Web Based Information System Development at PT. Otsuka Indonesia

advertisement
Web Based Information System
Development at PT. Otsuka Indonesia
By RIZKI TRISNADI
ABSTRACT
RIZKI TRISNADI. 2008. : Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web pada PT.
Otsuka Indonesia. Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Dosen
Pembimbing : Ir. Sutrisno dan Drs. Heru Susilo, MA.
Information is one of business resources. Like any other business resources, information is a vital
resource to the survival of contemporary business organizations. Every day in business, information flows
in a number of very large flows to decision makers and other users to meet internal needs. In addition, the
information flow out of the organization to external users, such as customers, suppliers, and stakeholders
who have an interest in the company. Utilization of information systems to handle the sales process at PT.
Otsuka Indonesia will provide many benefits. Sales Information System Web-based Goods will be
equipped with features that are needed in the procedure of sales of goods including sales reporting system
that can be used as input to the strategy of selling goods at PT. Otsuka Indonesia.
Sales Information System application development through several stages, namely analysis,
design, implementation and testing. Phase analysis using the help of use case diagrams and stage design
using class diagrams and sequence diagrams. Sales Information System is divided into several layers or
layers. The division of an application into multiple layers is intended to simplify application development.
The layers are the data source layer, business layer and presentation layer. Sales Information System is a
web-based applications developed with PHP language devices utilizing open source software, the MySQL
database and Apache web server.
Application testing is done through several phases of unit testing, integration testing and validation
testing. Test results showed that the system built is valid in accordance with the requirements derived
from analysis of needs.
Keyword : Sales, Information System, web, PHP, MySQL
1.
INTRODUCTION
1.1.
Background
Informasi adalah salah satu sumber daya
bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya,
informasi merupakan sumber daya vital bagi
kelangsungan
hidup
organisasi
bisnis
kontemporer. Setiap hari dalam bisnis, arus
informasi dalam jumlah yang sangat besar
mengalir ke pengambil keputusan dan pemakai
lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan
internal. Selain itu, informasi mengalir keluar
dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti
pelanggan, pemasok, dan para stakeholders yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan
[HAL-08].
PT. Otsuka Indonesia didirikan secara
resmi pada tahun 1975 sebagai perusahaan
patungan di bidang industri farmasi dengan
Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang.
Beragam merek produksi PT. Otsuka Indonesia
telah berhasil menembus pasar kebutuhan produk
farmasi di Indonesia. Untuk dapat mempermudah
prosedur penjualan produk diperlukan sebuah
sistem informasi yang merupakan rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan
kepada para pemakai dalam bidang penjualan
produk.
Sistem informasi berbasis web adalah
aplikasi client/server yang menggunakan web
browser sebagai program client dan menjalankan
layanan interaktif dengan server melalui internet
atau
intranet.
Aplikasi
berbasis
web
menghadirkan konten dinamis yang berbasiskan
pada parameter request, melacak perilaku
pemakai dengan mempertimbangkan segi
keamanan aplikasi [SHR-03].
Pemanfaatan sistem informasi untuk
menangani proses penjualan pada PT. Otsuka
Indonesia akan memberikan banyak manfaat.
1
Untuk itu di dalam skripsi ini akan dirancang dan
dibuat perangkat lunak Sistem Informasi
Penjualan Barang berbasis web. Sistem ini akan
dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat
diperlukan dalam prosedur penjualan barang
termasuk sistem pelaporan penjualan yang dapat
digunakan sebagai masukan dalam penentuan
strategi penjualan barang pada PT. Otsuka
Indonesia.
Formulation
Berdasarkan pada permasalahan yang
telah dijelaskan pada bagian latar belakang maka
rumusan masalah dikhususkan pada :
1.
Merancang dan membuat sebuah aplikasi
berbasis web dengan menggunakan
bahasa
pemrograman
PHP
untuk
menangani prosedur penjualan barang.
2.
Merancang aplikasi berbasis web dengan
menggunakan pendekatan berorientasi
obyek.
2.
Bagi Pengguna
a.
Mempercepat dan mempermudah
proses administrasi basis data
penjualan barang dalam jaringan
intranet yang dilakukan secara
terpusat.
b.
Mempercepat dan mempermudah
pengguna dalam memperoleh data
dan informasi yang dibutuhkan.
Dalam hal ini memperoleh
informasi tentang penjualan barang
pada PT. Otsuka Indonesia.
2.
LITERATURE REVIEW
1.2.
1.3.
1.
2.
3.
4.
5.
Constraint
Ruang lingkup penulisan dibatasi pada :
Konsep dasar pemrograman basis data
MySQL dengan bahasa pemrograman
web PHP dengan metode perancangan
berorientasi obyek.
Data yang digunakan mengacu pada data
dari PT. Otsuka Indonesia.
Perangkat lunak aplikasi dibuat dengan
menggunakan Sistem Operasi Windows
XP, Web Server Apache versi 2.2.6, PHP
versi 5.2.5 dan MySQL versi 4.1.22.
Sistem Informasi Penjualan Barang
berbasis web pada PT. Otsuka Indonesia
digunakan pada jaringan intranet yang
menggunakan protokol TCP/IP.
Pembahasan hanya difokuskan pada
aplikasi berbasis web.
1.4.
Objective
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah
untuk merancang dan membuat aplikasi Sistem
Informasi Penjualan Barang berbasis web pada
PT. Otsuka Indonesia menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data MySQL.
1.5.
1.
Purpose
Manfaat penelitian ini antara lain :
Bagi Penulis
a.
Menerapkan ilmu yang telah
diperoleh dalam Teknik Elektro
konsentrasi sistem informatika dan
komputer Universitas Brawijaya.
b.
Mengembangkan sistem informasi
yang tepat sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal.
2.1
Literature Study
Proses penjualan digambarkan dalam
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Proses penjualan dimulai dari pelanggan
menghubungi departemen penjualan.
Departemen penjualan akan menangkap
seluruh detail informasi dan mencatatnya
pada pesanan penjualan.
2.
Langkah pertama dari proses penjualan
adalah melakukan pengesahan transaksi
dengan melalui proses persetujuan kredit
untuk pelangggan dan jika sudah
disetujui, informasi penjualan akan
diteruskan ke departemen penagihan,
pergudangan dan pengiriman.
3.
Langkah selanjutnya adalah mengirimkan
barang dagangan, yang harus dilakukan
segera
setelah
persetujuan
kredit
diperoleh kemudian informasi pengiriman
akan diteruskan ke proses penagihan.
4.
Proses penagihan akan mengumpulkan
dokumen-dokumen yang relevan dengan
transaksi tersebut dan menagihkannya ke
pelanggan.
5.
Bagian piutang menerima informasi
penagihan dan mencatatnya ke dalam
catatan atau laporan piutang.
6.
Bagian
pengendalian
persediaan
menyesuaikan data persediaan untuk
menggambarkan penurunan persediaan.
7.
Secara berkala, proses penagihan,
piutang, dan pengendalian persediaan
melakukan perhitungan rekapitulasi dan
meneruskan informasi ini ke proses buku
besar umum.
2.2
Basic Theory
2.2.1 Sales System
Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan
sejak diterimanya pesanan dari pembeli,
pengiriman
barang,
pembuatan
faktur
2
(penagihan), dan pencatatan penjualan. Prosedur
penjualan melibatkan beberapa bagian dalam
perusahaan dengan maksud agar penjualan dapat
diawasi dengan baik. [BAR-04].
Dalam prosedur penjualan setiap transaksi
yang terjadi dicatat dalam dokumen-dokumen
tertentu, diantaranya :
1.
Surat Pemesanan Barang (Sales Order)
2.
Surat Perintah Pengiriman (Shipping
Order)
3.
Faktur (invoice)
2.2.2 Information System
Menurut Hirschheim (1995), secara
sederhana, sebuah sistem informasi telah
didefinisikan dalam dua perspektif, satu terkait
dengan fungsinya, dan satu lagi terkait dengan
strukturnya. Dari perspektif struktural sebuah
sistem informasi terdiri dari sebuah kumpulan
manusia, proses, data, model, teknologi, dan
menyusun suatu bahasa, membentuk sebuah
struktur ikatan yang bertujuan untuk memenuhi
tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi organisasi. Dari
perspektif fungsionalnya sebuah sistem informasi
adalah
sebuah
media
teknologi
yang
diimplementasikan untuk kebutuhan perekaman
dan penyimpanan sebagai pendukung dalam
pembuatan keputusan [TAN-04].
2.2.3 Software Engineering
IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) telah mengembangkan
definisi yang komprehensif mengenai rekayasa
perangkat lunak yang menyatakan bahwa
rekayasa perangkat lunak adalah aplikasi dari
pendekatan yang sistematik, teratur, dan terukur
pada pengembangan, pengoperasian dan
perawatan perangkat lunak [PRE-05].
2.2.3.1 Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML)
adalah sebuah bahasa grafis untuk visualisasi,
spesifikasi, konstruksi, dan dokumentasi artifak
perangkat lunak. UML menyediakan cara standar
untuk membuat cetak biru sistem, melingkupi
hal-hal yang konseptual seperti proses bisnis dan
fungsional sistem, dan juga hal-hal yang nyata
seperti kelas-kelas yang ditulis dalam bahasa
pemrograman yang spesifik, skema basis data,
komponen perangkat lunak yang dapat
digunakan ulang [BOR-05].
Saat ini UML meliputi 13 jenis diagram
yaitu class diagram, object diagram, component
diagram, composite structure diagram, use case
diagram, sequence diagram, communication
diagram, state diagram, activity diagram,
deployment diagram, package diagram, timing
diagram, dan interaction view diagram.
2.2.3.2 Object Oriented Analysis
Sebelum membangun suatu sistem
berorientasi obyek, kita perlu mendefinisikan
semua kelas yang merepresentasikan masalah
yang harus dipecahkan, cara dimana suatu kelas
berhubungan dan berinteraksi dengan satu dan
lainnya serta mekanisme komunikasi yang
membuat semuanya dapat bekerja bersama.
Tujuan analisis berorientasi obyek adalah
mengembangkan suatu model yang menjelaskan
perangkat lunak komputer untuk memenuhi
kebutuhan yang didefinisikan oleh konsumen.
2.2.3.3.1 Use Case
Secara esensi, use case menceritakan
tentang bagaimana seorang end user berinteraksi
dengan sistem dibawah kumpulan keadaaan yang
spesifik. Use case dapat berupa teks naratif,
ringkasan tugas atau interaksi, deskripsi berbasis
tampilan atau representasi dalam bentuk
diagram. Apapun bentuknya, use case
menggambarkan perangkat lunak atau sistem
dari pandangan end user.
2.2.3.4 Object Oriented Design
Perancangan berorientasi obyek terbagi
dalam dua aktivitas utama: perancangan sistem
dan perancangan obyek. Perancangan sistem
difokuskan pada spesifikasi dari tiga komponen:
user interface, fungsi manajemen data, dan
fasilitas manajemen kerja. Perancangan obyek
difokuskan pada detail internal dari kelas
individu dan skema penyampaian pesan.
2.2.3.4.1 Class Diagram
Representasi dalam bentuk diagram dari
kumpulan kelas, antarmuka, dan kolaborasi dan
relasinya adalah class diagram. Class diagram
secara umum mengandung hal-hal berikut :
1.
Kelas
2.
Antarmuka
3.
Relasi dependency, generalization, dan
association
Seperti diagram lainnya, class diagram
mungkin juga memiliki catatan dan batasan.
Class diagram mungkin juga memiliki packages
atau subsistem, keduanya digunakan untuk
mengumpulkan elemen dari model menjadi
kumpulan yang lebih besar.
2.2.3.4.2 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram
interaksi yang menitikberatkan pada urutan
waktu dari suatu messages. Diagram interaksi
pada umumnya berisi [BOR-05]:
1.
Obyek atau tugas
3
2.
3.
Komunikasi atau link
Message
2.2.3.5 Object Oriented Testing
Saat proses perancangan perangkat lunak
telah selesai maka perangkat lunak harus diuji
untuk mengetahui dan memperbaiki sebanyak
mungkin kesalahan. Pengujian adalah elemen
yang sangat penting untuk menjamin kualitas
perangkat lunak. Tujuan dari pengujian
perangkat lunak adalah untuk menemukan
kesalahan dan pengujian yang baik adalah satu
pengujian yang memiliki kemungkinan paling
besar untuk menemukan kesalahan dengan usaha
dan waktu paling minimum [PRE-05].
2.2.5 Database
Basis data adalah kumpulan dari data,
secara khusus menjelaskan aktifitas dari satu atau
lebih organisasi yang berhubungan. Basis data
dapat dianalogikan dengan lemari arsip atau
lebih tepatnya sederetan lemari arsip dimana
basis data adalah tempat penyimpanan data yang
terstruktur. Tujuan keseluruhan dari tempat
penyimpanan tersebut adalah untuk mengelola
data untuk suatu tujuan keorganisasian [BEY04].
2.2.6 MySQL
MySQL adalah open source SQL
Database Management System yang paling
populer, dikembangkan, didistribusikan dan
didukung oleh MySQL AB [Anonymous-08].
Beberapa keunggulan dari MySQL antara lain :
1.
MySQL adalah Database Management
System.
2.
MySQL adalah Relational Database
Management System.
3.
MySQL adalah open source.
4.
MySQL Database Server sangat cepat,
handal dan mudah untuk digunakan.
5.
MySQL Server berjalan pada aplikasi
client/server maupun embedded systems.
6.
Source MySQL dapat diperoleh dengan
mudah.
2.2.7 HTML dan XHTML
HTML (Hyper Text Markup Language)
adalah dokumen teks khusus yang digunakan
oleh web browser untuk merepresentasikan teks
dan grafik. HTML mendefinisikan syntax dan
penempatan sasaran khusus yang ada didalamnya
yang tidak ditampilkan oleh browser.
XHTML (Extensible Hyper Text Markup
Language) adalah reformulasi dari HTML yang
digambarkan sebagai sebuah aplikasi XML
(Extensible Markup Language). XHTML hampir
identik dengan HTML versi 4.01 tetapi lebih
kaku dan jelas [KEN-06].
2.2.8 PHP
PHP (akronim rekursif untuk PHP:
Hypertext Preprocessor) adalah bahasa scripting
open source yang digunakan secara luas untuk
berbagai kebutuhan pemrograman. Secara
khusus lebih cocok digunakan
untuk
pembangunan web dan dapat dipasangkan dalam
HTML [ACH-07].
Seluruh aplikasi berbasis web dapat
dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang
paling utama PHP adalah pada konektivitasnya
dengan sistem basis data di dalam web.
3.
RESEARCH METHOD
Metode penelitian dalam pengembangan
aplikasi Sistem Informasi Pencatatan Inventaris
meliputi studi literatur; studi lapangan;
perancangan dan implementasi, meliputi analisis
kebutuhan, perancangan dan implementasi;
pengujian perangkat lunak; dan pengambilan
kesimpulan dan saran.
4.
DESIGN
Perancangan yang dilakukan meliputi dua
tahap yaitu analisis berorientasi obyek dan desain
berorientasi obyek. Pada tahap analisis
berorientasi obyek akan dilakukan analisis
terhadap sistem eksisting atau sistem yang telah
ada dan analisis kebutuhan sistem yang akan
dirancang dengan membuat daftar kebutuhan dan
kemudian dimodelkan dengan use case diagram
untuk menggambarkan kebutuhan tersebut.
Tahap desain berorientasi obyek terdiri dari
perancangan umum dan perancangan detail.
Perancangan umum menggambarkan arsitektural
sistem keseluruhan. Perancangan detail terdiri
dari perancangan class diagram dan sequence
diagram sebagai pemodelan perangkat lunak dan
perancangan basis data.
4.1
Object Oriented Analysis
Tahap analisis berorientasi obyek
dilakukan dengan memodelkan kebutuhan user
ke dalam use case diagram. Use case diagram
bertujuan untuk menggambarkan kebutuhankebutuhan fungsional yang harus disediakan oleh
sistem informasi agar dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh user.
4.1.1 Current System Analysis
Proses penjualan barang di PT. Otsuka
Indonesia selama ini menggunakan pencatatan
manual dengan komputer. Secara garis besar
proses penjualan yang terjadi adalah konsumen
datang ke distributor untuk memesan barang,
distributor kemudian membuat purchase order
4
dan mencetaknya rangkap dua. Salinan dokumen
purchase order kemudian diberikan ke bagian
PPIC untuk ditindaklanjuti. Apabila pemesanan
tersebut disetujui, bagian PPIC akan membuat
dokumen sales order yang dibuat rangkap dua.
Salinan dokumen sales order tersebut diberikan
ke bagian Warehouse untuk dibuatkan dokumen
delivery order yang berfungsi sebagai surat
perintah penggambilan barang dan surat jalan.
Salinan dokumen delivery order diberikan ke
bagian Finance untuk dibuatkan invoice. Salinan
invoice diberikan ke distributor dan konsumen.
Barang dikirim melalui perusahaan pengiriman
kepada konsumen. Semua proses ini berjalan
sendiri-sendiri dan tidak diintegrasikan dalam
satu sistem.
daftar kebutuhan adalah mengidentifikasi aktor
yang menggunakan Sistem Informasi Penjualan.
Tabel berikut memperlihatkan seorang aktor
beserta penjelasannya yang merupakan hasil dari
proses identifikasi aktor.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar 4.1 Proses Penjualan Manual
Sumber : [Analisis]
Kelebihan dari sistem penjualan secara
manual adalah :
1.
Kasus-kasus tertentu yang tidak dapat
diselesaikan secara otomatis lewat sistem
dapat lebih mudah diatasi.
2.
Kegagalan pada satu bagian sistem tidak
selalu berpengaruh pada keseluruhan
sistem.
Kekurangan dari sistem penjualan manual
adalah :
1.
Integritas dan validitas data tidak dapat
dijaga.
2.
Keamanan data tidak terjamin.
3.
Pengelolaan dan pelaporan data penjualan
lebih rumit dan membutuhkan waktu yang
lama.
4.
Data tidak up to date.
5.
Data hanya dapat diakses pada tempat
dimana data disimpan.
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem yang Baru
4.1.2.1 Daftar Kebutuhan
Daftar kebutuhan merupakan daftar yang
menguraikan kebutuhan-kebutuhan user yang
harus disediakan oleh perangkat lunak baik
kebutuhan fungsional maupun non fungsional.
Proses yang dilakukan sebelum menentukan
Tabel 4.1 Deskripsi Aktor
Aktor
Keterangan
Aktor yang menggunakan
User
Sistem Informasi Penjualan
yang belum melakukan login.
Aktor
yang
memproses
Distributor
pemesanan dan retur barang
dari konsumen.
Aktor
yang
memproses
PPIC
penjualan barang dan data
konsumen.
Aktor yang mengelola data
Warehouse
barang
dan
memproses
pengiriman barang
Aktor yang melakukan proses
administrasi data penjualan
Finance
seperti pembuatan invoice atau
lainnya, menentukan harga
barang.
Aktor yang mengelola sistem
Admin
termasuk manajemen user
Sistem Informasi Penjualan.
Sumber : [Analisis]
Setelah melakukan proses identifikasi
aktor maka dilakukan proses penyusunan daftar
kebutuhan fungsional sistem. Daftar kebutuhan
fungsional sistem disertai dengan nama use case
yang merepresentasikan fungsionalitas dari
kebutuhan tersebut.
4.1.2.2 Use Case Diagram
Pemodelan dalam use case diagram yang
menggambarkan fungsionalitas yang disediakan
oleh Sistem Informasi Penjualan dibagi menjadi
tiga buah diagram yang bersesuaian dengan
modul dalam Sistem Informasi Penjualan.
4.1.2.2.1
Use Case Diagram for System
Administration Moduls
Gambar berikut adalah use case diagram
untuk modul administrasi sistem. Diagram use
case ini melibatkan 7 aktor dan 14 use case.
Ketujuh aktor yang terlibat dalam modul
administrasi sistem adalah :
1.
User
2.
Admin
3.
Operator
4.
Distributor
5.
PPIC
6.
Warehouse
7.
Finance
5
4.1.2.2.3 Use Case Diagram for Sales Support
Moduls
Gambar berikut adalah use case diagram
untuk modul pendukung penjualan. Use case
diagram ini melibatkan 4 aktor dan 26 use case.
Aktor yang terlibat dalam modul administrasi
sistem adalah operator yang terdiri dari :
1.
Distributor
2.
PPIC
3.
Warehouse
4.
Finance
Gambar 4.2 Use Case Diagram untuk Modul Administrasi
Sistem
Sumber : [Analisis]
4.1.2.2.2 Use Case Diagram for Sales Moduls
Gambar berikut adalah diagram use case
untuk modul penjualan. Diagram use case ini
melibatkan 4 aktor dan 38 use case. Aktor yang
terlibat dalam modul administrasi sistem adalah
operator yang terdiri dari :
1.
Distributor
2.
PPIC
3.
Warehouse
4.
Finance
Gambar 4.4 Use Case Diagram untuk Modul Pendukung
Penjualan
Sumber : [Analisis]
4.2
Object Oriented Design
Proses perancangan perangkat lunak
dilakukan dalam dua tahap, yaitu perancangan
umum dan perancangan detil.
4.2.1 General Design
Perancangan umum menggambarkan
relasi antar paket (package) dan klas (class)
sebagai pemodelan sistem secara keseluruhan.
Perancangan umum memberikan pandangan
keseluruhan sistem tanpa melihat detil dari
masing-masing subsistem yang ada.
Gambar 4.3 Use Case Diagram untuk Modul Penjualan
Sumber : [Analisis]
4.2.1.1 System Architecture
Sistem Informasi Penjualan PT.Otsuka
Indonesia dibagi menjadi 3 buah layer, yaitu :
1.
Presentation layer
2.
Business logic layer
6
3.
Data source layer
Gambar berikut menjelaskan arsitektur
Sistem Informasi Penjualan PT.Otsuka Indonesia
yang terdiri dari tiga layer. Ketiga layer tersebut
adalah presentation layer, business logic layer
dan data access layer. Ketiga layer tersebut
berada dalam web server Apache.
MySQL
+
+
+
+
+
+
link
db
dsn
where
:
:
:
:
char
String
String
char
MySQL ()
db_open ()
db_close ()
get_query ()
insert_query ()
get_table ()
:
:
:
:
:
:
void
void
void
String
object result
String
Gambar 4.6 Class Diagram untuk mysql
Sumber : [Perancangan]
4.2.2.1.2 Class Diagram for Controller Class
1.
Kelas main_controller
Kelas controller adalah kelas controller
yang mengatur komunikasi antara model dan
view. Gambar berikut adalah class diagram
untuk main_controller.
Main_controller
+
+
+
+
+
+
+
Gambar 4.5 Arsitektur Sistem
Sumber : [Perancangan]
4.2.2 Detailed Design
Pada perancangan detil dilakukan
spesifikasi dari tipe-tipe atribut, bagaimana
fungsi-fungsi beroperasi, dan bagaimana suatu
obyek berhubungan dengan obyek lainnya.
Perancangan detil dimodelkan dengan class
diagram dan sequence diagram.
4.2.2.1 Class Diagram
Kelas adalah kumpulan dari obyek yang
berbagi atribut, operasi relasi dan semantik yang
sama. Class diagram adalah representasi
berbentuk diagram dari kelas-kelas yang
membentuk perangkat lunak [BOR-05]. Makalah
ini tidak membahas semua class diagram untuk
Sistem Informasi Penjualan berbasis web.
instance
mod
act
menu
title
body
cfg
:
:
:
:
:
:
:
main_controller ()
set_module ()
set_action ()
set_menu ()
set_body ()
set_js ()
display ()
Gambar 4.7 Class Diagram untuk main_controller
Sumber : [Perancangan]
4.2.2.1.3 Class Diagram for View Class
1.
Kelas grid
Kelas grid adalah kelas view yang
digunakan untuk membuat tampilan tabel.
Gambar berikut adalah class diagram untuk
grid.
Grid
- html
:
- heading :
+ tabel_hr ()
+ tabel_vr ()
Gambar 4.8 Class Diagram untuk grid
Sumber : [Perancangan]
4.2.2.1.1 Class Diagram for Model Class
4.2.2.2 Database Design
1.
Kelas MySQL
Kelas mysql adalah kelas yang harus diextends oleh setiap kelas model yang
berhubungan dengan basis data. Gambar berikut
adalah class diagram untuk mysql.
Sistem Informasi Penjualan PT. Otsuka
Indonesia memerlukan sebuah basis data
penjualan. Basis data berfungsi sebagai tempat
menyimpan data-data penjualan. Pemodelan
7
basis data dapat dilakukan dengan menggunakan
Entity-Relationship diagram (konseptual dan
fisikal data model). Gambar berikut adalah
conceptual data model dari Sistem Informasi
Penjualan PT. Otsuka Indonesia.
5.1
System Implementation
Hasil analisis kebutuhan dan perancangan
diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang
nyata agar bisa berfungsi sesuai dengan
kebutuhan.
5.1.1 Hardware Specification
Untuk mengembangkan Sistem Informasi
Penjualan PT. Otsuka Indonesia, digunakan
sebuah komputer yang berfungsi sebagai server
dengan spesifikasi perangkat keras seperti
terlihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Nama Komponen
Spesifikasi
Processor
Intel Pentium III EB 866 MHz
Memory
Visipro SDRAM 384 MBytes
Hardisk
Maxtor ATA ST340016A
Motherboard
Intel D815EEA
LAN Card
3Com Etherlink XL 10/100 PCI
VGA Card
SiS Xabre 32 Mb AGP
Sumber : [Implementasi]
Gambar 4.9 Conceptual Data Model
Sumber : [Perancangan]
4.2.2.3 User Interface Design
User interface merupakan tampilan
dimana user berinteraksi dengan sistem. Sistem
Informasi Penjualan PT. Otsuka Indonesia
memiliki user dengan tingkat akses berbeda-beda
sehingga user interface untuk tiap user sesuai
dengan level atau tingkat akses dari user
tersebut. Desain dasar untuk user interface dari
Sistem Informasi Penjualan PT. Otsuka
Indonesia ditunjukkan oleh gambar 4.9.
5.1.2 Software Specification
Untuk mengembangkan Sistem Informasi
Penjualan PT. Otsuka Indonesia, digunakan
perangkat lunak dengan spesifikasi seperti
terlihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat Lunak
Spesifikasi
Sistem Operasi
Microsoft Windows XP version
5.1 SP1
Bahasa Pemrograman
PHP version 5.2.5
Basis Data
MySQL version 4.1.22
Web Server
Apache version 2.2.6 WIN32
Database Administrator
HeidiSQL version 3.2
Tool
Database Diagram Tool
Power Designer version 12.5
UML Tool
BOUML release version 4.3.2
Sumber : [Implementasi]
5.2
Gambar 4.10 Desain Dasar User Interface
Sumber : [Perancangan]
5.
IMPLEMENTATION
Bab ini terdiri dari pembahasan
implementasi
sistem,
batasan-batasan
implementasi, implementasi algoritma dan
implementasi antarmuka.
Implementation Constraint
Beberapa
batasan
dalam
mengimplementasikan sistem adalah sebagai
berkut :
1.
Web Browser yang digunakan pada
komputer client adalah Mozilla Firefox
2.0.0.14
2.
Komputer server dan komputer client
dihubungkan oleh jaringan lokal.
3.
Data-data barang yang digunakan adalah
data-data barang yang terdapat pada
official website PT. Otsuka Indonesia
yang dapat diakses secara bebas.
5.3
Database Implementation
Implementasi perancangan basis data
dilakukan sesuai dengan entity relationship
diagram. Implementasi perancangan basis data
8
menggunakan Data Definition Languange
(DDL). DDL adalah struktur basis data yang
menggambarkan desain basis data secara
keseluruhan
DDL yang digunakan untuk membentuk
basis data sis adalah sebagai berikut :
sis
Gambar 5.2 Implementasi Antarmuka untuk Menambah
Purchase Order
Sumber : [Implementasi]
create database sis;
Basis
data
sis
yang
telah
diimplementasikan pada basis data MySQL
ditunjukkan dalam Gambar 5.1.
Hasil implementasi antarmuka untuk
menambah purchase order ditunjukkan oleh
gambar 5.3.
Gambar 5.1 Implementasi Basis Data pada MySQL
Sumber : [Implementasi]
5.3 Algorithm
and
Interface
Implementation
Subbab 5.3 tidak membahas semua
implementasi antarmuka dan algoritma yang
didapat dari daftar kebutuhan fungsional.
Implementasi antarmuka dan algoritma yang
dibahas pada makalah ini adalah implementasi
antarmuka dan algoritma dari kebutuhan
fungsional menambah purchase order.
5.3.1 Functional
Requirement
Interface
Implementation for Add Purchase Order
User yang telah melakukan login sebagai
distributor dapat menambah purchase order
dengan memilih menu purchase order. Gambar
5.2 adalah implementasi antarmuka kebutuhan
fungsional
menambah
purchase
order.
Implementasi ini didasarkan pada kebutuhan
pada use case specification menambah purchase
order.
Gambar 5.3 Hasil Implementasi Antarmuka untuk
Menambah Purchase Order
Sumber : [Implementasi]
Implementasi algoritma untuk menambah
purchase order ditunjukkan dalam tabel berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
FUNCTION add
BEGIN
IF VARIABLE this SET auth SET get_auth THEN
VARIABLE this SET body['title'] = 'Tambah
Purchase Order'
VARIABLE html= VARIABLE this SET form_po
VARIABLE this SET body['content']= VARIABLE
html
VARIABLE this SET body['js']= VARIABLE this
SET js_po
RETURN VARIABLE this SET body
ELSE
VARIABLE this SET auth SET logout
ENDIF
END
6.
TESTING
Proses pengujian dilakukan melalui tiga
tahapan yaitu pengujian unit, pengujian integrasi
dan pengujian validasi. Pengujian unit digunakan
untuk pengujian kelas dan pengujian integrasi
digunakan untuk menguji kolaborasi antar kelas.
Pengujian validasi digunakan untuk mengetahui
apakah sistem yang dibangun sudah benar sesuai
dengan yang dibutuhkan.
6.1
Unit Testing
Sistem yang dibangun dengan paradigma
pemrograman berorientasi objek menerapkan
9
pengujian unit untuk kelas. Kelas pengujian
untuk menguji perangkat lunak beorientasi obyek
ekivalen dengan pengujian unit untuk perangkat
lunak konvesional. Pengujian kelas untuk
perangkat lunak berorientasi obyek dikendalikan
oleh operasi yang dienkapsulasi oleh kelas dan
keadaan tingkah laku dari kelas tersebut.
6.2
Integration Testing
Pengujian integrasi diterapkan pada
proses yang mengintegrasikan fungsionalitas dari
beberapa kelas untuk melakukan sebuah operasi
tertentu. Pada pengujian integrasi yang dijadikan
sebagai obyek uji adalah kelas-kelas yang
menggabungkan kinerja dari kelas-kelas yang
lain.
Validation Testing
Pengujian validasi digunakan untuk
mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah
benar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kebutuhan-kebutuhan yang telah dirumuskan
dalam daftar kebutuhan dan merupakan hasil
analisis kebutuhan akan menjadi acuan untuk
melakukan
pengujian
validasi.
Untuk
mengetahui kesesuaian antara kebutuhan dengan
kinerja sistem, pada setiap kebutuhan
(requirement) dilakukan proses pengujian dengan
kasus uji masing-masing.
7.2
Suggestion
Saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan Sistem Informasi Penjualan
antara lain:
1.
Sistem
Informasi
Penjualan
dapat
digunakan oleh PT. Otsuka Indonesia
untuk semakin meningkatkan performa
penjualan PT. Otsuka Indonesia.
2.
Sistem Informasi Penjualan juga dapat
digunakan pada perusahaan lain yang
memiliki sistem penjualan yang serupa.
3.
Keamanan Sistem Informasi Penjualan
dapat dikembangkan dan tidak hanya
menggunakan keamanan standar dari
basis data MySQL.
6.3
7.
7.1
CONCLUSION
Conclusion
Sistem Informasi Penjualan PT.Otsuka
Indonesia dapat berfungsi sesuai dengan
perancangan dan pengujian yang ditunjukkan
melalui :
1.
Kebutuhan-kebutuhan fungsional dan nonfungsional untuk merancang sistem
informasi
penjualan
yang
telah
dirumuskan di dalam daftar kebutuhan
menjadi acuan untuk perancangan yang
lebih detil dan acuan untuk pengujian.
2.
Sistem Informasi Penjualan berupa
aplikasi berbasis web dapat dibangun
menggunakan perangkat-perangkat lunak
yang tidak memerlukan biaya lisensi
dalam penggunaannya.
3.
Pembuatan Sistem Informasi Penjualan
dapat membantu proses penjualan dengan
menyimpan data-data penjualan ke dalam
sebuah basis data yang dapat diakses
melalui web browser.
4.
Pengujian menunjukkan bahwa sistem
yang dikembangkan telah sesuai dengan
kebutuhan.
REFERENCES
1. [RAG-03] Ramakrishnan, Raghu, Gehrke,
Johannes, 2003, “Database Management
System, 3rd Edition, McGraw Hill.
2. [ROS-03] Romney, Marshall B, Steinbart,
Paul John, 2003, “Accounting Information
System, 9th edition”, Prentice Hall.
3. [SHR-03] Shklar, Leon, Rosen, Richard,
2003, “Web Application Architecture:
Principles, Protocols and Practices”, John
Wiley & Sons.
4. [ABM-04]
Abran, Alain , Moore,
James W., Bourque, Pierre, Dupuis, Robert,
2004, “Guide to the Software Engineering
Body of Knowledge, 2004 Version”, IEEE.
5. [BAR-04] Baridwan, Zaki, 2004, “Sistem
Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan
Metode, Edisi Keenam”, BPFE.
6. [BEY-04] Beynon-Davies,
Paul,
2004,
“Database Systems, Third Edition”, Palgrave
Macmillan.
7. [COG-04] Coggeshall, John, 2004, “PHP
Unleashed”, Sams Publishing
8. [TAN-04] Taniar, David, 2004, “Web
Information
Systems”,
Idea
Group
Publishing.
9. [BOR-05] Booch, Grady, Rumbaugh, James,
Jacobson, Ivar, 2005, “The Unified Modeling
Language User Guide Second Edition”,
Addison Wesley.
10. [PRE-05] Pressman, Roger S., 2005,
“Software engineering : A Practitioner's
Approach. 6th edition”, McGraw-Hill.
11. [RIO-05] Riordan, Rebecca M., 2005,
“Designing Effective Database Systems”,
Addison Wesley.
10
12. [SIK-05] Silberschatz, Avi, Korth, Henry F.,
2005,“Database System Concept, Fifth
Editon”, McGraw-Hill.
13. [Anonymous-06] Anonymous,
2006,
“Apache HTTP Server Documentation
Version 2.2”, Apache Software Foundation.
14. [KEN-06] Kennedy, Bill , Musciano, Chuck ,
2006, “HTML & XHTML: The Definitive
Guide, 6th Edition”, O’Reilly.
15. [POW-06]Powell, Gavin, 2006, “Beginning
Database Design”, Wiley Publishing.
16. [ACH-07] Achour, Mehdi, Betz, Friedhelm,
2007, "PHP Manual", PHP Documentation
Group.
17. [Anonymous-08] Anonymous,
2008,
“MySQL Reference Manual”, MySQL AB.
18. [HAL-08] Hall, James A., 2008, “Accounting
Information System, 6th edition”, South
Western College Publishing.
19. [KUR-08] Kurbel, Karl, 2008, “The Making
of Information System”, Springer.
20. [PAG-08] Pages, Bruno, 2008, “BOUML
User Manual”, http://bouml.free.fr/
11
Download