Moving Forward laporan tahunan 2008 Through Value Creation Strategies Annual Report 2008 Wacana | Cover Story Krisis keuangan yang disebabkan oleh subprime mortgage di Amerika Serikat pada tahun 2007, kini telah memberi dampaknya terhadap perkonomian global, termasuk Indonesia. Sebagai negara yang baru saja pulih dari krisis moneter Asia beberapa tahun yang lalu, kini Indonesia kembali diterpa krisis keuangan yang menyebabkan runtuhnya harga saham di pasar modal. The financial crisis that was caused by the subprime mortgage issue in the United States in 2007, now has affected the global economy, including Indonesia. Being a country that has just recovered from the Asian monetary crisis several years ago, now Indonesia is again hampered by the financial crisis that has caused the sharp fall of the composite index in the capital market. Namun, perekonomian Indonesia saat ini memiliki landasan yang lebih kuat, sehingga Indonesia dapat menghadapi badai krisis keuangan ini dengan lebih optimistis. However, this time the Indonesian economy has a stronger foundation, thus, the country should be able to face the financial crisis more optimistically. Secara langsung maupun tidak langsung, PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) juga terkena dampak dari krisis keuangan tersebut. Hal ini terjadi dengan menurunnya kinerja industri dari masing masing anak perusahaan. Namun, sebagai perusahaan yang telah sukses mengatasi badai krisis moneter Asia satu dekade yang lalu, kami percaya bahwa Perseroan akan dapat mengatasi krisis keuangan ini dengan menerapkan berbagai strategi; yaitu dengan memperkuat setiap unit bisnis dan portofolio investasi, sehingga nilai perusahaan dapat optimal bagi keuntungan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan seluruhnya. Directly or indirectly, PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) is also affected by the financial crisis. This has led to the decreasing performance of industries of our subsidiaries. However, as an enterprize that has successfully survived the Asian monetary crisis a decade ago, we believe that the Company will be able to overcome the financial crisis by implementing several strategies; these include the strengthening of each business units and investment portfollios, thus, optimizing the value of the company for the benefit of the shareholders and the stakeholders as a whole. Daftar Isi | Contents 1 Visi, Misi, dan filosofi Perseroan | Vision, Mission and Company Philosophy 2 Sejarah Singkat Perseroan | Company in Brief 6 Peristiwa Penting 2008 | Significant Events 2008 7 Penghargaan | Awards 8 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 10 Ikhtisar Saham | Stock Highlights 11 Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information 12 Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner 16 Laporan Direktur Utama | Report from the President Director 21 Investasi Strategis Perseroan | Company’s Strategic Investments 22 Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology 30 Jasa Keuangan | Financial Services 34 Investasi Portofolio | Portfolio Investments 36 Sumber Daya Manusia | Human Resources 40 Tata kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 48 Manajemen Risiko | Risk Management 50 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 53 Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis 59 Data Perseroan | Corporate Data 60 Struktur Korporasi | Corporate Structure 61 Struktur Organisasi | Organizational Structure 62 Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners 67 Profil Penasihat Perusahaan | Profile of Corporate Advisor 68 Profil Dewan Direksi | Profile of the Board of Directors 70 Informasi Perseroan | Company Information 71 Lembaga Penunjang | Supporting Institutions 72 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi | Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors 73 Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statement Visi | Vision Misi Menjadi perusahaan investasi yang terkemuka, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik. To be recognized as a leading investment company, both domestically as well as internationally, particularly in the Asia Pacific region. Filosofi Perseroan | Mission Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. To consistently improve the welfare and values of the shareholders, investors, business partners, employees as well as other stakeholders. | Company Philosophy VISI: INTEGRITAS: PERSISTENCE: Vision: Possess the ability to capture opportunities. Integrity: Possess the ability to build trust and confidence among investors and business communities. Persistence: Strength to pursue opportunities in difficult times. Kemampuan dalam melihat peluang yang ada. Kemampuan dalam membangun kepercayaan investor dan komunitas bisnis. Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 1 Sejarah Singkat Perseroan 2 | Company in Brief Sekilas Perseroan A Brief History Pertama kali didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989. Pada mulanya , Perseroan bergerak secara terbatas di pasar modal. Seiring dengan perkembangan waktu, Perseroan berpindah kantor pusat dari Surabaya ke Jakarta, pada bulan Februari 1990. Originally established in Surabaya on November 2nd, 1989. In the beginning, the Company was primarily engaged in the Capital Market. As it grew rapidly, the Company moved its head office from Surabaya to Jakarta on February 1990. Setelah itu, dalam kurun waktu empat tahun, aktivitas Perseroan telah berkembang mencakup seluruh aspek kegiatan pasar modal yaitu: perantara dan perdagangan efek, penasihat dan manajemen investasi, penjamin emisi efek, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset. Dalam waktu yang relatif singkat, aktivitas Perseroan semakin meluas dan kian melibatkan diri dalam kegiatan merjer dan akuisisi. Selain itu, Perseroan juga mengelola beberapa jenis produk reksa dana. After four years of operation, its activities has expanded encompassing all aspect of the capital market activities, including brokerage, financial and investment advisory, underwriting, origination and syndication, and equity research. Within a relatively short span of time, Company activities has expanded more than ever and has involved itself into the mergers and acquisition business. Moreover, the Company also manages several mutual fund products. Di tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dari Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 86,1 miliar. In 1997, the Company has completed an Initial Public Offering (IPO) at the formerly known Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The IPO has succeeded in generating funds amounted to Rp 86.1 billion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Sejarah Singkat Perusahaan | Company in Brief Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1999, Perseroan mulai memfokuskan diri untuk menjadi sebuah perusahaan investasi. Melalui berbagai aksi korporasi, antara lain restrukturisasi, merjer, akuisisi dan investasi langsung, saat ini Perseroan berhasil menempatkan diri menjadi perusahaan induk atas anak-anak perusahaan dengan dua investasi strategis, yaitu di sektor media dan teknologi informasi melalui PT Global Mediacom Tbk dan di sektor jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Two years later, in 1999, the Company started to focus itself to become an investment company. Through the success of several corporate actions, which includes restructurings, mergers, acquisitions and direct investments, the Company has positioned itself as a holding company over its subsidiaries by two strategic investments, that is; in the media and Information Technology sector through PT Global Mediacom Tbk and in the financial sector through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Selain dua investasi strategis tersebut, Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi pada sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi, antara lain: di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar 16,53%, PT Global Transport Services sebesar 100%, PT MNC Sky Vision sebesar 20% dan sejumlah portofolio investasi lainnya. Aside from the two strategic investments, the Company also possesses several investment portfolio in high growth investment sectors, among which are; in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk with 16.53% ownership, in PT Global Transport Services with 100% shareholdings, in PT MNC Sky Vision with 20% ownership and several other investment portfolios. Pada bulan Juli 2007, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dan berhasil menghimpun dana sebesar US$ 400 juta, yang terdiri dari penerbitan saham baru sebesar US$ 230 juta dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebesar US$ 170 juta. Adapun dana dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV tersebut digunakan untuk modal kerja Perseroan dan investasi pada instrumen-instrumen keuangan lainnya. On July 2007, the Company has completed a Rights Issue IV and has succeeded in generating funds amounted to US$ 400 million, comprising of the issuance of new shares amounted to US$ 230 million and Convertible Bonds amounted to US$ 170 million. The funds raised from the Rights Issue IV were allocated for working capital and investments in other financial instruments. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 3 Dalam rangka mewujudkan misi dan visinya, Perseroan senantiasa menerapkan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni: 1. Fokus pada kegiatan usaha media dengan pendapatan berbasis konten, iklan maupun langganan, teknologi informasi, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi. 2. Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui perpaduan pertumbuhan, baik secara organik maupun melalui akuisisi kegiatan usaha baru. 3. Melanjutkan konsolidasi dari berbagai anak perusahaan, sehingga tercipta sinergi yang optimal dan efisiensi biaya. 4. Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memiliki prospek yang baik. 4 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 To fulfill its mission and vision, the Company continues to implement corporate strategies, that have been determined in the first place, which includes: 1. Focusing on media business activities with content based revenues, advertisement, and subscriptions, information technology, and simultaneously develop financial business activities including investments. 2. Sustaining a long-term growth through a combination of organic growth and acquisition of new businesses. 3. Continuing consolidation of its subsidiaries to extract synergy and cost efficiencies. 4. Expansions in other business sectors with high growth and strong business prospects. Sejarah Singkat Perusahaan | Company in Brief Sebagai perusahaan investasi, Perseroan menjalankan investasi yang bijak (prudent), dengan fokus pada proyekproyek yang secara fundamental sangat menjanjikan, baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang dan yang telah melewati proses uji analisis secara tuntas (due diligence) dan menyeluruh, baik secara makro maupun mikro. Being an investment company, the Company continually exercises prudent investments strategies by focusing on projects that fundamentally are promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due dilligence. Melalui pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal), dalam jangka pendek investasi Perseroan dialokasikan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, dalam hal investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan para investor melakukan investasi untuk efek bersifat ekuitas melalui akuisisi atau kepemilikan strategis dalam perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan. Through proven investment approach in the form of debt and equity instruments, short-term investments are made through marketable securities. On the other hand, in longterm investments, the Company teamed-up with strategic investors to seek investments in the businesses that can generate strong cashflow and promising return on equity. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 5 Peristiwa Penting 2008 | Significant Events 2008 April April PT Media Nusantara Citra Tbk menyelesaikan penawaran tender saham terhadap Linktone Ltd (NASDAQ: LTON) dan pembelian saham baru pada bulan April 2008 sehingga menguasai 57,1% dari jumlah saham Linktone yang beredar. PT Media Nusantara Citra Tbk completed the Linktone Ltd (NASDAQ: LTON) shares tender offer and subscription of new shares in April 2008, resulting in a controlling stake of 57.1% of Linktone’s total outstanding shares. Mei May PT Bhakti Securities menerbitkan Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp 150 miliar, mendapat peringkat Baa1.id atau setara dengan BBB+ (stable outlook) oleh Moody’s Indonesia. PT Bhakti Securities issued Bhakti Securities Bond I Year 2008 with Fixed Interest Rate amounted to Rp 150 billion, rated Baa1.id or equal to BBB+ (stable outlook) by Moody’s Indonesia. PT Bhakti Asset Management meraih peringkat kedua terbaik untuk kategori “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” dalam penghargaan Islamic Finance Award & Cup yang diselenggarakan oleh Karim Business Consulting. PT Bhakti Asset Management was the second best winner in the category of “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” at Islamic Finance Award & Cup which was conducted by Karim Business Consulting. Perseroan menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB. The Company held the AGMS and EGMS. Juni June PT Bhakti Asset Management meluncurkan produk reksadana terbaru, yaitu BIG Bhakti Ekuitas. September September PT Global Mediacom Tbk melakukan divestasi sebesar 47,81% untuk pemilikan sahamnya di PT Mobile-8 Telecom tbk. PT Global Mediacom Tbk divested its ownership shares of 47,81% at PT Mobile-8 Telecom Tbk. PT Bhakti Finance meraih predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp 500 miliar, oleh majalah Infobank. PT Bhakti Finance achieved “Outstanding” rating among the mulifinance companies with less than Rp 500 billion in asset ranked by Infobank Magazine. Oktober October PT Bhakti Securities ditunjuk sebagai penasihat keuangan PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI) dalam rangka fund raising untuk pelunasan obligasi RCTI I / 2003 senilai Rp 250 miliar. Desember 6 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk PT Bhakti Asset Management launched its new mutual fund product namely BIG Bhakti Ekuitas. PT Bhakti Securities was appointed as a financial advisor of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), to carry out a fund raising activity to refinance the RCTI I / 2003 bonds worth Rp 250 billion. December Perseroan mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi 16,53%. The Company reduced its stakes at PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk to 16.53%. Perseroan melakukan pembagian dividen tunai sebesar Rp 5,- per lembar saham The Company distributed cash dividend of Rp 5,- per share LAPORAN TAHUNAN 2008 Penghargaan | Awards Setelah memperoleh penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Perusahaan Investasi dan Lainnya” versi Majalah Investor pada tahun 2007, Perseroan kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan investasi terbaik dan patut diperhitungkan dengan meraih penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA pada tanggal 11 September 2008. Having been awarded as “The Best Listed Company in the Investment and Miscellaneous Category” by Investor Magazine in 2007, the Company again has proven itself as one of the best investment companies to be taken into account, by obtaining another award as “The Best Listed Company in the Category of Financial-Non Banking Sector” by SWA Magazine on September 11, 2008. 2008 “Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA “The Best Listed Company in the Category of Financial-Non Banking Sector” by SWA Magazine 2007 “Emiten Terbaik Untuk Kategori Perusahaan Investasi dan lainnya” Versi Majalah Investor “The Best Listed Company in the Investment and Miscellaneous Category” by the Investor Magazine. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 7 Ikhtisar Keuangan 2008 (dalam miliar Rupiah) kecuali disebutkan lain | Financial Highlights 2007 2006 2005 2004 (in billion Rupiah) unless otherwise stated URAIAN Description 5,943.2 4,849.0 656.7 170.0 138.9 Total Revenue Laba Usaha 637.7 1,114.1 214.4 93.7 73.2 Operating Income Laba (Rugi) Bersih (355.3) 695.2 229.4 51.3 51.3 Net Income (Loss) EBITDA 1,258.1 1,596.3 320.0 101.5 80.6 EBITDA Jumlah Aset 17,764.6 19,741.8 10,614.0 2,010.9 2,121.2 Total Assets Jumlah Kewajiban 7,324.7 8,965.8 6,298.2 627.4 768.5 Total Liabilities Jumlah Ekuitas 4,845.3 6,005.1 1,873.0 1,360.7 1,330.5 Total Stockholders` Equity 119 52 12 14 Basic Earnings (Loss) per Share Pendapatan Usaha Laba (Rugi) bersih per Saham Dasar (49) (dalam Rupiah penuh) Laba (Rugi) bersih per Saham Dilusian (-) 110 43 - - (dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah amount) RASIO KEUANGAN UTAMA Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Pendapatan Usaha Key Financial Ratio Net Income (Loss) / Total Revenue (6.0%) 14.3% 34.9% 30.2% 36.9% Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset (2.0%) 3.5% 2.2% 2.5% 2.4% Net Income (Loss) / Total Assets Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas (7.3%) 11.6% 12.2% 3.8% 3.9% Net Income (Loss) / Total Stockholders` Equity Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 151.2% 149.3% 336.2% 46.1% 57.8% Total Liabilities / Total Stockholders` Equity Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 41.2% 45.4% 59.3% 31.2% 36.2% Total Liabilities / Total Assets EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha 21.2% 32.9% 48.7% 59.7% 58.0% EBITDA / Total Revenue DIVIDEN Dividen Tunai per Saham (dalam Rupiah penuh) 8 (In full Rupiah amount) Diluted Earnings (Loss) per Share PT BHAKTI INVESTAMA Tbk Dividend 5 LAPORAN TAHUNAN 2008 5 -- -- 5 Cash Dividend per Share (in full Rupiah amount) Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Laba (Rugi) Bersih Ebitda Total Revenue Net Income (Loss) EBITDA 2006 2007 2008 2004 2005 2006 1,258.1 1,596.3 320.0 2007 80.6 (355.3) 51.3 2005 51.3 2004 101.5 229.4 695.2 4,849.0 170.0 656.7 138.9 dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah 5,943.2 Pendapatan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 Total Stockholder’s Equity 2006 2007 2008 2005 2006 2007 2008 2004 2005 4,845.3 1,873.0 1,360.7 1,330.5 7,324.7 6,298.2 2004 627.4 768.5 2005 17,764.6 10,614.0 2,010.9 2004 6,005.1 Jumlah ekuitas Total Liabilities 8,965.8 Jumlah kewajiban Total Assets 19,741.8 Jumlah Aset 2,121.2 dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah 2008 2006 2007 2008 Kontribusi Pendapatan per Sektor Tahun 2008 | Revenue Contribution per Sector in 2008 13% 5% 4% 64% Media & Penyiaran Media & Broadcasting Telekomunikasi & Teknologi Informasi Telecommunication & IT Investasi Portofolio Portfolio Investment Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media 14% Jasa Keuangan Financial Services PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 9 Ikhtisar Saham 2008 | Stock Highlights 2007 2006 2005 2004 JUMLAH SAHAM Jumlah Saham Beredar(*) Number of Shares 7,236,933,545 7,236,259,371 4,803,305,032 4,238,221,371 4,238,221,371 100 100 100 100 100 Nilai Nominal (dalam Rupiah penuh) Number of Outstanding Shares (*) Nominal Value (in full Rupiah) HARGA SAHAM Share’s Price Tertinggi (Rp) 1,080 1,590 670 285 430 Highest (Rp) Terendah (Rp) 166 480 90 160 245 Lowest (Rp) Penutupan (Rp) 199 1,050 480 190 260 Closing (Rp) 1,440.15 7,598.07 2,305.59 805.26 1,101.94 Market Capitalization (**) Kapitalisasi Pasar (**) (*) dalam lembar saham dalam miliar Rupiah (**) (**) Pergerakan Saham BHIT 2008 (*) in share in billion Rupiah Share Price Movement 2008 (dalam Rupiah) (in Rupiah) 1,200.00 1,000.00 800.00 600.00 400.00 200.00 0.00 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Saham yang ditawarkan Shares offered Waran yang ditawarkan Warrant offered Jumlah Saham Total number of shares Tanggal efektif dari Bapepam-LK/ Persetujuan RUPSLB Date of effective statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval Tanggal Pencatatan Listing Date BEJ JSX BES SSX REMARKS Penawaran Umum Perdana 123,000,000 - 428,000,000 28 Oct 1997 24 Nov 1997 24 Nov 1997 Pemecahan Saham 428,000,000 - 856,000,000 06 Aug 1999 08 Sep 1999 08 Sep 1999 Stock Split Pemecahan Saham 1,284,000,000 - 2,140,000,000 05 Jan 2000 08 Feb 2000 08 Feb 2000 Stock Split Initial Public Offering Penawaran Tanpa HMETD 107,000,000 - 2,247,000,000 27 Sep 1999 04 Jul 2000 04 Jul 2000 Penawaran Umum Terbatas I 253,597,938 374,500,000 2,500,597,938 22 Jun 2001 20 Jul 2001 20 Jul 2001 Rigth Issue I Penawaran Umum Terbatas II 706,000,250 875,209,278 3,206,598,188 17 Sep 2002 16 Oct 2002 16 Oct 2002 Right Issue II Penawaran Umum Terbatas III 847,644,020 565,096,225 5,227,242,032 04 Jun 2004 21 Jun 2004 21 Jun 2004 Rigth Issue III Penawaran Umum Terbatas IV 1,829,534,711 - 7,056,776,743 27 Jun 2007 12 Jul 2007 12 Jul 2007 Right Issue IV Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) 1,346,367,235 - 8,403,144,481(*) 27 Jun 2007 (*) (*) (*) Periode Konversi TBUK adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juni 2010 10 Dec Share Listing Chronology Kronologis Pencatatan Saham perseroan KETERANGAN Nov PT BHAKTI INVESTAMA Tbk Convertible Bond (*) Conversion Period of Convertible Bond is 23rd August 2007 - 23rd June 2010 LAPORAN TAHUNAN 2008 Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information Pemegang Saham Periode Akhir Bulan Desember 2008 Shareholders Composition as of 31st December 2008 Nama Pemegang Saham KEPEMILIKAN SAHAM Share Ownership Name of Shareholders PT BHAKTI PANJIWIRA % 1,849,144,778 25.55% HARY TANOESOEDIBJO 748,000,000 10.34% ABN AMRO BANK N.V SINGAPORE 623,722,000 8.62% UOB KAY HIAN PRIVATE LIMITED 461,000,000 6.37% DANAREKSA SEKURITAS 450,000,000 6.22% UBS AG SINGAPORE 414,000,000 5.72% 2,639.230.767 36.47% 7,185,097,545 99.28% MASYARAKAT (Dibawah 5%) / PUBLIC (Below 5%) SUBTOTAL Modal saham yang diperoleh kembali / Treasury Stock 51,836,000 0.72% 7,236,933,545 100.00% 1,849,144,778 2,639,230,767 GRAND TOTAL 25.55% 10.34% 8.62% 6.22% 0.72% 36.47% 51,836,000 414,000,000 450,000,000 5.72% 461,000,000 623,722,000 748,000,000 6.37% PT Bhakti Panjiwira ABN Amro Bank N.V Singapore Danareksa Sekuritas Treasury Stock Hary Tanoesoedibjo UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Singapore Public Komposisi Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 desember 2008 Share Ownership Composition by The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2008 NAMA Name HARY TANOESOEDIBJO RATNA ENDANG SOELISTIOWATI HARIYANTO TANOESOEDIBJO HARTONO TANOESOEDIBJO JABATAN Position KEPEMILIKAN SAHAM Share Ownership % Komisaris Utama 748,000,000 10.34% Komisaris 22,050,780 0.30% Komisaris 8,841,000 0.12% Komisaris 300,000 0.00% President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Pembagian Dividen Berdasarkan hasil RUPS tanggal 09 Mei 2008, Perseroan melakukan pembagian dividen tunai pada tanggal 30 Desember 2008 dimana setiap pemegang saham berhak menerima dividen sebesar Rp 5,-/ lembar saham. Dividend Policy Based on the AGMS dated May 9th, 2008, the Company distributed cash dividend on December 30th, 2008, whereas each shareholder received dividend of Rp 5.-/ share. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 11 Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama | President Commissioner Kami cukup gembira bahwa selama tahun 2008, berbagai target telah berhasil kami raih, namun beberapa target lainnya harus disesuaikan untuk mengantisipasi dampak yang diakibatkan oleh krisis global tersebut. We are delighted that throughout 2008, numbers of targets have been successfully achieved, however, several other targets require adjustment to anticipate the effects of the crisis. 12 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner Salam Sejahtera, Greetings, Atas nama Dewan Komisaris, izinkan saya mempersembahkan laporan tahunan 2008 ini, dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia yang telah diberikan di masamasa yang penuh dengan tantangan, dan telah kita lalui dengan baik di tahun 2008. I, on behalf of the Board of Commissioners, am delighted to present the 2008 annual report, and praise our gratefulness to God Almighty for all of His support throughout the challenging times that we have successfully gone through last year. Di penghujung tahun 2008, perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat, sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 2007. Dampak tersebut kini mulai terasa di dalam negeri, terutama di pasar modal antara lain dengan terjadinya penghentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Oktober 2008 yang lalu. Penghentian tersebut dilakukan karena jatuhnya indeks harga saham gabungan hingga 10%. During the last quarter of 2008, the Indonesian economy has been battered by economy dismal stemming from the global crisis that was originated in the US since 2007. The impact has caused the slowdown in the domestic market especially in the capital market that experienced a temporary trade halt in Indonesia Stock Exchange on October 8th, 2008. Such action was made due to the unreasonable fall of the composite stock price index (IHSG) by 10%. Kejadian ini tentunya telah memberikan dampak yang negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Bagaimanapun hal ini sangat disayangkan, karena sesuai data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di dalam negeri telah mencapai titik yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. The market mayhem has set off a negative impact on the investment climate in Indonesia. Therefore, the outcome has been disappointing as in the last 10 years the materialization of investments has reached its highest point, according to the Investment Coordinating Board (BKPM). Sebagai perusahaan investasi, krisis ekonomi global memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dan tentunya memberi dampak yang sama pula terhadap pertumbuhan Perseroan. Walaupun demikian, dengan pengalaman bertahuntahun, kami tetap percaya bahwa pada setiap krisis, akan timbul peluang lain. Krisis ekonomi juga telah mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati dan lebih siap dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Sejalan dengan hal ini, di tahun 2008 kami telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat kompetensi Perseroan, satu diantaranya adalah dengan memaksimalkan pendapatan dan menerapkan penghematan biaya pada setiap anak-perusahaan. As an investment company, the global economic crisis has made a significant impact to the Indonesian economy, and definitely confers an equal impact to the growth of the Company as well. However, with several years of experience, We are confident that in every crisis, lies opportunities. The economic crisis also have taught us to be more cautious and ready to anticipate all possibilities that could occur. In line to this matter, in 2008, we have taken strategic measures to strengthen the Company’s competency, that includes maximizing revenues and implementing cost efficiencies at all company subsidiaries. Kami cukup gembira bahwa selama tahun 2008, berbagai target telah berhasil kami raih, namun beberapa target lainnya harus disesuaikan untuk mengantisipasi dampak yang diakibatkan oleh krisis global tersebut. Di tahun 2008, Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,94 triliun, dimana jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, laba usaha menurun menjadi Rp 637,74 miliar dibandingkan tahun sebelumnya We are delighted that throughout 2008, numbers of targets have been successfully achieved, however, several other targets require adjustment to anticipate the effects of the crisis. In 2008, the Company posted a consolidated operating revenue of Rp 5.94 trillion, a sharp increase of 23% compared to the previous year. On the other hand, operating income decreased to Rp 637.74 billion from Rp 1.11 trillion in the previous year. Such condition could not PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 13 Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan. Being a public entity, and as part to fulfill the Company’s obligation being a business entity within a community towards its stakeholders, the Company continues to implement the principles of Good Corporate Governance. 14 sebesar Rp 1,11 triliun. Kondisi ini tidak bisa dihindari mengingat situasi perekonomian Indonesia yang kurang kondusif sebagai salah satu faktor risiko sistematis sehingga berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. be avoided as the Indonesian economic situation was not condusive and being a systematic risk factor that affected negatively the overall performance of the Company. Perlu kami sampaikan bahwa melanjutkan keberhasilan Perseroan dalam memperoleh penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Perusahaan Investasi dan Lainnya” versi Majalah Investor pada tahun 2007, Perseroan kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan investasi terbaik dan patut diperhitungkan dengan meraih penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA pada tanggal 11 September 2008. Pengakuan yang diberikan ini membuat kami semakin merasa optimis dan dapat memacu Perseroan untuk berkarya lebih baik lagi di tahun mendatang. We need to convey that following the success of the Company in receiving an award as ”The Best Listed Company in the Investment and Miscellaneous Category” by Investor Magazine on 2007, again, the Company has proven itself as the best investment company to be taken into consideration, by obtaining another award as “The Best Listed Company in the category of Financial Non Banking Sector” by SWA Magazine on September 11th, 2008. This recognition has made us more optimistic, and this in turn will drive the Company to perform even better in the future. Pada tahun yang penuh tantangan ini, Perseroan dan anak perusahaan berhasil melakukan beberapa aksi korporasi, diantaranya adalah sampai akhir Desember 2008, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham (Buy Back) sebanyak 51.836.000 lembar. Selain itu, Perseroan juga melakukan pembelian kembali Tanda Bukti Utang Konversi senilai US$ 38.604.185. Perlu dicatat pula bahwa Perseroan juga mengurangi kepemilikan sahamnya atas PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebagai salah satu portofolio investasinya, sehingga kepemilikan saham Perseroan atas CMNP sampai akhir Desember 2008 menjadi 16,53%. In a year full of challenges, the Company and its subsidiaries have succeeded in executing a few corporate actions in 2008, including shares buy back of 51,836,000 shares. In addition, the Company repurchased its Convertible Bonds with a total of US$ 38,604,185. The Company also reduced its ownerships in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) one of its portfolio investments to 16.53% as of the end of December 2008. Kami juga melaporkan bahwa susunan Dewan Komisaris terdahulu tetap dipertahankan mengingat komposisi yang ada saat ini dirasa sangat solid, dimana Dewan Komisaris selalu berupaya menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik serta secara efektif memastikan bahwa manajemen telah mengoperasikan Perseroan sesuai dengan harapan pemegang saham. Dalam menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya, Dewan Komisaris We also would like to highlight that the existing composition of the Board of Commissioners are maintained, knowing that they are very solid, whereby they are continuing to carry out its supervisory functions effectively, to ensure that the management operates the Company according to the expectations of the shareholders. In serving its duties and responsibilities, the Board of Commissioners are supported by the Audit PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner di dukung oleh Komite Audit yang selalu berupaya memberikan supervisi yang lebih komprehensif mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kontrol internal, laporan keuangan, dan manajemen resiko Perseroan. Committee, which consistently put its best efforts to provide a more comprehensive supervision regarding matters related to internal control, financial reporting, and risk management of the Company. Kami menilai baik kinerja dari Direksi atas pencapaianpencapaian yang telah dilakukan termasuk berbagai langkah strategis yang diambil oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan terutama dalam mengelola risikorisiko yang timbul sepanjang tahun 2008 sehingga kinerja Perseroan dapat mencapai hasil yang optimal. We value the good work of the Board of Directors for their achievements and several strategic steps taken by them in managing the Company, especially in managing risks occured during 2008, hence, the performance of the Company has reached its optimum results. Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai serta kredibilitas Perseroan di mata para investor. Being a public entity, and as part to fulfill the Company’s obligation being a business entity within a community towards its stakeholders, the Company continues to implement the principles of Good Corporate Governance. We are confident that the implementation of Good Corporate Governance could increase the Company’s value and credibility on the eyes of the investors. Berbagai pencapaian yang telah diraih oleh Perseroan selama ini tentunya tidak terlepas dari usaha, kerja keras dan perhatian besar manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Oleh karena itu, mengakhiri laporan ini, perkenankan saya atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Direksi dan karyawan Perseroan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Selain itu, kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham, para mitra bisnis serta pihak-pihak lainnya atas segala kepercayaan dan kerja sama yang telah diberikan kepada Perseroan selama ini. Several achievements have been achieved by the Company during this time, due to the hard work and full attention of the management and all of its employees. Thus, in completing this report, let me convey my most appreciation to all of the Board of Directors and the Company’s employees for their dedication and hard work. Furthermore, we also would like to thank the shareholders, business partners and all parties for putting their trust and cooperation to the Company all this time. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi kita dalam menghadapi tantangan di tahun mendatang yang lebih berat dalam mengelola Perseroan. Last but not least, may God Almighty always protect us in facing more challenges in the upcoming year, in managing the Company. Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 15 Laporan Direktur Utama | Report from the President Director Hary Djaja Direktur Utama | President Director Saat ini, Perseroan memiliki neraca keuangan yang lebih kuat, dengan investasi pada industri yang memiliki potensi pertumbuhan yang mantap. Currently, the Company has a much stronger balance sheet, having investments in industries with high potential growths. 16 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Laporan Direktur Utama | Report from the President Director Yang Terhormat Para Pemegang Saham, Dear Shareholders, Atas nama Dewan Direksi, pertama-tama saya bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang telah Ia anugerahkan kepada kami, dengan melimpahkan pertumbuhan dan kesejahteraan yang sempurna terhadap usaha kita selama tahun 2008, terutama dalam kondisi usaha yang penuh tantangan seperti sekarang. On behalf of the Board of Directors, first of all I would like to praise God Almighty for all the blessings that He has bestowed upon us, by providing magnificent growth and prosperity to our business throughout the year 2008, especially during these ever challenging business climate. Saya sangat gembira dapat menyampaikan kepada para pemegang saham, bahwa sampai dengan 31 Desember 2008, Perseroan telah mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,94 triliun atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total pendapatan usaha Perseroan, sektor media dan teknologi informasi memberikan kontribusi sebesar 91%, diikuti oleh sektor jasa keuangan sebesar 4% dan portofolio investasi sebesar 5%. I am very delighted to convey to our shareholders, that as of 31st December 2008, the Company has recorded a consolidated revenues of Rp 5.94 trillion or increased by 23% compared to the previous year. The Company’s consolidated revenues were contributed by the media and information technology sector 91%, followed by financial services sector of 4% and investment portfolio of 5%. Tahun 2008 merupakan tahun yang cukup menyulitkan. Berkembangnya isu mengenai sub-prime debts, yang telah dialami Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2007, kini memberikan dampaknya di tahun 2008. Kita telah menyaksikan perkembangan yang sangat positif di pasar modal global dan lokal, kemudian sebaliknyapun terjadi, yaitu jatuhnya pasar saham global dan lokal tersebut. Banyak keuntungan yang telah diperoleh di semester pertama 2008, namun banyak pula kerugian yang terjadi di semester berikutnya. The year 2008 was a tumultuous year. The mounting issues of sub-prime debts, that have hit the United States’ economy since 2007, had shown its full impact in 2008. We have witnessed the spectacular rise, and equally a spectacular fall of the global and local stock markets. Great fortunes were made during the first half of 2008, however many fortunes were also lost during the second half of the year. Permasalahan utama terletak pada sub-prime debt di AS, yang mempengaruhi krisis kredit finansial dunia. Institusi finansial yang semula kokoh, kini dapat dikatakan bangkrut, melakukan nasionalisasi atau merjer. Situasi ini menimbulkan rasa putus asa, dimana diperlukan adanya kerjasama dari negara-negara industri, untuk mencari jalan keluar yang efektif dalam memulihkan krisis tersebut. Namun, diantara perekonomian utama dunia, Inggris adalah salah satu negara yang cukup terpengaruh dan saat ini sedang terkena resesi, begitu pula halnya dengan perekonomian Amerika Serikat. Pengaruhnya juga dirasakan oleh negara-negara Eropa dan Asia lainnya. The primary source of the turmoil was the sub-prime debts in the United States, that gave rise to the global credit financial crisis. The once financial institution stalwart has either been declared bankrupt, nationalized or merged. The situation was severely discouraging, that concerted efforts of the action of the world’s major industrial countries were required, to effectively resolve or mitigate the crisis. However, among the world major economies, United Kingdom was severely affected, and is currently under a recession, then followed by the US economy. The contagion effects were also felt by other European and Asian nations. Indonesia juga tidak luput dari dampak negatif krisis tersebut. Krisis kredit global telah memperkuat dollar AS terhadap berbagai mata uang utama dunia (kecuali Yen Jepang), dan telah melemahkan hampir seluruh mata uang negara-negara di Asia Tenggara. Nilai tukar Rupiah juga melemah terhadap dollar AS mencapai Rp 10.950 (kurs tengah BI) di akhir tahun 2008. Indonesia was neither immune to the negative ripple effect. The global credit crisis has resulted in the strengthening of the United States Dollars against most major currencies (except the Japanese Yen), and had weakened almost the entire Southeast Asian currencies. Indonesia’s exchange rate were also weakened against the US Dollar to reach Rp 10,950 (Bank Indonesia middle rate) at the end of 2008. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 17 18 Hal inilah yang mengakibatkan penurunan pada beberapa indikator keuangan penting bagi Perseroan. Penurunan laba usaha Perseroan sebesar 43% menjadi Rp 637,74 miliar diikuti pula dengan rugi bersih yang dialami Perseroan sebesar Rp 355,26 miliar sebagai akibat dari meningkatnya rugi kurs mata uang asing dari Rp 137,53 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 539,64 miliar di tahun 2008. This matter has caused the decrease of several important financial indicators of the Company. The decrease of income from operations by 43% to reach Rp 637.74 billion, followed by a net loss to reach Rp 355.26 billion mainly due to the increase in loss on foreign exchange from Rp 137.53 billion in 2007 to Rp 539.64 billion in 2008. Para ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang suram di tahun 2009. Walaupun perekonomian Indonesia memiliki landasan yang relatif baik, kami tetap berhati-hati akan pengaruh krisis global tersebut terhadap perekonomian dalam negeri dan terhadap industri. Most economists had projected a bleak global economic outlook in 2009. Despite Indonesia’s relatively good economic foundations, we remain cautious towards the global effects of the domestic economy and on the industry. Perseroan didirikan pada tahun 1989, krisis finansial saat ini adalah krisis yang kedua dialami Perseroan. The Company was incorporated in 1989, and the current financial crisis is the second crisis it has to endure. Krisis finansial Asia yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, merupakan ujian besar bagi kelangsungan hidup jangka panjang Perseroan. Pada tahun 1998, Perseroan hanya bergerak di bidang perdagangan efek dan investasi perbankan, serta beroperasi dengan level pinjaman. Pada tahun tersebut, Indonesia memiliki sistem keuangan yang lemah, dimana mayoritas industri rentan terhadap hutang yang berdenominasi mata uang asing. Runtuhnya rezim kurs mata uang tetap, terhadap rezim kurs bebas, menyebabkan jatuhnya sistem keuangan, dan bangkrutnya kebanyakan bisnis yang memiliki hutang relatif besar dengan mata uang asing. The Asian financial crisis occurred in 1998, was a major test for the long term survival of Bhakti Investama. In 1998, the Company was solely engaged in stock brokerage and investment banking, and were operated at the level on the use of loans. That year, Indonesia had a very weak financial system, as majority of its industries were heavily exposed to debts denominated under foreign currencies. The dismantling of the fixed currency exchange rate regime, into a free floating regime, has resulted in the collapse of the financial system, and bankruptcy of most of the businesses having relatively a large foreign denominated debt. Namun, Perseroan sanggup melampaui krisis tersebut, dan ekonomi Indonesia maju dengan sistem keuangan yang lebih kuat. Saat ini, Perseroan memiliki neraca keuangan yang lebih kuat, dengan investasi pada industri yang memiliki potensi pertumbuhan yang mantap. However, the Company was able to weather the crisis, and the Indonesian economy had emerged with a much stronger financial system. Currently, the Company has a much stronger balance sheet, having investments in industries with high potential growths. Bhakti Investama di tahun 2008 Bhakti Investama in 2008 Struktur korporasi Perseroan terdiri dari investasi di sektor media dan teknologi informasi, dengan investasi sebesar 51,3% saham di PT Global Mediacom Tbk. di sektor jasa keuangan sebesar 89,6% melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan portofolio investasi terdiri dari perusahaan-perusahaan dengan saham kepemilikan antara 3% hingga 100%. Bhakti Investama’s corporate structure consist of investments in the media and the information technology sector, with 51.3% shareholdings in PT Global Mediacom Tbk, in the financial services sector with 89.6% ownership in PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and an investment portfolio consisting of companies with shareholdings between 3% to 100%. Di akhir tahun 2008, sektor media dan teknologi informasi tetap menjadi kontributor utama terhadap pendapatan total sebesar 91%, kemudian diikuti oleh portofolio investasi dengan kontribusi sebesar 5% dan sektor jasa keuangan dengan kontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan. As of the year end 2008, the media and information technology sector remained as the major contributor to total revenues with 91% contribution, followed by the investment portfolio with 5% contribution, and financial services that contributed 4% to the total revenues. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Laporan Direktur Utama | Report from the President Director Strategi di 2008 2008 Strategy Implementasi Strategi Saat ini Current Strategies Implemented Perseroan telah merubah tantangan krisis keuangan Asia 1998 sebelumnya menjadi sebuah peluang, dan dipandang sebagai satu diantara beberapa perusahaan yang sanggup bertahan, serta ikut berperan dalam memulihkan ekonomi Indonesia. The Company was able to transform obstacles of the previous Asian financial crisis of 1998 into opportunities, and was regarded as one of the few companies to survive, being a major beneficiary to the Indonesia’s economic recovery. Saat krisis keuangan Asia berlangsung, Perseroan cukup tabah dan memiliki prospek positif dengan berhasil menerapkan berbagai strategi inovatif. Filosofi kami yaitu Visi, Integritas dan Persistensi telah mengubah Perseroan dari sebuah perusahaan yang pada awalnya hanya bergerak dibidang perdagangan efek menjadi salah satu perusahaan investasi terbesar di Indonesia. Strategi kami selalu teruji dalam melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan menarik yang dapat menghasilkan keuntungan tinggi terhadap investasi, serta dapat memberikan nilai yang lebih tinggi bagi Perseroan. Perusahaan-perusahaan yang diambil alih oleh Perseroan dikategorikan sebagai investasi strategis atau dipelihara sebagai portofolio investasi. During the Asian financial crisis, the Company was steadfast enough and had positive perspects by successfully implementing innovative strategies. Our philosophy of Vision, Integrity and Persistence had transformed the company’s fortunes from a company that was solely engaged in stock brokerage into one of the largest investment holding companies in Indonesia. Our strategy has always been persistent to invest in companies having attractive growth prospects that yields a high return on investments, and results to a higher enterprise value for the Company. Enterprises that are acquired by the Company are categorized as either a strategic investment or kept as an investment portfolio. Strategi yang diterapkan adalah: 1. Mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahan Perseroan, melakukan resrukturisasi dan reorganisasi perusahaan untuk memperkuat konsep usaha, guna meningkatkan keunggulan kompetitifnya; 2. Mengembangkan aset Perseroan secara strategis, baik melalui pertumbuhan organik maupun melalui akuisisi. Anak-anak perusahaan harus menjadi perusahaan terkemuka di industrinya, dengan terus mengembangkan pasar domestik dan regionalnya; 3. Memperluas jangkauan konsumen, dengan mengarah pada pangsa pasar lebih besar. 4. Bersinergi dengan bisnis lain untuk menghemat biaya, meningkatkan marjin keuntungan dan meningkatkan rasio laba bersih terhadap modal (ROE) dan investasi. Strategies implemented are as follows: 1. Identify each company’s strengths and weaknesses, restructure and reorganize the company in order to strengthen its business concept, to increase its competitive advantage; 2. Expand our assets strategically, both organically and by means of acquisitions. Our subsidiaries should become the leading companies in its industries, by continuously expand its domestic and regional markets; 3. Expand the consumers boundaries, by aiming at greater market segment; 4. Develop a synergy with other businesses to reduce costs, generate higher profit margins and increase return on equity and investment. Strategi 2009 2009 Strategy Melangkah Kedepan dengan Menciptakan Nilai-nilai Strategis Moving Forward through Value Creation Strategies Kami percaya bahwa krisis ekonomi global saat ini akan memberikan bagi Perseroan peluang investasi yang menarik. Krisis ini akan memberikan banyak tekanan, sehingga memberikan peluang lain bagi investor tertentu, untuk mendapat keuntungan tinggi yang menarik. Sebagaimana dengan krisis finansial Asia yang lalu, Perseroan kini siap untuk menjadi salah satu perusahaan yang berperan dalam memulihkan krisis finansial global dengan mengambil langkah-langkah penuh perhitungan dan menerapkan strategi inovatif yang dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. We believe that the current global economic crisis will provide Bhakti Investama with attractive investment opportunities. The current global financial crisis will create many distressed situations that offer discerning investors the opportunity to generate highly attractive returns. As has occurred during the Asian financial crisis, the Company is again poised to be a one of the beneficiaries of the global financial crisis by taking calculated risks and employing innovative strategies that will add value to our shareholders. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 19 Perekonomian Indonesia kini sudah lebih baik, sebagai akibat dari krisis finansial Asia. Oleh karena itu kami percaya bahwa krisis ekonomi global ini akan menciptakan ekonomi global yang lebih kuat, dan ekonomi domestik yang lebih kokoh serta prospek bisnis lebih menarik bagi Perseroan. The Indonesian economy has become stronger due to the Asia financial crisis. Therefore, we believe that the global financial crisis will create a much stronger global economy which will lead to a stronger domestic economy and a much more attractive business prospect to the Company. Perseroan beruntung dapat berada dalam kemitraan yang saling menguntungkan dengan masing-masing individu dan perusahaan yang istimewa. Bhakti Investama juga beruntung dapat memiliki tim manajemen eksekutif yang berdedikasi, serta karyawan yang memberikan banyak kontribusi besar terhadap suksesnya Perseroan. Dengan demikian, atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pemangku kepentingan yang telah mendukung usaha kami, dan telah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Yang terpenting, saya atas nama Dewan Direksi juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham yang telah mendukung pertumbuhan Perseroan. Tahun 2009 merupakan ulang tahun Perseroan yang ke-20, dan saya percaya bahwa tahun ini akan ditandai dengan berbagai pencapaian yang lebih baik. The Company has been fortunate to be in a mutually beneficial business partnership with outstanding individuals and corporations. The Company is also fortunate to have a dedicated team of executive management and employees that have contributed greatly to the on going success of the company. Therefore, on behalf of the Board of Directors, I wish to express my most appreciation to all stakeholders that have supported our businesses and have established the Company as a leading investment company in Indonesia. Most importantly, I on behalf of the Board of Directors also wish to convey my most appreciation to our shareholders that have supported the growth of the Company. 2009 will be the 20th Anniversary of the Company, and I believe it will be marked with even greater achievements. Hary Djaja Direktur Utama President Director 20 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Laporan Direksi Utama | Report from the President Director INVESTASI STRATEGIS Perseroan | Company’s Strategic Investments PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 21 Media dan Teknologi Informasi Media and Information Technology 22 PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) Pertama kali didirikan dengan nama PT Bimantara Citra pada tanggal 30 Juni 1981. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang pesat dengan ekspansi ke berbagai industri termasuk multimedia, penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi & otomotif, kimia, hotel & properti, jasa keuangan dan investasi, dan lain-lain hingga tumbuh menjadi konglomerasi tanpa fokus pada bidang usaha tertentu. PT GlobaL Mediacom Tbk (Mediacom) First established under the name of PT Bimantara Citra on June 30th, 1981. As time progresses, the Company rapidly expanded into several industries which included multimedia, broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation & automotive, chemical, hotel & properties, investment, and others. Hence, the Company became a giant conglomeration without focusing on any particular business. Kemudian pada tahun 1995, PT Bimantara Citra melakukan penawaran umum saham perdana melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (saat ini keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia). In 1995, PT Bimantara Citra conducted its Initial Public Offering, and listed its shares in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently, both of them had merged into Indonesia Stock Exchange.) Pada tahun 2007, PT Bimantara Citra Tbk merubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk, dengan fokus bisnis utamanya adalah pada bidang media dan teknologi informasi. In 2007, PT Bimantara Citra Tbk had changed its name into PT Global Mediacom Tbk, focusing on media and information technology as its main focus of business. Bisnis Mediacom kini terdiri dari beberapa lini yaitu: 1. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis konten dan iklan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dimana 71,1% sahamnya dimiliki oleh Mediacom. Beberapa perusahaan yang bernaung di bawah MNC antara lain: RCTI (100%), Global TV (100%), TPI (75%), PT Media Nusantara Informasi (100%), PT MNI Global (100%) dan PT MNC Networks (95%). 2. Lini usaha teknologi informasi melalui PT Infokom Elektrindo sebesar 100%. Currently, the line of business of Mediacom includes: 1. Content and advertising based media through PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), of which Mediacom owns 71.1% shares. Several subsidiaries under MNC are: RCTI (100%), Global TV (100%), TPI (75%), P T Media Nusantara Informasi (100%), PT MNI Global (100%) and PT MNC Networks (95%). 2. Information Technology through PT Infokom Elektrindo (100%). PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology 3. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis langganan melalui PT MNC Sky Vision (Indovision) (51%) dan PT Sky Vision Networks (100%). 3. Subscriber based media through PT MNC Sky Vision (Indovision) (51%) and PT Sky Vision Networks (100%). Lini Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan Content And Advertising Based Media PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Tercatat sebagai perusahaan publik pada tanggal 22 Juni 2007, MNC merupakan satu-satunya grup media di Indonesia yang sinergis, terintegrasi, dinamis dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis media yang kompetitif. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Listed as a public company on June 22nd, 2007, MNC is the only media group company in Indonesia which is synergic, integrated, dynamic and creative in dealing with the competitive media business. Saat ini MNC merupakan grup media terbesar di Indonesia dan membawahi beberapa stasiun televisi, media cetak dan stasiun radio serta menaungi sejumlah unit usaha yang bergerak di bidang Produksi dan Distribusi Konten, Layanan Value Added Service (VAS), portal internet maupun manajemen artis. Currently, MNC is the largest media group in Indonesia and encompasses a number of TV stations, print media and radio stations, and a number of business units engaging in content production and distribution, Value Added Service (VAS), internet portal and artist management. MNC memiliki dan mengoperasikan tiga stasiun televisi nasional yaitu RCTI, TPI dan Global TV. Secara kolektif, menurut AGB Nielsen Media Research, tiga jaringan televisi MNC menguasai rata-rata 32,6% pangsa pemirsa Indonesia dan 35,8% dari total belanja iklan kotor televisi selama tahun 2008. MNC owns and operates three national TV station namely RCTI, TPI and Global TV. Collectively, according to AGB Nielsen Media Research, the three MNC television network command an average of 32.6% share of Indonesian audience and 35.8% of gross total of advertising expenses in television in 2008. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 23 Dalam industri media cetak, MNC memiliki surat kabar harian Seputar Indonesia dan tabloid Genie, Mom&Kiddie, Realita dan yang baru saja diluncurkan pada bulan April 2008, adalah dua majalah gaya hidup HighEnd dan HighEnd Teen. In the print media industry, MNC owns Seputar Indonesia newspaper and Genie, Mom&Kiddie, Realita tabloids and two life style magazines recently been launched on April 2008 were HighEnd and HighEnd Teen. Melalui MNC Networks, MNC mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia yaitu Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI dan Women Radio. Through MNC Networks, MNC operates and manages one of the largest radio networks in Indonesia namely Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI and Women Radio. Dengan memiliki tiga jaringan televisi nasional, MNC memiliki content library terbesar di Indonesia yang mencapai sekitar 79.529 jam program per Desember 2008. By owning three national TV networks, MNC owns the largest content library in Indonesia, possessing up to around 79,529 program hours as of December 2008. MNC memproduksi program-program khusus yang ditayangkan melalui televisi berlangganan, yaitu: 1. MNC News: program saluran berita 24 jam, infotainment, berita olahraga, dan berita gaya hidup. 2. MNC Entertainment: program saluran hiburan 24 jam terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, reality shows dan konten hiburan lainnya. 4. MNC The Indonesian Channel: konten umum 24 jam dengan target distribusi pada pasar internasional. MNC produces special programs broadcasted by pay TV, which includes: 1. MNC News: a 24-hour news channel, infotainment, sport news, and lifestyle news program. 2. MNC Entertainment: a 24-hour entertainment channel program comprising of: drama series, local movie, comedy, reality shows and other entertainment contents. 3. MNC Music Channel: a 24-hour music channel program. 4. MNC The Indonesian Channel: a 24-hour general content, aiming at international distribution targets. Melalui platform media terpadunya, MNC berhasil mengkombinasikan keahlian dalam berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-produk yang ada atau menciptakan produk-produk dan layanan-layanan yang baru secara sekaligus. Diantaranya adalah dengan layanan VAS yang memiliki volume traffic SMS yang meningkat. Through its new integrated media platform, MNC have succeeded in combining expertise from various media to provide added value on the existing products and or simultaneously develop new products and services. Among which is the VAS with ever increasing traffic volume of SMS. Selain kegiatan VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di Cina melalui Linktone Ltd., yang merupakan salah satu penyedia jasa hiburan interaktif nirkabel terkemuka untuk konsumen Cina. In addition to VAS activities in Indonesia, MNC also operates a Wireless Value Added Services (WVAS) business in China through Linktone Ltd., one of the leading providers of wireless interactive entertainment services for the Chinese consumers. MNC juga membentuk Divisi Manajemen Artis melalui Star Media Nusantara, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi superstar berikutnya dalam dunia hiburan. MNC has established an Artist Management Division through Star Media Nusantara, engaged in identifying, securing, promoting and managing talented artist to become the next generation superstars in the entertainment world. 3. MNC Music Channel: program saluran musik 24 jam. 24 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Media dan Teknologi Informasi | Media and information Technology Selain itu, MNC juga memiliki Okezone.com, yaitu sebuah portal internet yang dapat memberikan platform online untuk mempresentasikan konten berita dan non-berita, termasuk konten dari bisnis televisi, radio, dan media cetak yang sudah ada. Saat ini, menurut alexa.com, Okezone.com berada di peringkat ke-26 dalam kelompok 100 portal internet teratas di Indonesia. In addition, MNC also owns Okezone.com, an internet portal providing an online platform to present news and non-news contents, including business contents available from television, radio, and the print media. Currently, according to alexa.com, Okezone.com is ranked at the 26th out of 100 leading internet portal group in Indonesia. PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI adalah stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia yang memiliki pangsa pemirsa rata-rata sekitar 16,3% pada tahun 2008. Jangkauan siaran RCTI merupakan terluas diantara stasiun-stasiun TV nasional, mencapai sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia. Pangsa pasar belanja iklan RCTI mencapai persentase yang tertinggi sebesar 14,09% pada tahun 2008. Susunan program RCTI mencakup serial drama, berita, olahraga, musik, hiburan, variety show, acara anakanak, dan lain-lainnya ditayangkan untuk target pemirsa keluarga kelas menengah ke atas (ABC 5+). PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI is the first private national TV station in Indonesia, with an average audience share of 16.3% during 2008. RCTI has the largest broadcast coverage among all nationwide TV stations, reaching 180 million viewers in 319 cities accross Indonesia. RCTI captures a high percentage of TV advertising revenue of 14.09% in 2008. Its programming line up includes drama series, news, sports, music, entertainment, variety show, children’s program, and others aimed at middle to upper class audiences (ABC 5+). PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) TPI merupakan jaringan siaran TV nasional dengan rating tertinggi kelima di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa, sekitar 10,5 % di tahun 2008. TPI memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 162 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. TPI diposisikan untuk menarik konsumen dengan penghasilan menengah hingga menengah ke bawah di Indonesia (kategori CDE 5+) PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) TPI is the fifth highest rated national TV broadcasting network in Indonesia based on audience share, of approximately 10.5% during 2008. Having a significant national broadcast coverage, TPI reached 162 million viewers in 185 cities accross Indonesia. TPI is positioned to appeal to the middle to lower income consumers in Indonesia (category CDE 5+). PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV adalah saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asia LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Global TV memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di seluruh Indonesia. Target pemirsa Global TV adalah anak-anak, remaja, dan keluarga muda dengan penghasilan menengah keatas (kategori ABC 5-34). Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, Global TV memiliki pangsa pemirsa sebesar 5,7%. PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV is the primary channel of MNC to broadcast MTV, VH-1, and Nickelodeon content in the Indonesian language under exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Has significant national broadcast coverage, reaching 170 million viewers in 219 cities accross Indonesia. Global TV caters to children, teenagers, and young families in the middle to high income (category ABC 5-34). For the year ended 31st, December 2008, Global TV has 5.7% of audience share. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 25 26 PT Media Nusantara Informasi MNC meluncurkan koran harian Seputar Indonesia di bulan Juni 2005. Koran tersebut melakukan diferensiasi dengan menyajikan kepada pembaca empat bagian berbeda yang terdiri dari laporan yang mendalam mengenai berita, gaya hidup, olah raga, dan hiburan. Koran tersebut juga memiliki ciri khas tersendiri karena tersedia sebagai koran nasional dan juga sebagai koran lokal dengan konten lokal dan halaman depan yang berbeda. PT Media Nusantara Informasi MNC launched a daily newspaper called Seputar Indonesia in June 2005. The newspaper differentiates itself by providing readers with four separate sections consisting of in depth reporting on news, lifestyle, sport and entertainment. The newspaper is also unique in that it is available as a national newspaper and as a local paper with its localized content and distinct front page. Saat ini Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional dan 6 edisi lokal di propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Seputar Indonesia is currently available in national edition and in 6 local editions in the provinces of North Sumatra, South Sumatra, West Java, Central Java, East Java, and South Sulawesi. Alasan mengenai diedarkannya edisi lokal oleh karena keterikatan masing-masing kawasan regional terhadap koran yang meliput berita lokal dengan pandangan dari masyarakat setempat. Oleh karena itu MNC dapat memberikan pembacanya liputan yang lebih mendalam mengenai berita nasional dan lokal dan juga dapat memperluas cakupan pengiklan yang memiliki target pasar dan tujuan yang berbeda-beda. The rationale for the localized editions is due to the affinity of local regions to a newspaper which covers local news with local views. MNC is thus able to provide readers with a more in depth coverage of local and national news and tap into a wider range of advertisers with its own specific target markets and objectives. PT MNI Global Merupakan perusahaan media cetak yang menerbitkan tabloid Genie, tabloid Mom & Kiddie, dan tabloid Realita. PT MNI Global Is a company which is focused on the publication of Genie, Mom & Kiddie, and Realita tabloids. Tabloid Genie merupakan tabloid infotainment yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti dengan target pembaca ABC 15-34. Selama tahun 2008, Genie naik peringkat menjadi nomor dua dalam jumlah sirkulasi mingguan. Genie Tabloid is an infotainment tabloid that focuses on lifestyle and celebrity gossips aiming at ABC 15-34 readers. During 2008, Genie rose to become second highest in terms of weekly circulation. Tabloid Realita mengangkat cerita tentang pengalaman pribadi selebriti dan tokoh publik, dengan target pembaca adalah ABC 15+. Realita Tabloid has a focus on exposing personal real life experiences of celebrities and public figures aiming at ABC 15+. Tabloid Mom & Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang berkaitan dengan ibu, anak, serta kebutuhan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak. Mom & Kiddie Tabloid is focused on information and articles related to motherhood and providing guidance to parents to raise and educate their children. PT MNI Entertainment Pada bulan April 2008, MNC meluncurkan majalah HighEnd dan HighEnd Teen melalui PT MNI Entertainment. HighEnd adalah sebuah majalah eksklusif yang mengulas tentang gaya hidup dan mode. Majalah HighEnd Teen dikhususkan untuk pembaca usia remaja. Kedua majalah ini diterbitkan bulanan. PT MNI Entertainment In April 2008, MNC launched a luxurious lifestyle and fashion magazines, named HighEnd and HighEnd Teen through MNI Entertainment. HighEnd is an exclusive magazine which focuses on life style and fashion. HighEnd Teen magazines are specifically targeted at teenagers. Both magazines are released on monthly basis. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology MNC Networks mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 9 juta pendengar di 209 kota dengan menggunakan 43 jaringan. MNC Networks operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 9 million listeners in 209 cities by utilizing 61 networks. PT MNC Networks MNC Networks didirikan pada bulan Agustus 2005 yang mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 9 juta pendengar di 209 kota dengan menggunakan 43 jaringan. PT MNC Networks MNC Networks was established in August 2005 which operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 9 million listeners in 209 cities by utilizing 43 networks. Jaringan radio MNC Networks terdiri dari empat format (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) yang menargetkan semua golongan ekonomi (ABCDE): • Trijaya FM adalah radio berita pertama dengan jaringan terbesar di Indonesia yang memiliki 17 jaringan nasional. Target pendengar Trijaya FM adalah para professional muda (ABC 25+). Our MNC radio networks consists of four formats (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) and targeting all income segments (ABCDE): • Women Radio merupakan satu-satunya radio khusus untuk wanita (ABC 21+) yang menyajikan pendengarnya informasi mengenai masalah wanita seperti kesehatan, hubungan ibu dan anak, pendidikan, kecantikan, dan informasi mode pakaian. • Radio Dangdut TPI menjangkau lebih dari 4 juta pendengar (BCDE 10+) khususnya di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi) dan merupakan stasiun radio dangdut populer dan terbaik di Jabodetabek. • ARH Global adalah satu-satunya stasiun radio yang menargetkan generasi muda (ABC 15+) yang melakukan penyiaran secara serentak di dua pasar yang berbeda yaitu Jakarta dan Jawa Barat. • Trijaya FM is the first news radio with the widest network in Indonesia consisting of 17 owned operated radio stations within the networks across the country. The target listeners of Trijaya FM are young professionals (ABC 25+). • Women Radio is the only radio dedicated to women (ABC 21+) by providing its listeners with information on women’s issues such as health, motherhood, education, beauty and fashion tips. • Radio Dangdut TPI reaches more than 4 million listeners (BCDE 10+) in greater Jakarta area (Jabodetabek - Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, and Bekasi) alone and is popular and the best Dangdut music radio station in Jabodetabek. • ARH Global is the only radio station targeting the younger generation (ABC 15+) with simultaneous broadcast on two radio stations from two different markets simultaneously i.e. Jakarta and West Java. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 27 28 Lini Usaha Media Berbasis Langganan Subscriber Based Media PT MNC Sky Vision (Indovision) Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1989, Indovision merupakan pelopor dalam industri TV berlangganan di Indonesia. Dengan beragam program yang meliputi film, olah raga, serial, musik, film dokumenter serta muatan siaran lokal dan regional, Indovision bertekad untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Indovision menggunakan frekuensi S-Band yang tahan terhadap segala kondisi cuaca. PT MNC Sky Vision (Indovision) Established on 8th August 1989, Indovision is the pioneer in pay TV industry in Indonesia. With various programs including movies, sports, documentaries, serials, music, local and regional content, Indovision is poised to deliver the best service to its subscribers. Indovision operates with S-Band frequency that is immune to weather conditions. Berbagai saluran internasional bermutu yang disediakan oleh Indovision untuk memanjakan pelanggannya, antara lain: Star Movies, HBO , CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV serta saluran-saluran lainnya. Various prime international channels are provided by Indovision to indulge its customers including Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV, and many others. Saat ini, Indovision merupakan operator TV berlangganan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 60%, dengan layanan lebih dari 40 saluran dan 19 stasiun radio. Currently, Indovision is the largest pay TV operator in Indonesia with market share to reach 60%, providing more than 40 channels and 19 radio stations. Indovision tengah mempersiapkan strategi baru yang mana pada pertengahan tahun 2009 akan meluncurkan satelit baru yaitu Indostar II. Dengan adanya satelit baru itu, maka kapasitas transponder akan bertambah dari 5 menjadi 10 transponder, serta bertambahnya pula kapasitas channel dari 60 menjadi 150 channel. Hal itu akan berdampak positif sehingga meningkatkan jumlah program siaran Indovision yang akan disiarkan di seluruh Indonesia. Indovision is preparing a the new strategy, in which it plans to launch a new satellite in mid of 2009 named as Indostar II. With the new satellite, the transponder capacity will be increased from 5 to 10 transponders, as well as increasing channel capacity from 60 into 150 channels. It will generate a positive impact as increasing quantity of Indovision programs will be broadcasted across the country. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Tachnology Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tayangan program Indovision, maka Indovision akan menghadirkan program siarannya dengan teknologi HD (High Definition), yang merupakan teknologi broadcasting HD pertama yang digunakan di Indonesia. In addition, to improve the quality of broadcasting services, Indovision is to use HD technology (High Definition), being the first HD broadcasting technology in Indonesia. Dengan strategi usaha yang akan dilakukan di atas, maka Indovision berharap akan dapat meningkatkan jumlah pelanggannya di tahun 2009. With this new business strategy Indovision is expected to increase the number of subscribers in 2009. PT Sky Vision Networks (SVN ) SVN didesain sebagai operator media berlangganan di Indonesia dengan memberikan layanan televisi berlangganan yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah serta layanan mobile TV dengan menggunakan teknologi DVB-H (Digital Video Broadcasting – Handheld) dan TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) sebagai platformnya. PT Sky Vision Networks (SVN ) SVN was established to be the leading subscription-based media operator in Indonesia by providing Direct-to-Home Pay TV services catering middle to lower market segment and mobile TV services using DVB-H (Digital Video Broadcasting - Handheld) and TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) as the platform. Lini Usaha Teknologi Informasi Information Technology PT Infokom Elektrindo (Infokom) Sejak pertama kali didirikan pada tanggal 1 Mei 1998, Infokom telah memposisikan dirinya sebagai sebuah ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) dengan mengembangkan bisnis portofolionya menjadi internet broadband yang memberikan nilai tambah bagi konsumennya. PT Infokom Elektrindo (Infokom) Since the establishment on May 1st, 1998, Infokom has positioned itself as an ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) by developing its business portfolio into internet broadband and delivering added values to customers. Saat ini, Infokom merupakan operator VSAT ketiga terbesar dan penyedia SMS premium terbesar di Indonesia. Infokom juga dipandang sebagai penyedia konten terbaik selama tiga tahun terakhir berturut-turut, dan telah mendapat penghargaan sebagai Mitra Emas Telkomsel dari Telkomsel. Today, Infokom is the third largest VSAT Operator and the largest premium SMS Provider in Indonesia. Infokom is also regarded the best Content Provider in the last three consecutive years and received accolade as Telkomsel’s Gold Partners from Telkomsel PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 29 Jasa Keuangan | Financial Services Pada tahun 2003, Perseroan menjadikan BCAP sebagai perusahaan induk untuk bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi dalam berbagai bidang sektor keuangan. In 2003, the Company has developed BCAP to become a holding company of its fully integrated financial services business. 30 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) didirikan pada tanggal 15 Juli 1999. Semenjak itu, BCAP telah menjalankan kegiatan usaha di bidang Jasa Keuangan, Perantara dan Perdagangan Efek, Penjamin Emisi Efek, serta Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis. PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) was established on July 15th, 1999. Since then, BCAP has carried out financial services activities, such as brokerage, underwriting, and research and development. Pada tanggal 8 Juni 2001, BCAP melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 62,5 miliar serta mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. On June 8th, 2001, BCAP has completed an Initial Public Offering (IPO) and has succeeded to generate funds amounted to Rp 62.5 billion and has listed itself in the previously known as Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock exchange. Pada tahun 2003, Perseroan menjadikan BCAP sebagai perusahaan induk untuk bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi dalam berbagai bidang sektor keuangan. Beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam BCAP adalah PT Bhakti Securities yang bergerak di bidang sekuritas, PT Bhakti Asset Management yang berfokus pada sektor jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi, dan PT Bhakti Finance di sektor pembiayaan konsumen. In 2003, the Company has developed BCAP to become a holding company of its fully integrated financial services business. Several Company’s subsidiaries in BCAP are PT Bhakti Securities, engaged in the securities business, PT Bhakti Asset Management, focusing on fund management or investment management, and PT Bhakti Finance, involved in the multifinance business. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Jasa Keuangan | Financial Services PT Bhakti Securities PT Bhakti Securities PT Bhakti Securities merupakan sebuah perusahaan efek yang berfokus pada kegiatan perantara pedagang efek, baik untuk efek yang bersifat ekuitas maupun transaksi obligasi (Fixed Income) untuk kepentingan nasabah institusi (High Net Worth Client) dan nasabah individu (Retail Client), maupun untuk kepentingan portofolionya sendiri, serta memberikan layanan jasa riset dan pembiayaan transaksi nasabah. Selain itu Bhakti Securities juga melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek. PT Bhakti Securities is a securities company, focusing on capital market activities, such as stock brokerage, and Fixed Income trading both for High Net Worth Clients and Retail Clients, as well as for its own portfolio, and provide research and margin trading. Furthermore, Bhakti Securities also involves in underwriting businesses. Selama tahun 2008, Bhakti Securities menjalankan aktifitasnya sebagai penasihat keuangan, antara lain untuk PT Natuna Energi Indonesia dalam rangka pencarian pinjaman senilai Rp 50 miliar dan sebagai penasihat keuangan untuk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dalam hal pencarian dana untuk pelunasan obligasi RCTI I/2003 senilai Rp 250 miliar. Throughout 2008, Bhakti Securities performed its activities as a financial advisor, among others were for PT Natuna Energi Indonesia in order to obtain a Rp 50 billion loan and PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) to refinance the RCTI I/2003 bonds worth Rp 250 billion. Pada bulan Mei di tahun yang sama, Bhakti Securities menerbitkan Obligasi I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap senilai Rp 150 miliar. Adapun peringkat yang diberikan oleh Moody’s Indonesia atas Obligasi tersebut adalah Baa1.id atau setara dengan BBB+ (stable outlook). In May of the same year, Bhakti Securities issued Bond Series I Year 2008 with Fixed Interest Rate with total value of Rp 150 billion. The rating provided by Moody’s Indonesia on the bond was Baa1.id or equal to BBB+ (stable outlook). Pada tahun 2008, pangsa pasar Bhakti Securities dalam perdagangan efek di Indonesia adalah sebesar 1,11% dengan nilai transaksi Rp 23,6 triliun yang menjadikannya berhasil menduduki peringkat ke-29. In 2008, the market share of Bhakti Securities in the Indonesian stock market reached 1.11% covering transactions value of Rp 23.6 trillion, making it 29th in rank. Untuk memperkuat jaringan distribusi nasabah, di tahun 2008, Bhakti Securities menambah jaringan kantor cabangnya di Bali, Tegal, Bogor, Yogya, dan Makassar sehingga jumlahnya menjadi 15 kantor cabang. Saat ini jumlah nasabah Bhakti Securities hampir mencapai 3.000 dimana lebih dari 90% nasabahnya adalah individu, sedangkan sisanya merupakan nasabah institusi. To strengthen its customer distribution network, in 2008, Bhakti Securities opened more branches in Bali, Tegal, Bogor, Yogya and Makassar, increasing the number to a total of 15 branch offices. Currently, the number of Bhakti Securities’ customers is about 3,000 of which more than 90% are individuals, while the rest consists of institutions clients. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 31 32 PT Bhakti Asset Management PT Bhakti Asset Management PT Bhakti Asset Management (BAM) merupakan perusahaan jasa keuangan dalam bidang pengelolaan dana atau Manajer Investasi yang telah memperoleh izin usaha sebagai manajer Investasi pada tanggal 25 Mei 2000 dengan Surat Keputusan BAPEPAM No.05/PM/ MI/2000. PT Bhakti Asset Management (BAM) is a financial service company in the field of fund management or investment manager operating under a license from BAPEPAM No. 05/PM/MI/2000, dated May 25th, 2000. Berkantor pusat di Jakarta, saat ini BAM memiliki jaringan 4 kantor cabang yaitu: Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Head quartered in Jakarta, currently BAM has four branch offices which includes: Bandung, Surabaya, Denpasar, and Makassar. BAM menyediakan jasa layanan pengelolaan dana di bidang Pasar Modal dengan dukungan struktur permodalan dana yang kuat. Salah satu produk layanan tersebut adalah reksa dana. BAM provides fund management services in the capital market with strong capital fund support. One of its products is mutual fund. Menyusul suksesnya peluncuran reksa dana BIG Bhakti Kombinasi di bulan Desember 2007 lalu, pada pertengahan bulan Juni 2008, BAM kembali meluncurkan produk reksa dana terbarunya yang diberi nama BIG Bhakti Ekuitas. Produk ini merupakan produk reksa dana yang sebagian besar terdiri dari saham dan sangat sesuai bagi para investor bertipe ”Risk Takers”. Selain itu, BAM juga menawarkan berbagai jenis pilihan reksa dana lainnya yaitu: BIG Dana Likuid Satu (reksa dana pendapatan tetap), BIG Dana Muamallah (reksa dana pendapatan tetap syariah dan BIG Dana Lancar (reksa dana pasar uang). Following the successful launch of BIG Bhakti Kombinasi mutual fund in December 2007, in mid June 2008, BAM launched its new mutual fund product named BIG Bhakti Ekuitas, a mutual fund which is mostly composed of equity and very suitable for “Risk Takers” type of investors. Furthermore, BAM also provides several types of mutual funds such as: BIG Dana Likuid Satu (fixed income mutual fund), BIG Dana Muamallah (syariah fixed income mutual fund) and BIG Dana Lancar (money market mutual fund). Selain reksadana, BAM juga menawarkan pilihan investasi berupa Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) yang dikelola secara khusus, disesuaikan dengan ekspektasi dan tingkat risiko yang diinginkan investor. Aside from mutual funds, BAM also provides other investment choices in the form of Kontrak Pengelolaan Dana (discretionary fund), specially managed, according to expectations and risk level desired by the investors. Pada bulan Mei 2008, BAM berhasil meraih peringkat kedua dalam “Islamic Finance Award & Cup” untuk kategori “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” yang diselenggarakan oleh Karim Business Consulting. In May 2008, BAM received the “Islamic Finance Award & Cup” for the 2nd rank on “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” which was conducted by Karim Business Consulting. BAM selalu berusaha menempatkan kebutuhan investasi nasabah sebagai fokus kegiatan yang dijabarkan melalui komunikasi dengan nasabah mengenai transparansi strategi dan hasil investasi. BAM always tries to position customer’s investment needs as its focus of activity, described through communications with the customers regarding transparency of strategy and investment results. Di akhir tahun 2008, total nilai dana kelolaan BAM mencapai Rp 2,02 triliun. At the end of 2008, the total funds managed by BAM reached Rp 2.02 trillion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Jasa Keuangan | Financial Services PT Bhakti Finance PT Bhakti Finance PT Bhakti Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang berkantor pusat di Jakarta dan telah memiliki 42 kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Kegiatan usahanya meliputi pembiayaan konsumen, Sewa Guna Usaha, dan Anjak Piutang, dengan konsentrasi pada bidang pembiayaan sepeda motor baik sepeda motor Jepang maupun non-Jepang, elektronik, komputer, peralatan rumah tangga, dan lain-lain dengan tetap melihat peluang bisnis produk-produk lain yang memiliki prospek yang baik. PT Bhakti Finance is a multifinance company headquartered in Jakarta, and has 42 branch offices distributed throughout Java and Sumatra islands. Its business activities encompasses leasing, factoring and consumer financing, with a focus on the financing of motorcycles, both Japanese and non-Japanese, computer, electronics, home appliances, and other products with good prospects. Sekitar bulan Mei 2008 Bhakti Finance mulai terjun ke dalam bisnis KPR (Kredit Pemilikan Rumah) mengingat bahwa pasar KPR menengah ke bawah memiliki daya serap terbesar dari total pembiayaan properti. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam hal diversifikasi pembiayaan dan penyebaran risiko. Selain itu, Bhakti Finance juga berencana membuka beberapa kantor cabang di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya adalah di Kalimantan. Around May 2008, Bhakti Finance started to engage in the home mortgage (KPR), knowing that the KPR market in the middle to lower level has the largest potential of the total property financing. This is done as part of company strategy to diversify its funding and risks. Furthermore, Bhakti Finance also plans to open branch offices in several areas in Indonesia, one of which is in Kalimantan. Sepanjang tahun 2008 ini, Bhakti Finance telah menjalin beberapa kerjasama, antara lain dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dalam hal pinjaman untuk pembiayaan KPR, perjanjian kerjasama pembiayaan sepeda motor merk ”SYM” dengan PT Sanyang Industri Indonesia, serta penambahan rekanan Bank yaitu Bank Eksekutif Internasional Tbk sebagai mitra strategis pembiayaan sepeda motor China. Throughout 2008, Bhakti Finance has cooperated among others with PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) on the financing of home mortgage (KPR), PT Sanyang Industri Indonesia for “SYM” brand motorcycles financing, and providing more bank partner, such as Bank Eksekutif Internasional Tbk as its strategic financing partner for Chinese made motorcycles. Di tahun yang sama Bhakti Finance memperoleh predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total aset di bawah Rp 500 miliar berdasarkan rating Majalah Infobank. In the same year, Bhakti Finance achieved “Outstanding” rank among the multifinance companies with less than Rp 500 billion in asset, rated by Infobank Magazine. Pembiayaan baru khusus pembiayaan konsumen New Financing for consumer financing 2008 Jenis Pembiayaan Baru Motor Jepang Motor Non Jepang Mobil Elektronik dan Peralatan Rumah Tangga KPR Jumlah Jumlah Unit Total Unit 2007 Jumlah Pokok (dalam miliar Rp) Total Amount (in billion Rp) Jumlah Unit Total Unit Jumlah Pokok (dalam miliar Rp) Total Amount (in billion Rp) New Financing 7,035 98,991 8,790 105,894 Japan Motorcycles 32,522 208,927 18,146 109,435 Non Japan Motorcycles 106 13,848 89 14,842 Cars 20,210 39,987 31,696 73,384 Electronic and Home Appliances 19 1,900 - - Housing 59,892 363,653 58.721 303.555 Grand Total PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 33 Investasi Portofolio | Portfolio Investment Selain investasi strategis dalam bidang Media dan Teknologi Informasi serta Jasa Keuangan, Perseroan juga memiliki beberapa investasi Portofolio pada sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek yang baik. Aside from strategic investments in Media and Information Technology, and Financial Services, the Company also has several Portfolio Investments in sectors having high growth and good prospects. 34 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol dan didirikan di Jakarta pada tahun 1987. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) is an integrated infrastructure company focusing on toll road area and was established in Jakarta in 1987. Proyek-proyek yang ditangani oleh CMNP diantaranya adalah: Jakarta Intra-Urban Tollways, sebuah proyek jalan tol sepanjang 29 km; Metro Manila Skyway, sebuah proyek konsorsium di Manila; Surabaya Easter Ring Road, di Surabaya; dan Depok-Antasari Toll Road, di Jakarta. Projects managed by CMNP includes: Jakarta Intra-Urban Tollways, a 29 km toll-road project; Metro Manila Skyway, a consortium project in Manila; Surabaya Easter Ring Road, in Surabaya; and Depok-Antasari Toll Road, in Jakarta. Per 31 Desember 2008, kepemilikan secara langsung Perseroan atas saham CMNP adalah sebesar 16.53%. As of December 31st 2008, the Company directly held 16.53% shares in CMNP. PT Global Transport Services PT Global Transport Services PT Global Transport Services (GTS) yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di sektor transportasi udara dan didirikan pada bulan Maret 2007. GTS secara resmi menjadi perusahaan induk dari PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) pada tanggal 17 Desember 2007 saat Perseroan mengalihkan 42,18% saham IAT kepada GTS yang merupakan hasil pembagian dividen oleh Mediacom. Hingga 31 Desember 2008, kepemilikan GTS atas IAT adalah sebesar 66,02 %. PT Global Transport Services (GTS) which is fully owned by the company, engaging in air transportation business and established in March 2007. GTS officially became the holding company of PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) in December 17th 2007, during which time the Company had transferred 42.18% of IAT’s shares to GTS, as dividend shares by Mediacom. As of December 31st 2008, GTS ownerships in IAT was 66.02% PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Portofolio Investasi | Investment Portfolio PT Indonesia Air Transport Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) didirikan lebih dari 40 tahun yang lalu dan pada awalnya hanya menyediakan jasa penerbangan untuk perusahaan-perusahaan minyak, gas bumi dan pertambangan on shore dan off shore. Namun seiring dengan pertumbuhan yang ada, IAT saat ini memiliki kegiatan usaha lainnya di bidang jasa angkutan penerbangan, dimana evakuasi medis merupakan salah satu jasa layanan yang disediakannya. Hingga akhir Desember 2008, IAT telah memiliki 22 armada yang terdiri dari 12 pesawat fixed wing dan 10 helikopter. PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) was first established more than 40 years ago. Initially, it only served flights to oil, gas and mining companies, both on-shore and off-shore. However, as the company grows, IAT currently provides other activities in the air transportation services, that includes medical evacuation services as one of its activities. As of December 2008, IAT owns 22 fleets which includes 12 fixed wing planes and 10 helicopters. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 35 Sumber Daya Manusia 36 | Human Resources Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset paling berharga bagi organisasi, dan sangat menentukan hasil usaha dan aktivitas bisnis. Kualitas SDM yang tinggi akan berpengaruh pada pencapaian tujuan bisnis Perseroan, perluasan aktivitas operasional dan memiliki daya saing yang tinggi. The Company is fully aware that Human Resources is the most valuable asset to an organization, and is a determining factor on the success of the Company’s activities. High quality of human resources will influence the Company’s business achievements, business expansion, and competitive advantage. Perhatian yang sangat tinggi diberikan oleh Manajemen kepada seluruh pegawai untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan pribadi maupun pengembangan organisasi, implementasi budaya kerja Perseroan, sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien dan optimal. Close attention is provided by the management to all employees to develop capabilities and improve professionalism through personality development as well as organizational development, implementation of Corporate working culture, in a way that employees could work more efficiently and optimally. Divisi SDM terus melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap sistem SDM yang diimplementasikan oleh Perseroan, seperti sistem perekrutan, jenjang karir, penilaian kinerja, pelatihan, kompensasi dan benefit serta ketaatan/ kepatuhan terhadap aturan-aturan tenaga kerja yang berlaku. The HR division continues to improve and develop the HR system, implemented by the Company, such as recruitment system, career development, performance appraisal, training, compensation and benefit and compliance to the labor regulations. Peningkatan dan pengembangan SDM Perseroan dilakukan melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan, baik melalui pelatihan internal maupun pelatihan eksternal yang dilakukan dalam bentuk kursus, seminar, dan workshop/ outbound, baik yang diadakan oleh institusi pendidikan di dalam maupun di luar negeri. The Company’s HR improvement and development are done through educational and training programs that are comprehensive and sustainable, both internal and external trainings such as extensive courses, seminars and workshops/outbound which are conducted by domestic and overseas educational institutions. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Sumber Daya Manusia | Human Resources Komposisi karyawan menurut manajemen (Diluar BOC) Composition of Employees According to Management Level 2004 MANAJEMEN Management 2005 2006 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total DIREKTUR | Director 4 11% 4 10% MANAJER | Manager 5 13% 4 10% Asisten Manajer | Assistant Manager 1 3% 1 Supervisor | Supervisor 0 0% 1 STAF | Staff 21 55% NON STAF | Non Staff 7 18% JUMLAH | Total 38 100% 2007 2008 2007 % Jumlah Total 4 8% 4 9% 3 6% 6 12% 8 18% 11 23% 3% 1 2% 1 2% 1 2% 3% 1 2% 1 2% 4 8% 23 59% 31 61% 25 54% 22 46% 6 15% 8 15% 7 15% 7 15% 39 100% 51 100% 46 100% 48 100% % Jumlah Total % 15% 15% 9% 6% 18% 23% 2008 2% 2% 2% 8% 54% 46% Direktur Director Manajer Manager Direktur Director Manajer Manager Asisten Manajer Assistant Manager Supervisor Supervisor Asisten Manajer Assistant Manager Supervisor Supervisor Staff Staff Non Staff Non Staff Staff Staff Non Staff Non Staff Pelatihan Internal Internal Training Ketatnya persaingan menuntut manajemen Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan perbaikan dari sisi kualitas SDM. Perseroan melakukan New Employee Orientation Program (NEOP) yang ditujukan kepada karyawan baru untuk memberikan pengenalan terhadap industri pasar modal, Standard Operating Procedure serta kebijakan/ peraturan yang berlaku di Perseroan. Selain pelatihan internal yang diberikan kepada pegawai baru, pengembangan juga terus diberikan bagi karyawan yang sudah ada, untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahliannya serta menggerakkan motivasi pegawai dalam peningkatan kinerjanya. Bentuk pelatihan “Outbound” dilakukan oleh Perseroan untuk membangun teamwork dan leadership skills baik untuk level staf maupun manajerial. The stiff competition has prompted the Company management to continuously improve its HR quality. The Company carries out New Employee Orientation Program (NEOP) aimed at new employees to provide understanding on the capital market industry, Standard Operating Procedures and applied policy/regulations of the Company. Aside from internal training provided to new employees, developments are continuously provided to existing employees, to increase professionalism, knowledge and expertise as well as drive motivations to improve employees’ performance. The form of “Outbound” training done by the Company is to develop teamwork and leadership skills, both at staff level as well as managers. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 37 Pelatihan Eksternal External Training Berbagai bentuk pelatihan eksternal yang diberikan oleh perseroan kepada pegawai antara lain: a. Pendidikan Analisis Keuangan, Chartered Financial Analyst (CFA) b. Seminar tentang Corporate Finance dan Investment Banking, c. Seminar tentang produk-produk pasar modal seperti obligasi, fixed income instrument, dan reksa dana, d. Seminar tentang Undang-Undang terbaru perpajakan, e. Pelatihan Manajemen Risiko dan Advance Audit Techniques, f. Pelatihan tentang Analisis Fundamental dan Teknikal, g. Pelatihan tentang Service Excellence, Sales & Marketing. Many form of external trainings are provided by the Company to its employees which includes: a. Education on Financial Analysis, Chartered Financial Analyst (CFA), b. Seminar on Corporate Finance and Investment Banking, c. Seminar on capital market products such as bonds, fixed income instruments, and mutual funds, d. Seminar on the latest regulations on taxation, e. Training on Risk Management and Advance Audit Techniques, f. Training on Fundamental and Technical Analysis, g. Training on Service Excellence, Sales & Marketing. Komposisi karyawan menurut Tingkat Pendidikan (Diluar BOC) Composition of Employees According to Level of Education 2004 JENJANG PENDIDIKAN Level of Education 2005 2006 2007 2008 Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total % Jumlah Total S3 | Doctorate 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% S2| Master 3 8% 2 5% 1 2% 3 7% 6 13% 20 53% 21 54% 29 57% 26 57% 26 54% 5 13% 6 15% 10 20% 7 15% 7 15% S1| Bachelor DIPLOMA | Diploma NON AKADEMI | Non Academic 10 26% 10 26% 11 22% 10 22% 9 19% JUMLAH | Total 38 100% 39 100% 51 100% 46 100% 48 100% 57% 54% 15% 2007 15% 2008 22% 19% 7% 13% S1 Bachelor S2 Master S1 Bachelor S2 Master Diploma Diploma Non Akademi Non Academic Diploma Diploma Non Akademi Non Academic Melalui usaha-usaha ini, diharapkan terjadi peningkatan kinerja bagi pegawai-pegawai Perseroan. 38 % PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Through such efforts, it is expected that there would be significant improvement in the Company’s employees performance. Sumber Daya Manusia | Human Resources Perseroan juga menerapkan “compensation based on performance” untuk mendorong peningkatan kinerja dan kepuasan pegawai. Selain itu Perseroan juga memperhatikan peningkatan kesejahteraan pegawai dengan memberikan berbagai Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/ JAMSOSTEK, Skala Gaji diatas UMR, jaminan perawatan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, melahirkan, kacamata) yang terus disesuaikan dengan kebutuhan pegawai. Program Dana Pensiun diadakan dengan tujuan untuk menciptakan iklim kerja yang aman dan nyaman. Ditahun 2008, Perseroan telah memberikan bonus kepada pegawai. Bonus diberikan dengan memperhitungkan prestasi kerja individu masingmasing pada tahun 2007 yang didasarkan melalui hasil Performance Appraisal. The Company also applies “compensation based on performance” to support the increased performance and satisfaction of the employees. Besides, the Company also pays close attention on the welfare of its employees by providing New Year allowances, social insurance coverage (JAMSOSTEK), wages above the UMR (minimum wage), health benefits (inpatient, outpatient, maternity, spectacles) that are continuously being adjusted according to the employees’ needs. Pension Fund programs are provided with the aim to create a secured working climate. In 2008, the Company paid bonuses to its employees. Bonuses were distributed based in each individual’s achievements in 2007, as shown in the performance appraisal. Rotasi pegawai merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi pegawai. Talent inventory digunakan oleh Perseroaan untuk menempatkan pegawai sesuai dengan potensinya. Sedangkan Struktur Perseroan yang memiliki lebih dari satu bidang usaha merupakan sebuah keuntungan karena Perseroan dapat lebih leluasa dalam menempatkan pegawainya. Employee rotation is one of the methods to develop employees’ potentials. Talent inventory is used by the Company to place employees according to their potentials. The Company’s structure with more than one business units has an advantage, that gives it the flexibility to allocate its human resources. Hingga tanggal 31 Desember 2008, SDM Perseroan berjumlah 48 orang, termasuk didalamnya 3 orang Direktur. As of December 31st, 2008, the Company had 48 employees, including three Directors. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 39 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Implementasi Tata Kelola Perusahaan dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, termasuk akuntabilitas, transparansi, indepedensi, dan kewajaran. The Good Corporate Governance practices are implemented in accordance with the existing standards and regulations, that includes accountability, transparency, independency and fairness. 40 Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dalam menjalankan usahanya. GCG telah terbukti dapat mengoptimalkan kinerja Perseroan, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan para pemangku kepentingan, terutama para investor. In carrying out its business, the Company continues to implement Good Corporate Governance (GCG) principles. Herewith, GCG has been proven successful in optimizing the Company’s performance, hence, the confidence of the stakeholders are enhanced, especially that of the investors’. Implementasi GCG dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, termasuk akuntabilitas, transparansi, indepedensi, dan kewajaran. Dalam jangka panjang, GCG dapat meningkatkan kinerja Perseroan secara signifikan, yang kemudian dapat meningkatkan reputasi Perseroan di mata masyarakat. The Good Corporate Governance practices are implemented in accordance with the existing standards and regulations, that includes accountability, transparency, independency, and fairness. In the long-term, GCG can significantly improve the Company’s performance, which consequently will enhance its reputation. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Pada dasarnya, tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan diterapkan dengan tujuan: 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja antar bagian dalam Perseroan. 2. Meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas pengelolaan Perseroan kepada para pemangku kepentingan. 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan. 4. Mendorong pengembangan usaha, pengelolaan sumberdaya, dan pengelolaan risiko secara lebih efektif untuk meningkatkan nilai Perseroan. 5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi. 6. Menjadi dasar implementasi budaya perusahaan. Basically, the main objectives of Good Corporate Governance includes: 1. To guide and control the inter-relationships within the Company. 2. To enhance the transparency and the accountability of the management towards the stakeholders. 3. To establish a clear distinction regarding the working relationships of the Company with its stakeholders. 4. To encourage business development, managing Company’s resources, and carry out effective risk management to increase the corporate values. 5. To direct and materialize the Company’s vision and mission. 6. To be the foundation to implement corporate culture. Dalam Perseroan, struktur tata kelola perusahaan dibentuk dari beberapa bagian utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit, serta Direksi yang dibantu oleh Divisi Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan. Within the Company, the structure of GCG is formed by several divisions that includes the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners (BOC) assisted by the Audit Commitee, and the Board of Directors (BOD) assisted by the Internal Audit Division and the Corporate Secretary. Rapat Umum Pemegang Saham The General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum tertinggi pengambil keputusan dalam Perseroan yang ketentuannya telah diatur undang-undang atau anggaran dasar Perseroan. Di dalam RUPS, Komisaris dan Direksi wajib melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerjanya berkaitan dengan pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham. The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest level of decision making process within the Company, in which it is stipulated in the regulations or the Articles of Association of the Company. During GMS, the Commissioners and the Directors bears the responsibility to report the Board’s performance in managing the Company to the shareholders. Pada tahun 2008, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan secara bersamaan pada tanggal 9 Mei 2008. RUPST dan RUPSLB tersebut dilaksanakan sesuai dengan tata cara RUPS yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun jumlah pemegang saham yang hadir atau terwakili oleh kuasanya dalam RUPST adalah sebanyak 85,78% dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah atau setara dengan 6.207.628.778 lembar saham In 2008, the Company conducted Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) simultaneously on May 9th, 2008. The AGMS and the EGMS were convened according to the ordinance of the GMS defined in the law and regulations. The number of shareholders or its representatives whom have attended the meeting in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) were 85.78% of the total shares with voting rights, or equal to 6,207,628,778 shares. Pemberitahuan rencana RUPS telah disampaikan kepada BAPEPAM pada tanggal 3 April 2008 yang dilanjutkan dengan publikasi di 2 harian surat kabar yaitu : Seputar Indonesia dan Bisnis Indonesia sebagai berikut: - Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB pada tanggal 10 April 2008 - Panggilan RUPST dan RUPSLB pada tanggal 24 April 2008 Initiatives to convene the GMS were informed to the BAPEPAM on April 3rd, 2008 by placing advertisements on 2 newspapers: Seputar Indonesia and Bisnis Indonesia, with the following message: - Announcement of AGMS and EGMS dated on April 10th, 2008. - Invitation to the AGMS and EGMS dated April 24th, 2008. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 41 42 Adapun hasil-hasil dari RUPST dan RUPSLB telah dipublikasikan melalui harian Seputar Indonesia dan Bisnis Indonesia pada tanggal 12 Mei 2008. The resolution of the AGMS and the EGMS were published in Seputar Indonesia and Bisnis Indonesia newspapers on May 12th, 2008. RUPST menghasilkan beberapa keputusan terkait dividen dan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2007, persetujuan pemberian hak eksklusif terhadap Komisaris untuk menentukan jumlah gaji dan tunjangan Direktur dan penyerahan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan honorarium bagi Komisaris. RUPST tersebut juga menyepakati perubahan pada struktur Dewan Direksi menyusul pengunduran diri Bapak Stephen K. Sulistyo, Bapak Oerianto Guyandi, dan Ibu Beti Puspitasari Santoso sebagai Direktur Perseroan. Posisi mereka kemudian digantikan oleh Bapak Darma Putra dan Bapak Felix Ali Chandra. The AGMS resulted in some approvals related to the distribution of dividend and net income of the Company for the book year ended on December 31st, 2007, the endorsement of an exclusive right for the Commissioners to determine the amount of salaries and allowances for the Directors and a delegation of authority to the Commissioners Meeting to determine the remuneration package for the Commissioners. The AGMS also approved on the changes in the structure of the Board of Directors following the resignation of Mr. Stephen K. Sulistyo, Mr Oerianto Guyandi, and Mrs. Beti Puspitasari Santoso as Directors of the Company, whom were replaced by Mr. Darma Putra and Mr. Felix Ali Chandra. Sementara itu, RUPSLB juga menghasilkan beberapa keputusan antara lain: menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan dalam rangka konversi Tanda Bukti Utang Konversi, menyetujui pembelian kembali (Buy Back) saham Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar serta menyetujui pemberian Management and Employee Stock Option Program (MESOP). Meanwhile, EGMS also resulted in some approvals related to authorization of the Board of Commissioners regarding Convertible Bonds, Buy Back of the Company shares at the maximum of Rp 500 billion, and Management and Employee Stock Option Program (MESOP). Dewan Komisaris The Board of Commissioners Merupakan para profesional yang dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris terdiri dari 8 anggota, 3 diantaranya merupakan Komisaris Independen. Dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan serta mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, Dewan Komisaris juga berfungsi melakukan tindakan pengawasan atas kebijakan yang dilakukan oleh Direksi. The Board of Commissioners are professionals appointed by the the GMS. The Board consists of 8 members, in which 3 are Independent Commissioners. The Board of Commissioners are responsible to supervise the management of the Company, its business plans and annual budget, and to oversee the implementation of the Company’s Article of Association and the decisions of the GMS. Furthermore, the Board of Commissioners also oversee the policies made by the Directors. Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 9 Mei 2008, susunan Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan dimana komposisinya adalah sebagai berikut: According to the results of AGMS dated May 9th, 2008, there were no changes to the structure of the Board of Commissioners, as follows: Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo President Commissioner : Hary Tanoesoedibjo Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen : Nasrudin Sumintapura Vice President Commissioner and Independent Commissioner : Nasrudin Sumintapura PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiowati Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo Commissioner : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiowati Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo Komisaris Independen : Sedia Oetomo Posma Lumban Tobing Independent Commissioner : Sedia Oetomo Posma Lumban Tobing Rapat Dewan Komisaris Meeting of The Board of Commissioners Perseroan menyadari bahwa Rapat Dewan Komisaris bisa dijadikan salah satu ukuran efektivitas pengendalian perusahaan. The Company is fully aware that The Board of Commissioners Meeting could be a measure on the effectiveness of the control of the Company. Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurangkurangnya 2 kali dalam setahun. Selama tahun 2008, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan persentase kehadiran sebesar 100%. Selain itu juga telah diadakan rapat koordinasi Komisaris dan Direksi sebanyak 2 kali dengan persentase kehadiran 100%. Di luar itu, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sewaktuwaktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama, salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris maupun Direktur. Seluruh keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Dewan Komisaris selalu diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. The Board of Commissioners arrange periodic meetings at least twice a year. During 2008, the Board of Commissioners has arranged 4 meetings having 100% attendances. Moreover, coordination meetings of the Commissioners and the Directors were also held twice with 100% attendances. Meeting of the Board of Commissioners could also be held anytime on written request by the President Commisioner, or by a single or more Commissioners or Directors. All decisions of the Board of Commisioners’ meeting are always based on consensus and deliberation. Dewan Direksi Board of Directors Direksi bertugas untuk menjalankan pengurusan Perseroan demi kepentingan Perseroan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi diberi kebebasan untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan, namun Direksi tetap harus menempatkan efisiensi dan keefektifan sebagai kriteria utamanya. Untuk hal-hal yang sifatnya strategis, Direksi perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris ataupun Pemegang Saham. The Directors have the duties to manage the Company and protect its interest based on pre-determined objectives. The Directors are provided with the freedom to take decisions, however, the Directors should consider efficiencies and effectiveness as its main criteria. On strategic matters, the Directors require the approval of the Commissioners or the shareholders. Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 9 Mei 2008, terdapat perubahan susunan Dewan Direksi sebagai berikut: According to the resolution of the AGMS dated May 9th, 2008, the composition of the Board of Directors changed to: Direktur Utama: Hary Djaja President Director : Hary Djaja Direktur: Darma Putra Felix Ali Chendra Director : Darma Putra Felix Ali Chendra PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 43 44 Rapat Direksi Meeting of The Board of Directors Sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun Rapat Direksi diselenggarakan. Hal ini dilakukan guna menjamin terlaksananya tugas-tugas Direksi. Rapat Direksi dapat pula diadakan apabila ada permintaan tertulis dari Direktur Utama, salah seorang atau lebih Direktur ataupun anggota Dewan Komisaris. The Board of Directors meetings are convened at least twice a year. This is to ensure the implementation of the duties of the Directors. The Board of Director’s meeting could be held on written request by the President Director, or by a single or more Directors or Commissioners. Rapat Direksi membahas masalah strategis dan operasional perusahaan, kebijakan dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Menjelang akhir tahun, Direksi menyusun anggaran untuk tahun depan, yang dilaporkan kepada Dewan Komisaris. The Director’s meeting discusses strategic and operation matters, policies and other important aspects of the Company. Towards the end of the year, the Directors prepared budget for the following year, and to be reported to the Board of Commissioners. Selama tahun 2008, Direksi telah mengadakan rapat berkala sebanyak 6 kali dengan persentase kehadiran 100%. During 2008, the Directors has convened its periodical meeting as much as 6 times, with 100% attendance. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat dengan para manager dari tiap-tiap divisi seminggu sekali untuk melakukan pembahasan mengenai masalah operasional Perseroan, pelaksanaan perencanaan strategis serta upaya pencapaiannya. Moreover, the Directors also held meetings with the managers of every division once a week to discuss the progress of the Company’s operations, implementation of its strategic plans and achievements reached. Komite Audit Audit Committee Komite Audit merupakan pihak independen yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugasnya dengan berpegang pada Pedoman Kerja. Komite audit bertugas dalam mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas lainnya berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : - Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan. - Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal. - Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal. - Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. The Audit Committee is an independent party that reports to the Board of Commissioners and carries out its duties based on the work guideline. The Audit Committee is responsible to identify matters that requires the attention of the Board of Commissioners, and have the following duties: PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 a. To review the financial information to be released by the Company, including financial report, projection and other information, such as : - To review the effectiveness of internal control system. - To assess the activities and audit result performed by External Auditor. - To review the independency and objectiveness of the External Auditor. - To review and assess the adequacy of the audit performed by External Auditor . b. To review the compliance of the Company to the capital market regulations and other rules or regulation related to the Company’s activities. c. To review the auditing activities of the Internal Auditor. Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. g. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit. d. To report the risks and the implementation of risk management by the Board of Directors to the Board of Commissioners. e. To review and report to the Board of Commissioners any complaints about the company. Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan. The Audit Committee Meetings are held at least twice a year. Reports of each Audit Committee meetings are written and submitted to the Board of Commissioners along with the opinions and recommendations of the Audit Committee. Sepanjang tahun 2008, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Komite Audit tidak terdapat temuan-temuan yang bersifat material. During 2008, the Audit Committee has held 4 meetings, and based of the analysis of the Audit Committee, there were no material findings. Komite Audit Perseroan diketuai oleh Wakil Komisaris Utama yang merupakan Komisaris Independen, yaitu Nasrudin Sumintapura. Sementara anggotanya adalah: Patia Mamontang Simatupang dan Teddy S. Widjojo The Audit Committee of the company is being led by Vice President Commissioner, which is an independent Commissioner, namely Nasrudin Sumintapura. Its members consists of Patia Mamontang Simatupang and Teddy S. Widjojo. f. To keep the confidentiality of documents, data and information related to the Company. g. To prepare the guidance of the Audit Committee. Robert Satrya Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Berdasarkan peraturan yang telah ditentukan oleh Bapepam-LK, diperlukan adanya Sekretaris Perusahaan. Dimana Sekretaris Perusahaan ditugaskan untuk mengikuti perkembangan pasar modal, terutama peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal, menyebarkan informasi kepada publik, yang berhubungan dengan kondisi perseroan, memberikan saran kepada Based on the regulations determined by Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (BapepamLK), a Corporate Secretary is required. The Corporate Secretary’s duties would be to follow the developments of the capital market, primarily the capital market regulations, dissemination of information to the public related to the condition of the Company, provide advice to PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 45 46 Direksi dalam rangka memenuhi ketentuan UndangUndang Pasar Modal dan menjadi penghubung antara perusahaan dengan Bapepam-LK dan para pemangku kepentingan, terutama para investor. the Directors to comply to the Capital Market regulations and to act as liaison between the Company and BapepamLK, and with the stakeholders, mainly the investors. Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah membuat laporan kepada Direktur Utama, baik secara lisan maupun tulisan. Sekretaris Perusahaan tahun 2008 dijabat oleh Robert Satrya. Responsibilities of the Corporate Secretary are to develop reports to be presented to the President Director, both verbally as well as in written. The Corporate Secretary for the year 2008 is presided by Robert Satrya. Robert Satrya menjabat sebagai Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Lahir pada tahun 1963, memperoleh gelar Bachelor of Science in Financial Management, dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan memperoleh Master of Applied Finance, University of Western Sydney pada tahun 1999. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). Robert Satrya was first appointed as Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations of the Company since September 2006. Born in 1963, obtained his Bachelor of Science in Financial Management from California State University of Long Beach, California, United States in 1986, and received his Master of Applied Finance from University of Western Sydney in 1999. Previously, he had experiences as Senior Vice President and as Special Assistant to President Director of the Company, as President Director of PT Asia Media Internasional (20012003) and as Director of Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). Hubungan Investor Investor Relations Hubungan Investor (HI) berkewajiban untuk memberikan informasi secara transparan mengenai kinerja Perseroan kepada para investor ataupun analis. Hal ini diyakini dapat memberikan dampak positif pada setiap pertemuan yang dilakukan karena dengan adanya komunikasi yang baik, kepercayaan investor dan analis terhadap Perseroan semakin meningkat. Investor Relations (IR) is responsible to provide transparent information regarding the Company’s performance to the investors or analysts. Such activities are believed to have positive impacts because good communications can boost investors and analysts’ confidence and trust in the Company. Setiap bulan, HI Perseroan mengadakan pertemuan dengan HI beberapa anak perusahaan untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan masingmasing perusahaan yang meliputi kinerja, kemajuan, progres, dan rencana strategi perkembangan usaha ke depan. Every month, IR of the Company conducts meetings with several IR from subsidiaries in order to exchange information regarding the development of each company such as performance, progresses made, and any future business strategic development plans. Sepanjang 2008, Perseroan telah melakukan Roadshow ke luar negeri, yaitu ke London dan New York. Selain itu Perseroan juga mengadakan “one on one” meeting dengan beberapa perusahaan baik lokal maupun asing. Throughout 2008, the Company has conducted roadshows to foreign countries, such as to London and New York. Furthermore, the Company had also arranged “one-on-one” meetings with several investors, both local and foreign. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Litigasi Litigation Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, perpajakan atau sengketa perburuhan maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Currently, the Company does not have any kind of legal disputes such as civil, criminal, bankruptcy, taxation or labour matters, nor it has any cases in the National Arbitrage Agency of Indonesia (BANI). Informasi dan Data Perusahaan Corporate Data and Information Sebagai perusahaan yang sudah go public, informasi dan data Perseroan tersedia dan dapat diberikan kepada siapapun yang memerlukannya, sepanjang informasi atau data tersebut merupakan informasi dan data yang boleh diketahui secara umum seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Press Release, dan sebagainya. Informasi tersebut dapat diakses melalui website Perseroan yaitu www.bhakti-investama.com Being a listed Company, Corporate data and information is available and can be obtained by anyone who requires it, as long as the information or data are intended for the public, such as financial report, annual report, press release, etc. The information can be accessed through the Company’s website at www.bhakti-investama.com PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 47 Manajemen Risiko 48 | Risk Management Risiko Usaha Business Risk Seperti halnya dunia usaha pada umumnya, Perseroan juga tidak luput dari berbagai risiko usaha baik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat menurunkan pendapatan Perseroan. Adapun risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: Like other businesses in general, the Company is also confronted to business risks caused by internal and external factors, that can affect the Company’s revenues. The business risks that maybe encountered by the Company are as follows: 1. Risiko investasi Faktor internal seperti kemampuan manajemen dalam bidang pengelolaan investasi, manajemen risiko, kebijakan strategi, dan faktor eksternal seperti kepercayaan para investor sangat mempengaruhi usaha di bidang investasi. Apabila Perseroan tidak dapat mengantisipasi hal tersebut dengan baik maka akan berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan. 2. Risiko sebagai perusahaan induk Pendapatan anak-anak perusahaan pada dasarnya sangat mempengaruhi pendapatan Perseroan sebagai perusahaan induk. Apabila pendapatan usaha anak perusahaan menurun, otomatis pendapatan Perseroan juga akan menurun. 1. Investment Risk Internal factors such as its capability of investment management, risk management, strategic policies, and external factors such as investors’ confidence very much influence the Company’s investment banking business. If the Company can not anticipate these matters cautiously, it would adversely affect its revenues. 3. Risiko perekonomian Kondisi perekonomian yang kurang kondusif dapat menyebabkan menurunnya kepercayaan para investor untuk menanam modalnya di Indonesia. Hal ini tentunya berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan. 3. Economic risk Unconducive economic condition could lower investors’ confidence to invest in Indonesia. This in turn will definitely affect the Company’s performance. 4. Risiko peraturan pemerintah Adanya peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi Perseroan, misalkan peraturan yang berkaitan dengan penggabungan usaha (merger) dan akuisisi dapat berpengaruh secara negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan investasi. 4. Regulatory risk New regulations issued by the government could give significant effect to the Company. For example, regulations related to mergers and acquisitions may have negative impacts on the Company’s business, particularly being an investment company. 5. Risiko teknologi Persaingan yang semakin ketat akan memaksa Perseroan untuk lebih memperhatikan perkembangan sistem dan teknologi yang dibutuhkan. Ketidakmampuan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan. 5. Technology risk Tight competition may force the Company to pay more attention to the required system and technology development. Incapability to anticipate technology changes may have negative effect to the Company. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 2. Corporate risk As a holding company, its revenues depend mainly on the contribution from its subsidiaries. If the revenues from its subsidiaries decrease, the Company’s revenues will also drop. Manajemen Risiko | Risk Management 6. Risiko persaingan Adanya perusahaan sejenis akan menimbulkan tingkat persaingan yang ketat dalam hal memperebutkan pangsa pasar sehingga dapat berakibat menurunnya tingkat pendapatan Perseroan. 6. Competition risk The presence of similar company would increase the level of competition in obtaining larger market segment. This in turn may reduce the revenue of the Company. 7. Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban Perseroan dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat, sementara di sisi lain seluruh pendapatan dan beban Perseroan berupa mata uang Rupiah. 7. Currency Risk The weakening exchange value of IDR to foreign currencies would give a negative effect to the Company’s ability to fulfil its obligations made under the US dollars currency, especially in this case all of the Company’s revenues are in Rupiah currency. Manajemen Risiko Risk Management Perseroan senantiasa beupaya untuk berhati-hati dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini, Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko guna mengukur serta menilai risiko apa saja yang dihadapi Perseroan. Pada saat yang sama, pengelolaan manajemen risiko tersebut selalu dikembangkan dan disempurnakan untuk memperoleh hasil yang maksimal. The Company continues to be cautious in conducting its business activities. In this regard, the Company applies risk management system to measure and value what kind of risks being faced by the Company. Simultaneously, the risk management system continues to be developed and adjusted to obtain maximum results. Tujuan utama pengelolaan risiko Perseroan adalah untuk memastikan kesinambungan, profitabilitas dan pertumbuhan usaha berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Proses pengelolaan risiko tersebut diantaranya termasuk: identifikasi dan pembuatan peta risiko (risk mapping), kuantifikasi dan pengukuran risiko (risk measurement and assessment), penanganan risiko (risk treatment) serta kebijakan manajemen risiko. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Perseroan diharapkan dapat mengantisipasi segala kemungkinan risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang. The main objective of the Company’s risk management is to ensure sustainability, profitability and business growth that progresses along with the vision and mission of the Company. The risk management process includes: risk mapping, risk measurement and assessment, risk treatment and risk management policy. Based on these processes, the Company is expected to anticipate all possible risks that could occur in the future. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 49 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 50 Perseroan menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bentuk investasi sosial yang dapat memberikan manfaat secara berkesinambungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Upaya Perseroan untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan diyakini dapat meningkatkan kepercayaan Perseroan di mata investor. The Company is fully aware that Corporate Social Responsibility (CSR) is a social investment that would bring sustainable advantage to the community and its surroundings. The Company’s efforts to continuously provide positive contributions to the community as part of corporate social responsibility is believed to be able to increase investor confidence towards the Company. Salah satu implementasi dari tanggung jawab sosial tersebut ditunjukkan oleh Perseroan dalam bentuk sumbangan uang tunai dan hewan kurban saat menjelang Ramadhan dan Idul Adha. One of the implementations of CSR is presented by the Company in the form of cash and live stock donations during the Ramadhan and the Idhul Adha festival. Wujud kepedulian Perseroan terhadap kegiatan sosial dan lingkungan juga dilakukan melalui anak-anak Perusahaan, seperti Bakti Sosial yang diadakan oleh Bhakti Finance, RCTI Peduli, Global TV Peduli, MNCN Peduli, Sindo Peduli, dan Jalinan Kasih. The Company’s concern towards the community and the environment are also delivered through its subsidiaries such as social contributions by Bhakti Finance, RCTI Peduli, Global TV Peduli, MNCN Peduli, Sindo Peduli, and Jalinan Kasih. RCTI Peduli RCTI Peduli RCTI Peduli merupakan sebuah organisasi sosial yang dibentuk RCTI dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan RCTI sebagai perwujudan fungsi sosialnya. Lingkup kegiatan RCTI Peduli adalah sebagai berikut: RCTI Peduli is a social organization that was established by RCTI and is an integral part of the social function activities of RCTI. The scope of activities of RCTI Peduli are as follows: PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 1. Kegiatan penanggulangan bencana alam yang terdiri dari: (a) Tahap Tanggap Darurat yang meliputi penyaluran sembilan bahan makanan pokok, obatobatan, pelayanan kesehatan, tenda/pemukiman sementara, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam keadaan darurat; (b) Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang meliputi pembangunan baru atau rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum lainnya. 2. Kegiatan sosial non-bencana alam yang meliputi bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta bidang fasilitas sosial dan umum. 1. Activities dealing with natural disasters including: (a) Emergency Stage, covering the supply of nine essential basic goods, medicines, health services, tents/temporary accommodations, as well as other services as required during the emergency situation; (b) Rehabilitation and Reconstruction Stage, which include the new construction or rehabilitation of educational facilities, health, housing, social facilities, and other public facilities. Global TV Peduli Global TV Peduli Global TV Peduli bertujuan untuk membantu korban bencana alam dengan cara menghimpun dana masyarakat dan kemudian disalurkan kepada para korban bencana alam. Bantuan yang diberikan antara lain dalam bentuk: bantuan pemulihan mental dan trauma untuk korban gempa di Bengkulu dan pemberian pakaian, makanan, dan bahan bangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Global TV Peduli is aimed to support the victims of natural disasters by collecting funds from the society, and channel these funds back to the victims of the natural disasters. Aids provided includes mental and trauma recovery centers for the victims of the Bengkulu earthquake and food, clothes and building materials for victims in Central and East Java. 2. Non-disaster social activities involving assistance in education, health, economic development of communities, as well as social and common facilities. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 51 52 MNCN Peduli MNCN Peduli Berbagai kegiatan MNCN Peduli yang telah dilakukan selama tahun 2008 adalah: 1. Bantuan donor darah yang diadakan pada tanggal 18 Maret dan 10 November 2008 dengan tujuan untuk membantu program PMI dalam memenuhi kebutuhan darah. 2. Baksos pemeriksaan gigi gratis bagi masyarakat sekitar Muara Karang yang diadakan pada tanggal 9 Januari 2008. 3. Program “Berbagi Bersama” yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan 2008 dan menjelang hari Natal 2008. Several MNCN Peduli activities taken place during 2008 includes: 1. Blood donor activities held on March 18th and November 10th, 2008 with the objective to help the Indonesian Red Cross (PMI) fulfil its blood demands. 3. ‘Berbagi Bersama’ or sharing program held during the month of Ramadhan 2008 and during Christmas 2008. Jalinan Kasih Jalinan Kasih Jalinan Kasih merupakan program yang bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukan khususnya di bidang kesehatan. Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk jaminan pengobatan di rumah sakit-rumah sakit tertentu yang dirujuk. Jalinan Kasih is a program aimed to collect funds from the society and to be channeled back to the community in need, especially in the field of health. Aids provided are in the form of medical treatments at appointed hospitals. SINDO Peduli SINDO Peduli Pada tanggal 30 Agustus 2008, kegiatan yang dilakukan oleh SINDO Peduli adalah menyalurkan sumbangan pembaca SINDO kepada masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban gempa. Adapun daerah penerima bantuan tersebut adalah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, dan Yogyakarta. On August 30th, 2008, activities held by SINDO Peduli were collecting funds from the readers of SINDO, and then distributed them to the earthquake victims of Yogyakarta region. Regions that received the aids were Sumbermulyo village, Bambanglipuro district, Bantul district, and Yogyakarta city. Bakti Sosial Bhakti Finance Bakti Sosial Bhakti Finance Bertepatan dengan Ulang Tahun ke-19 PT Bhakti Finance pada tanggal 14 November 2008, diadakan pula kegiatan Bakti Sosial. Acara tersebut diselenggarakan di Yayasan Panti Asuhan Nurul Janah dimana terdapat penyerahan sejumlah uang yang ditujukan untuk pembinaan yayasan tersebut berikut bingkisan untuk anak-anak asuhnya. In conjunction with the anniversary of PT Bhakti Finance on November 14th, 2008, a social activity was held at Nurul Janah Orphanage Foundation. Funds and aids were donated for the development of the foundation and the orphanage themselves. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 2. Free dental treatment to the community surrounding the Muara Karang area, held on January 9th, 2008. Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis dengan pengalaman beberapa tahun dalam mengatasi krisis ekonomi, Perseroan percaya bahwa pada tahun 2009 akan terdapat peluang yang dapat membawa keuntungan bagi Perseroan. With several years of experience in overcoming economic crisis, the Company is confident that in 2009, there will come opportunities that would benefit the Company. Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Kondisi Perekonomian Indonesia Pada kuartal pertama dan kedua di tahun 2008, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Namun pada kuartal ketiga dan keempat, Indonesia mulai terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang diawali di Amerika Serikat sejak tahun 2007. Indonesian Economic Condition During the first and second quarter of 2008, the Indonesian economy has made quite a positive growth. However, during the third and fourth quarter, Indonesia has started to be affected by the subprime mortgage started in the United States since 2007. Dampak krisis ekonomi global tersebut telah menunjukkan perkembangan negatif dengan laju inflasi sebesar 0,04% pada bulan Desember 2008, penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi 8,25%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 1.340 atau turun 51% dibanding tahun 2007 yang berada pada level 2.745. The impact of the global economic crisis resulted in a negative growth with inflation reaching 0.04% in December 2008, decreased in Bank Indonesia interest rate to 8.25%, and the fall of composite index to 1,340 level or fell by 51% compared to 2007 of 2,745. Namun, dengan pengalaman beberapa tahun dalam mengatasi krisis ekonomi, Perseroan percaya bahwa pada tahun 2009 akan terdapat peluang yang dapat membawa keuntungan bagi Perseroan. However, with several years of experience in overcoming economic crisis, the Company is confident that in 2009, there will come opportunities that would benefit the Company. Informasi Umum Laporan Keuangan yang terdapat dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche and Tohmatsu) yang terdapat pada halaman 73 dari Laporan Tahunan ini. General Information The financial report contained in this chapter should be read along with the audited consolidated financial statement of the company and its subsidiaries which has been audited by Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Rekan (a member of Deloitte Touche and Tohmatsu) in page 73 of this Annual Report. Laba (Rugi) Perseroan Profit and Loss Statement Pendapatan Usaha Pada tahun 2008, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,94 triliun, atau meningkat sebesar 23% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,85 triliun. Total Revenues In 2008, the Company has successfully recorded a total consolidated revenue of Rp 5.94 trillion, an increase of 23% compared to the previous year of Rp 4.85 trillion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 53 Kontribusi Pendapatan Usaha Kenaikan pendapatan terutama dikontribusikan dari kenaikan pendapatan dalam sektor media dan penyiaran serta media berbasis pelanggan yang meningkat dari sebesar total Rp 3,25 triliun menjadi sebesar Rp 4,56 triliun, dengan dikonsolidasikannya pendapatan usaha Mediacom secara keseluruhan. Revenue Contribution The considerable improvement in revenues was attributable to the increase of revenues contributed by media and broadcasting, and subscriber based media which experienced a significant growth from total Rp 3.25 trillion to Rp 4.56 trillion based on the fully consolidation of Mediacom’s revenues. Adapun secara keseluruhan, sumber pendapatan Perseroan per segmen dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut : 1. Media dan penyiaran sebesar Rp 3,78 triliun 2. Jasa telekomunikasi dan teknologi informasi sebesar Rp 827,53 miliar 3. Media berbasis pelanggan sebesar Rp 776,06 miliar 4. Transportasi sebesar Rp 292,91 miliar 5. Investment banking sebesar Rp 87,13 miliar 6. Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen sebesar Rp 140,33 miliar 7. Komisi perantara pedagang efek sebesar Rp 25,48 miliar 8. Jasa manajer investasi sebesar Rp 8,93 miliar 9. Lainnya sebesar Rp 5,14 miliar The Company’s revenues in 2008 were derived from : Biaya Operasional dan Laba Usaha Seiring dengan meningkatnya kinerja Perseroan, biaya operasional Perseroan juga mengalami kenaikan dari sebesar Rp 3,73 triliun di tahun 2007 menjadi sebesar Rp 5,31 triliun di tahun 2008, yang terutama disebabkan karena meningkatnya beban langsung dari Rp 1,94 triliun menjadi Rp 3,04 triliun dan biaya umum dan administrasi dari sebesar Rp 1,31 triliun menjadi sebesar Rp 1,64 triliun. Operating Expenses and Income from Operations In line with the increase of the revenues, the operating expenses also rose from Rp 3.73 trillion in 2007 to Rp 5.31 trillion in 2008, due to the increase of direct costs from Rp 1.94 trillion to Rp 3.04 trillion and the general and administration expenses from Rp 1.31 trillion to Rp 1.64 trillion. Perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp 637,74 miliar atau menurun sebesar 43% dari sebesar Rp 1,11 triliun di tahun 2007. The Company recorded a consolidated operating income of Rp 637.74 billion, a decrease of 43% compared to the previous year of Rp 1.11 trillion 1. Media and broadcasting of Rp 3.78 trillion 2. Telecommunication and information technology services of Rp 827.53 billion 3. Subscriber based media of Rp 776.06 billion 4. Transportation of Rp 292.91 billion 5. Investment banking of Rp 87.13 billion 6. Leasing and consumer financing of Rp 140.33 billion 7. Brokerage commissions of Rp 25.48 billion 8. Fund management fees of Rp 8.93 billion 9. Others of Rp 5.14 billion Kinerja Keuangan (dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah) Financial Performance 1,114.1 5,943.5 1,596.3 695.2 1,258.1 637.7 4,849.0 355,3 Pendapatan Revenue Laba Usaha Operating Income 2008 54 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 2007 EBITDA EBITDA Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss) Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis EBITDA EBITDA Likuiditas Perseroan pada tahun 2008 ditunjukkan dengan EBITDA konsolidasi mencapai Rp 1,26 triliun, yang pada tahun tersebut mengalami penurunan sebesar 21% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,60 triliun. The Company’s liquidity was indicated by the consolidated EBITDA of Rp 1.26 trillion, which experienced a decrease of 21% compared to the previous year of Rp 1.60 trillion. Penghasilan (Beban) Lain-Lain Pada tahun 2008, Perseroan membukukan total beban lain-lain bersih sebesar Rp 964,60 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh adanya rugi kurs mata uang asing serta beban bunga dan keuangan masing-masing sebesar Rp 539,64 miliar dan Rp 730,26 miliar. Other Income (Charges) In 2008, the Company recorded total other charges of Rp 964.60 billion, derived from the loss on foreign exchange and interest and financial charges amounted to Rp 539.64 billion and Rp 730.26 billion respectively. Laba (Rugi) Bersih Perseroan membukukan rugi bersih konsolidasi sebesar Rp 355,26 miliar pada tahun 2008. Net Income (Loss) The Company recorded a consolidated net loss of Rp 355.26 billion in 2008. Laba (Rugi) Per Saham Dasar Seiring dengan rugi bersih yang dibukukan Perseroan, maka rugi per saham dasar yang tercatat adalah sebesar Rp 49 pada tahun 2008. Basic Earnings (Loss) per Share In line with the net loss, the Company has registered basic loss per share amounted to Rp 49 in 2008. Neraca Balance Sheet Jumlah Aset Per tanggal 31 Desember 2008, aset konsolidasi Perseroan adalah sebesar Rp 17,76 triliun, atau menurun sebesar 10% jika dibandingkan dengan aset konsolidasi tahun sebelumnya sebesar Rp 19,74 triliun. Total Assets As of 31st December 2008, the consolidated assets of the Company was recorded at Rp 17.76 trillion, a decrease of 10% compared to last year consolidated assets of Rp 19.74 trillion. Aset Lancar Perseroan membukukan aset lancar konsolidasi yang menurun dari sebesar Rp 8,22 triliun menjadi sebesar Rp 7,60 triliun, yang terutama disebabkan karena menurunnya kas dan setara kas dari sebesar Rp 3,22 trilliun menjadi sebesar Rp 1,46 triliun. Current Assets The current assets of the Company dropped slightly from Rp 8.22 trillion to Rp 7.60 trillion, particularly deriving from the decrease of the cash and cash equivalents from Rp 3.22 trillion to Rp 1.46 trillion. Aset Tidak Lancar Per 31 Desember 2008, aset tidak lancar konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp 10,17 triliun, atau menurun 12% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 11,52 triliun, yang terutama disebabkan karena menurunnya aset tetap Perseroan dari sebesar Rp 5,13 triliun menjadi sebesar Rp 2,65 triliun disebabkan oleh divestasi anak perusahaan, PT Mobile-8 Telecom Tbk. Non Current Assets As of 31st December 2008, the Company recorded non current assets of Rp 10.17 trillion, a decrease of 12% compared to the previous year of Rp 11.52 trillion. The fall was due to the decrease in the property and equipment of the Company from Rp 5.13 trillion to Rp 2.65 trillion due to the divestment of a subsidiary, PT Mobile-8 Telecom Tbk. Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp 7,32 triliun, atau menurun sebesar 18% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,97 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya penurunan pada kewajiban tidak lancar sebesar 32% menjadi Rp 4,50 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,62 triliun. Total Liabilities The consolidated total liabilities of the Company was recorded at Rp 7.32 trillion, or fell by 18% compared to the previous year of Rp 8.97 trillion. The decrease was derived from the downturn of non-current liabilities by 32% to reach Rp 4.50 trillion compared to the previous year of Rp 6.62 trillion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 55 Ekuitas Pada akhir tahun 2008, total ekuitas Perseroan mencapai sebesar Rp 4,85 trilun, menurun dari sebesar Rp 6,01 triliun dari tahun sebelumnya. Equity At the end of 2008, the total equity of the Company dropped from Rp 6.01 trillion in the previous year to Rp 4.85 trillion. Penurunan jumlah ekuitas terutama disebabkan karena adanya rugi yang belum direalisasi dari pemilikan efek sebesar Rp 483,57 miliar serta penurunan saldo laba menjadi sebesar Rp 800,06 miliar. The decrease in equity was due to the unrealized loss in value of securities amounted to Rp 483.57 billion and the decrease in retained earnings to Rp 800.06 billion. Arus Kas Dari Aktivitas Operasional Pada tahun 2008, penurunan kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp 1,76 triliun, yang disebabkan oleh penggunaan dana untuk investasi yang dilakukan sebesar Rp 1,70 triliun dan aktivitas pendanaan sebesar Rp 162,87 miliar. Selain itu kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi sebesar Rp 115,07 miliar. Cash Flow From Operating Activities In 2008, cash and cash equivalent of the Company reached Rp 1.76 trillion, as a result of the use of funds for investment of Rp 1.70 trillion and financing activities of Rp 162.87 billion. In addition, cash obtained from operating activities reached Rp 115.07 billion. Analisa dan Pembahasan Kinerja Keuangan Anak Perusahaan Analysis and Discussion of Company Subsidiaries’ Financial Performance PT GLOBAL MEDIACOM TBK Bersumber pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu), yang telah memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. PT GLOBAL MEDIACOM TBK Based on the Audited Consolidated Financial Statement of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) by Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Rekan (a member of Deloitte Touche Tohmatsu), that provided unqualified opinion on the subject. Mediacom membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,53 triliun pada tahun 2008, atau meningkat sebesar 15% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,82 triliun. Mediacom recorded a consolidated revenues of Rp 5.53 trillion in 2008, or an increment of 15% compared to last year figure of Rp 4.82 trillion. Kontribusi Pendapatan PT Global Mediacom Tbk Kontribusi Pendapatan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Revenue Contribution of PT Global Mediacom Tbk Revenue Contribution of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk 4% 14% 2% 5% 68% 18% 1% 65% 11% 12% Media Berbasis Konten dan Iklan Content and Advertising Based Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Jasa Manajer Investasi Management Investment Fees Telekomunikasi & Teknologi Informasi Telecommunication & IT Komisi Perantara Perdagangan Efek Brokerage Commissions Anjak Piutang Factoring Bunga dan Dividen Interest and Dividend Sewa Pembiayaan dan Operasi Financing and Operating Lease Media Berbasis Pelanggan dan lainnya Subscriber Based Media and others Pendapatan Investment Banking Investment Banking 56 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis Adapun komposisi pendapatan Mediacom pada tahun 2008 sebagai berikut: 1. Media berbasis konten dan iklan sebesar Rp 3,78 triliun 2. Telekomunikasi dan teknologi informasi sebesar Rp 977,54 miliar 3. Media berbasis pelanggan sebesar Rp 776,06 miliar 4. Transportasi, Properti dan Lainnya sebesar Rp 947 juta The breakdown of Mediacom’s revenues in 2008 is as follows: 1. Content and advertising based media of Rp 3.78 trillion 2. Telecommunications and Information Technology of Rp 977.54 billion 3. Subscriber based media of Rp 776.06 billion 4. Transportation, property and others of Rp 947 million Kenaikan pendapatan konsolidasi disebabkan karena kenaikan kinerja anak perusahaan yang bergerak dalam bidang media berbasis konten dan iklan (PT Media Nusantara Citra Tbk / MNC). The increase of consolidated revenue was conceivable, due to robust performance of its content and advertising based media company, PT Media Nusantara Citra Tbk or MNC. Mediacom membukukan laba usaha dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 572,74 miliar dan Rp 1,13 triliun, atau menurun masing-masing sebesar 42% dan 21% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 981,20 miliar dan Rp 1,43 triliun. Mediacom membukukan keuntungan hasil pelepasan investasi sebesar Rp 544,34 miliar, menurun sebesar 52% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun, sehingga laba bersih konsolidasi Mediacom mengalami penurunan sebesar 71%, yaitu dari sebesar Rp 1,47 triliun pada tahun 2007 menjadi sebesar Rp 425,75 miliar pada tahun 2008. Mediacom posted an operating income and EBITDA of Rp 572.74 billion and Rp 1.13 trillion, or decreased by 42% and 21% compared to the previous year, which stood at Rp 981.20 billion and Rp 1.43 trillion respectively. Mediacom registered gain from the disposal of investment of Rp 544.34 billion, declined by 52% compared to the previous year amounted to Rp 1.14 trillion, alluring 71% decrease in consolidated net income from Rp 1.47 trillion in 2007 to Rp 425.75 billion in 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah aset Mediacom adalah sebesar Rp 13,72 triliun atau menurun sebesar 12% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 15,57 triliun. Sementara itu jumlah kewajiban dan menurun dari sebesar Rp 6,43 triliun menjadi Rp 4,47 triliun. Sedangkan total ekuitas berada pada posisi yang sama di Rp 7,00 triliun. On 31st December 2008, total asset of Mediacom was recorded at Rp 13.72 trillion, or decreased by 12% compared to the previous year of Rp 15.57 trillion. Consequently total liabilities decreased from Rp 6.43 trillion to Rp 4.47 trillion respectively while total equity remained about the same at Rp 7.00 billion. PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA TBK Bersumber pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA TBK Based on the Consolidated Financial Statement of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP ) that has been audited by the Public Accountant Firm of Kosasih & Nurdiyaman with an unqualified opinion on the subject. BCAP membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 213,92 miliar. Walaupun secara keseluruhan mengalami sedikit penurunan sebesar 14 % dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 248,98 miliar akibat adanya penurunan pendapatan dari Investment Banking, namun BCAP juga mencatat sejumlah kenaikan pendapatan yang berasal dari Jasa Manajer Investasi dan Anjak Piutang masing-masing sebesar 72% dan 802% dibandingkan tahun 2007. Selain itu juga terdapat peningkatan pendapatan yang cukup signifikan yang berasal dari Pembiayaan Konsumen sebesar 60%. BCAP posted consolidated revenues of Rp 213.92 billion. There were a slight reduction of 14% compared to the previous year of Rp 248.98 billion, due to the reduction in revenues from Investment Banking. Nevertheless, BCAP also recorded several increase of revenues from Investment Management and Factoring each by 72% and 802% compared to 2007. In addition to that, there were quite significant revenue increase from Consumer Financing by 60% PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 57 58 Adapun komposisi pendapatan BCAP adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan Konsumen sebesar Rp 138 miliar 2. Komisi Perantara Perdagangan Efek sebesar Rp 25,48 miliar 3. Bunga dan Dividen sebesar Rp 23,54 miliar 4. Pendapatan Investment Banking sebesar Rp 10,69 miliar 5. Jasa Manajer Investasi sebesar Rp 8,93 miliar 6. Anjak Piutang sebesar Rp 4,22 miliar 7. Sewa Pembiayaan dan Operasi sebesar Rp 3,06 miliar BCAP’s revenues were derived from : BCAP membukukan laba usaha dan EBITDA masingmasing sebesar Rp 80,71 miliar dan Rp 85,64 miliar, mengalami penurunan masing-masing sebesar 50 % dan 48% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 160,63 miliar dan Rp 164,58 miliar. BCAP posted an operating income and EBITDA of Rp 80.71 billion and Rp 85.64 billion or a decrease of 50% and 48% compared to same period last year, that reached Rp 160.63 billion and Rp 164.58 billion respectively. Sedangkan laba bersih yang berhasil dibukukan adalah sebesar Rp 16,11 miliar, menurun cukup signifikan jika dibandingkan dengan posisi tahun 2007 sebesar Rp 106,22 miliar. BCAP recorded a consolidated net income of Rp 16.11 billion, a quite significant downturn compared to the previous year of Rp 106.22 billion. Jumlah aktiva dan kewajiban yang dicatat oleh BCAP adalah masing-masing sebesar Rp 1,41 triliun dan Rp 1,03 triliun, meningkat sebesar 41% dan 61% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 997,20 miliar dan Rp 640,64 miliar. Peningkatan jumlah kewajiban diakibatkan adanya peningkatan jumlah kewajiban salah satu anak perusahaan, yaitu Bhakti Finance dan penerbitan Obligasi oleh anak perusahaan lainnya, yaitu Bhakti Securities senilai Rp 150 miliar seiring dengan perkembangan bisnis mereka. Sementara itu, total ekuitas juga mengalami peningkatan sebesar 4%, dari sebelumnya sebesar Rp 356,54 miliar menjadi Rp 372,53 miliar. The total asset and liabilities of BCAP was recorded each at Rp 1.41 trillion and at Rp 1.03 trillion respectively, an increase by 41% and 61% compared to the previous year of Rp 997.20 billion and Rp 640.64 billion. The increase of total liabilities was mostly influenced by the increasing liabilities of one of its subsidiaries, named Bhakti Finance and also the bond issuance of Bhakti Securities amounted to Rp 150 billion in line with their new business development. Meanwhile, its total equity increased by 4% from the previous year of Rp 356.54 billion to Rp 372.53 billion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 1. Consumer Financing of Rp 138 billion. 2. Brokerage Commissions of Rp 25.48 billion. 3. Interest and Dividend of Rp 23.54 billion 4. Investment Banking of Rp 10.69 billion. 5. Management Investment Fees of Rp 8.93 billion. 6. Factoring of Rp 4.22 billion. 7. Financing and Operating Leasing of Rp 3.06 billion, Data Perseroan | Corporate Data PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 59 Struktur Korporasi | Corporate Structure PT bhakti investama Tbk Media & Teknologi Informasi/ Media & Information Technology Jasa Keuangan/ financial Services 51.3% Investasi Portofolio/ Portfolio Investments 89.6% 16.5% PT Global Mediacom Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk 20% 71.1% 51% 100% 100% 60 PT Media Nusantara Citra Tbk PT MNC Sky Vision PT Infokom Elektrindo 100% 100% 100% PT Sky Vision Networks PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 PT Bhakti Asset Management PT Bhakti Securities PT Bhakti Finance 100% PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT MNC Sky Vision PT Global Transport Services Investasi Lainnya/ Other Investments Struktur Organisasi | Organizational Structure Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Direktur Utama President Director Sekretaris perusahaan/ Hubungan investor Corporate Secretary/ Investor Relations Internal Audit Internal Audit Direksi Directors SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM KEUANGAN AKUNTANSI & PAJAK HUKUM PORTOFOLIO MANAJEMEN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Human Resources & General Affairs Finance Accounting & Tax Legal Portfolio Management Management Information System PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 61 Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner 62 Beliau mendirikan Bhakti group pada tahun 1989, dan lahir di Surabaya pada tahun 1965. Telah menyelesaikan studinya dengan meraih gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988 dan Master of Business Administration bidang Portfolio Management dari universitas yang sama pada tahun 1989. He founded the Bhakti group in 1989, and was born in Surabaya in1965. He completed his studies by receiving his Bachelor of Commerce (Honors) in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988, and Master of Business Administration in Portfolio Management from the same university in 1989. Saat ini beliau duduk sebagai Executive Chairman Bhakti Group, dimana Ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Selain itu juga memangku berbagai jabatan penting diantaranya sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) sejak tahun 2002, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak tahun 2008, Chairman Linktone Ltd. sejak 2008, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2006 serta berbagai perusahaan lain di bawah payung Perseroan maupun Grup Mediacom. He is currently presided as the President Commissioner of the Company, aside from which he also holds various important positions including President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 1999, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) since 2002, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2008, Chairman of Linktone Ltd. since 2008, President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006, and other companies under Bhakti Group and Mediacom Group. Pengalamannya meluas dengan mengajar sebagai dosen di berbagai lembaga pendidikan dan kursus, sebagai pembicara pada berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment, maupun strategic management, sebagai Komisaris Bursa Efek Surabaya, sebagai Konsultan Prakarsa Jakarta, sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta berbagai jabatan penting lainnya. His experiences extends to become a lecturer and instructor of several educational institutions and courses, as speaker of various seminars on particular subjects such as capital market, corporate finance, investment and strategic management. He is also presided as a Commissioner of Surabaya Stock Exchange, as Consultant for Jakarta Initiative, as the General Treasurer of Indonesia National Sport Committee (KONI) and various other important positions. Perusahaannya telah berkembang dengan sukses, dan menjadi sebuah model perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Beliau telah berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tapi tidak terbatas pada restrukturisasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI, pembentukan media cetak Sindo, yang melibatkan berbagai restrukturisasi yang rumit. His enterprise has emerged successfully, and has become a model of the leading investment companies in Indonesia. He has led several acquisitions and important restructurings, including the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI as well as the establishment of Sindo newspaper all of which involve a series of complicated restructurings schemes. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners Nasrudin Sumintapura Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen Vice President Commissioner / Independent Comissioner Lahir di Jakarta pada tahun 1938. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1965 dan Master of Art dari University of Wisconsin, Amerika Serikat tahun 1971. Born in Jakarta in 1938. Received his Bachelor of Economics degree from the University of Indonesia in 1965, and Master of Art degree from University of Wisconsin, USA in 1971. Memulai karir sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan. Selain itu, beliau juga menduduki beberapa jabatan penting di antaranya sebagai Komisaris PT Bank Mayapada Internasional Tbk sejak tahun 1998 dan PT Bank Niaga Tbk (1999-2000). Started his career as lecturer in the Faculty of Economy, University of Indonesia, and is currently positioned as the Vice President Commissioner of the Company. He also holds several important positions such as Commissioner of PT Bank Mayapada International Tbk since 1998, as well as in PT Bank Niaga Tbk (1999-2000). Memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan termasuk diantaranya sebagai Menteri Muda Keuangan RI (1988-1993), Anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (1993-1998) serta ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Masyarakat Eropa di Brussels pada tahun 1999. He had experiences as Minister of Finance (1988-1993), as a member of the Supreme Advisory Council (1993-1998), and was appointed as an Extraordinary Plenipotentiary Ambassador of the European Society in Brussels in 1999. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 63 Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, USA tahun 1989. Born in Surabaya in 1964. Obtained his Bachelor of Commerce degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration degree from University of San Francisco, USA in 1989. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2002, saat ini beliau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, Wakil Komisaris Utama Mediacom dan RCTI sejak tahun 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Bhakti Asset Management, dan sebagai Komisaris Utama PT dos ni roha sejak 2007. Appointed as a Commissioner of the Company since 2002, he currently holds several important positions which includes as President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, as the Vice President Commissioner of Mediacom and RCTI since 2002, as Commissioner of MNC since 2004, as President Commissioner of PT Bhakti Asset Management, and as President Commissioner of PT dos ni roha since 2007. Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Commissioner 64 Lahir di Surabaya pada tahun 1961. Setelah menginjak semester 6 (tingkat 3) Fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984, beliau melanjutkan pendidikannya ke Qualifying Year untuk program Master di bidang Teknik Sipil di Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987. Born in Surabaya in 1961. After entering the 6th semester (3rd year) at the Civil Engineering of Petra University, Surabaya in 1984, she pursued her education to Qualitying Year for a Master’s program in Civil Engineering of Carleton University, Ottawa, Canada, and received a degree in Master of Engineering in 1987. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1995, saat ini beiau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris berbagai perusahaan yaitu PT Prasasti Mitra sejak tahun 1994, BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987 dan BPR Rajekwesi sejak tahun 2001. Appointed as Commissioner of the Company since 1995, she currently holds several important positions which includes as President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, as Commissioner of several companies, such as PT Prasasti Mitra since 1994, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987, and BPR Rajekwesi since 2001. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners Hartono Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1956. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil Universitas Trisakti tahun 1982. Born in Surabaya in 1956. Obtained his Bachelor in Civil Engineering degree from Trisakti University, Jakarta in 1982. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, dan Direktur Utama PT Global Transport Services sejak tahun 2007. Selain itu, beliau juga pernah memegang posisi penting dalam berbagai perusahaan diantaranya: Direktur PT Radjin Steel Pipe Industries (1981-1988), Direktur Utama PT Cipta Damas Karya (1987-1994), Wakil Direktur Utama PT Bank Baja Internasional (1990-1996), dan sebagai anggota tim UNINDO (United Development) dibawah PBB (1994-1995). Serves as the Commissioner of the Company since 2002 and as the President Director of PT Global Transport Services since 2007. He once held important positions in several companies, which include: as Director of PT Radjin Steel Pipe Industries (1981-1988), as President Director of PT Cipta Damas Karya (1987-1994), as Vice President Director of PT Bank Baja Internasional (1990-1996), and as a member of the United Development team under the UN (1994-1995). Hariyanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1957. Meraih gelar Bachelor of Engineering dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1981 dan Master of Engineering dari Concordia University, Montreal Quebec Canada tahun 1983. Born in Surabaya in 1957. Obtained his Bachelor in Civil Engineering degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1981 and Master of Civil Engineering from Concordia University, Montreal Quebec, Canada in 1983. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, beliau memegang posisi Direktur Utama pada berbagai perusahaan diantaranya PT Prasasti Mitra sejak tahun 1995, PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 1992 dan PT Bhakti Share Registrar sejak tahun 1999. Selain itu juga menjabat sebagai Komisaris Bank Perkreditan Rakyat Aditama sejak tahun 1996, Komisaris PT Global Land Development Tbk, dan PT Flash Mobile sejak tahun 2007. Appointed as Commissioner of the Company since 2002, he also serves as President Director of several companies, namely in PT Prasasti Mitra since 1995, in PT Solobhakti Trading & Contractor since 1992 and in PT Bhakti Share Registrar since 1999. In addition, he is also positioned as Commissioner of Bank Perkreditan Rakyat Aditama since 1996, as Commisssioner of PT Global Land Development Tbk and PT Flash Mobile since 2007. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 65 Sedia Oetomo Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Semarang pada tahun 1939. Lulus Pendidikan Militer PTIK Sarjana Lengkap tahun 1967 dan SESKO ABRI Bagian Kepolisian tahun 1975. Born in Semarang in 1939. He obtained his full Military degree from PTIK in 1967 and SESKO ABRI Police Section in 1975. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, beliau menjalani karir di Kepolisian RI sejak tahun 1963 dan memiliki pangkat terakhir sebagai Mayor Jenderal Polisi. Beliau juga memiliki pengalaman sebagai Ketua Bidang Sospolkam di P.P. Pepabri (1994-1997) dan sebagai Anggota DPR RI (1997-1999). Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 2002, previously he held several positions in the Indonesian police department since 1963 having the latest line-in-command as a Major General. He also had experiences as Chairman of Social-Political-Security at the Retired Military Officer Association (Pepabri, 1994-1997) and as a member of the House of Representatives (19971999). Posma Lumban Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner 66 Lahir di Tarutung pada tahun 1948. Lulus AKABRI Kepolisian tahun 1970, pendidikan tambahan di PTIK tahun 1981, Seskoal tahun 1985 dan Lemhanas KSA VIII tahun 2001. Born in Tarutung in 1948, graduated from Indonesian Military Academy – Police Department (AKABRI Kepolisian) in 1970, and extra education in PTIK in 1981, in Seskoal in 1985 and Lemhanas KSA VIII in 2001. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006, saat ini beliau juga aktif sebagai Komisaris di PT MNC Sky Vision (Indovision). Beliau menjalani karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir sebagai Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003 dan pernah bertugas sebagai anggota DPR/MPR RI dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Fraksi TNI/Polri DPR-RI/MPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI. Appointed as Commissioner of the Company since 2006, he is currently active as a Commissioner in PT MNC Sky Vision (Indovision). Previously he was positioned in the Indonesian Police Department with latest line-in-command as Police General Commissioner in 2003. He was a member of House of Representative/People’s Consultative Assembly, with the latest position as Chairman in the TNI/Polri fraction, and as Vice Chairman of House of Representative/People’s Consultative Assembly. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Profil Penasihat Perusahaan | Profile of Corporate Advisor Drs. Widodo Budidarmo Penasihat Perusahaan Corporate Advisor h Lahir di Surabaya pada tahun 1927. Menyelesaikan studi paska sarjananya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta. Kemudian meneruskan studinya di US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, AS. Beliau telah menduduki berbagai posisi penting termasuk sebagai: 1. Kepala Polisi Republik Indonesia (1974-1978) 2. Duta Besar Indonesia untuk Kanada (1979-1983) 3. Komisaris Utama, PERUM PERURI (1985-1987) 4. Komisaris Utama, Bank Rakyat Indonesia (19871995) Beliau kini menduduki jabatan sebagai penasihat perusahaan sejak tahun 1997. Born in 1927 in Surabaya. Completed his post-graduate studies at the Faculty of Police Science, Jakarta. Then pursued his studies in the US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, USA. He has served many important positions, including as: 1. Head of The Indonesian Police (1974-1978) 2. Indonesian Ambassador to Canada (1979-1983) 3. Chairman of the Board of Commissioners of the Government Banknotes Printing and Minting (PERURI) (1985-1987) 4. Chairman of the Board of Commissioners of Bank Rakyat Indonesia (1987-1995) He has presided as a Corporate Advisor for the Company since 1997. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 67 Profil Direksi | Profile of the Board of Directors Hary Djaja Direktur Utama President DIrector 68 Lahir di Kediri pada tahun 1959, lulusan Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1982. Born in 1959 in Kediri. Completed his studies at University of Airlangga, Surabaya in 1982. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2002, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan pada periode 1989-1995 dan 19962000 serta sebagai Komisaris Perseroan (1995-1996) dan Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (19992002). Appointed as President Director of the Company since 2002. He has been with the Company as Director (19891995 and 1996-2000) and as Commissioner (1995-1996) and as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002) Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa anak perusahaan seperti PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak 2002, PT Bhakti Asset Management sejak 2002, PT MNC SkyVision sejak 2006 dan PT Global Transport Services sejak 2007. Selanjutnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Global Land Development Tbk sejak 2007 dan di PT Bhakti Finance sejak 2008, serta sebagai Direktur di PT Global Mining Resources. Currently he also serves as Commissioner of several Company’s subsidiaries such as PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. since 2002, PT Bhakti Asset Management since 2002, PT MNC SkyVision since 2006, and PT Global Transport Services since 2007. Furthermore, he also serves as President Commissioner at PT Global Land Development Tbk since 2007, and PT Bhakti Finance since 2008, and as Director in PT Global Mining Resources. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Profil Direksi | Profile of the Board of Directors Felix Ali Chendra Direktur Director Lahir di Medan pada tahun 1960. Menyelesaikan studinya di Control Data Institute of Toronto, Canada pada tahun 1979. Beliau memiliki banyak pengalaman profesional di bidang Teknologi Informasi, elektronika konsumen, telekomunikasi, dan industri media. Beliau aktif sebagai anggota di beberapa organisasi seperti sebagai pendiri Asosiasi Perusahaan Multimedia Indonesia (APMI) pada tahun 2002. Born in Medan in 1960. Graduated from Control Data Institute of Toronto, Canada, in 1979. He had many valuable professional experiences in the field of Information Technology, consumer electronics, telecommunications, and the media industry. He is an active member of several organizations which includes being a co-founder of the Indonesia Multimedia Association (APMI) in 2002. Ditunjuk sebagai anggota Dewan Direksi Perusahaan sejak bulan Mei 2008. Beliau juga memegang berbagai posisi penting seperti anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan seperti PT Datakom Pratama, PT MNC Sky Vision (Indovision), PT Infokom Elektrindo, dan yang terakhir sebagai anggota Dewan Direksi Linktone Ltd., sebuah perusahaan tercatat di Nasdaq. Appointed as member of the Board of Directors of the Company in May 2008. He also holds several positions as member of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company’s subsidiaries, such as PT Datakom Pratama, PT MNC Sky Vision (Indovision), PT Infokom Elektrindo, and the most recent one being a Board of Directors Member of Linktone Ltd., a Nasdaq listed Company. elix Darma Putra Direktur Director Lahir di Medan pada tahun 1966. Menerima gelar sarjananya dari Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan gelar MBA dari University of Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1990. Born in 1966 in Medan. Received his Bachelor’s degree from Oregon State University, USA in 1988 and his MBA Degree from University of Minnesota, USA in 1990. Mengawali karirnya sebagai Chief Financial Officer di PT Marga Mandalasakti pada tahun 1997-1998, sebagai Direktur Keuangan PT Kurnia Kapuas Utama Tbk pada tahun 1998-1999, dan selanjutnya melangkah maju menjadi Direktur Utama PT Marga Mandalasakti. Started his early career as Chief Financial Officer of PT Marga Mandalasakti in 1997-1998, as Finance Director of PT Kurnia Kapuas Utama Tbk in 1998-1999, and gradually moved upward to become President Director of PT Marga Mandalasakti. Ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan sejak bulan Mei 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Appointed as Director of the Company since May 2008. Currently, he also serves as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 69 Informasi Perseroan | Company Information Nama Perusahaan | Name of Company : PT. Bhakti Investama Tbk Kode Saham | Ticker Code : BHIT Kode ISIN | ISIN Code : ID 1000064207 Kode COMMON | COMMON code : ID 6211516 Alamat | Address : Menara Kebon Sirih, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Telepon | Phone : +62 21 392 5000 Faksimili | Facsimile : +62 21 3983 6870 Situs Resmi | Official Website : www.bhakti-investama.com E-mail | Email : [email protected] Tanggal Pendirian | Establishment Date : 2 November 1989 Sektor | Sector : Perusahaan Investasi | Investment Company Bidang Usaha | Line of Business : 1. Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology 2. Jasa Keuangan | Financial Services 3. Investasi Portofolio | Portfolio Investments Tanggal Pencatatan Saham | Listing Date : 24 November 1997 Anak Perusahaan | Subsidiaries 70 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Global Mediacom Tbk PT. Global Transport Services Menara Kebon Sirih, 4th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel. : +62 21 392 2000 Fax. : +62 21 3983 6868 Email. : [email protected] Menara Kebon Sirih, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel. : +62 21 390 9211 Fax. : +62 21 390 9207 Email. : [email protected] Menara Kebon Sirih, 8th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel. : +62 21 391 6018 Fax. : +62 21 391 6017 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Lembaga Penunjang | Supporting Institution Notaris | Notary : Notaris Sutjipto, S.H., M. Kn Menara Sudirman 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.60 Jakarta 12190 Phone. : +62 21 520 4778 Fax. : +62 21 520 4779, 520 4780 Akuntan Publik | Public Accountant : OSMAN BING SATRIO & REKAN Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 Phone. : +62 21 231 2955, 231 2871 Fax. : +62 21 231 3325, 384 0387 Konsultan Hukum | Law Consultant : MAKES & PARTNERS LAW FIRM Menara Batavia, 7th Floor Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Phone. : +62 21 574 7181 Fax. : +62 21 574 7180 Biro Administrasi Efek | Share Registrar : PT. BHAKTI SHARE REGISTRAR Komp. Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No. 10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone. : +62 21 631 7828 Fax. : +62 21 631 7827 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 71 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi | Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Investama Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below. Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Investama Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini. Dewan Komisaris | Board of Commissioners Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner Nasrudin Sumintapura Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiowati Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Vice President Commissioner/ Independent Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo Sedia Oetomo Posma Lumban Tobing Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi | Board of Directors Hary Djaja Direktur Utama President Director 72 Darma Putra Felix Ali Chendra Direktur Director Direktur Director PT BHAKTI INVESTAMA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2008 Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statements PT BHAKTI INVESTAMA Tbk ANNUAL REPORT 2008 73 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ Notes 2008 2007 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 35.019 juta tahun 2008 dan Rp 17.905 juta tahun 2007 Piutang nasabah Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.444 juta tahun 2008 dan Rp 5.354 juta tahun 2007 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka 6.128 3i,10 3j,11 3k 3l 3m 12 3e,57 326.161 1.162.515 277.118 72.518 3n,13 3o,14 3x,15 Jumlah Aset Lancar 7.598.118 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.541.345 juta tahun 2008 dan Rp 3.584.599 juta tahun 2007 Aset tetap kerjasama - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.958 juta tahun 2008 dan Rp 18.938 juta tahun 2007 Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Goodwill Aset lain-lain 1.464.100 1.585.621 3g,5 6 3e,3h,7,57 3j,8 3e,57 108.595 1.633.568 211.711 3j,9 392.465 32.612 287.617 37.389 66.113 1.277.677 466.917 121.116 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 35,019 million in 2008 and Rp 17,905 million in 2007 Customers receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Other accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance allowance for doubtful accounts of Rp 5,444 million in 2008 and Rp 5,354 million in 2007 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes 8.221.074 Total Current Assets 3.223.898 20.869 1.076.510 61.335 1.202.223 227.985 192.188 261.853 22.075 315 5.701 4.196.806 3h,16 3h,17 6.241 2.636.094 2.647.570 3k,3p,3q,18 5.134.984 3.594 7.459 320.614 2.506.044 478.725 3p,19 3e,57 3x,51 3c,20 3e,3r,21,57 4.517 1.117 388.921 2.845.495 503.366 NONCURRENT ASSETS Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,541,345 million in 2008 and Rp 3,584,599 million in 2007 Property and equipment under joint operations - net of accumulated depreciation of Rp 19,958 million in 2008 and Rp 18,938 million in 2007 Receivable from related parties Deferred tax assets - net Goodwill Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 10.166.513 11.520.735 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 17.764.631 19.741.809 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -3- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2008 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Catatan/ Notes 2007 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan belum diakui Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban tidak lancar lain-lain LIABILITIES AND EQUITY 311.863 32.080 65.603 704.384 426.379 52.097 1.657 99.710 137.076 244.588 381.159 7.305 356.651 - 3i,10 25 26 3e,57 31.491 8.861 1.125.788 3.189.680 114.025 34.281 4.504.126 HAK MINORITAS 5.594.617 84.858 30.117 39.215 685.484 181.069 121.144 27 3x,28 29 1.004 57.081 151.733 216.351 344.528 3k,31 3w,30 3s,32 38.046 177.238 220.000 2.820.552 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.900 juta saham Modal ditempatkan dan disetor 7.236.933.545 saham tahun 2008 dan 7.236.259.371 saham tahun 2007 Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) belum direalisasi dari pemilikan efek Saldo laba 22 23 24 3e,57 2.347.868 3x,51 62.505 Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Long term liabilities - net of current maturities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Other noncurrent liabilities 3k,31 3w,30 3s,32 3v,54 33 789.032 1.001.840 4.594.219 136.771 33.594 6.617.961 Total Noncurrent Liabilities 3c,34 4.770.866 MINORITY INTERESTS 35 3t,36 723.626 2.831.278 990.882 (933) 3h,37 3d 1.196.751 - STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 20,900 million shares Issued and paid - up 7,236,933,545 shares in 2008 and 7,236,259,371 shares in 2007 Additional paid-in capital Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation (483.571) 800.062 3h,17 62.260 1.191.199 Unrealized gain (loss) of securities Retained earnings 6.005.114 Total Less cost of treasury stock - 51,836,000 shares in 2008 723.693 2.831.986 Jumlah Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali 51.836.000 saham tahun 2008 4.862.119 Jumlah Ekuitas 4.845.336 6.005.114 17.764.631 19.741.809 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Related parties Third parties Payables to clearing and guarantee institution Customer payable Other accounts payable Related parties Third parties Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable (16.783) 3t,38 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -4- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes 2008 PENDAPATAN USAHA Media dan penyiaran Jasa telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Transportasi Sewa dan pembiayaan konsumen Investment banking Komisi perantara pedagang efek Jasa manajer investasi Properti Lain-lain 827.534 776.061 292.909 140.332 87.127 25.484 8.928 5.139 5.943.476 BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha 3.042.723 1.642.699 620.317 5.305.739 296.128 95.266 (539.641) (730.262) (86.086) Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (964.595) BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI MANFAAT (BEBAN) PAJAK (540) 3u 47 48 49 3b,56 3u 3d 3u,50 86.360 (241.038) HAK MINORITAS (114.224) LABA (RUGI) BERSIH (355.262) 2007 1.086.024 384.349 217.138 89.760 133.021 39.554 5.199 21.576 1.984 REVENUES Media and broadcasting Telecommunication and information technology services Subscriber based media Transportation Leasing and consumer financing Investment banking Brokerage commissions Fund management fees Property Others 4.848.958 Total Revenues 1.941.242 1.311.383 482.206 3.734.831 OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization Total Operating Expenses 1.114.127 INCOME FROM OPERATIONS 1.146.046 154.643 (137.531) (717.490) (25.448) OTHER INCOME (CHARGES) Gain on disposal of investments Interest income Loss on foreign exchange - net Interest and financial charges Others - net 2.870.353 420.220 3h,16 (327.398) LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS LABA (RUGI) PER SAHAM (Rupiah penuh) Saham dasar Saham dilusian 40 41 42 3k,3l,43 44 3i,45 46 637.737 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan pelepasan investasi Penghasilan bunga Rugi kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3u 39 3.779.962 Jumlah Pendapatan Usaha LABA USAHA PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 22.004 1.556.351 3x,51 (57.974) 1.498.377 3c,34 (803.135) 695.242 3y,53 - (49) 119 110 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Other Income (Charges) - Net EQUITY IN NET EARNINGS (LOSS) OF ASSOCIATES INCOME (LOSS) BEFORE TAX TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTERESTS MINORITY INTERESTS NET INCOME (LOSS) EARNINGS (LOSS) PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -5- - - 3d 3h,17 52 723.693 - 3h 723.626 67 - - 3h,17 52 35 3t,38 - 480.331 243.295 3h 35 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Saldo per 31 Desember 2008 Saldo per 31 Desember 2007 Penerbitan saham baru Perolehan saham diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek Dividen tunai Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 1 Januari 2007 Penerbitan saham baru Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba belum direalisasi dari pemilikan efek Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan Catatan/ Notes Modal disetor/ Paid-up capital stock 2.831.986 - - - 2.831.278 708 - - - 733.790 2.097.488 Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (16.783) - - - (16.783) - - - Modal saham diperoleh kembali/ Treasury stock 126.772 - - -6- 990.882 (205.869) 1.196.751 - - 1.069.979 - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Differences due to changes in equity of subsidiaries - - - - - - (933) (933) Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Differences in foreign currency translation 62.260 62.260 (483.571) (545.831) - - - - - - - Laba (rugi) belum direalisasi dari pemilikan efek/ Unrealized gain (loss) of securities 4.845.336 (545.831) (35.875) (355.262) (933) (205.869) 6.005.114 775 (16.783) 62.260 (36.180) 695.242 1.069.979 1.873.030 2.340.783 Jumlah ekuitas/ Total equity Balance at December 31, 2008 Balance at December 31, 2007 Issuance of new shares of stock Purchase of treasury stock Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized loss on decrease in value of securities Cash dividends Net loss for the year Balance at January 1, 2007 Issuance of new shares of stock Differences due to changes in equity of subsidiaries Unrealized gain on increase in value of securities Cash dividends Net income for the year See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 800.062 (35.875) (355.262) - - 1.191.199 - (36.180) 695.242 - 532.137 - Saldo laba/ Retained earnings PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Pelanggan Media dan penyiaran Telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Transportasi Properti Lain-lain Penjualan portofolio efek Komisi perantara pedagang efek Jasa penasehat keuangan Jasa penjamin emisi dan penjualan efek Manajer Investasi Pembayaran untuk: Pemasok dan karyawan Pembiayaan konsumen - bersih Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan dana pada bank yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dividen dan bunga Penjualan investasi saham Penambahan investasi Penambahan investasi pada anak perusahaan Pelepasan investasi anak perusahaan Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Pelepasan investasi perusahaan asosiasi Pembayaran hutang kepada pihak hubungan istimewa Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset lain dan uang muka Pembayaran uang jaminan dan performance bond Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Pembelian kembali saham beredar Perusahaan Anak perusahaan Penerimaan setoran modal saham Perusahaan Anak perusahaan Penerimaan dari penjualan dan pelaksanaan waran anak perusahaan Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas diperoleh dari konsolidasi anak perusahaan (Catatan 4) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 2007 3.191.912 802.650 695.374 279.384 154.362 287.714 25.484 10.083 1.235 8.101 2.482.253 1.153.599 331.397 239.235 24.256 64.728 143.594 39.554 31.024 37.193 7.184 (4.308.080) (25.493) (3.313.168) (80.525) 1.122.726 (190.890) (816.761) 1.160.324 (227.690) (699.455) 115.075 233.179 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from: Customers Media and broadcasting Telecommunication and information technology Subscribers based media Transportation Property Others Sale of securities Brokerage commissions Financial advisory services Underwriting and selling fees Fund management Cash paid for: Suppliers and employees Customer financing - net Cash Generated from Operations Payments of taxes Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 20.806 119.832 452.405 (3.306.406) (93.204) 1.221.228 761.130 - 215.522 183.209 (2.942.050) (3.110.426) 1.450.750 722.146 Redemption of restricted cash in bank Dividends and interest received Sale of investments in shares of stock Additions to investments Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsidiaries Proceeds from acquisitions of subsidiary Disposal of investment in associates (23.829) (897.009) 44.450 (3.720) (7.689) (1.263.444) 28.404 (317.117) (2.894) Payments of accounts payable to related parties Acquisitions of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Additions to other assets and advances Payments of deposit and performance bond (1.712.006) (5.035.900) Net Cash Used in Investing Activities 831.393 3.445.396 (914.202) (2.560.688) (16.783) (8.895) 1.099 (55.479) 2.340.824 3.195.802 154.788 (164.422) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans, short-term and long-term loans Payments of bank loans, short-term and long-term loans Purchase of treasury stock Company Subsidiary Proceeds from issuance of capital stock Company Subsidiaries Proceeds from sale and exercise of warrant of subsidiary Payment of dividends (162.867) 6.411.700 Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities (1.759.798) 1.608.979 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS - 19.020 Cash and cash equivalents from consolidation of subsidiary (Note 4) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.223.898 1.595.899 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.464.100 3.223.898 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -7- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2008 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan anak perusahaan melalui konversi investasi lain - proyek pengembangan bisnis Penyesuaian nilai wajar atas pelepasan investasi pada anak perusahaan Penambahan investasi lain dari investasi jangka pendek Penambahan investasi pada dana kelolaan dari piutang usaha Penambahan modal saham melalui tanda bukti hutang konversi Penambahan aset tetap melalui: Sewa Reklasifikasi persediaan ke aset tetap Kapitalisasi beban bunga dan keuangan Uang muka pembelian aset tetap Hutang lain-lain Penyesuaian nilai wajar atas penambahan investasi pada anak perusahaan Penyelesaian hutang investasi melalui emisi saham (Penawaran Umum Terbatas IV) Akuisisi anak perusahaan melalui konversi obligasi wajib tukar 2007 765.900 - 248.216 - 160.286 - 98.742 - 775 - 455.601 261.842 44.005 5.931 4.821 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 829.419 38.271 - - 447.212 - 339.898 - 31.500 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Acquisition of a subsidiary through conversion of other investment - business development project Adjustment on fair value due to disposal of investment investment in in subsidiary Mediacom Addition of other investment through short term investment Additional investment units in funds management from accounts receivable Addition to capital stock through convertible bonds Additions of property and equipment through: Lease liabilities Reclassification from inventory to property and equipment Capitalization of interest and financial charges Advance for property and equipment Other liabilities Adjustment on fair value due to additional investment in subsidiary Settlement of investment payable through issuance of shares (Limited Offering IV) Acquisition of a subsidiaries through conversion of mandatory exchangeable bonds See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -8- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. UMUM a. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 1. Pendirian dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990. PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establisment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18 of dated March 2, 1990, Supplement No. 813. Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 72, tanggal 9 Juni 2008 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam tahap pengajuan persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 72 dated June 9, 2008, of Aulia Taufani, S.H., substitute of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company. For such amendment The Company is still in process of obtaining approval of this amendment from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan. In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is mainly engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading. Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di Menara Kebon Sirih, lantai 5, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at th Menara Kebon Sirih, 5 Floor, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing berjumlah 48 dan 46 karyawan. As of December 31, 2008 and 2007, the Company had total of 48 and 46 employees, respectively. -9- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota At December 31, 2008, the Company’s management consists of the following: Hary Tanoesoedibjo, MBA Doktorandus Nasrudin Sumintapura (Independen/independent) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, MBA Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiawati Doktorandus Sedia Utomo Doktorandus Posma Lumban Tobing Commissioners Independent Commissioners Directors President Director Directors Hary Djaja Darma Putra Ali Chendra Audit Committee Chairman Members Nasrudin Sumintapura Patia Mamontang Simatupang Teddy S. Widjojo Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 4.575 juta tahun 2008 dan Rp 2.932 juta tahun 2007. b. Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 4,575 million in 2008 and Rp 2,932 million in 2007. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan b. Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan Public Offering of the Company’s Shares and Bonds Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997. On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial public offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on November 24, 1997. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999. Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999. - 10 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000. Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000. Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004 (Catatan 35 dan 36). On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004 (Notes 35 and 36). Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007 (Catatan 35 dan 36). On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007 (Notes 35 and 36). - 11 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007 (Catatan 35 dan 36). On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007 (Notes 35 and 36). Penawaran Umum Obligasi Perusahaan Public Offering of the Company’s Bonds Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1555/PM/2004 untuk melakukan penawaran “Obligasi Bhakti Investama III Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi III) kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar-besarnya Rp 125 miliar. Jumlah obligasi yang diterbitkan memiliki nilai nominal Rp 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2007. Obligasi III ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juni 2004. Obligasi tersebut telah dilunasi pada tahun 2007. On May 28, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1555/PM/2004 for the offering of “Bhakti Investama Bonds III Year 2004 with Fixed Interest rate” (Bonds III) with a maximum nominal value of Rp 125 billion. The total bonds issued have nominal value of Rp 100 billion at 13% fixed interest rate per annum which will be due on June 11, 2007. The Bonds III were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 14, 2004. The bonds were paid in 2007. - 12 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Penawaran Umum Saham dan Tanda Bukti Utang Konversi Public offering of the Company’s Shares and Convertible Bonds Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua dengan suratnya BAPEPAM-LK No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007 (Catatan 35 dan 36). On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007 (Notes 35 and 36). PENERAPAN PERNYATAAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a. 2. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) a. Standards become effective in the current year Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: In the current year, the Company and its subsidiaries adopted the following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008: PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi PSAK 13 Property Revisi PSAK 13 tidak berdampak terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan mendasar pada standar ini yang mengijinkan penggunaan model nilai wajar atau model biaya dalam mengukur properti investasi setelah pengakuan awal. Manajemen menetapkan tidak terdapat properti investasi yang signifikan pada awal penerapan yang dapat diklasifikasikan sebagai properti investasi. The revised PSAK 13 has had no impact on the Company and subsidiaries accounting policy. The principal change to the standard, which allows the use of fair value or cost model in measuring investment property subsequent to initial recognition. Management has determined that there are no significant investment property on initial adoption that would have been classified as investment property. - 13 - (Revised 2007) Investment PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PSAK 16 (Revisi 2007), Aset tetap PSAK 16 (Revised 2007) Property, Plant and Equipment PSAK 16 revisi dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih untuk menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aset baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya. The revised PSAK 16 permits the use of fair value or cost model in measuring property, plant and equipment subsequent to initial recognition, and requires among other things the component approach in depreciating the asset and a review at least annually of the residual value and useful life of the asset. On initial adoption, the management has chosen to continue using the cost model. However, management has determined that it was not practicable to estimate the effect of the component approach and the changes in residual value of the asset either retroactively or prospectively from any earlier date. Accordingly, the adoption of this standard has not resulted in a change in the prior year carrying amount of the property, plant and equipment. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa PSAK 30 (Revised 2007), Leases Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasi periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi yang signifikan pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi The adoption of the revised PSAK 30 resulted in a change in accounting policy for leases. The principal change to the standard, which is the finance or operating lease classification of the arrangement depending on the transfer of substantially all the risks and rewards, had no impact on prior year consolidated financial statements. Management has determined that there are no significant operating leases on initial adoption that would have been classified as finance lease under the revised standard. Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan b. Standards in issue not yet adopted PSAK 14 (Revisi 2008), Persediaan PSAK 14 (Revised 2008), Inventories Pada bulan September 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan. In September 2008, the Financial Accounting Standards Board (DSAK) issued the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories. - 14 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan. The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan. This standard is effective for consolidated financial statements beginning on or after January 1, 2009. Earlier application is encouraged. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures Pada bulan Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. This standard should be applied prospectively for periods beginning on or after January 1, 2010. - 15 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. In December 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan. Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is permitted. Among the transitional provisions on initial application, entities are allowed to recognize either in profit or loss or in equity the effect of the recognition and measurement prescribed by the standard to financial instruments existing before the effective date of the standard. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. Management is evaluating the effect of these standards on the consolidated financial statements. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. 3. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan tidak diperuntukkan untuk penyajian posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku di yuridiksi dan negara lain. Consolidated Presentation Financial Statement The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia, namely, the Statements of Financial Accounting Standards and BAPEPAM’s Rule No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions. - 16 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah. The consolidated financial statements are measured using the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 3c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company. - 17 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. d. All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation. Penggabungan usaha c. Business Combinations Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control acquire, plus any costs directly attributable to the business combination. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method over 20 years. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi. Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing d. Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali anak perusahaan dan Perusahaan di luar negeri yang dimiliki anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pembukuan anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama. Foreign Currency Translation Transactions and The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated statements of income. The books of accounts of foreign subsidiaries whose activities are an integral part of the Company’s operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures. - 18 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan asosiasi di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”. e. For consolidation purposes, assets and liabilities of certain subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Differences in foreign currency translation”. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah: mempunyai e. hubungan Transactions with related parties Related parties consist of the following: 1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 1) companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company and its subsidiaries (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies; 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan dan anak perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan dan anak perusahaan); 3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company and its subsidiaries that gives them significant influence over the Company and its subsidiaries, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company and its subsidiaries); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan dan anak perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company and its subsidiaries’ activities, including commissioners, directors and managers of the Company and its subsidiaries and close members of their families; and - 19 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 5) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan. 5) Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. Penggunaan Estimasi f. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates. Kas dan Setara Kas g. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h. companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and its subsidiaries and companies which have a common key member of management as the Company. Cash and cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. Investasi h. Investments Deposito berjangka Time deposits Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan dan direalisasi dalam dua belas bulan dari tanggal neraca, disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Time deposits with maturities of three months or less that are pledged as securities for loans and time deposits with maturities of more than three months and realizable within twelve months from balance sheet date, are presented as short-term investments and are stated at their nominal values. - 20 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Investasi dalam Fund Investments in Fund Investasi dalam Fund dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aset bersih unit tersebut. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Investments in Funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income. Portofolio Efek Securities Owned Portofolio efek terdiri dari unit penyertaan reksa dana, saham, wesel tagih, obligasi wajib konversi, opsi pembelian saham dan obligasi. Securities owned consist of units of mutual funds, shares, promissory notes, mandatory convertible bonds, share options and bonds. Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Debt and equity trading securities are stated at fair value. Unrealized gains (losses) due to increase (decrease) in fair value are reflected in the current operations. Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Debt securities held to maturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. A loss is recognized in the current operations for the impairment in the carrying amount of the security. Portofolio efek berupa unit penyertaan reksa dana yang diperoleh dalam rangka sponsor pendirian reksa dana dinyatakan sebesar biaya perolehan. Apabila nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana mengalami penurunan secara signifikan dan permanen, dilakukan penyesuaian atas biaya perolehan tersebut yang diakui sebagai beban tahun yang bersangkutan. Units of mutual funds which are acquired in relation to the sponsorship on the establishment of the mutual funds are stated at cost. The historical costs are adjusted for any significant permanent declines in net asset value of the mutual funds which were charged to current operations. Unit penyertaan reksa dana untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Units of mutual fund held for trading are stated at fair value based on the net asset value of the mutual fund. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the current operations. Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan. - 21 - Investments in available for sale securities are stated at fair value. Gains or losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associates Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee. Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company and its subsidiaries’ share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company and its subsidiaries’ interest in those associates are not recognized except if the Company and its subsidiaries’ have incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company and its subsidiaries’ have guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments. Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 3b). Goodwill is included in the carrying amount of the investment and is recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 3b). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi. The amortization of goodwill is included in the Company and its subsidiaries’ share in the net earnings (loss) of the associates. Investasi lainnya Other investments Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments and any loss is charged directly to current operations. - 22 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan i. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond is stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Changes in Equity of Subsidiaries Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan anak perusahaan dan investasi yang bersangkutan. Changes in the value of investments in subsidiaries and associates due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as “Difference Due to Changes in Equity of Subsidiaries”, and recognized as income or expense in the period the subsidiaries and investments are disposed of. Transaksi Efek i. Securities transactions Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk anak perusahaan diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made. Pembelian efek untuk nasabah sebagai piutang nasabah dan Lembaga Kliring dan Penjaminan sedangkan penjualan efek dicatat piutang LKP dan hutang nasabah. dicatat hutang (LKP), sebagai Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to Clearing and Guarantee Institution (LKP), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from LKP and payable to customers. Pembelian efek untuk anak perusahaan dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki anak perusahaan dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut. Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to LKP, while sales of securities are recorded as receivable from LKP and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in the current operations. Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di neraca sebagai aset. On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the balance sheet as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account and presented in the balance sheet as an asset. - 23 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan j. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Penyisihan Piutang Ragu-ragu j. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun. k. Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Sewa k. Leases Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases. Sebagai Lessor As Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan dan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company and subsidiaries’ net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term. Sebagai Lessee As Lessee Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expense in the periods in which they are incurred. - 24 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan l. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Akuntansi Pembiayaan Konsumen l. Accounting of Consumer Financing Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and allowance for doubtful accounts. Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen. Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables. m. Anjak Piutang m. Factoring Receivables Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return. Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu. - 25 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan n. o. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Persediaan n. Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut: All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method: 1) Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi. 1) First-in, first-out method for electronic components and other inventories, and weighted average method for telecommunication inventories. 2) Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat. 2) At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours. 3) Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli diamortisasi sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan. 3) Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is amortized in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Nonfilm inventory programs and nonsinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations. Biaya Dibayar Dimuka o. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. p. Inventories Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Aset Tetap - Pemilikan Langsung p. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property and Acquisitions Equipment - Direct Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. - 26 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi 10 - 30 8 4-8 2-8 4 10 - 18 5 - 10 5 - 20 Buildings Partitions Vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode sewa dan umur manfaatnya. Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or depreciated over the lease period or its useful lives whichever is shorter. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. - 27 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan q. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use. Beberapa aset tetap merupakan aset tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aset tetap yang dimiliki anak perusahaan disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset tetap sejenis di atas. Certain property and equipment represent fixed assets owned by a subsidiary in a joint venture with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by a subsidiary is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions. Penurunan Nilai Aset q. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan sebagai kerugian tahun berjalan. r. Impairment of Assets When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is charged to current operations. Beban Tangguhan r. Deferred Charges Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi tiga puluh enam bulan untuk telekomunikasi dan tujuh tahun untuk media berbasis pelanggan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan. Direct cost incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding thirty six months for telecommunication and seven years for subscriber based media business. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations. Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Costs related to the acquisition of property right, legal processing of landrights and others, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods. Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun. Training costs for pilots are deferred and amortized using the stragiht-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years. - 28 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan s. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Biaya Emisi Saham dan Obligasi/Hutang s. Biaya emisi saham dan obligasi/hutang merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto saham dan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi neto obligasi/hutang dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi/hutang tersebut. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. t. Shares and bonds/debt issuance costs represent transaction costs which are deducted directly from the related proceeds to determine their net proceeds. The difference between the net proceeds of the bonds/debt and the nominal value represents discount or premium that is amortized using the straightline method over the term of the bonds/debt. Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized. Saham Diperoleh Kembali t. Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri (treasury stock) dicatat berdasarkan metode biaya perolehan (cost method). Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba. u. Shares and Bonds/Debt Issuance Cost Treasury Stock Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings. Pengakuan Pendapatan dan Beban u. Revenues and Expenses Recognition Pendapatan diakui sebagai berikut: Revenues are recognized as follows: 1) 1) Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter dicatat sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Jasa penyiaran program diakui pada saat dihasilkan selama periode pemberian jasa. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan ditangguhkan dan dilaporkan di neraca sebagai pendapatan belum diakui. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Penjualan dekoder dan antena diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemillikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan manajemen artis, sewa studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Pendapatan dari peredaran media cetak diakui pada saat dikirim. - 29 - Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Program retransmission services are recognized as earned over the period the service are provided. Advances received for undelivered services are deferred and recorded as unearned revenues. Sale of programs is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Sales of decoders and antenna are recognized when the goods are delivered and title has passed. Revenue from artist management, studio rentals and short messaging services is recognized when services are rendered. Revenue from circulation of print media is recognized when delivered. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2) Pendapatan dari jasa diakui sebagai berikut: PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued telekomunikasi 2) Revenues from telecommunication services are recognized as follows: Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa. Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers while the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired. Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya. Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as they occur. Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Revenue from other services are recognized when the services are rendered. Pendapatan proyek telekomunikasi diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai. Revenue from telecommunication projects is recognized based on percentage of completion method. 3) Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan. 3) Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided. 4) Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. 4) Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts. 5) Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 3k dan 3l. 5) Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 3k and 3l, respectively. 6) Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan. 6) Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered. - 30 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan v. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 7) Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. 7) Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable. 8) Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan pada periode bersangkutan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. 8) Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services are recognized based on the terms of the lease contract. Payments received in advance which are not yet due are recorded as unearned revenues. 9) Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. 9) Revenues from services are recognized when the services are rendered or significantly provided and benefits have been received by the customers. 10) Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen. 10) Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities. 11) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. 11) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets. Beban diakui sebagai berikut: Expenses are recognized as follows: 1) Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual). 1) Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period. 2) Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 3n). 2) Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 3n). 3) Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan. 3) Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations. Imbalan Pasca Kerja v. Post-Employment Benefits Beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Certain subsidiaries have a funded defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk semua karyawan tetap lokal, dan beberapa anak perusahaan mengakui kekurangan antara program imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan. The Company and certain subsidiaries provide unfunded defined post-employment benefits plan covering their local permanent employees and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits required by labor law, in accordance with their policies. - 31 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program. The post-employment benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of plan assets. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan. w. Restrukturisasi Hutang Bermasalah w. Troubled Debt Restructuring Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga dan denda dari pinjaman tersebut) atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. The excess of the carrying amount (including interest and penalty of the loan and related accounts) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya. If the carrying amount of the loan and related accounts is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring, no restructuring gain or loss is recognized. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity. Keuntungan restrukturisasi hutang, setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa. Gain on debt restructuring, net of the related restructuring costs and related income tax is recognized in the statement of income on the period in which the restructuring is completed, and presented as extraordinary item. - 32 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan x. y. z. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pajak Penghasilan x. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the applicable tax rates. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences and fiscal loss can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, which is dealt with in equity. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Laba (Rugi) per Saham y. Earnings (Loss) per Share Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares. Instrumen Keuangan Derivatif z. Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan. Derivative Financial Instruments Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates. - 33 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing dan pergerakan tingkat bunga. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diperlakukan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi. These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation and interest rate movement. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standard have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in earnings. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi. The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Derivatives embedded in other financial instruments or other non-financial host contracts are treated as separate derivatives when their risk and characteristics are not closely related to those of host contracts and the host contracts are not carried at fair value, with unrealized gain or loss recognized in the consolidated statement of income. aa. Informasi Segmen aa. Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environment. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmensegmen tersebut. Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments. - 34 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued ANAK PERUSAHAAN 4. a 1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) ) SUBSIDIARIES Tahun Jumlah aset operasi sebelum eliminasi komersial/ Persentase Start of kepemilikan/ Total assets Domisili/ commercial Percentage of before elimination Domicile operations ownership ) 31 Desember/ c December 31, 2008 2007 2008 2007 51,31% 51,34% 13.720.366 15.570.524 Jakarta 1982 Jakarta 1997 71,14% 70,00% 8.014.952 6.388.227 Jakarta 1989 100,00% 100,00% 2.051.329 1.710.504 Jakarta 2002 100,00% 100,00% 700.126 588.494 Jakarta 1990 75,00% 75,00% 907.665 759.733 Jakarta 2005 95,00% 95,00% 81.060 80.690 Jakarta 1971 95,00% 95,00% 28.236 25.152 Medan 1978 91,60% 91,60% 2.143 1.971 Bandung 1971 100,00% 100,00% 859 694 Semarang 1971 100,00% 100,00% 492 376 Yogyakarta 1999 70,00% 70,00% Banjarmasin 2007 100,00% 100,00% - Banjarmasin 2007 100,00% 100,00% - Surabaya 1971 65,30% 65,30% 3.076 2.884 Jakarta 1971 80,00% 80,00% 7.062 7.263 dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting b 1.1 PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) ) 1.1.1 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ) 1.1.2 PT. Global Informasi Bermutu (GIB) ) 1.1.3 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) ) 1.1.4 PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ 1.1.4,1 PT. Radio Tridjaja Shakti (RTS) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries ) 1.1.4,1.1 PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) ) 1.1.4,1.2 PT. Radio Mancasuara (RM) ) 1.1.4,1.3 PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) ) 1.1.4,1.4 PT. Radio Efkindo (RE) ) 1.1.4,1.5 PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) ) 1.1.4,1.6 PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) ) 1.1.4,2 PT. Radio Cakra Awigra (RCA) ) 1.1.4,3 PT. Radio Swara Monalisa (RSM) ) 1.1.4,4 PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) ) 1.1.5 PT. Media Nusantara Informasi (MNI) ) 1.1.6 PT. MNI Global (MNIG) ) 1.1.7 PT. Cross Media Internasional (CMI) dan b anak perusahaan/and its subsidiaries ) 1.1.7.1 PT. Mediate Indonesia (MI) ) 1.1.7.2 PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) b b b and its subsidiaries b b b b b b b b b b b 709 653 - Bandung 2007 100,00% 100,00% Jakarta 2005 100,00% 100,00% 290.526 - 155.032 - Jakarta 2005 100,00% 100,00% 13.614 9.461 Jakarta 2001 99,99% 99,99% 206.275 131.581 Jakarta 2001 99,97% 99,97% 139.604 76.940 dan anak perusahaan/and its subsidiary ) Jakarta 2002 51,20% 51,20% 9.772 10.329 1.1.7.2.1 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) Jakarta 2004 80,00% 6.299 - 1.1.8 MNC International Middle East Limited (MIMEL) b dan anak perusahaan/and its subsidiary ) Dubai 2007 100,00% 100,00% 2.726.550 845.104 1.1.8.1 MNC International Limited (MIL) dan anak b perusahaan/and its subsidiary ) Cayman Islands 2007 100,00% 100,00% 2.526.818 768.738 1.1.8.1.1 Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/ b and its subsidiaries ) Cayman Islands 2001 57,06% - 1.570.260 1.1.8.2 MNC Pictures FZ LLC (MP) ) Dubai 2007 100,00% 100,00% 652 643 1.1.9 Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) ) Netherlands 2006 100,00% 100,00% 1.592.332 1.348.780 1.1.10 PT. Star Media Nusantara (SMN) ) Jakarta 2008 70,00% - 3.358 - 1.1.11 PT. MNC Picture (MNCP) ) Jakarta - 100,00% - 52 - b b b b b b - - Belanda/ - 35 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations Domisili/ Domicile Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership c ) 2008 2007 Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember/ Total assets before elimination December 31, 2008 2007 Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media PT. MNC Sky Vision (MNCSV) a) dan/and b) 1.2 PT. Sky Vision Networks (SVN) b) 1.3 Jakarta 1988 71,00% 71,00% 2.022.069 1.816.713 Jakarta 2007 100,00% 100,00% 49.762 49.924 Jakarta 2003 - 66,81% - 4.536.744 Netherlands 2007 - 100,00% - 352 Telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication and information technology 1.4 PT. Mobile-8 Telecom Tbk (M8T) dan anak perusahaan/and its subsidiary b) 1.4.1 Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.) dan anak perusahaan/and its subsidiary b ) 1.5 PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ and its subsidiary b ) 1.5.1 PT. Telesindo Media Utama (TMU) b) 1.5.2 1.5.3 PT. Sena Telenusa Utama (STU) b) PT. Flash Mobile (FM) b) Belanda/ Bekasi 1998 100,00% 100,00% 530.181 Jakarta 1999 99,99% 100,00% 3.144 460.891 2.768 Jakarta 2003 99,99% 99,99% 42.309 50.239 Jakarta 2004 84,99% 85,00% 12.067 10.420 Jakarta - 80,00% 80,00% 1.055 1.055 Dubai - 100,00% 100,00% 37 54 Jakarta 2000 89,58% 89,58% 1.405.989 997.200 Jakarta 2000 99,99% 99,99% 13.983 15.867 Jakarta 2004 99,99% 99,99% 921.847 608.226 Jakarta 1990 99,99% 99,99% 464.915 367.057 Jakarta 2007 99,99% 99,99% 974.555 907.977 Jakarta 1968 66,02% 48,78% 603.909 544.446 2007 100,00% 100,00% 108 452.505 Infrastruktur/Infrastructure 1.6 1.7 PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) b ) Global Mediacom International Ltd (GMI) b) a 2 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) ) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: Pengelolaan investasi/Fund Management 2.1 PT. Bhakti Asset Management (BAM) b) Perantara pedagang efek dan penjamin emisi/ 2.2 Brokerage and underwriter PT. Bhakti Securities (BSec) b) Lembaga pembiayaan/Multi financing 2.3 PT. Bhakti Finance (BFin) b ) 3 PT. Global Transport Services (GTS) a) dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation 3.1 PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b) 4 Bhakti Investama International Limited (BIIL) a ) Cayman Islands a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan anak perusahaan Level 1 dan Level 2 pada anak perusahaannya. a) Directly owned (Level 1) b) Indirectly-owned (Level 2) c) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee. PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) Pada tahun 2008, Mediacom mengeksekusi sebanyak 8.260.000 opsi untuk Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP) sehingga pemilikan Perusahaan menjadi 51,31%. In 2008, Mediacom exercised 8,260,000 options of Employee Stock Option Plan (ESOP), there for the Company’s ownership changed to 51.31%. - 36 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada bulan Maret 2008, Mediacom membeli 156 juta lembar saham atau 1,14% kepemilikan di MNC. Pada tanggal 31 Desember 2008, Mediacom memiliki 71,14% kepemilikan di MNC. In March 2008, Mediacom acquired additional 156 million shares or 1.14% ownership of MNC. As of December 31, 2008, Mediacom owned 71.14% ownership of MNC. Pada bulan Maret 2008, MNC mendirikan dan memiliki 175 saham atau 70% saham SMN, yang bergerak dalam bidang manajemen artis. In March 2008, MNC established and owned 175 shares or 70% of the issued capital stock of SMN, which is engaged in talent management. Pada bulan April 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL, telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masingmasing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd yang bergerak dalam bidang penyelia jasa hiburan interaktif tanpa kabel dan jasa periklanan serta penyedia konten kepada perusahaan di China. In April 2008, MNC, through its subsidiary, MIL, has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd) or 57.06% ownership in Linktone Ltd which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China. Pada bulan September 2008, MNC mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB. In September 2008, MNC established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly ownership is owned through GIB. Pada tahun 2008, Mediacom melakukan divestasi 47,81% kepemilikan sahamnya di M8T sehingga kepemilikan menjadi 19% dan disajikan di investasi lain sebagai efek tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya (Catatan 17). In 2008, Mediacom divested 47.81% of its shares in M8T then the remaining 19% ownership is presented in other investment as available for sale securities and recorded in its market value (Note 17). PT. Global Transport Services (GTS) PT. Global Transport Services (GTS) Berdasarkan Akta No. 62 tanggal 15 Maret 2007 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mendirikan GTS dengan kepemilikan 99,99%. Based on Deed No. 62 dated March 15, 2007, of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the Company established GTS with ownership of 99.99%. Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan mengalihkan 48,78% sahamnya di IATA kepada GTS. On December 28, 2007, the Company transferred its 48.78% shares in IATA to GTS. Walaupun GTS tidak memiliki lebih dari 50% saham IATA pada tahun 2007, GTS memiliki lebih dari 50% saham melalui hak opsi beli yang telah disepakati dengan pemegang saham lain IATA. Hak opsi yang telah dibeli oleh GTS sebesar 17,24% dan telah direalisasi pada Januari 2008. Although GTS did not own more than 50% of equity shares of IATA in 2007, GTS has more than 50% buying option that has been agreed with other stockholders of IATA. GTS exercised the 17.24% option in January 2008. Sehubungan dengan itu, GTS memutuskan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan IATA yang dimulai sejak 28 Desember 2007, saat mana GTS memiliki pengendalian melalui pemilikan saham dan hak suara yang diperoleh dari pemegang saham dan investor. Accordingly, GTS has decided to consolidate IATA's financial statements into GTS starting December 28, 2007, since GTS has obtained control through its direct ownership in IATA shares and the voting rights obtained from the shareholders and investor. Bhakti Investama International Limited (BIIL) Bhakti Investama International Limited (BIIL) Pada tanggal 5 Maret 2007, Perusahaan mendirikan BIIL, anak perusahaan dengan kepemilikan 100% yang berdomisili di Cayman Islands. Modal dasar anak perusahaan tersebut sebesar US$ 50.000 terdiri dari 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 per saham. On March 5, 2007, the Company established BIIL, with ownership of 100%, located in the Cayman Islands. The authorized capital stock amounted to US$ 50,000 consisting of 50,000 shares with par value of US$ 1 per share. - 37 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 5. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued KAS DAN SETARA KAS 5. 2008 Kas Bank Deposito Jumlah 2007 9.854 697.293 756.953 10.019 609.629 2.604.250 Cash on hand Cash in banks Time deposits 1.464.100 3.223.898 Total Saldo bank Perusahaan dan anak perusahaan seluruhnya pada bank pihak ketiga, sebagai berikut: The Company and its subsidiaries’ cash in banks are all placed in third party banks, as follows: 2008 Rupiah Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank Permata Bank Rakyat Indonesia Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga) Bank Muamalat Bank Mega Lainnya US Dollar JP Morgan ICBC China China Construction Bank Amalgameted Bank of Chicago China Minsheng Banking Corp. Ltd ABN Amro Bank NV Bank Central Asia Bank Muamalat Deutsche Bank Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Sinarmas Bank Negara Indonesia Bank of China Lainnya Euro Bank Mandiri Singapore Dollar Bank Internasional Indonesia Jumlah CASH AND CASH EQUIVALENTS 2007 95.596 23.133 8.979 7.110 3.774 1.659 1.503 550 16 15.128 146.524 158.808 9.392 3.311 46.036 6.180 2.757 1.075 4.024 364.200 82.672 35.483 10.424 10.113 8.669 7.135 6.107 2.652 2.563 1.881 1.652 1.222 1.028 3.999 4.511 209.440 58 14.114 350 71 2.963 45 11 - - 4 697.293 609.629 - 38 - Rupiah Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank Permata Bank Rakyat Indonesia Bank CIMB Niaga (formerly Bank Niaga) Bank Muamalat Bank Mega Others US Dollar JP Morgan ICBC China China Construction Bank Amalgameted Bank of Chicago China Minsheng Banking Corp. Ltd ABN Amro Bank NV Bank Central Asia Bank Muamalat Deutsche Bank Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Sinarmas Bank Negara Indonesia Bank of China Others Euro Bank Mandiri Singapore Dollar Bank Internasional Indonesia Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Deposito harian dan deposito berjangka Perusahaan dan anak perusahaan yang ditempatkan pada bank pihak ketiga, sebagai berikut: The Company and its subsidiaries’ call deposit and time deposits are all placed in third party banks, as follows: 2008 Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Mandiri Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga) Bank UOB Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Bukopin Bank Danamon Bank Permata Bank Mega Bank Bumiputera US Dollar Bank UBS Bank International Indonesia Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga) Bank Central Asia Bank Permata Deutsche Bank Bank Mandiri Jumlah Suku bunga tahunan deposito harian dan deposito berjangka adalah sebagai berikut: Rupiah US Dollar 2007 141.577 61.884 58.000 36.500 27.050 13.000 12.150 9.500 5.044 1.200 75 - 1.297.000 110.741 21.000 109.351 170.000 79.624 90.035 29.000 14.075 1.000 385.928 3.096 1.073 876 - 899 141.285 310.827 218.110 11.303 756.953 2.604.250 6% - 16,6% 3% - 13% - 3% - 11,25% 2,00% - 6,75% Rincian saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Jumlah 85.160.978 12.830 577.008 Total Interest rates per annum on call deposit and time deposits are as follows: Rupiah US Dollar The details of cash and cash equivalents denominated in foreign currencies are as follows: 2008 (Angka penuh/ mata uang asli/ In full amount/ Ekuivalen/ original foreign Equivalent currency) Rp US Dollar Euro Yen Lainnya Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Mandiri Bank CIMB Niaga (formerly Bank Niaga) Bank UOB Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Bukopin Bank Danamon Bank Permata Bank Mega Bank Bumiputera US Dollar Bank UBS Bank International Indonesia Bank CIMB Niaga (formerly Bank Niaga) Bank Central Asia Bank Permata Deutsche Bank Bank Mandiri 932.513 198 70 101 932.882 - 39 - 2007 (Angka penuh/ mata uang asli/ In full amount/ Ekuivalen/ original foreign Equivalent currency) Rp 97.164.332 18.727 578.082 915.191 258 48 69 US Dollar Euro Yen Others 915.566 Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 6. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 6. Pada tahun 2007, akun ini merupakan rekening bank M8T di Deutsche Bank yang dibatasi penggunaannya dan secara khusus digunakan untuk pembelian handset. Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi M8T (Catatan 4), sehingga akun ini tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tahun 2008. 7. In 2007, this account represents M8T’s bank account in Deutsche Bank which is restricted and specifically used for payment for the purchase of handsets. In 2008, Mediacom has divested its investment in M8T (Note 4), therefor, this account were excluded the Company’s 2008 consolidated financial statements. INVESTASI JANGKA PENDEK Kontrak pengelolaan dana Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Unit penyertaan reksadana Efek ekuitas (saham) diperdagangkan (nilai wajar) Deposito berjangka Merlin Investment Fund Efek hutang TDM Asset Management Clariden Leu Lehman Liquidity Fund Jumlah RESTRICTED CASH IN BANK 7. SHORT-TERM INVESTMENTS 2008 2007 614.470 579.337 315.846 257.254 195.630 142.580 248.619 140.634 7.665 1.133 - 8.099 6.593 12.738 80.000 47.454 4.079 1.585.621 1.076.510 Fund management contract Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Mutual fund units Trading equity securities (fair value) Time deposits Merlin Investment Fund Debt securities TDM Asset Management Clariden Leu Lehman Liquidity Fund Total Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) The Fund Management Contract (FMC) PT Bhakti Asset Management (BAM) PT Bhakti Asset Management (BAM) Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, nilai aset bersih KPD tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 574.279 juta dan Rp 579.337 juta. The Company and its subsidiaries appointed BAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition if the fund is invested into notes payable it must be classified in investment grade category. The investment can be with drawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. These contracts have a various terms less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2008 and 2007, the net assets value of the FMC amounted to Rp 574,279 millon and Rp 579,337 million, respectively. PT. Danareksa Investment Management (DIM) PT. Danareksa Investment Management (DIM) Pada tahun 2008, Mediacom menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih tersebut adalah sebesar Rp 40.191 juta. In 2008, Mediacom appointed DIM as fund manager to invest the fund into it’s manage securities. This contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 40,191 million. - 40 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Mediacom menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund (d/h Indonesian Capital Management Limited) dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Nilai aset bersih investasi pada ECAL masing-masing sebesar Rp 315.846 juta dan Rp 195.630 juta pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Mediacom placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund (formerly Indonesian Capital Management Limited) with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. The net asset value of the investment in ECAL amounted to Rp 315,846 million and Rp 195,630 million as of December 31, 2008 and 2007, respectively. Unit Penyertaan Reksadana Mutual Funds Units Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada unit penyertaan reksadana kontrak investasi kolektif yang dikelola oleh BAM sebagai manager investasi. Perusahaan dan anak perusahaan bertindak sebagai sponsor dalam rangka penerbitan reksadana tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, nilai aset bersih keseluruhan unit penyertaan reksadana tersebut masing-masing sebesar Rp 257.254 juta dan Rp 142.580 juta. The Company and its subsidiaries have portfolio investments in mutual funds managed by BAM as a fund manager. The Company and its subsidiaries sponsored the establishment of such mutual funds. As of December 31, 2008 and 2007, the mutual funds have net asset value of Rp 257,254 million and Rp 142,580 million, respectively. Efek Ekuitas (Saham) Diperdagangkan (Nilai Wajar) Trading Equity Securities (Fair Value) Efek diperdagangkan merupakan efek-efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di bursa pada tanggal neraca. Trading equity securities represent securities that are traded on the Indonesia Stock Exchange. The fair value of the securities is determined based on the quoted prices in the stock exchange at the balance sheet date. 2008 Pihak hubungan istimewa PT Global Land Development Tbk sebanyak 646.174.050 lembar saham Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - sebanyak 22.866.500 lembar saham Lainnya Jumlah 2007 21.495 4.122 8.099 Related party PT Global Land Development Tbk amounted to 646,174,050 shares Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - amounted to 22,866,500 shares Others 248.619 8.099 Total 223.002 - - 41 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Deposito Berjangka Time Deposits Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik Perusahaan dan anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sebesar US$ 10.947.519 dan Rp 20.759 juta. Deposito berjangka sebesar Rp 20.759 juta dijadikan jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 22). Time deposits represents the Company and subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months amounting to US$ 10,947,519 and Rp 20,759 million. Time deposits amounting to Rp 20,759 million were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 22). Merlin Investment Fund Merlin Investment Fund RCTI mengadakan perjanjian jual beli pada tanggal 5 Oktober 2007, dimana di dalam perjanjian RCTI akan melakukan pembelian investasi sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund dari Media Nusantara Citra International, Ltd., pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008 and 2007, nilai aset bersih masing-masing adalah sebesar Rp 7.665 juta dan Rp 6.593 juta. Based on a Sale and Purchase Agreement, on October 5, 2007, RCTI agreed to purchase units in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000 from Media Nusantara Citra International, Ltd., a related party. As of December 31, 2008 and 2007, net asset value amounted to Rp 7,665 million and Rp 6,593 million, respectively. TDM Asset Manajemen, Clariden Leu dan Lehman Liquidity Fund TDM Asset Manajemen, Clariden Leu and Lehman Liquidity Fund M8T menunjuk TDM Aset Manajemen (TDM) sebagai manajer investasi untuk mengelola dana sesuai dengan arahan investasi M8T dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal 31 Desember 2007, M8T telah menempatkan dana pada rekening investasi yang dikelola oleh TDM sebesar Rp 80 miliar. M8T has appointed TDM Aset Manajemen (TDM) as fund manager to manage M8T’s fund in line with M8T’s investment policy and prevailing regulations. As of December 31, 2007, M8T placed funds in its investment account managed by TDM amounting to Rp 80 billion. Pada tanggal 10 Desember 2007, M8T telah menempatkan dana sebesar US$ 5 juta yang dikelola oleh Clariden Leu. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai aset bersih investasi ini sebesar US$ 5.038.125. On December 10, 2007, M8T placed funds amounting to US$ 5 million managed by Clariden Leu. As of December 31, 2007, the net asset value of the funds amounted to US$ 5,038,125. Pada tanggal 31 Desember 2007, M8T memiliki investasi jangka pendek pada Lehman Liquidity Fund dengan nilai aset bersih sebesar US$ 433.025 atau ekuivalen Rp 4.079 juta. As of December 31, 2007, M8T has short term investment in Lehman Liquidity Fund with the net asset value amounting to US$ 433,025 or equivalent to Rp 4,079 million. Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi M8T (Catatan 4), sehingga investasi jangka pendek milik M8T tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan 2008. In 2008, Mediacom has divested its investment in M8T (Note 4), therefore, M8T’s short-term investment were excluded from the Company’s 2008 consolidated financial statements. - 42 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 8. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PIUTANG USAHA 8. 2008 TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 2007 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Teknologi informasi a. By customer Related parties Content and advertising based media Information technology 73.672 34.923 61.307 28 108.595 61.335 1.375.165 172.719 1.068.073 74.831 74.132 46.571 44.178 33.046 Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.668.587 (35.019) 1.220.128 (17.905) Subtotal Allowance for doubtful accounts Jumlah 1.633.568 1.202.223 Total 1.742.163 1.263.558 Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Telekomunikasi dan teknologi informasi Transportasi Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication and information technology Transportation Total b. By age category (days) 629.030 228.137 539.558 221.450 110.325 276.819 413.244 194.760 98.525 346.797 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.777.182 (35.019) 1.281.463 (17.905) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 1.742.163 1.263.558 Net c. Berdasarkan mata uang Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days c. By currency Rupiah US Dollar Lainnya 1.387.290 389.664 228 1.160.482 120.966 15 Rupiah US Dollar Others Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.777.182 (35.019) 1.281.463 (17.905) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 1.742.163 1.263.558 Net Piutang usaha digunakan sebagai fasilitas pinjaman (Catatan 22 dan 30). jaminan Trade accounts receivable are used as collateral for loans (Notes 22 and 30). - 43 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2008 9. 2007 Saldo awal tahun Penyisihan Penambahan karena akuisisi Penghapusan Pengurangan karena divestasi 17.905 3.506 19.918 (481) (5.829) 8.794 6.504 5.354 (2.747) - Beginning of year Provisions Addition due to acquisition Written-off Deduction due to divestment Saldo akhir tahun 35.019 17.905 End of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Management believes that the allowance for doubtful accounts receivable from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible. Sebagian piutang dijaminkan atas pinjaman pada Bank Syariah Mandiri (Catatan 30). Part of the receivables are used as collaterals for loan from Bank Syariah Mandiri (Note 30). Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables. PIUTANG NASABAH 9. Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut: CUSTOMERS RECEIVABLES This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows: 2008 2007 Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana 208.290 3.421 227.299 686 Brokerage Fund management services Jumlah 211.711 227.985 Total Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut: The aging schedule of receivables, as follows: 2008 2007 Kurang dari 7 hari Lebih dari 7 hari 128.818 82.893 227.985 - Less than 7 days More than 7 days Jumlah 211.711 227.985 Total Seluruh piutang pembiayaan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. All of accounts receivable from fund management services as of December 31, 2008 and 2007 are not yet due. - 44 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Manajemen BSec dan BAM tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen BSec dan BAM berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih. BSec’s dan BAM’s management does not provide allowance for doubtful accounts as Bsec’s dan BAM’s management believes that all receivables are collectible. 10. PIUTANG DAN HUTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN 10. RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION Akun ini merupakan tagihan dan hutang BSec dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut: This account represents BSec’s receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution (LKP) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows: 2008 2007 Piutang Deposito wajib 388.686 3.779 188.640 3.548 Receivables Mandatory deposits Jumlah piutang 392.465 192.188 Total receivables Hutang 426.379 181.069 Payable Tingkat bunga per tahun deposito wajib LKP berkisar antara 6,75% - 12% tahun 2008 dan 7,5% - 9,25% tahun 2007. Interest rates per annum on mandatory deposits to LKP range from 6.75% - 12% in 2008 and 7.5% 9.25% in 2007. Seluruh piutang dan hutang LKP pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 memiliki umur kurang dari 3 hari. All receivables from and payable to the LKP as of December 31, 2008 and 2007 are due within 3 days. Manajemen BSec tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen BSec berpendapat bahwa seluruh piutang LKP dapat tertagih. BSec’s management did not provide allowance for doubtful accounts as BSec’s management believes that all receivables from LKP are fully collectible. 11. PIUTANG PEMBIAYAAN 11. FINANCING RECEIVABLES Penanaman Neto Sewa Pembiayaan Net Investments in Finance Lease Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan BFin, sebagai berikut: This account represents receivables arising from financial lease transactions provided by BFin, as follows: 2008 Piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 39.542 (6.086) 33.456 (844) Lease receivables from third parties Unearned lease income Total Allowance for doubtful accounts Penanaman neto sewa pembiayaan - bersih 32.612 Net investments in finance lease - net - 45 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: The lease receivables based on maturity date are as follows: 2008 Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun 17.768 21.774 Will be due within: 1 year 1 - 2 years Jumlah 39.542 Total Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Manajemen BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. The finance lease receivables are secured by the related assets financed. BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan BFin, sebagai berikut: This account represents receivables arising from consumer financing provided by BFin, as follows: Piutang pembiayaan konsumen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi: bagian yang dibiayai oleh pihak lain berdasarkan pembiayaan bersama Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen - bersih 2008 2007 7.039 388.659 12.797 347.301 395.698 (3.107) 356.991 (105.920) (2.161) (93.340) (1.798) Consumer financing receivables Related parties Third parties Less: portion of receivables financed by other parties under joint financing agreement Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts 287.617 261.853 Consumer financing receivables - net Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya pada 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date as of December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008 2007 Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun 6.662 4.701 210.710 136.248 42.984 196.123 112.329 46.945 Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years Jumlah 396.604 360.098 Total 15% - 45% 15% - 45% Tingkat bunga per tahun - 46 - Annual interest rate PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Changes in allowance for doubtful accounts are as follows: 2008 2007 Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan 1.798 27.694 (27.331) 2.643 5.146 (5.991) Saldo akhir tahun 2.161 1.798 Beginning of year Provision Reversal End of year Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Muamalat Indonesia (Catatan 30). Piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan hutang obligasi dari BFin (Catatan 32). Consumer financing receivables are used as collaterals for loans from Bank Muamalat Indonesia (Note 30). Consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of BFin (Note 32). Tagihan Anjak Piutang – Bersih Factoring of Receivables – Net Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut: This account represents factoring receivables with recourse, as follows: 2008 2007 Tagihan Anjak Piutang Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui 6.066 33.339 (56) (1.272) 16.102 6.903 (108) (506) Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 38.077 (688) 22.391 (316) Sub total Allowance for doubtful accounts Jumlah 37.389 22.075 Total Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2008 2007 Saldo awal tahun Penyisihan 316 372 12 304 Beginning of year Provision Saldo akhir tahun 688 316 End of year - 47 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. 12. PIUTANG LAIN-LAIN 12. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 2008 2007 Pihak hubungan istimewa PT. Eagle Tansport Services PT. Global Maintenance Facility PT. Global Maintenance Service 5.605 521 2 Jumlah 6.128 - 313 2 315 Related parties PT. Eagle Tansport Services PT. Global Maintenance Facility PT. Global Maintenance Service Total Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu 331.605 (5.444) 71.467 (5.354) Third parties Allowance for doubtful accounts Jumlah 326.161 66.113 Total Bersih 332.289 66.428 Net Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. The Company and its subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible. 13. PERSEDIAAN 13. INVENTORIES 2008 Program media dan penyiaran Program dibeli Produksi dalam proses Produksi sendiri Dikurangi amortisasi Bersih Non Program Suku cadang pesawat udara Antena, dekoder, dan aksesoris Persediaan telekomunikasi dan teknologi informasi Lainnya Jumlah Jumlah 2007 2.201.199 50.539 456.989 (1.807.081) 1.528.281 56.182 378.817 (1.094.714) 901.646 868.566 98.192 73.712 79.797 23.846 63.327 25.638 283.864 21.604 260.869 409.111 1.162.515 1.277.677 - 48 - Media program and broadcasting Purchased program Production in progress In-house production Less amortization Net Non Program Aircraft's spareparts Antenna, decoder, and accessories Telecommunication and information technology inventories Others Total Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Persediaan suku cadang pesawat digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 30). The aircraft’s spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 30). Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya. As of December 31, 2008 and 2007, inventories, except media and broadcasting programs, were insured from several insurance companies. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. If such risks occur, the subsidiaries can request copy of the film from distributor, in the event of fire and theft, as long as the inventories are not yet aired and expired. 14. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 14. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2008 2007 Uang muka Biaya dibayar dimuka 176.381 100.737 288.569 178.348 Advances Prepaid expenses Jumlah 277.118 466.917 Total 15. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 15. PREPAID TAXES 2008 2007 Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2007 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun berjalan Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2005 Tahun 2004 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya 968 2.924 968 2.711 55.231 1.503 4.905 6.959 28 19.009 7.200 7.388 169 83.671 - Jumlah 72.518 121.116 - 49 - The Company Overpayment of corporate income tax Year 2007 Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Current year In 2007 In 2006 In 2005 In 2004 Value added tax - net Others Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 16. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Domisili/ Domicile Perusahaan/Companies Pemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT. Freekom Indonesia PT. Optima Media Dinamika PT. Radio Panji Artha Swara PT. Media Nusantara Press PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa Jakarta Jakarta Palembang Jakarta Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai Jumlah/Total Mutasi investasi pada adalah sebagai berikut: perusahaan 16. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 2008 2007 Nilai tercatat/ Carrying amount 2008 2007 4.624 894 55 38 27 25 21 10 5 2 5.594 454 65 38 27 25 21 10 5 2 5.701 6.241 asosiasi 49,00 25,00 30,00 38,00 21,00 25,00 21,00 21,00 21,00 21,00 49,00 25,00 30,00 38,00 21,00 25,00 21,00 21,00 21,00 21,00 Aktivitas utama/ Principal activity Telekomunikasi/Telecommunications Agensi periklanan/Advertising agency Penyiaran/Broadcasting Media cetak/Printed Media Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting The changes in investments in associates are as follows: 2008 2007 Saldo awal tahun Perubahan tahun berjalan Bagian laba (rugi) bersih Penambahan investasi Penambahan karena akuisisi Pelepasan investasi Pelepasan melalui penjualan Penerimaan dividen 6.241 - Saldo akhir tahun 5.701 (540) 420.302 22.004 730 419 (394.243) (33.983) (8.988) 6.241 Beginning of year Changes during the year Equity in net earnings (loss) Additional investments Additions due to acquisition Disposal of investments Released due to divestment Dividends received End of year Bagian laba (rugi) bersih dari asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill masingmasing sebesar Rp 632 juta dan Rp 802 juta tahun 2008 dan 2007. The equity in net earnings (loss) of associates was adjusted for amortization of goodwill in the amount of Rp 632 million and Rp 802 million in 2008 and 2007, respectively. Pada tahun 2007, Mediacom menjual seluruh sahamnya di PIR, BKC dan MNK dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 550.656 juta, Rp 1 juta dan Rp 73 miliar. Mediacom mengakui keuntungan penjualan investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp 229.414 juta (Catatan 56). In 2007, Mediacom sold all its equity ownership in PIR, BKC and MNK at sales price of Rp 550,656 million, Rp 1 million and Rp 73 billion, respectively. Mediacom recognized gain on sale of investments in associates of Rp 229,414 million (Note 56). - 50 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 17. INVESTASI LAIN 17. OTHER INVESTMENTS 2008 2007 Obligasi wajib tukar Uang muka investasi Penyertaan saham Obligasi konversi Surat berharga 2.703.717 883.979 543.092 64.810 1.208 843.136 782.754 941.997 64.810 3.397 Jumlah 4.196.806 2.636.094 Obligasi Wajib Tukar Mandatory exchangeable bonds Investment advances Investments in shares of stock Convertible bonds Marketable securities Total Mandatory Exchangeable Bonds 2008 2007 PT Djaja Abadi Konstruksi PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama 1.432.445 721.286 365.500 165.075 19.411 561.000 262.725 19.411 PT Djaja Abadi Konstruksi PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama Jumlah 2.703.717 843.136 Total Pada tahun 2008, Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432 miliar yang dapat ditukar dengan 1.536.705.800 lembar atau 24,72% saham biasa MNCSV milik DAK. In 2008, Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432 billion. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,536,705,800 or 24.72% MNCSV’s shares owned by DAK. Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561 miliar yang diterbitkan oleh PT Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan sebanyak 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA, dengan periode pertukaran MEB menjadi sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai dengan 60 bulan dari tanggal perjanjian MEB. On December 31, 2007, MNCSV has a mandatory exchangeable bond of Rp 561 billion, issued by PT Datakom Asia (DKA) which is exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA, with the exchange period from January 31, 2007 until 60 months after the date of the MEB agreements. Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 lembar saham MCI milik DKA. In 2008, MNCSV has an additional mandatory exchangeable bonds of Rp 160,286 million, issued by DKA, which is exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI owned by DKA. Pada tanggal 2 dan 3 Desember 2008, GTS membeli obligasi wajib tukar seharga Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar dengan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline. On December 2 and 3, 2008, GTS purchased Mandatory Exchangeable Bonds of Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which is exchangeable into 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline. Pada tanggal 1 Mei 2007, 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 97.650 juta, saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali selama satu tahun. On May 1, 2007, November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 97,650 million, PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million, respectively. The bonds will mature in one year after issuance and has been extended for another year. - 51 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tahun 2008, GTS menjual MEB yang diterbitkan oleh PT Brightstar Perkasa yang wajib ditukar dengan saham PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 97.650 juta. In 2008, GTS sold MEB issued by PT Brightstar Perkasa which should be converted to shares of stock to PT Adam SkyConnection Airlines amounted to Rp 97,650 million. MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, MNC mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI. MNC has investment in a mandatory exchangeable bond amounting to Rp 19,411 million which is exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, MNC transferred the mandatory exchangeable bond to MNI. Uang Muka Investasi Investment Advances Mediacom dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi, sebagai berikut: Mediacom and its subsidiaries have investment advances, as follows: 2008 2007 Proyek pengembangan bisnis PT. Media Nusantara Press PT. Media Nusantara Informasi Publishing 793.203 85.101 5.675 780.000 2.754 - Business development project PT. Media Nusantara Press PT. Media Nusantara Informasi Publishing Jumlah 883.979 782.754 Total Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura sebesar US$ 53 juta. Project business development represents funds for developing media assets in broadcasting and programs. In 2008, this account include fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manajer amounting to US$ 53 million. Proyek pengembangan bisnis tahun 2007 merupakan penempatan dana MNC dalam rangka akuisisi Linktone Limited dan telah direalisasi pada tahun 2008 (Catatan 55). Business development project in 2007, represents placement of fund in relation to acquisition of Linktone Limited which has been realized in 2008 (Note 55). Penyertaan Saham Investments in Shares of Stock Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari: Investment in shares of stock of the Company consist of: 2008 Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Mobile - 8 Telecom Tbk 310.723 192.241 Subjumlah 502.964 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2008 2007 16,53% 19,00% - 52 - 19,15% - 2007 842.519 - Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Mobile - 8 Telecom Tbk 842.519 Subtotal PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2008 Metode biaya PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Global Utama Mining Resources Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Pemeringkat Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Adam SkyConnection Airlines Subjumlah Jumlah PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2008 2007 2007 38.000 676 500 19,00% 18,00% 10,00% 19,00% 18,00% - 38.000 676 - 310 342 300 2,00% 1,00% - 2,00% 1,00% 19,00% 310 342 300 59.850 Cost method PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Global Utama Mining Resources Membership in Indonesia Stock Exchange PT. Pemeringkat Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Adam SkyConnection Airlines 99.478 Subtotal 40.128 543.092 941.997 Total Keuntungan (kerugian) belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek ekuitas tersedia dijual pada tahun 2008 dan 2007 sebesar (Rp 483.571 juta) dan Rp 62.260 juta disajikan sebagai bagian ekuitas. Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 55.517.500 saham CMNP dengan harga Rp 72.173 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 33.838 juta. Unrealized gain (loss) due to increase (decrease) in fair value of the available for sale equity securities in 2008 and 2007 amounted to (Rp 483,571 million) and Rp 62,260 million, respectively, was presented as part of equity. In 2008, the Company sold 55,517,500 shares of CMNP amounted to Rp 72,173 million and the Company recorded loss of Rp 33,838 million. Pada tahun 2007, GTS mempunyai penyertaan saham pada PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 59.850 juta. Pada bulan Maret 2008, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mencabut ijin operasi perusahaan penerbangan tersebut. In 2007, GTS has investment in shares of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 59,850 million. In March 2008, the Director General of Air Transportation has revoked the operation specifications of the airline Company. Pada tahun 2008, GTS menjual penyertaan saham pada PT. Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 59.850 juta. In 2008, GTS sold their shares of PT. Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 59,850 million. Pada tahun 2008, Mediacom melakukan divestasi saham M8T sehingga kepemilkan Mediacom menjadi 19% dan disajikan sebagai efek tersedia untuk dijual. Jumlah tercatat investasi tersebut pada tanggal divestasi sebesar Rp 320.498 juta dicatat sebagai biaya perolehan. In 2008, Mediacom divested its ownership of shares in M8T which resulted in a reduction of the percentage of ownership to 19% and presented as available for sale securities. The carrying amount on the date of the divestment amounting to Rp 320,498 million were recorded as cost. Obligasi Konversi Convertible Bonds Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49 miliar yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press, jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat dikonversi dengan sebanyak 49.000 saham pada saat jatuh tempo. On April 5, 2007 MNI purchased convertible bonds of Rp 49 billion issued by PT. Media Nusantara Press, due on April 4, 2009 and can be converted into 49,000 shares on the due date. Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello PTE Ltd. (Yello), sebuah perusahaan berbadan hukum di Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. On May 30, 2007, CMI entered into a deed of undertaking with the shareholders of Yello PTE Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million which is convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. - 53 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 18. ASET TETAP 18. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2008 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Penambahan/ Additions Pengurangan Deductions 31 Desember/ December 31, 2008 500.387 357.517 4.663 126.927 17.089 151.108 17.999 200 27.992 13.728 67.815 45.355 20.493 16.396 583.680 330.161 4.863 134.426 14.421 781.922 352.700 355.329 779.293 341.396 2.284.299 3.023.208 276.912 447.209 15.011 99.024 13.803 3.038.219 519.284 2.717.705 - 7.437.408 1.302.859 3.656.434 5.083.833 Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi 812.599 11.995 2.754 3.275 - 415.199 5.274 9.573 1.227.798 3.884 1.306 131 - Subjumlah 830.623 430.046 1.233.119 27.550 145.677 42.419 263.456 451.552 161.856 4.838 12.524 179.218 247.939 29.319 275.980 553.238 59.594 17.938 8.719.583 1.912.123 5.442.791 Subjumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aset sewa pembiayaan - - 13.385 1.448 3.144 9.573 77.532 5.188.915 At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Operating lease vehicle Subtotal Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Operating lease vehicle 166.420 4.341 74.001 662 14.105 165 23.108 10.420 19.693 17.321 2.553 160.832 4.506 79.788 8.529 512.335 151.903 176.792 487.446 96.460 1.454.948 1.252.346 3.561.513 58.350 198.081 100.312 556.444 3.254 12.187 1.352.658 1.584.458 151.556 1.640.842 2.533.499 Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi 16.711 4.442 920 1.013 - 47.441 3.871 1.068 145 231 64.152 3.190 7 647 - Subjumlah 23.086 52.756 67.996 7.846 Jumlah 3.584.599 609.200 1.652.454 2.541.345 Total Jumlah Tercatat 5.134.984 2.647.570 Net Carrying Value - 54 - - 5.123 1.981 511 231 Subtotal PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2007 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Penambahan/ Additions PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pengurangan Deductions 31 Desember/ December 31, 2007 352.689 945.956 4.629 109.711 2.667 200.058 86.316 34 26.557 14.422 52.360 674.755 9.341 - 500.387 357.517 4.663 126.927 17.089 599.416 189.000 6.494 781.922 249.901 910.122 2.475.848 5.650.939 99.119 1.374.297 559.136 2.548.939 7.624 120 11.776 762.470 341.396 2.284.299 3.023.208 7.437.408 Aset sew a pembiayaan Inf rastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Subjumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah 2.034 2.034 812.599 10.791 2.754 3.275 829.419 40.558 51.033 124.676 216.267 5.869.240 - 830 812.599 11.995 2.754 3.275 830.623 106.364 25.253 491.755 623.372 1.245 33.867 352.975 388.087 145.677 42.419 263.456 451.552 4.001.730 1.151.387 8.719.583 - 830 613.244 4.085 57.512 245 23.468 256 23.749 417 470.292 7.260 - 166.420 4.341 74.001 662 412.978 104.029 4.672 512.335 80.268 471.144 1.122.175 2.761.651 17.897 983.805 135.861 1.289.482 1.705 1 5.690 489.620 96.460 1.454.948 1.252.346 3.561.513 Aset sew a pembiayaan Inf rastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Subjumlah - 318 16.711 4.161 920 1.013 22.805 Jumlah 2.761.969 1.312.287 Jumlah Tercatat 3.107.271 - 318 - At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Subtotal Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Subtotal 37 16.711 4.442 920 1.013 23.086 489.657 3.584.599 Total 5.134.984 Net Carrying Value - - 55 - 37 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Beban penyusutan sebesar Rp 540.226 juta tahun 2008 dan Rp 419.125 juta tahun 2007. Depreciation charged to operations amounted to Rp 540,226 million in 2008 and Rp 419,125 million in 2007. Dalam penambahan aset tetap tahun 2008 dan 2007, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 55) terdiri dari biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 50.711 juta dan Rp 1.151.545 juta serta akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 38.245 juta dan Rp 894.781 juta dan penyesuaian nilai wajar aset berkaitan dengan tambahan akuisisi saham Mediacom senilai Rp 447.212 juta pada tahun 2007. Additions to property and equipment in 2008 and 2007 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 55) consisting of acquisition cost of Rp 50,711 million and Rp 1,151,545 million, respectively, and accumulated depreciation of Rp 38,245 million and Rp 894,781 million, respectively, and fair value adjustment of assets in relation to succesive acquisition of Mediacom’s shares amounting to Rp 447,212 million in 2007. Dalam pengurangan aset tetap tahun 2008 dan 2007, termasuk aset tetap anak perusahaan yang didivestasi (Catatan 56) terdiri dari biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 4.743.173 juta dan Rp 731.859 juta dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.580.169 juta dan Rp 472.686 juta. Property and equipment deductions in 2008 and 2007, included property and equipment of a disposed subsidiary (Note 56) consisting of acquisition cost of Rp 4,743,173 million and Rp 731,859 million and accumulated depreciation of Rp 1,580,169 million and Rp 472,686 million, respectively. Pada tahun 2008, GTS menurunkan nilai beberapa peralatan operasional transportasi sebesar Rp 8.859 juta untuk mencerminkan jumlah terpulihkan aset tersebut. Penurunan nilai aset tetap tersebut dicatat sebagai penambahan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. In 2008, GTS impaired some of its transportation equipment in the amount of Rp 8,859 million to reflect the recoverable amount of the assets. The impairment in value of property and equipment was credited to accumulated depreciation and impairment. Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebagai berikut: Borrowing costs capitalized to property and equipment under construction in progress were as follows: 2008 2007 Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing 44.005 1.398 35.561 2.710 Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange Jumlah 45.403 38.271 Total Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana, peralatan penyiaran dan telekomunikasi yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2009. Property and equipment under construction represents building and infrastructure, broadcasting and telecommunication equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga sebesar Rp 727.525 juta, US$ 220 juta dan Euro 421.000 tahun 2008 dan Rp 1.368.412 juta, US$ 269,1 juta dan Euro 463.388 tahun 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As of December 31, 2008 and 2007, the property and equipment, except land, were insured against risk of fire, theft and other possible risks with several third party insurance companies for Rp 727,525 million, US$ 220 million and Euro 421,000 in 2008 and Rp 1,368,412 million, US$ 269.1 million and Euro 463,388 in 2007. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured. - 56 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kecuali nilai aset GTS yang telah diturunkan nilainya, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2008 dan 2007. Except for impairment of GTS’s transportation equipment, management believes that there is no further impairment in the value of the property and equipment for 2008 and 2007. Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 22 dan 30), hutang sewa (Catatan 31) dan hutang obligasi (Catatan 32). The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 22 and 30), leased liabilities (Note 31) and bonds payable (Note 32). 19. ASET TETAP KERJASAMA 19. PROPERTY AND EQUIPMENT UNDER JOINT OPERATIONS Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama (Catatan 59b). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 59b). Rincian aset tetap kerjasama adalah sebagai berikut: Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will assume 50% each of the cost of all relay stations of the joint operations (Note 59b). RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of relay stations which were built (Note 59b). The details of assets under joint operations are as follows: 2008 Aset atas nama/ Assets under the name of RCTI Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain SCTV INDOSIAR 646 3.576 19.895 9 148 4.207 1.040 2.845 11.098 71 77 3.434 Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR 28.481 (14.240) Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment 1 324 1.686 6.626 30.993 80 226 7.965 18.565 (9.430) 530 (354) 47.576 (24.024) Total SCTV's and INDOSIAR'S share 14.241 (12.126) 9.135 (7.801) 176 (31) 23.552 (19.958) RCTI's share Accumulated depreciation 2.115 1.334 145 3.594 - 57 - - Jumlah/ Total 205 - Net Book Value PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2007 Aset atas nama/ Assets under the name of RCTI Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain SCTV INDOSIAR 646 3.576 19.701 9 148 4.207 1.040 2.845 11.098 71 144 3.433 Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR 28.287 (14.146) Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat 1 324 18.631 (9.494) 530 (353) 47.448 (23.993) Total SCTV's and INDOSIAR'S share 14.141 (11.182) 9.137 (7.620) 177 (136) 23.455 (18.938) RCTI's share Accumulated depreciation 2.959 1.517 41 4.517 Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Eliminasi karena divestasi Akhir tahun Jumlah tercatat 205 Net Book Value 20. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan sebagai berikut: Jumlah - RCTI’s share of depreciation on property and equipment under joint operations charged to operations amounted to Rp 1,020 million and Rp 1,619 million in 2008 and 2007, respectively. 20. GOODWILL Biaya Perolehan PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan PT. Mobile-8 Telecom Tbk Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment 1.686 6.626 30.799 80 293 7.964 Bagian RCTI atas beban penyusutan aset tetap kerjasama untuk tahun 2008 dan 2007 masingmasing sebesar Rp 1.020 juta dan Rp 1.619 juta. - Jumlah/ Total This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows: 2008 2007 1.591.527 1.591.527 738.342 267.949 12.124 304.629 267.949 12.124 10.172 - 10.172 930.006 2.620.114 3.116.407 160.439 - 270.912 156.719 (153.122) 173.191 97.721 - 274.509 270.912 2.506.044 2.845.495 - 58 - Cost PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo and its subsidiaries PT. Mobile-8 Telecom Tbk Total Differences in foreign exchange translation Accumulated amortization Beginning of year Amortization for the year Elimination due to divestment End of year Net carrying amount PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Amortisasi goodwill sebesar Rp 156.719 juta tahun 2008 dan Rp 97.721 juta tahun 2007. Amortization of goodwill amounted to Rp 156,719 million in 2008 and Rp 97,721 million in 2007. Dalam penambahan goodwill pada MNC tahun 2008, termasuk goodwill dari akuisisi tambahan MNC sebesar Rp 327.837 juta (Catatan 55) dan biaya historis hak minoritas atas goodwill yang telah ada di Linktone Ltd. sebesar Rp 57.882 juta. Addition to goodwill of MNC in 2008 includes goodwill arising from additional acquisition of MNC amounting to Rp 327,837 million (Note 55) and minority interest at historical cost of the preexisting goodwill in Linktone Ltd. amounting to Rp 57,862 million. Pengurangan goodwill termasuk goodwill milik M8T dengan nilai tercatat Rp 212.250 juta yang didivestasi pada tahun 2008 (Catatan 4). Deduction in goodwill includes M8T’s goodwill with carrying amount of Rp 212,250 million which was divested in 2008 (Note 4). 21. ASET LAIN-LAIN Aset restrukturisasi Cipta TPI Uang muka sewa transmisi dan menara Beban tangguhan - bersih Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Uang jaminan Uang muka pengembangan usaha Agunan yang diambil alih Uang muka pembelian peralatan studio Lain-lain Jumlah 21. OTHER ASSETS 2008 2007 103.500 103.500 101.005 94.264 94.759 145.050 53.389 37.211 32.343 4.806 4.002 48.205 52.140 38.318 28.918 3.114 7.826 29.741 478.725 503.366 Restructuring asset of Cipta TPI Advances for transmission rental and tower Deferred charges - net Receivable from a related party of subsidiary Security deposits Advances for business development Reposessed assets Advance for purchase of studio equipment Others Total MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103,5 miliar yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran. MNC had restructuring asset of Cipta TPI amounting to Rp 103.5 billion, which will be used for investments in the media and broadcasting business. Beban tangguhan terutama merupakan biaya subsidi dalam rangka perolehan pelanggan telekomunikasi dan biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. The deferred charges mainly represent costs incurred in relation to telecommunication subscribers acquisition program and incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges. MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, piutang pihak hubungan istimewa dari anak perusahaan masing-masing sebesar Rp 53.389 juta dan Rp 52.140 juta. Tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. MNCSV had non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party which arising mainly from expense advanced by MNCSV. As of December 31, 2008 and 2007, receivable from related party of subsidiary amounted to Rp 53,389 million and Rp 52,140 million, respectively. No allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible. - 59 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga. The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties. 22. HUTANG BANK 22. BANK LOANS 2008 2007 Standard Chartered Bank Bank Central Asia (Catatan 30) Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Bank Panin Bank CIMB Niaga Bank Danamon Bank Artha Graha 220.000 36.438 32.850 18.000 3.075 1.500 - 39.701 28.257 14.129 2.771 Standard Chartered Bank Bank Central Asia (Note 30) Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Bank Panin Bank CIMB Niaga Bank Danamon Bank Artha Graha Jumlah 311.863 84.858 Total Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Pada tanggal 17 Oktober 2008, RCTI, memperoleh fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank berupa Bridging Loan Facility sebesar Rp 220 milliar dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30 miliar, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 3% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 m2 di Jakarta Barat, peralatan studio dan transmisi milik RCTI (Catatan 18). On October 17, 2008, RCTI, obtained a loan from Standard Chartered Bank with Bridging Loan Facility of Rp 220 billion and Revolving Credit Facility of Rp 30 billion which bear interest of cost of fund + 3% per annum and due on October 17, 2009. The loan is secured by land with total area of 96,826 square meter located in West Jakarta, studio equipment and transmission owned RCTI (Note 18). Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3.000.000, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan, piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRU), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (Catatan 8 dan 18). Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan perjanjian masih dalam proses. IAT, obtained working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3,000,000, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with interest rate of 9.5% per annum. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRU), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 and 1 unit Dauphin helicopter type SA-365C2 (Notes 8 and 18). As of the issuance date of consolidated financial statement, the agreement extention is still in process. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 32.850 juta dan Rp 28.257 juta. As of December 31, 2008 and 2007, the outstanding loan from this facility amounted to Rp 32,850 million and Rp 28,257 million, respectively. - 60 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri. In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, manajemen berpendapat bahwa IAT telah mematuhi seluruh batasan-batasan yang diminta oleh bank. As of December 31, 2008 and 2007, management of IAT believes that it has complied with all important covenants required by the bank. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI, memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18 miliar dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 18,75 miliar (Catatan 7). On December 26, 2008, MNI, obtained a loan facility from BRI with maximum amount of Rp 18 billion and bears interest of 14.5% per annum and will be due on December 26, 2009. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 18.75 billion (Note 7). Bank Panin Bank Panin Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum sebesar Rp 4 miliar dengan tingkat bunga 15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 4 Nopember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI 2 seluas 382 m di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Catatan 18). On November 4, 2008, CMI, obtained a loan facility from Bank Panin with maximum amount of Rp 4 billion, interest at 15% per annum and will be due on November 4, 2009. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters, located at Duren Tiga, South Jakarta (Note 18). Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga CMI juga memperoleh pinjaman tetap dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 1,5 miliar dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 15% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik CMI sebesar Rp 1.957 juta (Catatan 7). CMI also obtained a fixed loan facility from Bank CIMB Niaga amounted to Rp 1.5 billion with term of 1 year and is extendable. Interest rate per annum is 15%. The loan is secured by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million (Note 7). Bank Danamon Bank Danamon Pada tanggal 2 Januari 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Danamon untuk pembiayaan pengambilalihan aset perusahaan tertentu maksimum US$ 10.000.000. Fasilitas kredit ini diubah menjadi maksimum sebesar US$ 8.500.000. Jangka waktu pinjaman adalah 4 bulan dengan tingkat bunga 1% di atas Prime rate Bank Danamon. Pinjaman ini dijamin dengan 80 juta saham Mediacom milik Perusahaan. Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir jatuh tempo tanggal 6 Juli 2008 dan pembayarannya dapat dipercepat sesuai dengan syarat dalam perjanjian pinjaman. Perusahaan dibatasi oleh persyaratan tertentu yang tercantum dalam perjanjian hutang bank tersebut. On January 2, 2003, the Company obtained loan facility from Bank Danamon to finance the takeover of the assets of certain company. The facility has a maximum amount of US$ 10,000,000 and was subsequently changed to maximum amount of US$ 8,500,000. The loan has a term of 4 months with interest rate per annum at Bank Danamon’s prime rate plus 1%. The loan is secured by 80 million shares of Mediacom owned by the Company. The loan has been extended several times, the term of the latest extension is on July 6, 2008 and payment can be accelerated pursuant to certain provisions of the loan agreement. The Company is also restricted by certain covenants as stipulated in the agreement. - 61 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perusahaan telah membayar pinjaman tersebut sebesar US$ 8,5 juta sampai dengan 31 Desember 2007, dan sisanya dilunasi di tahun 2008. The Company paid the loan of US$ 8.5 million until December 31, 2007, and the remaining amount is fully paid in 2008. Bank Artha Graha Bank Artha Graha MNCSV memperoleh fasilitas L/C berjangka maksimum sebesar US$ 100.000 dan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 19% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan peralatan penyiaran milik MNCSV (Catatan 18). Pada tahun 2008, fasilitas ini telah dilunasi. MNCSV obtained letter of credit facility with maximum amount of US$ 100,000 and interest rate of 19% per annum. The facility was secured by MNCSV’s building and broadcasting equipment (Note 18). In 2008, this facility was fully paid. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga pinjaman sesuai dengan jadwal pembayaran dan memenuhi pembatasanpembatasan yang ditentukan dalam perjanjian pinjaman. Management believes that Company and its subsidiaries had paid the principal loans and interest expense in accordance with the schedule of payments and have fulfilled the restrictions as stipulated in the loan agreement. 23. WESEL BAYAR 23. NOTES PAYABLE Pada tanggal 30 Oktober 2007, IAT menerbitkan wesel bayar kepada Formosa Group Ltd. sebesar US$ 1.605.000 dan Rp 15.000 juta masingmasing jangka waktu 6 bulan dan 3 bulan, dengan tingkat bunga 10,5% dan 16% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2007 jumlah tercatat sebesar Rp 30.117 juta. On October 30, 2007, IAT issued promisorry notes to Formosa Group Ltd. with nominal amounts of US$ 1,605,000 and Rp 15,000 million with a term of 6 months and 3 months, respectively, and interest rate of 10.5% and 16% per annum, respectively. As of December 31, 2007, the outstanding balance amounted to Rp 30,117 million. Pada tanggal 14 Mei 2008 wesel bayar sebesar US$ 1.605.000 seluruhnya dilunasi dan wesel bayar dalam mata uang Rupiah dilunasi sebagian sebesar Rp 7.000 juta. On May 14, 2008, promissory note of US$ 1,605,000 was fully paid while promissory notes in Rupiah currency was partially paid in the amount of Rp 7,000 million. Pada tanggal 14 Mei 2008, IAT menerbitkan wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan memperpanjang wesel bayar Rp 8.000 juta kepada Formosa Group Limited masing-masing jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 9% dan 16% per tahun. Kedua wesel bayar telah beberapa kali diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Januari 2009 dan 14 Pebruari 2009 masing-masing untuk yang bermata uang Rupiah dan Dollar AS. Also on May 14, 2008, IAT issued new promissory notes to Formosa Group Limited amounting to US$ 2,400,000 and Rp 8,000 million with a term of 3 months, and interest rate of 9% and 16% per annum, respectively. Both promissory note were extended several times and had maturity dates on January 30, 2009 and February 14, 2009 for Rupiah and US Dollar currencies, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah hutang wesel bayar anak perusahaan kepada Formosa Group Limited sebesar Rp 32.080 juta yang terdiri dari wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan Rp 5.800 juta. As of December 31, 2008, IAT’s notes payable to Formosa Group Limited totalled Rp 32,080 million which consist of US$ 2,400,000 and Rp 5,800 million. Pada bulan Januari 2009, seluruh wesel bayar telah diselesaikan. In January 2009, all notes had been settled. - 62 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 24. HUTANG USAHA 24. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2008 2007 a. Berdasarkan segmen usaha Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Teknologi informasi Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Telekomunikasi dan teknologi informasi Transportasi Jumlah Jumlah a. By Business segment 65.511 92 39.215 - 65.603 39.215 514.466 109.917 417.511 114.115 30.206 49.795 126.925 26.933 704.384 685.484 769.987 724.699 b. Berdasarkan mata uang Related parties Content and advertisement media Information technology Total Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Telecommunications and information technology Transportation Total Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Yen Lainnya 499.942 235.722 21.652 12.409 262 545.041 165.824 13.263 571 Rupiah US Dollar Euro Yen Others Jumlah 769.987 724.699 Total 25. HUTANG NASABAH 25. CUSTOMERS PAYABLE Akun ini termasuk kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya. This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions. 26. HUTANG LAIN-LAIN 26. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 2008 Pihak hubungan istimewa Biaya operasional Pihak ketiga Jasa profesional Biaya operasional Pembelian aset tetap Lainnya (masing-masing dibawah 5% dari jumlah) Jumlah Jumlah 2007 Related parties Operational expense 1.657 1.004 33.085 5.719 94 26.202 3.013 60.812 27.866 Others (each below 5% of total) 99.710 57.081 Total 101.367 58.085 - 63 - Third parties Professional service Operational expense Purchase of property and equipment Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 27. PENDAPATAN BELUM DIAKUI 27. UNEARNED REVENUES 2008 Telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Media berbasis konten dan iklan Sewa Jumlah 2007 69.197 44.544 23.285 50 106.108 15.158 30.467 - Telecommunications and information technology Subscribers based media Content and advertising based media Rental 137.076 151.733 Total 28. HUTANG PAJAK 28. TAXES PAYABLE 2008 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 29 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah 2007 1.412 2.098 2.205 579 1.811 2.701 12.616 - 24.086 3.418 26.165 12.470 19.399 33.763 1.726 235 916 112.907 18.676 24.003 26.477 14.698 17.001 24.640 227 766 72.242 3.702 244.588 216.351 The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 The subsidiaries Income tax article 29 Year 2008 Year 2007 Year 2006 Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others Total 29. ACCRUED EXPENSES 29. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2008 2007 Biaya operasional Bunga Konsultan Gaji dan program pensiun Biaya bagi hasil Sewa Biaya perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain 120.152 73.787 24.320 18.014 17.725 3.737 288 123.136 116.423 125.979 23.348 12.133 8.746 57.899 Operational expenses Interest Consultant Salaries and pension plan Profit sharing Rent Repairs and maintenance Others Jumlah 381.159 344.528 Total - 64 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 30. PINJAMAN JANGKA PANJANG 30. LONG-TERM LOANS 2008 2007 821.250 214.795 204.316 100.247 41.826 39.446 20.531 13.644 10.000 9.275 4.787 2.322 706.425 204.630 245.079 9.214 10.000 3.730 Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 1.482.439 (356.651) 1.179.078 (177.238) Total Current portion Bagian jangka panjang 1.125.788 1.001.840 Long-term portion Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Sinarmas Bank Negara Indonesia (Persero) Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Bank Bukopin Bank Eksekutif Internasional Bank Agro Lainnya Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Sinarmas Bank Negara Indonesia (Persero) Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Bank Bukopin Bank Eksekutif Internasional Bank Agro Others Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini. Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any related facility fees. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows: a. a. MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu. - 65 - MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya, tidak diperbolehkan: b. MNCSV and other members of the Group shall not: Menjual, memberikan, mengalihkan atau melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup Bhakti. Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of Bhakti group. Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse. Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms. Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali setelah memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur. Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction of MNCSV other than with the prior written consent of the Lender. Mengubah lini bisnis secara substansial. Make substantial change to the general nature of the business. Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aset yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1 juta atau dalam mata uang lain setara dengan US$ 1 juta. Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1 million or its equivalent in other currency. Membagikan dan pembagian dividen. Pay, make or declare any dividends distribution. Melakukan transaksi derivatif. Enter into any derivative transaction. Menerbitkan saham, kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran. Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement. Memberikan opsi, waran atau hak lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup Bhakti. Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of MNCSV and any member of Bhakti group. mengumumkan MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam grup, harus: c. MNCSV and other members in the Group shall: Mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik. Maintain insurance on assets reputable insurance companies. Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi. Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed or its assets within the time period allowed without incurring penalties. - 66 - with PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pinjaman ini dijamin dengan jaminan saham sebagai berikut: The collaterals for this facility are as follows: Saham MNCSV yang dimiliki oleh Mediacom sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.723.777.700. MNCSV’s shares owned by Mediacom, with a total of 2,277,237,777 shares representing an aggregate nominal value of Rp 227,723,777,700. Saham PT. Media Citra Indostar yang dimiliki oleh PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000.000.000. PT. Media Citra Indostar’s shares owned by PT. Datakom Asia, with a total of 68,000 shares representing an aggregate nominal value of Rp 68,000,000,000. Saham MNCSV yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303.442.300. MNCSV’s shares owned by the Company, with a total of 893,034,423 shares representing an aggregate nominal value of Rp 89,303,442,300. Bank Central Asia Bank Central Asia a. Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106 miliar untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, hutang Infokom kepada BCA masing-masing sebesar Rp 47.607 juta dan Rp 55.583 juta. a. In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106 billion, with term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of December 31, 2008 and 2007, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 47,607 million and Rp 55,583 million, respectively. b. Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut: b. In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows: Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90 miliar, jatuh tempo 1 Mei 2012. Investment Credit Facility I amounting to Rp 90 billion, will be due on May 1, 2012. Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90 miliar, jatuh tempo 7 Juni 2011. Investment Credit Facility II amounting to Rp 90 billion, will be due on June 7, 2011. Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10 miliar sampai dengan tanggal 25 April 2008. Overdraft facility with maximum amount of Rp 10 billion with a term up to April 25, 2008. Fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000 sampai dengan tanggal 25 April 2008 (Catatan 22). Letter of credit facility (usance and sight L/C) with maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2008 (Note 22). Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun. The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan siar senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom dengan jumlah tidak melebihi Rp 250 miliar (Catatan 18). The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom with amount not exceeding Rp 250 billion (Note 18). - 67 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor. Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-in capital. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II dari BCA masingmasing sebesar Rp 129.800 juta dan Rp 110.805 juta. As of December 31, 2008 and 2007, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facilities I and II amounting to Rp 129,800 million and Rp 110,805 million, respectively. Pada tahun 2007, BSec, memperoleh fasilitas kredit dari BCA dengan jumlah tidak melebihi Rp 38 milliar yang akan digunakan untuk modal kerja. Fasilitas kredit ini berlaku hingga tanggal 30 April 2009 dan dapat diperpanjang. c. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 14,00% per tahun dan 11,50% per tahun masing-masing di tahun 2008 dan 2007 dan dijamin dengan portofolio efek BSec senilai 150% dari saldo pinjaman dan aset tetap yang dimiliki oleh BSec. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal 30 April 2009 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang masing-masing sebesar Rp 37.287 juta dan Rp 37.811 juta. In October 2007, BSec, obtained overdraft facility from BCA with maximum amount of Rp 38 billion to finance its working capital. This facility will be expire on April 30, 2009 and can be extended. The facility bears interest at 14.00% per annum and 11.50% per annum in 2008 and 2007, respectively, and secured by BSec’s securities portfolio equivalent to 150% of the outstanding loan and certain property of BSec. The facility will mature on April 30, 2009 and can be extended. The outstanding balance as of December 31, 2008 and 2007 amounted to Rp 37,287 milion and Rp 37,811 million, respectively. d. BSec juga menerima fasilitas pinjaman dari BCA sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Juni 2010. Tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 101 juta dan Rp 166 juta. d. BSec also obtained credit facility to finance its acquisition of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010. This facility is secured by the financed vehicle with interest at 5.5% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2008 and 2007 amounted to Rp 101 million and Rp 166 million, respectively. e. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan memiliki saldo fasilitas pinjaman sebesar Rp 265 juta dari BCA, untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pada tahun 2008, seluruh pinjaman telah dilunasi. e. As of December 31, 2007, the Company has a credit facility amounting to Rp 265 million from BCA, to finance its acquisition of vehicles and secured by the financed vehicles. In 2008, all credit has been fully paid. - 68 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia a. Berdasarkan perjanjian pembiayaan Al Murabahah tanggal 20 Januari 2004, IAT memperoleh fasilitas pinjaman untuk refinancing dan modal kerja masing-masing maksimal sebesar US$ 1.193.675 dan US$ 1.306.325. Fasilitas refinancing digunakan untuk melunasi hutang kepada Bank Niaga sehubungan pembelian 2 unit helikopter Dauphin N dan fasilitas modal kerja digunakan untuk pembelian suku cadang helikopter Dauphin N. Kedua fasilitas tersebut berjangka waktu 48 bulan sampai dengan bulan Januari 2008, dengan marjin sebesar US$ 159.166 untuk fasilitas refinancing dan US$ 174.187 untuk fasilitas modal kerja, dibayar secara bulanan sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditentukan. a. Based on Al Murabahah financing agreement dated January 20, 2004, IAT obtained credit facilities for refinancing and for working capital requirements which amounted to US$ 1,193,675 and US$ 1,306,325, respectively. The refinancing facility was used for payment of loans from Bank Niaga regarding the purchase of 2 units of Dauphin N helicopter, while the working capital facility was used for the purchase of spare parts of Dauphin N helicopter. The facilities have payment period of 48 months up to January 2008, with a margin of US$ 159,166 for the refinancing facility and US$ 174,187 for the working capital facility, and repayable on monthly basis based on a scheduled payment scheme. Pada tanggal 31 Desember 2007, hutang bank untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 179 juta dan telah dilunasi pada tahun 2008. As of December 31, 2007, the outstanding balance from this facility amounted to Rp 179 million and was fully paid in 2008. b. Pada bulan April 2004, IAT memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja maksimal sebesar Rp 10 miliar, jangka waktu 36 bulan, dengan marjin sebesar Rp 2.835 juta yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang helikopter Bell 212. Selanjutnya, pada bulan Pebruari 2005, IAT memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 500.000 yang digunakan untuk pembelian suku cadang. Selanjutnya, pada bulan Nopember 2005, fasilitas ini diubah menjadi sebesar US$ 955.317 dengan marjin sebesar US$ 122.350, fasilitas pinjaman ini jatuh tempo Nopember 2008. b. In April 2004, IAT obtained working capital facility with a maximum amount of Rp 10 billion, with term of 36 months, and a margin amounting to Rp 2,835 million, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of Bell 212 helicopter spare parts. In February 2005, IAT obtained Al Murabahah financing facility amounting to US$ 500,000 for the purchase of aircraft spareparts. Then, in November 2005, the above mentioned facility was restructured to US$ 955,317, with a margin amounting to US$ 122,350. This facility was due in November 2008. Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 2.980 juta dan telah dilunasi pada tahun 2008. As of December 31, 2007 the outstanding balance loan from this facility amounting to Rp 2,980 million and was fully paid in 2008. c. Pada tanggal 29 September 2005, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Murabahah untuk pembelian suku cadang sebesar US$ 400.000, jangka waktu 36 bulan dengan marjin sebesar US$ 71.410 yang dibayar secara bulanan. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Nopember 2008. c. On September 29, 2005, IAT obtained financing facility amounting to US$ 400,000 for the purchase of aircraft spareparts, with a term of 36 months and a margin amounting to US$ 71,410, repayable on monthly basis. This loan is due in November 2008. Pada tanggal 31 Desember 2007, hutang bank untuk fasilitas ini sebesar Rp 1.284 juta dan telah dilunasi pada tahun 2008. As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounting to Rp 1,284 million and was fully paid in 2008. - 69 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued d. Pada bulan Mei 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Al Murabahah sebesar US$ 1.120.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin sebesar US$ 275.000 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang dan bahan bakar. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan April 2012. d. In May 2007, IAT obtained an Al Murabahah working capital facility amounting to US$ 1,120,000, with a term of 60 months, and a margin amounting to US$ 275,000, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of spare parts and fuel. The loan maturity date is in April 2012. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 8.770 juta dan Rp 9.400 juta. As of December 31, 2008 and 2007, the outstanding balance from this facility amounted to Rp 8,770 million and Rp 9,400 million, respectively. e. Pada bulan Juni 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Al Murabahah sebesar US$ 3.335.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin sebesar US$ 818.776 yang dibayar secara bulanan, mulai bulan Juni 2007. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang dan bahan bakar. Pada bulan Juni 2007, IAT juga memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 1.545.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin US$ 379.210 yang digunakan untuk uang muka pembelian 2 unit pesawat Fokker 50. e. In June 2007, IAT obtained an Al Murabahah working capital facility amounting to US$ 3,335,000, with a term of 60 months, and a margin amounting to US$ 818,776, repayable on monthly basis starting from June 2007. This facility was used for the purchase of spare parts and fuel. In June 2007, IAT also obtained an Al Murabahah financing facility amounting to US$ 1,545,000, with term of 60 months and a margin amounting to US$ 379,210 to be used as an advance payment for the purchase of 2 unit of Fokker 50 aircraft. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 39.026 juta dan Rp 41.602 juta. As of December 31, 2008 and 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 39,026 million and Rp 41,602 million, respectively. f. Pada bulan Pebruari 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 5.200.000, jangka waktu 78 bulan, dengan marjin sebesar US$ 1.736.200 yang dibayar secara bulanan. Untuk menambah dana dari fasilitas modal kerja Wa’ad, IAT memperoleh tambahan fasilitas pinjaman melalui fasilitas modal kerja Al Murabahah pada bulan Mei 2007 sebesar US$ 580.000, jangka waktu 78 bulan, dengan marjin sebesar US$ 193.300 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 1 unit pesawat tipe ATR 42–300 dan 1 unit pesawat tipe Fokker 50. f. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 42.083 juta dan Rp 49.095 juta. In February 2007, IAT obtained Wa’ad working capital facility amounting to US$ 5,200,000, with a term of 78 months, and a margin amounting to US$ 1,736,200, repayable on monthly basis. In addition to the Wa’ad Loan, IAT obtained an additional working capital facility in May 2007, amounting to US$ 580,000, with a term of 78 months, and a margin amounting to US$ 193,300, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of 1 (one) unit of aircraft type ATR 42–300 and 1 (one) unit of aircraft type Fokker 50. As of December 31, 2008 and 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 42,083 million and Rp 49,095 million, respectively. - 70 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued g. Pada bulan Juni 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 3.150.000, jangka waktu 72 bulan, dengan marjin sebesar US$ 1.051.590 yang dibayar secara bulanan, mulai bulan Juni 2007. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 1 unit pesawat tipe ATR 42–300. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Juni 2013. g. In June 2007, IAT obtained a Wa’ad working capital facility amounting to US$ 3,150,000, with a term of 72 months, and a margin amounting to US$ 1,051,590, repayable on monthly basis starting from June 2007. This facility was used for the purchase of 1 (one) unit of aircraft type ATR 42–300. The loan maturity date is in June 2013. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 26.917 juta dan Rp 27.819 juta. As of December 31, 2008 and 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 26,917 million and Rp 27,819 million, respectively. h. Pada bulan Juli 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 1.000.000, jangka waktu 72 bulan, dengan marjin sebesar US$ 144.448 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian mesin dan suku cadang. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Agustus 2010. h. In July 2007, IAT obtained Wa’ad working capital facility amounting to US$ 1,000,000, with a term of 72 months, and a margin amounting to US$ 144,448, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of engine and spare parts. The loan maturity date is in August 2010. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 6.718 juta dan Rp 8.708 juta. As of December 31, 2008 and 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 6,718 million and Rp 8,708 million, respectively. i. Pada tanggal 16 Maret 2005, BFin memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dari Bank Muamalat Indonesia untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dengan jangka waktu 48 bulan termasuk kelonggaraan tarik 12 bulan terhitung sejak tanggal 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 11). i. On March 16, 2005, BFin obtained “Mudharabah” financing facilities from Bank Muamalat Indonesia for its consumer financing activities related to acquisition of motor vehicles, with a period of 48 months including grace period of 12 months starting March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 11). Sehubungan dengan plafon fasilitas yang sudah habis maka terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40 miliar untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010. Selanjutnya, perpanjangan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60 miliar untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011. Certain facilities were expired and extended to facility II with maximum amount of Rp 40 billion for the period from June 28, 2006 up to June 28, 2010. Furthermore, this was extended to facility III with maximum amount to be availed of Rp 60 billion for the period from June 2007 to June 2011. Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan pada setiap penarikan sesuai dengan porsi modal masing-masing. Pendapatan yang akan diterima BFin (Mudharib) dituangkan dalam proyeksi pendapatan dengan ketentuan yang dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara Bank dan Mudharib. The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement. The profit sharing ratio is in accordance with the respective capital contribution of the parties. The income to be received by BFin (Mudharib) would be in accordance with the income projection with terms that can be changed based on agreement by the Bank and Mudharib. - 71 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 15 Juli 2008, BFin, anak perusahaan telah memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dari Bank Muamalat Indonesia, dengan tanggal surat 15 Juli 2008 (12 Rajab 1429 H) dengan rincian sebagai berikut: On July 15, 2008, BFin obtained 2 (two) channeling financing facilities from Bank Muamalat Indonesia, covered by letter dated July 15, 2008 (12 Rajab 1429 H) with the following details: Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu semalam 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan. Al Musyarakah II financing facility with maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for BFin consumer financing activities with revenue from profit sharing financing system to customer with 72 months period including 12 months flexibility, with 60 months maximum financial and user period. Fasilitas Pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan. Al Murabahah I financing facility with maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital for consumer financing activities with a term of 46 months. Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan seluruh dana yang diterima dari Bank Muamalat Indonesia yang digunakan untuk memperoleh pembiayaan tersebut (Catatan 11). This working capital financing facility is guranteed by all funds received from Bank Muamalat Indonesia which are used for consumer financing activities (Note 11). Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing Rp 80.802 juta dan Rp 104.012 juta. As of December 31, 2008 and 2007, the outstanding balance from this facility amounted to Rp 80,802 million and Rp 104,012 million, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2008, BFin, anak Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia tersebut di atas. As of December 31, 2008, BFin, has complied with all important loan covenants required by Bank Muamalat Indonesia. Seluruh pinjaman ini dijamin dengan beberapa unit pesawat dan helicopter, persediaan suku cadang untuk Helicopter Dauphin N, dan fidusia tagihan kepada Total E&P Indonesia (Catatan 13 dan 18). All the above facilities have been secured by several units of aircraft and helicopter, Dauphin N helicopter spare parts, and trade accounts receivable from Total E&P Indonesia (Notes 13 and 18). Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Muamalat Indonesia, antara lain membubarkan IAT, meminta dinyatakan pailit, mengubah pengurus dan pemegang saham. In relation to above credit facility, IAT is restricted by certain covenants among others, without written approval from Bank Muamalat Indonesia, to liquidate IAT, and to change IAT management and stockholders. - 72 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri a. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 27 Pebruari 2004, IAT memperoleh fasilitas untuk pembiayaan dua unit Dauphin SA-365 N2 (PK-TSW) dan (PK-TSX) sebesar US$ 6 juta, jangka waktu 4 tahun sampai dengan Pebruari 2008, dengan marjin sebesar 9% per tahun (6 bulan pertama setara 8% per tahun). Hutang ini dibayar kembali secara bulanan dengan angsuran yang telah ditentukan. Pinjaman ini dijamin 1 unit helikopter SA-365 N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin SA-365 C2 (PKTRD). a. Based on the Al Murabahah financing agreement, dated February 27, 2004, IAT obtained a financing facility for the purchase of 2 (two) units of Dauphin SA-365 N2 helicopter (PK-TSW) and (PK-TSX), amounting to US$ 6 million with a term of 4 years, and with a margin of 9% per annum (8% for the first 6 months). The principal loan is repayable on monthly basis, with amounts and timing stated in the scheduled payment scheme. This loan is secured by 1 unit of SA-365 N2 (PK-TSW) helicopter and 1 unit of Dauphin SA-365 C2 (PK-TRD) helicopter. Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 2.776 juta dan telah dilunasi pada bulan Oktober 2008. As of December 31, 2007, the outstanding balance from this facility was amounted to Rp 2,776 million and had been fully paid in October 2008. b. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 31 Maret 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 1.648.309,02 dengan marjin US$ 10.778,27 dan fee administrasi impor sebesar US$ 56.478,14. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 30 bulan sampai 30 September 2008. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada PT Airfast dan CV Nabila, dua unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRW dan PK-TRX), satu unit Dauphin type SA-365N2 (PK-TSW), serta satu unit pesawat BAC1-11 (PK-TRU) (Catatan 8 dan 18). b. Based on the Al Murabahah agreement, dated March 31, 2006, IAT obtained a financing facility with the amount of US$1,648,309.02 and a margin of US$ 10,778.27, and administration fee of US$ 56,478.14. The loan is repayable monthly in accordance with the repayment schedule, for a period of 30 months or until September 30, 2008. The loan is secured by receivables from PT Airfast and CV Nabila, 2 (two) units of aircraft, type Beechcraft 1900D (PK-TRW and PK-TRX), and 1 (one) unit of Dauphin craft SA-365N2 (PK-TSW), including 1 (one) unit of aircraft BAC1-11 (PK-TRU) (Notes 8 and 18). Pada tanggal 31 Desember 2007, hutang bank untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 4.652 juta dan telah dilunasi dibulan Oktober 2008. As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility was amounted to Rp 4,652 million and had been fully paid in October 2008. c. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 28 April 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 247.754,11 dengan marjin US$ 1.615,82 dan fee administrasi impor sebesar US$ 7.818,54. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 30 bulan sampai 28 Oktober 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Al Murabahah diatas. c. Based on the Al Murabahah agreement, dated April 28, 2006 IAT obtained financing facility with the amount of US$ 247,754.11 and a margin of US$ 1,615.82 and administration fee of US$ 7,818.54. The loan is repayable monthly based on the repayment schedule, for a period of 30 months or until October 28, 2008. The loan has the same collateral as mentioned above. Pada tanggal 31 Desember 2007, hutang bank untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 771 juta dan telah dilunasi dibulan Oktober 2008. As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 771 million and had been fully paid in October 2008. - 73 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued d. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 22 Desember 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 224.652 dengan marjin US$ 24.089,89. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 22 bulan sampai 28 Oktober 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Al Murabahah diatas. d. Based on the Al Murabahah agreement, dated December 22, 2006 IAT obtained financing facility with the amount of US$ 224,652, and a margin of US$ 24,089.89. The loan is repayable monthly based on the repayment schedule, for a period of 22 months or until October 28, 2008. The loan has the same collateral as mentioned above. Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 1.015 juta dan telah dilunasi dibulan Oktober 2008. As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 1,015 million and had been fully paid in October 2008. e. Berdasarkan perjanjian pinjaman talangan (bridging loan) tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9.155.000. Hutang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E & P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG). e. Based on the bridging loan facilities, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility amounting to US$ 9,155,000. The loan will mature in March 2009. The loan is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG). Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan hutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain. In relation to these credit facilities, IAT is restricted by certain covenants, without written approval from Bank Syariah Mandiri, to obtain loan or new credit facility; to invest in shares of stock; to distribute dividend; to enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; to issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; to sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; to change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; to liquidate IAT; to ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party. IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut. IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, manajemen berpendapat bahwa IAT telah mematuhi seluruh batasan-batasan yang diminta oleh bank. As of December 31, 2008 and 2007, management of IAT believes that it has complied with all important covenants required by the bank. - 74 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Sinarmas Bank Sinarmas Berdasarkan akta No. 21 tentang perjanjian kredit, No. 22 tentang pengakuan hutang dan No. 23 tentang pemberian jaminan cessie tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Dahlia. S.H., notaris di Jakarta. BFin, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6.000.000 dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3.000.000 dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3.000.000. Untuk pinjaman Demand Loan dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan. Based on credit agreement certificate No. 21 and No. 22 about accrued payable and No. 23 about cessie guarantee at March 18, 2008 has been approved with notarial deed of Dahlia. S.H., at Jakarta. BFin a subsidiary obtained US$ 6,000,000 as working capital credit facility, US$ 3,000,000 as Demand Loan, and US$ 3,000,000 as Term Loan facility. For Demand Loan with 1 year period since April 18, 2008 to April 18, 2009, where as for 3 years period Term Loan since liquidity date. Guarantee submitted is collection to third party (end user) as 110% from liquidity value. Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Negara Indonesia (Persero) Berdasarkan akta pengakuan hutang No. 01 tanggal 5 Nopember 2007 dibuat dihadapan Syafran SH, notaris di Jakarta, BFin, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja pembiayaan kredit bermotor roda dua dan empat atau baru dan bekas dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta jangka waktu 12 bulan untuk masa ketersediaan dana bersifat revolving, pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun (alatalat berat). Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promessory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan, dengan suku bunga 12% per tahun. Based on wich certificate No. 01 dated November 5, 2007, has been approved with notarial deed of Syafran SH, at Jakarta, BFin, a subsidiary obtained working capital credit facility for additional working capital credit financing for two or four wheels vehicles, new and used with credit facility amounting to Rp 50,000 million with 12 months period for financing revolving fund available to end user with 4 years maximum (heavy equipment). Guarantee submitted was consumer finance motor vehicle receivables, promessory note, cessie and land with building using right period at 12% interest rate. Bank DKI Unit Syariah Bank DKI Unit Syariah Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3.500.000, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2.000.000, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter. In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3,500,000, with a term of 48 months, the facility was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2,000,000, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project. - 75 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Permata Bank Permata Pada tanggal 8 Agustus 2008, BFin memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai leasing sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2010 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun. On August 8, 2008, BFin, obtained working capital credit facility for lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2010 and interest rate of 14.36%per annum. Pinjaman ini dijamin dengan pemberian fidusia atas tagihan/piutang, baik yang sekarang telah ada maupun yang kemudian hari akan dimiliki nasabah dari pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar 120% fasilitas kredit nasabah pada Bank setiap saat atau maksimum Rp 60.000 juta. This loan is secured by fiduciary rights on BFin’s current and future receivables from third party customers which should be equivalent to 120% of credit facility or a maximum amount of Rp 60,000 million. Bank Bukopin Bank Bukopin Pada tanggal 23 Mei 2005, BFin, anak perusahaan telah menerima fasilitas kredit modal kerja dari Bank Bukopin sebesar Rp 10.000 juta yang dipergunakan untuk modal kerja pembiayaaan. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu 12 bulan. Selanjutnya, fasilitas ini diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 20 September 2008. On May 23, 2005, BFin, a subsidiary, obtained a working capital facility from Bank Bukopin amounting to Rp 10,000 million to provide working capital for its financing operations. The term of the facility is 12 months. The facility was extended until September 20, 2008. Jaminan atas fasilitas kredit yang diterima BFin terdiri dari: The facility obtained by BFin is secured by the following: 1. Tagihan BFin sebesar 120% dari fasilitas kredit. 1. BFin’s receivable equivalent to 120% of the credit facilities. 2. Tanah dan bangunan kantor cabang di Malang. 2. Land and building in Malang branch office. Fasilitas kredit dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan akan dikaji ulang setiap bulan. The facility bears interest at 14% per annum and subject to review every month. Berdasarkan surat tanggal 18 September 2008 No. 8857/DKM/IX/2008 fasilitas in telah diperpanjang kembali sampai dengan 20 September 2009, dengan mengubah jumlah bunga sebesar 16% dengan membayar bunga selambat-lambatnya setiap akhir bulan dan hutang pokok dibayar paling lambat saat fasilitas ini jatuh tempo. Based on letter dated September 18, 2008 No. 8857/DKM/IX/2008, this facility was extended for another year until September 20, 2009, and interest rate increased to 16% payable every month-end while the principal will be payable at the latest on maturity date. - 76 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Eksekutif Internasional Bank Eksekutif Internasional Pada tanggal 14 Juli 2008, BFin memperoleh fasilitas Joint Financing dari Bank Eksekutif International (Bank), yang dimaksudkan untuk pembiayaan kendaraan roda dua (motor) baru dengan plafon Rp 25.000 juta dan jangka waktu 12 bulan (revolving). BFin dan Bank memberikan pembiayaan ke end user untuk jangka waktu maksimal 36 bulan dengan suku bunga tetap 9,45% - 10,05% in arrear dan suku bunga efektif 16,50% - 17,50%. Fasilitas ini dijamin dengan tagihan AR kepada end user. On July 14, 2008, BFin, entered into a Joint Financing agreement with Bank Eksekutif International (Bank) with a maximum amount of Rp 25,000 million and revolving term of 12 months. BFin and the Bank provided motorcycle financing facilities to customers with a maximum term of 36 months, flat interest rate of 9.45% to 10.05% p.a for balance in arrears and effective interest rate of 16.50% to 17.50% p.a. The facility is secured by the related BFin’s receivables from customers. Pada tanggal 29 Oktober 2008, BFin, anak perusahaan mendapat fasilitas kredit investasi untuk pembelian kendaraan untuk disewakan (Operating Lease) kepada RCTI dan TPI dengan Plafon sebesar Rp 10.856,48 juta dengan jangka waktu 36 bulan dan suku bunga efektif 19% per tahun. On October 29, 2008, BFin obtained investment credit facility from Bank Eksekutif International with a maximum amount of Rp 10,856.48 million, term of 36 months and effective interest rate of 19% p.a. The facility is used to finance BFin’s acquisition of vehicles being rented out (operating lease) to RCTI and TPI. Bank Agro Bank Agro Berdasarkan perjanjian No. 022/OL-Krd/CorpUM/IX/08 pada tanggal 12 September 2008, BFin mendapat fasilitas modal kerja. Fasilitas ini digunakan untuk tujuan penggunaan Refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Roda Empat (Mobil) dengan plafon Rp 5.000 juta jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun, dan dijamin tagihan AR kepada end user dan BPKB Mobil. Based on agreement No. 022/OL-Krd/CorpUM/IX/08 dated September 12, 2008, BFin obtained working capital credit facility from Bank Agro with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% p.a. This facility is used to refinance BFin four wheel vehicle financing facilities to its customers and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership. Pinjaman jangka panjang lainnya Other long-term loans Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut. Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa mereka telah mematuhi seluruh batasan penting yang dibuat oleh bank. As of December 31, 2008 and 2007, management of the Company and its subsidiaries believe that they have complied with all important covenants required by the banks. 31. HUTANG SEWA 31. LEASE LIABILITIES Akun ini merupakan hutang sewa Perusahaan dan anak perusahaan, untuk pembiayaan menara pemancar, kendaraan bermotor serta peralatan penyiaran. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan karena secara substantial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset sewa pembiayaan tersebut beralih kepada anak perusahaan. This account represents lease liabilities of the Company and subsidiaries in relation with the financing of tower transmitter, motor vehicles, and broadcasting equipment by other finance companies. The leases were classified as finance lease since substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets were transferred to the subsidiaries. - 77 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Jumlah pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa adalah sebagai berikut: The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows: 2008 Pembayaran jatuh tempo dalam waktu Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun 2007 1.882 9.584 5.475 233.669 202.656 1.463.077 Minimum lease payment due in Less than 1 year More than 1 to 2 years More than 2 years Jumlah pembayaran minimum sewa Bunga 16.941 (775) 1.899.402 (1.072.324) Total minimum lease payments Interest Nilai tunai pembayaran minimum sewa Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 16.166 (7.305) 827.078 (38.046) Present value of minimum lease payments Current maturity 8.861 789.032 Long-term portion 5,5% - 17% 16% - 24% Bagian jangka panjang Tingkat bunga per tahun Hutang sewa dibayar setiap bulan dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan hutang sewa tersebut. Lease liabilities are repayable every month and secured by the related assets. 32. HUTANG OBLIGASI 32. BONDS PAYABLE 2008 Guaranteed Secured Notes - setelah dikurangi biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Obligasi Bhakti Securities I - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi Bhakti Finance II - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Guaranteed Senior Notes setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi M8T setelah dikurangi biaya emisi belum diamortisasi Obligasi RCTI Interest rate per annum 2007 1.511.551 1.282.446 Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost 1.435.316 1.599.050 Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) 148.719 147.594 145.094 Bhakti Securities Bonds I - net of unamortized issuance costs Bhakti Finance Bonds II - net of unamortized issuance costs Guaranteed Senior Notes - net of unamortized issuance costs M8T's Bonds - net of unamortized issuance costs RCTI's bonds - 907.354 - 663.775 220.000 Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) 3.243.180 (53.500) 4.817.719 (3.500) Total Bond repurchased *) Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 3.189.680 - 4.814.219 (220.000) Net Current portion Bagian jangka panjang 3.189.680 4.594.219 Long-term portion *) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali *) - 78 - Bonds repurchased represents repurchased by subsidiary for purposes. bond resell PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Guaranteed Secured Notes, US$ 168 juta Guaranteed Secured Notes, US$ 168 million Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura. On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan dengan nilai 98,126% dari jumlah pokok dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap enam bulan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dengan opsi beli 35% dari jumlah notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. juga dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007. In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of par value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature in five years, with purchase option up to 35% of the total par value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of par value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007. Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B1” dari Moody’s Investors Service, Inc dan “B+” dari Standard and Poor’s Rating Group. The Notes obtained a bond rating of “B1” from Moody’s Investors Service, Inc. and “B+” from Standard and Poor’s Ratings Group. Notes ini dijamin oleh MNC dan anak perusahaan, yaitu RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, 75% saham RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Selanjutnya, masing-masing sisa 25% saham RCTI dan Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI juga akan digunakan sebagai jaminan pada saat 25% saham RCTI tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI. The Notes are guaranteed by MNC and its subsidiaries, which are RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, 75% of the outstanding shares of RCTI and 75% of the outstanding shares of Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) escrow account of US$ 25 million and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI, which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds, shall be used as collateral once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds. - 79 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Dana tersebut digunakan untuk: pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta dan dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya. The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25 million; and also for working capital purposes and other expenditures. Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow di Deutsche Bank (Catatan 6). Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Saldo Notes pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 menjadi US$ 143 juta. MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the notes of US$ 25 million, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank (Note 6). Upon redemption of the said notes, the bank escrow was released as collateral. The Notes amounted to US$ 143 million as of December 31, 2008 and 2007. Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes. The costs incurred in relation to the issuance of the Notes of US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are deducted from the face value of the Notes. Pada tanggal 31 Desember 2008, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B+” dari Standard and Poor’s Rating Group. As of December 31, 2008, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group. Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310 dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Sebagian TBUK telah dikonversi dengan jumlah sebanyak 674.174 saham tahun 2008 dan 2.982.128 saham tahun 2007. Saldo per 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 131.079.127 dan US$ 169.768.510. On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170,145,310 with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. Part of TBUK had been converted totalling to 674,174 shares in 2008 and 2,982,128 shares in 2007. As of December 31, 2008 and 2007, the balance of convertible bonds amounted to US$ 131,079,127 and US$ 169,768,510, respectively. Obligasi Bhakti Securities I Bhakti Securities Bonds I Pada bulan Mei 2008, BSec menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 29 Mei 2008. BSec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BSec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Moody’s Indonesia yaitu Baa1.id (stable outlook) setara dengan BBB+. In May 2008, BSec issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (non-certificate) of Rp 150 billion with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on May 29, 2008. BSec has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BSec obtained a bond rating of Baa1.id (stable outlook) equivalent to BBB+ from PT Moody’s Indonesia. - 80 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo. Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011. Interest is payable every three months. First payment of interst was due on August 29, 2008, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on May 30, 2011. Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, BSec memberikan jaminan seluruh kekayaan BCI baik barang yang bergerak maupun barang yang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (kecuali aset BCI yang telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya). In order to guarantee on-time payment of principal and/or interest, BSec used as collateral the entire assets owned by BCI both tangible and intangible, that are existing including future acquisitions (except specific assets of BCI which were already used collateral to creditor). Obligasi Bhakti Finance II Bhakti Finance Bonds II Pada bulan Nopember 2007, BFin menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 3 Desember 2007. BFin telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BFin telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Moody’s Indonesia yaitu Baa2.id (stable outlook) setara dengan BBB. In November 2007, BFin issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150 billion with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. BFin has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BFin obtained a bond rating of Baa2.id (stable outlook) equivalent to BBB from PT Moody’s Indonesia. Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo. Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2007, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010. Interest is payable every three months. First payment of interest was due on March 3, 2007, and the final payment of interest will be due at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010. Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, anak perusahaan memberikan jaminan fidusia kepada pemegang obligasi berupa piutang sebagai berikut : In order to guarantee on-time payments of principal and/or interest, the subsidiary provided the bondholders with fiduciary right to consumer financing receivables as follows : 1. Sekurang-kurangnya 50% dari nilai Pokok Obligasi yang terutang pada tanggal emisi atau 1. Minimum of 50% of the outstanding balance of bonds on the issuance date, or 2. Sekurang-kurangnya menjadi sebesar 100% dari nilai Pokok Obligasi yang terutang selambat-lambatnya mulai bulan ke 4 sejak tanggal emisi. 2. Minimum 100% of the outstanding balance of bonds at the latest on the fourth month since issuance date. Guaranteed Senior Notes, US$ 100 juta Guaranteed Senior Notes, US$ 100 million Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.) menerbitkan 11,25% Guaranteed Senior Notes (Notes) sebesar US$ 100 juta, jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura. On August 15, 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V (Mobile-8 B.V.) issued 11.25% Guaranteed Senior Notes (the Notes) amounting to US$ 100 million, due on March 1, 2013. The Notes are listed on the Singapore Stock Exchange. - 81 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai wali amanat dan agen penjamin. Notes ini ditawarkan pada nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September dimulai sejak 1 Maret 2008. In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and collateral agent. The Notes were offered at face value with fixed interest rate of 11.25% per annum. The interest on the Notes is payable on March 1 and September 1 of each year, beginning on March 1, 2008. Setiap saat pada atau setelah tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus Notesnya, secara keseluruhan atau sebagian, pada harga tebusan yang sama dengan persentase dari nilai pokok yang telah ditetapkan, ditambah bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal tebusan, jika ditebus selama masa 12 bulan sejak tanggal 15 Agustus dari tahun berikut: tahun 2010 sebesar 105,625%, tahun 2011 sebesar 102,813% dan tahun 2012 dan seterusnya sebesar 100%. Setiap saat sebelum tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. mempunyai opsi untuk menebus Notes, secara keseluruhan tetapi tidak secara sebagian, dengan harga tebusan 100% dari nilai pokok Notes, ditambah premi yang berlaku saat itu, dan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan. Selain itu, setiap saat saja sebelum 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus sampai dengan 35% dari nilai pokok Notes, ditambah dengan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan; asalkan setidaknya 65% dari nilai pokok agregrat Notes yang diterbitkan pada tanggal penerbitan awal, tetap beredar setelah tebusan tersebut dan tebusan tersebut dilakukan dalam 60 hari setelah penutupan penawaran saham di masa datang. At any time on or after August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem the Notes, in whole or in part, at a redemption price equal to the percentage of principal amount already set, plus accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date, if redeemed during the 12 month period commencing on August 15 of any year set forth as follows: year 2010 at 105.625%, year 2011 at 102.813% and year 2012 thereafter at 100%. At any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may at its option redeem the Notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the Notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to, the redemption date. In addition, at any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem up to 35% of the aggregate principal amount of the Notes, plus accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date; provided that at least 65% of the aggregate principal amount of the Notes originally issued on the original issue date remains outstanding after each such redemption and any such redemption takes place within 60 days after the closing of any future equity offering. Hasil penerbitan Notes digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar kepada Lehman Commercial Paper Inc. (Catatan 30) dan untuk pembelian perlengkapan jaringan serta untuk tujuan umum M8T. The proceeds were used to pay all loans and its interest to Lehman Commercial Paper Inc. (Note 30) and for the purchase of network equipment and for M8T’s general purpose. M8T dan Mobile-8 B.V. diwajibkan untuk memenuhi persyaratan umum dan keuangan tertentu. M8T and Mobile-8 B.V. are required to fulfill certain general and financial covenants. Notes ini dijamin oleh M8T dan Mobile-8 B.V., dimana M8T menjaminkan sahamnya di Mobile-8 B.V. dan Mobile-8 B.V. mengalihkan seluruh haknya atas pinjaman antar perusahaan. Pinjaman antar perusahaan dibuat pada tanggal penerbitan Notes merupakan pinjaman dalam US Dollar yang diberikan oleh Mobile-8 B.V. kepada M8T sebesar jumlah yang sama dengan penerimaan Mobile-8 B.V. dari penawaran Notes sesuai dengan perjanjian pinjaman antar perusahaan awal yang dibuat antara Mobile-8 B.V. dan M8T. The Notes are guaranteed by M8T and Mobile-8 B.V. wherein M8T pledged its shares in Mobile-8 B.V. and an assignment by Mobile-8 B.V. of all of its interest in and rights under the Intercompany Loan. Intercompany loan represents the loan in US Dollars made on the original issue date by Mobile-8 B.V. to M8T in amount equal to the amount of the gross proceeds received by Mobile-8 B.V. from the offering of the Notes pursuant to the intercompany loan agreement entered into on the original issue date between Mobile-8 B.V. and M8T. Notes ini telah memperoleh peringkat “B” dari Standard & Poor’s Rating Group dan “B2” dari Moody’s Investors Service, Inc. The Notes have been rated “B” by Standard & Poor’s Rating Group and “B2” by Moody’s Investors Service, Inc. - 82 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar Rp 40.604 juta dicatat sebagai biaya pinjaman dan diamortisasi selama periode notes. Biaya pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes. The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to Rp 40,604 million were recorded as debt issuance cost and amortized over the term of the Notes. Unamortized debt issuance costs are deducted from the face value of the Notes. Obligasi M8T M8T’s Bonds M8T memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-980/BL/2007 tanggal 2 Maret 2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I (Obligasi) sebesar Rp 675 miliar. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I No. 114 tanggal 22 Pebruari 2007 dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta. M8T obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-980/BL/2007 dated March 2, 2007 for the Public Offering of Bond I (the Bonds) of Rp 675 billion. In relation to the issuance of the Bonds, PT Bank Permata Tbk acted as trustee, based on Trust Deed on the Bond I No. 114 dated February 22, 2007 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta. Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar kepada Samsung Corporation dan untuk modal kerja. The proceeds were used to pay all loans and its interest to Samsung Corporation and for working capital. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,375% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan dimana pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 15 Juni 2007 dan pembayaran terakhir akan dibayarkan pada tanggal 15 Maret 2012. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun. M8T diperkenankan untuk membeli kembali sebagian pokok obligasi sebelum tanggal jatuh tempo pelunasan obligasi, dengan ketentuan pembelian kembali dilaksanakan setelah hari jadi pertama penerbitan obligasi (15 Maret 2007), dan M8T memiliki hak untuk mempertimbangkan obligasi yang dibeli kembali sebagai obligasi treasuri yang akan dijual setelah itu, atau sebagai pelunasan atau penebusan obligasi. The Bonds were offered at 100% of the face value, with fixed interest rate of 12.375% per annum. The interest is payable on quarterly basis wherein the first payment will be executed on June 15, 2007 and the last payment will be on March 15, 2012. The Bonds will mature in 5 years. M8T is allowed to buy back a portion or the entire bonds prior to the maturity date of bond settlement, with a condition that the buy back is conducted after the first anniversary of the bonds issuance (March 15, 2007), and M8T has the right to consider the bonds buy-back as a treasury bonds which will be sold afterwards, or as a settlement or redemption of the bonds. Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi 47,81% saham M8T yang dimiliki Mediacom (Catatan 4), sehingga Guaranteed Senior Notes dan Obligasi diterbitkan oleh M8T tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tahun 2008. In 2008, Mediacom has divested 47.81% of its investment in M8T shares owned by Mediacom (Note 4), therefore Guaranteed Senior Notes and Bonds issued by M8T were excluded from the Company’s 2008 consolidated financial statements. Obligasi RCTI RCTI’s Bonds RCTI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan suratnya No. S-2484/PM/2003 tanggal 13 Oktober 2003, untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi tahun 2003 sebesar Rp 550 miliar. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga) bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi RCTI tahun 2003 No. 39 tanggal 19 Agustus 2003 dari Imas Fatimah, SH., notaris di Jakarta. RCTI obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his Letter No. S-2484/PM/2003 dated October 13, 2003 for the Public Offering of Bonds year 2003 of Rp 550 billion. In relation to the issuance of the bonds, Bank CIMB Niaga (formerly Bank Niaga) acted as trustee, based on Deed of Trust No. 39 on RCTI’s Bonds year 2003 dated August 19, 2003 of Imas Fatimah, SH., notary in Jakarta. - 83 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tahun 2007, RCTI melakukan opsi beli atas obligasi sebesar Rp 165 miliar dari jumlah obligasi yang diterbitkan. Kemudian pada tahun 2008, RCTI telah melunasi seluruh obligasi yang diterbitkan. In 2007, RCTI early redeemed the bonds amounting to Rp 165 billion of the bonds issued. Then in 2008, RCTI fully paid the bonds. 33. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 33. OTHER NONCURRENT LIABILITIES 2008 2007 Uang jaminan langganan Pembelian pesawat Lain-lain 20.659 12.084 1.538 21.879 10.243 1.472 Customers' guarantee deposits Purchase of aircraft Others Jumlah 34.281 33.594 Total 34. HAK MINORITAS 34. MINORITY INTERESTS Hak minoritas atas aset bersih/ Minority interest in net assets 2008 2007 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Global Transport Services dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan anak perusahaan Jumlah 5.491.965 4.606.816 63.818 Hak minoritas atas laba bersih/ Minority interest in net income 2008 2007 132.869 792.063 126.774 (20.325) - 38.834 37.276 1.680 11.072 5.594.617 4.770.866 114.224 803.135 PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah Total 35. CAPITAL STOCK 35. MODAL SAHAM Pemegang saham PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiary PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries 31 Desember/December 31, 2008 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % 1.849.144.778 748.000.000 623.722.000 461.000.000 450.000.000 414.000.000 25,55 10,33 8,62 6,37 6,22 5,72 184.914 74.800 62.372 46.100 45.000 41.400 2.639.230.767 7.185.097.545 36,47 99,28 263.923 718.509 51.836.000 0,72 5.184 7.236.933.545 100,00 723.693 - 84 - Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Pemegang saham PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 31 Desember/December 31, 2007 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UBS AG HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 1.400.381.778 700.000.000 673.722.000 413.665.500 400.000.000 19,35 9,67 9,31 5,72 5,53 140.038 70.000 67.372 41.367 40.000 3.648.490.093 50,42 364.849 PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UBS AG HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Public (each ownership below 5%) Jumlah 7.236.259.371 100,00 723.626 Total Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 71 tanggal 9 Mei 2008 dari Notaris Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui: Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 71 dated May 9, 2008 of Notary Sutjipto, SH, the stockholders approved the following: 1. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 1. Amend the Company’s articles of associations to conform with Law No. 40 Year 2007 on limited liabilities Company. 2. Pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris dalam rangka konversi tanda bukti utang konversi. 2. Authorize the Board of Commissioners to convert convertible bonds. 3. Menyetujui pembelian kembali saham Perseroan sebanyak-banyaknya Rp 500 milyar. 3. To buy back the Company’s shares at maximum amount of Rp 500 billion. 4. Program MESOP (Management and Employee Stock Option Program) dan memberi wewenang kepada dewan komisaris dalam rangka pelaksanaan MESOP mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau 217.088.167 saham baru. 4. MESOP (Management and Employee Stock Option Program) and authorize the Board of Commissioners to issue new shares at maximum of 3% of issued and fully paid capital stock or 217,088,167 new shares through MESOP. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 287 tanggal 28 Juni 2007 dari Notaris Aulia Taufani, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 1.829.534.711 saham, nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham, dan penerbitan TBUK dengan tingkat bunga tetap sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 287 dated June 28, 2007 of Notary Aulia Taufani, SH, substitute notary of Sutjipto, SH, the stockholders approved the Limited Public Offering IV with a maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 1,150 per share, and the issuance of convertible bonds (TBUK) with fixed interest rate at a maximum amount of US$ 170,145,310. - 85 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 43 tanggal 7 Juni 2004 dari Notaris Aulia Taufani, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas III Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 847.644.338 saham, nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham, dan pengeluaran 565.096.225 Waran Seri III dengan ketentuan tiap tiga saham baru melekat dua Waran Seri III. Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 43 dated June 7, 2004 of Notary Aulia Taufani, SH, substitute notary of Sutjipto, SH, the stockholders approved the Limited Public Offering III with a maximum of 847,644,338 shares through Rights Issue with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, and the issuance of 565,096,225 Series III Warrants to which two warrants can be converted for each three newly issued shares. Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: The changes in the shares outstanding for 2008 and 2007 are as follows: Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 1 Januari 2007 Pelaksanaan Waran Seri II Penawaran Umum Terbatas IV Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi 4.803.305.032 600.437.500 1.829.534.711 2.982.128 Balance as of January 1, 2007 Exercise of Series II Warrants Rights Issue IV Conversion of convertible bonds (TBUK) Saldo per 31 Desember 2007 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi 7.236.259.371 674.174 Balance as of December 31, 2007 Conversion of convertible bonds (TBUK) Saldo per 31 Desember 2008 7.236.933.545 Balance as of December 31, 2008 Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah saham sehubungan dengan waran yang masih beredar adalah sebagai berikut: Jumlah ditawarkan Dilaksanakan tahun 2003 Dilaksanakan tahun 2004 Waran Seri I yang kadaluarsa tahun 2004 Dilaksanakan tahun 2006 Dilaksanakan tahun 2007 Waran Seri II dan III yang kadaluarsa tahun 2007 Jumlah At December 31, 2007, the number of shares outstanding in relation to the warrants are as folows: W aran Seri I/ Series I Warrants W aran Seri II/ Series II Warrants Waran Seri III/ Series III Warrants 374.500.000 (94.050.000) (72.616.663) 617.750.218 (17.312.500) 565.096.225 - 1.557.346.443 (94.050.000) (89.929.163) (207.833.337) - (600.437.500) (565.083.661) - (207.833.337) (565.083.661) (600.437.500) - (218) - (12.564) - - 86 - Jumlah/ Total (12.782) - Number of offering Exercised in 2003 Exercised in 2004 Series I Warrants expired in 2004 Exercised in 2006 Exercised in 2007 Series II and III Warrants expired in 2007 Balance PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 36. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 36. TAMBAHAN MODAL DISETOR Agio saham/ Paid in capital in excess of par Biaya Emisi saham/ Share issuance cost 24.600 (5.866) Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I tahun 2001 Penawaran umum terbatas II tahun 2002 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 Penawaran umum terbatas III tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2008 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2008 74.900 Jumlah/ Total 708 Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I in 2001 Rights Issue II in 2002 Exercise of Series I Warrants in 2003 Rights Issue III in 2004 Exercise of Series I Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Exercise of Series III Warrants in 2006 Rights Issue IV in 2007 Exercise of Series II Warrants in 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Balance as of December 31, 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2008 (TBUK) 2.831.986 Balance as of December 31, 2008 18.734 - 74.900 76.079 (568) 75.511 229.450 (815) 228.635 28.215 - 169.529 28.215 (2.162) 167.367 21.785 - 21.785 5.626 - 5.626 113.017 - 113.017 1.921.011 (21.796) 195.142 1.899.215 - 3.131 2.862.485 195.142 (31.207) 708 3.131 2.831.278 - 2.863.193 (31.207) 37. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN 37. DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES 2008 2007 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan (Mediacom) PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Global Transport Services 968.875 26.329 (4.322) 1.170.422 26.329 - PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries (Mediacom) PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Global Transport Services Jumlah 990.882 1.196.751 Total Selisih transaksi perubahan ekuitas Mediacom terutama berasal dari perubahan kepemilikan di MNC sehubungan dengan penawaran umum saham perdana pada bulan Juni 2007, penambahan penyertaan saham di M8T pada bulan Desember 2007 dan pelepasan penyertaan saham di M8T pada bulan Juli dan September 2008. The differences due to changes in equity of subsidiaries from Mediacom resulted mainly from the change in ownership in MNC due to the Initial Public Offering of shares of MNC in June 2007, acquisition of additional shares in M8T in December 2007 and divestment of shares in M8T on July and September 2008. - 87 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 38. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI 38. PURCHASE OF TRESURY STOCK Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang telah dikeluarkan di bursa sebanyak 51.836.000 saham atau 0,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan biaya perolehan sebesar Rp 16.783 juta. In 2008, the Company repurchase its shares which has been issued in stock exchange amounting to 51,836,000 or 0.72% of the issued and paid-up shares with acquisition cost of Rp 16,783 million. 39. PENDAPATAN MEDIA DAN PENYIARAN 39. MEDIA AND BROADCASTING REVENUE 2008 2007 Iklan Non iklan Media cetak Komputer grafis dan studio, program dan lainnya 2.967.657 2.590.285 61.390 58.738 750.915 221.330 Jumlah 3.779.962 2.870.353 40. PENDAPATAN JASA TELEKOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI Jasa Telekomunikasi Percakapan dan pesan singkat Interkoneksi Jasa lainnya Sub jumlah Beban interkoneksi Potongan harga interkoneksi Jumlah Jasa teknologi informasi Sewa smartcom Percakapan dan pesan singkat Jasa lainnya Jumlah Pendapatan jasa telekomunikasi dan teknologi informasi 41. PENDAPATAN PELANGGAN MEDIA Advertisements Non advertisements Print Computer graphics and studio, program and others Total 40. TELECOMMUNICATION AND INFORMATION TECHNOLOGY SERVICES REVENUE 2008 2007 650.962 81.374 26.556 942.045 125.654 47.154 758.892 1.114.853 Telecommunication services Voice and short messaging services Interconnection Other services Subtotal (123.283) (26.720) (193.416) (41.775) 608.889 879.662 Total 77.952 53.489 87.204 63.884 142.478 Information technology services Smartcom rental Voice and short messaging services Other services 218.645 206.362 827.534 1.086.024 BERBASIS Interconnection charges Interconnection discount Total Revenue from telecommunication and information technology services 41. SUBSCRIBER BASED MEDIA REVENUE Akun ini merupakan pendapatan dari pelanggan TV berbayar. This account represents revenues from pay TV customers. - 88 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 42. PENDAPATAN TRANSPORTASI 42. TRANSPORTATION REVENUES 2008 2007 Jasa penyewaan pesawat Jasa perbaikan dan pemeliharaan 288.278 4.631 210.183 6.955 Aircraft chartered services Repairs and maintenance services Jumlah 292.909 217.138 Total 43. SEWA DAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 43. LEASING AND REVENUES 2008 CONSUMER 2007 Pembiayaan konsumen Sewa 137.622 2.710 86.394 3.366 Consumer financing Leasing Jumlah 140.332 89.760 Total 44. INVESTMENT BANKING 44. INVESTMENT BANKING 2007 Kenaikan harga pasar efek ekuitas, efek hutang dan reksadana Dividen dan bunga Keuntungan (kerugian) realisasi jual efek ekuitas, efek hutang dan kontrak pengelolaan dana Jasa penasehat keuangan dan perantara Jasa penjamin emisi dan penjualan efek Jumlah 2007 56.597 23.647 12.224 16.026 (4.344) 9.395 1.832 35.524 37.878 31.369 87.127 133.021 45. KOMISI PERANTARA PEDAGANG EFEK Increase in fair value of equity, debt securities and mutual fund units Dividends and interest Realized gain (loss) on equity securities, debt securities and fund management contract Financial advisory and arranger fees Underwriting and selling fees Total 45. BROKERAGE COMMISSIONS Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas. This account represents commissions from brokerage related activities on equity securities. 46. JASA MANAJER INVESTASI Akun ini merupakan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksadana. FINANCING 46. FUND MANAGEMENT FEES dari This account represents revenues from customers’ fund and mutual funds management. - 89 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 47. BEBAN LANGSUNG 47. DIRECT COSTS 2008 2007 Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Jasa telekomunikasi dan teknologi informasi Properti Lainnya 2.234.166 323.876 195.800 1.351.699 178.287 111.831 288.653 228 286.403 13.022 - Jumlah 3.042.723 1.941.242 48. UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Sewa Perjalanan dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, air dan telepon Imbalan pasca kerja Beban kantor Jasa profesional Beban piutang ragu-ragu Pajak dan perijinan Asuransi Komunikasi dan informasi Kompensasi opsi saham Lain-lain Jumlah Content and advertising based media Subscribers based media Transportation Telecommunications and information technology services Property Others Total 48. GENERAL AND ADMINISTRATION 2008 2007 721.964 239.520 85.169 81.871 61.179 46.631 40.289 39.170 38.535 32.360 22.494 14.490 6.904 212.123 608.366 226.565 52.285 56.052 34.478 56.446 25.484 29.470 25.159 16.311 49.070 5.703 4.560 30.346 91.088 1.642.699 1.311.383 49. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Rent Travelling and transportation Repairs and maintenance Electricity, water and telephone Post-employment benefits Office expense Professional fees Provision for doubtful accounts Taxes and licenses Insurance Communication and information Compensation for stock option Others Total 49. DEPRECIATION AND AMORTIZATION 2008 2007 Penyusutan Amortisasi 540.226 80.091 419.125 63.081 Depreciation Amortization Jumlah 620.317 482.206 Total - 90 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 50. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 50. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 2008 2007 Beban bunga : Pinjaman Obligasi Lain-lain Amortisasi biaya emisi pinjaman Provisi dan administrasi pinjaman 613.416 83.681 6.993 12.527 13.645 427.982 260.853 12.117 16.538 Interest expenses : Loans Bonds Others Amortization of debt issuance cost Loan provision and administration Jumlah 730.262 717.490 Total 51. PAJAK PENGHASILAN 51. INCOME TAX Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of: 2008 Pajak kini - anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Manfaat (beban) pajak - bersih 2007 (110.730) (178.198) 23.981 173.109 81.553 38.671 86.360 (57.974) Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Tax benefit (expense) - net Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows: 2008 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi pelepasan M-8 Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Beda temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal 2007 (327.398) 248.216 55.927 (261.061) 1.556.351 14.004 (994.745) (284.316) 575.610 (92) 225 707 168 133 875 Income (loss) before tax per consolidated statements of income Loss from M-8 divestment Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Total (8.070) (826.316) Tax effect of non deductible expense Rugi fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Penyesuaian sehubungan dengan SKP Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan (292.253) (439.787) 102.953 53.564 (249.831) (189.956) - Fiscal loss of the Company Prior years fiscal loss carryforward Adjustment for tax assessment letter Expired fiscal loss Akumulasi rugi fiskal Perusahaan (575.523) (439.787) Accumulated fiscal loss of the Company - 91 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk tahun-tahun tersebut. In 2008 and 2007, the Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made. Pada tanggal 27 Maret 2008 dan 12 Juni 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2006 dan 2005. SKPLB tersebut juga menetapkan rugi fiskal Perusahaan tahun 2006 dan 2005 sebesar Rp 339 juta dan 12.501 juta yang berbeda sebesar Rp 94.770 juta dan Rp 8.182 juta dengan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007. On March 27, 2008 and June 12, 2007, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2006 and 2005 corporate income tax. SKPLB also stated that the Company’s 2006 and 2005 fiscal loss amounted to Rp 339 million and Rp 12,501 million, respectively, which differ by Rp 94,770 million and Rp 8,182 million, respectively, from the fiscal loss reported in the 2007 consolidated financial statements. Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows: 2008 2007 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi pelepasan M-8 Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan (327.398) 248.216 55.927 (261.061) 1.556.351 14.004 (994.745) Income (loss) before tax per consolidated statements of income Loss from M-8 Divestment Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (284.316) 575.610 Income (loss) before tax of the Company Tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan Penyesuaian dengan SKP Efek perubahan tarif pajak Koreksi dasar pengenaan pajak (85.295) 172.683 Tax expense at effective tax rate (2.421) (247.895) Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses) Jumlah manfaat pajak Perusahaan Pajak tangguhan yang tidak diakui Beban (manfaat) pajak anak perusahaan (23.981) (75.212) (62.379) (6.341) 139.527 Jumlah beban (manfaat) pajak (86.360) 57.974 16.069 30.886 17.757 (977) - 92 - - Expired fiscal loss Adjustment for tax assessment letter Effect of changes in tax rates Tax based correction Total tax benefit of the Company Derecognition of deferred tax assets Tax expenses (benefits) of subsidiaries Total tax expense (benefits) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Aset Pajak Tangguhan - Bersih Deferred Tax Assets - Net Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut: This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows: 2008 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Beban tangguhan Aset tetap Investasi saham Lainnya Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih 2007 155.093 482 246 131.936 510 (606) 155.821 131.840 135.663 14.495 3.591 (3.250) (3.943) 18.237 272.583 21.216 6.553 (23.072) (28.332) (2.691) 10.824 164.793 257.081 320.614 388.921 The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Deferred charges Property and equipment Investment in share of stock Others Total Deferred tax assets - net Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal sebesar Rp 304.546 juta dan Rp 413.931 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang. As of December 31, 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 304,546 million and Rp 413,931 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against current tax on the future period. Pada tahun 2007, penurunan kewajiban pajak tangguhan bersih termasuk yang berasal dari akuisisi dan divestasi anak perusahaan sebesar Rp 28.510 juta. In 2007, the change in net deferred tax liabilities resulting from acquisition and disposal of subsidiaries amounted to Rp 28,510 million. - 93 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih Deferred Tax Liabilities - Net Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut: This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows: 2008 2007 Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Investasi saham Sewa Lainnya 13.790 10.875 3.101 362 (6.397) (52.259) (963) 9.412 4.170 3.323 762 (8.784) (48.092) (20.406) (2.890) - Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Investment in share of stock Leases Others Kewajiban pajak tangguhan - bersih (31.491) (62.505) Deferred tax liabilities - net 52. CASH DIVIDENDS 52. DIVIDEN TUNAI Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 71 tanggal 9 Mei 2008 dan No. 180 tanggal 18 Juni 2007 dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2007 dan 2006 masingmasing sebesar Rp 5 per saham. Dividen tahun buku 2007 dan 2006 sebesar Rp 35.875 juta dan Rp 36.180 juta telah dilunasi pada bulan Desember 2008 dan 2007. Based on the stockholders annual general meeting as stated in Deed No. 71 dated May 9, 2008 and No. 180 dated June 18, 2007, of Sutjipto, SH, notary in Jakarta the stockholders approved the distribution of dividends for 2007 and 2006 amounting to Rp 5 per share. The 2007 and 2006 dividend payable amounted to Rp 35,875 million and Rp 36,180 million, respectively fully paid in December 2008 and 2007, respectively. 53. EARNINGS (LOSS) PER SHARE 53. LABA (RUGI) PER SAHAM Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut: The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share are based on the following data: Laba (Rugi) Bersih Earnings (Loss) 2008 Laba (rugi) bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan kerugian selisih kurs dari TBUK - setelah pajak Laba (rugi) bersih untuk perhitungan laba (rugi) per saham dilusian 2007 (355.262) 695.242 66.584 761.826 - 94 - Net income (loss) Adjustments for: Interest expense and foreign exchange loss on convertible debt - net of tax Net income (loss) for the purpose of diluted earnings (loss) per share PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut: The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows: Jumlah saham/ Total number of shares 2008 2007 Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang dilaksanakan melalui konversi Waran Seri II Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya Waran Seri II dan III Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian 7.236.259.371 4.803.305.032 - 172.646.878 - 872.161.753 254.250 686.298 (14.934.016) 7.221.579.605 5.848.799.961 633.766.321 427.803.186 6.910.369.468 Pada tahun 2008, Waran Seri II dan III telah kadaluarsa dan Tanda Bukti Hutang Konversi bersifat antidilutif, sehingga Perusahaan tidak memperhitung rugi per lembar saham dilusian. Beginning balance Weighted average number of shares issued through exercise of Series II Warrants Weighted average number of shares issued through Rights Issue IV Weighted average number of shares issued through conversion of bonds (TBUK) Weighted average number of shares from treasury stock Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Number of shares that would have been issued due to exercise of Series II and III Warrants Weighted average numbers of shares outstanding for the purpose of diluted earnings per share In 2008, Series II and III Waran was expired and conversion of bond had anti dilutive effect, there for the Company did not counted diluted loss per share. 54. IMBALAN PASCA KERJA 54. POST-EMPLOYMENT BENEFITS Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Mediacom dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4%. Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively. - 95 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kewajiban dari program pensiun imbalan pasti di neraca adalah sebagai berikut: The amounts included in the balance sheets in respect of the pension plan is as follows: 2008 2007 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program 62.749 (9.612) 24.135 (98.251) 60.724 (3.184) (285) 42.376 (120.463) Kewajiban bersih (aset program pensiun) (20.979) (20.832) Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost Unrecognized asset Fair value loss on onconvertible plan assetsdebt - net of tax Net liability (net pension plan asset) Aset program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa. The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange. Aset program pensiun bersih dicatat sebagai biaya dibayar dimuka. Net pension plan assets were recorded as prepaid expenses. Mutasi kewajiban bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: Movement in the net liability of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2008 2007 Saldo awal tahun Pengurangan karena divestasi anak perusahaan Aset yang diakui Iuran dibayar tahun berjalan Beban (manfaat) pensiun tahun berjalan (20.832) 4.163 (9.523) 9.376 (17) (3.449) (12.677) (8.852) Beginning of the year Deduction due to divestment of subsidiary Recognized asset Contribution paid in the current year Amount charged (credited) to income Kewajiban bersih (aset program pensiun) (20.979) (20.832) Net liability (net pension plan asset) Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat bunga per tahun The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions: 55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 9% - 12% tahun/in 2008 dan/and 7,5% - 8% tahun/in 2007 7% - 12% tahun/in 2008 dan/and 10,5% - 12% tahun/in 2007 Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum Imbalan Pasca Kerja Lain Other Post-Employment Benefits Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, mengakui kewajiban imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan anak perusahaan yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku. The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003. - 96 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI. RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy. RCTI dan MNCSV memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja. RCTI and MNCSV also provide other long-term benefits which was determined based on years of service. Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: Amounts recognized in consolidated statements of income with respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows: 2008 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu 2007 154 120 (49) 123 90 (45) The Company Current service cost Interest costs Past service cost Sub jumlah Anak perusahaan 225 40.064 168 25.316 Subtotal Subsidiaries Jumlah 40.289 25.484 Total Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut: The post-employment benefits obligation included in the consolidated balance sheets are as follows: 2008 Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Keuntungan aktuarial belum diakui 2007 The Company Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains 967 960 1.002 699 Kewajiban - bersih Anak perusahaan 1.927 112.098 1.701 135.070 Net liabilities Subsidiaries Kewajiban - Bersih 114.025 136.771 Liabilities - Net Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions: 12% tahun/in 2008 dan/and 10% - 12% tahun/in 2007 6% - 10% tahun/in 2008 dan/and 6% - 9% tahun/in 2007 CSO - 1980 55 tahun/years - 97 - Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 55. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a. 55. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES a. Pada tahun 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 57,06% saham Linktone Ltd., (Catatan 4). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih Linktone Ltd., pada tanggal 30 April 2008. In 2008, MNC, through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 57.06% shares of Linktone Ltd., (Note 4). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone Ltd., as of April 30, 2008. Rp Nilai wajar aset bersih diperoleh Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban 1.123.917 12.466 69.466 (151.845) Fair value of net assets acquired Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Nilai wajar aset - bersih 1.054.004 Fair value of net assets Nilai wajar aset bersih diperoleh: Goodwill (Catatan 20) 601.836 327.837 Fair value of net assets acquired: Goodwill (Note 20) Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2008 Investasi lain 163.773 765.900 Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2008 Other investment Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2008: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih (163.773) 924.903 761.130 Net cash inflow for the acquisition in 2008: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows Linktone Ltd., memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 531.957 juta dan laba bersih sebesar Rp 26.266 juta terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode 1 Mei 2008 sampai dengan 31 Desember 2008. Linktone Ltd., contributed revenue of Rp 531,957 million and net income of Rp 26,266 million on the consolidated financial statements for the period from May 1, 2008 to December 31, 2008. Pada bulan Maret 2008, Mediacom mengakuisisi tambahan saham MNC dengan biaya perolehan sebesar Rp 93.204 juta (Catatan 4). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC pada tanggal 31 Maret 2008 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 47.994 juta. In March 2008, Mediacom acquired additional MNC’s share with acquisition cost amounting to Rp 93,204 million (Note 4). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNC as of March 31, 2008 and resulting goodwill amounting to Rp 47,994 million. - 98 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tahun 2007, Perusahaan dan Mediacom membeli obligasi wajib tukar dari East Bay Equities Ltd yang dapat ditukar dengan saham MNCSV. Pada tanggal 2 April 2007, Mediacom menukar obligasi wajib tukar sebesar US$ 163.200.000 dengan 3.170.272.200 saham atau 51% saham MNCSV. Selanjutnya, pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi 20% saham MNCSV dengan biaya perolehan Rp 573.188 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNCSV masing-masing pada tanggal 31 Maret 2007 dan 31 Desember 2007, sebagai berikut: b. In 2007, the Company and Mediacom bought mandatory exchangeable bonds from East Bay Equities Ltd which are convertible into shares of stock of MNCSV. On April 2, 2007, Mediacom exchanged its mandatory exchangeable bonds of US$ 163,200,000 into 3,170,272,200 shares or 51% of the issued capital stock of MNCSV. Furthermore, in December 2007, the Company acquired 20% of MNCSV shares at acquisition cost of Rp 573,188 million. The acquisitions were accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNCSV as of March 31, 2007 and December 31, 2007, respectively, as follows: MNCSV 31 Maret/ 31 Desember/ March 31, December 31, 2007 2007 Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 20) 331.056 1.152.816 134.477 438.711 Fair value of net assets acquired Positive goodwill (Note 20) Jumlah Biaya Perolehan 1.483.872 573.188 Total Cost Penyelesaian biaya akuisisi perolehan: Dibayar secara tunai 1.483.872 573.188 Settlement of acquisition cost: Cash settlement 1.483.872 573.188 Jumlah Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi: Pembayaran biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih (1.483.872) 5.747 (573.188) 171.916 (1.478.125) (401.272) MNCSV memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 384.348 juta dan laba bersih sebesar Rp 23.254 juta untuk periode 1 April 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 yang termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. c. Total Net cash outflow for the acquisition: Payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflow MNCSV contributed total revenues of Rp 384,348 million and net income of Rp 23,254 million for the period from April 1, 2007 to December 31, 2007 which were included in the consolidated statement of income. Pada bulan September 2007, MNC menukar obligasi wajib tukar sebesar Rp 39.375 juta dengan 3.199.999 saham atau 99,99% saham CMI. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih CMI pada tanggal 30 September 2007, sebagai berikut: c. - 99 - In September 2007, MNC exchanged its mandatory exchangeable bonds of Rp 39,375 million into 3,199,999 shares or 99.99% of the issued capital stock of CMI. The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of CMI as of September 30, 2007, as follows: PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued CMI Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 20) 20.739 18.636 Fair value of net assets acquired Positive goodwill (Note 20) Jumlah Biaya Perolehan 39.375 Total Cost Penyelesaian biaya akuisisi perolehan: Konversi obligasi wajib tukar Dibayar secara tunai 31.500 7.875 Settlement of acquisition cost: Mandatory exchangeable bond conversion Cash settlement Jumlah 39.375 Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi: Pembayaran biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Total Net cash outflow for the acquisition: (7.875) 8.782 Arus kas masuk bersih Payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired 907 Net cash inflow CMI memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 168.389 juta dan laba bersih sebesar Rp 1.921 juta terhadap laporan keuangan konsolidasi untuk periode 1 September 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. CMI contributed total revenues of Rp 168,389 million and net income of Rp 1,921 million on the consolidated financial statements for the period from September 1, 2007 to December 31, 2007. d. Pada bulan Desember 2007, Mediacom mengakuisisi tambahan saham M8T dengan biaya perolehan sebesar Rp 601.776 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih M8T pada tanggal 31 Desember 2007 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 406.764 juta. d. In December 2007, Mediacom acquired additional M8T’s share with acquisition cost of Rp 601,776 million. This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of M8T as of December 31, 2007, resulting in goodwill of Rp 406,764 million. e. Pada tahun 2007, MNCN mengakuisisi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha media berbasis konten dan iklan dengan biaya perolehan Rp 3.114 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian yang menghasilkan goodwill sebesar Rp 3.011 juta. e. In 2007, MNCN acquired several subsidiaries which are engaged in content and advertising based media business with acquisition cost of Rp 3,114 million. This acquisition was accounted for using the purchase method which resulted in goodwill of Rp 3,011 million. 56. PELEPASAN INVESTASI 56. DISPOSAL OF INVESTMENTS Pada tahun 2008 dan 2007, Mediacom melakukan divestasi dan memperoleh keuntungan pelepasan beberapa investasi sebagai berikut: Pelepasan anak perusahaan operasi dihentikan Penjualan sebagian saham anak perusahaan dan investasi lainnya Pelepasan perusahaan asosiasi (Catatan 16) Jumlah In 2008 and 2007, Mediacom divested some of its investments resulting in gain on disposal as follows: 2008 2007 296.128 217.728 - 698.904 229.414 296.128 - 100 - 1.146.046 Disposal of subsidiaries - discontinued operations Sale of part of subsidiaries' shares and other investments Disposal of an associate (Note 16) Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pelepasan anak perusahaan tahun 2008 Disposals of subsidiaries year 2008 Pada bulan Juli 2008, Mediacom menjual 15,81% investasi atas M8T sebanyak 3.199.601.000 lembar saham, kemudian pada bulan September 2008, Mediacom menjual 32% investasinya sebanyak 6.475.479.000 lembar saham. Sisa 19% investasi diperlakukan sebagai efek yang tersedia untuk dijual pada nilai wajarnya oleh manajemen. In July 2008, Mediacom disposed its 15.81% investment in M8T totaling of 3,199,601,000 shares, and in September 2008, Mediacom disposed its 32% investment totaling of 6,475,479,000 shares. The remaining investment of 19% is treated by the management as available for sale securities measured at its fair value. Untuk tujuan akuntansi, penjualan atas investasi Mediacom atas M8T berdasarkan aset M8T bersih sesuai tanggal penjualan dengan rincian sebagai berikut: For accounting purposes, the disposal of Mediacom’s investment in M8T were based on the net assets of M8T as of the respective date of disposal, details as follows: 2008 30 September/ September 30, 31 Juli/ July 31, Bagian Perusahaan atas aset bersih Goodwill Perubahan ekuitas anak perusahaan Keuntungan penjualan Harga jual bersih 346.157 134.481 658.719 269.899 (107.123) 83.342 (216.800) 212.786 456.857 924.604 The Company's share in net assets Goodwill Changes in equity of subsidiary Gain on disposal Net selling price Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 1.221.228 juta pada tahun 2008, terdiri dari kas diterima sebesar Rp 1.381.461 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas anak perusahaan tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 160.233 juta. The disposals resulted in net cash inflow of Rp 1,221,228 million in 2008, consisting of net cash inflow of Rp 1,381,461 million and cash outflow of Rp 160,233 million representing the balance of cash and cash equivalents of such subsidiaries on the respective date of disposal. Ringkasan laporan laba rugi M8T yang beroperasi pada segmen telekomunikasi dan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008 adalah sebagai berikut: A summary of the statements of income of the M8T which operated in telecommunication segment and were included in the 2008 consolidated statements of income is as follows: 2008 (Sembilan bulan/ Nine months) Pendapatan Beban usaha 608.889 (706.475) Revenues Operating expenses Rugi usaha Beban lain-lain - bersih (97.586) (237.636) Loss from operations Other charges - net Rugi sebelum pajak Manfaat pajak (335.222) 115.342 Loss before tax Tax benefit Rugi bersih (219.880) Net loss - 101 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued - Disposals of subsidiary in 2007 – Discontinued Operations Pada bulan September 2007, Mediacom melepaskan seluruh saham UGB (99,99%) milik Mediacom dengan harga jual Rp 425 miliar. In September 2007, Mediacom disposed of its investment in UGB (99.99%) at a selling price of Rp 425 billion. Untuk tujuan akuntansi, pelepasan saham UGB milik Mediacom didasarkan pada aset bersih masing-masing anak perusahaan pada tanggal 31 Agustus 2007, sebagai berikut: For accounting purposes, the disposals of Mediacom’s investments in UGB were based on the net assets of the respective subsidiary at August 31, 2007, with details as follows: Pelepasan anak perusahaan tahun 2007 Operasi Dihentikan Rp Aset bersih Kas dan setara kas Piutang Aset tetap Aset lainnya Kewajiban 2.712 11.142 259.173 276.484 (331.783) Net assets Cash and cash equivalents Receivables Fixed assets Other assets Liabilities Jumlah 217.728 Total Bagian Mediacom atas aset bersih Keuntungan penjualan 207.272 217.728 Mediacom's share in net assets Gain on disposal Harga jual bersih 425.000 Net selling price Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 422.288 juta terdiri dari kas diterima sebesar Rp 425.000 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas anak perusahaan tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 2.712 juta. The disposals resulted in net cash inflow of Rp 422,288 million, consisting of cash inflow of Rp 425,000 million and cash outflow of Rp 2,712 million representing the balance of cash and cash equivalents of such subsidiaries on the respective dates of disposal. Ringkasan laporan laba rugi UGB yang termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007 adalah sebagai berikut: A summary of the statements of income of the UGB which were included in the 2007 consolidated statements of income is as follows: 2007 Pendapatan Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain - bersih 21.576 (20.177) 1.399 (1.267) Revenues Operating expenses Income from operations Other charges - net Laba sebelum pajak Beban pajak 132 (734) Income before tax Tax expense Rugi bersih (602) Net loss - 102 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Penjualan dan Pembagian Sebagian Saham Anak Perusahaan Sale and Distribution of Part of Subsidiaries’s Shares Pada tahun 2007, Mediacom melepas 10% saham MNC milik Mediacom bersamaan dengan penawaran umum perdana saham MNC (Catatan 4), dan keuntungan atas perbedaan nilai saham M8T yang dibagikan sebagai dividen. In 2007, Mediacom divested 10% of MNC shares owned by Mediacom together with MNC Initial Public Offering (Note 4) and gain on appreciation of shares of M8T which were distributed as dividends. Hasil Investasi Lain Other Investments Gains Hasil investasi lain berasal dari hasil investasi portfolio investment fund dan penjualan efek tersedia dijual. Other investments gain arise from and investment gain on fund portfolio and sales of available-forsale securities. 57. SIFAT DAN ISTIMEWA TRANSAKSI HUBUNGAN 57. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship a. Anak perusahaan langsung langsung (Catatan 4). dan tidak a. Direct and indirect subsidiaries (Note 4). b. PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan. b. PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company. c. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk. c. The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk. d. Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas. d. The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain: In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others: a. a. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan BAM dan unit penyertaan reksadana (Catatan 7). - 103 - The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by BAM, and units in mutual funds (Note 7). PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued b. Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. b. Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that those transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties. c. Perusahaan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui pihak hubungan istimewa. c. The Company and its subsidiaries also placed investments managed by related parties. d. Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu: d. Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows: Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya. Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa. Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan. Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans. e. PT Bhakti Panjiwira memutuskan untuk menanggung kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan investasi pada PT Adam SkyConnection Airlines (Catatan 17) pada tahun 2007. e. PT Bhakti Panjiwira decided to assume any loss that the Company and its subsidiaries might incur in relation to the investment in PT Adam SkyConnection Airlines (Note 17) in 2007. f. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 11, 12, 17, 24 dan 26. f. The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 11, 12, 17, 24 and 26. Pada tanggal neraca, saldo aset dan kewajiban yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut: At balance sheet dates, assets and liabilities related to these transactions are as follows: 2008 Investasi jangka pendek (Catatan 7) Persentase terhadap jumlah aset Piutang usaha (Catatan 8) PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset 1.054.535 5,94% 2007 721.917 3,66% 72.113 36.482 60.840 495 108.595 61.335 0,61% - 104 - 0,31% Short-term investments (Note 7) Percentage to total assets Accounts receivable (Note 8) PT. Optima Media Dinamika Others Total Percentage to total assets PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2008 Tagihan anjak piutang (Catatan 11) PT. Global Land Development Tbk PT. Hikmat Makna Aksara PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNI Global Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui Persentase terhadap jumlah aset Piutang pihak hubungan istimewa Piutang karyawan PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar) Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Piutang dari pihak hubungan istimewa MNCSV (Catatan 21) 2007 5.313 695 - 11.055 4.555 175 Factoring of receivables (Note 11) PT. Global Land Development Tbk PT. Hikmat Makna Aksara PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNI Global 6.008 15.785 Net of unearned revenue 0,03% 0,08% 3.524 2.822 1.117 - 1.113 - 7.459 1.117 0,04% 0,006% Percentage to total assets 52.140 Receivable from MNCSV's related party (Note 21) 0,26% Percentage to total assets 53.389 Persentase terhadap jumlah aset 0,30% Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. 58. INFORMASI SEGMEN Percentage to total assets Receivables from related parties Employee receivables PT. Mobile-8 Telecom Tbk Others (each below Rp 1 billion) Total The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of December 31, 2008 and 2007 are fully collectible, therefore, no provision was recognized. 58. SEGMENT INFORMATION Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis pelanggan, transportasi, telekomunikasi dan teknologi informasi dan properti. Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising media, subscriber’s based media, transportation, telecommunication and information technology and property. - 105 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows: 2008 Penjaminan Telekomunikasi dan perantara Media berbasis Media berbasis perdagangan Pengelolan efek/ Investasi/ Lembaga Fund pembiayaan/ dan teknologi konten dan iklan/ pelanggan/ informasi/ Content and Subscribers Telecommunication advertising based media Transportasi/ and information Eliminasi/ Jumlah/ based media Media Transportation technology Elimination Total Investasi/ Underwriting Investment and brokerage Pendapatan usaha 50.476 57.540 5.303 156.942 3.921.940 797.153 292.909 878.130 (216.917) HASIL SEGMEN 14.971 24.645 (3.532) 65.291 537.196 102.332 (27.473) (29.614) 80.302 management Multifinance PENDAPATAN REVENUES 5.943.476 764.118 Beban usaha tidak (126.381) Laba usaha 637.737 Beban bunga (81.640) (13.298) Penghasilan bunga 18.240 3.631 - (40.281) 176 (227.260) (61.973) - 63.376 - - 429 - (32.899) (270.005) 49 9.794 (2.906) - (730.262) 95.266 Bagian laba (rugi) bersih - - - (969) 17.230 (540) Pajak penghasilan (204.693) 368 (134.970) (563) - 8 (9.407) (202.120) (87.275) (41.291) (4.630) 41.707 (3.663) 5.214 (25.727) - - - - (71.120) 10.694 31.483 108.110 (539.641) exchange 41.315 - (86.086) Others - Net (248.216) 296.128 Gain on disposal of 544.344 - 16.728 (4.642) (303) (4.590) - 86.360 Rugi sebelum (241.038) 31.570 - - (1) 49.337 - 20.325 (41) (215.414) (114.224) (355.262) INFORMASI LAINNYA ASSETS 6.141.554 921.847 13.983 464.915 7.727.013 2.069.907 556.201 516.562 (4.098.718) 14.313.264 5.054 (544.740) 5.701 Investasi pada perusahaan asosiasi interests Minority interests Net loss OTHER INFORMATION ASET Aset segmen investment Income tax Loss before minority hak minoritas Hak minoritas Rugi bersih of associates Gain (loss) on foreign Keuntungan pelepasan investasi financial charges Interest income Equity in net income (loss) (17.230) Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing expenses Income from operations Interest and dan keuangan Lain - lain SEGMENT RESULT Unallocated operating dapat dialokasi perusahaan asosiasi Total revenues Segment assets Investments in 544.740 - - - 647 - - associates Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi 3.445.666 17.764.631 KEWAJIBAN Kewajiban segmen Unallocated assets Consolidated total assets LIABILITIES 1.468.320 660.592 1.334 364.932 2.785.516 1.380.322 383.671 308.306 (62.811) 7.290.182 Segment liabilities 34.496 7.324.678 Unallocated liabilites Segment liabilities Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi 2.243 1.728 404 2.588 139.641 133.892 32.207 278.965 19.988 611.656 Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortization Unallocated depreciation yang tidak dapat dialokasi Jumlah 8.661 620.317 - 106 - and amortization Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PENDAPATAN Pendapatan usaha HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Lain - lain - bersih Pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi 2007 Investasi/ Investment Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage Pengelolan Investasi/ Fund management 17.526 149.592 7.376 92.389 2.908.709 384.349 217.138 1.088.908 (6.018) 121.395 460 41.507 840.386 59.550 12.906 - - (19.933) 609 (14.158) 271 - - (73.142) (23.357) (127.173) (7.100) 868 (10.199) (4.625) 9.038 (4.916) 4.841 62.696 (9.942) (1.267) - (87.932) (11.183) (349) (19.776) - - - (180.177) 23.766 836.754 (57.983) 1.077.723 125.188 (3) 3.365.739 Media berbasis Media berbasis konten dan iklan/ pelanggan/ Lembaga Content and Subscribers pembiayaan/ advertising based media Multifinance based media Media - (236) 3.739 - - (971) 780 - 18 212 (26.945) - 641 117 (135) - 608.226 - 15.867 367.057 - - - - - - - 5.422 - 1.530 - 1.054 - - 278.086 522 2.451.361 - 2.043 - 6.387.580 647 - - (267.300) 95.138 20.970 (181) (5.261) (3.852) - 356.989 - (23.722) - 5.084.966 KEWAJIBAN Kewajiban segmen 1.883.437 Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah - MNC mengadakan berikut: Telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication Transportasi/ and information Transportation technology 1.866.637 907.977 - - - - 1.144.345 Properti/ Property Eliminasi/ Elimination Jumlah/ Total 30.617 (47.646) 4.848.958 181.738 1.398 (22.348) 1.230.974 - - - (116.847) 1.114.127 (210.993) 30.340 - - (717.490) 154.643 1.034 - (836.754) - (137.531) 1.120.598 (57.974) (683.892) 1.498.377 (803.135) 695.242 - (5.864.274) 5.594 - (5.084.966) 2.984.967 - - 67.000 19.511 235.545 - - - - - 13.560 - 22.004 (171) - 4.992.040 - 298.956 - 111.611 59. IKATAN DAN PERJANJIAN a. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued - (521.864) - 12.646.849 6.241 7.088.719 19.741.809 REVENUES Total revenues SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Interest and financial charges Interest income Equity in net income of associates Gain (loss) on foreign exchange Others - Net Income tax Income before minority interests Minority interests Net Income OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Investments in associates Unallocated assets Consolidated total assets 8.877.807 LIABILITIES Segment liabilities 88.022 8.965.829 Unallocated liabilites Segment liabilities 22.518 478.786 - 3.420 482.206 Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total 59. AGREEMENTS AND COMMITMENTS perjanjian sebagai a. Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%. MNC entered into agreements as follows: On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sale of licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase of which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively. - 107 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. RCTI mengadakan berikut: perjanjian PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued sebagai b. RCTI entered into agreements with: 1) SCTV dalam kegiatan siaran nasional. RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993. 1) SCTV, in relation to the nationwide telecasting activities. RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993. 2) SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata. 2) SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment. 3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI untuk jangka waktu 15 tahun sampai dengan 31 Juli 2015. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSM-LGL/1204/XI/ 2008 tanggal 17 Nopember 2008. 3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI for a period of 15 years until July 31, 2015. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. 4) PT. Indosat Tbk (Indosat), untuk pengoperasian Satelit Dish sebagai perangkat penerima siaran televisi atau TVRO untuk jangka waktu 15 tahun. RCTI bertanggung jawab atas pengoperasian serta pemeliharaan Satelite Dish tersebut dan menanggung seluruh biaya yang timbul. Berdasarkan addendum No. 031/COO-JCC/LGL/05, RCTI telah memperpanjang perjanjian kerjasama ini selama 3 tahun mulai dari tanggal 8 Agustus 2005 sampai dengan 8 Agustus 2008 dan sampai pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasi ini perpanjangan perjanjian masih dalam proses. 4) PT. Indosat Tbk (Indosat), for the operation of Dish Satellite as telecast receiver system or TVRO. The term of this agreement is 15 years. RCTI shall operate and maintain the Satellite Dish and bear all the related cost. Based on addendum No. 031/COO-JCC/LGL/05, RCTI has extended the cooperation agreement for 3 years, starting from August 8, 2005 to August 8, 2008 and as of the issuance date of the these consolidated financial statements the extention has still in process. - 108 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 5) PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. 5) PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement will expire on June 30, 2009. 6) Indosat untuk sewa transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 9/36 bagian transponder dengan pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit 0 Palapa C2 dengan lokasi orbit 113 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik. 6) Indosat for the rental of the Palapa transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 9/36 of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with 0 orbit located at of 113 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-preemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum. 7) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012 berdasarkan amendemen pertama, No. K.TEL/206/HK820/DES-00/2007 tanggal 12 Desember 2007. 7) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satelite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012 based on first amendment No. K.TEL/206/HK820/DES-00/2007 dated December 12, 2007. Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI dan Yello melakukan perjanjian opsi beli. CMI setuju untuk menerima pemberian opsi beli sejak tanggal perjanjian sampai tanggal 31 Desember 2008 atas 700.000 saham baru Yello. Opsi beli dapat dilakukan oleh CMI dengan memberikan pernyataan tertulis yang ditandatangani kepada Yello setiap saat selama periode opsi. CMI memiliki hutang kepada Yello sebesar US$ 1 setelah melakukan perjanjian opsi beli. Harga beli saham opsi mengikuti harga pelaksanaan opsi beli CMI sebesar US$ 3,5 per saham opsi. Dengan persetujuan tertulis dari Yello, CMI dapat mengalihkan opsi beli kepada perusahaan manapun di Grup Mediacom seperti yang diatur dalam perjanjian. c. - 109 - A call option agreement was entered into by CMI and Yello on May 30, 2007. CMI agreed to accept a grant of call option from the date of the agreement to December 31, 2008 with respect to 700,000 new shares of Yello. The call option can be exercised by CMI by giving duly signed notice in writing to Yello at any time during the option period. CMI has payable of US$ 1 to Yello upon entering into the call option agreement. The purchase price for the option shares following the exercise of the call option by CMI shall be US$ 3.5 per option share. With the prior written consent of Yello, CMI may, during the option period, assign the call option to any company in the Mediacom Group as defined in the agreement. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) d. Pada tanggal 15 Oktober 2004, GIB, MTV Asia LDC (MTVA) dan PT MTV Indonesia (MTVI) menandatangani Business Contract Agreement untuk program Music Television (MTV Block) di wilayah Indonesia selama 12 jam setiap hari. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2007. MTVI harus membayar kepada GIB sebesar 20% dari pendapatan iklan. GIB entered into various agreements as follows: 1) On October 15, 2004, GIB, MTV Asia LDC (MTVA) and PT MTV Indonesia (MTVI) entered into a Business Contract Agreement to broadcast Music Television (MTV Block) program in Indonesia to air 12 hours a day. This agreement started from January 15, 2005 to February 28, 2007. For such broadcast service, MTVI has an obligation to pay GIB 20% of its advertisement revenue. Selanjutnya, pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masingmasing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masingmasing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global. Subsequently, on December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end. Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut: Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows : Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga. For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year. Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI. For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI. Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. - 110 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006. Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama. Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments. 2) Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan PT. Indosat Tbk (dahulu PT. Satelit Palapa Indonesia) (Indosat) untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 6 Juni 2007, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung 15 Januari 2007. 2) On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with PT. Indosat Tbk (formerly PT. Satelit Palapa Indonesia) (Indosat) for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC : ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated June 6, 2007, the term of the lease was extended for three years starting January 15, 2007. 3) Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya. 3) On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya. - 111 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4) e. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 4) MNCSV mengadakan perjanjian sebagai berikut: e. Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. MNCSV entered into agreements as follows: 1) Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan. 1) On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the amendment of the agreement is still in process. 2) International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) 2) International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV non-exclusive rights to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement. - 112 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000. The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellite master antenna television system (also known as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay security deposit of US$ 75,000. 3) Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Pada tanggal 1 Nopember 2004, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Desember 2008. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Mei 2005 kecuaIi untuk penggantian biaya bulanan untuk pelanggan baru. 3) On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”). AXN agreed to give nonexclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. On November 1, 2004, the agreement was amended and extended until December 31, 2008. The latest amendment was on May 1, 2005 for the change in new montly subscribers fee. 4) Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan. Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 15 Mei 2006 yang berlaku untuk periode 2 tahun hingga 14 Mei 2008. 4) On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee. This agreement was amended on May 15, 2006 and valid for 2 years until May 14, 2008. - 113 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 5) Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN Star Sports Singapore (ESPN), dimana ESPN setuju untuk meyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut: 6) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 5) DTH Satellite Master Antenna Television (SMATV) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial. On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”), under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers: DTH Satelite Master Antenna Television (SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers. Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008. Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008. Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV. Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV. Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama. 6) Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi. On December 8, 2005, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions. Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd where MNCSV get the exclusive right to market and distribute the “BabyTV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of ten years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of five years under the same term and conditions. - 114 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017. Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017. 7) MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2008-2011. 7) MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn and TNT) and PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 2008-2011. 8) Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan: 8) MNCSV entered into agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with: (i) Beberapa bank sehubungan dengan perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. (i) (ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan. Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. (ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers. - 115 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued (iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV. 9) f. (iii) Several installation companies, whereby MNSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV. MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000. MNCSV harus melakukan pembayaran tahunan, terhutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal 25. Selama tahun 2007, MNCSV telah melakukan pembayaran sebesar US$ 6.687.520. 9) MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000. MNCSV shall pay annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth day of each month. In 2007, MNCSV had paid US$ 6,687,520. Berdasarkan perjanjian ini, apabila MNCSV tidak mampu melakukan pembayaran maka Perusahaan akan mengambil alih pembayaran tersebut. Based on this agreement, if MNCSV is unable to pay, the Company will assume the payment. 10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari LCPI pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 29) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, LCPI mendapatkan waran senilai US$ 1 juta yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran. 10) In relation with the letter of credit facility with LCPI dated December 18, 2007 (Note 29) which is an integral part of the agreement, LCPI obtained US$ 1 million warrants which are convertible to shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined with warrants value (US$ million) converted into IDR devided by the warrant exercise price. Pada tanggal 10 Nopember 2007, Infokom bersama-sama dengan Telkom, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telecom dan PT. Powertek Utama menandatangani Perjanjian Konsorsium, Konstruksi dan Pemeliharaan untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi sistem jaringan kabel serat optik berkapasitas tinggi yang menghubungkan pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (Jaringan Palapa Ring Indonesia Timur). Bagian Infokom atas investasi awal proyek tersebut adalah US$ 14.557.000 dengan hak suara 6,47% saham. f. - 116 - On November 10, 2007, Infokom together with Telkom, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telecom and PT. Powertek Utama signed a Consortium, Construction and Maintenance Agreement to construct and develop telecommunication infrastructure in the form of high capacity fibre optic cable network system connecting the islands of Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua (East Indonesia Palapa Ring Network). Infokom’s portion of the initial investment amounted to US$ 14,557,000 with voting rights of 6.47% ownership. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued g. Berdasarkan instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan pendapatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Infokom berkewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi sebesar 1% dari pendapatan operasinya. g. Based on instruction from Director General of Post and Telecommunication No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning increase of the cost of telecommunications services rights. Infokom has to pay for “Biaya Hak Penyelenggara (BHP)” for telecommunications services amounted to 1% from its operational revenue. h. PT Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT Pos Indonesia (Persero), PT Bhakti Finance, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN (Persero), PT Kereta Api (Persero), PT MNC Sky Vision mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”. h. PT Flash Mobile has entered into several agreement with some parties, as follows PT Pos Indonesia (Persero), PT Bhakti Finance, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN (Persero), PT Kereta Api (Persero), PT MNC Sky Vision with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”. i. IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut: i. IAT entered into agreements as follows: 1) IAT melakukan perjanjian penyewaan pesawat udara dengan beberapa pelanggan antara lain: 1) IAT entered into aircraft rental agreements with some customers as follows: Tiga unit helikopter Dauphin N2 (PK-TSB, PK-TSC dan PK-TSW) kepada Total E&P Indonesia untuk jangka waktu 11 bulan mulai bulan Mei 2008 sampai dengan April 2009. Mulai bulan Desember 2008, 1 unit helikopter Dauphin N2 (PK-TSW) digantikan dengan helikopter tipe EC 155 B1 (PKTPG). 3 (three) units of Helicopter Dauphin N2 (PK-TSB, PK-TSC and PK-TSW) with Total E&P Indonesia with a term of 11 (eleven) months starting May 2008 until April 2009. Since December 2008, 1 unit helicopter Dauphin N2 (PK-TSW) has been replaced by helicopter type EC 155 B1 (PK-TPG). Tiga unit helikopter EC 155 B1 (PK-TPD, PK-TPE dan PK-TPF) kepada West Natuna Consortium/WNC (terdiri atas Conoco Philips Indonesia, Star Energy dan Premier Oil) untuk jangka waktu 60 bulan mulai Pebruari 2008 sampai dengan Januari 2013. 3 (three) units of Helicopter EC 155 B1 (PK-TPD, PK-TPE and PK-TPF) to West Natuna Consortium/WNC (consists of Conoco Philips Indonesia, Star Energy and Premier Oil) with a term of 60 (sixty) months starting February 2008 until January 2013. Satu unit ATR 42-500 (PK-TSQ) kepada PT International Nickel Indonesia Tbk untuk jangka waktu 12 bulan mulai bulan Juni 2008 dan berakhir pada bulan Mei 2009, namun sejak bulan Nopember 2008 dilayani dengan Fokker 50 (PK-TSO), karena kontrak sewa ATR 42-500 dengan PT Energy Spectrum dihentikan sejak tanggal 19 Nopember 2008. 1 (one) unit of ATR42-500 (PKTSQ) to PT International Nickel Indonesia Tbk with a term of 12 (twelve) months starting June 2008 until May 2009, however since November, 2008 serviced by Fokker 50 (PK-TSO), because the lease contract with PT Energy Spectrum has been terminate since November 19, 2008. - 117 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Dua unit ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ) Serta 1 unit Fokker 50 (PK-TSP) kepada PT Metro Batavia untuk jangka waktu enam tahun berakhir tahun 2012 dan 2013. 2 (two) unit of ATR 42-300 (PKTSY and PK-TSZ) and 1 (one) unit Fokker 50 (PK-TSP) to PT Metro Batavia with a term 6 (six) years until 2012 and 2013. 2) Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) tanah seluas 10.524 m 2, apron seluas 7.500 m 2 dan gedung eks Terminal Haji seluas 2.592 m 2 seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3 miliar, yang telah dibayar pada tahun 2000. 2) Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of ± 10,524 m 2, apron of ± 7,500 m 2 and building ex Pilgrim Terminal of ± 2,592 m 2 for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and fund compensation of Rp 3 billion, which were paid in the year 2000. 3) IAT memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri sejumlah US$ 1.656.200, berjangka waktu 4 tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan uang jaminan sebesar US$ 165.620, 1 unit pesawat Falcon 20, 1 unit helikopter Bell 212 dan 3 bidang tanah berikut bangunan diatasnya terletak di Balikpapan. 3) IAT obtained bank guarantee facility from Bank Mandiri amounting to US$ 1,656,200, with a term of 4 years. This facility is secured by deposit amounting to US$ 165,620, 1 unit of Falcon 20 aircraft, 1 unit of helicopter Bell 212 and 3 pieces of land and building thereon, located in Balikpapan. 60. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF a PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 60. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$ IDR nondeliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. a - 118 - On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$ IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 8 Agustus 2007, M8T mengadakan perjanjian swap dengan Lehman Brothers Special Financing yang berlaku efektif tanggal 15 Agustus 2007 sampai dengan 1 Maret 2013 untuk mengelola risiko pergerakan tingkat bunga dengan nilai notional sebesar US$ 100 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut M8T membayar tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun secara enam bulanan dan menerima tingkat bunga floating maksimum 11,25% dikalikan dengan Range Accrual per tahun sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian swap. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai wajar instrumen keuangan derivatif ini sebesar US$ 299.212 (ekuivalen Rp 2.818 juta) yang dicatat sebagai piutang lain-lain dan pengurang beban bunga dan keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan teknik penilaian dengan menggunakan data pasar Bloomberg. b On August 8, 2007, M8T entered into a swap agreement with Lehman Brothers Special Financing effective August 15, 2007 until March 1, 2013 with a notional amount of US$ 100 million to manage the exposure to interest rate movement. Based on the agreement, M8T will pay fixed interest rate of 10.45% per annum semi-annually and will receive floating interest rate of of 11.25% multiplied by Range Accrual as defined in the swap agreement per annum. As of December 31, 2007, the fair value of the derivative financial instrument amounted to US$ 299,212 (equivalent to Rp 2,818 million) which was recorded as other accounts receivable and deduction from interest expense and financial charges. The fair value was determined based on the valuation technique using Bloomberg’s market data. Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi 47,81% saham M8T yang dimiliki Perusahaan (Catatan 4), sehingga nilai wajar instrumen keuangan derivatif ini tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tahun 2008. In 2008, Mediacom has divested 47.81% of its investment in M8T shares owned by the Company (Note 4), therefore the fair value of the derivative financial statement were excluded from the Company’s 2008 consolidated financial statements. 61. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 61. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries have assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2008 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Aset Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Jumlah aset 2007 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah US$ Euro Yen Lainnya/Others 85.160.978 12.830 577.008 - 932.513 198 70 101 97.164.332 18.727 578.082 - 915.191 258 48 69 US$ US$ US$ Lainnya/Others US$ US$ Lainnya/Others 11.647.519 35.585.777 951.643 14.747.144 - 127.540 389.664 228 10.420 161.481 - 2.215.673 6.171.150 12.842.737 603.966 - 20.869 58.126 120.966 15 5.689 6 US$ US$ 1.442.352 8.042.040 15.794 88.060 5.820 1.673.309 55 15.762 1.726.069 - 119 - 1.137.054 Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Short-term investments Trade accounts receivable Financing receivables Other accounts receivables Advances and prepaid expenses Other assets Total assets PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2008 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah 2007 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Kewajiban Liabilities Hutang bank US$ 5.549.902 60.771 9.009.173 84.858 Bank loans Wesel bayar US$ 2.400.000 26.280 1.605.000 15.117 Notes payable Hutang usaha US$ 21.527.077 235.722 17.605.286 165.824 Euro 1.403.041 21.652 963.881 13.263 Yen 102.359.216 12.409 - 262 - Lainnya/Others Hutang lain-lain 571 2.056.166 22.515 2.155.018 20.298 Euro 63.626 982 46.561 641 - 14 - 8.852.462 96.934 4.802.954 45.239 Euro 149.630 2.309 183.540 2.526 - 226 90.955.078 101.129.520 1.107.368 856.706 istimewa US$ 1.005 11 Hutang obligasi US$ 269.120.238 2.946.867 405.923.692 3.823.396 US$ 1.431.071 15.670 1.459.688 13.749 Hutang pihak hubungan Long-term loans Payable to related - - Kewajiban tidak lancar parties Bonds payable Other noncurrent Jumlah kewajiban 4.549.992 Kewajiban - bersih 5.042.307 1 Mei/May 1, 2009 Rp 10.655 14.122 10.773 liabilities Total Liabilities (3.905.252) Net Liabilities (2.823.923) Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 1 Mei 2009 adalah sebagai berikut: US$ 1 Euro 1 Yen 100 Accrued expenses - US$ lain-lain Other accounts payable 119 US$ Lainnya/Others Pinjaman jangka panjang - US$ Lainnya/Others Biaya masih harus dibayar - Trade accounts payable The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2008 and 2007 and the prevailing rates on May 1, 2009 were as follows: 31 Desember/December 31, 2008 2007 Rp Rp 10.950 15.432 12.123 Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh kerugian kurs sebesar Rp 539.641 juta dan Rp 137.531 juta. 9.419 13.760 8.306 US$ 1 Euro 1 Yen 100 In 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries incurred loss on foreign exchange of Rp 539,641 million and Rp 137,531 million. - 120 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 62. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN 62. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery. Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Nevertheless, the Company and its subsidiaries has considerable financial resources to maintain its operation. Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini. The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook. Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi. The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements konsolidasi. 63. PERSETUJUAN KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN 63. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 121 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 1 Mei 2009. The consolidated financial statements on pages 3 to 121 were approved and authorized for issue by the Directors on May 1, 2009. - 121 - Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank laporan tahunan 2008 PT bhakti investama tbk Menara Kebon Sirih 5th Floor Jl. Kebon Sirih No 17-19 Jakarta 10340, Indonesia T. +62 21 392 5000 F. +62 213983 6870 E. [email protected] W. www.bhakti--investama.com Annual Report 2008