Temu Tekms Fungvonal non Penehn 2000 TEKNIK PENGAMATAN EROSI SISTEM PETAK KECIL M. Sodik Djunaedi , Harry Kusnadi dan D. Kusnaedi Umat Pusat Penelitian Tanah dan Agroklinra4 JL Jr . H. Juanda No. , Bogor RINGKASAN Urttuk mendapatkan data erosi dan teknik konservasi tanah dan air yang tepat, salah satu cam Nang dilakukan adalah dcngan melaksanakan penelitian erosi sistem petak kecil . Pada penehtian mi, parameter '.ang diarnati terdiri dari : sifat tanah, aliran permukaan dan tanah tererosi yang tertampung path bak penampung tanah (soil collector). kadar air tanah, pertumbuhan tanarnan dan produksi, unsur hara yang terangkut oleh aliran permukaan dan tanah tererosi . Pnnsip dan pengamatan teknik pengamatan erosi sistem petak kecil adalah mengukur turnlalt aliran permukaan dan tanah tererosi yang tertampung pada bak penampung tariah dari masing-masmg petakan percobaan . 1lasil peneliuan tm adalah data erosi "am satuan ton/ha/th dan aliran permukaan dalam satuan m'/ha/th . Data mi akan digunakan untuk menentukan . nilai erod:bilitas tanah (K), ntlai taktor tanaman (C ), nilar faktor pengelolaan tanah (P). Data tersebut, diperlukan untuk peinhuatan peta tingkat bahava erosi yang selanjutnya dapat digunakan untuk memmuskan teknik konksvasi tanah . kata kung Petal, k«a, erosi, ahran air permukaan PENDAHULLIAN Lrosi rncruDakan salah satu penvebab kerusakan lahan terutama pada daerahd :ic ah pcnantai . =aieint kertng , baik penvebarannva maupun kcc .:r,atani1 a sangat acra kta ,vadrk ua . h asil 1x•n cutian SwAardjo (1981) melaporkan bah .ii ialu crosi tanah a :hlertt, dt c ttavana o_rlereng 14% yang ditanami tanaman angan setnustnt ~tacttcalxia 7 2 nnit tlt . Abduraclunan ., et .a i . (1985) niendapatkan laju erosi pada tanah ttopuaall d : punung dengan 10°ri,, vang ditanami tanaman pangan 4 trnn'thL sedangkan pada i~nah ! a pu dults Baturaja dengan lereng 14 °isebesar 5 mm/th . Suganda . . et-al . (1997) . aet dapatkan ialu erosi padii tanah Andisol Batulawang_ berlereng l5°.o yang ditananu s wural, J uacis Jan Kubisl sebcsar o5 ton/halth Suganda ., et al (1997) juga melaporkan ~att~~a :, ros . Jan ali a an perntttkaan dengan tanaman kubis dan buncts menu_ ebabkan ketulai'gan tiara makro 241 kg N . 80 kg P dan 18 kg K20 . Untuk mendapatkan data besarnya erosi seperti yang digambarkan diatas diperlukan suatu teknik pengainatan erosi . Salah satu cara yang biasa digunakan oleh Pusat Pcnelitian Tanalt dan Agroklimat untuk mendapatkan data eros_ tersebut adalah dengan melakukan penelitian erosi sistem petak kecil . Hasil sang diperoleh dart penelitian erosi sistem petak kecil selain teknologi konsenvasi tartab adalah faktor-fakior lain penyebab erosi seperti indeks erodibiltas tanah, indeks tanaman, indeks pengelolaan tanah dan erosivitas hujan . Faktor-faktor 158 Temu Teknis Fungsional non Penelih 2000 tersebut diatas sangat diperlukan untuk pembuatan peta tingkat bahaya erosi yang merupakan dasar dalam merumuskan strategi konservasi tanah (Morgan, 1979 dalarn abdurachman ., et a! 1989) MATERI DAN METODA Lokasi dan Petak Percobaan Percobaan dilakukan pada tanah inseptisol di desa Sukaresmi . Keamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianlur, Jawwa Barat dengan kemirinPan 15-20 °% . Lokas Percobaan secara geografis terietak path 6" 44' 09,4" LS dan 107` 6' 45,4" BT dengan cctinggian tempat 800 nr dpl . Penelitian dilaksankan path musim hujan 1998/1 ,909 'etak percobaan nrempunvai ukuran panjang 22 .1 meter lebar I m, setiap petak dibcrt 7atas sekat sent untuk lnencenah aliran air dari luar tidak masuk kedalam petakan . pad :i ia a bawah petaica P aasing-masing dtberi bak penampung terhuit dan seng al au bilk beton, ukurati bak panl at ug 2 meter, lebar (,, meter .. tinggi 0, meter . Pada baa,._in ~_}ng mengh3dap kciuar . diberi pipa atau setang kc dalani dnim penampung . (gambar i i l "lap .okasy pt: .ooaan erosl narus dipasmg alat pengukur hujan . Alat ane. ?'cnihart;;ar1- kantong plailis iae('< ;idalal : embci penggar! ;ekop , cruirkul , oven dan kompor L'ntuk mcndapatkan teknologi konser as ~ .na: tepat (cfektif dan ctisu .n ; ,cuap percobaan di<,c ; ; perlakiian tcknik konscrvasi tanah diantarrma : Perlaku,,n t2r=uhrd terns hangku . penanaman strip nunput pakan temak, dan pengaturan jarak tanan( Pengamatan curah hujan Pengamatan dilakukan terhadap sifat tanah . curah hujan_ aliran permukaan aan crost . kadar air tar>ah, besar butir (tekstur) tanah tererosi, kandungan C orgaruk dan uisur lutra makro thiarn tanah.tererosi dan aliran permukaan . Pengamatan dilakukan untuk nosing-masng parameter sebagai benkut Sifat tanali dilakukan dengan mengambil contoh ianah utuh (ring sample), biasa dan komposu . kemudiari dianaliss di taboratontnn dilakukan sebelum dan sesudah penelitan . Curah hujan diukur tiap pukul 7 .00 WIB_ Diamati jika ada hujan sebelumn '~ a Ptnakar hujan van, digunakan sebaikn Nl a pengukur hujan antomaus (antomati . i;lingau . s tipuu txndik atau upe lain sang kertas piasnva dapat ditukar tiap han . Pengukuran aliran permukaan dan erosi Pciieukurrn aiirrn pennukaan dui tanah tererosi sang tertanrpung datum bak pen<unpung dan ntasing-nusmg petak . dianiati mulai ok 07 W1B . Tnnah tcrcrosi sctelah beherapa ,"it dalam bak mengendap, sehingga air aliran permukaan dapat d i takar terlebih dahulu, setelah itu dilakukan perumbangan tanah basah . Bobot tanah kenng dtketahm dengan mengambil contoh tanah basalt (± 25 gram) dan masing- 1 59 Temu Teknzs Fungnonal nom Penebh 2000 masing bak penampung lalu ditetapkan kadar air tanahnya di lapang (dengan earn oven) . Untuk mengetahui tekstur tanah , kandungan C-organik dan kandungan unsur ham yang terangkut oleh ailran permukaan dan erosi dilakukan pengambilan contoh air aliran permukaan dan tanah tererosi selanjutnya dianalisis di laboratorium Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat . Populasi tanaman dihitung saat awal tanam, pertumbuhan tanaman diamati setiap dua minggu sekali, komponen hasil panen yang diamati adalah produksi (biji . buah k daun) dan hijauan tanaman . 3. Pengolahan data Data aliran permukaaan dan erosi yang dihasilkan dari pengamatan crosi dilapang masih berupa data mentah sehingga data tersebut perlu diolah agar data yang disajikan dapat dianalisis . Untuk aliran permukaan dan erosi cara pengolahan data sebagai berikut Misalkan pada suatu petak percobaan erosi diperoleh air aliran permukaan (RO) yang tertampung pada bak penampung air sebanvak 100 liter. tanah tererosi (SL) 50 kg, dan Lubang pembagi pada bak 10 buah, ukuran bak panjang 200 cm lebar 30 cm dan tinggi 3() cm . air yang tertampung pada drum 50 liter. Perhitungan hi nlah air pada drum 50 liter x 10 = 500 liter, sehingga jumlah air 3lirarl pertnnkaan pada petak crosi inenjadi 100 liter + 500 liter = 600) liter%petak Perhitungan erosi Untuk mendapatkan data erosi dalarn berat kering perlu ditetapkan kadar air tanahma terlebih dalwlu Penetapan kadar air tanah mengikuti metode % anr~ .ida da1an : penunntun analisa fisika tanah (1979) . Contoh perhitungan : misalkan dari tanah tererosi diambil contoh tanah !0 gram, setelah dipanaskan dengan oven selama 3 jam beratnya menjadi 7 gram . Maka kadar air tanah adalah Kadar air tanah berdasar berat kering = 10- 7 x 100 % = 42,9 Maka berat tanah kering tererosi = BB ( kg)=50 kg35 kg (100% + % Kadar air) (](X)%+42 .85%) HASIL DAN PEMBAHASAN Curah hujan Dalam pelaksanaann penelitian erosi . curah hujan harus diamati guna mendapatkan data sifat-sifatnva . Sifat-sifat hujan yang paling berpengaruh terhadap erosi diantaranya jumlah curah hujan, intensitas hujan, enersi kinetis hujan. Data sifat- 1 60 Temu Tekms Fungsional non Penehh 2000 sifat hujan ini sangat diperlukan untuk pembuatan peta ungkat bahava erosi . Dibawah ini (Label 1 .) disajikan gambaran jumlah curah hujan sang menimbulkan ahran pennukaan pada periodc tanaunan buncis di Batulawang, Cianjur . Tabcl 1 . Curah hujan yang menimbulkan aliran pcrmukaan selama periode buncis di Batulawang, Cipanas . Cianjur. Suuhoi pcrlakuall Jumlah curah hujan Curah hu!<ui sebagai sumbcr aliran pcrniukaan mm J} 13} _ 767 767 767 767 _ 767 767 767 767 767 767 767 767 132 133 114 -J 1 131 r }32 133 114 Jl 131 132 }33 134 -- -- mm ~- _ PersentascAhran pernukaan terhadap j urn] ah curah hujan _ % -- 95 _732 .4 94 724k 724_6 _ 94 95 728 .4 738,2 1 96 93 l i 8 -7352 _ -, 96 709,8 93 715,4 _ 93 92 702,6 742,8 -742,8 1 ---97 97- Sumber Suganda ., et al (1997) . Aliran permukaan dan erosi Pada penelitian erosi aliran permukaan hares diamati, karena aliran permukaan yang terjadi dapat mengangkut butir-butir tanah sehingga terjadi erosi . Prisip dan teknik pcngamatan erosi sistim petak kecil adalah mengukur semua air aliran permukaan yang tertatupung dalam bak pempung tanah dan menimbang tanah yang tererosi . Data hasil pengamatan berupa jumlah aliran permukaan dalam satuan liter per petak dan tanah tererosi dalam satuan kgipetak dalam laporan disajikan dalam satuan meter kubik perhektar dan ton per hektar seperti pada Label 2 . 1 61 Temu Tekn,s Fungsonal non Peneltit 2000 Tabel 2 . Aliran permukaan clan erosi selama periode tanaman Buncis dan kubis Teknik Konservasi Model jarak tanam Terpanjang searah kontur Terpanjang searah lereng Segitiga sama kaki Model Bedengan Searah lereng 1 Scarah lereng + gulud + katuk Searah lereng + gulud + cabe Searah kontur Aliran permukaan (m3/ha) Erosi (ton/ha 666,6 588,2 617 .5 55,7 44,7 43 .9 759,6 65,1 603,8 40.2 634,7 46,7 498_ 1 40 .5 Sumber : Suganda., et a! (1977) Data yang dihasilkan pada penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan : nilai crodibilitas tanah (K), nilai faktor tanaman (C ), nilai faktor pengelolaan tanah (P) . Nilai faktor-faktor tersebut, diperlukan untuk pembuatan peta tingkat bahaya erosi yang sclanjutnva dapat digunakan untuk merumuskan teknik konservasi tanah . KESIMPULAN Dan basil pembahasan diatas kiranva dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Untuk mendapatkar, data erosi . salah satu cara yang dilakuk w ? adalah dcngar,, mclaksanakan penciitian erosi sistem petak kecil . Prinsip dari Teknik pengarnatan crosi sistim petak kecil adalah inengukur aliran permukaan clan erosi yang terjadi clan setiap kejadian hujan . Data crosi yang dihasilkan dapat digunakant untuk penentuan faktor-faktor penvebab erosi Iainnya seperti faktor erodibilitas tanah (K). faktor pertanaman (C) faktor pengelolaan tanah (P) clan faktor erosivitas hujan . Faktor faktor tersebut diatas diperlukan untuk pembuatan peta tingkat bahava erosi . yang selanjutnva dapat di j adikan dasar untuk perencanaan strategi konservasi tanah . DAFTAR PUSTAKA Abdurachn>rn_ A . . Undang Kurtua - dan S . Sukrnana . 1989 . Evaluas : berbagai Indcks Erosivitas hujan untuk Penerapan di Indonesia Husein Suganda M . S . . Djunacdi, D . Santoso, dan S . Sukmana, 1997, Pengaruh cara pengcndalian erosi terhadap aliran permukaan, Tanah Tererosi, clan Produksi savuran pada andisols . Jurnal Tanah clan Iklim . No . 15 hal . 1 62 -7000 Temu Teknis Fungsional nun Penelui Lembaga Pencliatian Tanah . 1975 . Petunjuk Pelaksanaan Percobaan Erosi Sistim Petak Kecil . Bagian Konservasi Tanah dan Air. Lembaga Penelitian Tanah. 1979 . Penuntun Analisa fisika Tanah . Bagian Konservasi Tanah dan Air . Lcmbaga Penelitian Tanah. Badan Litbang Pertanian Bogor . Su«ardjo . 19S1 . Peranan Sisa-sia Tanarnan dalam Konservasi Tanah dan Air pada usahatani Tanaman Semusiun. Disertasi Fak . Pasca Sarjana IPB . Bogor. 1 63