.17
FR0067
15-Feb-44
8.75000%
8.55000%
8.80000%
8.63481%
8.70000%
2,257,800
2,150,000
1.05
SNI21
Total
29-Mar-21
22,075,300
USD2.627.550
16,200,000
USD750.000
3.50
34,578,558
10,022,250
29-Mar-26
3.40000%
3.40000%
4.55000%
4.55000%
USD5.988.550
USD1.750.000
3.42
34,216,000
23,385,250
68,794,558
33,407,500
5.62500%
6.37500%
5.75692%
2,571,000
1,000,000
2.57
8.25000%
7.71875%
8.06250%
7.84946%
663,000
385,000
1.72
25-Jan-18
7.75000%
7.56250%
8.00000%
7.56996%
2,684,000
1,130,000
PBS011
15-Aug-23
8.75000%
8.12500%
8.75000%
-
3,144,000
-
PBS012
15-Nov-31
8.87500%
8.43750%
8.87500%
8.55991%
SPNS09092016
09-Sep-16
PBS006
15-Sep-20
PBS009
Total
29-Mar-16
1.00
02-Mar-17
Total
24-Mar-16
1.00
FR0053
SNI26
22-Mar-16
Bid to
cover
ratio
SPNS09092016
Total
7-Mar-16
Total
Penaw aran/
Incom ing Bid
1,818,500
1,665,000
10,880,500
4,180,000
2.38
1.09
SPN12170302
02-Mar-17
-
5.95000%
6.75000%
6.39211%
6.67000%
2,030,000
1,900,000
1.07
FR0056
15-Sep-26
8.37500%
7.80000%
8.02000%
7.86973%
7.90000%
3,637,000
2,700,000
1.35
FR0073
15-Jul-21
8.75000%
8.25000%
8.50000%
8.30215%
8.31000%
5,019,000
2,300,000
2.18
FR0072
15-May-36
8.25000%
8.24000%
8.60000%
8.31994%
8.34000%
5,360,800
3,100,000
1.73
16,046,800
476,430,890
10,000,000
262,414,632
Gr an d
Total
T o t a l s.d. 31 Maret 2016
Informasi lebih lanjut dapat melalui website: www.djppr.kemenkeu.go.id
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Penarikan Pinjaman Berdasarkan
Jenis Pembiayaan, 2011-2016
[triliun rupiah]
2016
LKBA 999.01
JENIS PEMBIAYAAN
2015
2011
2012
2013
2014
TOTAL
34.37
32.32
50.05
52.62
82.66
78.80
11.32
equivalent dlm miliar USD
3.79
3.34
4.51
4.28
5.95
5.67
0.34
15.27
15.00
18.39
17.77
55.08
36.84
6.74
1.68
1.55
1.55
1.48
3.89
2.65
-
10.76
8.62
9.60
9.22
30.22
-
6.74
0.0%
b. A D B
3.63
5.81
4.90
4.86
19.29
-
-
0.0%
c. JAPAN
0.87
-
3.89
-
-
-
0.0%
d. FRANCE
-
-
-
1.24
2.15
-
-
0.0%
e. I D B
-
0.57
-
-
-
-
-
0.0%
f. GERMANY
-
-
-
2.44
3.42
-
-
0.0%
18.48
16.40
31.12
33.76
26.80
38.26
4.48
equivalent dlm miliar USD
2.04
1.70
2.91
2.71
2.00
2.75
0.33
3. Pinjaman Dalam Negeri
0.62
0.91
0.54
1.09
0.78
3.71
0.11
equivalent dlm miliar USD
0.07
0.09
0.05
0.09
0.06
0.27
0.01
1. Pinjaman Program
equivalent dlm miliar USD
a. World Bank
2. Pinjaman Proyek
APBN
Realisasi Per Maret
%
Nominal
14.4%
18.3%
11.7%
3.0%
Sumber/Catatan:
-) LKBA 999.01 (DJPPR)
-) APBN (DJA-Kemenkeu)
Kementerian
KementerianKeuangan
Keuangan– –Republik
Republik Indonesia
Indonesia
Pinjaman Tunai APBN 2016
(Juta USD)
Lender/Program
Nominal Loan
I
World Bank
a
Local Government and Decentralization Project (LGDP) I-II
230.00
-
b
Sustainable and Inclusive Energy Program (SIEP) (Carry over
dari 2015)
500.00
500.00
c
Revenue Collection Program Loan
400.00
-
II
ADB
1,000.00
-
1
Stepping Up Investment for Growth Acceleration Program
500.00
-
2
Fiscal Policy Support Program
500.00
III
KFW
220.00
-
1
Stepping Up Investment for Growth Acceleration Program
220.00
-
AFD
150.00
-
Fiscal - Development Program Loan
150.00
-
IV
1
IV
-
Lainnya
Masih dalam proses Penjajakan
Total
1,130.00
Realisasi
150.00
150.00
2,650.00
500.00
500.00
*) Data per tanggal 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 - 2016
2011
2012
2013
2014
2015*
2016*
75.1
80
55.3
60
[ triliun Rupiah ]
40
33.7
52.6
48.6
31.4
20
0
-20
-17.8
-40
-60
0.4
-5.8
-47.3
-12.4
-23.5
-51.1
-57.2
-20.0
-62.4
-64.2
-80
Penarikan Pinjaman LN, bruto
Pembayaran Pokok Pinjaman LN
-68.8
Pembiayaan Pinjaman LN, neto
[ triliun Rupiah ]
2011
2012
2013
2014
2015*
2016*
Penarikan Pinjaman LN, bruto
33.75
31.40
55.28
52.58
48.65
75.09
Pembayaran Pokok Pinjaman LN
(47.32)
(51.12)
(57.20)
(62.42)
(64.18)
(68.78)
Pembiayaan Pinjaman LN, neto
(17.80)
(23.46)
(5.81)
(12.35)
(20.01)
0.40
Keterangan:
- Angka LKPP- sumber DJPBN
*) APBNP/APBN – sumber DJA
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Penarikan Pinjaman
Pembiayaan Proyek 2016
APBN-P
NEGARA
A. Organisasi Internasional
Juta USD
Realisasi per 31 Maret 2016
Miliar IDR
Juta USD
Miliar IDR
% thd TOTAL
APBN
844.63
11,740.39
108.13
1,469.88
32.8%
499.47
6,942.66
86.64
1,175.95
3.1%
ADB
141.26
1,963.50
11.37
156.41
0.4%
IDB
185.94
2,584.51
5.16
71.52
0.2%
17.97
249.72
4.95
66.00
0.2%
1,907.66
26,516.51
221.59
3,006.92
7.9%
JAPAN
594.16
8,258.84
21.16
286.26
0.7%
CHINA
296.10
4,115.80
5.01
69.00
0.2%
FRANCE
162.21
2,254.74
118.34
1,610.02
4.2%
KOREA
189.36
2,632.08
33.97
457.11
1.2%
GERMANY
10.59
147.25
-
-
0.0%
SPAIN
12.48
173.45
0.47
6.39
0.0%
642.76
8,934.34
42.64
578.14
1.5%
2,752.29
38,256.89
329.72
4,476.80
11.7%
WORLD BANK (IBRD & IDA)
IFAD
B. Creditor Country
NEGARA LAINNYA
TOTAL
Kementerian
KementerianKeuangan
Keuangan– –Republik
Republik Indonesia
Indonesia
Penarikan Pinjaman
Pembiayaan Proyek 2016 (Grafik)
[ % dari Pagu Pinjaman Proyek di APBN ]
[ Miliar Rupiah ]
1,800
5.0%
4.3%
1,600
4.5%
4.0%
1,400
1,200
3.5%
3.1%
3.0%
1,000
2.5%
800
2.0%
1.5%
600
1.2%
1.5%
0.8%
400
0.4%
200
0.2%
0.2%
IDB
IFAD
1.0%
0.2%
0.0%
0.0%
GERMANY
SPAIN
0.5%
-
0.0%
WORLD
BANK
ADB
JAPAN
Penarikan
APBN
Juta USD Miliar IDR
TOTAL
2,752.29
38,256.89
CHINA
FRANCE
KOREA
NEGARA
LAINNYA
% thd APBN 2016 (RHS)
Realisasi per 31 Maret 2016
Juta USD
Miliar IDR
329.72
4,476.80
% thd
APBN
11.7%
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3
Portofolio Utang
(Outstanding Utang, Profil Jatuh Tempo
Utang, Perkembangan SBN dan Pinjaman)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2011-2016
2011
2012
2013
2014
2015 #)
Februari
2016
Angka dalam Triliun Rupiah
Total Utang Pemerintah Pusat
a. Pinjaman
1). Pinjaman Luar Negeri
Bilateral *)
Multilateral **)
Komersial ***)
Suppliers ***)
2). Pinjaman Dalam Negeri
b. Surat Berharga Negara
Denominasi Valas ##)
Denominasi Rupiah
Maret 2016
Nominal
###)
%
1,808.95
1,977.71
2,375.50
2,608.78
3,098.64
3,196.61
3,271.82
100.0%
621.29
616.61
714.44
677.56
751.92
753.47
750.16
22.9%
620.28
614.81
712.17
674.33
748.06
749.16
745.82
22.8%
381.66
359.80
383.53
334.62
337.83
343.00
342.01
10.5%
212.96
230.23
288.29
292.33
359.97
356.71
353.92
10.8%
25.15
24.37
40.00
47.15
50.08
49.30
49.74
1.5%
0.50
0.41
0.35
0.24
0.17
0.14
0.14
0.0%
1.01
1.80
2.27
3.22
3.86
4.31
4.34
0.1%
1,187.66
1,361.10
1,661.05
1,931.22
2,346.73
2,443.14
2,521.66
77.1%
195.63
264.91
399.40
456.62
610.63
638.95
666.88
20.4%
992.03
1,096.19
1,261.65
1,474.60
1,736.09
1,804.19
1,854.78
56.7%
199.49
204.52
194.89
209.71
224.62
238.64
246.45
100.0%
68.51
63.76
58.61
54.47
54.51
56.25
56.51
22.9%
68.40
63.58
58.43
54.21
54.23
55.93
56.18
22.8%
42.09
37.21
31.47
26.90
24.49
25.61
25.76
10.5%
23.49
23.81
23.65
23.50
26.09
26.63
26.66
10.8%
2.77
2.52
3.28
3.79
3.63
3.68
3.75
1.5%
0.06
0.04
0.03
0.02
0.01
0.01
0.01
0.0%
0.11
0.19
0.19
0.26
0.28
0.32
0.33
0.1%
130.97
140.76
136.27
155.24
170.11
182.39
189.94
77.1%
21.57
27.39
32.77
36.71
44.26
47.70
50.23
20.4%
109.40
113.36
103.51
118.54
125.85
134.69
139.71
56.7%
9,068
9,670
12,189
12,440
13,795
13,395
13,276
Angka dalam Miliar US Dolar
Total Utang Pemerintah Pusat
a. Pinjaman
1). Pinjaman Luar Negeri
Bilateral *)
Multilateral **)
Komersial ***)
Suppliers ***)
2). Pinjaman Dalam Negeri
b. Surat Berharga Negara
##
Denominasi Valas )
Denominasi Rupiah
Nilai Tukar Rupiah (IDR thd US$1)
Catatan :
*
Termasuk semi commercial
**
Beberapa termasuk semi concessional
*** Seluruhnya termasuk commercial
#)
Angka sementara, tidak termasuk Pre-Funding
Termasuk SUN Valas Domestik
###) Termasuk Accrued Interest sebesar Rp 35,21 triliun
##)
-
Sejak 2016, nilai utang termasuk Accrued Interest
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2011-2016 (Grafik)
[ Triliun Rupiah ]
3,200
750
752
2,700
678
2,200
714
1,700
617
621
1,931
1,661
700
2,522
2,347
1,200
1,361
1,188
200
2011
2012
2013
2014
Pinjaman
Tahun
Pinjaman
2011
2012
2015*)
SBN
2013
2014
2016*)
[ triliun Rupiah dan % ]
2015*)
2016*)
621
34%
617
31%
714
30%
678
26%
752
24%
750
23%
SBN
1,188
66%
1,361
69%
1,661
70%
1,931
74%
2,347
76%
2,522
77%
Total Utang
Pemerintah Pusat
1,809
100%
1,978
100%
2,375
100%
2,609
100%
3,099
100%
3,272
100%
Catatan:
*) Angka sementara
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusat
per 31 Maret 2016
[triliun Rupiah]
300
250
37
75
6
68
200
60
63
28
53
32
142
163
128
123
117
50
124
113
146
23
48
15
20
15
99
17
53
207
10
61
29
47
14
4
3
2
6
27
41
43
50
98
53
Pinjaman
2038
2037
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
-
18
1
17
2041-2054
176
17
214
195
2040
100
2039
45
2036
71
2035
65
150
SBN
Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
Pinjaman
SBN
31%
69%
34%
66%
28%
72%
28%
72%
38%
62%
27%
73%
30%
70%
28%
72%
15%
85%
21%
79%
16%
84%
33%
67%
27%
73%
Tahun
Pinjaman
SBN
2029
15%
85%
2030
36%
64%
2031
19%
81%
2032
24%
76%
2033
21%
79%
2034
9%
91%
2035
19%
81%
2036
8%
92%
2037
5%
95%
2038
3%
97%
2039
14%
86%
2040 2041-54
7%
3%
93%
97%
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Surat Berharga Negara 2011 – 2016
SURAT BERHARGA NEGARA
Des-11
Dec'12
Dec'13
Des'14
Des'15 (*)
29-Feb-16
31-Mar-16
A. Dapat Diperdagangkan
919,236
1,085,173
1,394,652
1,666,576
2,057,480
2,137,366
2,228,801
1. Denominasi Rupiah
723,606
820,266
995,252
1,209,960
1,446,846
1,507,807
1,570,215
684,618
29,900
2,512
517,142
135,063
757,231
22,820
1,263
610,393
122,755
908,078
34,050
751,273
122,755
1,099,257
39,950
945,963
113,344
1,288,610
42,950
1,148,916
96,743
1,345,960
37,300
1,211,916
96,743
1,365,993
31,950
1,246,316
87,727
38,988
37,668
1,320
195,630
18,700
1,650
95,000
63,035
62,840
195
264,907
22,950
2,650
155,000
87,174
78,541
8,633
399,400
27,140
4,150
155,000
-
-
-
110,704
99,969
10,735
456,616
29,190
5,000
155,000
1,000
158,236
149,221
9,015
610,634
32,690
7,000
255,000
2,250
161,847
151,632
10,215
629,559
35,290
7,000
255,000
2,250
204,222
193,262
10,960
658,586
35,290
9,500
255,000
2,250
268,419
275,927
266,403
264,642
289,248
262,088
261,784
244,636
240,144
234,870
229,054
222,642
220,984
220,984
23,783
35,783
31,533
33,197
2,016
36,697
1,712
36,697
-
-
2,391
22,434
36,697
5,084
2,391
2,391
2,391
a. Surat Utang Negara (SUN)
1) Surat Perbendaharan Negara
2) Obligasi Negara Tanpa Kupon
3) Obligasi Negara Fixed Rate +)
4) Obligasi Negara Variable Rate
b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
1) Surat Berharga Syariah Negara Fixed Rate ++)
2) Surat Perbendaharaan Negara-Syariah
2. Denominasi Valuta Asing
a. SUN Valas (dalam juta US$) ***)
b. SBSN Valas (dalam juta US$)
c. SUN Valas (dalam juta JPY)
d. SUN Valas (dalam juta EUR)
B. Tidak Dapat Diperdagangkan
a. Surat Utang kepada Bank Indonesia
b. Surat Perbendaharaan Negara/ Private Placement
c. Surat Berharga Syariah Negara/ SDHI
d. SPNS/ Private Placement
c. SBR001
TOTAL SURAT BERHARGA NEGARA (A +B)
-
1,187,655
1,361,101
1,661,055
1,931,218
2,346,728
2,399,454
2,490,585
9,068
116.80
9,670
111.97
12,189
116.17
12,440.000
104.25
15,133.27
13,795.000
114.52
15,069.68
13,395.000
118.15
14,647.45
13,276.000
118.18
15,029.77
Catatan:
- Nominal dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain
+)
- Termasuk ORI
++)
- Termasuk Sukuk Ritel
- +++) Termasuk SUN Valas domestik
- Asumsi Kurs (IDR/US$1)
- Asumsi Kurs (IDR/JPY1)
- Asumsi Kurs (IDR/EUR1)
(*) Tidak termasuk Accrued Interest
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat
Berdasarkan Kreditur (1)
[ triliun IDR ]
NEGARA
A. PINJAMAN
2011
2012
2013
2014
2015
Per Maret 2016 *)
Nominal
% Total
621.29
616.70
714.44
677.56
751.92
750.16
22.9%
620.28
614.90
712.17
674.33
748.06
745.82
22.8%
381.66
359.80
383.53
334.62
337.83
342.01
10.5%
280.45
256.10
254.71
212.78
213.31
220.04
6.7%
b. France
20.90
21.30
25.94
24.63
26.22
26.38
0.8%
c. Germany
20.29
20.00
23.71
21.34
22.10
21.82
0.7%
d. South Korea
6.99
6.59
12.21
15.16
19.76
19.57
0.6%
e. Tiongkok/China
8.02
7.56
10.77
11.60
13.01
12.03
0.4%
14.69
13.85
15.14
13.04
11.39
10.87
0.3%
g. Australia
8.52
8.03
9.19
8.31
8.00
7.92
0.2%
h. Spain
4.06
3.83
4.55
4.20
4.04
3.89
0.1%
i. Russia
1.44
1.36
3.20
3.55
3.78
3.56
0.1%
6.13
5.78
6.31
4.89
3.61
3.39
0.1%
10.17
15.40
17.80
15.12
12.62
12.53
0.4%
212.96
230.23
288.29
292.33
359.97
353.92
10.8%
108.73
122.53
163.77
175.03
221.51
221.43
6.8%
97.92
100.37
114.58
107.35
126.83
121.01
3.7%
c. IDB
4.23
5.09
7.22
7.35
8.88
8.75
0.3%
d. IFAD
1.17
1.26
1.80
1.85
2.14
2.15
0.1%
e. EIB
0.53
0.57
0.60
0.48
0.38
0.37
0.0%
f. NIB
0.39
0.31
0.34
0.27
0.23
0.21
0.0%
- Pinjaman Luar Negeri
1. BILATERAL
a. Japan
f. United States
*) Kingdom
j. United
k. Others
2. MULTILATERAL
a. Bank Dunia
b. ADB
Catatan:
*) Angka sementara.
**) Termasuk SUN Valas Domestik
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat
Berdasarkan Kreditur (2)
[ triliun IDR ]
NEGARA
3. KOMERSIAL BANK
2011
2012
2013
2014
2015
Per Maret 2016 *)
Nominal
% Total
25.15
24.46
40.00
47.15
50.08
49.74
1.5%
a. United States
1.42
1.38
4.78
6.81
9.35
9.24
0.3%
b. Singapore
2.23
2.17
2.39
7.41
8.67
8.80
0.3%
c. France
2.88
2.80
5.54
7.41
7.48
8.25
0.3%
d. Netherlands
6.85
6.66
8.42
8.08
7.60
7.28
0.2%
e. Austria
8.01
7.79
9.12
6.98
5.82
5.69
0.2%
f. Russia
0.00
0.00
4.81
4.99
5.56
5.38
0.2%
g. United Kingdom
1.22
1.18
1.24
0.87
1.05
0.96
0.0%
h. Japan
0.10
0.10
0.33
0.66
0.96
0.84
0.0%
i. Taiwan
0.07
0.07
0.20
0.56
0.70
0.65
0.0%
0.11
0.11
0.49
0.68
0.66
0.64
0.0%
2.26
2.19
2.69
2.70
2.24
2.02
0.1%
0.50
0.41
0.35
0.24
0.17
0.14
0.0%
1.01
1.80
2.27
3.22
3.86
4.34
0.1%
1,187.66
1,361.10
1,661.05
1,931.22
2,346.73
2,521.66
77.1%
Denominasi Valas **)
195.63
264.91
399.40
456.62
610.63
666.88
20.4%
Denominasi Rupiah
992.03
1,096.19
1,261.65
1,474.60
1,736.09
1,854.78
56.7%
1,808.95
1,977.80
2,375.50
2,608.78
3,098.64
3,271.82
100.0%
*)
j. Germany
k. Others
4. SUPPLIERS
- Pinjaman Dalam Negeri
B. SURAT UTANG NEGARA
TOTAL UTANG
Catatan:
*) Angka sementara.
**) Termasuk SUN Valas Domestik
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Pinjaman Pemerintah Pusat
Berdasarkan Kreditur (Grafik)
100%
90%
16%
80%
70%
16%
16%
17%
16%
29%
30%
31%
28%
29%
2014
2015
Mar-16
16%
18%
20%
60%
23%
50%
26%
40%
30%
20%
45%
42%
36%
10%
0%
2011
Jepang
Bilateral lainnya
IDB
SUPPLIERS
2012
2013
Perancis
Bank Dunia
Multilateral lainnya
Pinjaman Dalam Negeri
Jerman
ADB
KOMERSIAL
Pinjaman Luar Negeri dari multilateral (WB, ADB) dan bilateral (Jepang) merupakan
alternatif sumber pembiayaan yang relatif murah dan jangka panjang
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Pinjaman
Berdasarkan Sektor Ekonomi
[ miliar IDR ]
2011
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
2012
2013
2014
2015
2016 *)
19,593
17,369
19,124
17,352
17,913
17,426
7,479
7,052
7,138
6,081
6,165
6,177
Industri Pengolahan
18,483
14,916
14,027
11,004
10,211
10,336
Listrik, Gas & Air Bersih
53,145
49,532
51,488
44,840
46,094
46,305
114,340
112,227
122,628
110,010
112,678
112,426
6,290
5,276
4,801
3,671
3,155
3,208
Pengangkutan & Komunikasi
20,001
20,176
20,764
17,735
18,039
18,563
Keuangan, Persewaan & Jasa Keuangan
88,092
98,963
127,770
134,589
194,912
195,637
Jasa-jasa
163,684
168,519
214,405
223,140
242,963
235,604
Sektor Lain
130,185
122,575
132,295
109,136
99,786
100,139
621,292
616,605
714,441
677,557
751,915
745,821
Pertambangan & Penggalian
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
TOTAL
Sumber: Kementerian Keuangan RI & Bank Indonesia
Catatan:
*) Data per tanggal 31 Maret 2016
- Pengelompokan Sektor Ekonomi didasarkan pada standar yg digunakan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik
- Angka Sektor Keuangan didominasi oleh Pinjaman Program
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Pinjaman
Berdasarkan Sektor Ekonomi (Grafik)
Sumber: Kementerian Keuangan RI & Bank Indonesia
194,912
214,405
2013
2014
99,786
112,678
3,155
18,039
17,913
6,165
10,211
46,094
109,136
134,589
3,671
17,735
17,352
6,081
11,004
44,840
110,010
132,295
127,770
122,628
2012
4,801
20,764
19,124
7,138
14,027
51,488
98,963
112,227
5,276
20,176
17,369
7,052
14,916
49,532
2011
122,575
163,684
6,290
20,001
19,593
7,479
18,483
53,145
100,000
88,092
114,340
130,185
150,000
-
168,519
200,000
50,000
223,140
[ miliar IDR ]
2015
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Keuangan
Jasa-jasa
Sektor Lain
Catatan: *) Data per tanggal 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat
Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama
2011
2012
2013
2014
2015
2016 ***
dalam mata uang asli
IDR*)
992.84
1,097.99
1,263.93
1,477.83
1,739.95
1,859.12
44.35
49.83
56.77
60.98
69.81
76.11
2,585.42
2,511.84
2,395.29
2,223.12
2,126.85
2,122.57
EUR**)
4.71
4.49
4.23
5.13
6.11
6.24
SDR**)
2.19
2.17
2.07
1.94
1.80
1.75
AUD**)
0.33
0.40
0.45
0.47
0.49
0.49
USD**)
JPY**)
Mata Uang Lainnya
-------------------------- Berbagai Mata Uang --------------------------
equivalent dlm triliun Rupiah
IDR
992.84
1,097.99
1,263.93
1,477.83
1,739.95
1,859.12
USD
402.16
481.86
691.97
758.64
963.01
1,010.59
JPY
301.98
281.23
278.26
231.76
243.58
250.85
EUR
55.30
57.54
71.11
77.68
92.14
93.73
SDR
30.44
32.41
38.93
35.01
34.48
32.64
AUD
3.05
23.18
1,808.95
4.03
22.65
1,977.71
4.85
26.45
2,375.50
4.82
23.04
2,608.78
4.93
20.55
3,098.64
4.98
19.91
3,271.82
9,068.00
9,670.00
12,189.00
12,440.00
13,795.00
13,276.00
Kurs Tengah JPY thd US$1
77.64
86.37
104.92
119.33
120.45
112.33
Kurs Tengah EUR thd US$1
0.77
0.75
0.72
0.82
0.92
0.88
Mata Uang Lainnya
Total
Kurs Tengah IDR thd US$1
Catatan:
*) Nominal IDR dalam Triliun Rupiah,
**) Nominal dalam Miliar,
***) Per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat
Berdasarkan Mata Uang Lainnya
2011
2012
2013
2014
2015
2016 **
dalam mata uang asli
ACU*)
ADB*)
CAD*)
CHF*)
CNY*)
DKK*)
GBP*)
KRW*)
KWD*)
SAR*)
WBD*)
0.30
0.13
0.15
0.27
1.55
0.05
0.41
196.63
0.01
0.34
0.11
0.14
0.24
1.55
0.04
0.36
213.32
0.01
0.38
0.09
0.45
0.21
1.55
0.04
0.31
219.57
0.01
0.41
0.07
0.12
0.17
1.55
0.03
0.25
217.27
0.01
0.35
0.06
0.11
0.12
1.47
0.03
0.18
225.62
0.00
0.36
0.06
0.10
0.13
1.40
0.03
0.18
226.89
0.00
0.11
0.42
0.10
0.21
0.09
0.10
0.11
0.03
0.09
0.01
0.13
0.00
4.22
1.16
1.31
2.62
2.23
0.07
5.77
5.09
1.06
1.35
2.55
2.38
0.07
5.66
7.22
1.09
1.48
2.92
3.10
0.08
6.19
7.35
0.83
1.27
2.18
3.15
0.06
4.77
6.78
0.83
1.08
1.74
3.13
0.05
3.68
6.65
0.80
1.07
1.72
2.87
0.05
3.41
1.54
0.20
0.26
3.78
23.18
1.93
0.30
0.26
1.99
22.65
2.53
0.32
0.29
1.23
26.45
2.48
0.25
0.36
0.33
23.04
2.64
0.21
0.34
0.07
20.55
2.63
0.20
0.44
0.05
19.91
equivalent dlm triliun Rupiah
ACU
ADB
CAD
CHF
CNY
DKK
GBP
KRW
KWD
SAR
WBD
TOTAL
Catatan:
*) Nominal dalam Miliar,
**) Per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Utang Pemerintah Pusat
Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama (Grafik)
100%
1%
1%
3%
2%
3%
90%
2%
1%
1%
1%
9%
1%
3%
8%
29%
31%
31%
53%
57%
56%
57%
2013
2014
2015
2016*)
3%
17%
14%
12%
22%
24%
29%
55%
56%
2011
2012
2%
3%
1%
1%
3%
8%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
IDR
USD
JPY
EUR
SDR
AUD
Lainnya
Catatan:
*) Data per tanggal 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
1%
Posisi Pinjaman Berdasarkan
Status dan Jumlah Loan
ACTIVE
NEGARA
Jml Loan
PINJAMAN LUAR NEGERI
1. NEGARA
FULLY DISBURSED
Outstanding
(dlm Milyar IDR)
182
116,062
102
71,417
Jml Loan
TOTAL
Outstanding
(dlm Milyar IDR)
Jml Loan
Outstanding
(dlm Milyar IDR)
%
1346
629,759
1528
745,821
99.4%
930
300,522
1032
371,938
49.6%
a. Jepang
4
1,233
5
917
9
2,150
0.3%
b. Perancis
0
-
8
35
8
35
0.0%
c. Jerman
0
-
1
372
1
372
0.0%
d. Amerika Serikat
6
8,199
161
20,107
2.7%
e. Belanda
0
-
9
450
0.1%
f. Negara lainnya
92
61,985
746
286,840
838
348,824
46.5%
80
44,645
416
329,238
496
373,883
49.8%
a. Bank Dunia
29
32,288
142
189,998
171
222,286
29.6%
b. ADB
13
4,346
161
116,664
174
121,011
16.1%
c. IDB
2
1,967
78
19,638
80
21,605
2.9%
d. IFAD
35
6,017
33
2,734
68
8,752
1.2%
e. EIB
1
0
-
1
27
0.0%
f. NIB
0
-
2
204
2
204
0.0%
PINJAMAN DALAM NEGERI
37
506
143
3,835
180
4,341
0.6%
TOTAL
219
116,568
1489
633,594
1708
750,162
100.0%
2. ORGANISASI INTERNASIONAL
27
11,908
450
167
9
Catatan:
*) Data per tanggal 31 Maret 2016
-- Angka termasuk Accrued Interest
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Proporsi Penarikan Pinjaman
Berdasarkan Jenis Pinjaman
[%]
[ Triliun Rupiah ]
90%
40
80%
35
70%
30
60%
50%
40%
36.84
2.00
7.50
17.77
3.71
30%
18.43
16.40
15.00
18.48
5
15.27
15
41.15
36.85
20
10
34.80
25
38.26
45
-
20%
10%
0%
2011
2012
2013
2014
PINJAMAN PROGRAM
PINJAMAN DLM NEGERI
% PINJ. PROYEK (RHS)
2015*
2016*
PINJAMAN PROYEK
% PINJ. PROGRAM (RHS)
% PINJ. DLM. NEGERI (RHS)
[Triliun Rupiah]
JENIS PINJAMAN
2011
%
2012
%
2013
%
2014
%
2015*
%
2016*
%
PINJAMAN PROGRAM
15.27 44%
15.00 46%
18.43 33%
17.77 33%
7.50 15%
36.84 47%
PINJAMAN PROYEK
18.48 54%
16.40 51%
36.85 66%
34.80 65%
41.15 81%
38.26 49%
PINJAMAN DALAM NEGERI
TOTAL
Keterangan:
- Angka LKPP- sumber DJPBN
*) APBNP/APBN – sumber DJA
0.62
34.37
2%
0.91
32.32
3%
0.62
55.90
1%
1.09
53.66
2%
2.00
50.65
4%
3.71
5%
78.80
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 4
Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang
(Berbagai Rasio Utang dan Perbandingan Antar
Negara, Pemanfaatan Pinjaman, Reprofiling Struktur
Jatuh Tempo SUN)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perkembangan Rasio Utang Indonesia
terhadap PDB
[ %]
[ triliun rupiah]
100.0%
10,000
90.0%
80.0%
8,000
70.0%
60.0%
6,000
50.0%
40.0%
4,000
23.1%
15.2%
2,000
7.9%
24.9%
24.7%
15.8%
17.4%
18.3%
7.2%
7.5%
6.4%
23.0%
26.8%
27.0%
20.3%
21.0%
6.5%
5.9%
30.0%
20.0%
10.0%
0
0.0%
2011
2012
2013
2014
2015*)
2016**)
Pinjaman
SBN
PDB
Rasio Pinjaman thd PDB (RHS)
Rasio SBN thd PDB (RHS)
Rasio Total Utang thd. PDB (RHS)
[ triliun Rupiah ]
Pinjaman
SBN
Total Utang
PDB
2011
621
1,188
1,809
7,832
2012
617
1,361
1,978
8,616
2013
710
1,661
2,371
9,525
2014
678
1,931
2,609
10,543
2015*)
752
2,347
3,098
11,541
2016**)
756
2,674
3,429
12,705
Catatan :
*) Angka proyeksi menggunakan PDB berdasarkan asumsi APBN-P
**) Angka APBN 2016
- Angka PDB 2010 – 2015 menggunakan tahun dasar 2010 atas harga berlaku
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rasio Utang terhadap PDB Indonesia
dan berbagai Negara
300
250
200
150
100
50
0
2005
2015
Sumber : IMF, World Economic Outlook Database, Oktober 2015 & Kementerian Keuangan, diolah
Keterangan:
- Nominal dalam % terhadap PDB

Tambahan utang di negara maju lebih besar dibandingkan di negara berkembang
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara
Tahun 2005-2015
Debt to GDP ratio Indonesia relatif rendah dengan pengurangan yang
tercepat/terbesar dibandingkan dengan negara lain termasuk negara maju
-50.0
0.0
50.0
100.0
150.0
Indonesia
Philippines
Turkey
India
Thailand
Brazil
Germany
Poland
Italy
Japan
Colombia
Malaysia
South Africa
United States
United Kingdom
Chile
Australia
Sumber : IMF, World Economic Outlook Database, Oktober 2015 & Kementerian Keuangan, diolah
Keterangan:
- Nominal dalam % terhadap PDB
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Jatuh Tempo SBN Tradable 31 Maret 2016
[Trilliun Rupiah]
200.00
180.00
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046
TOTAL
-
SUKUK USD
-
SUKUK IDR
-
SUN JPY
-
-
-
SUN EUR
-
-
-
SUN USD
-
SUN IDR
-
106. 111. 144. 175. 100. 136. 104. 88.6 189. 105. 123. 45.1 50.2 92.1 25.6 53.9 42.8 47.8 92.4 21.2 35.1 36.4 42.2
-
-
13.2 19.9
-
19.6 20.4 30.6 31.5 20.7
-
2.66 4.14 9.75
-
-
-
-
13.2
-
19.9 26.5
-
1.22
-
-
-
7.09
-
-
15.0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.55
-
3.79
-
-
2.18
-
-
-
-
-
6.50
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21.2
20.4 25.2 26.5 26.5 33.1 26.5 33.1 26.5 26.5 33.1
86.8 70.3 73.0 93.1 43.2 88.6 56.6 55.4 143. 26.0 90.5 41.4 50.2 92.1 23.5 53.9 42.8 47.8 92.4
-
-
-
-
7.53 13.5 41.8 29.8 44.9 26.5 16.6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.53
-
-
9.93
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19.9 26.5
-
-
31.0 6.40 15.6
-
-
4.11 10.1
-
-
29.8 19.9 26.5 26.5 16.6
13.5 12.0
-
18.4
-
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
-
Program Debt Switch dan Buyback SBN
Debt Switching : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk mengurangi refinancing risk
Tahun
Frekuensi Lelang
Tenor Seri Yang Hendak Ditukar
Tenor Seri Penukar
Vol. Yang
Diterima
(milliar Rupiah)
5,673
2005
1
< 1 tahun s.d. 4 tahun
15 tahun
2006
12
< 1 tahun s.d. 5 tahun
5 s.d. 19 tahun
31,179
2007
9
< 1 tahun s.d. 6 tahun
11 s.d. 20 tahun
15,782
2008
2
< 1 tahun s.d. 4 tahun
14 s.d. 15 tahun
4,571
2009
6
< 1 tahun s.d. 5 tahun
12 s.d. 15 tahun
2,938
2010
6
< 1 tahun s.d. 8 tahun
10 s.d. 21 tahun
3,920
2011
4
< 1 tahun s.d. 4 tahun
15 tahun
2012
4
< 1 tahun s.d. 5 tahun
10 s.d. 15 tahun
2013
5
< 1 tahun s.d. 9 tahun
5 s.d. 15 tahun
1,976
2014
4
< 1 tahun s.d. 5 tahun
5 s.d. 20 tahun
5,944
2015
2
< 1 tahun s.d. 4 tahun
10 s.d. 20 tahun
3,005
664
11,859
2016*
Total
87,511
Buyback : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk stabilisasi pasar, pengelolaan portofolio
utang dan mengurangi outstanding utang yang diterbitkan dengan kupon tinggi
Tahun
2003
2004
2005
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016*
Frekuensi
(Lelang dan Transaksi
Langsung)
2
1
4
2
3
2
13
10
6
5
3
3
Tenor Seri Yang Dibeli Kembali
1 tahun s.d. 3 tahun
3 tahun s.d. 5 tahun
< 1 tahun s.d. 4 tahun
<1 tahun s.d. 5 tahun
< 1 tahun s.d. 19 tahun
< 1 tahun
< 1 tahun s.d. 4 tahun
< 1 tahun s.d. 20 tahun
< 1 tahun s.d. 5 tahun
3 tahun s.d. 25 tahun
s.d 15 tahun
< 1 tahun s.d. 4 tahun
Total
*) Data Lelang Debtswitch dan Buyback sampai dengan bulan Januari 2016
Vol. Dibeli Kembali
(milliar Rupiah)
8,127
1,962
5,158
2,859
2,375
8,528
3,201
3,500
1,138
1,551
1,351
1,401
41,151
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap
[ Dalam Juta]
Pembatalan
Proyek
Negara
Debt Swap
1
2
Jumlah
Nama
Komitmen
Realisasi
5
6
4
3
Elementary Education
EUR
12.8 EUR
25.6 EUR
25.6
Debt Swap II
Junior Secondary Education
EUR
11.5 EUR
23.0 EUR
23.0
Debt Swap IIIa
Financial Assistance for Environmental Investements EUR
for Micro and Small Enterprises Project
6.3 EUR
12.5 EUR
12.2
Debt Swap IIIb
Strengthening the Development of National Parks in
Fragile Ecosystems
EUR
6.3 EUR
12.5 EUR
0.0
Debt Swap IV
School Reconstruction and Rehabilitation in
Earthquake Area in Yogyakarta and Central Java
EUR
10.0 EUR
20.0 EUR
20.0
Debt Swap V
Global Fund to Fight AIDS, Tubercolosis and Malaria EUR
(GFATM)
25.0 EUR
50.0 EUR
50.0
Debt Swap VII
Indonesian - German Scholarship Program
EUR
9.4 EUR
18.8 EUR
18.8
Italy
Debt Swap I
Housing and Setlement
EUR
5.7 EUR
5.7 EUR
5.7
USA
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA
USD
20.0 USD
29.9 USD
27.4
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA II
USD
23.8 USD
29.5 USD
21.9
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA III**)
USD
12.7 USD
12.7 USD
2.7
AUD
37.5 AUD
75.0 AUD
57.2
EUR
87.0 EUR
168.1 EUR
155.3
USD
56.4 USD
72.1 USD
52.0
AUD
37.5 AUD
75.0 AUD
57.2
Germany Debt Swap I
Australia Debt Swap
Debt2Health
TOTAL
TOTAL Equivalent juta USD
178.2
309.1
262.4
Keterangan:
*) untuk TFCA
Jumlah kontribusi dari GoI sebesar USD 20 juta
Jumlah kontribusi dari NGO Conservation Int'l Foundation & Yayasan Kehati sebesar USD 2 juta
Jumlah yang akan dicancel dikemudian hari sebesar USD 29,921,500 (principal + interest)
**) Terdapat penambahan komitmen sebesar USD 12.684.814,6 untuk menambah pendanaan untuk kegiatan
di wilayah yang sama pada DNS TFCA I
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
*)
Pemanfaatan Pinjaman
No.
Executing Agency
Komitmen
Pinjaman
Penarikan
Belum
Tertarik
Availability
Period
Kegiatan Pada Kementerian/Lembaga
12,995.29
6,169.32
6,825.98 2001-2023
1 Badan Informasi Geospasial
56.74
55.26
1.49 2007-2017
2 Bappenas
175.65
84.83
90.82 2011-2023
3 BP Batam
50.00
2.56
47.44 2014-2019
4 BPKP
57.75
24.08
33.67 2012-2018
5 BPS
47.00
2.99
44.01 2011-2018
6 Kemenag
128.35
0.18
128.17 2011-2017
7 Kemenaker
32.25
0.10
32.16 2013-2017
8 Kemendikbud
65.09
64.33
0.76 2006-2016
9 KemenDPDTT
509.22
289.98
219.24 2008-2016
10 Kemenhan
3,984.31
2,568.53
1,415.78 2010-2020
11 Kemenhub
2,317.80
503.92
1,813.89 2001-2022
12 Kemenkominfo
54.35
31.28
23.06 2014-2018
13 KemenPUPERA
3,998.83
1,967.09
2,031.74 2005-2021
14 Kemenristek Dikti
829.96
245.19
584.76 2007-2020
15 Kementan
122.69
52.98
69.71 2011-2019
16 KKP
210.69
104.62
106.06 2012-2019
17 LIPI
16.64
11.50
5.14 2011-2016
18 POLRI
337.98
159.89
178.09 2011-2018
Penerusan Pinjaman
4,712.91
672.64
4,040.27 2005-2022
1 PT PERTAMINA
540.10
86.82
453.29 2011-2019
2 PT PII
29.60
1.69
27.91 2012-2018
3 PT PLN
4,043.21
484.25
3,558.95 2006-2025
4 PT SMI
100.00
99.88
0.12 2010-2016
Sub Total (K/L+BUMN)
17,708.20
6,841.96
10,866.25 2001-2023
*Availability period : periode sejak pinjaman ditandatangani hingga batas akhir penarikan dana
- Data per 31 Maret 2016; angka dalam Juta US Dolar
Komitmen
Pinjaman
Nama Program
No.
Penarikan
Belum
Tertarik
Pinjaman Tunai
World Bank
1,000.00
546.15
453.85
500.00
46.15
453.85
500.00
500.00
-
Total Pinjaman Tunai
1,000.00
546.15
453.85
Grand Total (K/L+BUMN+Program loan)
18,708.20
7,388.11
11,320.10
1 Local Government Decentralization Project II
2
First Indonesia Sustainable and Inclusive Energy
Development Policy Loan
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri
terhadap Cadangan Devisa
9.0%
8.0%
7.9%
7.0%
7.4%
7.1%
6.0%
5.7%
5.0%
6.0%
5.4%
4.0%
3.0%
2.0%
1.0%
0.0%
2011
2012
2013
2014
2015
2016*
Catatan:
Pembayaran kewajiban pinjaman= Pembayaran Bunga dan Pokok Pinjaman
•
*) Angka Sementara, APBN 2016
•
Data Per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2005-2015
Utang per kapita Indonesia termasuk paling rendah dengan perubahan yang tidak signifikan
dibandingkan negara lain
Dalam USD
75,000
70,000
65,000
60,000
55,000
50,000
45,000
40,000
07,000
06,000
05,000
04,000
03,000
02,000
01,000
00
Chile
India
Indonesia
Philippines
Thailand
South Africa
2005
Sumber: World Economic Outlook – IMF, Oktober 2015 & CEIC
Brazil
Colombia
Turkey
Malaysia
Poland
Japan
2015
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Indikator Risiko Utang 2011-2016
Interest Rate Risk
30.2
26.7
Exchange Rate Risk
46.9
28.2
22.0
26.1
20.3
25.9
18.8
23.2
22.5
16.2
16.0
Variable rate ratio [%]
21.1
21.0
14.8
14.0
19.1
13.7
47.4
46.2
45.1
13.0
16.5
13.4
Refixing rate [%]
11.3
10.4
9.60
9.32
9.49
9.40
19.4
6.8
ATM (in years)
20.3
7.6
34.6
34.2
33.2
9.73
9.28
43.4
43.9
43.7
43.3
11.7
10.7
11.8
10.8
11.0
FX Debt to total debt ratio (%)
Debt Maturing
30.6
9.70
10.2
FX Debt to GDP ratio (%) **)
Average Time To Maturity
9.46
46.7
19.0
10.39
9.66
44.4
20.8
7.1
in < 1 year (%)
22.7
8.2
21.5
7.2
21.8
8.6
in < 3 year (%)
35.3
33.9
33.4
32.4
20.1
7.7
21.8
8.5
34.3
20.6
7.1
33.6
21.9
7.4
in < 5 year (%)
Catatan:
*) Angka Sementara
**) Menggunakan PDB Seri 2010 Atas Harga Berlaku
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 5
Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang
(Realisasi Pembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield
Curve, Biaya Pinjaman Luar Negeri)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2015 dan 2016
[ miliar Rupiah ]
Pagu APBNP
2015
I. POKOK
Realisasi
2015
% thd
APBNP
Pagu APBN
2016
Realisasi Pembayaran 2016 *)
Januari
Februari
Maret
Q-1
Total
% thd Pagu
APBN
248,105
226,264
91.2%
295,384
29,304
49,750
30,381
109,435
109,435
37.05%
64,493
66,139
102.6%
69,232
3,624
1,794
4,345
9,764
9,764
14.10%
a. Pinjaman Dalam Negeri
b. Pinjaman Luar Negeri
309
64,183
141
65,998
45.7%
102.8%
448
68,784
3,624
1,794
4,345
9,764
9,764
0.00%
14.19%
B. SURAT BERHARGA NEGARA
183,612
160,125
87.2%
226,152
25,680
47,956
26,036
99,672
99,672
44.07%
167,112
129,917
37,196
16,500
16,500
-
147,219
110,632
36,587
12,906
12,906
-
88.1%
85.2%
98.4%
78.2%
78.2%
0.0%
209,642
153,344
56,298
16,510
16,510
-
13,183
11,659
1,524
12,497
12,497
-
47,956
26,895
21,061
-
26,036
24,569
1,467
-
87,174
63,123
24,051
12,497
12,497
-
87,174
63,123
24,051
12,497
12,497
-
41.58%
41.16%
42.72%
75.70%
75.70%
0.00%
155,731
156,008
100.2%
184,940
18,144
7,529
27,277
52,950
52,950
28.63%
14,844
14,402
97.0%
16,826
838
636
1,026
2,501
2,501
14.86%
a. Pinjaman Dalam Negeri
b. Pinjaman Luar Negeri
317
14,527
296
14,106
93.4%
97.1%
396
16,430
838
636
1,026
2,501
2,501
0.00%
15.22%
B. SURAT BERHARGA NEGARA
140,886
141,606
100.5%
168,115
17,305
6,893
26,251
50,449
50,449
30.01%
109,457
97,037
12,420
31,429
27,602
3,828
110,739
97,382
13,357
30,867
27,090
3,777
101.2%
100.4%
107.5%
98.2%
98.1%
98.7%
130,678
116,737
13,941
37,437
31,902
5,535
10,686
9,445
1,240
6,620
6,620
-
6,156
4,704
1,452
737
737
-
22,384
20,734
1,650
3,866
2,796
1,070
39,226
34,883
4,343
11,223
10,153
1,070
39,226
34,883
4,343
11,223
10,153
1,070
30.02%
29.88%
31.15%
29.98%
31.83%
19.33%
403,836
382,272
94.7%
480,324
47,448
57,279
57,658
162,385
162,385
33.81%
A. PINJAMAN
1. SBN Rupiah
a. SUN
b. SBSN
2. SBN Valas
a. SUN
b. SBSN
II. BUNGA
A. PINJAMAN
1. SBN Rupiah
a. SUN
b. SBSN
2. SBN Valas
a. SUN
b. SBSN
III. TOTAL POKOK + BUNGA
Catatan :
*) Angka sementara, realisasi per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2016 (Grafik)
250,000
50%
44%
45%
226,152
200,000
40%
35%
Miliar Rupiah
168,115
150,000
30%
30%
25%
99,672
100,000
20%
15%
14%
15%
50,449
69,232
50,000
10%
5%
9,764
16,826 2,501
A. PINJAMAN
B. SBN
POKOK
Pagu
0%
A. PINJAMAN
B. SBN
BUNGA
Realisasi *)
% thd Pagu (RHS)
Catatan :
*) Angka sementara, realisasi per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat
Per Denominasi TA 2015 dan 2016
[ miliar Rupiah ]
Pagu APBNP
2015
A. Denominasi Rupiah
Realisasi
2015
% thd
APBNP
Pagu APBN
2016
Realisasi Pembayaran 2016 *)
Januari
Februari
Maret
Q-1
Total
% thd Pagu
APBN
277,196
258,396
93.2%
341,164
23,868
54,112
48,420
126,400
126,400
37.05%
167,422
147,360
88.0%
210,090
13,183
47,956
26,036
87,174
87,174
41.49%
309
141
45.7%
448
-
-
-
-
-
0.00%
167,112
147,219
88.1%
209,642
13,183
47,956
26,036
87,174
87,174
41.58%
109,774
111,035
101.1%
131,074
10,686
6,156
22,384
39,226
39,226
29.93%
317
296
93.4%
396
-
-
-
-
-
0.00%
b. SBN Rupiah
109,457
110,739
101.2%
130,678
10,686
6,156
22,384
39,226
39,226
30.02%
B. Denominasi Valas
126,640
123,876
97.8%
139,160
23,580
3,168
9,238
35,985
35,985
25.86%
80,683
78,904
97.8%
85,294
16,122
1,794
4,345
22,261
22,261
26.10%
a. Pinjaman Luar Negeri
64,183
65,998
102.8%
68,784
3,624
1,794
4,345
9,764
9,764
14.19%
b. SBN Valas
16,500
12,906
78.2%
16,510
12,497
-
-
12,497
12,497
75.70%
45,956
44,972
97.9%
53,866
7,458
1,373
4,893
13,724
13,724
25.48%
a. Pinjaman Luar Negeri
14,527
14,106
97.1%
16,430
838
636
1,026
2,501
2,501
15.22%
b. SBN Valas
31,429
30,867
98.2%
37,437
6,620
737
3,866
11,223
11,223
29.98%
403,836
382,272
94.7%
480,324
47,448
57,279
57,658
162,385
162,385
33.81%
1. POKOK
a. Pinjaman Dalam Negeri
b. SBN Rupiah
2. BUNGA
a. Pinjaman Dalam Negeri
1. POKOK
2. BUNGA
C. DENOMINASI RUPIAH DAN VALAS
Catatan :
*) Angka sementara, realisasi per 31 Maret 2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rasio Pembayaran Bunga Utang
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
2011
terhadap Penerimaan
terhadap Penerimaan
terhadap Belanja
terhadap Rata-rata Outstanding
terhadap PDB
Keterangan:
*) Realisasi Sementara
**) APBN 2016
2012
2013
terhadap Belanja
2011
7.7%
7.2%
5.4%
1.2%
2014
2015*)
terhadap Rata-rata Outstanding
2012
7.5%
6.7%
5.3%
1.2%
2013
7.9%
6.8%
5.2%
1.2%
2014
8.6%
7.5%
5.4%
1.3%
2016**)
terhadap PDB
2015*)
10.5%
7.9%
5.5%
1.4%
2016**)
10.1%
8.8%
5.7%
1.5%
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Pembayaran Bunga Utang
100.0%
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
71.7%
69.9%
87.3%
89.1%
90.7%
91.1%
12.7%
10.9%
9.3%
8.9%
2013
2014
2015*
2016*
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
28.3%
30.1%
0.0%
2011
2012
Pembayaran Bunga Utang DN
Pembayaran Bunga Utang LN
[triliun Rupiah ]
2011
Pembayaran Bunga Utang
2015*
2016*
Nml
%
Nml
%
Nml
%
Nml
%
Nml
%
Nml
%
93.26 100.00 100.52 100.00 113.04 100.00 133.44 100.00 155.73 100.00 184.94 100.00
a. Pembayaran Bunga Utang DN
b. Pembayaran Bunga Utang LN
66.83
26.43
Keterangan:
- Angka LKPP- sumber DJPBN
*) APBNP/APBN – sumber DJA
2012
71.66
28.34
70.22
30.29
2013
69.86
30.14
98.71
14.32
2014
87.33 118.84
12.67 14.60
89.06 141.20
10.94 14.53
90.67 168.51
9.33 16.43
91.12
8.88
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Profil Pinjaman dari Kreditur Multilateral
Description
Multilateral
IFAD
IDB
ADB-OCR
15-18 yea rs
15-20 yea rs
up to 32 yea rs
3 yea rs
3-5 yea rs
up to 8 yea rs
12 yea rs
11-15 yea rs
5-27 yea rs
Commitment Charge
-
-
0.15%
Front End Fee
-
-
-
Service Charge
-
LIBOR (swa
p) +
1.35%
-
Loan Maturity
Grace Period
Repayment Period
IFAD Referenc e Rate ****)
Interest Rate/Mark-up ***)
LIBOR + 0,50%*)
ALM ≤ 13 yea rs = Nil **)
13 yea rs< ALM ≤ 16 yea rs = 0.10 % p.a **)
Maturity Premium
16 yea rs < ALM <= 19 yea rs = 0.20% p.a **)
IBRD-WB (Variable Spread)
Average Maturity (years)
USD Le ndi ng Ra te s *****)
AM < 8
8< AM <= 10
10 < AM <= 12
12< AM <= 15
15 < AM <= 18
18 < AM <= 20
LIBOR + 0.3%
LIBOR + 0.3%
LIBOR + 0.3%
LIBOR + 0.4%
LIBOR + 0.5%
N/A
LIBOR + 0.7%
LIBOR + 0.8%
0.25%
Front-End Fee *****)
USD Le ndi ng Ra te s ******)
LIBOR + 0.3%
LIBOR + 0.4%
LIBOR + 0.5%
LIBOR + 0.6%
Front-End Fee ******)
0.25%
Commitment Fee ******)
0.25%
*) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada dan/atau setelah 1 Januari 2014
**) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada atau setelah 1 April 2012
***) Mark-up = margin (khusus Loan IDB)
****) LIBOR + weighted average variable rate IBRD
*****) untuk loan yang undangan untuk melakukan negosiasinya setelah 30 Juni 2014
******) untuk pinjaman yang disetujui paling lambat 30 September 2014 atau yang Undangan untuk melakukan Negosiasinya
diterbitkan paling lambat 30 Juni 2014
ALM = Average Loan Maturity
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Profil Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang)
Bilateral
Jepang/ Japan (JICA)
General terms
Description
Prefential terms
STEP
S t a nda rd O ption1 O ption2 S t a nda rd O ption1 O ption2 O ption3 S t a nda rd O ption
Loan Maturity
25 years
20 years
15 years
40 years
30 years 20 years
15 years
40 years
30 years
Grace Period
7 years
6 years
5 years
10 years
10 years
5 years
10 years
10 years
25 years
20 years
15 years
40 years
30 years 20 years
15 years
40 years
20 years
Repayment Period
Commitment Charge
-
Front End Fee
Service Charge
6 years
0.20%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,95%
0,80%
0,30%
0,25%
0,20%
0,15%
0,10%
0,10%
Interest Rate
(for non c onsultant servic es) 1,40%
Interest Rate
(for c onsultant servic es)
0,01%
Maturity Premium
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah
[%]
Tenor
Mar-16
Dec-15 Dec-14 Dec-13
Dec-12
Dec '11
1Y
6.63
7.45
6.41
6.67
3.96
4.35
2Y
7.30
8.42
7.14
7.43
4.32
4.92
3Y
7.47
8.71
7.41
7.63
4.52
5.22
4Y
7.53
8.74
7.67
7.84
4.63
5.24
5Y
7.37
8.75
7.64
7.91
4.65
5.35
6Y
7.70
8.87
7.80
8.02
4.88
5.45
7Y
7.76
8.87
7.87
8.20
4.98
5.83
10Y
7.68
8.69
7.75
8.38
5.15
5.96
15Y
8.15
8.93
8.13
8.89
5.87
6.56
20Y
8.16
8.91
8.26
8.97
6.24
7.02
30Y
8.44
9.22
8.61
9.21
6.34
7.26
Mar-16
Dec-15
Dec-14
Dec-13
Dec-12
Dec '11
12
10
8
6
4
1Y
2Y
3Y
4Y
5Y
6Y
7Y 10Y 15Y 20Y 30Y
Source : IDMA, Bloomberg | Mid Level
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kurva Imbal Hasil SUN Valas
(dalam denominasi US Dollar)
[%]
Tenor
1Y
2Y
3Y
4Y
5Y
6Y
7Y
8Y
9Y
10Y
20 Y
25 Y
30 Y
Mar-16 Dec-15 Dec-14 Dec-13 Dec-12
1.455 1.663 1.16
1.68 1.42
2.006 2.332 1.87
2.21 1.42
2.450 2.989 2.39
2.99 1.65
2.799 3.551 3.15
3.56 1.97
3.195 4.060 3.52
4.25 2.14
3.543 4.439 3.74
4.72 2.45
3.717 4.492 3.91
4.96 2.67
3.937 4.746 4.06
5.21
4.006
4.09
5.34 2.83
4.121 4.703
5.40 2.90
5.473 6.259 5.29
6.63 4.27
5.178 5.939 5.15
6.62 4.30
5.223 5.778 5.15
6.10 4.24
Mar-16
Dec-15
Dec-14
Dec-13
2Y
4Y
6Y
8Y
Dec-12
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1Y
3Y
5Y
7Y
9Y
10Y 20 Y 25 Y 30 Y
Source : Bloomberg | Mid Level
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
42
Bagian 6
Kinerja Pasar Sekunder SBN
(Aktivitas Perdagangan, Kepemilikan SBN oleh
Investor)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah
di Pasar Sekunder
(dalam Triliun Rp)
30.00
OUTRIGHT
REPO ANTAR BANK
REPO BI & BANK
25.00
22.70
20.00
12.57
7.45
15.00
8.80
10.00
3.45
0.16
0.38
0.81
6.70
0.77
3.39
4.65
10.15
7.91
15.70
12.33
0.77
0.72
0.55
10.90
8.89
8.21
6.39
0.72
0.72
0.83
9.37
9.18
0.18
0.77
0.50
0.62
10.91 11.11
0.41
12.87
17.98
0.53
4.84
0.76
1.54
16.39 18.03
10.94
1.14
5.00
6.48
7.19
18.57
7.89
0.09
0.31
9.53
8.84
9.38
7.86
9.43
11.21
5.88
5.73
5.31
2011
2012
2013
2014 Jan' 15
Feb'
15
Mar'
15
Apr'
15
Mei'
15
Juni'
15
Juli' 15
Agt'
15
Sept'
15
Okt'
15
Nov'
15
Des'
15
2015
Jan' 16
Feb'
16
Mar'
16
Total
7.59
9.56
12.42
17.47
19.51
19.11
14.78
11.66
13.27
19.34
19.98
24.24
22.48
27.01
26.64
27.64
20.26
23.87
27.49
34.09
REPO BI & BANK
1.54
3.45
6.70
8.80
7.45
7.19
4.84
4.65
3.39
6.48
10.94
12.57
12.87
18.57
16.39
18.03
10.15
15.70
17.98
22.70
REPO ANTAR BANK
0.16
0.38
0.41
0.76
1.14
0.81
0.77
0.62
0.50
0.53
0.83
0.77
0.72
0.55
0.72
0.77
0.72
0.31
0.09
0.18
OUTRIGHT
5.88
5.73
5.31
7.91
10.91
11.11
9.18
6.39
9.37
12.33
8.21
10.90
8.89
7.89
9.53
8.84
9.38
7.86
9.43
11.21
-
*) Hanya FR dan VR
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah
di Pasar Sekunder
1,600
1,400
1,200
dalam Miliar Rp
1,000
800
600
400
200
-
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jan-16
Feb-16
Mar-16
REPO ANTAR BANK
-
-
-
1.63
21.63
70.52
36.44
62.83
25.00
-
REPO BI & BANK
-
-
0.85
4.76
38.23
95.04
92.57
96.67
190.50
154.48
42.21
113.43
164.49
365.67
497.01
635.54
1,052.53
577.20
1,137.97
1,263.37
OUTRIGHT
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan
[Rp Triliun]
1600
 Trend peningkatan kepemilikan oleh asing menunjukkan menariknya return
di pasar SBN domestik.
50.00%
30 Mar: Rp1,071.42 triliun
45.00%
1400
31 Mar: 38.48%
40.00%
1200
35.00%
1000
30.00%
800
25.00%
31 Mar: Rp451 triliun
600
20.00%
15.00%
400
10.00%
200
Jan'06
Mar'06
May'06
Jul'06
Sep'06
Nov'06
Jan'07
Mar'07
May'07
Jul'07
Sep'07
Nov '07
Jan '08
Mar'08
May'08
Jul'08
Sep'08
Nov'08
Jan'09
Mar'09
May'09
Jul'09
Sep'09
Nov'09
Jan'10
Mar'10
May'10
Jul'10
Sep'10
Nov'10
Jan'11
Mar'11
May'11
Jul'11
Sep'11
Nov'11
Jan'12
Mar'12
May'12
July-12
Sep-12
Nov-12
Jan-13
Mar-13
May-13
July-13
Sep-13
Nov-13
Jan-14
Mar-14
May-14
Jul-14
Sep-14
Nov 2014
28-Feb-15
30-Apr-15
30-Jun-15
31-Aug-15
30-Oct-15
31-Dec-15
29-Feb-16
0
5.00%
NON-BANK
Catatan:
- - Non-Bank termasuk Institusi Pemerintah
- Source: BI-S4, data diolah
BANK
-
% Asing thd. Total - RHS
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan
(dalam Triliun Rupiah)
INSTITUSI
BANK*
Bank Konvensional
Bank Syariah
Institusi Negara
Bank Indonesia
(net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan
- Bank Indonesia (gross)
- SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank
NON-BANK
Reksadana
Asuransi
Non Residen
- Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara Asing
Dana Pensiun
Individu
Lain-lain
TOTAL
Jan-16
SUN
SBSN
TOTAL
351.89
90.87
442.76
351.89
73.12
425.02
17.75
17.75
55.55
0.86
56.41
Feb-16
SUN
SBSN
TOTAL
371.35
89.04
460.39
371.35
70.41
441.76
18.64
18.64
46.62
0.42
47.04
Mar-16
SUN
SBSN
TOTAL
358.21
92.79
451.00
358.21
74.23
432.44
18.56
18.56
50.81
1.89
52.70
55.55
0.86
56.41
46.62
0.42
47.04
50.81
1.89
52.70
147.68
92.14
911.77
56.39
143.27
568.49
105.44
46.76
29.95
66.91
1,319.21
2.49
1.63
74.22
5.09
30.00
9.83
5.54
5.47
11.48
12.35
165.95
150.18
93.77
985.99
61.48
173.26
578.32
110.98
52.24
41.42
79.27
1,485.16
147.98
101.36
927.98
57.63
148.76
578.19
108.35
48.78
27.33
67.29
1,345.96
2.60
2.18
72.39
5.08
30.27
9.59
3.96
5.69
7.99
13.76
161.85
150.58
103.54
1,000.37
62.71
179.03
587.78
112.31
54.47
35.33
81.05
1,507.81
147.03
96.22
961.87
61.86
158.93
595.03
108.36
49.86
26.65
69.56
1,370.89
2.95
1.06
109.55
5.72
33.37
11.05
3.95
6.30
39.21
13.91
204.22
149.98
97.28
1,071.42
67.57
192.29
606.08
112.31
56.15
65.85
83.47
1,575.12
Catatan:
1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun.
2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan.
*) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia.
Source: BI-S4, data diolah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
45
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah
Yang Diperdagangkan (dalam %)
INSTITUSI
BANK*
Bank Konvensional
Bank Syariah
Institusi Negara
Bank Indonesia
(net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan
- Bank Indonesia (gross)
- SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank
NON-BANK
Reksadana
Asuransi
Non Residen
- Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara Asing
Dana Pensiun
Individu
Lain-lain
TOTAL
Jan-16
SUN
SBSN
TOTAL
26.67
54.76
29.81
26.67
44.06
28.62
10.69
1.19
4.21
0.52
3.80
Feb-16
SUN
SBSN
TOTAL
27.59
55.02
30.53
27.59
43.50
29.30
11.51
1.24
3.46
0.26
3.12
Mar-16
SUN
SBSN
TOTAL
26.13
45.43
28.63
26.13
36.35
27.45
9.09
1.18
3.71
0.92
3.35
4.21
0.52
3.80
3.46
0.26
3.12
3.71
0.92
3.35
11.19
6.98
69.11
4.27
10.86
43.09
7.99
3.54
2.27
5.07
100.00
1.50
0.98
44.72
3.07
18.07
5.92
3.34
3.30
6.92
7.44
100.00
10.11
6.31
66.39
4.14
11.67
38.94
7.47
3.52
2.79
5.34
100.00
10.99
7.53
68.95
4.28
11.05
42.96
8.05
3.62
2.03
5.00
100.00
1.61
1.35
44.72
3.14
18.70
5.92
2.45
3.52
4.94
8.50
100.00
9.99
6.87
66.35
4.16
11.87
38.98
7.45
3.61
2.34
5.38
100.00
10.73
7.02
70.16
4.51
11.59
43.40
7.90
3.64
1.94
5.07
100.00
1.44
0.52
53.64
2.80
16.34
5.41
1.93
3.08
19.20
6.81
100.00
9.52
6.18
68.02
4.29
12.21
38.48
7.13
3.57
4.18
5.30
100.00
Catatan:
1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun.
2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan.
*) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia.
Source: BI-S4, data diolah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
46
Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan oleh
Non Residen (Asing) berdasarkan Tenor
100.00%
45.33%
38.23% 45.01% 44.46% 42.81% 42.59% 43.70% 43.94% 44.35% 43.43% 44.56% 46.04% 46.05% 44.00%44.67%
44.68% 45.16% 46.09% 46.78%
80.00%
50.00%
39.63% 38.96%
40.25% 40.03%
38.94% 38.98%38.48%
38.61%38.51% 38.39%
37.75%37.59% 37.67% 37.04% 38.21%
38.13%
32.98%
60.00% 30.80%
30.00%
32.31%
27.83% 32.04%
33.58% 34.11% 34.51% 34.88% 34.95% 35.67% 36.18%
35.53% 37.60%
39.69% 39.50% 36.98% 38.98% 38.36%
37.78% 37.50%
24.93%
40.00%
10.00%
16.78%
16.50%
20.00%
12.88% 15.23% 14.33% 14.09%
8.19%
0.00%
12.92% 12.99% 12.88%
12.46% 11.97%
11.04% 11.43% 11.02% 12.30% 11.82% 11.89% 11.53% 10.81%
11.87% 2.83% 5.41% 3.73% 3.80% 2.71% 2.89% 3.20% 2.73%
2.34% 2.96% 2.64% 1.54% 1.51% 1.54% 1.28%
7.84%
1.55% 1.57% 1.69%
4.99% 5.38%
5.16%
5.29%
5.20% 4.65%
4.51%
4.45% 3.50%
2.67% 3.33% 3.31% 3.85% 3.23% 3.04% 3.04% 3.22%
0-1
>1-2
>2-5
>5-10
>10
-10.00%
% Kepemilikan Asing terhadap Total (RHS)
Sumber: BI-S4, data diolah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Spread terhadap UST- Feb 26
[bps]
600
500
400
PHIL 26
TURK 26
INDO 26
MEX 26
DATE
Sep-15
Oct-15
Nov-15
Dec-15
Jan-16
Feb-16
30-Mar-16
31-Mar-16
BRA 25
PHIL 26
TURK 26
BRA 25
INDO 26
MEX 26
UST 26
2.86
2.69
2.95
2.98
2.99
2.93
2.64
2.61
5.17
4.58
4.77
4.87
4.81
4.87
4.60
4.54
5.99
5.80
6.19
7.15
6.65
6.43
5.43
5.42
4.93
4.41
4.56
4.70
4.51
4.34
4.16
4.12
3.81
3.65
3.75
3.90
3.76
3.59
3.59
3.60
2.04
2.14
2.22
2.29
1.92
1.73
1.80
1.74
300
200
100
31-Mar-15 30-Apr-15 31-May-15 30-Jun-15 31-Jul-15 31-Aug-15 30-Sep-15 31-Oct-15 30-Nov-15 31-Dec-15 31-Jan-16 29-Feb-16 31-Mar-16
Source : Bloomberg | Mid Level
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Spread terhadap UST- Nov 45
[bps]
600
500
400
300
200
100
31-Oct-15
DATE
INDO 46
Sep-15
Oct-15
Nov-15
Dec-15
Ja n-16
Feb-16
30-Ma r-16
31-Ma r-16
6.00
5.57
5.72
5.78
5.54
5.65
5.23
5.22
30-Nov-15
MEX 46
5.36
5.12
5.18
5.37
5.46
5.11
4.74
4.70
BRAZ 45
6.99
6.91
7.19
7.93
7.63
7.48
6.52
6.53
TURK 45
6.11
5.57
5.75
5.74
5.63
5.70
5.35
5.29
31-Dec-15
COLM 45
6.01
5.73
5.85
6.18
6.39
6.16
5.48
5.38
UST 45
2.85
2.92
2.98
3.02
2.75
2.62
2.64
2.60
31-Jan-16
TURK 45
COLM 45
MEX 45
BRAZ 45
29-Feb-16
INDO 45
31-Mar-16
Source : Bloomberg | Mid Level
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Spread terhadap 7Y Euro Midswap
[bps]
550
Mexico 21 EuroBond (A3, BBB+)
Turkey 21 EuroBond (Baa3, BBB-)
500
Brazil 21 EuroBond (Baa2, BBB)
450
Indo 21 EuroBond (Baa3, BBB-)
400
Date
350
300
250
25/03/2016
28/03/2016
29/03/2016
30/03/2016
31/03/2016
7Y Euro Mexico 21 Turkey 21 Brazil 21
Indo 21
Midswap EuroBond EuroBond EuroBond EuroBond
0.2525
1.465
2.724
4.231
2.284
0.2426
1.491
2.724
4.23
2.284
0.2075
1.49
2.696
4.129
2.283
0.2165
1.49
2.687
3.941
2.223
0.2273
1.407
2.613
3.884
2.211
200
150
100
50
Source : Bloomberg | Mid Level
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Spread terhadap 10Y Euro Midswap
[bps]
5.00
Date
4.50
4.00
10Y Euro
Midswap
Mexico 24
EuroBond
25/03/2016
28/03/2016
29/03/2016
30/03/2016
31/03/2016
1.864
1.916
1.969
Turkey 23
EuroBond
Indo 25
EuroBond
3.06
3.074
3.045
3.017
3.001
3.392
3.396
3.393
3.354
3.343
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
MEX-24
Source : Bloomberg | Mid Level
TUR-23
INDO-25
EUROMIDSWAP 10Y
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1)
Summary Terms of
Offering
RIEUR0725
RIJPY0818
Issuer
RIJPY0820
Republic of Indonesia
Issuer Ratings
BBB- stable (Fitch), BB+ positive (S&P),
Baa3 stable (Moody’s)
BBB- (R&I)
Issue Ratings
BBB- (Fitch), BB+ (S&P), Baa3 (Moody’s)
BBB- (R&I)
Issue
Size
Pricing / Settlement Date
Maturity
Coupon
Reoffer Yield / Price
Format
Listing
Total Book Order
RIJPY0825
EUR fixed rate
EUR1,250 billion
23 July / 31 July 2015
30 July 2025
3,375% payable semi annually
3,555% / 98,507%
Rule 144A / Reg S
SGX-ST, Frankfurt Open Market
EUR2,4 billion
JPY fixed rate
JPY22,5 bilion
04 August/ 13 August 2015
13 August 2018
1.08%
100%
87 bps over JP 3yr Swap
0.21%
JPY 22,5 billion
JPY fixed rate
JPY22,5 bilion
04 August/ 13 August 2015
13 August 2020
1.38%
100%
108 bps over JP 5yr Swap
0.30%
JPY 22,5 billion
JPY fixed rate
JPY55 billion
04 August/ 13 August 2015
13 August 2025
0.91%
100%
27 bps over JP 10yr Swap
0.64%
JPY82,9 billion
Distribution
Indonesia 7%, Asia 13%, Europe 43%, USA
37%
Asia 100%
Asia 100%
Asia 100%
Investor Type
Fund / Asset Managers 66%,
Banks/Private Banks 16%, Insurance /
Pension Funds 9%, Central
Banks/Sovereigen Funds 9%
City Bank 17.8%, Trust Banks
1.3%, Public Funds 29.1%,
Life Insurance 3.3%, Regional
Banks 7.1%, Shinkins 0.2%,
Others 41.1%
City Bank 65.5%, Specialized Banks 5.8%,
Public Funds 0.9%, Life Insurance 8.7%,
Property Insurance 1.8%, Regional Banks
4.2%, Shinkins 12.2%, Others 0.9%
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2)
Summary Terms of
Offering
Issuer
Issue Ratings
Issue
Size
Pricing / Settlement Date
Maturity
Coupon
Price
Spread Over US Treasury
Yen Swap Rate
Total Book Order
RI0126
RI0146
SNI21
SNI26
Republic of Indonesia
Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III
Baa3 Stable (Moody’s), BB+ Stable (S&P), BBB- Stable (Fitch)
Baa3 Stable (Moody’s), BB+ Positive (S&P), BBB- Stable (Fitch)
USD fixed rate
USD fixed rate
USD2.25 billion
1 December / 8 December 2015
10 years due 8 January 2026
4.750% payable semi annually
4.800% / 99.599%
Rule 144A / Reg S
SGX-ST
USD5.50 billion
USD1.25 billion
1 December / 8 December 2015
30 years due 8 January 2046
5.950% payable semi annually
6.000% / 99.299%
Rule 144A / Reg S
SGX-ST
USD2.60 billion
USD750 million
USD1.75 billion
21 March 2016 / 29 March 2016
21 March 2016 / 29 March 2016
5 years due 29 March 2021
10 years due 29 March 2026
3.400% payable semi annually
4.550% payable semi annually
3.400% / 100%
4.550% / 100%
Rule 144A / Reg S
Rule 144A / Reg S
SGX-ST & Nasdaq Dubai
SGX-ST & Nasdaq Dubai
USD2.62 billion
USD5.98 billion
Middle East & Islamic investor 42%, Middle East & Islamic investor 28%,
Indonesia 2%, Asia 22%, Europe 26%,
Asia 31%, Indonesia 10%, Europe Asia 25%, Indonesia 10%, Europe
USA 50%
15%, USA 2%
22%, USA 15%
Distribution
Indonesia 14%, Asia 10%, Europe 14%,
USA 62%
Investor Type
Funds / Asset Managers 40%, Bank Funds / Asset Managers 59%, Bank
Fund / Asset Managers 75%, Banks 15%, Fund / Asset Managers 71%, Banks 6%, 38%, Central Bank & Sovereign
25%, Central Bank & Sovereign
Insurance / Pension Funds 4%, Private Insurance / Pension Funds 21%, Private Wealth Funds 13%, Insurance &
Wealth Funds 8%, Insurance &
Banks 1%, SWF 2%
Banks 1%, SWF 1%
Pension Company 5%, Private Bank Pension Company 4%, Private Bank
4%
4%
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 7
Penjaminan Pemerintah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Definisi Kewajiban Penjaminan
• Potensi kewajiban yang tidak tentu tetapi mengakui bahwa pengeluaran yang akan
datang mungkin muncul jika persyaratan tertentu terpenuhi atau peristiwa tertentu
terjadi (Glossary, The Scottish Public Finance Manual).
• Kewajiban yang muncul dari kejadian-kejadian khusus, tidak terduga yang mungkin
atau tidak mungkin terjadi. Kewajiban kontingensi dapat berupa eksplisit dan implisit
(IMF, External Debt Statistics, Guide For Compilers And Users, 2003).
 Kewajiban eksplisit didefinisikan sebagai pengaturan kontrak-kontrak keuangan yang memberikan
persyaratan-persyaratan tertentu yaitu persyaratan-persyaratan akan menjadi efektif jika salah satu
atau lebih persyaratan yang ditentukan muncul untuk melakukan pembayaran dari nilai ekonomi atau
dengan kata lain kewajiban kontingensi eksplisit muncul dari suatu pengaturan hukum atau kontrak
(IMF, External Debt Statistics, Guide For Compilers and Users, 2003, hal 83).
 Kewajiban implisit tidak muncul dari suatu sumber hukum atau kontrak tetapi akan diketahui setelah
kondisi atu kejadian terealisir.
• Biaya yang harus ditanggung oleh pemerintah jika terjadi peristiwa atau kejadian
tertentu baik secara eksplisit maupun implisit yaitu karena telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan atau telah ditentukan dalam kontrak.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kebijakan Pengelolaan Kewajiban Penjaminan
1. Mitigasi Risiko Penjaminan Pemerintah ditujukan untuk meminimalkan risiko fiskal dan risiko
terjadinya gagal bayar (default), yang dilakukan pada tahap evaluasi atas usulan penerbitan
penjaminan Pemerintah, melalui:
 Menerbitkan benchmark pinjaman yang dijamin oleh Pemerintah
 Melakukan evaluasi kelayakan proyek dan perjanjian kerjasama dengan tujuan:
a) memastikan proyek layak secara finansial;
b) menentukan jangka waktu penjaminan;
c) menentukan kewajiban finansial yang layak dijamin dan struktur transaksi dalam
perjanjian kerjasama;
d) meminimalkan risiko fiskal terkait substansi dalam klausul perjanjian kerjasama.
 Melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja (performance) proyek dan kondisi
keuangan pihak terjamin;
2. Menyusun/menyempurnakan peraturan perundang-undangan terkait penjaminan sebagai
landasan hukum bagi pengelolaan jaminan Pemerintah yang efektif dan efisien.
3. Menghentikan kebijakan pemberian jaminan Pemerintah yang bersifat penjaminan penuh
(blanket guarantee), seperti penerbitan support letter untuk proyek-proyek Independent
Power Producer (IPP) PT. PLN.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Batas Maksimal Kewajiban Penjaminan & Jenis Potensi Default
 Batas Maksimal Penjaminan adalah nilai maksimal yang diperkenankan untuk penerbitan jaminan
Pemerintah terhadap proyek baru yang diusulkan memperoleh jaminan pada tahun tertentu.
 Batas Maksimal Penjaminan dihitung dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan
memperhatikan proyeksi nilai proyek yang akan diusulkan untuk dijamin.
 Batas Maksimal Penjaminan untuk periode 2014 sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 2,57 % terhadap
PDB atau secara nominal sebesar IDR357,4 triliun (asumsi PDB 2017 sebesar IDR13.906.449 miliar), sehingga
pemberian jaminan untuk proyek baru tidak boleh melebihi Batas Maksimal Penjaminan dimaksud.
 Realisasi terhadap batas maksimal penjaminan 2014 – 2017 per akhir 2015 sebesar 0,23 % terhadap PDB.
Sedangkan realisasi pemberian jaminan proyek FTP1, FTP2, PDAM, dan KPBU (awal 2008 sampai akhir tahun
2015 sebesar 1,76 persen terhadap PDB (asumsi PDB 2015 sebesar IDR11.540.790 miliar) atau nominal
sebesar IDR203,1 triliun
Risiko dalam pelaksanaan penjaminan yang berpotensi gagal bayar (default) meliputi:
1) Risiko dalam Penjaminan Kredit, yaitu:
a) kondisi keuangan PT PLN/PDAM memburuk;
b) perkembangan pelaksanaan proyek yang
dijamin atau proyek lain yang berkaitan
dengan proyek yang dijamin memburuk;
c) kerugian nilai tukar, mengingat pendapatan
PT PLN/PDAM dalam rupiah sedangkan
kewajiban dalam bentuk USD;
d) peningkatan suku bunga, mengingat semua
pinjaman menggunakan tingkat suku bunga
mengambang.
2) Risiko dalam Penjaminan Investasi, yaitu:
a) Risiko atas kondisi keuangan Pemerintah
Daerah atau BUMN/BUMD yang dijamin terkait
kewajiban pembayaran (payment obligations).
b) Risiko politik, antara lain:
 perubahan
kebijakan/peraturan
yang
berdampak pada kerugian investor;
 lambatnya penerbitan izin dari instansi
pemerintah terkait.
c) Risiko bencana alam (natural force majeure)
yang dapat mengganggu proyek yang menjadi
tanggung jawab BUMN/BUMD.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Program Penjaminan Pemerintah (2008 s.d. saat ini)
Tipe
Sektor
Listrik
Dasar Hukum, Nama Program, Bentuk Penjaminan
Perpres 91 Tahun 2007, Perpres 91/2007
dan PMK 44/2008
Fast Track Program Phase 1 (FTP 1) 10.000
MW
Penjaminan 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran PLN jika default
Air
1.
Penjaminan
Kredit
Infrastruktur
Perpres 29 Tahun 2009, dan PMK
229/2009
Percepatan Penyediaan Air Minum
Penjaminan 70% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran Pokok PDAM jika default
Perpres 82 Tahun 2015 dan PMK
189/2015
Pinjaman Langsung BUMN kepada
Lembaga Keuangan Internasional
Penjaminan 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran BUMN jika default
Jalan tol
Listrik
2.
Penjaminan
Investasi
Infrastruktur
Perpres 117 Tahun 2015 jo. Perpres 100
Tahun 2014 dan PMK 253/2015
Percepatan Pembangunan Jalan Tol di
Sumatera
Penjaminan 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran PT Hutama Karya jika default
Perpres 48 Tahun 2011 dan PMK
Fast Track Program Phase 2 (FTP 2) 10.000
139/2011
MW
Penjaminan Kelayakan Usaha – Pemerintah menjamin kelayakan usaha PLN dalam membayar
kewajiban dalam Perjanjian Jual Beli Listrik kepada Pengembang Swasta, dan menjamin risiko politik
Perpres 78 Tahun 2010, Perpres 38
Public and Private Partnership (PPP)
Tahun 2015 dan PMK 260/2010
Menjamin kewajiban financial Kementerian/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD dalam Perjanjian
Kerjasama dengan Badan Usaha Swasta
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban
Penjaminan Dalam APBN
Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan (miliar rupiah)
No
Rincian Program Penjaminan
LKPP 2008
(Audited)
LKPP 2009
(Audited)
LKPP 2010
(Audited)
LKPP 2011
(Audited)
LKPP 2012
(Audited)
LKPP 2013
(Audited)
LKPP 2014
(Audited)
IDR 283.00 IDR 1,000.00 IDR 1,000.00
IDR 889.00
IDR 623.30
IDR 611.22
IDR 913.65
IDR 792.00
IDR 593.89
IDR 15.00
IDR 10.00
IDR 35.00
IDR 2.23
IDR 1.80
IDR 0.89
APBN-P
2015
APBN 2016
A. PENJAMINAN KREDIT
1. Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit
Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara
(10.000 MW Tahap 1 (Fast Track Program/FTP 1))
2. Proyek Percepatan Penyediaan Air Minum
3. Penjaminan Pemerintah Pusat atas Pembiayaan
Infrastruktur melalui pinjaman langsung (direct
lending ) dari lembaga keuangan internasional
kepada Badan Usaha Milik Negara
4. Proyek Percepatan Pembangunan Jalan Tol di
Sumatera
Total Penjaminan Kredit
-
-
-
-
-
-
IDR 50.00
-
-
IDR 283.00 IDR 1,000.00 IDR 1,050.00
-
IDR 904.00
-
IDR 633.30
-
-
IDR 646.22
IDR 915.89
-
IDR 793.80
-
IDR 594.78
Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan (miliar rupiah)
No
Rincian Program Penjaminan
LKPP 2008
(Audited)
LKPP 2009
(Audited)
LKPP 2010
(Audited)
LKPP 2011
(Audited)
LKPP 2012
(Audited)
LKPP 2013
(Audited)
LKPP 2014
(Audited)
APBN-P
2015
APBN 2016
B. PENJAMINAN INVESTASI
1. Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit
Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi
Terbarukan, Batubara dan Gas (10.000 MW Tahap
2 (Fast Track Program/FTP 2))
2. Proyek Kerjasama Pemerintah dengan badan
usaha melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur (KPBU)
Total Penjaminan Investasi
Total Penjaminan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IDR 0.00
IDR 0.00
-
-
-
-
IDR 59.82
IDR 48.18
IDR 49.70
IDR 323.23
IDR 0.00
IDR 0.00
IDR 0.00
IDR 59.82
IDR 48.18
IDR 49.70
IDR 323.23
IDR 283.00 IDR 1,000.00 IDR 1,050.00
IDR 904.00
IDR 633.30
IDR 706.04
IDR 964.07
IDR 843.50
IDR 918.01
• Anggaran kewajiban penjaminan
dialokasikan dalam APBN hanya
untuk proyek FTP1, PDAM, direct
lending dan jalan tol sumatera
dan KPBU sesuai dengan periode
surat jaminan diterbitkan.
• Alokasi anggaran kewajiban
penjaminan program direct
lending dan jalan tol sumatera
akan diusulkan dalam APBN
Perubahan 2016
• Alokasi anggaran kewajiban
penjaminan tahun 2008 s.d 2012
tidak direalisasikan karena tidak
ada klaim dari pihak terjamin.
• Menurut PMK 30/2012, alokasi
anggaran kewajiban penjaminan
yang tidak terealisasi karena tidak
terjadi klaim, akan
dipindahbukukan ke dalam
rekening dana cadangan
penjaminan pemerintah.
• Adapun saldo dana cadangan per
31 Maret 2015 sebesar
IDR1.670,1 miliar, yang berasal
dari alokasi dana penjaminan TA
2013 dan TA 2014 (alokasi TA
2015 tidak dapat
dipindahbukukan karena
kebutuhan kapasitas fiskal APBN.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan (per 31 Maret 2016)
No
Rincian Program Penjaminan
Pihak
Terjamin
Penjaminan Yang Diterbitkan
Nilai Pinjaman/ Investasi
Jumlah
(miliar)
Surat
Original Curr.
Eq. IDR
Posisi Outstanding
• Asumsi kurs tengah BI IDR/USD1
posisi per akhir 31 Des 2015
IDR13.795/USD1
per 31 Des 2015 (miliar)
Original Curr.
Eq. IDR
A. PENJAMINAN KREDIT
1. Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit
Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara
(10.000 MW Tahap 1 (Fast Track Program/FTP 1))
2. Proyek Percepatan Penyediaan Air Minum
3. Penjaminan Pemerintah Pusat atas Pembiayaan
Infrastruktur melalui pinjaman langsung (direct
lending ) dari lembaga keuangan internasional
kepada Badan Usaha Milik Negara
4. Proyek Percepatan Pembangunan Jalan Tol di
Sumatera
PT PLN
(Persero)
11
USD 3.96
IDR 54,628.20
USD 2.74
IDR 37,765.64
25
IDR 35,678.74
IDR 35,678.74
IDR 18,975.76
IDR 18,975.76
PDAM
Lembaga
Keuangan
Internasional
11
IDR 328.30
IDR 328.30
IDR 163.24
IDR 163.24
1
USD 0.60
IDR 8,277.00
-
-
2
IDR 1,721.34
IDR 1,721.34
-
-
PT Hutama
Karya
Total Penjaminan Kredit
No
Rincian Program Penjaminan
50
Pihak
Terjamin
USD 3.96
IDR 100,633.58
IDR 36,007.04
Penjaminan Yang Diterbitkan
Nilai Pinjaman/ Investasi
Jumlah
(miliar)
Surat
Original Curr.
Eq. IDR
USD 2.74
IDR 19,138.99
IDR 56,904.63
Posisi Eksposur
Eq. IDR
B. PENJAMINAN INVESTASI
1. Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit
Independent
Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi
Power
Terbarukan, Batubara dan Gas (10.000 MW Tahap
Producer (IPP)
2 (Fast Track Program/FTP 2))
2. Proyek Kerjasama Pemerintah dengan badan
Badan Usaha
usaha melalui Badan Usaha Penjaminan
Swasta
Infrastruktur (KPBU)
Total Penjaminan Investasi
Total Penjaminan
9
USD 4.95
IDR 68,285.25
-
-
1
USD 3.20
IDR 44,144.00
-
-
10
USD 8.15 IDR 112,429.25
60
IDR 213,062.83
USD 0.00
• Posisi outstanding pada
penjaminan kredit merupakan
sisa pokok pinjaman atau
(jumlah penarikan
dikurangipembayaran pokok
pinjaman).
• Posisi eksposur pada penjaminan
investasi merupakan akumulasi
realisasi investasi hingga periode
berkenaan
• Sampai dengan per 31 Desember
2015, belum terdapat eksposur
dalam penjaminan investasi
karena proyek belum tercapai
target financial close, sebagai
syarat efektifnya penjaminan
per 31 Des 2015 (miliar)
Original Curr.
• Nilai Pinjaman/investasi adalah
maksimum nilai jaminan yang
tercantum dalam
perjanjian/surat penjaminan
IDR 0.00
IDR 56,904.63
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah
(per 31 Maret 2016)
1. Berdasarkan Komposisi Total Nilai Penjaminan Pemerintah
• Komposisi total nilai penjaminan pemerintah
berdasarkan jenis mata uang berkisar 82,3%
dalam USD dan 17,7% dalam IDR
berdasarkan jenis proyek berkisar 42,4% untuk
proyek FTP1, 32% untuk proyek FTP 2, 20,7%
untuk proyek KPBU
2. Berdasarkan Komposisi Total Outstanding Penjaminan Kredit
• Komposisi total outstanding penjaminan kredit
berdasarkan jenis lender berkisar 33,6% dari
Bank BUMN, 25,56% dari Bank Swasta Domestik,
21,3% dari Bank Swasta Luar Negeri dan 21,3%
dari BPD
berdasarkan jenis tenor pinjaman berkisar 78,3%
untuk tenor 10-13 tahun, 10,8% untuk tenor
dibawah 10 tahun, dan 10,8% untuk tenor diatas
13 tahun
berdasarkan jenis mata uang berkisar 66,4%
dalam USD dan 33,6% dalam IDR
100% kredit pinjaman berbunga floating
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Maturity Profile Penjaminan Kredit yang Dijamin Pemerintah
(per 31 Maret 2016)
• Maturity profile berdasarkan outstanding kredit pinjaman proyek FTP 1, PDAM, Direct Lending dan Jalan Tol.
• Kredit pinjaman untuk Program Direct Lending dan Jalan Tol masih dalam masa grace period.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 8
Rating, Opini BPK, Kesimpulan
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rating Indonesia
 Faktor Penentu Perbaikan Rating

Ketahanan Perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis global 20072008

Kestabilan politik dan perbaikan law enforcement

Pengelolaan utang pemerintah yang prudent:



Penurunan rasio utang terhadap PDB
Ketepatan waktu pembayaran kewajiban utang
Meningkatnya kepercayaan investor/ kreditor
 Sovereign Credit Rating (Fitch, Moody’s, S&P)

Peningkatan rating 1 notch berpotensi menurunkan yield SBN valas baru
sekitar 75-115bps
 Country Risk Classification (CRC)

Pengukuran risiko kredit suatu negara oleh negara-negara anggota OECD

Rentang 0 (berisiko rendah) sampai dengan 7 (berisiko tinggi)

Penurunan 1 level CRC berpotensi menurunkan biaya pinjaman luar negeri
khususnya fasilitas kredit ekspor baru sekitar 130-150bps
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perkembangan Credit Rating Indonesia (1)
Perkembangan Rating Indonesia 1999 - 2015
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
S&P
CCC+
BCCC
CCC+
B
B+
B+
BBBBBBBBBB
BB+
BB+
BB+
BB+
BB+
Fitch
BBBB
B+
B+
BBBBBBBB
BB
BB+
BBBBBBBBBBBBBBB-
Rating
Moody's
R&I
B3
BB3
BB3
BB3
BB2
BB2
B
B2
BBB1
BBBa3
BB+
Ba3
BB+
Ba2
BB+
Ba2
BB+
Ba1
BB+
Baa3
BBBBaa3
BBBBaa3
BBBBaa3
BBB-
JCRA
B
B
B+
B+
BBBB
BB
BB+
BBBBBBBBBBBBBBBBBB-
CRC
6
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
4
4
3
3
3
3
S&P: Tanggal 21 Mei 2015
memperbaiki peringkat kredit
Indonesia dari stable menjadi
positive sekaligus mengafirmasi
rating pada BB+
R&I: Tanggal 18 Oktober 2012
menaikkan kredit Indonesia dari
BB+ menjadi BBBOECD: Tanggal 30 Maret 2012
menaikkan peringkat CRC
Indonesia dari klasifikasi 4
menjadi klasifikasi 3
Moody’s: Tanggal 18 Januari 2012
menaikkan sovereign credit
rating Indonesia dari Ba1 menjadi
Baa3 dengan outlook stable
Fitch Ratings: Tanggal 15
Desember 2011 melakukan
upgrade utk foreign currency
long-term senior debt pada BBBdgn outlook stable.
JCRA: Tanggal 13 Juli 2010
menaikan peringkat kredit
Indonesia hingga masuk kategori
Investment Grade dari BB+
menjadi BBBKementerian Keuangan – Republik Indonesia
Rekapitalisasi
Perbankan
Reprofiling VR & HB,
Asset-Bond Swap, &
penerbitan SUN
jk panjang
Lelang penerbitan
SUN secara reguler,
program Buyback
Lelang penerbitan SUN
secara reguler, program
Buyback, & Debt
Swtiching
Lelang penerbitan SUN
secara reguler, program
Buyback, Debt Swtiching,
& diversivikasi instrumen
Non Investment grade
Non Investment grade
Krisis
ekonomi
1998
Investment
grade
Investment
grade
Perkembangan Credit Rating Indonesia (2)
Moodys’s menaikan rating ke Ba1
per 17 Januari 2011
Moodys’s menaikan rating ke Baa3
per 18 Januari 2012
S&P sempat
menurunkan rating
ke Selective Default
namun direvisi
kembali 2 hari
kemudian
S&P’s menaikan rating ke BB+
per 8 April 2011
Fitch’s menaikan rating ke BBBper 15 Desember 2011
Fitch’s
S&P’s
Moody’s
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Performa Sovereign Rating Indonesia (1)
 Pada tanggal 21 Mei 2015, S&P memperbaiki peringkat kredit Indonesia dari
stable menjadi positive sekaligus mengafirmasi rating pada BB+. S&P menyatakan,
faktor utama yang mendukung perubahan outlook adalah perbaikan kerangka
kebijakan yang dianggap berhasil meningkatkan kredibilitas kebijakan moneter
dan sistem keuangan. Kebijakan yang lebih efektif dan terarah telah memperkuat
sektor fiskal dan cadangan devisa, serta memperbaiki ketahanan eksternal
perekonomian Indonesia.
 Pada tanggal 18 Oktober 2012 R&I menaikkan Sovereign Credit Rating Indonesia
menjadi BBB- dengan Outlook stabil. R&I menyatakan bahwa faktor kunci yang
mendukung keputusan upgrade bagi sovereign credit rating Indonesia adalah (1)
Kekuatan Indonesia mencapai pertumbuhan yang tinggi ditengah penurunan
ekonomi global (2) Pengelolaan fiskal yang konservatif (3) Utang pemerintah yang
rendah dan (4) Sistem keuangan yang semakin stabil
 Pada tanggal 30 Maret 2012, OECD menaikkan peringkat CRC (Country Risk
Classification) Indonesia dari klasifikasi 4 menjadi klasifikasi 3. Saat ini Indonesia
berada dalam kelompok yang sama dengan negara-negara seperti Thailand,
Uruguay, Afrika Selatan, Rusia, India, Brasil dan Peru.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Performa Sovereign Rating Indonesia (2)
 Tanggal 15 Desember 2011 Fitch Ratings melakukan upgrade terhadap peringkat
sovereign Indonesia untuk foreign currency long-term senior debt pada BBBdengan outlook stable. Adapun highlight dari Fitch antara lain sebagai berikut:
"Improved economic performance, strenghtened external liquidity, low and declining public debt ratios,
and a prudent overall macro policy framework"
 Tanggal 18 Januari 2012, Moody's Investors Services menaikkan sovereign credit
rating Republik Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 dengan outlook stable. Adapun
highlight dari Moody's antara lain sebagai berikut:
"Some of the key drivers of the decision are Moody's anticipation that government financial metrics will
remain in line with Baa peers, the demonstrated resilience of Indonesia's economic growth to large
external shocks, the presence of policy buffers and tools that address financial vulnerabilities and a
healthier banking system capable of withstanding stress“
 Tanggal 13 Juli 2010 JCRA menaikan peringkat kredit Indonesia hingga masuk
kategori Investment Grade dari BB+ menjadi BBB-, adapun highlight dari JCRA
antara lain sebagai berikut:
“JCR explained that the upgrade reflects (i) enhanced political and social stability along with the progress
in democratization and decentralization, (ii) sustainable economic growth outlook underpinned by solid
domestic demand, (iii) alleviated public debt burden as a result of prudent fiscal management, (iv)
reinforced resilience to external shocks stemming from the foreign reserves accumulation and an
improved capacity for external debt management and (v) efforts made by the second Yudhoyono
administration to outline the framework to deal with structural issues such as infrastructure
development.”
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Opini BPK tentang Laporan Keuangan
 Tahun 2012 Laporan Keuangan BA-999.01 Pengelolaan
Utang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
 Tahun 2013 dan 2014 BPK tidak memberikan opini terhadap
BA-999.01 namun hanya memberikan opini atas Laporan
Keuangan BA-999 Bendahara Umum Negara (BUN) dengan
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pada 2014 tidak
terdapat temuan yang material yang mempengaruhi opini
atas Laporan Keuangan BA-999 Bendahara Umum Negara
(BUN) tersebut.
 Akuntabilitas kinerja pengelolaan utang membaik


Sistem Pengendalian Internal (SPI)
Kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kesimpulan
 Utang Pemerintah diperlukan untuk membiayai defisit APBN, penyediaan
arus kas jangka pendek, dan refinancing utang lama.
 Meskipun utang nominal mengalami peningkatan, namun rasio terhadap
PDB cenderung menurun dan saat ini telah mencapai batas yang aman
 Pengelolaan utang pemerintah diarahkan untuk mendapatkan sumber
pembiayaan dengan biaya dan risiko rendah, jangka panjang, dan tidak
ada ikatan politik.
 Pengelolaan fiskal & utang Indonesia relatif semakin baik:

Berbagai rasio utang dan rasio biaya utang menunjukkan trend yang membaik dan
bahkan dibandingkan rasio-rasio yang sama di negara lain, termasuk negara maju

Kegiatan pengelolaan didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang menjamin
transparasi dan akuntabilitas publik

LK BA-999.01 Pengelolaan Utang Tahun 2008 s.d. 2012, dinilai Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan

Perbaikan credit rating Indonesia terutama terjadi mulai tahun 2005.
Pada tahun 2011 S&P telah menaikkan rating Indonesia dari BB menjadi BB+, sedangkan
JCRA, Fitch, Moody's dan R&I telah memasukkan Indonesia kedalam kategori negara
Investment Grade
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 9
Ekstra Slide
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia

Jenis Utang
Utang Dalam Negeri/Residen
Pemerintah
a.
1,806.67
Swasta
-
merupakan publikasi bersama antara Kementerian
1,806.67
2,279.73 b+c 3,694.04
Total
2,279.73
3,220.98
Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang
Total
Utang Luar Negeri / Non Residen b. 1,414.31 c.
5,500.71
Data Utang Luar Negeri Swasta ini diambil dari buku
Keuangan dan Bank Indonesia.

Berbeda dengan konsep buku saku, SULNI dalam
menentukan Utang Luar Negeri, memakai konsep
resident – non resident yaitu utang yang
didasarkan pada kepemilikan non resident (bukan
penduduk).
Buku Saku

SULNI
Dengan konsep resident – non resident, nilai utang
luar negeri terdiri dari :
a.
Pinjaman Luar Negeri
b.
Surat Utang Negara yang dimiliki oleh non
resident
Catatan :
- Angka dalam Triliun Rupiah
-Angka posisi utang per 31 Janurai 2015
- Tidak termasuk ULN Bank Indonesia
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
© 2016
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Frans Seda Lantai 7
Jl. DR. Wahidin Raya No. 1 Jakarta
Tel. 021-3864778; fax. 021-3843712
www.djppr.kemenkeu.go.id
Email : [email protected]
Download