BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Investment (ROI) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 memiliki garis tren yang fluktuatif. ROI terendah dimiliki oleh PT. Radiant Utama Interisco Tbk. (RUIS) pada tahun 2011 dan ROI tertinggi dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada tahun 2011. 2. Leverage yang diukur menggunakan Debt Equity Ratio (DER) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 memiliki garis tren yang fluktuatif. DER terendah sebesar dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada tahun 2009, sementara DER tertinggi dimiliki oleh PT Radiant Utama Interisco Tbk. (RUIS) pada tahun 2012. 3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility yang diukur menggunakan indikator GRI Versi 3.0 pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 memiliki garis tren yang meningkat. Nilai pengungkapan CSR terendah dimiliki oleh PT. Radiant Utama Interinsco Tbk. (RUIS) pada tahun 2009. Pengungkapan CSR 116 tertinggi dimiliki oleh PT. Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada tahun 2012. 4. Profitabilitas (ROI) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal tersebut disebabkan oleh krisis ekonomi global pada tahun 2011 sampai tahun 2012. Naiknya harga komoditas tambang global dan menurunnya permintaan pasar produk hasil tambang berdampak pada laba bersih yang diperoleh. Rendahnya laba membuat persentase ROI menjadi rendah. 5. Leverage (DER) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. DER yang tinggi akan berdampak pada penurunan pengungkapan CSR perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ketatnya pengawasan dari para debtholders ketika DER perusahaan tinggi. 6. Profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketika profitabilitas meningkat dan nilai leverage konstan, maka pengungkapan CSR akan meningkat. Sebaliknya, ketika leverage meningkat dan nilai profitabilitas konstan, maka pengungkapan CSR pun akan menurun. 5.2 Saran 1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan profitabilitasnya, dalam hal ini adalah Return On Investment (ROI) melalui profit margin atau assets turnover. Memperbesar profit margin berkaitan dengan peningkatan 117 efisiensi di sektor produksi dan penjualan. Sedangkan, memperbesar assets turnover berkaitan dengan perbaikan kebijaksanaan investasi, baik dalam modal kerja maupun dalam aktiva tetap. 2. Perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan keputusan untuk memenuhi pendanaan dari utang, agar risiko yang diperoleh dapat diminimalkan. Perusahaan juga diharapkan untuk menggunakan sumber pendanaan internal terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk memenuhi pendanaan dari utang. Semakin rendah Debt Equity Ratio (DER), maka semakin baik kinerja perusahaan. 3. Perusahaan sebaiknyamempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan CSR, di samping memenuhi tanggungjawab ekonominya. Dengan demikian, akan terjalin hubungan yang harmonis antara keberadaan perusahaan dengan peningkatan kesejahteraan stakeholders dan kelestarian lingkungan. 4. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikankuantitas dan kualitas pengungkapan CSR pada tahun-tahun selanjutnya, karena hal tersebut memberikan banyak keuntungan, baik secara finansial maupun nonfinansial. 5. Bagi penelitiselanjutnya, penulis menyarankan untuk melakukan penelitianpada sektor perusahaan yang berbeda dan menambah rentang waktu penelitian yang digunakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat digunakan secara umum dan luas, serta dapat memberikan gambaran terkini mengenai kondisi suatu perusahaan. 118