Tanggal : 2013-09-27 Penulis : Web RSUA Kategori : Artikel Infeksi Saluran Kemih (ISK) Artikel : Infeksi saluran kemih atau yang disebut dengan ISK menyerang bagian-bagian saluran kemih yang meliputi ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. ISK memiliki nama yang berbeda tergantung bagian saluran kemih yang terinfeksi, diantaranya:- sistitis mengacu pada infeksi kandung kemih- uretritis mengacu pada infeksi uretra- pielonefritis mengacu pada infeksi ginjalWanita memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena ISK daripada pria, karena wanita memiliki uretra (saluran yang membawa urine keluar dari kandung kemih) yang lebih pendek dan lebih dekat ke rektum. Hal ini mempermudah akses bakteri yang berasal dari rektum untuk menuju saluran kemih wanita. Oleh sebab itu, sehabis buang air kecil hindari menyeka dari belakang (anus) ke depan sebab dapat menyebabkan bakteri dari rektum mengenai uretra sehingga menyebabkan ISK.Selain faktor risiko di atas, hubungan seksual pun dapat meningkatkan risiko ISK karena bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih. Menggunakan diafragma dan spermisida juga dapat meningkatkan risiko ISK karena bakteri yang normal di sekitar uretra dapat berubah dan memungkinkan infeksi.Pada manula, ISK terjadi karena pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau inkontinensia usus. Urin yang tertinggal mengandung bakteri yang dapat dengan mudah menyebar ke kandung kemih. Kondisi yang menyebabkan inkontinensia usus meliputi penyumbatan saluran kemih (terutama pembesaran prostat pada pria), batu ginjal, penyakit neurologis (seperti cedera tulang stroke atau tulang belakang), obat-obatan tertentu, dan kateter yang dimasukkan (dalam kasus pasien rawat inap).Gejala ISK umumnya meliputi: - rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil - seringnya keinginan untuk buang air kecil dan sulit untuk ditahan- ada cairan yang keluar dari uretra - urine terlihat keruh atau berbau busuk - tekanan di panggul bawah - demam, dengan atau tanpa menggigil - mengompol - mual dan muntah Infeksi kandung kemih (sistitis) mengakibatkan urine berwarna gelap. Selain gejala di atas, bacterial prostatitis (infeksi kelenjar prostat pria) juga dapat menyebabkan demam, menggigil, nyeri punggung bawah, dan tidak nyaman atau sakit di sekitar anus atau daerah perineum. Dalam beberapa kasus, infeksi ginjal (pielonefritis) dapat mengikuti infeksi kandung kemih selama beberapa hari, menyebabkan nyeri perut, nyeri pinggang, mual, muntah, demam, dan menggigil. Pada bayi atau anak-anak, gejala ISK meliputi muntah, demam, bahkan mencegah kenaikan berat badan normal. Apabila merasakan adanya gejala-gejala ISK di atas, segera periksakan ke dokter. Dokter Anda akan mempertimbangkan gejala-gejala tersebut dan melakukan urinalisis. Beberapa strategi untuk mencegah ISK diantaranya: - Buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membersihkan bakteri yang mungkin telah masuk.- Tidak menggunakan diafragma sebagai alat untuk pengendalian kelahiran - Setelah buang air, hindari menyeka dari depan ke belakang, untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus - Minum banyak cairan untuk menyiram bakteri keluar dari kandung kemih - Tidak terlalu sering mandi di bath up Membersihkan area di sekitar anus dan vagina setelah buang air - Tidak menggunakan semprotan deodoran atau produk seperti douche di area genital yang dapat mengiritasi uretra Rumah Sakit Universitas Airlangga : http://rumahsakit.unair.ac.id Email : [email protected] Kampus C Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Surabaya, Jawa Timur, Indonesia - Kodepos : 60115 Phone Help Desk : 031.81153153 (Rawat Inap), 031.5916290 (UGD), 031.77338118 (UGD), 031.5916287 (Poli), Page 1 Tanggal : 2013-09-27 Penulis : Web RSUA Kategori : Artikel Fax : 031.5916291 Page 2