1 pengujian prototype alat konversi energi

advertisement
PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI
LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
DENGAN VARIASI PEMBEBANAN
M. Samsul Ma’arif
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: [email protected] ; [email protected]
INTISARI
Kebutuhan energi yang semakin tinggi dan perkembangan teknologi yang
meningkat, mengakibatkan kebutuhan akan energi listrik juga semakin besar. Hal
ini dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi listrik apabila tidak ada
upaya – upaya penambahan pasokan energi. Pembangkit listrik yang ada
kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebut mendorong untuk
menciptakan energi alternatif berbasis speed bump. Prototipe alat konversi energi
mekanik dari laju kendaraan yang telah dirancang sebelumnya bertujuan untuk
menghasilkan energi listrik dengan berbasis speed bump. Penelitian ini bertujuan
untuk menyelidiki pengaruh variasi beban terhadap daya listrik yang dihasilkan
oleh alat konversi energi mekanik dari laju kendaraan.
Alat yang digunakan pada penelitian ini menggunakan prototipe speed
bump alat yang dirancang sebelumnya. Beban yang digunakan berupa beban dari
manusia yang menginjak / melintasi speed bump. Variasi beban yang digunakan
sebesar 55 kgf, 60 kgf, 63 kgf, 65 kgf, 70 kgf, 75 kgf, 80 kgf, 90 kgf, 95 kgf, 100
kgf. Beban pengujian diukur menggunakan timbangan badan, sedangkan arus
dan tegangan diukur menggunakan multimeter. Arus dan tegangan yang terukur
digunakan untuk mencari daya listrik keluaran.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa
semakin besar beban yang digunakan maka semakin besar daya yang dihasilkan.
Hasil yang diperoleh pada beban terkecil 55 kgf menghasilkan nilai tegangan
sebesar 1,7 Volt dan arus 0,041 Ampere sehingga daya yang dihasilkan adalah
0,070 Watt, sedangkan pada beban terbesar 100 kgf menghasilkan tegangan 2,6
volt dan arus 0,056 Ampere dengan hasil daya 0,146 Watt.
Kata kunci : energi, speed bump, pembangkit energi listrik, variasi beban.
.
tangga, keperluan industri, dan lampu
jalan. Secara umum saat ini terjadinya
peningkatan
kebutuhan
energi
dikarenakan jumlah penduduk Indonesia
semakin
bertambah.
Semakin
berkembangnya pertumbuhan ekonomi
yang terus berlangsung maka kebutuhan
akan adanya energi listrik tidak dapat
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan suatu
kebutuhan
bagi
setiap
orang
(masyarakat) untuk melakukan aktifitas
sehari – hari, misalkan digunakan untuk
keperluan rumah
1
2
dihindari lagi. Kebutuhan energi lisrik
oleh masyarakat kepada Perusahaan
Listrik Negara (PLN) semangkin
meningkat. Untuk mencegah overload
maka penambahan pembangkit listrik
dengan energi primer dari batu bara tidak
dapat dihindari lagi. Pembangkit tersebut
berkatagori pembangkit konvensional
dan tidak ramah lingkungan.
Yuningsih (2011) menyatakan
bahwa sebagian besar kebutuhan tenaga
listrik di Indonesia masih dipasok
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Minyak
bumi
masih
menduduki
peringkat tertinggi yaitu 51,66 %, gas
alam 28,5 %, energi minyak 15,34 %,
dan energi terbarukan 4,43 %.
Ketergantungan
terhadap
konsumsi
energi dari sumber bahan bakar fosil dan
belum termanfaatnya sumber energi
terbarukan merupakan salah satu
kelemahan
dalam
menerapkan
pemerataan kebijakan energi. Oleh
kerena
itu
penggunaann
energi
terbarukan perlu terus dikembangkan.
Nugroho (2016) telah membuat
prototipe alat konversi energi mekanik
dari laju kendaraan sebagai sumber
energi listrik. Prototipe konversi energi
ini
merupakan
energi
yang
memanfaatkan polisi tidur (speed bump)
untuk membangkitkan energi listrik
dengan menggunakan sistem tuas.
Kendaraan yang melaju di jalan raya
akan menginjak tuas yang telah didesain
lalu disambungkan dengan rangkaian
pegas,
freewheel
dan
flywheel.
Rangkaian tersebut dihubungkan dengan
poros yang terhubung dengan generator
dan menghasilkan energi listrik. Daya
listrik yang dihasilkan generator
disimpan pada baterai yang kemudian
digunakan sebagai energi listrik untuk
lampu penerangan jalan.
2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengujian yang dilakukan hanya
menggunakan
variasi
pembebanan.
2. Uji coba dilakukan dengan
mengabaikan besarnya rugi rugi gaya yang terjadi.
3. Besarnya
kecepatan
pada
pembebanan diasumsikan sama
besar.
4. Uji
coba
pembebanan
menggunakan
beban pada
manusia.
3. Tujuan
Tujuan pada penelitian alat ini
adalah menyelidiki pengaruh variasi
pembebanan terhadap energi listrik yang
dihasilkan pada prototipe alat konversi
energi listrik mekanik (speed bump).
II. TINJAUAN PUSTAKA
DASAR TEORI
1.
DAN
Tinjauan Pustaka
Asyari
dkk
(2013)
ketergantungan masyarakat akan sumber
energi listrik tidak ramah lingkungan dan
meningkatnya permintaan listrik oleh
masyarakat terhadap perusahaan listrik
negara PLN sangat tinggi. Peningkatan
tersebut akan mengakibatkan terjadinya
overload terhadap energi listrik
Nugroho (2016) Pemanfaatan
potensi energi dari massa kendaraan yang
melaju di jalan raya merupakan sebuah
pemikiran untuk membantu mengurangi
konsumsi energi listrik PLN untuk
penerangan jalan raya. Penelitian ini
diawali dengan membuat sebuah
prototipe skala laboratorium dan
melakukan uji coba menggunakan
pembebanan manusia berbobot 63 kg.
Daya listrik rata-rata yang dihasilkan
3
pada uji coba alat ini adalah sebesar
0,1589 Watt dengan nilai arus dan
tegangan yang keluar dari generator
berturut-turut sebesar 0,068 Ampere dan
2,32 Volt.
2. Dasar Teori
2.1. Energi
Energi adalah kemampuan untuk
melakukan suatu tindakan atau kerja
(usaha). Energi merupakan besaran yang
kekal, dalam artian energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat
diubah bentuknya ke bentuk lain.
Berdasarkan bentuknya energi dibagi tiga
macam yaitu:
a. Energi potensial
Adalah energi yang dimiliki
suatu benda karena posisi atau
kedudukannya, artinya saat benda
tersebut diam pada posisi tertentu.
Sehingaga
dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ep = m . g. h........................(2.1)
tertentu hingga mencapai suatu
kecepatan tertentu. Semakain
tinggi kecepatan suatu benda
maka semakin besar pula energi
kinetiknya.
Sehingga
dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Ek = 1/2 . m . v2....................(2.2)
2.2. Hukum Newton II
Hukum Newton II adalah jika
resultan gaya/momen yang dikenakan
pada sebuah benda tidak sama dengan
nol, maka benda tersebut akan
mendapatkan percepatan linier dan
berbanding lurus dengan resultannya.
Artinya jika masa (m) mengalami
resultan gaya sebesar (F) akan
mengalami percepatan (a) yang arahnya
sama dengan arah gaya, dan berbanding
lurus terhadap (F) dan berbanding
terbalik terhadap (m) atau ΣF = m.a
ΣF = m . a.........................................(2.5)
Gambar 2.2. Hukum Newton II
Gambar 2.1. Analisa
potensial benda
energi
b. Energi kinetik
Adalah energi yang dimiliki
suatu benda karena pergerakan
atau kelajuannya, artinya suatu
kemampuan untuk melakukan
usaha agar dapat menggerakkan
suatu benda dengan massa
2.3.Generator
Generator adalah suatu alat yang
menggunakan magnet untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik.
Energi mekanik berasal dari air, uap,
angin dll. Prinsip generator secara
sedarhana dapat dikatakan bahwa
tegangan diinduksikan pada konduktor.
Apabila konduktor bergerak pada medan
magnet akan memotong garis gaya.
Hukum tangan kiri berlaku pada
generator, sehingga hubungan antara
4
penggerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus terinduksi.
Apabila ibu jari menunjukkan arah
gerakan
penghantar,
telunjuk
menunjukan arah fluks, jari tengah
menunjukan arah aliran elektron yang
terinduksi. Hukum ini juga berlaku
apabila magnet sebagai pengganti
penghantar yang digerakkan (Rinanda
dkk, 2014).
2.4.Usaha dan Daya
Dalam istilah fisika usaha yang
dilakukan suatu gaya didefinisikan
sebagai hasil kali skala vektor gaya dan
vektor perpidahan benda, atau hasil kali
komponen gaya yang searah dengan
perpindahan benda dangan besar
perpidahan benda. Artinya besarnya
energi yang diberikan oleh suatu gaya
untuk merubah suatu benda sehingga
benda tersebut dikatakan bergerak.
Dalam ilmu fisika usaha dilambangkan
W (work) yang artinya dari kerja.
Besarnya usaha dapat di rumuskan
sebagai berikut (Satriawan, 2012)
W= F. s....................................(2.7)
Gambar 2.3. Usaha atau kerja
2.5. Speed Bump
Speed bump adalah sebuah
mekanisme alat yang diletakkan pada
jalan raya yang berfungsi untuk
mengurangi kecepatan dari kendaraan
dengan tujuan keamanan. Perancangan
ini dikembangkan sebuah speed bump
yang memiliki fungsi ganda yaitu untuk
mengurangi kecepatan kendaraan dan
sebagai pembangkit daya. Gerak laju
kendaraan yang terjadi diubah menjadi
gerak naik turun. Gerakan pada speed
bump kemudian diubah menjadi gerak
rotasi pada sistem pembangkitan daya
yang kemudian menghasilkan energi
listrik (Maulana, 2014).
III. METODE PENELITIAN
3.1 Prosedur Penelitian
Adapun tahapan pengambilan
data dalam penelitian ini untuk
mengetahui tegangan, arus dan untuk
mengetahui efisiensi daya listrik yang
dihasilkan oleh generator. Veriasi beban
yang digunakan untuk mengatahui basar
atau kecilnya tegangan, arus dan efisiensi
daya listrik sehingga peneliti dapat
membandingkannya.
3.2.1. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan pada penelitian
ini meliputi:
1. Menyiapkan alat konversi energi
yang akan digunakan.
2. Mengumpulkan dan mempersiapkan
peralatan yang dibutuhkan dalam
melakukan pengujian.
3. Pengecekan alat apakah alat dalam
keadaan baik atau rusak.
4. Mempersiapkan beban (orang) yang
akan dibutuhkan.
3.2.2. Tahapan Pengambilan Data
pada pengambilan data dapat
dilakukan secara berulang, karena
pengujian dan pengambilan data
menggunakan 10 variasi beban yang
berbeda. Berikut langkah – langkah yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan variasi beban yang
akan digunakan untuk pengujian
penelitian prototipe.
2. Memasang tuas speed bump,
memasang
pegas,
memasang
5
generator dan alat – alat pendukung
lain pada prototipe.
3. Pada tahapan ini pastikan fungsi alat
– alat prototipe berjalan dengan baik
agar pada saat pengambilan data
tidak terjadi kendala dengan alat.
4. Melakukan pembebanan pada speed
bump dengan veriasi pembebanan
yang telah ditentukan sebelumnya
dengan pecobaan berulang – ulang
pada satu beban dan pastikan kondisi
pegas dalam kondisi baik.
Gambar 3.9. Pengujian alat
dengan mengunakan beban.
5. Pada tahapan ini ketika speed bump
diberi
beban
cek
generator
menggunakan multi meter lalu
kemudian lihat berapa tegangan dan
arus output yang dihasilkan oleh
generator.
Gambar 3.10. Pengecekan tegangan dan
arus output generator.
6. Mecatat besaran nilai tegangan yang
terbaca pada multi meter dan catat
juga beban yang diberikan pada
speed bump.
7. Mengulangi langkah yang sama
dengan menggunakan beban yang
berbeda.
8. Melakukan analisa dan pembahasan.
3.2.3. Rencana Analisa Data
1. Pada
penelitian
analisa
data
menggunakan variasi beban 55, 60,
63, 65, 70, 75, 80, 90, 95, dan 100 N.
Pembebanan dilakukan lima kali
percobaan
dalam
satu
kali
pembebanan.
2. Menggunakan asumsi kecepatan
sebesar 2 km/jam, ini mengacu pada
kecepatan orang yang berjalan.
3. Mengunakan pegas dengan ukuran
diameter pedas 23,5 mm, diameter
kawat pegas 2,5 mm, dan panjang
kawat 40, 4 mm.
4. Data yang diambil dalam penelitian
ini berupa tegangan (Volt) dan arus
(Ampere) dengan menggunakan
multimeter.
6
3.2.4. Diagram Alir Variasi
Pembebanan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian
Pengujian
dilakukan
untuk
mendapatkan nilai tegangan dan arus
listrik. Pengujian sebanyak 10 variasi
dengan beban yang melaju pada speed
bump, rugi – rugi gesek yang terjadi
diabaikan.
Besarnya
kecepatan
diasumsikan tetap pada 2 km/jam.
Mulai
Indentifikasi Masalah
Persiapan Alat dan
Bahan
Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan
variasi besar beban
Beban
Tegangan
Arus
No
(kg)
(Volt)
(Ampere)
1
55
1,7
0,041
2
60
2,0
0,041
3
63
2,0
0,040
4
65
2,1
0,041
5
70
2,3
0,046
6
75
2,3
0,050
7
80
2,4
0,050
8
90
2,5
0,052
9
95
2,5
0,053
10
100
2,6
0,056
Alat Berfungsi
atau Tidak
Tidak
Ya
Menentukan beban awal yang
digunakan yaitu
55,60,63,65,70,75,80,90,95,100 kg
Penetapan Beban
Pada Alat Uji
Pengambilan data berupa
tegangan dan arus
Apakah semua
beban diuji
Belum
Ya
4.2. Analisa Gaya pada Speed Bump
Analisa ini dilakukan dengan
percobaan menggunakan beban yang
melintasi speed bump sebagai berikut:
Beban
= 55 kg
Kecepatan
= 2 km/Jam (kecepatan
rata – rata manusia saat berjalan.
x
Olah data dan Analisis
Selesai
Gambar 3.11. Diagram alir variasi
pembebanan
y
Gambar 4.1. Analisa gaya pada speed
bump
7
Keterangan:
x = jarak beban awal sampai pijakan
terbebani maksimal = 25 mm
y = jarak pembebanan maksimal = 30
mm
Asumsi:
1. Kecepatan manusia berjalan
pada umumnya nenurut
beberapa sumber adalah
sebesar 2 km/jam.
2. Tiap satu beban (55 kgf) di
lakukan sampai 10 kali
percobaan.
Perhitungan :
 Kecepatan (v)
Konversi satuan dalam SI
x
2
x
=
0,56 m/det
Kecepatan
horizontal:
beban
kearah
Dimana nilai Fy
sebagai
berikut:
Fy = m . ay .........................(4.4)
Fy = 55 kg x 15,27 m/s2
Fy = 839,85 Newton
4.3. Analisis Nilai Defleksi Pegas
 Kekakuan pegas
k = F / δrata-rata...............(4.6)
k = 39,24 N / 5,67 mm
k = 6, 92 N/mm.
 Analisis gaya Fp pada pegas
Dari hasil pengujian
pegas yang dilakukan didapat
nilai (Fp) terhadap sumbu (y)
sebagai berikut:
Fp = k . y....................(4.7)
Fp = 6,92 N/mm x 30 mm
Fp = 207,6 N
4.4.Analisis gaya pada speed bump
dan pegas
vy = x vx......................(4.1)
besarnya vx = v = 0,56
Fy
Maka:
vy =

x 0,56
vy = 0,672 m/s
Waktu kontak antara beban
dengan speed bump (t)
t = ...........................(4.2)
t=

t = 0,044 det
Percepatan yang terjadi (α)
ay =
......................(4.3)
ay =

(
)
ay = 15, 27 m/s2
Analisis gaya yang bekerja
pada sumbu (y) pada speed
bump
Besarnya gaya yang
diterima oleh speed bump
sebagai berikut:
Fp
(peg
Gambar 4.2.
as analisi gaya yang terjadi
antara speed bump dan pegas
FR = Fy – Fp ............................(4.8)
FR = 839,85 N – 207,6 N
FR = 632,25 N
Dimana :
8



Fy adalah gaya yang bekerja
pada speed bump
Fp adalah gaya yang bekerja
pada pegas
FR adalah gaya total yang
bekerja pada speed bump
4.5. Analisis Hasil Pengujian
Data yang diambil dari
pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1
nilai tegangan (Volt) dan arus
(Ampere) merupakan nilai terukur.
Analisa hasil pengujian untuk
mengetahui besarnya nilai daya yang
dihasilkan. Besarnya daya yang
dihasilkan adalah:
Diketahui :
Tegangan
= 1,7 Volt
Arus
= 0,033 A
Maka :
 Daya
yang
dihasilkan
generator.
P = V . I...........................(4.9)
P = 1,7 Volt x 0,041 A
P = 0,070 Watt.
 Nilai usaha yang dihasilkan
oleh speed bump.
Wy = FR . sy .........(4.10)
Wy = 632,25 N x 0,03 m
Wy = 18,97 Joule
 Daya input dari speed bump
P = Wy / t....................(4.11)
P = 18,96 /0,044
P = 431,08 Watt
 Daya output dari kelistrikan
P = V x I................(4.12)
P = 1,7 Volt x 0,041 Ampere
P = 0,070 Watt
 Maka nilai efisiensi daya
Efisiensi=
x100%....(4.13)
Efisiensi =
Efisiensi = 0,0162%
x 100%
Dari hasil perhitungan yang
dilakukan membuktikan bahwa gaya
berbanding lurus dengan beban, yaitu
semakin besar beban maka gaya yang
dihasilkan juga semakain besar, hal
tersebut berbanding terbalik dengan
nilai efisiensinya. Dimana nilai
efisiensinya sangat kecil, hal tersebut
bisa terjadi kerena pada saat melakukan
pengujian terjadi gesekan yang
mengakibatkan kurang maksimalnya
alat uji. Hal ini juga bisa
mempengaruhi putaran freewheel dan
flywheel yang mengakibatkan daya
listrik yang dihasilkan kecil.
Tabel 4.2. Perhitungan pengaruh
variasi beban terhadap daya listrik dan
efisiensi
N0
Dayaoutput
(Watt)
v.I
FR (N)
Fy – FP
Efisiensi
(%)
1
0,070
632,25
0,0162
0,082
708,6
0,0170
0,080
754,41
0,0156
0,086
784,95
0,0161
0,106
861,3
0,0180
0,115
937,65
0,0180
0,120
1014
0,0174
0,130
1166,7
0,0163
0,133
1243,05
0,0156
10
0,146
1319,4
0,0162
Rata
0,107
2
3
4
5
6
7
8
9
0,0166
Pada Tabel 4.3. nilai Fy merupakan
gaya dari speed bump dimana sumbu
(y) merupakan
gaya horizontal,
sehingga gayanya kebawah. Sedangkan
nilai FP merupakan gaya dari pegas
9
yang mengarah keatas atau lihat pada
gambar 4.2. untuk nilai FR merupakan
gaya pada speed bump dan gaya pada
pedas. Hal ini membuktikan bahwa
semakin besar beban maka gaya yang
dihasilkan juga semakin besar.
Gambar 4.3. grafik pernbandingan
antara efisiensi dan beban.
Gambar 4.2. grafik
antara daya dan beban
perbandingan
Gambar
4.2.
menjelaskan
bahwa
daya
yang
dihasilkan
menunjukkan kenaikan. Hal ini karena
tegangan
dan
arus
mengalami
kenaikan, dengan semakin tinggi
pembebanan yang dilakukan. Akan
tetapi pada nilai pembebanan 63 kg
mengalami penurunan dari sebelumnya
0,082 watt menjadi 0,080 pada
pembebanan 65 kg, hal ini disebabkan
tegangan dan arus yang dihasilkan juga
mengalami penurunan.
Pengujian
yang
dilakukan
menunjukkan bahwa besarnya beban
yang melintas sangat berpengaruh pada
besarnya daya listrik yang dihasilkan
oleh generator. Fenomena ini dapat
dilihat dengan membandingkan besar
daya yang dihasilkan dengan beban
terkecil dan beban terbesar, pada beban
terkecil yaitu 55 kg menghasilkan daya
sebesar 0,07 Watt, sementara pada
penggunaan variasi beban terbesar
yaitu 100 kg dihasilkan daya listrik
sebesar 0,146 Watt
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
 Semakin besar beban yang
diberikan pada speed bump maka
tegangan, arus dan daya yang
diperoleh juga semakin besar dan
sebaliknya.
 Hasil pengujian yang dilakukan
mendapat nilai rata-rata daya yang
dihasilkan speed bump sebesar
0,107 Watt. Daya tersebut mampu
menghidupkan lampu LED 0,07
Watt.
 Dari hasil pembebanan yang
dilakukan maka diperoleh nilai
10
daya terbesar / tertinggi pada
pembebanan 100 kgf memiliki
daya 0,147 Watt. Sedangkan nilai
daya terkecil pada pembebanan 55
kgf memiliki daya 0,070 Watt.
5.2. Saran
 Beban yang digunakan sebaiknya
lebih besar lagi agar nilai daya
listrik yang dihasilkan juga
semakin besar. penelitan yang
telah dilakukan membuktikan
besar kecilnya beban sangatlah
berpengaruh terhadap nilai dari
daya listriknya.
 Beban manusia yang digunakan
oleh peneliti sebaiknya diganti
dengan beban kendaraan, ini
karena beban manusia tidak
memiliki parameter ukur yang
pasti ketika beban menekan speed
bump.
 Penelitian yang dilakukan pada
alat ini nilai daya yang dihasilkan
fluktuatif, sebainya gunakan alat
tambahan berupa (stabilizer listrik)
agar nilai daya yang dihasilkan
tidak lagi fluktuatif.
 Pada penelitian ini mengunakan
generator (dinamo sepeda) dengan
arus 0,5 Ampere, sebaiknya
generator
yang
digunakan
memiliki arus yang lebih besar
agar daya yang dihasilkan juga
semakin besar, ini membuktikan
semakin besar arus generator maka
daya gererator yang dihasilkan
juga semakin besar dan sebaliknya
semakin kecil arus generator maka
daya
yang dihasilkan
oleh
generator juga semakin kecil, hal
tersebut
akan
mempengaruhi
efisiensi dari generatornya.
DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari, H., Aris B., Agus M. 2013.
“Speed
Bump
Sebagai
Pembangkit Listrik Ramah
Lingkungan
Dan
Terbarukan”. Jurnal Seminar
Nasional
Teknologi
Informatika & Komunikasi
Terapan 2013 (Semantik
2013). Semarang.
Maulana, K. 2014 “Speed bump
Sebagai Penghasil Energi
Listrik”.
Nugroho A A. 2016. “Perancangan
Dan Pembuatan Prototype
Alat
Konversi
Energi
Mekanik Menjadi Energi
Listrik Di Jalan Raya
Dengan Menggunakan Speed
Bump”. Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta.
Rinanda, J., Prabowo G., Rifadil M M.
2014 “Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Hybrid Untuk
Pengoprasian
Kinerja
Lampu
LED
Pada
Marcusuar
Secara
Otomatis”. Fakultas Teknik,
Politeknik Elektronika Negri
Surabaya. Surabaya.
Satriawan M. 2012 “Fisika Dasar
Pengertian Usaha”
Yuningsih,
A.,
Masduki
A.
2011.“Potensi Energi Arus
Laut Untuk Pembangkitan
Tenaga Listrik Di Kaswasan
Pesisir Flores Timur,NTT”.
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Geologi
Kelautan. Bandung.
Download