analisis pengendalian proses produksi untuk meningkatkatkan

advertisement
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI
UNTUK MENINGKATKATKAN KUALITAS
PRODUK PADA PERUSAHAAN PT. BATIK
DAN LIRIS SUKOHARJO
JURNAL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Di Susun Oleh :
FITRIA SETIAWATI
( A 210100137 )
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI
UNTUK MENINGKATKATKAN KUALITAS
PRODUK PADA PERUSAHAAN PT. BATIK
DAN LIRIS SUKOHARJO
Fitria Setiawati, A 210 100 137, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengendalian proses produksi pada perusahaan PT. Batik Dan Liris Sukoharjo dan
untuk mengetahui hubungan antara pengendalian proses produksi dengan
peningkatan kualitas yang dihasilkan. Adapun perumusan masalahnya yaitu:
“Apakah pelaksanaan pengendalian proses produksi pada perusahaan PT. Batik
Dan Liris Sukoharjo dapat meningkatkan kualitas produk secara efektif dan
efisien ?”. dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (x) adalah pengendalian
proses produksi sedangkan variabel terikat (y) adalah kualitas produk. Hipotesis
yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: “Bahwa pengendalian proses produksi
pada perusahaan PT. Batik Dan Liris Sukoharjo sudah berjalan dengan baik sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas
produk secara efektif dan efisien”.
Sebelum mengadakan pengumpulan data, penulis mengambil sampel yaitu
data produk yaitu data yang diperiksa dan data yang rusak tahun 2009 sampai
tahun 2013. Sedangkan teknik yang digunakan adalah purpose non random
sampling. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu metode
dokumentasi, interview, observasi, kepustakaan, kemudian dari data yang
diperoleh di lakukan analisis control chart, analisis korelasi dan uji t.
Dari analisis control chart dari tahun 2009 sampai dengan 2013,
prosentase kerusakan tidak melebihi batas pengawasan yang ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa pengendalian proses produksi yang dilaksanakan telah
benar-benar efektif, dengan demikian penyimpangan yang terjadi dan besarnya
tingkat kerusakan pada tahun 2009 sampai dengan 2013 masih dalam batas-batas
pengawasan. Dari analisis korelasi diperoleh hasil r sebesar 0,894. Hal ini
menunjukkan bahwa pengendalian proses produksi dengan kualitas produk
mempunyai hubungan yang kuat positif. Keeratan hubungan ini ditentukan
dengan uji t yaitu
sebesar 3,45 sedang
3,182. Oleh karena
maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan yang kuat dan positif antara
pengendalian proses produksi dengan kualitas produk.
Kata kunci: Pengendalian proses produksi, kualitas produk.
xvii
1
PENDAHULUAN
Timbulnya persaingan yang semakin tajam di antara perusahaan yang satu
dengan yang sejenis di picu oleh pertumbuhan dalam dunia usaha. Diperlukan
penanganan yang serius agar suatu perusahaan mampu menjaga kelangsungan
hidupnya dan dapat bersaing dengan bidang usahanya tersebut. Persaingan yang
terjadi ini akan membawa akibat kepada konsumen, yaitu konsumen dihadapkan
pada berbagai pilihan produk atau jasa baik yang dalam bentuk, ukuran, maupun
mutu. Oleh karena itu dari masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu fungsi manajemen yang baik itu
adalah pengendalian. Fungsi pengendalian berguna untuk pengukuran dan
perbaikan terhadap pelaksanaan proses produksi, sehingga tujuan yang ingin di
capai perusahaan dapat terwujud. Adapun fungsi pengendalian proses ini adalah
sebagai berikut : Perencanaan produksi, Penentuan urutan kerja, Penentuan waktu
kerja, Pemberian perintah kerja, dan Tindak lanjut dalam pelaksanaan proses
produksi (Agus Ahyari, 2002: 53).
Untuk memproduksi barang dan jasa tersebut diperlukan adanya proses
produksi. Sebelum membahas mengenai proses produksi, terlebih dahulu akan
dibahas arti dari proses yaitu : “Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik
untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu” (Agus Ahyari,
2002: 65). Sedangkan produksi adalah: “Kegiatan untuk mengetahui penambahan
manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor
produksi
yang
bermanfaat
bagi
pemenuhan
konsumen
”
(Sukanto
Reksohadiprodjo, 2000: 1). Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa mengenai proses produksi, yang dimaksud dengan proses produksi adalah:
“Suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau
penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga
dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.
Pada perusahaan PT. Batik Dan Liris mempunyai jumlah yang cukup
banyak. Dengan banyaknya perusahaan pesaing yang semakin ketat, menuntut
2
perusahaan itu harus semakin peka membaca strategi yang ditetapkan oleh
perusahaan pesaing dan lebih mampu mengikuti keinginan konsumen atau pasar.
Setiap perusahaan yang benar-benar ingin memenangkan persaingan harus
menjiwai makna dari persaingan dan pemasaran.
Pemasaran harus menjadi
konsep bisnis strategi yang mampu memberi kepuasan pada konsumen. Sehingga
perusahaan harus dapat menciptakan produk yang berkualitas tinggi.
Dalam ekspor tekstil dan produk tekstil PT Danliris sekarang menempati
posisi dominan dalam mengamankan ekspor ke negara-negara merancang
menerapkan kuota non. Penelitian dan upaya pengembangan dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dan keunggulan produk. Ini keahlian sumber daya manusia
secara terus-menerus didorong jadi selalu siap untuk memenuhi tuntutan efisiensi
dan kualitas produksi.
Daya saing dinikmati oleh PT Danliris terletak dalam proses produksi
efisien yang dihasilkan dari penggunaan teknologi tepat guna dan pekerja terampil
serta inovasi dan kreativitas dalam menciptakan desain dan pola dari tekstil yang
sesuai dengan selera konsumen, kualitas dan pelayanan tekstil. Hema
Penghargaan diberikan ke atas perusahaan sebagai pengakuan internasional pada
produk PT Danliris. Dalam proses produksi ekstrim perhatian diberikan kepada
kontrol atas kualitas. Kontrol kualitas total dilakukan ketat tidak hanya pada
produk tetapi juga untuk bahan baku.
Tipe proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Batik Dan
Liris adalah proses produksi terus menerus sedang pelaksanaan pengawasan
dalam proses produksi dilakukan secara menyeluruh. Sehingga perusahaan di
tuntut untuk dapat menjalankan fungsi manajemen dengan baik terutama fungsi
pengendalian, agar tujuan yang ingin dicapai perusahaan dapat tercapai.
Pengendalian proses produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang
digunakan PT. Batik Dan Liris dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas
produk. Kualitas produk merupakan aspek yang sangat penting yang berpengaruh
dalam persaingan produk dipasar. Hal ini menyebabkan perusahaan harus
3
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain
dipengaruhi oleh keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan pengendalian
proses produksi disamping dipengaruhi oleh bahan baku, tenaga kerja dan mesin
atau peralatan.
Dalam penelitian diperlukan adanya tujuan yang berfungsi sebagai ajuan
pokok terhadap masalah yang diteliti, sebab dari tujuan tersebut dapat dijadikan
ukuran dasar untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah: “ Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pengendalian proses produksi
pada perusahaan PT. Batik Dan Liris Sukoharjo dapat meningkatkan kualitas
produk secara efektif dan efisien ?”.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam usaha menemukan,
mengembangakan
dan
menguji
kebenaran
suatu
pengetahuan
dengan
menggunakan metode-metode ilmiah untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif karena
tidak terbatas hanya pada pengumpulan data, penyusunan data, tetapi meliputi
melaporkan, menggambarkan apa adanya serta menganalisa data (Sumadi
Suryabrata, 2011: 96-98).
Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan PT. Batik Dan Liris
Sukoharjo. Populasinya yaitu produk yang diperiksa dan produk rusak untuk
tahun awal operasi sampai 2013, sedangkan sampel dan sampling pada penelitian
ini yang di ambil dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah produk yang
diperiksa dan produk rusak tahun 2009 sampai tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan teknik purpose non random sampling yaitu suatu cara dimana tidak
semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan
menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, pemilihan sekelompok subyek
yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai hubungan yang
erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Variabel dalam
penelitian ini terdirimdari variabel terikat dan variabel bebas, sebagai variabel
4
bebas (x) adalah pengendalian proses produksi sedangkan variabel terikat (y)
adalah kualitas produk. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu
metode dokumentasi, interview, observasi, kepustakaan, kemudian dari data yang
diperoleh di lakukan analisis control chart, analisis korelasi dan uji t.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Dan Liris berdiri di atas lahan seluas ± 45 hektar, dengan kantor pusat
/ pabrik di kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo – 57193.
Lokasi PT. Dan Liris merupakan letak yang cukup strategis dan mudah dijangkau,
diantaranya: Utara
: Desa Gambiran, Jati, kota Surakarta, Timur :
Tipes, Cemani, Pasar Klewer, Selatan
Wonogiri, Barat
Kelurahan
: Desa Candi, Grogol, arah jalur
: Desa Banaran, Laweyan (merupakan wilayah home
industry batik), arah jalur Yogyakarta, Semarang.
PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1920 sebagai home industry batik.
Kemudian pada tahun 1940 mulai diberi nama “Keris”. Sejak munculnya orde
baru tahun 1966 terbuka cakrawala baru bagi kehidupan ekonomi bangsa
indonesia. Perubahan dan penyempurnaan di bidang produksi semakin meningkat
baik kuantitas maupun kualitas. Namun semua itu tidak luput dari persaingan
usaha dagang, antara lain: Jepang, Malaysia dan Suriname, sehingga
menyebabkan pasaran domestik mengalami kegoncangan. Akibatnya banyak
perusahaan batik di Surakarta gulung tikar, akhirnya keluar kebijaksanaan
pemerintah berupa pembatasan impor batik. Di samping itu pemerintah membuka
kesempatan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA). Dengan adanya kebijaksanaan terdebut, maka perusahaan
home industry batik menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Batik Keris
pada tahun 1971. Sejak saat itu PT. Batik Keris menerima permintaan produk
yang terus meningkat dari waktu ke waktu dari para konsumen. Selanjutnya PT.
Batik Keris mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan
untuk mengantisipasi agar tidak terganggu aktivitas produksi PT. Batik Keris
apabila suatu saat perusahaan mengalami kesulitan karena fluktuasi harga bahan
baku pasaran, maka didirikanlah perusahaan pensuplai bahan baku tekstil dan
5
batik yaitu PT. Dan Liris. Adapun visi, misi dan sasaran dari perusahaan PT.
Batik Dan Liris, antara lain:
Visi
: Menjadikan perusahaan tekstil yang terintegrasi yang terkenal sebagai
yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan, dan karyawan.
Misi : Menjadi perusahaan tekstil yang terintegrasi yang dapat memuaskan
pemegang saham melalui profit, dan pelanggan melalui baiknya
pelayanan pelanggan, kualitas dan harga, Menyediakan lingkungan kerja
yang menekankan kejujuran, kehati-hatian, keamanan, dan penghargaan
berdasarkan hasil.
Sasaran : Membeli dan memperbaiki mesin-mesin, Menerima dan melatih
karyawan yang berarti di pabrik maupun di manajemen, Membuat
program, struktur, dan target baru.
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Perhitungan dalam skripsi ini adalah analisis control chart setiap tahun
dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Analisis control chart merupakan analisis
untuk produk yang rusak dengan perhitungan yang didasarkan pada distribusi
binomial standar kualitas. Dari analisis control chart dari tahun 2009 sampai
dengan 2013, prosentase kerusakan tidak melebihi batas pengawasan yang
ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian proses produksi yang
dilaksanakan telah benar-benar efektif, dengan demikian penyimpangan yang
terjadi dan besarnya tingkat kerusakan pada tahun 2009 sampai dengan 2013
masih dalam batas-batas pengawasan. Tingkat kerusakan produk yang terjadi dari
tahun 2009 sampai 2013 tidak ada yang melampaui batas-batas pengawasan, baik
batas atas (UCL) maupun batas bawah (LCL). Dari hasil analisis control chart
pada tahun 2009 menunjukkan batas atas kerusakan produk sebesar 0,81% dan
batas bawah 0,75% sedangkan tingkat prosentase kerusakan yang tertinggi adalah
0.80% dan kerusakan terendah adalah 0,76%. Tahun 2010 batas atas kerusakan
produk sebesr 0,87% dan batas bawah 0,81% sedangkan tingkat prosentase
kerusakan yang tertinggi 0,87% dan kerusakan terendah 0,81%. Tahun 2011 batas
atas kerusakan produk sebesar 0,78% dan batas bawah 0,72% sedangkan tingkat
6
prosentase kerusakan yang tertiggi 0,80% dan kerusakan terendah o,72%. Tahun
2012 batas atas kerusakan produk sebesar 0,76% dan batas bawah 0,70%
sedangkan tingkat kerusakan yang tertinggi 0,77% dan kerusakan terendah
0,70%.Tahun 2013 batas atas kerusakan produk sebesar 0,53% dan batas bawah
0,47% sedangkan tingkat kerusakan yang tertinggi 0,52% dan kerusakan terendah
0,48%. Dengan menggunakan analisis korelasi, maka dapat diketahui bahwa nilai
r = 0,894 dan untuk menguji signifikan nilai r dilakukan uji t dimana t hitung =
3,45 sedangkan t tabel = 3,182. Dengan demikian t hitung > t tabel maka Ho
ditolak, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat dan positip antara
pengendalian proses produksi dengan kualitas produk.
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan sesuai dengan analisis
yang telah dilakukan, maka dapat diambil suatu kesimpulan dari pembahasan
hasil penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan analisis control chart pada perusahaan PT Batik Dan Liris Sukoharjo
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 prosentase kerusakan produk tidak
melebihi batas pengawasan yang ditetapkan, Hal ini menunjukkan bahwa
pengendalian produksi yang dilaksanakan telah benar-benar efektif, dengan
demikian penyimpangan yang terjadi dan besarnya tingkat kerusakan produk
tahun 2009 sampai dengan 2013 masih dalam batas-batas pengawasan. Hasil
perhitungan tersebut adalah:
- Tahun 2009 batas atas 0,81 % batas bawah 0,75 %
- Tahun 2010 batas atas 0,87 % batas bawah 0,81 %
- Tahun 2011 batas atas 0,78 % batas bawah 0,72 %
- Tahun 2012 batas atas 0,76 % batas bawah 0,70 %
- Tahun 2013 batas atas 0,52 % batas bawah 0,47 %
Berdasarkan analisis korelasi, dapat diketahui nilai koefisien antara variabel X
(pengendalian proses produksi) dan variabel Y (kualitas produksi) yaitu r = 0,894 dan
selanjutnya untuk menguji signifikan nilai r dilakukan uji t dimana t hitung = 3,45
sedangkan t tabel = 3,182. Dengan demikian t hitung > t tabel maka hal ini
menunujukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengendalian proses produksi
dengan kualitas produk. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan pola hubungan antara
7
biaya pengawasan dengan biaya kerusakan yang dikeluarkan oleh perusahaan, dimana
jika biaya pengawasan produk meningkat maka tingkat kerusakan produk akan
menurun, sehingga biaya kerusakan produk dengan sendirinya akan meningkat.
KESIMPULAN
Kualitas suatu produk merupakan aspek penting yang berpengaruh dalam
persaingan produk di pasar. Oleh karena itu perusahaan harus selalu
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Kualtias produk suatu
perusahaan antara lain dipengaruhi oleh keberhasilan suatu perusahaan dalam
melaksanakan pengendalian proses produksi. Disamping itu dipengaruhi juga oleh
faktor-faktor pendukung lain seperti bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja,
mesin dan peralatan.
Dari hasil analisis yang telah penulis sampaikan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa:
Dari hasil analisis control chart pada PT Batik Dan Liris
bahwa
pengendalian proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan sejak tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 sudah benar-benar efektif. Hal ini dapat dilihat pada
grafik control chart yang menunjukkan bahwa kerusakan produk masih berada
dalam batas pengawasan dan tidak melampaui upper control limit.
Dari hasil analisis korelasi dapat diketahui bahwa antara pengendalian
proses produksi dengan kualitas produk yang dihasilkan mempunyai hubungan
yang kuat, hubungan tersebut ditunjukkan dengan pola hubungan antara biaya
pengawasan dengan biaya kerusakan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Hal ini berarti jika biaya pengawasan meningkat maka tingkat
kerusakan produk akan menurun, sehingga biaya kerusakan produk dengan
sendirinya akan meningkat. Penyebab dari kerusakan produk adalah faktor skill
yang belum berpengalaman karena adanya tenaga kerja baru, pemakaian mesinmesin baru, keterlambatan bahan baku dan bahan baku yang tidak berkualitas
baik.
8
Dengan adanya pelaksanaan pengendalian proses produksi yang baik
maka dapat meningkatkan kualitas produk secara efektif dan efisien. Sehingga
dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa pengendalian proses
produksi pada PT Batik Dan Liris sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
rencana yang ditetapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas produk secara
efektif dan efisien dapat terbukti kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 2002, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Buku
1,Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE UGM.
Djarwanto PS dan Subagyo, P, 2005, Statistik Induktif, Edisi Kelima, Yogyakarta:
BPFE UGM
Hadiprodjo, S, R dan Sudarmo, I, G, 2000, Manajemen Produksi, Edisi Keempat,
Yogyakarta: BPFE UGM.
Handoko, T, H, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi,
Yogyakarta: BPFE UGM
Hill, T, 2000, Operation Management (diterjemahkan oleh Chandrawati &
Prabantini), Edisi 1, Yogyakarta: ANDI
Nawawi, H, 2012, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Prees.
Riyanto, Y, 2001, Metode Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC
Subagyo, P. 2000, Manajemen Operasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM.
Sumayang, L, 2003, Dasar-dasar Manajemen produksi dan Operasi, Edisi
Pertama, Jakarta: Salemba Empat.
Suryabrata, S, 2011, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT Grafindo Persada.
Yamit, Z, 2003, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Yogyakarta:
Ekonisia.
Zuldafrial, 2012, Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Media Perkasa
Download